Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

28 Februari, 2016

Overlord - Vol 5 - Intermission

Intermission


Overlord Light Novel Bahasa Indonesia
Clang clang. Seseorang bisa mendengar suara logam yang berharga berbenturan satu sama lain.

Setelah memastikan bahwa di dalam kantong yang terbalik itu tidak ada lagi, Ainz menyebarkan koin-koin yang mengkilat di atas meja.

Dia menghitung tumpukan koin emas dan perak menjadi masing-masing sepuluh.

Meskipun sudah menghitungnya berkali-kali, Ainz mengambil kantung itu dan melihat ke dalamnya.

Tak usah dikatakan lagi, kantung itu kosong - setelah memeriksanya untuk kedua kali, Ainz melemparkan kantung itu ke samping dan memegang kepalanya.

"Tidak cukup... Ini sama sekali tidak cukup...."


Wajah manusianya yang dibuat dengan ilusi menjadi terlepas. Tentu saja, tumpukan koin di depannya hanyalah harta kecil. Itu adalah jumlah yang orang biasa di dunia ini tidak akan bisa didapatkan meskipun setelah beberapa dekade. Tapi dari sudut pandang Penguasa Tertinggi dari Great Tomb of Nazarick, satu-satunya yang bisa mendapatkan mata uang asing, itu sangat kurang dan menyebabkan perhatian yang serius.

Otak Ainz terpaksa tenang kapanpun sebuah emosi yang dia rasakan melampaui ambang tertentu. Sebagai contoh, jika dia terkena kepanikan hanya karena memiliki satu koin saja yang tersisa, otaknya akan langsung mendapatkan ketenangannya. Namun saat ini, respon itu gagal aktif karena di balik otaknya, dia tahu bahwa di dalam peti masih ada ada beberapa koin emas yang tersisa. Ini membuatnya merasakan gelisah yang membakar sekujur tubuh.

Ainz menggelengkan kepalanya dan melanjutkan membagi koin emas di depannya berdasarkan bagaimana mereka akan dibelanjakan.

"Pertama, ini adalah pendanaan tambahan untuk Sebas."

Wajah Ainz menjadi kaku saat dia melihat tumpukan itu berkurang dalam sekejap.

"Selanjutnya... biasa untuk mengembalikan desa lizardmen yang diminta Cocytus begitu juga peralatan yang cukup..."

Meskipun tidak sebesar sebelumnya, tumpukan koin yang signifikan lainnya juga dipisahkan dan hanya beberapa koin emas yang tersisa.

"...Tentang suplai untuk desa lizardmen, aku bisa menggunakan koneksiku dengan guild sebagai petualang adamantium. Itu akan menutupi sedikit biaya jadi... sekitar segini banyaknya?"

Dia mengambil kembali beberapa koin emas dari tumpukan Cocytus.

"...Mungkin aku seharusnya menemukan seorang pedagang dan mendapatkan sponsor. Itu akan menjadi salah satu cara untuk mendapatkan pendapatan rutin disamping menjadi petualang."

Termasuk Ainz, hanya tiga kelompok petualang dengan peringkat adamantium di dalam Kingdom. Untuk alasan ini, ada banyak concoh dimana mereka akan menerima komisi dari para pedagang. Ainz sangat ingin menerima pekerjaan semcam ini karenanya, mereka sangat mudah dan dengan bayaran yang sangat baik. Namun, dia ragu untuk melakukannya sampai sekarang.

Dia takut jika itu akan membuat persona dari Momon menjadi tamak, bahwa orang-orang dan para petualang lain akan melihatnya sebagai seseorang yang akan menerima pekerjaan apapun untuk uang.

Ainz berencana untuk meningkatkan 'Momon' sebagai seorang petualang yang dipuji oleh semuanya ketika waktunya tiba, seluruh kredit dari ketenarannya akan diterima oleh Ainz Ooal Gown. Agar rencana ini sukses, Dia harus memperhatikan betul-betul bagaimana masa melihatnya.

"Tapi tetap saja... Aku tidak punya uang. Mungkin aku seharusnya tidak tetap tinggal di dalam penginapan seperti ini."

Ainz melihat ke ruangan sekeliling.

Ini adalah ruangan yang paling mewah dari penginapan terbaik di E-Rantel. Uang yang digunakan untuk menyewa tempat seperti itu sangat luar biasa mahal. Karena kamar ini tidak berguna bagi Ainz yang tidak butuh tempat tidur, dia ingin menggunakan uangnya untuk menyewa di tempat lain.

Begitu juga dengan makanannya. Meskipun jika dia diberikan makanan mewah, semuanya tidak berguna baginya karena dia tidak bisa makan. Akan lebih cerdas untuk menolaknya dan menyimpan pengeluaran untuk makanan.

Namun, Ainz sangat tahu betul bahwa dia tidak bisa melakukan hal semacam itu.

Ainz yang, tidak, Momon adalah petualang peringkat adamantium satu-satunya di kota ini. Orang seperti itu tidak bisa tinggal di penginapan murah.

Kebutuhan hidup adalah salah satu jalan yang lebih mudah untuk membandingkan dirinya dengan yang lain. Seorang petualang dengan peringkat adamantium harus berpakaian dan hidup yang cocok dengan statusnya.

Dia harus menunjukkan kemewahan seperti itu untuk mempertahankan penampilan.

Itulah mengapa Ainz tidak bisa merendahkan kualitas penginapannya meskipun dia tahu bahwa itu adalah pengeluaran yang tidak dibutuhkan.

"Jika guild para petualang berpikir aku sangat berharga maka mereka harusnya bisa membayar kamarku.. Haa... Kurasa mereka akan melakukannya jika kuminta."

Tapi dia tidak ingin berhutang apapun. Hingga sekarang, dia mengambil permintaan job yang gawat dan bekerja agar orang-orang berhutan kepadanya. Dia ingin menyimpannya untuk hal lain nanti untuk menggunakan sedikit intimidasi. Menghabiskannya untuk hal-hal remeh seperti itu akan mengganggu rencananya.

"Ah~ Aku bangkrut. Apa yang harus kulakukan? Apakah aku harus menerima beberapa permintaan, lagipula...? tapi tidak ada permintaan apapun yang bayarannya bagus hari-hari ini. Dan jika aku mengambil terlalu banyak maka para petualang lain akan membenciku..."

Dia harus membuat Ainz Ooal Gown menjadi legenda yang abadi, yang baik daripada yang buruk, jika memungkinkan. Ainz meniru helaan nafas dan menghitung uang yang dihabiskan di kepalanya dari koin-koin yang tersisa.

"Berbicara tentang uang, apa yang harus kulakukan dengan gaji para guardian?"

Ainz merenungkan sambil bersandar di kursinya dan melihat ke atap.

Para guardian bersikeras bahwa mereka tidak membutuhkan sesuatu seperti gaji, mengklaim bagaimana bisa mereka menginginkan kompensasi dari melayani Supreme Being yang mana adalah kegembiraan terbesar.
Tapi dari sudut pandang Ainz, dia bertanya-tanya apakan tidak apa baginya untuk hanya menerima niat baik mereka. Pekerjaan harus menemui kompensasi yang adil.

Meskipun para guardian bersikeras bahwa bersumpah setiap kepada Supreme Being sendirinya adalah hadiah, sulit bagi Ainz untuk meyakinkannya.

Mungkin saja itu hanya kebenaran dalam dirinya, setelah mengalami bekerja di dalam perusahaan untuk digaji. Namun, dia tidak bisa membuang catatan bahwa pekerjaan harus diberi hadiah.

Dia takut terhadap kemungkinan bahwa gaji mungkin akan merusak anak-anaknya yang tidak tahu hal apapun yang lebih baik. Meskipun begitu, ada keuntungan dalam mengenalkannya sebagai percobaan.

"Pertanyaannya adalah apa yang harus kuberikan sebagai hadiahnya."

Matanya bergerak dari atap kembali ke sisa koin emas di meja.

"Jika aku mempertimbangkan para guardian sebagai kepala department dari perusahaan yang ada, maka mereka akan membutuhkan setidaknya 15 juta yen setiap tahunnya... Shalltear, Cocytus, Aura, Mare, Demiurge.. Albedo akan membutuhkan sedikit lebih banyak, ya kan? Jadi dikalikan enam dan ... Hmm, yep itu tidak mungkin. Aku tidak bisa mendapatkan uang segitu banyak."

Ainz menarik kepalanya dan tiba-tiba membuka mata lebar-lebar.

"Itu dia! Aku bisa menggantikannya dengan hal lain! Mata uang yang hanya bisa digunakan di Nazarick - membuat sesuatu seperti catatan bagi anak-anaknya dan memiliki sesuatu yang setara dengan ratusan ribu yen!"

Setelah berteriak keras seperti itu, Ainz mengerutkan dahi sekali lagi.

Tapi mereka akan menghabiskan mata uang itu untuk apa?

Seluruh fasilitas di dalam Nazarick itu gratis. Meskipun jika dia berpikir untuk mencetak koin, dia tidak bisa berpikir itu akan dihabiskan untuk apa.

"Mungkin menggunakannya untuk membeli item di dunia ini?"

Ainz membandingkan barang umum dari dunia ini dengan mereka yang ada di Nazarick dan ragu apakah ada barang yang benar-benar diinginkan oleh siapapun dari guardian.

"Tapi jika aku mulai membuat biaya untuk setiap barang-barang yang gratis hingga sekarang, itu akan menjadi tidak produktif... apa yang harus kulakukan..."

Setelah berpikir sejenak, Ainz datang dengan ide yang bagus.

"Benar juga! Aku akan meminta para guardian untuk memikirkannya. Aku bisa bertanya kepada mereka jika mereka memiliki apapun yang sangat mereka inginkan yang harus bayar!"

Saat Ainz bergumam dengan gembira sendiri tentang ide yang bagus ini, senyumnya tiba-tiba menjadi pahit.

"Meskipun begitu..."

Dia menyadari bahwa dia sedang berbicara sendiri lebih dan lebih sering.

Dia tahu bahwa itu dimulai dulu ketika game hampir berakhir, kesepian yang melanda dirinya karena teman-teman guildnya yang tidak lagi muncul. Tapi mengapa gumamannya tidak ikut berhenti ketika para NPC mendapatkan akal dan bergerak sendiri?

Mungkin itu menjadi sebuah kebiasaan, atau-

"Karena aku masih kesepian.."

Aku tersenyum kesepian.

Tentu saja, berkata bahwa dia sendirian meskipun NPC yang memiliki kesadaran sendiri di sisinya adalah sangat tidak sopan kepada mereka. Tapi dia juga memiliki pemikiran seperti ini; agar bisa bersikap sebagai Ainz Ooal Gown, pemimpin dari 41 Supreme Being yang diingkan oleh para guardian, sangat mungkin dia sedang membunuh Suzuki Satoru.

Ainz menghela nafas dan memutar tatapannya kembali ke arah koin-koin di meja. Itu adalah saat dia mendengar ketukan di pintunya.

Setelah beberapa saat beristirahat, pintu itu terbuka. Memastikan bahwa orang yang masuk adalah orang yang dia tunggu - Narberal Gamma, Ainz sengaja memperbaiki ekspresinya agar salah satu sudut bibirnya melengkung ke atas, menjadi wajah yang terlihat seakan sedang memandang rendah seseorang.

Ilusi tingkat rendah yang bisa Ainz berikan secara datar menunjukkan emosi miliknya yang ada dipermukaan. Sepertinya, ada peluang bahwa dia akan menunjukkan wajah yang tidak cocok sebagai penguasa Nazarick. Itulah kenapa dia mempraktekkan berbagai macam ekspresi di depan cermin agar kapanpun dia di hadapan yang lainnya, terutama Narberal, dia bisa terlihat lebih berwibawa. Dia memiliki masalah besar memililh ekspresi dari banyak ekspresi yang dia praktekkan.

"Ada apa, Nabel."

Dia bertanya kepadanya dengan suara yang dihias sama.

"Ya, Momon-san...san."

"...Kelihatannya 'sama' muncul jarang-jarang. Tidak ada pilihan selain membiarkannya sebagai kebiasaan lama. Meskipun begitu, setidaknya coba benahi ketika aku memberikan sebuah peringatan, walaupun hanya sementara. Aku rasa aku harus menyerah terhadap usaha itu. Ah, tidak perlu membungkukkan kepalamu, aku tidak marah. Dan cara hormatmu memanggilku.. yah, seharusnya sih tidak apa-apa karena orang lain termasuk pemimpin guild menjadi salah paham tentang kita. Jadi, ada apa?"

"Ya, iron ore (bijih besi) yang anda minta dari pedagang telah tiba."

Itu bukan permintaan aku hanya membelinya secara normal....

Berpikir demikian di kepalanya, ekspresi wibawanya tetap tidak bergerak.

"Ternyata begitu... dimana bijih besi itu asalnya? Apakah dikumpulkan dari seluruh delapan lokasi?"

"Saya minta maaf, saya tidak diberi tahu."

"..Tidak apa. Aku punya banyak uang. Meskipun aku tidak tahu berapa banyak tempat asal dari yang dikumpulkan, seharusnya sudah lebih dari cukup uang untuk membeli seluruhnya."

Ainz percaya diri memenuhi kantung uang dengan koin-koin yang ditumpuk di atas meja itu dan melemparkannya ke kaki Narberal. Dia melihatnya saat dia dengan sopan mengambil kantung itu.

"Mengerti, tapi bolehkan saya bertanya?"

"Apakah itu mengenai alasan mengapa aku membeli ore dari lokasi berbeda?"

Ainz menjelaskannya kepada Narberal yang menganggukkan kepalanya.

"Itu agar aku bisa melemparkannya ke Kotak Penukaran. Dengan kata lain, aku ingin menguji apakah jumlah emasnya berbeda tergantung dari bijih yang ditambang."

Exchange Box (Kotak Penukaran) tidak dipengaruhi tampilannya oleh obyek asalnya. Seperti contohnya, mengenai patung batu yang detil, dia akan mengabaikan pekerjaan apapun dan memperhitungkan nilainya sama dengan batu dari tinggi yang sama. Lalu menguji untuk melihat bagaimana menangai komponen yang berbeda - di dalam material yang sebenarnya. Itu adalah alasan mengapa dia membeli bijih besi dari berbagai macam lokasi.

"Seperti yang sudah kamu ketahui, Nabel, kotak itu bekerja meskipun kamu meletakkan sesuatu seperti gandum."

Meskipun aku memasukkannya dalam jumlah besar dan hanya mendapatkan satu koin emas darinya - Ainz menambahkan di kepalanya.

Itu adalah alasan yang memunculkan rencana untuk membangun ladang di luar Nazarick, untuk menumbuhkannya dalam jumlah besar.
Dengan menggunakan Golem dan Undead akan bisa membuat ladang yang luas. Tentu saja, ada banyak rintangan sebelum mencapai titik itu.

"Saya mengerti. Kalau begitu saya akan membeli mereka sesegera mungkin."

"Benar, tapi pertahankan kewaspadaanmu. Tidak ada jaminan jika kamu tidak diserang. Jika ada sesuatu yang terjadi.. kamu mengerti apa yang kamu lakukan, ya kan?"

"Menggunakan Shadow Demon sebagi perisai, membuang seluruh informasi yang dikumpulkan, memprioritaskan keamanan saya diatas segalanya dan fokus seluruhnya untuk mundur. Lalu saya akan bergerak ke Nazarick palsu yang dibuat oleh Aura-sama, mengirimkan informasi yang palsu kepada musuh."

"Benar. Prioritaskan keselamatanmu. Jangan pernah mengambil jalan yang bisa dengan mudah diserang atau dimana tidak ada kerumunan. Dan meskipun jika manusia bicara denganmu atau memprovokasimu, jangan melukai mereka. Aku sangat terkejut ketika pria itu memohon pertolonganku sambil menangis, berkata bagaiaman dia hanya ingin menggodamu. Kamu juga harus mengendalikan nafsu membunuhmu. Aku tidak akan bilang padamu untuk tidak menghajar pencopet jika kamu menemui mereka, tapi jangan keterlaluan. dan juga, tahan dirimu untuk tidak memanggil manusia sebagai serangga. Dengan kata lain, cobalah untuk tidak melukai atau membunuh manusia. Lagipula kita adalah petualang terhebat, Momon dan Nabel dari tim Hitam."

Sambil meliat Narberal yang kelihatannya menunjukkan bahwa dia mengerti, Ainz memikirkan lebih banyak lagi persiapan terhadap kewaspadaan yang mungkin dia lewatkan lalu menganggukkan kepalanya.

"..Hmm. Seharusnya itu sudah cukup. Kalau begitu pergilah, Nabel."

Narberal membungkukkan kepalanya dan meninggalkan ruangan, dengan kantung kulit ditarik. Ainz melihat punggungnya saat dia pergi dan, meskipun tidak memiliki paru-paru, menghela nafas berat.

"...Pengeluaran hanya muncul ketika aku tidak punya uang apapun. Sialan."

7 komentar:

Unknown mengatakan...

Wow udh jauh nih
D tunggu lanjutannya min

rizkyu mengatakan...

Wkwkwkw nazzarik sendiri sedang krisis ekonomi gara2 abis ngehidupin shaltear kelanjutannya makin penasaran nih bisa gak ainz mengatasi ini

brian torao mengatakan...

sankyu overlord intermission vol. 5

Xen mengatakan...

Narberal diomelin mulu sama Ainz 😂 gara2 terus manggil manusia Serangga..

Kuhaku mengatakan...

Harta buat ngidupin shaltier itu cuma segelintir doang,dn masih sisa banyak dj ruang harta.

Yg dipikirkan ainz itu uang dari NW bukan uang dari yggdrasil

Unknown mengatakan...

Ains parnoan:)

Unknown mengatakan...

Makan bang