Preparations for the Battle -
Persiapan-persiapan untuk perang
Part 4
Sebuah hamparan merah. Sebuah gurun yang tandus, hampir tidak ada tumbuhan-tumbuhan sama sekali. Sebuah tanah kematian.
Dataran Katze - sebuah tempat dimana undead dan monster lain berkeliaran, ditakuti sebagai tempat yang bertentangan dengan kehidupan.
Hal yang paling berbahaya adalah kabut tipis yang menyelubungi monsternya tak perduli kapanpun. Kabut ini membawa sedikit jejak energi yang menyebabkan reaksi undead.
Kabutnya sendiri, sama sekali tidak ada pengaruhnya dengan makhluk hidup. Tidak menghisap energi kehidupan, ataupun melukai. Namun, karena kabut itu terdaftar sebagai mantra untuk makhluk undead, kabut itu menghasilkan reaksi positif palsu yang menggagalkan usaha untuk mendeteksi makhluk undead yang lain, dan sebagai hasilnya banyak petualang yang dikepung oleh undead ketika berada di dalamnya.
Namun, saat ini tidak ada kabut. Pandangan mata sangat bagus dan bisa melihat jarak yang jauh. Seakan tanah ini menyambut para petarung dari peperangan yang akan terjadi nantinya sebagai undead masa depan.
Undead telah menghilangkan kabut itu, dan tak ada satupun yang terlihat. Tidak ada makhluk hidup disini, dan keheningan menguasai dataran itu.
Menara yang roboh, dibangun ratusan tahun yang lalu, menjorok keluar dari bumi seperti batu nisan yang tersebar. Tentu saja, tak ada yang masih utuh.
Menara-menara itu pada asalnya memiliki tinggi enam tingkat, tpai semua yang ada di atas lantai tiga sudah roboh, dan reruntuhannya ada dimana-mana. Kurang dari separuh dinding yang tebal yang sekarang tersisa. Penyebabnya bukanlah karena pelapukan akibat dari pertempuran antar monster.
Pemandangan seperti ini ada bersebelahan dengan dataran yang ditutupi oleh rumput, terpisah hanya dengan garis yang tak terlihat. Inilah kenapa dataran Katze disebut tanah terkutuk.
Matahari menyinari tanah yang hampir tidak melihat cahaya selama hampir setahun. Seakan memandang remeh sebagian dari wilayah yang tidak suci tersebut, sebuah struktur besar menjulang tinggi di sisi lain dari tanah tersebut - dunia makhluk hidup.
Dibangun dari kayu-kayu yang besar yang entah darimana, dengan tembok yang kokoh yang kelihatannya seperti menolak siapapun yang lewat kesana. Dikelilingi oleh parit dangkal yang juga digali dengan hati-hati dan dipenuhi dengan tombak-tombak yang ditajamkan. Ini digunakan untuk menahan serangan dari undead yang tidak memiliki kecerdasan.
Di sisi lain dari parit itu berkibar puluhan bendera. Dari bendera ini, yang paling banyak adalah bendera dari Empire - membawa simbol dari Baharuth Empire.
Itu memang bisa diduga. Lagipula, bangunan ini, benteng ini, adalah Garnisun prajurit pasukan Empire di dataran Katze.
Baharuth Empire telah menggerakkan 60.000 knight untuk operasi ini. Garnisun itu bisa menampung mereka semua, yang mana sudah menjelaskan kapasitas dari ukuran markas tersebut. Dan benteng yang hebat ini, sekuat benteng, yang dibangun pada sebagian dari medan yang bisa dipertahankan dengan mudah.
Dibangun di atas bukit. Bukit ini bukanlah termasuk wilayah dataran Katze, tapi dibangun seluruhnya melalui seni landskap magis.
Bahkan Baharuth Empire, yang menggunakan magic caster sebagai bagian dari pertahanan nasional mereka, tidak bisa menyelesaikan pekerjaan seperti ini dalam waktu yang singkat. Bangunan ini telah dibangun dengan periode lebih dari beberapa tahun.
Pada awalnya, tempat ini dimaksudkan untuk menjadi titik awal penyerbuan untuk menargetkan E-Rantel. Untuk itu, benteng yang besar ini dibangun dengan niat bisa menahan serbuan yang lama dari ratusan ribu pasukan Kingdom.
Kingdom tidak memiliki jawaban terhadap pembangunan benteng ini, karena mereka hanya tidak memiliki tenaga atau sumber daya untuk menyerang garnisun tersebut.
Meskipun mereka akan bergabung ketika Empire menyerang negeri mereka sendiri, ketika berbicara tentang peluncuran serangan, ada beberapa masalah untuk dipertimbangkan - yaitu masing-masing Fraksi memiliki kekhawatiran sendiri selain dari serangan, yaitu mereka tidak akan mendapatkan tanah yang bisa digunakan, atau siapapun yang melakukan ini akan membayar serangan itu dari kantung mereka sendiri.
Pada akhirnya, tidak ada bangsawan yang repot-repot melakukan ini kecuali mereka berada di garis api.
Tiga griphon terbang di langit di atas benteng besar itu. Mereka mulai dengan orbit udara yang luas, diikuti dengan penurunan perlahan. Knight manapun akan tahu jika ini adalah cara dari unit "Penjaga Udara Imperial" - pasukan di bawah kendali perintah langsung kaisar - memberi hormat ketika terbang, yang mana mengatakan bahwa upacara turun mereka adalah berarti untuk menunjukkan bahwa utusan dari Empire telah tiba.
Di permukaan, ada sekitar sepuluh knight berkuda dengan formasi melingkar, masing-masing mengangkat bendera Imperial. Ini adalah balasan penghormatan dari tanah - upacara menyambut agen Imperial. Griphon itu mendarat di pusat lingkaran, dan akurasi dari pendaratannya adalah ujian untuk kemampuan pengendaranya, tapi ketiga pengendara itu lolos dengan warna terbang, yang mana menunjukkan kemampuan mereka yang luar biasa.
Setelah mendarat, uturan Imperaial menunjukkan diri. Meskipun knight-knight ini ditugaskan untuk menjaga wibawa ketika upacara penyambutan, keterkejutan mereka terhadap keanehan dari utusan ini membuat mereka terkejut hingga titik dimana bendera yang sedang dipegang bergoyang.
Alasannya adalah pria yang berpakaian itu benar-benar berbeda dari dua orang yang menemaninya.
Ketika dia melepaskan penutup kepala dan menunjukkan tampangnya yang tampan, setiap orang langsung tahu siapa itu.
Rambutnya yang pirang sedikit ditiup oleh angin, dan matanya yang biru seperti laut. Mulutnya, yang menandakan tekad yang kuat, tertutup rapat. Dia adalah gambaran dari knight sempurna.
Tidak ada siapapun yang tidak tahu siapa knight itu.
Yang lebih penting lagi, tidak ayang tidak tahu armor yang dia pakai. Dibuat dari logam adamantite yang langka, dan ditempat lebih jauh ke dalam sebuah armor full plate magic. Hanya ada sedikit armor seperti ini di Empire.
Pengguna dari armor ini adalah salah satu dari knight dengan peringkat tertinggi di Empire.
Salah satu dari Empat Knight Empire, "Gale" Nimble Ark dale Anock.
Dengan suara yang lantang cocok dengan gambaran yang dia pancarkan, Nimble menyapa salah satu knight.
"Aku mencari komandan anda, Jenderal Kabein dari legiun kedua. Apakah anda tahu dimana dia?"
"Sir! Jenderal Kabein sedang rapat sekarang untuk merencanakan serangan terhadap Kingdom! Saya akan mengantarkan tuan Anock kepada Praetorium Jenderal (Sejenis Tenda untuk Jenderal)!"
"Oh begitu. Kalau begitu... apakah Sorcerer King Gown-dono sudah tiba disini pula?"
"Sir! Belum Sir! Sorcerer King-dono belum terlihat disini."
"Aku mengerti."
Karena ucapan sudah dikirimkan dan dia tiba lebih cepat darinya, Nimble menghela nafas lega.
"Kalau begitu, bolehkah aku memintamu untuk menunjukkan jalan? Ada masalah yang harus kuberikan kepadanya."
Nimble perlahan mendekatkan tangannya kepada sesuatu yang ditutupi di kantung dadanya.
----
Nimble dibawa ke sebuah tenda yang mewah, dimana dia menunggu hampir satu jam, ditemani banyak penjaga, hingga si pemilik tenda kembali.
Dia adalah seorang pria paruh baya yang rambutnya sudah putih semua, dan dia memiliki hawa yang ramah.
Meskipun dia berarmor seperti semua knight lainnya, dia memberikan kesan yang sama sekali berbeda dari mereka. Bisa dikatakan dia terlihat seperti seorang bangsawan, daripada seorang prajurit.
"Selamat datang, Nimble."
Senyum di wajahnya membuatnya terlihat seakan lebih seperti bangsawan daripada seorang knight. Suaranya lembut, terlalu jauh tidak sesuai dengan tempat yang suram sepeti medang perang.
Nimble merespon dengan gaya upacara yang disetujui.
Natel Inyem dale Kabein.
Dia adalah seorang bangsawan yang telah kehilangan peluang untuk maju dalam gelar kebangsawanannya, tapi dia telah diakui oleh kaisar terdahulu karena bakatnya, dan diletakkan sebagai pimpinan dari legiun kedua. Meskipun dia tidak memiliki kepandaian dalam bela diri sebagai individu, dia terkenal dengan kemampuannya dalam memerintah, dengan rumor yang mengatakan dia tidak pernah kalah dalam perang. Dengan kepemimpinannya, legiun kedua menikmati moral yang sangat tinggi.
Para knight yang menemani Kabein tidak mampu menyembunyikan rasa hormat mereka kepadanya.
"Aku tidak tahu bagaimana untuk mulai berterima kasih kepada Jenderal-dono, yang sudah datang hingga kemari untuk melihat saya meskipun seorang Komandan Tertinggi dari ekspedisi ini."
Pasukan Imperial dibagi menjadi delapan legiun, dan setiap legiun dipimpin oleh pejabat yang diberi gelar "Jenderal". Jenderal dari legiun pertama dikenal sebagai Panglima Tertinggi, dan dia adalah Pimpinan Komandan dari seluruh pasukan Imperial.
Jika legiun pertama - jika Panglima Tertinggi tidak ada, jenderal dari legiun berikutnya akan mengambil posisinya sebagai pejabat pimpinan seluruhnya. Itu artinya, Jenderal Kabein dari legiun kedua menjadi pimpinan dari seluruh Pasukan Imperial.
"Tidak, tidak, Nimble. Buang saja formalitasnya. Anda kemari karena perintah Yang Mulia, ya kan? Anda tidak berada di bawah saya. Anda hanya perlu berbicara kepada saya dengan sederajat."
Meskipun dia berkata begitu, Nimble tersenyum pahit.
Pasukan Imperial pertama setia kepada sang kaisar, lalu para jenderalnya.
Empat Knight dari Empire, Petarung terkuatnya, sering ditugaskan dengan membawa perintah kaisar. Dalam hal otoritas, mereka dianggap setara dengan seorang jenderal. Namun, dalam hal usia, pengalaman dan kehormatan, tak ada yang setara dengan Kabein. Sulit bagi mereka bersikap setara ketika ada orang luar yang hadir.
Kabein tersenyum, seakan menikmati kegelisahan di wajah Nimble.
"Bagiku gatal sekali jika salah satu dari Empat Knight, Warrior terkuat dari Empire, bersikap sangat kaku dan formal di dekat orang tua seperti diriku. Bagaimana kalau membuang gelar kehormatannya saja?"
"Saya mengerti, Jenderal Kabein."
Jenderal Kabein mengangguk, seakan setuju.
"Sungguh, anda mengambil waktu yang bagus untuk datang. Kabutnya telah hilang, seakan menyambut anda."
"Jenderal Kabein, kurasa sambutannya bukan untuk saya, tapi untuk tragedi yang akan terungkap. Saya merasa ngeri membayangkan apa yang akan terjadi."
"Tragedi, hm... baiklah kalau begitu, Nimble. Bisakah kamu katakan kepadaku apa yang ingin dicapai oleh perang ini? Hingga sekarang, tujuan strategis kita adalah untuk membuat Kingdom kelelahan, tapi kali ini, berbeda. Tujuan kita sekarang adalah untuk mengambil alih E-Rantel dengan cara diplomatik, dan untuk itu kita harus mengalahkan Kingdom dengan menyeluruh di dalam perang."
Mata Kabein semakin keras saat mengatakan ini.
"...Kita menghadapi pasukan terbesar yang pernah dikumpulkan oleh Kingdom di dalam catatan sejarah. Meskipun para knight kita lebih dari cukup menandingi tentara sipil manapun yang bisa dikumpulkan oleh Kingdom, tentara sipil itu akan diterjunkan dengan jumlah yang luar biasa besar. Sebuah medan perang terbuka akan menghasilkan banyak korban. Dan semua ini untuk tujuan merebut E-Rantel, yang mana lalu akan kita serahkan kepada Sorcerer King ini. Apa yang sedang dipikirkan oleh Yang Mulia?"
"Sebelum aku menjawab pertanyaan ini, aku harap kamu membubarkan orang-orang yang hadir disini."
Jenderal tua itu membuka mulutnya seakan berbicara, lalu menganggukkan kepalanya sebagai gantinya.
"Kalian semua keluar."
Bawahan Kabein membungkuk saat mereka mundur.
"Terima kasih atas kerjasamamu."
"Membuang waktu adalah hal yang bodoh. Sekarang, bisakah kamu katakan kepadaku kenapa?"
"Ya. Pada dasarnya saya dikirim untuk memberitahukan kepada Panglima Tertinggi tujuan dari perang ini."
Nimble bergeser dari tempat duduknya.
"Tujuan dari perang ini adalah membangun hubungan baik dengan Sorcerer King, Ainz Ooal Gown. Oleh karena itu, kita harus merebut E-Rantel berapapun nyawa yang harus dibayar, lalu melepaskannya dengan gratis kepada Ainz Ooal Gown, agar bisa memperkuat hubungan dengan kedua pihak."
"Jadi kita akan memerah darah pasukan knight yang melindungi kerajaan kita hingga kering, lalu menceburkannya ke dalam bahaya, ditambah dengan menyerahkan E-Rantel. Apakah Sorcerer King benar-benar layak dengan semua itu?"
"Ya."
Kabein menutup tangannya di hati dan menutup matanya. Lalu dia menjawab.
"Aku mengerti. Jika ini adalah keinginan dari Yang Mulia Kaisar, maka saya akan melaksanakannya."
"Saya sangat berterima kasih sekali."
"Tidak perlu berterima kasih... meskipun persetujuan dari Sorcerer King adalah hal yang lain."
"Tentang itu, aku punya permintaan," kata Nimble.
Ini adalah tujuan utama datang kemari.
"Kami akan meminta Sorcerer King melepaskan mantra untuk memulai serangan. Aku akan memintamu untuk menahan serangan para knight terlebih dahulu hingga mantra itu selesai."
"Dan apa artinya itu? Apakah kita bukan seharusnya mengulur waktu untuk mendapatkan simpati dari Sorcerer King dengan darah kita?"
"Memang benar, itu adalah tujuannya. Namun, kita juga bermaksud untuk menyelidiki kekuatan dari Sorcerer King. Oleh karena itu, kita bermaksud agar Sorcerer King menggunakan mantra terkuat yang dia bisa. Yang Mulia Kaisar telah meminta hal ini agar bisa melihat magic macam apa kemungkinan itu."
"...Jadi, Sorcerer King... apakah dia adalah musuh?"
"Kelihatannya kamu mengerti. Sorcerer King - Ainz Ooal Gown - adalah musuh bagi Empire."
"Jika memang begitu, maka aku akan meminta kepada para knight untuk menerobos celah musuh yang dibuat oleh mantra Sorcerer King agar bisa melebarkannya. Tapi mantra macam apa itu nantinya? Aku harap bukan mantra sederhana seperti 'Fireball'"
"Seperti yang anda katakan. Kita harus mencari tahu apa yang dia mampu. Namun, kita mungkin bisa mengasumsikan lebih kuat daripada serangan magic dari Paradyne-sama."
Mata Kabein melebar, tapi itu hanya sesaat.
"Ternyata begitu, meskipun sulit menerimanya ada orang yang bisa lebih kuat daripada magic caster kuat itu, tapi jika dia benar-benar memiliki kekuatan semacam itu, aku bisa mengerti kenapa Yang Mulia Kaisar ingin membangun hubungan baik dengannya."
Nimble tetap terdiam.
"Membanti ratusan dalam sekali tebas adalah pukulan yang luar biasa. Akan menjadi peluang yang bagus untuk menerobos. Dengan kekuatan semacam itu di pihak kami, kita akan mengalami kerugian yang lebih sedikit."
Setelah berbicara dengan sesama anggota dari Empat Knight, "Heavy Explosion" dan "Lightning Bolt", dia menyadari jika kekuatan Ainz melebihi bayangan dari manusia biasa. Dia mungkin bisa menggunakan sebuah mantra yang bisa membantai ribuan, mungkin sepuluh ribuan jika dikumpulkan dengan rapat. Meskipun kedengarannya mencurigakan, jika dua orang itu memiliki pendapat yang mirip, ada peluang yang besar itu adalah benar.
Seperti yang Kabein katakan, kehilangan para knight yang melindungi Empire akan menjadi kerugian besar.
Sementara itu akan menjadi peristiwa yang menggembirakan jika Ainz, musuh laten mereka, ternyata tidak memiliki gigi, hanya sekali saja, dia ingin percaya dengan apa yang dikatakan oleh rekan-rekannya.
"Ah, Jenderal. Ada hal lain yang ingin saya minta pada anda. Sorcerer King akan membawa pasukannya ke baris depan. Aku harap anda membiarkan mereka menemani anda ke medan perang."
"Oh begitu. Berapa ribu orang yang dia bawa?"
"Tentang hal itu-"
"Maafkan saya sudah menyela percakapan anda, Kabein-dono, Nimble-dono!"
Sebuah teriakan hebat terdengar dari para knight di luar tenda.
Kabein terlihat minta maaf kepada Nimble, sebelum bicara kepada orang di luar.
"Masuklah."
Pria yang datang itu adalah seorang knight senior.
"Tuan! Sebuah kereta dengan bendera Sorcerer King telah tiba di gerbang utama. Mereka meminta masuk. Apakah kita mengizikan mereka masuk?"
Mata knight itu menoleh ke arah Nimble, lalu kepada Kabein. Dia mengangguk kepada Nimble.
"..Aku mengerti, biarkan mereka lewat."
"Tuan! Lalu... apakah kita harus memeriksa kereta itu?"
Tak ada yang bisa masuk ke dalam garnisun tanpa dibersihkan oleh petugas jaga. Prosedur biasa adalah menggunakan magic untuk memeriksa personel yang menjadi tanda tanya, untuk memastkan mereka bukan penyusup yang menyamar dengan ilusi.
Jika ini adalah Kingdom, mereka tidak akan menggunakan magic untuk memeriksa. Alasan mengapa itu digunakan disini adalah karena magic adalah landasan dari kekuatan Empire. Mereka paham dengan kekuatan mengerikan dari magic, dan oleh karena itu waspada terhadap penggunaannya.
Ini terutama benar bagi sebuah markas militer yang besar seperti ini yang mempekerjakan teknologi magic yang terbaru. Jika teknologi ini bocor, mungkin akan menyebabkan luka yang besar bagi Empire. Meskipun Kaisar Jircniv sendiri yang muncul, dia masih akan diperiksa dengan teliti oleh para penjaga.
Sebagai hasilnya, bahkan para pengunjung dari negeri sekutu - tidak, terutama karena mereka adalah dari negeri sekutu, mereka akan menjadi subyek pemeriksaan.
Namun, ada situasi dimana hal seperti itu tidak diperbolehkan.
Kabein menatap kepada Nimble lagi.
Terbebani oleh suasana yang berat dan kekuatan dari item di dadanya, Nimble hanya bisa tersenyum pahit membalasnya.
"Jenderal Kabein, maafkan saya. Mereka adalah tamu yang sangat penting bagi Empire. Sebagai pengecualian diantara pengecualian, persilahkan mereka memasuki seperti itu."
Wajah Kabein, yang tadinya tersenyum hangat barusan, membeku menjadi topeng tanpa emosi.
Nimble telah memberikan sebuah perintah yang melebihi otoritasnya.
Tak perduli pria macam apa itu, dia tidak akan senang jika orangnya diberikan perintah oleh orang lain.
Nimble mengerti alasan dari kejengkelan dari Kabein, tapi itu adalah perintah yang harus dia berikan.
Jika tidak-
Ketika Nimble ragu-ragu apakah dia akan mengeluarkan item yang sedang dia sembunyikan di kantung dadanya, Jenderal Kabein berbicara.
"Jika itu adalah perintah dari sang Kaisar, maka kita harus patuhi. Lagipula, Empire dan yang ada di dalamnya berada di bawah perintah dari Yang Mulia Kaisar."
"Saya sangat senang anda mengerti, Jenderal."
Obyek yang dipegang oleh Nimble adalah titah kaisar. Itu adalah perkamen tertulis, dan dikatakan bawah pemegangnya memiliki kekuatan untuk bertindak dengan otoritas penuh dari kaisar. Wewenangnya memanjang hingga kepada setiap orang yang terlibat dengan perang ini. Di dalam perang ini, Nimble akan memiliki tingkatan melebihi Kabein, dan akan bisa memutuskan nasib dari Jenderal jika diminta.
Untuk sesaat, Nimble lega karena dia tidak harus memperburuk hubungan antara seorang pejabat tua yang dia hormati. Lalu dia menegang lagi, karena sekarang bukan waktunya bersantai.
"Kalau begitu, mari kita temui Sorcerer King ini? Lagipula dia sudah menerima begitu banyak dukungan dari Yang Mulia Kaisar, jadi pastinya dia adalah seorang pria yang bisa menyamai pahlawan-pahlawan besar."
Secara pribadi, Nimble tidak ingin pergi.
Setelah bicara dengan Empat Knight lain - tidak, sekarang hanya tiga, termasuk dirinya - dan teringat apa yang mereka katakan tentangnya, ekspresi Nimble berubah menjadi pahit. Namun, dia tidak ada pilihan lagi selain mengikuti sang Jenderal.
"Tentu saja, Jenderal. biarkan saya berjalan dengan anda."
Di luar garnisun, sebuah kereta yang megah bergerak maju, digembargemborkan oleh para knight. Apa yang membuat orang-orang melihatnya terperangah adalah kenyataan bahwa kereta itu tidak memiliki kusir, dan tidak ditarik oleh kuda biasa, tapi seekor monster yang terlihat seperti kuda bersisik.
Nimble memanggil para knight yang ada di sekeliling dan Kabein.
"Persembahkan senjata kepada tamu kita (Berikan kehormatan tertinggi kepada tamu kita)."
TL Note : Kehormatan tertinggi dalam militer dengan mengarahkan senjata, yang hanya dipersembahkan untuk pejabat senior dan Orang terkemuka dengan pangkat tinggi.
Apa? Nimble bisa membayangkan itulah yang sedang dipikirkan oleh Kabein dan para prajurit, dari ekspresi di wajah mereka.
Secara diplomatis, mempersembahkan senjata kepada kepala negara dari kekuatan sekutu adalah hal yang wajar.
Namun, kewajaran itu tidak ada di dalam militer. Pada awalnya, tak ada yang menyambut orang terkemuka asing di markas militer.
Bahkan dengan negeri-negeri manusia, pasti akan ada percekcokan dan pertengkaran internal. Tak ada yang bepemikiran seterbuka itu.
Mempersembahkan senjata kepada orang luar adalah sesuatu yang seharusnya dilakukan di sebuah tempat yang terbuka dan aman, bukan di instalasi militer. Itu pasti adalah yang dipikirkan oleh para prajurit yang hadir di sini.
Ada maksud lain.
Mempersembahkan senjata juga berarti tidak akan ambil bagian dalam medan perang.
Sebagai salah satu dari Empat Knight, Nimble mengerti perasaan mereka dengan sempurna. Namun-
"Hadirin, harap persembahkan senjata kalian."
Nimble mengulang dirinya dengan suara seperti baja.
Setelah itu, dia mendengar helaan nafas Kabein.
"Kalian sudah dengar, ya kan? Persembahkan senjata kalian untuk menyambut Sorcerer King."
Perintah Kabein menenangkan para prajurit yang gelisah. Jika itu adalah sebuah perintah, maka yang harus mereka lakukan adalah mengikuti perintah. Tidak perlu terlalu banyak memikirkannya.
Nimble menatap Kabein dengan tampang sangat berterima kasih, tapi saat dia melakukannya, dia tahu ekspresi terluka di wajah Kabein. Kelihatannya seperti mengatakan ini mungkin sulit bagimu, tapi lebih keras bagiku.
Kereta itu berhenti di depan mereka.
Nimble terperangah, karena lebih dari satu alasan.
Pertama karena kereta itu sendiri sangat cantik. Warna dasarnya adalah hitam seakan seperti dipotong dari langit malam itu sendiri, disorot dengan dekorasi yang rumit yang menutupi seluruh sasis dari kendaraan. Dekorasi itu memiliki pancaran tenang dari emas dan perunggu, memberikan suasana yang elegan dan klasik. Meskipun hiasannya mungkin sedikit terlalu berlebihan, tidak sampai pada titik buruk. Malahan, mirip sekali dengan kotak harta karun raksasa.
Nimble pernah mengendarai kereta pribadi Kaisar kadang kala, dan dia yakin kereta di depannya ini membuat kereta kaisar terlihat seperti kereta pengangkut jerami.
Alasan lain yang mengejutkannya adalah binatang buas yang menarik kereta. Itu adalah seekor binatang buas, karena tidak mungkin hanya kuda biasa. Makhluk itu berdeguk lirih, sebuah suara cair "gurururu", dan giginya yang tajam bisa terliat dari mulutnya yang sedikit terbuka. Seluruh tubuhnya dipenuhi dengan sisik yang terlihat seperti milik dari reptil, dan dibalik sisik itu ada sekumpulan otot yang bergelombang dan menonjol.
Itu seperti avatar berbentuk kuda dari kebrutalan dan kekerasan.
Setiap orang dipenuhi perasaan bahaya. Nimble sendiri mulai bernafas tidak karuan, dan keringat muncul di punggung dan telapak tangannya. Binatang buas itu mengerikan.
Di tengah badai nafas panik, pintu kereta itu terbuka.
Seorang gadis dark elf mendarat.
Semua pemikiran menjadi berhenti.
Tak ada yang bisa bicara. Mata mereka tertarik sekali olehnya.
Gadis itu memegang tongkat hitamnya yang melintir dengan manis. Ketika dia sudah besar, dia pasti akan banyak mematahkan hati. Kencantikannya akan menjadi kecantikan yang akan membuat para pria mau melakukan apapun untuknya. Bahkan ekspresi sopannya seperti sebuah bunga yang merekah dibawah cahaya rembulan.
Namun, benda-benda di tangannya benar-benar aneh dengan gambaran yang dia proyeksikan.
Itu adalah gauntlet (sarung tangan).
Gauntlet kiri terlihat sangat kejam mirip dengan tangan iblis. Kelihatannya dibuat dari semacam logam hitam, yang menutupi duri-durinya yang bengkok. Ujung jarinya ditajamkan hingga menjadi lancip, dan pancaran kotor mengelilinginya mirip dengan semacam sekresi aneh. Hanya dengan satu kali tatap saja membuat siapapun yang melihatnya dipenuhi dengan teror yang berasal dari jiwa mereka yang terdalam.
Sebaliknya, gauntlet kanan seperti tangan dari seorang perawan yang suci dan sempurna. Warnanya putih dan proporsinya yang ramping dipenuhi dengan hiasan emas yang rumit, yang mengeluarkan kencantikan luar biasa yang lebih jauh. Menarik mata seperti tawon yang tertarik oleh maud, dan seperti melihat sebuah kecantikan kelas dunia, orang-orang yang melihat merasa mereka mungkin akan kehilangan jiwa mereka karenanya.
"A-Ah, Ainz-sama. Kurasa kita sudah tiba."
"Benarkah. Terima kasih, Mare."
Dengan begitu, figur lain muncul dengan sendirinya.
Dalam sekejap, suasana tiba-tiba berubah menjadi berat dan suram.
Tubuh dari setiap orang yang hadir dipenuhi dengan degup jantung. Ini bukan kebencian, tapi sebuah perasaan yang sulit dijelaskan.
Ainz Ooal Gown berpakaian rangkap yang bisa dihubungkan dengan seorang magic caster arcane. Pada awalnya, dia mengenakan jubah hitam legam dan di atasnya, mantel hitam lagi, yang semakin membuat penasaran. Dia memegang sebuah tongkat, yang tidak dihias dengan sangat mewah seperti yang diduga. Di sekitar lehernya ada sebuah kalung perak lengkap dengan batu permatanya. Dan di wajahnya ada sebuah topeng aneh.
"Kami menyambut anda dan rombongan, Yang Mulia Sorcerer King Ainz Ooal Gown."
Nimble merendahkan kepalanya. Namun, dia tidak mendengar siapapun yang mengikutinya.
Meskipun tahu itu tidak sopan, dia harus menoleh ke belakang untuk melihat.
Jenderal dan para knight di belakangnya terdiam di tempat. Mereka sama sekali takjub dengan kehadiran dari Sorcerer King dan tidak bisa bergerak.
Sebanyak itu dia bisa mengerti. Namun, jika ini terus terjadi, akan gawat jadinya.
Pada akhinya, jenderal lah yang mengirimkan penghormatan terhadap keadaan sulit dari Nimble.
"Legiun!"
Teriakan milik Kabein. Itu adalah perintah yang renyah dan kuat yang tidak cocok dengan bangsawan seperti dirinya, tapi cocok dengan pangkatnya sebagai jenderal.
"Hormat! Kepada Yang Mulia, Sorcerer King!"
"Tuan!"
Para knight membalas dengan bersamaan, dan menjadi satu, mereka mempersembahkan senjata kepada Ainz.
"Saya berterima kasih atas sambutan kalian, wahai para knight yang menjadi kebanggaan dari Empire."
Itu adalah respon menyeluruh yang biasa, yang membuatnya jauh lebih menakutkan. Rasanya seperti ada sesuatu yang besar mencoba sebisa mungkin bersikap seperti seorang manusia. Setelah mendengar dari wajah dibalik topeng tersebut, Nimble mengalami sensasi yan bahkan lebih akut daripada yang lainnya.
"Tolong angkat kepala kalian."
Pertama kalinya dia mengatakan, tak ada yang merespon.
"Tidak bisakah kalian mengangkat kepala?"
Setelah kedua kalinya, mereka melakukannya. Lagipula, menunggu hingga ketiga kalinaya adalah sebuah kehormatan yang hanya diberikan kepada penguasa seseorang.
"Yang Mulia, tolong maafkan mereka yang tidak langsung mengangkat kepala."
Sebuah tatapan ke seluruh knight menunjukkan bibir mereka putih dan wajah mereka pucat.
"Mereka sangat senang melihat Yang Mulia sehingga lupa diri."
"Tidak, seharusnya saya yang minta maaf. Saya sangat kegirangan karena kita akan menuju medan perang. Aku harap anda mengerti jika aku tidak menyalahkan siapapun."
Ainz melepas mantel hitam di bahunya. Kain hitam legam terkepak seperti sayap gagak saat terbuka lebar. Dalam sesaat, suasana yang dingin dan berat mengelilinginya seperti hilang entah kemana.
Yang tersisa hanyalah manusia biasa, dengan kehadiran seperti manusia biasa.
Itu menakutkan.
Itu adalah emosi yang paling tajam yang dirasakan oleh Nimble sekarang.
Dia pernah mendengar sifat luar biasa Ainz dari rekannya. Meskipun begitu, pria yang sedang berdiri di depannya terlihat terlalu biasa, yang mana hanya semakin memperdalam ketakutannya. Dia merasa seperti seorang predator besar yang perlahan sedang mendekat ke arahnya.
Para knight, yang tidak tahu apa-apa, mungkin mulai merasakan keanehan situasi itu. Udara dipenuhi dengan kegelisahan yang semakin besar. Kabein kelihatannya mengerti. Dia tidak menggunakan otaknya, tapi hati dan jiwanya. Melalui hal itu dia tahu sikap macam apa yang harus dia tunjukkan kepada orang di depannya.
"Perkenankan saya, Nimble Ark dale Anock, mengantarkan anda ke tenda lapangan kami."
"Begitukah. Wah, meskipun aku merasa sudah menyusahkan anda, kalau begitu aku akan mengandalkan anda."
"Saya mengerti. Kalau begitu, ini adalah pimpinan dari komando ekspedisi kali ini, Jenderal Kabein."
"Saya adalah Kabein, Yang Mulia. Jika anda merasa tidak nyaman terhadap apapun di garnisun ini, silahkan beritahukan kepada saya dan kami akan segera memperbaikinya. Silahkan, pilih knight yang ada disini sebagai pelayan anda..."
"Itu tidak perlu. Aku memiliki bawahan disini."
Dia mengisyaratkan kepada gadis dark elf itu.
"Dan aku akan memenuhi kebutuhkanku sendiri jika kurang."
Kabein terdiam.
Niatnya yang sebenarnya adalah untuk menugaskan seseorang agar bisa menjaga Ainz melakukan hal-hal yang aneh di markas.
Namun, jawabannya adalah penolakan datar, sebuah jawaban yang hanya bisa diberikan oleh yang kuat.
Namun, karena keadaan dari Kabein, dia tidak bisa membiarkan hal semacam itu terjadi. Kalau begitu, mereka tidak akan mendapatkan kesimpulan yang sama.
Meskipun Nimble jelas sekali mendukung Kabein, dia tidak bisa membiarkan masalah ini.
"Begitukah... yang mulia, silahkan saja memberitahukan kepada kami jika anda membutuhkan apapun. Jenderal Kabein, saya harap anda membiarkan saya menanganinya dari sini."
"-Saya mengerti."
"Ah... ada sesuatu yang lupa aku beritahukan."
"Ada ada, yang mulia?"
"Aku yakin harus membuka peperangan ini dengan sebuah mantra. Kalau begitu, aku akan membuat pasukanku ikut serta dalam pertempuran ini pula. Aku harap kamu mengijinkan hal ini."
"Kami tidak bisa berharap lebih banyak lagi."
Karena hal itu sudah didiskusikan, Kabein segera menyetujuinya.
Namun, sebuah dorongan hati membuatnya mengerutkan alis.
"...Bagaimanapun, peperangan akan berlangsung dalam beberapa hari, mungkin sedini hari esok. Dari mana pasukan anda akan tiba, yang mulia? Kami tidak bisa menunggu terlalu lama..."
"Itu tidak masalah. Mereka sudah ada di dekat."
Jawaban itu membuat keraguan di hati Nimble. Melihat ke langit, kelihatannya tidak ada pasukan udara yang mendekat.
Kabein pasti memiliki kecurigaan yang sama dengannya. Wajarnya, garnisun itu dikelilingi oleh jaring pengaman yang ketat. Siapapun yang mendekat selain dari pasukan Imperial akan langsung dilaporkan kepada personel berpangkat Jenderal. Janga-jangan laporannya nyasar?
Nimble melihat ke sekeliling, tapi kelihatannya tidak ada yang tahu disini tentang itu.
"Maafkan aku. Bukan, berkata mereka sudah dekat itu bermasalah. Yah, aku hanya ingin berkata mereka bisa langsung tiba."
"Apa...?"
Dia masih memiliki pertanyaan, tapi dia kesampingkan dahulu saat Kabein bertanya selanjutnya, "Berapa banyak pasukan yang datang?"
"Sekitar lima ratus."
"Lima ratus.."
Meskipun Kabein menyembunyikan reaksinya dengan ahli, Nimble tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
"Jenderal, apakah ada masalah nantinya menggabungkan unit yang mulia dengan pasukan Imperial?"
Agar bisa menunjukkan loyalitas mereka kepada Ainz, Empire harus mengguyur lautan dengan darah rakyatnya. Oleh karena itu, unit Ainz tidak akan punya peluang untuk diterjunkan, jadi meletakkan mereka di dalam formasi pasukan Imperial tidak apa-apa.
"Jika hanya lima ratus, maka kami tidak perlu lagi mengatur ulang formasi. Sedangkan untuk penjaga dari Yang Mulia, mungkin kami harus serahkan tugas itu kepada bawahan beliau."
Dia ingin mencoba mengatakan "Jangan terlalu buru-buru memancing keributan." Pasukan Imperaial akan pergi dahulu dan menerima kerugian agar bisa membuktikan niat tulus mereka kepada Ainz, jadi membiarkan unit Ainz melakukan hal terlalu banyak akan sangat menyusahkan.
Ainz mengangguk menerima tawaran dari Nimble. Nimble menghela nafas lega, tapi ketika dia memikirkannya dengan tenang, itu seharusnya tidak logis. Apa yang bisa dilakukan oleh hanya sekedar lima ratus pasukan? Kelihatannya mereka hanyalah hiasan iringan.
Namun, apa yang terjadi selanjutnya jauh melebihi prediksi Nimble.
Setelah merapal semacam mantra, Ainz kelihatannya seperti berbicara di udara yang tipis.
"Bisakah kamu mendengarkan aku - Shalltear? Bukalah sebuah 'Gate' ke posisiku lalu kirimkan pasukan kemari."
Mata di bawah topeng Ainz kelihatannya seperti bergerak.
"Bagus, Jenderal, saya telah memanggil unit saya."
Saat dia selesai berkata begitu, udara menjadi melengkung.
Sebuah obyek separuh lingkaran yang hitam muncul di belakang Ainz.
Nimble ingat sesuatu tentang sebuah 'Gate' yang disebutkan sebelumnya.
Sebuah gerbang terbuka, dan apa yang muncul dari situ adalah-
Dunia menjadi hening.
Sebuah ketiadaan suara yang aneh memenuhi sekitar. Sebuah gelombang keheningan muncul.
Lima ratus pasukan menunjukkan bentuk mereka. Dibandingkan dengan 60.000 pasukan Imperial yang kuat, mereka terlalu sedikit. Namun, tak ada yang meremehkan lima ratus pasukan ini.
Unit dari pasukan monster di depan mereka membuat kekuatan mereka jelas.
"Ini adalah pasukanku."
Di depan para hadirin yang terdiam, Ainz memperkenalkan pasukannya.
23 komentar:
dan akhirnya sudah kluar juga, makasih admin
Akhirnya kluar juga thx min. buat volume 10 di blog nya si nigel di save aj min jaga" x kena razia kan brabe
wkkk sasuga Ainz-sama
Thx min
Lanjutkan
sankyu overlord vol.9 bab 2 bag.4
Sasuga
Aku jomblo
Aq juga jomblo
Aq juga jomblo
Atas gua homo
SUDAH BACA SIH, BERHUBUNG ANIME S2 NYA ON GOING. JD D ULANG LG BACANYA, POKOKNYA MAMPOS TU KINGDOM WKWKWK
Lanjutkan min
Yg part 3 kok ga bisa min
Updatenya kok lama min buat vol 12 nya .... gw dapet vol 12 sub indo udh ada loh di tetangga sebelah
Kak mimin chapter 3 nya ko gak bisa.?
Waduh apakah semua guardian pakai word itemnya????😅
Chap 2 bag 3, chap 3 bag 2-3, chap 4 bag2-3 ga bisa.. maaf cuman mau tanya, kenapa translate nya disimpan di blog, bukanya lebih awet disimpen di BT langsung.. terima kasih gan..
Its a death knight
Mantap min lanjut terus
Nimble pernah mengendarai kereta pribadi Kaisar kadang kala, dan dia yakin kereta di depannya ini membuat kereta kaisar terlihat seperti kereta pengangkut jerami.
Seberapa lagi Kugane Maruyama akan merendahkan Si Kaisar
Nimble pernah mengendarai kereta pribadi Kaisar kadang kala, dan dia yakin kereta di depannya ini membuat kereta kaisar terlihat seperti kereta pengangkut jerami.
Kugane-Sensei gak henti-hentinya membully Kaisar Baharuth.
Awokawokawok aku jadi kasian sama si kasiar dan juga salah siapa dia selalu merendahkan seseorang :v
500pasukan monster,,,wahhh
Posting Komentar