Tak ada
yang bisa menjawab pertanyaan itu.
Setiap
makhluk hidup yang mengisi sayap kiri pasukan Kingdom -kuda-kuda, tentara
sipil, para knight, bangsawan, semuanya
– tiba-tiba jatuh dan roboh di tanah seperti boneka yang
benangnya putus.
Yang
menyadari jawaban tersebut pertama kalinya adalah pasukan Baharuth Empire, yang
berjarak jauh dengan mereka.
Agak lama
bagi otak manusia agar bisa mengurai dengan benar kejadian yang baru saja
terjadi. Jadi setelah delay sebentar,
saat pemandangan mengerikan itu mereka sadari, pasukan Baharuth Empire dicengkeram
oleh kepanikan.
Setelah
melihat Ainz Ooal Gown mengeluarkan lingkaran magicnya, mereka berasumsi bahwa
dia sedang merapalkan semacam mantra. Mereka bisa mengerti sejauh itu.
Siapa yang
bisa menduga mantra menakutkan itu dirapalkan disini?
Mantra yang
dirapalkan itu telah membantai 70.000 orang – lebih dari jumlah seluruh pasukan
Baharuth Empire – dalam sekejap, nyawa mereka benar-benar dicabut semuanya.
Tak mampu
mempercayai mata mereka, pasukan Baharuth Empire berdoa kepada dewa manapun
yang mereka percayai.
Mereka
berdoa agar orang-orang Kingdom itu tidak mati.
Mereka
berdoa agar magic yang sangat mengerikan itu tidak ada di dunia ini.
Tentu saja,
saat mereka melihat apa yang ada di depan mata mereka – tak ada satupun orang
yang bangkit kembali ketika mereka sudah roboh – mereka benar-benar sadar bahwa
itu tidak lain hanyalah harapan kekanak-kanakan belaka.
Meskipun
begitu, tidak mungkin mereka bisa menerima ini. Tidak mungkin mereka bisa
menerima ini sebagai kenyataan.
Pria yang
dipuji sebagai salah satu dari orang terkuat di dalam Empire, salah satu dari
empat Knight, Nimble, hanya bisa menatap dengan bisu kengerian itu dan
menggeretakkan gigi-giginya terhadap teror nyata dari populasi sayap kiri
pasukan Kingdom yang dihapuskan begitu saja.
Tak ada
yang bangkit kembali. Itu adalah kenyataan, yang sejauh ini terlalu mengerikan
untuk bisa diterima.
Tapi
kebenaran yang mengerikan itu tidak bisa dijelaskan hanya dengan kalimat sederhana ini.
Ainz Ooal
Gown – magic caster ini, sendirian saja – adalah seorang monster yang mampu
menghadapi sebuah negeri yang didirikan oleh manusia lalu melumat mereka dengan
cara seperti seorang anak kecil menendang istana pasir begitu saja.
Itu adalah
kenyataan yang tidak mampu dijelaskan dengan kata-kata.
Kepanikan
yang menyelimuti pasukan Baharuth Empire perlahan mereda seperti air. Pada
akhirnya, semuanya akhirnya terbisu, tak mampu bicara.
Namun,
sebuah suara aneh muncul di tengah-tengah formasi pasukan Baharuth Empire yang
terdiam. Suara itu datangnya dari banyak suara yang saling bercampur menjadi
keributan yang bising. Itu adalah suara dari setiap knight yang menggertakkan
gigi-gigi mereka.
Ini adalah
teror yang lahir saat menyadari bahwa Empire, dimana mereka dan keluarga mereka
tinggal, sekarang berdiri di ambang kepunahan, sama seperti Kingdom.
Ini adalah
pemahaman bahwa jika mereka berani melawan Ainz Ooal Gown, magic mengerikan
yang sama mungkin nantinya akan ditujukan kepada mereka sendiri....
Dalam
keadaan seperti ini, Nimble tiba-tiba terpikirkan sesuatu. Ekspresi macam apa
yang diperlihatkan oleh magic caster ini – yang bisa mengeluarkan magic yang
bisa membantai makhluk hidup dalam jumlah yang melebihi pemahaman dari makhluk
hidup biasa – Ekspresi macam apa yang muncul di wajahnya?
Tanpa
menggerakkan wajahnya, Nimble mengintip monster yang sedang berdiri di
sampingnya, Ainz Ooal Gown, tapi yang dia lihat tak ada perubahan.
Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin ini bisa
terjadi? Bagaimana mungkin seseorang seperti dirinya... bersikap tenang...
seperti ini? Bahkan setelah mencabut 70.000 nyawa?! Memang benar, medan perang
adalah sebuah tempat kematian. Yang lemah akan kehilangan nyawanya hanyalah
masalah biasa. Namun meskipun begitu, bukankah dia seharusnya merasakan sesuatu
di hatinya setelah membunuh begitu banyak orang?!!
Penyesalan
atau rasa bersalah adalah respon yang biasa. Jika dia merasa senang atau
gembira, mungkin itu bisa dipahami, dipelintir bagaimanapun reaksi itu mungkin
adalah wajar saja.
Namun-
Apakah reaksi biasa saja ini semacam kemampuan
bertahan untuk melindungi hati nuraninya? Tidak, bagi monster seperti ini, ini
pasti pemandangan yang wajar terjadi! Entah itu adalah perasaan kasihan yang
dirasakan oleh manusia karena sudah menginjak semut di bawah kaki, atau semacam
kegembiraan yang sadis, tak ada satupun emosi ini yang muncul!! Apa.. Apa
ini?!! Mengapa ini bisa terjadi? Mengapa orang seperti ini ada di dunia?!!
“-Ada apa?”
“Aieeee!”
Tubuhnya
terasa seperti dibungkus oleh baja dingin. Merespon pertanyaan yang tiba-tiba
itu, Nimble merespon dengan jeritan panik.
“Ti-Tidak
ada apa-apa. Itu, mantra yang barusan itu, mantra itu luar biasa.”
Nimble berterima
kasih dalam hati karena masih bisa bicara. Lebih dari itu – kenyataan bahwa dia
bisa memuji Ainz di dalam keadaan seperti itu bukanlah hal patut dipuji.
“Ha ha ha-“
Dan apa
yang diterima oleh Nimble tidak lain adalah tawa yang tenang.
“A, Apakah
saya sudah menyinggung?”
“Tidak,
tidak sama sekali. Anda bilang mantra yang barusan itu luar biasa, ya kan?”
“Y-Ya.”
Apa yang sebenarnya dia tertawakan? Keringat mengalir turun di dahi
Nimble seperti sebuah sungai. Setelah melihat konsekuensi mengerikan jika
membuat orang ini marah, dia tidak punya niat memancing kemarahannya.
“Tolong,
harap tenang. Meskipun aku harus bilang, mantraku masih belum selesai.
Sekarang, pertunjukan yang sebenarnya dimulai. Lagipula, ketika seseorang
membuat persembahan kepada Black Goat of the Woods with a Thousand Young
(Kambing Hitam dari Hutan dengan seribu anak), dia akan membalasnya dengan
sebuah hadiah keturunannya. Anak-anaknya yang manis dan menggemaskan...”
TL Note :
Shub Niggurath sering kali diasosiasikan dengan Black Goat of the Woods with a thousand Young, adalah seorang dewa
dari cerita penulis horror amerika H.P Lovecraft di dalam judul “Cthulhu
Mythos”, nama lain yang diberikan penulisnya adalah Lord of the Woods (Pemilik Hutan). Lihat https://en.wikipedia.org/wiki/Shub-Niggurath.
Benar
sekali.
Dan seperti
buah yang matang akan jatuh ke tanah sebentar lagi –
---
Para knight
Baharuth Empire adalah yang pertama melihatnya.
Memang bisa
diduga jika para knight tersebut, yang melihat dari jarak yang aman, akan
melihatnya dahulu. Karena mereka merasa aman, mereka berani menatap ke luar
dari celah sempit di dalam helmet mereka.
Setelah
badai kematian yang telah merenggut nyawa dari pasukan Kingdom, sesuatu muncul
di langit, sebuah bola hitam legam yang mengirimkan hawa dingin hingga menusuk
tulang belakang bagi siapa saja yang melihatnya. Bola itu terlihat seperti
mengotori dunia dengan keberadaannya.
Lalu, siapa
di pihak Kingdom yang melihatnya? Kemungkinan besar adalah pasukan yang ada di
sayap kanan, yang tidak memiliki pemandangan langsung dengan apa yang terjadi
di sisi lain. Mungkin mereka merasakan sesuatu tidak biasa yang sedang terjadi,
tapi mereka tidak tahu detil dari apa yang baru saja terjadi, dan saat mereka
melihat ke sekeliling untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi, mereka
melihat bola itu.
Seakan mata
mereka diarahkan kesana, para prajurit di kedua sisi, dan prajurit di samping
mereka menyadarinya. Dengan begini, semua orang di dataran Katze, yang sedang
berkumpul untuk melakukan perang, akhirnya menatap tanpa bicara ke arah bola
yang mengambang di langit.
Bola
tersebut – yang tidak mirip sama sekali dengan sebuah lubang di langit – lebih
mirip dengan jaring laba-laba yang terbuka, ketika seseorang memperhatikannya,
mereka tak bisa teralihkan perhatiannya.
Bola hitam
itu perlahan membesar.
Baik
bertarung ataupun kabur, tak ada manusia yang terpikirkan untuk melakukan baik
salah satunya. Yang bisa mereka lakukan adalah menatap dengan tampang bodoh.
Dan segera
setelah itu – buah yang matang itu jatuh.
Seperti
hukum alam, bola yang jatuh tersebut terbelah ketika menyentuh tanah.
Bola itu
meledak seperti sebuah balon air yang menabrak tanah, atau mungkin seperti buah
yang terlalu matang melakukan hal yang sama.
Bola itu
penuh dengan sesuatu yang menyebar keluar dari titik benturannya. Itu adalah
sesuatu yang mirip dengan aspal. Sesuatu tersebut menyerap cahaya, seperti
sebuah gelombang kegelapan yang lapar, lengket dan cair menelan mayat-mayat
dari para prajurit Kingdom yang telah mati.
Seperti
diberitahu oleh naluri yang tak dikenal, tak ada yang terpikir kejadian itu
akan berakhir begitu saja.
Mungkin
kejadian itu baru saja dimulai.
Ini adalah
awal dari keputusasaan mereka.
Tiba-tiba
saja, sebuah pohon yang besar tumbuh dari cairan hitam yang menutup tanah.
Tidak, itu
tidak terlihat seperti seindah sebuah pohon.
Pada
awalnya, hanya ada satu buah batang, namun kemudian bertambah. Dua, tiga, lima,
sepuluh... melambai seperti terkena angin yang tak ada disana. Apa yang muncul
disana... adalah tentakel-tentakel.
“MEEEEEEEEEEEEHHHHHHH!”
Tiba-tiba
saja, mereka mendengar suara embikan yang menggemaskan dari seekor kambing. Dan
bukan hanya satu kambing. Suara dari gerombolan kambing kedengaran entah dari
mana.
Seakan
ditarik oleh suara itu, cairan yang seperti aspal itu menggeliat, dan
melahirkan sesuatu.
Itu adalah
sesuatu yang sangat aneh sekali, terlalu tidak wajar.
Memiliki
tinggi sepuluh meter. Jika ditambahkan dengan panjang dari
tentakel-tentakelnya, figur tersebut menjadi tidak jelas.
Dalam
sekali tatap, mirip dengan semacam lobak. Sebagai ganti daunnya, ada
tentakel-tentakel hitam yang tak terhitung jumlahnya, dan tubuhnya adalah
seonggok daging yang ditutupi oleh benjolan-benjolan. Di bawahnya ada lima
kaki, seperti kaki kambing, dengan ujungnya adalah kuku-kuku hitam.
Retakan-retakan
muncul pada tubuhnya – seonggok daging tebal yang ditutupi oleh
benjolan-benjolan itu – terkelupas dan terbelah dengan suara seperti benda yang
pecah. Retakan-retakan ini tidak terbatas hanya pada satu area. Lalu....
“MEEEEEHHH!!”
Suara
kambing mengembik yang menggemaskan terdengar dari retakan-retakan tersebut.
Itu adalah perut-perut dari binatang liar yang mengeluarkan lendir tanpa henti.
Ada lima
jumlahnya.
Lima
makhluk tersebut menunjukkan bentuknya yang membuat hawa dingin menusuk tulang
belakang kepada semua orang yang ada di dataran Katze.
The Dark
Young of the Black Goat.
(Putra Kegelapan
dari Kambing hitam)
Lahir dari
mantra tingkat super “la-shub-niggurath – Pengorbanan untuk panen hitam”,
mereka adalah monster-monster yang muncul dari manusia-manusia yang mati.
Meskipun mereka tidak memiliki kemampuan spesial yang kuat satupun, mereka luar
biasa tangguh.
Dan level
mereka lebih dari 90.
Ini adalah
sebuah tanda dari badai pembantaian.
Selain dari
suara mengembik yang menggemaskan, luar biasa manis dan imut sehingga bisa
membuat orang-orang ingin muntah, tak ada lagi suara lain. Itu karena tak ada
yang bisa bicara, tidak mau percaya atau menerima peristiwa yang terjadi di
depan mata mereka itu benar-benar terjadi. Lebih dari 300.000 orang – atau jika
kamu hanya menghitung yang masih hidup, 235.000 – orang-orang yang berkumpul disini,
tak satupun yang bisa berkata apapun.
Di dalam
keadaan seperti ini, Ainz tertawa terbahak-bahak.
“Luar
biasa. Ini adalah rekor baru. Dalam sejarah, mungkin aku adalah satu-satunya
yang pernah berhasil memanggil lima ekor sekaligus. Menakjubkan. Aku harus
berterima kasih kepada setiap orang yang mati disini hari ini.”
Di dalam
situasi biasa, setiap pemanggilan Dark Young hanya akan menghasilkan satu saja,
yang mana itu sendiri sudah bisa dirayakan. Mampu mengeluarkan dua adalah hal
yang langka.
Dan
sekarang, ada lima.
Seperti
seorang pemain yang merayakan karena sudah mengalahkan nilainya sendiri yang
tertinggi, Ainz gembira sekali dengan kenyataan bahwa dia sudah memasang rekor
baru. Memangnya kenapa kalau puluhan ribu orang harus mati karenanya?
“Meskipun...
akan lebih baik lagi jika ada lebih dari ini.. apakah lima adalah limit
teratas? Jika aku sudah sampai di batas atas dari mantera tersebut, maka ini
adalah sebuah pencapaian yang luar biasa.”
“Selamat!
Seperti yang diduga dari Ainz-sama!”
Ainz
tersenyum dibalik topengnya saat Mare memujinya.
“Terima
kasih, Mare.”
Setelah
itu, Nimble menoleh karena refleks, wajahnya berada di antara air mata dan tawa
saat dia memuji Ainz pula.
“Se-Selamat.”
“Terima
kasih.”
Ainz
membalas dengan humor yang baik.
Penampilan
Nimble yang tergerak secara tulus memicu gatal di hati Ainz.
Lalu, dia
teringat hari-hari dimana dia adalah seorang pemain Yggdrasil, merasakan emosi
yang sama yang ketika pertama kalinya dia melihat rapalan mantra dari
“la-shub-niggurath”.
Sebagai
mantra tingkat super yang sangat mencolok, kelihatannya itu telah mencuri hati
dari semua orang. Yah, memang bisa diduga dari salah satu mantra yang paling
terkenal di Yggdrasil. Ketika aku bilang aku akan merapalkannya, Albedo dan
Demiurge tidak henti-hentinya mencurahkan pujian kepadaku.
Sebuah
suara gachigachi muncul dari barisan
pasukan Baharuth Empire.
Itu adalah
suara dari armor yang saling berbenturan sendiri.
Tubuh para
prajurit gemetar ketakutan, tapi tak ada yang menertawakan hal itu.
Tidak ada
orang yang tidak diselimuti oleh jantung berdebar setelah mendengar tawa dari
Sorcerer King yang telah mengeluarkan mantra yang membuat tulang belakang
dingin.
Setiap
orang di dalam Imperial knight membuat harapan yang sama.
Mereka
berharap murka Ainz Ooal Gown tidak akan jatuh kepada mereka.
Dengan
begitu, itu lebih mirip dengan sebuah doa.
Ketika para
prajurit dengan khusyuk berdoa meminta bantuan kepada dewa mereka, Ainz memulai
tahap selanjutnya. Dia merasa bahwa dia sudah melakukan hal yang cukup, namun
sekali lagi, tidak ada salahnya memastikan.
Kali ini,
tujuannya adalah untuk mengumumkan keperkasaan dari Ainz Ooal Gown, seorang
praktisi mantra tingkat super, kepada negeri-negeri yang sedang berkumpul.
Tujuan itu
sudah dicapai. Namun, membiarkan bawahan-bawahan ini hilang begitu saja adalah
hal yang sia-sia.
Benar
sekali, itu akan jauh terlalu sia-sia.
Ainz
mendengus.
Jika dia
memiliki sebuah lidah, dia akan menjilati bibirnya saat menunggu.
Ini adalah
kegembiraan yang tidak bisa dia rasakan di dalam Yggdrasil, kegembiraan karena
mampu secara serentak mengarahkan Lima Dark Young.
“-Ah, ayo
kita coba. Serbu mereka, wahai domba-domba kesayanganku.”
Saat mereke
menerima perintah dari pemanggil mereka, Ainz. Dark Young tersebut mulai
bergerak dengan kelambatan yang membosankan.
Dengan gaya
berjalan lima kaki yang mengherankan, dark young-dark young itu meluncur dengan
gerakan yang lincah. Daripada terlihat anggun, bagaimanapun mereka terlihat
seperti gerakan dan energi yang kacau dan membingungkan, dan dari sudut pandang
tertentu, mungkin bisa terlihat menggelikan.
Selama
mereka tidak datang kepadamu.
Tubuh
mereka yang besar bergerak dengan ringan, dan Lima Dark Young mulai berlari
kecil saat mereka menyerang pasukan Kingdom.
[Ah, benar
juga, ada tiga – tidak, empat orang yang tidak boleh kalian bunuh. Aku
benar-benar melarang kalian melukai mereka.]
Saat dia
teringat tiga orang yang dibisikkan oleh Demiurge agar diampuni, Ainz
mengirimkan perintah melalui otak kepada para Dark Young.
---
“Apakah ini
mimpi?”
Para
prajurit Kingdom bergumam satu sama lain, agak jauh dari setan yang tidak
manusiawi. Tentu saja, tidak ada yang bisa menjawab mereka. Mata setiap orang
terpaku pada pemandangan yang terjadi di depan mereka, dan mereka telah
kehilangan tenaga untuk berbicara. Seakan jiwa mereka telah dicuri.
“Hey, ini
mimpi, ya kan? Aku pasti sedang bermimpi, ya kan?”
“Ahh. Ini
benar-benar mimpi buruk.”
Saat kedua
kalinya pertanyaan itu muncul, beberapa orang berhasil menjawabnya. Tapi respon
mereka membawa sebuah petunjuk ingin lari dari kenyataan.
Itu tidak
mungkin.
Mereka
tidak ingin mempercayainya.
Pemikiran
seperti ini tersebar ke seluruh pasukan infanteri. Bahkan saat wujud yang
lamban itu perlahan tapi pasti semakin membesar, bahkan saat makhluk yang tak
manusiawi itu mendekati mereka, mereka masih tetap tidak ingin menerima bahwa
ini adalah kenyataan.
Jika itu
adalah monster-monster biasa, mungkin mereka akan mengumpulkan keberanian untuk
mengangkat senjata. Namun, makhluk yang muncul setelah 70.000 prajurit dibantai
dalam sekejap tidak mungkin hanya monster biasa. Itu seperti menonton angin
topan yang bergerak maju, dan tak ada yang bisa mengumpulkan keberanian untuk
menghadapi badai tersebut.
Gerakan
makhluk yang besar namun secara tidak wajar sangat lincah berlari di atas kaki
mereka yang pendek, gemuk dan tebal itu, menyerang dengan kecepatan yang luar
biasa.
“Angkat
tombak kalian!”
Sebuah
suara terdengar.
Datangnya
dari mulut seorang bangsawan, teriakan bernada tinggi itu adalah suara buatan
yang bernada tinggi lahir dari keputusasaan. Matanya merah dan buih berkumpul
di sudut mulutnya.
“Siapkan
tombak! Angkat tombak kalian!! Angkat
tombak kalian jika masih ingin hidup!!”
Meskipun
dia sudah kehilangan akal karena takut dan sulit memahami apa yang sedang dia
katakan, dia masih bisa dengan jelas mengeluarkan perintah “Siapkan tombak”.
Setelah diingat-ingat lagi, itu mungkin adalah perintah terbaik yang bisa dia
berikan.
Bertindak
karena refleks, para prajurit mengangkat tombak-tombak mereka, membentuk sebuah
barisan tombak yang kuat.
Mereka
menanamkan ujung belakang tombak mereka ke tanah dengan kuat, agar kecepatan
lawan mereka hanya akan melukai mereka sendiri ketika lawan itu merangsek
kearah titik pagar.
Meskipun
formasi ini hampir tidak terkalahkan oleh para knight Baharuth Empire, para
prajurit Kingdom bertanya-tanya – di dalam bagian otak kecil mereka yang
terpisah yang masih jelas – apa gunanya mereka melakukan itu dengan tombak
sekecil yang mereka genggam. Mungkin mereka mengira ini adalah satu-satunya
peluang mereka untuk bisa selamat.
Tidak
mungkin bisa kabur dari tapak-tapak makhluk yang mendekat dengan kecepatan yang
tidak wajar itu. Meskipun jika mereka lari dengan seluruh tenaga, mereka masih
akan diinjak-injak mejadi bubur merah.
Berharap
agar salah satu monster itu tidak menuju ereka, para prajurit menguatkan tombak
mereka dan menunggu serangan tersebut.
Monster-monster
itu – yang seharusnya sangat kecil di kejauhan – menutup jarak dengan kecepatan
yang luar biasa.
Saat
monster-monster itu semakin besar, dan bumi mulai bergetar karena gemuruh derap
langkah kaki monster-monster itu, jantung para prajurit mulai berdegup tidak
karuan.
Lalu, saat
jantung mereka merasa seakan meledak di dada, siluet besar itu muncul di depan
mata.
Itu seperti
sebuah dumptruck yang menginjak kerumunan semut.
Para
prajurit dari pasukan Kingdom mengangkat tombak mereka dengan tangan gemetaran.
Tapi apa gunanya mereka terhadap tubuh yang besar dan solid dari Dark Young
itu? Tombak-tombak itu patah seperti tusuk gigi tanpa sedikitpun menggores
kulit-kulit besar itu.
Dark Young
tersebut menginjak-injak tubuh dari para prajurit Kingdom di bawah kaki mereka.
Serpihan
dalam jumlah yang tak terhitung dari banyaknya tombak yang hancur beterbangan
di udara.
Meskipun
Dark Young-Dark Young itu menghancurkan perlawanan yang bahkan tidak bisa
dianggap sebagai perlawanan, Dark Young tersebut murah hati dengan cara mereka
sendiri.
Tidak ada
luka.
Tidak ada
waktu bagi korban mereka menderita sebelum mereka diinjak hingga rata di bawah
berat raksasa dari Dark Young.
Para
prajurit pemegang tombak itu bahkan tidak punya waktu menyadari bahwa
tombak-tombak yang mereka pegang telah dilumat menjadi serpihan-serpihan. Yang
mereka lihat adalah bayangan hitam yang muncul di depan mereka.
Para
prajurit itu menjerit lalu menjerit lagi dan lagi.
Onggokan
daging beterbangan di udara. Mereka bukan berasal dari satu dua orang saja,
tapi sepuluh, ratusan korban. Mereka diinjak oleh tapak kaki raksasa, dan
dilemparkan – tidak, berterbangan karena lambaian tentakel-tentakel itu.
Tak perduli
mereka itu kalangan bangsawan atau rakyat jelata, sekarang mereka semua
sama-sama hanya onggokan daging berdarah.
Beberapa
diantaranya memiliki keluarga di desa mereka. Beberapa memiliki teman yang
ditinggal. Beberapa memiliki orang-orang yang sedang menunggu mereka. Ketika
mayat mereka yang sudah tidak bisa dikenali menjadi seperti lumpur, semua itu
tidak penting lagi.
Bagi semua
orang, Dark Young memberikan perlakuan yang sama dan setara – yaitu kematian.
Dark
young-dark young itu melumat banyak manusia dengan tapak-tapak kaki mereka
hingga mereka puas dengan lumuran darah, tapi meskipun begitu mereka tidak
berniat untuk berhenti.
Dark Young
of the Black Goat mulai berlari.
Mereka
terus berlari. Mereka tidak akan berhenti ketika berada di tengah-tengah
pasukan Kingdom.
“Iyaaaaaaaaaaaaaaaaa!”
“Abbaaaaaaaaaaaahhh!”
“Hentikaaaaaaaaaaann!”
“Selamatkan
akuuuuuu!”
“Tidaaaaaaaaaaaakkkkk!”
“Uwaaaaaaahhhhhhhhh!”
Jeritan-jeritan
itu terdengar setiap kali tapak-tapak kaki itu turun ke tanah. Jeritan-jeritan
itu bercampur dengan suara menjadi bubur basah dari tubuh-tubuh yang hancur di
bawah tapak kaki perkasa dari Dark Young tersebut. Dan tentakel-tentakel mereka
yang tebal dan berdaging melambai kemana-mana dengan cara yang liar dan seperti
main-main sehingga menerbangkan tubuh-tubuh manusia itu dengan bunyi retakan
yang menyakitkan.
Sebuah
suara yang tak pernah terdengar sebelumnya terus terdengar lagi dan lagi tanpa
akhir.
Terinjak-injak.
Kata-kata
apa yang lebih baik yang bisa menjelaskan pemandangan ini?
Beberapa
orang mati-matian menusukkan tombak mereka ke depan. Dark Young tersebut, yang
tubuhnya besar dan tidak berniat menghindari dari serangan-serangan itu,
terkena serangan-serangan itu. Namun, tombak mereka tidak bisa menembus cukup
dalam sehingga menyebabkan luka pada tubuh mereka yang seperti lempengan itu.
Seakan otot yang sekeres besi telah menutup kulit yang tebal dan elastis tersebut.
Tanpa
menghina perlawanan mereka yang percuma, Dark Young tersebut hanya bergerak
maju.
Sebelum
para prajurit menyadari tekad mereka yang fatal itu percuma, Dark Young sudah
tiba di bagian yang paling tengah dari pasukan Kingdom.
“Lari!
Lari!”
Mereka
mendengar teriakan dari kejauhan. Sebagai responnya, semua prajurit mulai
kabur. Itu memang seperti sebuah gerombolan laba-laba yang tersebar ke seluruh
arah.
Tapi tentu
saja, Dark Young itu jauh lebih cepat daripada manusia biasa.
Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.
Splat. Splat. Splat.
Suara
manusia yang diinjak-injak menjadi bubur, suara dari onggokan daging yang
berterbangan, dan suara dari jeritan yang terus berlanjut lagi dan lagi.
----
Seakan
mereka telah tiba di padang tandus, tiga monster itu menyeberangi barisan
pasukan tengah dan berlari ke arah sayap kanan di tengah-tengah cipratan darah
kental. Dalam sekejap, monster-monster itu akan tiba di pasukan Raeven.
“Mundur!
Mundur!”
Cara Raeven
meneriakkan perintah ini lebih mirip dengan ratapan.
Tidak ada
yang bisa melawan monster-monster itu.
Jangan
sampai membuang nyawa sia-sia.
Saat mereka
mendengar ucapan Raeven, para prajurit yang ada di sekitar melemparkan senjaa
mereka dan lari karena panik.
Tentu saja,
karena terlalu banyak orang, tidak mungkin mereka bisa bergerak dengan bebas.
Pertama dia
berpikir untuk memberikan tanda mundur dengan teratur. Mereka akan berjaga
terhadap serangan dari belakang dan seterusnya, tapi membuang-buang waktu untuk
hal semacam itu sekarang adalah kesalahan besar.
“Ainz Ooal
Gown, makhluk macam apa kamu, magic caster macam apa kamu sebenarnya?!”
Dia sudah
menganggap remeh Ainz Ooal Gown. Tidak, dia tidak berniat melakukan hal itu
sejak awal.
Setelah
menerima ucapan dari Gazef Stronoff dan memikirkannya, dia sudah berencana
untuk melihatnya sebagai seorang musuh dengan kaliber tertinggi yang bisa
dibayangkan. Namun, yang bisa dia katakan sekarang adalah bahwa dia sudah
menganggap remeh kemampuan orang itu.
Bayangan
yang dia buat tidaklah cukup.
Siapa yang bisa
menduga bahwa Ainz Ooal Gown memiliki kekuatan yang semenakjubkan itu? Siapa
yang tahu kekuatan semacam itu memang ada di dunia ini?
Melihat
siluet-siluet dari monster-monster yang semakin mendekat dan semakin membesar,
para prajurit yang ada di sekitar Marquis Raeven meneriakkan perintah.
“Ini bukan
lagi medan perang, ini adalah lantai pembantaian! Lari saja!”
“Tuanku!”
seorang knight berkata saat dia melepaskan helmetnya. “Sang Raja! Bagaimana
dengan sang raja?”
“Dasar
bodoh! Sudah tidak ada waktu untuk itu! Ya Ampun! Monster itu datang kepada
kita!”
Saat mereka
melihat ke arah sumber teriakan, sementara yang lainnya sudah kabur dengan
giat, pengancuran sayap kanan yang sudah hancur telah dimulai. Meskipun
kelihatannya mereka seperti sedang merangsek ke arah tersebut dengan garis
lurus, mereka tidak menyasar Raeven sampai-sampai mereka menginjak-injak tempat
manapun yang mereka inginkan, Dark Young yang lain terletak jauh sekali dari
Raeven.
“Dimana
sang raja?!”
“Beliau ada
disana!”
Saat dia
melihat ke arah bendera kerajaan yang ditunjuk oleh prajurit tersebut, seekor
Dark Young sudah mendekat.
Raeven
gemetar. Apa yang bisa dia lakukan jika dia ingin membantu? Namun, jika raja
Ranpossa III hilang disini, seluruh negeri mungkin akan runtuh.
Bagaimanapun-
“Serahkan
kepada Gazef-dono!”
Raeven
percaya kepada Gazef.
Dia adalah
seorang warrior yang layak mendapatkan pujian dari raja. Meskipun dia masih
tidak mampu mengalahkan monster kambing hitam tersebut, setidaknya, dia bisa
membawa sang raja keluar dengan aman dari tempat yang seperti neraka ini.
“Marquis
Raeven! Situasinya gawat! Tolong mundur dengan segera!”
Suara dari
mantan petualang orichalcum, bawahan yang paling dia percaya, menyela ucapan
Raeven.
“-Tuanku!”
Lebih mirip
dengan teriakan daripada jeritan. Raeven meneriakkan sebuah balasan.
“Aku
mengerti! Aku akan pergi sekarang!”
Hingga
titik ini, hingga sejauh ini, sudah tidak ada gunanya lagi menyamarkan mundur
dengan kalimat yang indah.
“Tolong
serahkan tugas pengerahan orang-orang kepada saya! Tuanku, anda harus pergi
dari sini sekarang, dan menuju ke E-Rantel!”
Teriakan
itu datangnya dari pria bermata seperti ngantuk. Meskipun dia terlihat sangat
tidak bisa diandalkan, Raeven tidak bisa menemukan orang yang lebih baik dalam
mengomando pasukannya.
“Aku akan
serahkan padamu! Gunakan namaku sesukamu! Aku akan menerima konsekuensinya!”
Suara dari
tapak kaki itu sudah sangat dekat. Karena takut, dia tidak berani menoleh ke
belakang untuk melihat seberapa dekatnya monster-monster itu. Namun, kudanya
tidak mau bergerak. Meskipun dia sudah menendangnya dengan seluruh tenaga,
masih saja tidak bergerak. Kuda itu menelungkupkan daun telinganya dan tetap
tak bergeming.
Saat itu,
di tengah-tengah keributan, sebuah kelompok kuda yang sudah melemparkan
penunggangnya berlarian. Orang-orang yang ada di punggung mereka berpegangan
erat kepada tubuh kuda mereka, yang kelihatannya sudah mengabaikan tali
kekangnya yang sudah longgar.
Betapa
ironisnya, tidak dikira kuda perang yang terlatih tidak akan mampu bergerak
karena takut, sementara kuda yang tak terlatih berlarian dengan panik.
“Tidak
kusangkan latihan malah memberikan efek yang terbalik!”
Sejak awal,
kuda adalah binatang yang pemalu. Hanya setelah berlatih mereka bisa dianggap
kuda perang yang tak kenal takut. Namun, memang karena latihan inilah sehingga
mereka tidak bisa bergerak. Kenyataan bahwa mereka tidak luluh dan berlari
akibat efek dari ketakutan ini adalah bukti bahwa latihannya efektif.
“Maafkan
aku! [Lion’s Heart!]
Priest dari
Dewa Angin, Yorlan Dixgort, merapalkan sebuah mantra untuk menahan takut kepada
kudanya. Kuda yang tenang meringkik dengan keras.
“Tuanku!
Kami akan menunjukkan jalan!”
“Tolong
bantuannya!”
Dengan
suara bawahannya yang berharap dia sehat bergema di punggungnya, Raeven memacu
kudanya agar bergerak liar, dengan diantar oleh para mantan petualang
orichalcum.
Mengendarai
kuda melalui sebuah gerombolan orang yang kacau balau sangat sulit. Oleh karena
itu, itu hanya bisa dilakukan karena para mantan petualang orichalcum, yang
berdiri dekat dengan puncak dari manusia.
Dengan
membelakangi suara-suara yang berharap dia selamat, Raeven berhasil menembus
aliran manusia di bawah penjagaan dari para petualang.
“Magic
caster itu adalah monster! Bagaimana mungkin orang seperti dia bisa exist di
dunia?!”
Raeven
mengutuk Ainz saat kudanya tersentak ke atas dan ke bawah saat berlari dengan
kecepatan penuh.
“Sialan!
Kita harus melakukan sesuatu! Aku harus memikirkan sebuah cara untuk melindungi
dunia kita – masa depan kita!”
Ketakutan
mungkin adalah alasan mengapa dia secara tidak sadar bergumam sendiri. Jika dia
tidak berkata apapun, jika dia tidak mengalihkan kesadarannya, otak yang cerdas
miliknya itu mungkin akan menggambarkan mimpi buruk yang mengerikan dari bahaya
yang sedang mendekatinya.
Ketika dia
kembali, dia akan duduk dengan Pangeran dan Putri lalu menggambarkan sebuah
bentuk penangkalan terhadap magic caster yang sudah jauh melewati ekspekstasi
dari makhluk sejenisnya.
Jika ini
terus terjadi, seluruh manusia akan dikuasai.. Tidak, itu adalah skenario
terbaik. Dalam skenario terburuk, seluruh manusia akan menjadi mainan bagi Ainz
Ooal Gown, untuk disiksa hingga akhir hidup mereka yang pahit.
Suara dari
decakan lidahnya, dipenuhi dengan tekanan dan kefrustasian, melebihi suara
derap langkah kaki kuda.
“Gawat!
Tuanku, tolong arahkan kuda anda ke kanan! Monster itu sudah mengejar kita!”
“Bagaimana
bisa dia menemukan kita tanpa mata!?” Lockmeyer sang thief berteriak. “Lund!
Apakah kamu memiliki magic satupun untuk ini?”
“Tentu saja
tidak! Apa kamu kira mantra sembarangan akan berhasil digunakan terhadap
monster itu, Lock?”
“Meskipun
begitu, bagaimana kita bisa tahu jika kita tidak mencobanya-“
“Cukup!
Kita akan seberangi jembaan itu ketika kita sudah sampai! Monster itu mungkin
hanya bergerak maju di arah yang sama dengan kita! Tuanku! Bergeraklah ke depan
kami! Kita akan membentuk satu baris!”
Suara
mereka gemetaran.
Menurut
instruksi, Raeven melarikan kudanya ke posisi pangkal. Lalu, dia mengarahkan
kudanya ke arah dimana lebih sedikit orang yang kabur.
Dari
kejauhan, suara mengembik dari Dark Young menenggelamkan degupan jantungnya.
“MEEEEEEEEEEEEEEHHHHHHHH!”
-Sudah
dekat.
Keringat
mengucur dari dahi Raeven seperti air terjun. Dia tidak berani menoleh karena
ketakutan, tapi dia bisa merasakan udara di belakangnya semakin hangat dan
lebih hangat.
Lalu, yang
lainnya-
“MEEEEEEEEEEEEEEEHHHHHHH!”
“Sialan!
Ini gawat! Dia memang datang mengarah kepada kita sejak awal! ...Semuanya!
persiapkan diri kalian!”
Sebagai
balasan, Boris pimpinan tim berteriak dan merapalakan mantranya.
“[Reinforce
Amor!]”
“[Lesser
Strength!]”
“Bagus!
Kalau begitu, tuanku! Biarkan kami menerima serangan musuh! Jangan melihat ke
belakang apapun keadaannya dan teruslah berlari!”
Hanya ada
satu hal yang bisa dia katakan kepada para petualang, yang sudah menaklukkan
rasa takut mereka.
“...Aku
mengandalkanmu!”
“Kami
mengerti! Ayo!”
“Ohhhh!”
Dia bisa
mendengar dari jarak yang melebar antara dirinya dan para mantan petualang di
belakangnya.
Raeven
menundukkan kepalanya, sebisa mungkin meminimalisir menahan udara. Meskipun dia
tidak tahu berapa banyak waktu yang bisa mereka ulur, yang bisa dia lakukan
adalah berusaha lari sekeras mungkin – kembali dalam keadaan hidup-hidup adalah
satu-satunya cara membalas loyalitas mereka.
“Fly!
[Fireball]!”
“[Invulnerable
Fortress]!”
Saat dia
berkendara di punggung kuda yang berlari dengan kencang, Raeven berpikir dia
bisa mendengar suara dari mantan petualang yang sedang masuk ke dalam
pertempuran, dan bahkan melalui angin yang berhembus melewati wajah dan
telinganya.
Dan
kemudian – dalam dua detik dia tidak bisa mendengar para mantan petualang lagi.
Apa yang
dia dengar adalah suara dari sebuah tapak kaki yang besar sedang jatuh.
Jantungnya
berdebar tidak karuan di dalam dadanya.
Di dalam
jangkauan pandangan dari kepalanya yang menunduk, bayangan raksasa yang dia
lihat di bawahnya membuat Raeven meratap dalam keputusasaan yang tidak
mengeluarkan suara.
Dia
menyadari bahwa di bawah kakinya – tubuhnya yang dibawa lari oleh kuda dengan
kecepatan penuh – sebuah tentakel yang tebal dan panjang sedang menggapai
dirinya.
“Tidak...”
Kuda itu
berlari seperti sudah gila. Kuda itu berlari lebih cepat daripada yang pernah
Raeven rasakan sebelumnya. Kuda itu mungkin adalah yang paling tercepat yang
pernah ada.
Meskipun
begitu, bayangan yang kuat masih menjulur di atas tanah.
“Aku tidak
ingin hal ini!”
Dia
berteriak. Melawan kemauannya, dia berteriak dengan sepenuh hati.
Sebuah
sensasi hangat dan basah menyebar di sekujur pangkal pahanya.
Raeven
memaksa matanya terbuka, dan tanpa melihat ke belakang, dia memaksa kuda itu
bergerak maju.
Dia tidak
boleh mati. Negeri ini sudah tidak dia pedulikan lagi. Jika negeri ini runtuh,
maka biarkan saja runtuh.
Jika
mengangkat senjata melawan Ainz Ooal Gown berarti mati, maka membuang negeri
ini dan lari juga tidak apa-apa.
Betapa
bodohnya.
Betapa
bodohnya dia sejak dulu.
Datang ke
medang perang ini benar-benar tindakan yang bodoh.
Jika saja
dia tahu seberapa kuat Ainz Ooal Gown itu, dia pasti akan tetap tinggal di
dalam ibukota bagaimanapun caranya.
Dia tidak
memikirkan masa depan Kingdom Re-Estize lagi.
“Aku tidak
menginginkan ini!”
Dia masih
tidak boleh mati.
Dia tidak
boleh mati ketika putranya masih sangat kecil. Dan.... dia tidak bisa
meninggalkan istrinya yang tercinta sendirian dengan mati.
“Aku
tidak-“
Raeven
membayangkan anaknya ada di depan.
Putraku yang tersayang.
Sebuah
kehidupan yang sangat kecil telah lahir. Perlahan semakin membesar. Lalu sakit.
Dulu, dia ribut-ribut karena itu. Bayangan dirinya yang berlarian setengah
gila, meneriakkan perintah, sementara istrinya duduk disana terdiam, membuatnya
malu.
Dia tidak
memanjakan putranya, seperti yang dikatakan oleh istrinya.
Raeven
hanya sangat berterima kasih sekali kepada istrinya yang telah membesarkan
putranya yang tersayang. Namun, dia jarang berkata demikian karena itu
membuatnya malu.
Sudah
waktunya untuk anak kedua.
Jika dia
tidak datang ke medan perang ini, dia mungkin akan bisa memeluk dua orang itu.
“...Eh?”
Suara dari
tapak kaki itu tiba-tiba berhenti.
Karena
lebih terdorong oleh rasa penasaran daripada keberanian, Raeven menoleh ke
belakang. Di matanya, dia melihat Dark Young itu tidak bergerak, seakan terdiam
di tempat.
49 komentar:
Mantafff!!!
lanjut min
Splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat...
Lanjut min
Great (y)
mantab min, makasih buat translate nya.. ditunggu kelanjutannya
Sadis..
Salah tulis , Lanjutkan gan , Walaupun bentar lagi abis.
SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT
vol 10. di tunggu. minnn
min. yg. ganteng...
Semangat terus min translatenya kami butuh.
selesai in vol 9 nya min ditunggu.
ini ada vol 10 kalau belom punya.
jangan lupa jaga kesehatan min, lo sakit kami yg susah. wkwk
https://mobile.facebook.com/overlordLN/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C6031635473
Gw kira kambingnya lucu, eh pas liat gambar nya splat splat splat splat splat splat
Spaltnya kurang banyak min
Cyberwiki, jumlah splat dalam chap ini ada 225 spat
Sementara pasukan kingdom di injak2 kambing, kami sedang menikmati sate kambing
mantab, pembantaian...
btw, Sankyu min :D
MANTAP DJIWA (Y)
Splat 1000x
sankyu overlord vol.9 bab 4 bag.2
makasih banyak min atas translatenya, makasihh banget ane doain mimin sehat selalu dan diberi kelancaran rezeki
Ajigile :v siapa bilang ainz dianggap 5000 orang, orang toh sdh tak terukur kekuatannya :'v btw RIP kingdom.
SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT Makasih SPLAT SPLAT nya min..
Splat. Splat. Splat. Everywhere 😂😂
harusnya itu SPLAT 105.000x :'v
Gw masih gak tau bentuk kambingnya sebelah mana wkwkwk tpi asli ini sadis banget gila 😭😱
Thanks min
"Alibi Doang" 4 orang yg di ampunin
Raja - buat bidak
Raven - buat bidak negisiator
Clamb - kartu buat bikin si ranner jadi bidak (usul Demiurge)
Gazef - kelinci percobaan yang cukup berharga
ganti aja judul novelnya jadi overpower XD
baru kambing loh.. blm tukang aqiqahnya yg mncul
Sasuga Ainz-Sama
Min gw heran setiap kali ada kengerian/hal yg kuat muncul pasti ada kata² yg berhubungan Dengan tulang belakang/tulang belakang yang menjadi dingin,apakah kengerian bagi orang dunia baru berasal dari tulang belakang/hanya tulang belakang yg bisa merasakan kengerian²...mohon pencerahannya
Kesimpulan nya adalah jika kalian mendengar bunyi langkah SPLAT-SPLAT segeralah berlari ketempat aman
saking serunya gue baca kata demi kata termasuk splat splat splatnya geu baca semua satusatu😱😱😱😱😱
Kirian sprit menyegarkan
Ohhhhh sugoiiiiiiii😏😏😏😏😏😏
Sasuga Sorcere King Ainz Ooal Gown
Bayangin reaven dkejar2 udah ngeri tak terasa sampe last part.
@catren hahhaha, kasian gw sama reaven padahal cuma dia bangsawan yang baik dan waras tapi masih mendinglah daripada para bangsawan bodoh lainnya pada mati.
Mantap min lanjut terus
Lak
Ah kakak ini, jangan gitu dong, saya kan jadi ngeri mbayangkan setiap SPLAT dgn orang penyet seperti tempe penyet dlm sambel.
HUAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHA
Aligato Min
Sayangnya tak nampak cangkul. Kalau ada dapat digunakan untuk menggali kuburan kecil agar tak dapat diinjak. Dan terus berharap tidak di serang tentakelnya
Naruhotto sasuga
Awowkw
Mantep
Sasuga ainz sama
Ada jeritan “Abbaaaaaaaaaaaahhh!”, kalo jeritan “Mammaaaaaaaaaaaahhh!” gk ada ya? Tambahin min, wkk..
Tepuk tangannnn.
Posting Komentar