Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

14 Juli, 2016

Overlord - Vol 9 - Chapter 3 Part 3

Another Battle - Pertempuran Lainnya

Part 3


Overlord Light Novel Bahasa IndonesiaPukulan genderang yang berirama menggema ke seluruh penjuru medan perang dari samping desa. Saat dia melihat ke arah sumber suara itu, matanya terbuka lebar. Setidaknya lima ribu formasi kuat bergerak maju berirama dan di dalam formasi yang memiliki disiplin yang baik.

Baik penduduk desa dan Pangeran Barbro mengira itu adalah bala bantuan dari sang pangeran. Perbedaannya adalah apakah mereka tahu atau tidak siapa yang kiranya mengirimkan bantuan itu. Tapi semua orang berubah pemikirannya setelah mengamati lebih dekat.

Formasi itu terdiri dari goblin-goblin. Demi-human yang disebut “goblin” lebih kecil daripada manusia rata-rata dan memiliki ukuran kira-kira seperti seorang anak kecil. Namun, aura mereka membuatnya terlihat lebih besar dan mereka memang besar.

Tubuh mereka berbalut armor baja, dan senjata yang juga digunakan berkilauan mematikan. Ini adalah perlengkapan yang cocok dengan warrior-warrior yang sejati. Mereka bukan tentara sipil, tapi sebuah pasukan yang terdiri dari prajurit-prajurit profesional.

“Sekarang! Semua yang masih hidup, larilah sekencang-kencangnya! Itu adalah bala bantuan! Kita mendapatkan bala bantuan! Larilah ke arah mereka!”


Jugem berteriak dengan keras.

Identitas mereka masih misteri. Tidak jelas apakah mereka musuh, sekutu atau pihak ketiga yang tidak ada hubungannya. Berlari ke arah mereka hanya karena mereka adalah spesies yang sama sendiri bukanlah ide yang bagus. Tindakan yang tepat adalah berlari ke arah desa.

Namun, Jugem merasakan sesuatu yang berkata bahwa mereka adalah teman. Sebuah perasaan yang entah bagaimana merasakan bahwa mereka melayani tuan yang sama. Sebuah perasaan bahwa dia akan disambut oleh mereka.

Orang-orang yang masih selamat dari Desa Carne berlari ke arah pasukan goblin tanpa ragu lagi.

Pengepungan itu semakin mengendur dengan setiap langkah yang dia ambil. Meskipun pasukan dari Kingdom tahu mereka harus mengejarnya, mereka melambat. Memang wajar. Mendekati pasukan yang sangat disiplin itu dengan sembrono adalah tindakan yang bodoh.

Ada dua alasan mengapa mereka membiarkan para penduduk desa kabur. Pertama adalah karena markas utama telah mengumumkan untuk mundur, setelah memutuskan bahwa itu adalah saatnya merapikan barisan kembali daripada mengejar. Alasan lain adalah karena mereka takut terhadap kemungkinan balasan karena mengejar anggota spesies yang sama dengan pasukan baru itu.

Goblin-goblin itu menerima Jugem dan yang lainnya yang sedang kabur dengan seluruh tenaga mereka. Jugem dan yang lainnya terhuyung-huyung ke arah celah yang lebar di dalam formasi lalu pasukan itu menutup celah setelah mereka melewatinya. Itu seperti pintu baja yang menutup dengan erat.

Jugem melihat ke arah rekan-rekannya yang ada di sekeliling, yang berjatuhan di tanah karena kelelahan. Tidak ada satupun yang tidak terluka, dan banyak yang telah pingsan setelah tiba di tempat aman. Bahkan Jugem, hanya melihat ke sekelilingnya saja sudah membuat pandangan matanya menjadi kabur. Jumlah goblin, jumlah ogre dan jumlah penduduk desa semuanya sudah berkurang dari sejak awal pertempuran.

“Yah kurasa aku harus menganggap diriku beruntung... lebih dari separuh jumlah kami selamat. Konaa!” Dia memanggil satu-satunya goblin yang mampu menggunakan magic penyembuh, tapi Konaa menggelengkan kepalanya. Dia juga telah kelelahan dan kehabisan semua mana miliknya ketika bertempur.

“Kalau begitu siapapun yang tahu pertolongan pertama...”

Saat Jugem mencoba berteriak, seorang goblin yang memegang kipas bulu, mengenakan headscarf (selendang kepala) dan mengelus-elus jenggot panjangnya berjalan ke arah Jugem.

Sikapnya membuat Jugem menduga dia adalah seseorang yang penting di dalam pasukan goblin itu.

“Hohoho, jadi kamu adalah bagian dari rombongan Jenderal Enri. Aku adalah yang bertanggung jawab terhadap pasukan ini, Goblin Strategist. Tak ada yang bisa melukaimu lagi karena kamu sudah tiba. Beristirahatlah. Kami akan mengantarmu ke arah pasukan medis segera.”

Goblin Strategist mengulurkan kipasnya dan sekelompok goblin yang terlihat gagah berlari dengan banyak tandu.

“Hati-hati, tolong bawa mereka sesegera mungkin. Akan memalukan jika ada yang mati dalam perawatan kita.”

Yang terluka dengan cepat langsung di bawah.

“Kelihatannya kamu juga terluka. Sebaiknya kamu memeriksakan diri dengan unit medis dan kembali..”

“Tidak, maaf. Aku minta maaf, karena kamu sudah baik kepada kami, tapi aku ingin mendengar sesuatu dahulu. Lukaku tidak berat.”

Setelah memastikan Jugem tidak pura-pura berlagak kuat, Goblin Strategist mengangguk sekali sebelum bicara.

“Tentu saja, seperti yang diduga dari pemimpin dari rombongan Jenderal Enri. Apa yang ingin kamu tahu – Hohoho, tidak, hanya satu hal yang lebih menarik daripada keselamatanmu sendiri. Jenderal Enri berada di dalam tenda di belakang kita. Dia akan sangat senang jika kamu menemuinya.”

“Begitukah? Bagus sekali”

Jugem menghela nafas lega dari lubuk hatinya. Dia sangat lega, dia merasa semua tenaga pergi dari tubuhnya dan ingin pingsan, tapi dia tidak bisa menunjukkan pemandangan yang buruk itu kepada juniornya.

“Kalau begitu aku akan pergi kesana. Kurasa kelompokku tidak akan bisa ikut dalam pertempuran selanjutnya.”
“Hohoho, aku berterima kasih sudah memberikan kesempatan bagi pendatang baru ini.”

“Kalau begitu, tidak apa. Itu adalah tugas senior untuk memberikan kesempatan kepada juniornya.”

“Hohoho, kalau begitu aku harus memperlihatkan pertunjukan yang bagus bagi para senior. Sekarang, satu-satunya hal yang tersisa adalah meraih kemenangan absolut. Perintahkan kepada pasukan infanteri berat untuk maju.”

---

“Apa itu! Kita hampir saja bisa melumat mereka! Sialan!”
Barbro membuka matanya lebar-lebar dan menatap ke arah penyusup yang telah mengacaukan segalanya.

Tidak ada yang berjalan sesuai rencana. Mengapa dia harus mengahadapi pasukan goblin di desa sekecil ini? Dia ingin merobek-robek rambutnya karena marah.

JIka ini adalah pasukan milik kaisar, dia akan dengan senang hati dan akan memerintakan penyerangan langsung, tap lawannyaa adalah goblin. Meskipun dia nantinya menang, siapa yang akan menyadari perolehannya?

“Pangeranku, tolong izinkan kami untuk mundur.”

Dia mengarahkan tatapan kebenciannya ke arah kight yang menyarankan tindakan itu. Dia tidak tahu mengapa pasukan goblin sebesar itu muncul disini, tapi jika dia kembali membawa informasi yang bergunaa, dia akan mendapatkan nilai karena sudah melakukan sesuatu yang berguna.

Namun, jika dia berputar balik dan kabur, tidak sulit membayangkan dia akan mendapatkan julukan “pangeran yang lari dari goblin”.

Jika dia kalah, dia akan menjadi “pangeran yang kalah dari goblin”. Berita itu akan tersebar melalui para bangsawan yang lapar dengan gosip terbaru, dan tidak ada lagi satupun di dalam Kingdom yang tidak tahu hal itu. Mereka yang tidak ada disana tidak akan perduli seberapa kuat goblin itu. Satu-satunya hal yang diperdulikan adalah bagaimana menariknya gosip itu.

Barbro tanpa bicara mengutuk para bangsawan yang telah mengejeknya dari tempat aman.

“...Aku tidak akan memperbolehkan hal semacam itu. Lawan.”

“Pangeranku! Lihatlah perlengkapan mereka yang sempurna dan formasi mereka yang tanpa celah. Mereka pasti adalah para elit yang mengungguli goblin-goblin sebelumnya. Bagi sebuah pasukan yang terdiri dari tentara sipil seperti kita, peluang menangnya sangat tipis. Mohon perintahkan untuk mundur!”

Dia sangat tahu betul hal itu, meskipun dia tidak ingin mendengarnya, tapi tidak ada cara lain untuk melindungi kehormatannya selain melawan. Dia hanya bisa berharap pasukan goblin itu hanyalah tipuan.

“Dasar bodoh! Apakah kamu tidak mengerti seberapa berbahayanya jika mengabaikan mereka begitu saja! Sekarang ini, pasukan Kingdom sedang bergerak ke arah dataran Katze. Apa yang akan kamu lakukan jika mereka menyerang E-Rantel ketika sedang tidak dijaga!”
“Sa, Saya minta maaf.”

Satu-satunya tindakan adalah menghadapi mereka, lalu mundu jika goblin-goblin itu memang kuat seperti yang terlihat. Tujuannya yang sebenarnya adalah bertarung melawan Baharuth Empire, dan kalah disini sangat tidak diinginkan. Dia cukup tenang untuk setidaknya berpikir sejauh itu.

Para prajurit yang baru saja merapikan kembali barisannya di depan Barbro ketika goblin mulai maju.

Lawan mengambil barisan formasi yang standar, sedalam tiga tingkat.

Sebaliknya, pasukan kerajaan membentuk formasi sayap bangau. Alasan mereka tidak membentuk formasi mengepung adalah untuk memaksimalkan mobilitas dari pasukan kavaleri dan karena musuh membentuk formasi yang rapuh dengan serangan sayap.

Barisan depan goblin-goblin itu terdiri dari pasukan infanteri berat dengan perisai yang cukup besar untuk bisa melindungi seluruh tubuh mereka. Gerakan maju mereka yang mantap mengeluarkan tekanan yang berat seakan ada sebuah dinding yang menutup dengan cepat. Barbro merasakan sensasi yang tidak nyaman karena sarung tangannya penuh dengna keringat saat dia menggenggam tali pacu kudanya yang semakin erat.

Tentara sipil menggenggam tombak dan pasukan infanteri berat menyerang. Tujuan dari pasukan infanteri adalah untuk mengulur waktu gerakan maju dari lawan sementara pasukan kavaleri mengepung dari kedua sayap.

Dua sisi berbenturan satu sama lain.

Dan Barbro bisa melihat dengan jelas teriakan-teriakan goblin itu.

“Kami adalah.. milik Yang Mulia, Pasukan Goblin Infanteri Berat Jenderal Enri! Jangan pikir hal seperti ini bisa menghentikan kami!”

Sebelum dia bisa memikirkan siapa itu Jenderal Enri, suara retakan dar pasukan Kingdom menarik perhatiannya.

Tentara sipil didorong kembali oleh dinding perisai. Wajar saja, orang-orang di barisan depan ditekan oleh mereka yang berdiri di belakangnya, dan formasi itu mulai hancur. Pasukan kavaleri di kedua sisi terkejut dan mulai bergerak. Sayap kanan lebih cepat dalam merespon, jadi mereka mencoba untuk mengepung pasukan goblin dari sayap, tapi tujuh belas knight – melingkari dengan cahaya perak yang cemerlang dan mengendarai serigala perak sebagai ganti dari kuda – memacu untuk menghadang mereka.

“Yang Mulia, Pasukan Goblin Knight Paladin Jenderal Enri datang kepadamu!”

Di tengah keributan dari pertempuran pasukan kavaleri ada suara anak panah. Ketika Barbro melihat lebih dekat, anak panah dalam jumlah yang tak dapat dihitung menghujani dari atas pasukannya dan dia melihat semakin dekat ke arah formasi musuh untuk bisa mengidentifikasi siapa yang menembakkanya.

Di dalam barisan kedua dari musuh, ada goblin-goblin yang sedang memegang busur besar dan berbalur kain merah yang mencolok. Dari sisi kanan dan kiri mereka tidak seimbang, dan mereka terlihat seperti terhuyung-huyung setiap kali melangkah. Goblin yang menarik perhatiannya bahkan memiliki busur yang lebih besar dari yang lainnya, lalu dia membuka mulutnya.

“Yang Mulia, Pasukan Goblin Pemanah Jenderal Enri! Jangan kira kamu bisa kabur dari kami!”

Serangan jarak jauh dari lawan tidak berakhir disini. Ledakan magic dalam jumlah yang tak dapat dihitung berterbangan dari barisan ketiga dan, memang masih cukup jauh di depan Barbro, magic-magic itu meledak di tengah formasi pasukannya. Bunga-bunga api merah merekah dengan setiap kilatan dan ledakan yang berliku-liku di tengah-tengah udara seperti kelopak bunga. Tentara sipil berterbangan ke kiri dan kanan oleh akibat serangan magic yang terus-terusan itu.

Yang bertanggung jawab untuk hal ini memakai tudung yang menutupi wajah mereka. Di tangan mereka ada tongkat panjang yang berkilauan dengan sinar misterius. Yang berdiri di depan mereka menarik kembali tudungnya untuk menunjukkan wajah mereka yang keriput.

“Yang Mulia, Pasukan Goblin pendukung Magic goblin Jenderal Enri. Rasakan kekuatan kami dengan tubuh kalian sendiri, dan ketahuilah kami tidak saja bisa menggunakan magic untuk menguatkan atau melemahkan, tapi magic serangan pula.”

Bukan hanya itu pasukan yang menembakkan serangan-serangan magic. Di samping pasukan pendukung magic ada skuad yang memiliki pakaian yang mirip. Mereka berjumlah sedikit, hanya 5 orang, tapi mereka memiliki ekspresi sangat percaya diri di wajahnya. Para goblin yang paling menyeringai di depan mengangkap suaranya.

“Yang Mulia, Pasukan Goblin pembombardir magic Jenderal Enri! Kami memiliki spesialisasi dalam serangan magic jarak jauh dan bangga menjadi pasukan dengan kemampuan serangan yang paling besar!”

“Yang Mulia!”

Knight itu kembali kepada Barbro. Dia hampir bisa memprediksi apa yang knight itu katakan dengan wajah yang sedepresi itu. Jika ada magic caster, maka kemampuan lawan akan beberapa kali lebih besar dari yang diduga.

“Kita tidak bisa menahan mereka lagi! Itu tidak mungkin! Hanya masalah waktu sebelum lawan tiba disini pula! Tolong perintahkan untuk mundur!”

Bukan waktunya lagi mempertimbangkan apakah dia ingin mundur atau tidak. Meskipun dia memerintahkan kepada semua orang berdiri dan melawan, para bangsawan yang mengikutinya sampai sekarang akan berbalik dan berlari terbirit-birit. Membuat mereka tetap tinggal dan melawan hanya akan menyebabkan dendam di masa depan dan membuat para bangsawan menjadi musuh.

“Baiklah. Berikan perintah untuk mundur kepada Baron dahulu.”

Dia ingin menjadi yang pertama lari, tapi itu akan membuatnya tersandung reputasi sebagai seorang pengecut yang pertama kalinya kabur melawan goblin. Dia akan serahkan urusan kotor itu kepada Baron.

“Saya mengerti!”

Saat knight itu memerintakan bawahannya-

“-Kalian kira mau kemana?”
Barbro pertama kalinya menyadari bahaya nyawanya ketika dia mendengar suara yang asing dari samping.

Rombongan Pangeran langsung menghunus pedang mereka lalu melihat ke arah sekeliling untuk menemukan sumber suara itu. Yang muncul tiba-tiba dari bayangan adalah sebuah figur yang tertutup pakaian hitam legam. Wajah mereka ditutupi oleh topeng, tapi mata mereka kelihatannya seperti mengeluarkan kilauan yang tajam.

“Yang Mulia, Pasukan Goblin Assassin Jenderal Enri. Alasan kami menunjukkan diri dari kegelapan adalah karena ini akan menjadi akhirmu.”

Dan orang lain.

Yang mengikuti di belakang mereka mengenakan topi merah, sepatu baja, dan memegang sabit besar yang panjang, seperti bentuk dari kematian.

“Yang Mulia, Bodyguard Goblin Jenderal Enri – seorang anggota dari tiga belas topi merah. Yah, kurasa aku tidak akan memiliki kesempatan untuk pamer.”

“Lindungi Yang Mulia! Berikan tanda mundur!”

“Terlambat”

Bayangan itu bergerak. Bagi Barbro, hanya itu yang bisa dia lihat.

Kepala Knight tersebut hilang dan darah muncrat seperti air mancur darah dari lehernya.

Saat otaknya mencari apa yang sedang dia lihat, Barbro langsung memacu kudanya untuk berlari kencang. Tidak ada waktu lagi berpikir tentang mundur dengan teratur karena dia sedang berdiri di persimpangan antara hidup dan mati.

Saat dia kabur, dia bisa mendengar suara dari belakang: “Yang Mulia, Pasukan Goblin Musisi Jenderal Enri!” diikuti dengan suara pukulan yang keras dari genderang goblinyang mengejarnya saat berlari.

“...Tidak apa-apakah membiarkannya pergi?”

“Itu adalah perintah dari strategist. Dia bilang jika kita membunuh sang pangeran, pertempuran tidak akan berakhir.”

“Hmph, kurasa begitu. Jika Jenderal Enri mati, aku tidak akan berhenti sampai setiap musuh mati pula. Seperti yang diduga dari strategist, bisa melihat hingga beberapa langkah. Apakah itu adalah alasan yang sama kita tidak akan menghabisi pasukan itu pula?”
“Benar sekali. Mereka harus bisa kembali ke kota dengan menyeret sang pangeran. Aku bisa mengerti perasaan tidak senangmu. Aku juga merasakannya. Aku ingin membalas mereka karena berani menyerang desa Jenderal Enri... Baiklah, Topi Merah-san, Mari kita rawat mayat-mayatnya”


“Kurasa begitu. Lagipula kita harus mengambil tubuh-tubuh dari para warrior pemberani yang telah bertarung bersama dengan pemimpin senior.”

23 komentar:

Makh mengatakan...

Yey ,��

attur mengatakan...

thank min

Yan mengatakan...

makasih mimin :3

Joy mengatakan...

sankyuu min

tonski46_ mengatakan...

hohoo pasukan elit goblin muncul ..mantap keren (y) sankyu min ..

Anonim mengatakan...

Hahaha ada goblin zhuge liang juga, makasih admin cybernote, saya jadi suka sekali sama Overlord :)

Anonim mengatakan...

Hhhh mksh min

Brian Torao mengatakan...

sankyu overlord vol.9 bab 3 bag.3

Unknown mengatakan...

keren betul pasukan elit goblin wkwkkw

Unknown mengatakan...

Anjir, keren jir :v Pasukan Elit jir :v

Khafidz Zainal Arifin mengatakan...

wkwkwkwk.... dari gadis desa, ketemu Ainz ditolong dikasih item, jadi kepala desa, terus jadi jendral.

Kimbo mengatakan...

Wanjirr The Next Zhugeliang :v

Xen mengatakan...

Emang iya si kalo dipikir2.. Tiap gw main game tipe RPG klo dapet drop item yang gak jelas dan level rendah apalagi tipe common pasti gw langsung buang kalogak gw jual.. Selain gak guna, mereka menuh2in
Inventory 😂😂

Unknown mengatakan...

Gw kira yg bakal di summon Goblin general, eh tw nya peniupnya jd general wkwkwkw sasuga ainz sama 😀

Jane mengatakan...

Pasukan goblin elite,
Ada tanker, mm, mage, assasin, healer.

Anda mengatakan...

Thanks min

Anonim mengatakan...

Gile lu ndro goblin elite legion paket special lengkap bener~
:v

Unknown mengatakan...

Ini yg dinamakan paket lengkap goblin

Anonim mengatakan...

si pangeran apes banget dah wkwkwkwkwk

Jo mengatakan...

wokokokok bakal jadi gosip di istana dia hahahaha

Unknown mengatakan...

Wih paket lengkap tuh goblin.. haha

Sial bener tuh pangeran ketemu sama goblin.. wkwkwkwk

Unknown mengatakan...

Berasa aja gitu.. pas mereka diskusi..
siap mati apa tidak.. bertarung apa mati dengan berkhianat.. merinding uy:v

Buat goblin mantepla.. apa lagi jugem.. masih terus berusaha melindungi penduduk yang hampir tumbang,, bahkan dia sendiri sempat mau tumbang..

tinggal nunggu di anime aja ini.. ngeliat epic nya pertarungan para goblin + keputusan yang nekat yang diambil Enri

Anonim mengatakan...

Gw masih penasaran Ama chapter sebelumnya"yaituuuu" apa asw