Another Battle - Pertempuran Lainnya
Part 3
Pukulan
genderang yang berirama menggema ke seluruh penjuru medan perang dari samping
desa. Saat dia melihat ke arah sumber suara itu, matanya terbuka lebar.
Setidaknya lima ribu formasi kuat bergerak maju berirama dan di dalam formasi
yang memiliki disiplin yang baik.
Baik
penduduk desa dan Pangeran Barbro mengira itu adalah bala bantuan dari sang
pangeran. Perbedaannya adalah apakah mereka tahu atau tidak siapa yang kiranya
mengirimkan bantuan itu. Tapi semua orang berubah pemikirannya setelah
mengamati lebih dekat.
Formasi itu
terdiri dari goblin-goblin. Demi-human yang disebut “goblin” lebih kecil
daripada manusia rata-rata dan memiliki ukuran kira-kira seperti seorang anak
kecil. Namun, aura mereka membuatnya terlihat lebih besar dan mereka memang
besar.
Tubuh mereka
berbalut armor baja, dan senjata yang juga digunakan berkilauan mematikan. Ini
adalah perlengkapan yang cocok dengan warrior-warrior yang sejati. Mereka bukan
tentara sipil, tapi sebuah pasukan yang terdiri dari prajurit-prajurit
profesional.
“Sekarang!
Semua yang masih hidup, larilah sekencang-kencangnya! Itu adalah bala bantuan!
Kita mendapatkan bala bantuan! Larilah ke arah mereka!”
Jugem
berteriak dengan keras.
Identitas
mereka masih misteri. Tidak jelas apakah mereka musuh, sekutu atau pihak ketiga
yang tidak ada hubungannya. Berlari ke arah mereka hanya karena mereka adalah
spesies yang sama sendiri bukanlah ide yang bagus. Tindakan yang tepat adalah
berlari ke arah desa.
Namun,
Jugem merasakan sesuatu yang berkata bahwa mereka adalah teman. Sebuah perasaan
yang entah bagaimana merasakan bahwa mereka melayani tuan yang sama. Sebuah
perasaan bahwa dia akan disambut oleh mereka.
Orang-orang
yang masih selamat dari Desa Carne berlari ke arah pasukan goblin tanpa ragu
lagi.
Pengepungan
itu semakin mengendur dengan setiap langkah yang dia ambil. Meskipun pasukan
dari Kingdom tahu mereka harus mengejarnya, mereka melambat. Memang wajar.
Mendekati pasukan yang sangat disiplin itu dengan sembrono adalah tindakan yang
bodoh.
Ada dua
alasan mengapa mereka membiarkan para penduduk desa kabur. Pertama adalah
karena markas utama telah mengumumkan untuk mundur, setelah memutuskan bahwa
itu adalah saatnya merapikan barisan kembali daripada mengejar. Alasan lain
adalah karena mereka takut terhadap kemungkinan balasan karena mengejar anggota
spesies yang sama dengan pasukan baru itu.
Goblin-goblin
itu menerima Jugem dan yang lainnya yang sedang kabur dengan seluruh tenaga
mereka. Jugem dan yang lainnya terhuyung-huyung ke arah celah yang lebar di
dalam formasi lalu pasukan itu menutup celah setelah mereka melewatinya. Itu
seperti pintu baja yang menutup dengan erat.
Jugem
melihat ke arah rekan-rekannya yang ada di sekeliling, yang berjatuhan di tanah
karena kelelahan. Tidak ada satupun yang tidak terluka, dan banyak yang telah
pingsan setelah tiba di tempat aman. Bahkan Jugem, hanya melihat ke
sekelilingnya saja sudah membuat pandangan matanya menjadi kabur. Jumlah goblin,
jumlah ogre dan jumlah penduduk desa semuanya sudah berkurang dari sejak awal
pertempuran.
“Yah kurasa
aku harus menganggap diriku beruntung... lebih dari separuh jumlah kami
selamat. Konaa!” Dia memanggil satu-satunya goblin yang mampu menggunakan magic
penyembuh, tapi Konaa menggelengkan kepalanya. Dia juga telah kelelahan dan
kehabisan semua mana miliknya ketika bertempur.
“Kalau
begitu siapapun yang tahu pertolongan pertama...”
Saat Jugem
mencoba berteriak, seorang goblin yang memegang kipas bulu, mengenakan
headscarf (selendang kepala) dan mengelus-elus jenggot panjangnya berjalan ke
arah Jugem.
Sikapnya
membuat Jugem menduga dia adalah seseorang yang penting di dalam pasukan goblin
itu.
“Hohoho,
jadi kamu adalah bagian dari rombongan Jenderal Enri. Aku adalah yang
bertanggung jawab terhadap pasukan ini, Goblin Strategist. Tak ada yang bisa
melukaimu lagi karena kamu sudah tiba. Beristirahatlah. Kami akan mengantarmu
ke arah pasukan medis segera.”
Goblin
Strategist mengulurkan kipasnya dan sekelompok goblin yang terlihat gagah
berlari dengan banyak tandu.
“Hati-hati,
tolong bawa mereka sesegera mungkin. Akan memalukan jika ada yang mati dalam
perawatan kita.”
Yang
terluka dengan cepat langsung di bawah.
“Kelihatannya
kamu juga terluka. Sebaiknya kamu memeriksakan diri dengan unit medis dan
kembali..”
“Tidak,
maaf. Aku minta maaf, karena kamu sudah baik kepada kami, tapi aku ingin
mendengar sesuatu dahulu. Lukaku tidak berat.”
Setelah
memastikan Jugem tidak pura-pura berlagak kuat, Goblin Strategist mengangguk
sekali sebelum bicara.
“Tentu
saja, seperti yang diduga dari pemimpin dari rombongan Jenderal Enri. Apa yang
ingin kamu tahu – Hohoho, tidak, hanya satu hal yang lebih menarik daripada
keselamatanmu sendiri. Jenderal Enri berada di dalam tenda di belakang kita.
Dia akan sangat senang jika kamu menemuinya.”
“Begitukah?
Bagus sekali”
Jugem
menghela nafas lega dari lubuk hatinya. Dia sangat lega, dia merasa semua
tenaga pergi dari tubuhnya dan ingin pingsan, tapi dia tidak bisa menunjukkan
pemandangan yang buruk itu kepada juniornya.
“Kalau
begitu aku akan pergi kesana. Kurasa kelompokku tidak akan bisa ikut dalam
pertempuran selanjutnya.”
“Hohoho,
aku berterima kasih sudah memberikan kesempatan bagi pendatang baru ini.”
“Kalau
begitu, tidak apa. Itu adalah tugas senior untuk memberikan kesempatan kepada
juniornya.”
“Hohoho,
kalau begitu aku harus memperlihatkan pertunjukan yang bagus bagi para senior.
Sekarang, satu-satunya hal yang tersisa adalah meraih kemenangan absolut.
Perintahkan kepada pasukan infanteri berat untuk maju.”
---
“Apa itu!
Kita hampir saja bisa melumat mereka! Sialan!”
Barbro
membuka matanya lebar-lebar dan menatap ke arah penyusup yang telah mengacaukan
segalanya.
Tidak ada
yang berjalan sesuai rencana. Mengapa dia harus mengahadapi pasukan goblin di
desa sekecil ini? Dia ingin merobek-robek rambutnya karena marah.
JIka ini
adalah pasukan milik kaisar, dia akan dengan senang hati dan akan memerintakan
penyerangan langsung, tap lawannyaa adalah goblin. Meskipun dia nantinya
menang, siapa yang akan menyadari perolehannya?
“Pangeranku,
tolong izinkan kami untuk mundur.”
Dia
mengarahkan tatapan kebenciannya ke arah kight yang menyarankan tindakan itu.
Dia tidak tahu mengapa pasukan goblin sebesar itu muncul disini, tapi jika dia
kembali membawa informasi yang bergunaa, dia akan mendapatkan nilai karena
sudah melakukan sesuatu yang berguna.
Namun, jika
dia berputar balik dan kabur, tidak sulit membayangkan dia akan mendapatkan
julukan “pangeran yang lari dari goblin”.
Jika dia
kalah, dia akan menjadi “pangeran yang kalah dari goblin”. Berita itu akan
tersebar melalui para bangsawan yang lapar dengan gosip terbaru, dan tidak ada
lagi satupun di dalam Kingdom yang tidak tahu hal itu. Mereka yang tidak ada
disana tidak akan perduli seberapa kuat goblin itu. Satu-satunya hal yang
diperdulikan adalah bagaimana menariknya gosip itu.
Barbro
tanpa bicara mengutuk para bangsawan yang telah mengejeknya dari tempat aman.
“...Aku
tidak akan memperbolehkan hal semacam itu. Lawan.”
“Pangeranku!
Lihatlah perlengkapan mereka yang sempurna dan formasi mereka yang tanpa celah.
Mereka pasti adalah para elit yang mengungguli goblin-goblin sebelumnya. Bagi
sebuah pasukan yang terdiri dari tentara sipil seperti kita, peluang menangnya
sangat tipis. Mohon perintahkan untuk mundur!”
Dia sangat
tahu betul hal itu, meskipun dia tidak ingin mendengarnya, tapi tidak ada cara
lain untuk melindungi kehormatannya selain melawan. Dia hanya bisa berharap
pasukan goblin itu hanyalah tipuan.
“Dasar
bodoh! Apakah kamu tidak mengerti seberapa berbahayanya jika mengabaikan mereka
begitu saja! Sekarang ini, pasukan Kingdom sedang bergerak ke arah dataran
Katze. Apa yang akan kamu lakukan jika mereka menyerang E-Rantel ketika sedang
tidak dijaga!”
“Sa, Saya
minta maaf.”
Satu-satunya
tindakan adalah menghadapi mereka, lalu mundu jika goblin-goblin itu memang
kuat seperti yang terlihat. Tujuannya yang sebenarnya adalah bertarung melawan
Baharuth Empire, dan kalah disini sangat tidak diinginkan. Dia cukup tenang
untuk setidaknya berpikir sejauh itu.
Para
prajurit yang baru saja merapikan kembali barisannya di depan Barbro ketika
goblin mulai maju.
Lawan
mengambil barisan formasi yang standar, sedalam tiga tingkat.
Sebaliknya,
pasukan kerajaan membentuk formasi sayap bangau. Alasan mereka tidak membentuk
formasi mengepung adalah untuk memaksimalkan mobilitas dari pasukan kavaleri
dan karena musuh membentuk formasi yang rapuh dengan serangan sayap.
Barisan depan
goblin-goblin itu terdiri dari pasukan infanteri berat dengan perisai yang
cukup besar untuk bisa melindungi seluruh tubuh mereka. Gerakan maju mereka
yang mantap mengeluarkan tekanan yang berat seakan ada sebuah dinding yang
menutup dengan cepat. Barbro merasakan sensasi yang tidak nyaman karena sarung
tangannya penuh dengna keringat saat dia menggenggam tali pacu kudanya yang
semakin erat.
Tentara
sipil menggenggam tombak dan pasukan infanteri berat menyerang. Tujuan dari pasukan
infanteri adalah untuk mengulur waktu gerakan maju dari lawan sementara pasukan
kavaleri mengepung dari kedua sayap.
Dua sisi
berbenturan satu sama lain.
Dan Barbro
bisa melihat dengan jelas teriakan-teriakan goblin itu.
“Kami
adalah.. milik Yang Mulia, Pasukan Goblin Infanteri Berat Jenderal Enri! Jangan
pikir hal seperti ini bisa menghentikan kami!”
Sebelum dia
bisa memikirkan siapa itu Jenderal Enri, suara retakan dar pasukan Kingdom
menarik perhatiannya.
Tentara
sipil didorong kembali oleh dinding perisai. Wajar saja, orang-orang di barisan
depan ditekan oleh mereka yang berdiri di belakangnya, dan formasi itu mulai
hancur. Pasukan kavaleri di kedua sisi terkejut dan mulai bergerak. Sayap kanan
lebih cepat dalam merespon, jadi mereka mencoba untuk mengepung pasukan goblin dari
sayap, tapi tujuh belas knight – melingkari dengan cahaya perak yang cemerlang
dan mengendarai serigala perak sebagai ganti dari kuda – memacu untuk
menghadang mereka.
“Yang
Mulia, Pasukan Goblin Knight Paladin Jenderal Enri datang kepadamu!”
Di tengah
keributan dari pertempuran pasukan kavaleri ada suara anak panah. Ketika Barbro
melihat lebih dekat, anak panah dalam jumlah yang tak dapat dihitung menghujani
dari atas pasukannya dan dia melihat semakin dekat ke arah formasi musuh untuk
bisa mengidentifikasi siapa yang menembakkanya.
Di dalam
barisan kedua dari musuh, ada goblin-goblin yang sedang memegang busur besar
dan berbalur kain merah yang mencolok. Dari sisi kanan dan kiri mereka tidak
seimbang, dan mereka terlihat seperti terhuyung-huyung setiap kali melangkah.
Goblin yang menarik perhatiannya bahkan memiliki busur yang lebih besar dari
yang lainnya, lalu dia membuka mulutnya.
“Yang
Mulia, Pasukan Goblin Pemanah Jenderal Enri! Jangan kira kamu bisa kabur dari
kami!”
Serangan
jarak jauh dari lawan tidak berakhir disini. Ledakan magic dalam jumlah yang
tak dapat dihitung berterbangan dari barisan ketiga dan, memang masih cukup
jauh di depan Barbro, magic-magic itu meledak di tengah formasi pasukannya.
Bunga-bunga api merah merekah dengan setiap kilatan dan ledakan yang
berliku-liku di tengah-tengah udara seperti kelopak bunga. Tentara sipil
berterbangan ke kiri dan kanan oleh akibat serangan magic yang terus-terusan
itu.
Yang
bertanggung jawab untuk hal ini memakai tudung yang menutupi wajah mereka. Di
tangan mereka ada tongkat panjang yang berkilauan dengan sinar misterius. Yang
berdiri di depan mereka menarik kembali tudungnya untuk menunjukkan wajah
mereka yang keriput.
“Yang
Mulia, Pasukan Goblin pendukung Magic goblin Jenderal Enri. Rasakan kekuatan
kami dengan tubuh kalian sendiri, dan ketahuilah kami tidak saja bisa
menggunakan magic untuk menguatkan atau melemahkan, tapi magic serangan pula.”
Bukan hanya
itu pasukan yang menembakkan serangan-serangan magic. Di samping pasukan
pendukung magic ada skuad yang memiliki pakaian yang mirip. Mereka berjumlah
sedikit, hanya 5 orang, tapi mereka memiliki ekspresi sangat percaya diri di
wajahnya. Para goblin yang paling menyeringai di depan mengangkap suaranya.
“Yang
Mulia, Pasukan Goblin pembombardir magic Jenderal Enri! Kami memiliki
spesialisasi dalam serangan magic jarak jauh dan bangga menjadi pasukan dengan
kemampuan serangan yang paling besar!”
“Yang Mulia!”
Knight itu
kembali kepada Barbro. Dia hampir bisa memprediksi apa yang knight itu katakan
dengan wajah yang sedepresi itu. Jika ada magic caster, maka kemampuan lawan
akan beberapa kali lebih besar dari yang diduga.
“Kita tidak
bisa menahan mereka lagi! Itu tidak mungkin! Hanya masalah waktu sebelum lawan
tiba disini pula! Tolong perintahkan untuk mundur!”
Bukan
waktunya lagi mempertimbangkan apakah dia ingin mundur atau tidak. Meskipun dia
memerintahkan kepada semua orang berdiri dan melawan, para bangsawan yang
mengikutinya sampai sekarang akan berbalik dan berlari terbirit-birit. Membuat
mereka tetap tinggal dan melawan hanya akan menyebabkan dendam di masa depan
dan membuat para bangsawan menjadi musuh.
“Baiklah.
Berikan perintah untuk mundur kepada Baron dahulu.”
Dia ingin
menjadi yang pertama lari, tapi itu akan membuatnya tersandung reputasi sebagai
seorang pengecut yang pertama kalinya kabur melawan goblin. Dia akan serahkan
urusan kotor itu kepada Baron.
“Saya
mengerti!”
Saat knight
itu memerintakan bawahannya-
“-Kalian
kira mau kemana?”
Barbro
pertama kalinya menyadari bahaya nyawanya ketika dia mendengar suara yang asing
dari samping.
Rombongan
Pangeran langsung menghunus pedang mereka lalu melihat ke arah sekeliling untuk
menemukan sumber suara itu. Yang muncul tiba-tiba dari bayangan adalah sebuah
figur yang tertutup pakaian hitam legam. Wajah mereka ditutupi oleh topeng,
tapi mata mereka kelihatannya seperti mengeluarkan kilauan yang tajam.
“Yang
Mulia, Pasukan Goblin Assassin Jenderal Enri. Alasan kami menunjukkan diri dari
kegelapan adalah karena ini akan menjadi akhirmu.”
Dan orang
lain.
Yang
mengikuti di belakang mereka mengenakan topi merah, sepatu baja, dan memegang
sabit besar yang panjang, seperti bentuk dari kematian.
“Yang
Mulia, Bodyguard Goblin Jenderal Enri – seorang anggota dari tiga belas topi
merah. Yah, kurasa aku tidak akan memiliki kesempatan untuk pamer.”
“Lindungi
Yang Mulia! Berikan tanda mundur!”
“Terlambat”
Bayangan
itu bergerak. Bagi Barbro, hanya itu yang bisa dia lihat.
Kepala
Knight tersebut hilang dan darah muncrat seperti air mancur darah dari
lehernya.
Saat
otaknya mencari apa yang sedang dia lihat, Barbro langsung memacu kudanya untuk
berlari kencang. Tidak ada waktu lagi berpikir tentang mundur dengan teratur
karena dia sedang berdiri di persimpangan antara hidup dan mati.
Saat dia
kabur, dia bisa mendengar suara dari belakang: “Yang Mulia, Pasukan Goblin
Musisi Jenderal Enri!” diikuti dengan suara pukulan yang keras dari genderang
goblinyang mengejarnya saat berlari.
“...Tidak
apa-apakah membiarkannya pergi?”
“Itu adalah
perintah dari strategist. Dia bilang jika kita membunuh sang pangeran,
pertempuran tidak akan berakhir.”
“Hmph,
kurasa begitu. Jika Jenderal Enri mati, aku tidak akan berhenti sampai setiap
musuh mati pula. Seperti yang diduga dari strategist, bisa melihat hingga
beberapa langkah. Apakah itu adalah alasan yang sama kita tidak akan menghabisi
pasukan itu pula?”
“Benar
sekali. Mereka harus bisa kembali ke kota dengan menyeret sang pangeran. Aku
bisa mengerti perasaan tidak senangmu. Aku juga merasakannya. Aku ingin
membalas mereka karena berani menyerang desa Jenderal Enri... Baiklah, Topi
Merah-san, Mari kita rawat mayat-mayatnya”
“Kurasa
begitu. Lagipula kita harus mengambil tubuh-tubuh dari para warrior pemberani
yang telah bertarung bersama dengan pemimpin senior.”
23 komentar:
Yey ,��
thank min
makasih mimin :3
sankyuu min
hohoo pasukan elit goblin muncul ..mantap keren (y) sankyu min ..
Hahaha ada goblin zhuge liang juga, makasih admin cybernote, saya jadi suka sekali sama Overlord :)
Hhhh mksh min
sankyu overlord vol.9 bab 3 bag.3
keren betul pasukan elit goblin wkwkkw
Anjir, keren jir :v Pasukan Elit jir :v
wkwkwkwk.... dari gadis desa, ketemu Ainz ditolong dikasih item, jadi kepala desa, terus jadi jendral.
Wanjirr The Next Zhugeliang :v
Emang iya si kalo dipikir2.. Tiap gw main game tipe RPG klo dapet drop item yang gak jelas dan level rendah apalagi tipe common pasti gw langsung buang kalogak gw jual.. Selain gak guna, mereka menuh2in
Inventory 😂😂
Gw kira yg bakal di summon Goblin general, eh tw nya peniupnya jd general wkwkwkw sasuga ainz sama 😀
Pasukan goblin elite,
Ada tanker, mm, mage, assasin, healer.
Thanks min
Gile lu ndro goblin elite legion paket special lengkap bener~
:v
Ini yg dinamakan paket lengkap goblin
si pangeran apes banget dah wkwkwkwkwk
wokokokok bakal jadi gosip di istana dia hahahaha
Wih paket lengkap tuh goblin.. haha
Sial bener tuh pangeran ketemu sama goblin.. wkwkwkwk
Berasa aja gitu.. pas mereka diskusi..
siap mati apa tidak.. bertarung apa mati dengan berkhianat.. merinding uy:v
Buat goblin mantepla.. apa lagi jugem.. masih terus berusaha melindungi penduduk yang hampir tumbang,, bahkan dia sendiri sempat mau tumbang..
tinggal nunggu di anime aja ini.. ngeliat epic nya pertarungan para goblin + keputusan yang nekat yang diambil Enri
Gw masih penasaran Ama chapter sebelumnya"yaituuuu" apa asw
Posting Komentar