Battle of Carne Village - Pertempuran di desa Carne
Part 1
Ruang ganti di dalam kamar Momonga dipenui dengan banyak item yang berbeda, hingga hampir kehabisan tempat. Dari Jubah hingga hal lain, Momonga bisa menemukan berbagai macam equipment dan item disini. Suatu waktu dia membawa armor badan, tapi setelah mereka menjadi tidak berguna baginya ditaruh disini. Tidak hanya armor, juga senjata dari tongkat hingga pedang, tidak kurang sedikitpun.Dengan membunuh monster-monster di YggDrasil, kristal data akan dijatuhkan. Kristal-kristal ini bisa ditempelkan ke item setelah itu dan bermacam-macam item original bisa dibuat dengan cara ini. Jika ada item hebat dijual, banyak orang tidak bisa menahan diri untuk membelinya.
Sebagai hasilnya, begitulah keadaan kamar ini jadinya.
Dari bermacam-macam senjata di dalam kamar, Momonga memililh sebuah pedang. Karena tidak ada sarung pedang yang cocok, pedang perak tersebut bersinar ditimpa cahaya. Terukir di mata pedang tersebut, simbol-simbol seperti tulisan dan karena mereka terkena cahaya sehingga bisa dibaca.
Momonga mengambil dan mengayunkannya. Ringan seperti bulu.
Ini bukan karena pedang tersebut terbuat dari material yang ringan, karena kekuatan Momonga yang besar. Karena Momonga adalah seorang magician, stat yang berhubungan dengan magic miliknya sangat tinggi tetapi stats untuk fisiknya sangat rendang jika dibandingkan. Tapi setelah mencapai level 100, dia mengumpulkan banyak Strength Status Point lewat latihan, yang mana tidak boleh diremehkan. Jika dia menghadapi monster berlevel rendah, dia bisa dengan mudah menghadapinya hanya dengan menggunakan tongkat.
Momonga memasang kuda-kuda dengan pedang tersebut, tetapi suara dari logam keras yang terbentur bisa didengar di dalam. Pedang yang dipegang Momonga di tangannya langsung jauh ke lantai.
Pelayan di ruangan itu datang dengan segera dan mengambil pedang tersebut dari lantai dan menyerahkan ke Momonga. Namun, Momonga tidak menerimanya namun memandang ke arah tangannya yang kosong. Ini dia. Inilah yang membuat Momonga bingung. Jika sikap, ucapan dan perbuatan dari NPC yang hidup membuat orang berpikir bahwa kehidupan di dunia ini bukanlah sebuah game, lalu bagaimana dengan belenggu di tubuh. Masih belum menunjukkan bisa membuat orang lelah hidup di dalam game. Di YggDrasil, tidak mungkin bagi seseorang seperti Momonga, yang tak pernah mengambil kelas dasar Warrior, menggunakan Pedang. Tapi jika dunia ini menjadi dunia nyata, seharunya hal itu bukanlah hal yang tidak mungkin.
Momonga menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk berhenti merenungi masalah ini. Dengan ketiadaan informasi yang cukup, sampai kapanpun dia mencari, dia takkan pernah bisa menemukan jawabannya.
"Bersihkan."
Pelayan tersebut mengikuti instruksi Momonga lalu dia berputar dan melihat dinding yang hampir tertutupi oleh cermin, menunjukkan tengkorak yang memakai baju.
Melihat tubuh sendiri berubah menjadi bentuk seperti alien seharusnya membuat perasaan mengerikan. Namun, Momonga merasakan sebaliknya dan tidak merasa aneh dengan hal itu.
Karena sebelumnya dia bermain YggDrasil, dia sudah terbiasa dengan penampilannya saat ini, tapi ada alasan lain atas ketenangannya.
Sama seperti penampilan luarnya, kelihatannya kemampuan mentalnya juga terpengaruh. Pertama, tentang emosi di dirinya: segera setelah dia merasakan emosi yang kuat, langsung bisa ditenangkan, seperti ada sesuatu yang menahannya. Hal lain adalah kurangnya macam-macam kebutuhan, baik rasa lapar atau ngantuk. Pertama kelihatannya ada hasrat seksual, tapi bahkan setela menyentuh dada lunak Albedo, tak ada dorongan tambahan. Merasa seperti dia kehilangan sesuatu yang sangat penting, Momonga tidak bisa tidak melihat pinggangnya:
"Karena tak ada kegunaan yang nyata.. apakah akan hilang begitu saja?"
Karena sedikit emosional, dia mulai mengucapkan hal ini karena frustasi, tapi sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, perasaan itu langsung hilang. Momonga percaya perubahan ini sangat berguna, terutama perubahan mentalnya. Mungkin seorang Undead benar-benar tahan terhadap serangan spiritual.
Meskipun Momonga sekarang memiliki tubuh dan pikiran Undead, dia masih memiliki sisi manusia jauh di dalamnya. Karena itu, ada saatnya dia merasakan emosi, tapi saat emosi itu menjadi terlalu kuat, akan langsung ditekan. Momonga takut jika dia kehilangan seluruh emosinya di masa depan jika terus tetap di dalam tubuh Undead.
Tentu saja, bukan masalah besar jika hal itu terjadi, karena tak perduli apapun dunia ini nantinya, cara Momonga melihat dirinya sendiri tidak akan berubah. Di samping itu, ada juga NPC seperti Shalltear di dekatnya. Menjadi seorang Undead bukan karena hal ini, meskipun itu terlalu dini untuk dikatakan.
[Create Greater Item]
Setelah mengucapkan mantra, tubuhnya tiba-tiba ditutupi oleh satu set lengkap armor logam. Dibuat dari baja dengan warna hitam berkilau dan dipenuhi dengan dekorasi warna emas dan ungu, memberikan tampilan seperti barang mahal. Setelah menggunakannya, Momonga bergerak sedikit untuk memeriksa. Meskipun tubuhnya merasakan sedikit tekanan, Armor tersebut tidak mengganggu gerakannya. Sangat pas dan menutupi seluruh bagian tubunya, membuat tulangnya tidak nampak sedikitpun.
Jika itu adalah equipment yang dibuat oleh magic dan Momonga bisa menggunakannya, maka itu sama saja seperti ketika di YggDrasil.
Momonga mengagumi magic hebat ini, bayangannya yang terpantul dari cermin dengan mengenakan helmet yang juga tertutup penuh membuat terlihat seperti seorang Warrior yang hebat, dan dia tidak terlihat seperti magician sama sekali. Momonga menganggukkan kepala penuh kepuasan, sambil menelan ludah. Dengan tampang nakal dan seakan tidak berdosa, Momonga berkata:
"Aku akan keluar sebentar."
"Pengawal sudah siap setiap saat."
Pelayan langsung menjawabnya dengan refleks. Tapi...
Ini mulai menjadi semakin menjengkelkan.
Di hari pertama diikuti oleh pengawal, dia merasa agak tertekan; Di hari kedua, dia mulai sedikit terbiasa dan ingin pamer dengan pengawalnya, tapi ketika tiba hari ketiga ...
Momonga tidak bisa lagi menahan diri untuk menghela nafas. Tak perduli kemanapun dia pergi, pengawal tersebut selalu mengikutinya. Di Tambah lagi, orang-orang akan membungkuk dimanapun mereka bertemu dengannya. Perasaan seperti ini terlalu berat.
Dia masih bisa menahan diri jika itu hanya jalan-jalan di sekeliling dengan pengawalnya. Tapi itu tidak mungkin. Karena dia harus mempertahankan perannya sebagai seorang penguasa dari Great Tomb of Nazarick, dia tidak bisa menunjukkan sedikitpun celah kelemahan, jadi sangat membuat saraf tertekan. Bagi orang biasa seperti Momonga ini benar-benar melelahkan.
Meskipun emosi kuat apapun yang tiba-tiba kelauar bisa ditekan langsung, hal itu masih membuatnya merasa bahwa dia bisa saja tiba-tiba meledak.
Terutama ketika bersama dengan wanita cantik yang mengikutinya dan tak pernah meninggalkan sisinya, dan dengan telatennya menjaganya. Sebagai seorang pria dia tentu saja merasa senang, tapi ada sedikit masalah karena privasinya serasa dilanggar.
Kelelahan mental juga bagian dari sisi manusianya. Sebagai seorang penguasa, sangat berbahaya sekali jika dia terperangkan dalam situasi darurat sementara dia mengalami kelelahan mental. Ketika saat-saat penting, dia mungkin bisa membuat kesalahan fatal. Dia harus sedikit santai. Setelah mendapatkan kesimpulan ini, Momonga membuka matanya. Meskipun ekspresinya tidak berubah, tapi di dalam matanya semakin besar.
"Tidak perlu..., aku tidak ingin ada yang mengikuti, aku hanya ingin jalan-jalan sendiri."
"Tolong tunggu sebentar, jika Momonga-sama menghadapi masalah apapun, kami harus bertindak sebagai tameng bagi anda, kami benar-benar tidak bisa membiarkan apapun terjadi pada Momonga-sama."
Akan sangat keterlaluan untuk mengacuhkan perasaan ingin mengorbankan diri mereka untuk melindungi tuannya yang hanya ingin jalan-jalan untuk bersantai. Namn, sudah tiga hari sejak terjadinya situasi yang abnormal, yang mana sudah lewat 72 jam. Dalam seluruh waktu tersebut, Momonga mencoba untuk mempertahankan kewibawaannya sebagai penguasa, dan hatinya sangat ingin istirahat.
Jadi meskipun dia merasa tidak enak pada mereka, Momonga sudah mempersiapkan alasan :
"... Aku harus melakukan sesuatu yang rahasia, jadi aku tidak akan memperbolekan siapapun mengikutiku."
Terhening sejenak.
Momonga merasa waktu seakan sudah lewat lama, lalu pelayan tersebut menjawab:
"Baiklah Momonga-sama. Tolong hati-hati."
Sambil melihat pelayan yang percaya alasan yang dia buat, Momonga merasa bersalah karena sudah membohonginya tapi dia memutuskan untuk mengacuhkan perasaan tersebut. Tidak ada hal buruk yang terjadi jika dia hanya ingin sedikit beristirahat. Pertama, dia akan pergi dan melihat pemandangan di luar sendiri. Ya, dia harus melihat dengan mata kepalanya sendiri apakah memungkinkan pergi ke tempat lain, ini sangat penting. Alasan sebenarnya mengapa menciptakan dalih lebih banyak lagi adalah karena dia merasa bahwa saat ini dirinya sedikit terlalu egois.
Melepaskan rasa bersalahnya, Momonga mengaktifkan kekuatan dari cincinnya. Tempat yang dia tuju adalah Plaza yang besar. Di dekatnya terdapat meja batu yang ramping dalam jumlah banyak yang ditujukan untuk mayat-mayat, tapi saat ini tidak satupun. Lantainya tertutupi oleh batu kapur yang diasah dan berkilauan dan di belakang Momonga ada tangga yang menuju ke bawah, yang berakhir di depan gerbang besar yang menuju lantai satu dari Great Tomb of Nazarick. Di dinding tidak ada obor satupun, sumber cahaya hanya datang dari cahaya biru dan putih bulan. Dengan menggunakan kekuatan cincin Ainz Ooal Gown, sangat mungkin untuk berteleport ke tempat yang terdekat dari permukaan, lantai dasar dari Great Tomb of Nazarick, yaitu Central Shrine (Kuil Tengah).
Dengan hanya beberapa langkah sudah bisa sampai di luar. Meskipun tujuannya ada di depan Momonga tidak bergerak karena dia menemui situasi yang tak terduga.
Momonga melihat beberapa figur tak biasa. Ada 3 tipe berbeda dari monster, berjumlah masing-masing 4, total 12 monster. Salah satunya terlihat seperti Demon (Siluman) yang menakutkan, mempunyai tubuh bersisik dan taring yang keluar dari mulut, juga mempunyai cakar panjang dan tajam di lengan yang gemuk. Di depannya ekor yang mirip ular adalah sayap yang terbakar, memberikan kesan seorang devil (iblis).
Yang lainya adalah monster wanita dengan kepala gagak mengenakan equipment setipis kulit. Monster terakhir mengenakan armor yang mempertontonkan dada dan otot perutnya yang kuat. Jika bukan karena sayap kelelawar hitam di punggungnya dan dua tanduk yang keluar dari pelipis, takkan bisa dibedakan apakah dia monster atau tidak. Meskipun terlihat seperti pria yang tampan, dari matanya bisa dilihat hasrat yang tak pernah puas.
Namanya adalah Evil Lord of Wrath (Siluman Murka), Evil Lord of Jealousy (Siluman Kedengkian) dan Evil Lord of Greed (Siluman Keserakahan). Seluruh demon itu melihat Momonga, yang tak bergerak, hanya menatapnya dengan tajam. Sebuah tatapan tajam yang bisa membuat orang-orang merasa tertekan.
Mereka adalah monster dengan level di sekitar 80, yang muncul di area Demiurge, yait di Gunung api bawah tanah, di dekat pintu ke lantai 8 yang menjadi tanggung jawab untuk menjaganya. Biasanya tugas untuk berjaga lantai dasar akan jatuh ke pasukan Undead Shalltear. Mengapa pasukan Demiurge ada disini?
Sebuah bayangan muncul di samping monster-monster itu, meskipun tidak terlihat pada awalnya, seorang devil (iblis) muncul. Dengan tampilannya, teka-teki akahirnya terjawab.
"Demiurge.."
Karena dipanggil, Devil tersebut terlihat terkejut. Muka itu bisa dilihat seperti bertanya "Mengapa tuan ada disini" atau "Siapa monster misterius ini?"
Momonga bertaruh pada kemungkinan itu dan melanjutkan perjalanannya. Jika dia berhenti bergerak, akan terlihat aneh jika identitasnya tidak diketahui. Untuk sekarang dia melanjutkan untuk berjalan ke dinding, bermaksud mengacuhkan demon-demon itu dan melewatinya.
Mata mereka terfokus pada tubuhnya, tapi Momonga menggunakan semangatnya untuk menekan emosi ketakutan miliknya, dia berdiri tegak dan melanjutkan jalannya.
Ketika jarak mereka semakin dekat, semua demon berlutut untuk menyambutnya. Yang berdiri di depan mereka tentu saja Demiurge. Gerakannya sangat rapi dan elegan, seakan dia adalah reinkarnasi dari seorang pangeran.
"Momonga-sama. Apa yang anda lakukan disini sendirian, tanpa membawa pengawal anda? Dan juga berubah tampilan seperti ini..."
Rahasianya langsung terungkap.
Demiurge bisa dikatakan sebagai salah satu yang memiliki pengetahuan tertinggi di dalam Nazarick, jadi tertangkap basah olehnya sangat bisa dimengerti. Tapi Momonga berpikir bahwa alasan Demiurge bisa tahu penyamarannya adalah karena Momonga faktanya melakukan teleport kesini. Satu-satunya orang yang bisa dengan bebas berteleport hanyalah pemilik dari cincin Ainz Ooal Gown - Momonga.
"Ah.. ini ada alasannya. Jika Demiurge, seharusnya kamu tahu mengapa aku berpakaian seperti ini."
Demiurge membuat ekspresi yang rumit. Setelah beberapa kali menghela nafas dia berkata :
"Maafkan hamba, tidak mengerti maksud dari Momonga-sama.."
"Panggil aku Dark Warrior (Ksatria Kegelapan)."
"Dark Warrior-sama..."
Demiurge kelihatannya ingin mengutarakan sesuatu, tapi Momonga mencoba sebisa mungkin untuk mengacuhkannya. Meskipun itu adalah nama yang agak memalukan, masuk akal juga jika mempertimbangkan nama-nama monster lain di dalam game.
Alasan dibalik pemanggilan yang dilakukan Demiurge kepada Momonga dengan nama lain cukup sederhana. Meskipun hanya Demiurge dan bawahannya yang ada disini saat ini, tempat ini adalah pintu keluar, dan banyak bawahan yang akan sering melewati ini. Momonga hanya tidak ingin mereka memanggilnya "Momonga-sama, Momonga-sama" kemanapun dia pergi.
Seberapa banyak Demiurge memahami tanpa mengetahui apa yang dipikirkan Momonga? Sebuah wajah berseri akhirnya muncul.
"Ternyata begitu.... jadi itu yang terjadi."
Eh? apa yang terjadi?
Momonga berhenti melanjutkan kata-kata di dalam hatinya.
Sebagai manusia fana, Momonga tidak tahu kesimpulan apa yang didapatkan Demiurge yang cerdas dan liciknya tak terukur, setelah memikirkannya. Yang bisa dia lakukan hanya berharap agar Demiurge menyadari maksud sebenarnya sementara kepalanya yang tertutupi itu sudah berkeringat dingin.
"Aku yakin aku sudah memahami tujuan mendalam dari yang Mo.. tidak, Dark Warrior-sama. Memang benar, ada pertimbangan pengecualian bagi penguasa wilayah sini. Namun, saya tidak bisa membiarkan anda yang mulia untuk melanjutkan tanpa pengawalan. Saya tahu ini akan merepotkan anda, tapi saya harap anda memperbolehkan salah satu dari kami untuk mengawal anda, atas kasih sayang anda yang tak terbatas."
"...Apa yang harus kulakukan denganmu. Baiklah, aku akan memperbolekan satu orang saja untuk bersamaku."
Demiurge tersenyum dengan elegan.
"Terima kasih yang mendalam kepada Dark Warrior-sama yang telah memanjakan permintaan egois dari saya."
".. Cukup panggil aku Dark Warrior, kamu bisa melepaskan honorific nya."
"Bagaimana saya bisa! Melakukan hal yang tidak bisa dimaafkan seperti itu. Tentu saja, saya bisa mematuhi perintah seperti itu ketika berperan sebagai mata-mata atau melakukan misi spesial, tapi di dalam Nazarick, mana ada yang berani tidak menunjukkan hormat kepada Momonga-sama.. tidak, Dark Warrior-sama!"
Monolog penuh gairah dari Demiurge membuat Momonga entah bagaimana tergerak hatinya, dan dia tidak bisa tidak mengangguk tanda setuju. Dia memikirkan bahwa dengan dipanggil sebagai Dark Warrior akan membuat orang-orang mengejeknya karena nama yang kurang keren, dan dia menyesal mengambil alias itu begitu saja.
"Maafkan hamba, Mo-Momonga-sama, karena sudah membuat waktu anda yang berharga. Kalau begitu, kamu tunggu perintah disini, dan jelaskan kepada yang lainnya kalau aku pergi."
"mengerti, Demiurge-sama."
"Kelihatannya bawahanmu juga menyetujui. Kalau begitu, Demiurge, ayo pergi."
Momonga berjalan melewati Demiurge yang menunduk, lalu mengangkat kepalanya dan mengikuti tuannya.
---
"Mengapa Mo..<batuk>, mengapa Dark Warrior-sama berpakaian lengkap?"
"Entahlah, tapi pasti ada alasannya."
Sisa bawahan Demiurge bergumam satu sama lain kebingungan.
Lagipula, mereka tidak mengetahui penyamaran Momonga karena dia berteleport kemari.
Momonga tidak tahu akan hal ini, tapi penduduk Nazarick, atau lebih tepatnya, seluruh pelayan Ainz Ooal Gown memancarkan aura tertentu yang bisa dirasakan oleh pelayan lain untuk menentukan apakah orang asing itu teman atau musuh. Di dalam Guild, aura 41 Pemimpin Tertinggi dari Nazarick -- yang sekarang berkurang hanya Momonga sendiri -- sudah cukup membedakan bahwa yang ada di hadapan mereka adalah penguasa absolut mereka. Mereka bisa merasakan kebesarannya dari jauh dan mereka tidak akan keliru mengira Momonga dari orang lain, meskipun memakai armor full plate. Meskipun Momonga berjalan kemari, dia pasti akan langsung ketahuan.
Sangat mudah membedakan aura Momonga dari yang lain di Nazarick.
Pintu menuju lantai pertama terbuka lebar, dan seseorang menaiki tangga.
Menebak dari aura yang datang melewati tangga, pasti adalah Guardian.
Para Evil Lord melihat wajah rupawan dari pengawas Guardian, Albedo, naik dari tangga. Mereka langsung berlutut menyadari kehadiran orang yang setara dengan master mereka, Demiurge.
Bagi Albedo, bawahan yang berlutut kepadanya adalah biasa, dan dia tidak menggubris mereka sambil melihat sekeliling.
Hanya setelah Albedo tidak menemukan orang yang dia cari, dia kembali menghadap ke Evil Lord itu. Dia berbicara tanpa menunjuk satu orangpun secara khusus:
"..Aku tidak melihat Demiurge disekitar sini. Dimana dia?"
"Dia.. Dark Warrior-sama baru saja lewat, jadi Demiurge-sama memutuskan untuk menemaninya keluar."
"Dark Warrior.. sama? Aku tidak pernah tahu ada nama semacam itu diantara para pelayan... pelayan mana yang ditemani oleh Demiurge? Seorang Floor Guardian menemani pelayan? Aneh sekali..."
Para Evil Lord tidak tahu bagaimana harus menjawab, dan saling melihat satu sama lain.
Albedo tersenyum dengan lembut kepada para Evil Lord:
"Beraninya seorang pelayan menyembunyikan kebenaran dariku?"
Peringatan lembut terakhir itu membuat Evil Lord bergidik, dan mereka sadar kalau mereka tidak bisa menyembunyikan hal itu darinya.
"Demiurge-sama memutuskan kalau Dark Warrior-sama adalah orang yang pantas menerima hormatnya."
"..Momonga-sama kemari!"
Suara Albedo terlihat sedikit serak, lalu Evil Lord dengan tenang menjawab:
"..Bukan, itu adalah Dark Warrior-sama."
"..Dan pengawalnya? Apakah Demiurge menerima pemberitahuan dari Momonga-sama? Tapi aku sudah mengaturnya untuk bertemu dengannya, jadi itu artinya Demiurge tidak tahu Momonga-sama akan datang? Ah, lupakan saja, aku harus ganti dan mandi!"
Albedo menyentuh bajunya.
Bajunya agak kotor karena pekerjaan. Rambutnya kusut di ujung, begitu juga dengan sayapnya.
Namun, hal kecil semacam itu tidak mengurangi kecantikan kelas dunia dari Albedo. Itu hanya sepele, mungkin berkurang satu atau dua point dari seratus juta. Namun, bagi Albedo, noda sekecil apapun adalah kegagalan. Dia tidak bisa menunjukkan dirinya yang kotor seperti ini kepada orang yang sangat dia cintai.
"Kamar mandi terdekat.. yang ada di tempat Shalltear?.. tapi dia mungkin akan curiga.. meskipun aku harus mengacuhkannya saja. Kalian semua, pergilah ke kamarku dan ambil bajuku! Cepat!"
Tiba-tiba, salah satu Evil Lord memanggil Albedo, yang sedang bengong. Dia adalah Evil Lord Jealousy.
"...Albedo-sama, meskipun ini terdengar agak kurang ajar, bukankah penampilan anda saat ini tidak lebih baik lagi?"
"..Apa maksudmu? Albedo dengan marah membalasnya sambil berhenti. Dia mengira wanita lain ingin Momonga melihat dirinya dalam keadaan yang tidak rapi."
"..Tidak, saya hanya bermaksud bahwa wanita cantik seperti Albedo-sama akan terlihat terbaik jika menunjukkan tanda-tanda seteleh bekerja keras. Pada akhirnya, akan menguntungkan Albedo-sama juga, benar khan?"
Evil Lord lain juga menambah saran mereka: "Ketika Albedo-sama sudah selesai mandi dan bersiap diri untuk bertemu Momonga-sama.. Dark Warrior-sama, banyak waktu akan terbuang. Memalukan sekali melewatkan kesempatan bagus hanya karena itu."
"Benar juga.." Albedo termenung. Mereka ada benarnya juga.
"Masuk akan juga... kelihatannya aku sedikit panik karena aku tidak melihat Momonga-sama dalam waktu lama. Aku hanya bisa bertemu Momonga-sama setelah 18 jam, bukankah 18 jam itu terlalu lama?"
"Ya, memang benar."
"Jika saja aku bisa menyelesaikan tugas kerangka administrasi dan kembali ke sisi Momonga-sama.. maka sebaiknya aku tidak membuang waktu mengerutu dan mencari Momonga-sama. Dimana Momonga-sama sekarang?"
"Baru saja keluar."
"Oh begitu."
Meskipun balasan Albedo terlihat pendek, ada senyum lebar di wajahnya ketika dia membayangkan dirinya dengan Momonga, dan dia mengepakkan sayapnya dengan cara yang manis sekali. Dia berjalan melewati Evil Lord dengan langkah tergesa-gesa.
Langkah kakinya tiba-tiba terhenti, dan Albedo bertanya kepada Evil Lord lagi:
"Untuk terakhir kalinya, apakah kira-kira Momonga-sama akan gembira melihatku kotor seperti ini"
---
Setelah meninggalkan Mausoleum, Momonga disambut dengan pemandangan yang indah. Area permukaan dari Nazarick seluas 200 meter persegi, dilindungi oleh dinding setebal 6 meter, dengan pintu masuk dan keluar ada di depan dan belakang.
Rumput disana dipontong pendek dan terasa menyegarkan. Di sisi lain, pohon-pohon disana mempunyai dedaunan yang banyak sekali melindungi tanah, dan bayangan panjang membuat tempat ini terasa suram. Ada Batu nisan pualam yang tersebar di situ.
Rumput-rumput yang berdiri berdampingan dengan rapi terlihat tidak layak dengan batu nisan yang berantakan. Di tambah lagi, pahatan yang menakjubkan dari malaikat-malaikan dan dewi-dewi yang berserakan di seluruh tepat, yang masing-masing bisa disebut sebagai hasil karya seni mengagumkan, tapi desain makam yang semrawut membuat frustasi, setidaknya.
Terpisah dari Mausoleum tengah yang besar, ada empat mausoleum yang lebih kecil di sudut utara, selatan, timur dan barat, masing-masing dijaga oleh patung dari ksatria yang memakai armor, dengan tinggi 6 meter.
Mausoleum tengah adalah gerbang dari Great Tomb Nazarick, dan dari sinilah Momonga muncul ke dunia luar.
Momonga berdiri di atas tangga dan dengan tenang melihat pemandangan sekeliling di hadapannya.
Great Tomb Nazarick pada asalnya terletak di dunia es Helheim, yang mana dikelilingi oleh kegelapan. Atmosfirnya suram dan gelap, dan langitnya mendung. Namun, apa yang dia lihat sekarang sangat berbeda dari itu.
Langit malam begitu indah.
Momonga melihat ke langit dan menghela nafas. Dia menggelengkan kepala, seakan tidak percaya matanya.
"Menakjubkan... aku tidak mengira mereka bisa memasukkan detil seperti ini ke dunia virtual.. udara disini juga segar pasti tidak pernah terkena polusi. Orang-orang yang dilahirkan di dunia ini tidak memerlukan paru-paru buatan untuk bernafas.."
Dia tidak pernah melihat langit malam secara ini dalam hidupnya.
Momonga ingin mengucapkan mantra, tapi dia terhalang oleh armornya. Ada kelas mage tertentu yang diperbolehkan mengucapkan mantra di dalam armor, tapi Momonga tidak memiliki kelas tersebut. Sebagai hasilnya, full plate armor miliknya membuatnya tidak bisa mengucapkan mantra. Saat ini, hanya ada 5 mantra yang bisa dia ucapkan dalam keadaan memakai armor, tapi sayangnya, magic [flight] yang ingin Momonga gunakan tidak termasuk di dalamnya.
Momonga menggapaikan tangannya ke kantong dimensi dan mengambil sebuah item. Itu adalah kalung dengan liontin berbentuk seperti sayap burung.
Dia memakai kalung tersebut dan fokus terhadapnya. Kekuatan yang terkubur di dalam kalung tersebut mulai muncul.
"[Flight]."
Terbebas dari belenggu gravitasi, Momonga terbang dengan ringan ke angkasa. Dia mulai naik ke atas dalam garis lurus, sambil menambah kecepatan.
Meskipun Demiurge mencoba untuk mengejarnya, Momonga tidak menggubrisnya dan naik terus menerus. Tidak lama, dia berada ratusan meter di udara.
Saat itulah tubuh Momonga mulai melambat. Dia melepas helmetnya dengan paksa, dan tidak berkata apapun -- tidak, sambil melihat ke bawah ke dunia ini, dia tidak berkata apapun.
Cahaya biru putih dari bulan dan bintang mengusir kegelapan dari tanah. Tanah berumput yang bergoyang tertiup angin dengan lembut, terlihat bersinar. Bintang-bintang tak terhitung jumlahnya dan bulan memancarkan cahayanya sendiri, bersinar terang menabrak cahaya dari bumi.
Momonga pun menghela nafas:
"Ini indah sekali.. tidak, indah tidak bisa mengungkapkannya.. Apa yang kira-kira Blue Planet-san katakan jika dia melihat ini?"
Apa yang akan dia lakukan jika dia melihat dunia ini yang mana udara, tanah dan airnya belum terkena polusi?
Momonga mengingat kawan lamanya dari masa lalu, orang yang hadir ketika pertemuan guild secara offline, yang wajah batunya akan pecah menjadi senyuman ketika dia dipuji sebagai orang yang romantis -- Pria lembut yang menyukai langit malam.
Tidak, dia menyukai alam, yang telah terkena polusi dan hampir hancur. Dia bermain YggDrasil karena dia mengapresiasi pemandangan di dalamnya yang sudah tidak ada lagi di dunia nyata. Dia membangung lantai 6 dengan keringat, darah dan airmatanya, dan langit malam adalah desain pribadi miliknya, dan itu adalah hasil bayangan dunia ideal dalam hatinya.
Pria yang menyukai alam itu akan gembira sekali ketika topik tentang hal itu muncul. Beberapa bahkan menyebutnya maniak.
Bagaimana gembiranya dia jika dia bisa melihat dunia ini? Bagaimana dengan semangatnya dia akan mengungkapkan keindahan-keindahan ini dalam suara bariton miliknya?
Momonga tiba-tiba sadar dia sangat merindukan teman lamanya. Berharap mendengarnya mengeluarkan pengetahuannya yang luas lagi, dia melihat ke samping.
Tak ada siapapun disana. Tidak mungkin ada siapapun disini.
Momonga yang entah bagaimana agak terluka mendengar kepakan sayap, dan Demiurge yang berubah muncul di hadapannya.
Ini adalah bentuk separuh siluman (half-demon) dari Demiurge, dengan sepasang sayap lebar berwarna hitam dan berbulu yang tumbuh dari punggungnya dan wajah seekor katak.
Makhluk heteromorphic tertentu memilik banyak bentuk. Di Nazarick, Sebas dan Albedo juga mempunyai bentuk lain.
Meskipun sedikit sulit melatih diri untuk meningkatkan level dalam kelas ras heteromorphic, mereka sangat populer karena mereka mempunyai bentuk berbeda seperti bos-bos terakhir di dalam game. Pada dasarnya, orang-orang senang dengan heteromorphic ini yang lemah dalam bentuk manusia dan bentuk demihuman, tapi lebih kuat di dalam bentuk full monster mereka.
Momonga memalingkan wajah dari Demiurge, yang sebagian berubah ke bentuk siluman, dan melihat ke bintang-bintang bercahaya di langit sekali lagi. Dia berkata dengan lirih, seakan berbicara ke temannya yang tidak ada:
"...Tidak kukira bisa melihat sejauh ini hanya dari cahaya bulan dan bintang-bintang... sulit dipercaya bahwa dunia ini nyata. Blue Planet-san.. dunia ini seperti kotak harta karun permata."
"Mungkin benar juga. Saya percaya keindahan dunia ini ada untuk menghiasi Mo.. Dark Warrior-san," ucap Demiurge dengan hormat.
Ungkapan tiba-tiba itu terdengar seperti mencari kesalahan dalam ingatan akan temannya, dan itu membuat Momonga marah. Namun, kemarahan itu segera pudar ketika dia menatap pemandangan indah di depannya.
Di tambah lagi, dengan melihat dunia seperti ini, yang terlihat sangat kecil di depannya, membuat dia merasa mungkin bukan ide buruk untuk memainkan peran sebagai Maharaja Jahat.
"Memang indah. Kamu bilang bintang-bintang ini ada untuk menghiasiku.. mungkin saja benar. Mungkin alasan mengapa aku kemari adalah untuk memiliki kotak permata yang tidak dimiliki siapapun ini"
Momonga mengepalkan sayap di depannya, dan terlihat seperti dia meraih bintang-bintang tersebut ke dalam genggamannya. Tentu saja, itu hanyalah karena tangannya menutupi bintang-bintang tersebut dari pandangannya. Dia menertawakan sikapnya yang seperti anak kecil dan berkata kepada Demiurge:
"..Tidak, ini bukanlah sesuatu yang bisa kumiliki sendiri. Mungkin permata ini dimaksudkan untuk menghiasi Great Tomb Nazarick; diriku dan teman-temanku dari Ainz Ooal Gown."
"...Pernyataan yang sangat menggugah. Jika itu adalah keinginan anda, maka dengan perintah yang mulia, saya akan memimpin pasukan Nazarick untuk mengambil kotak permata ini. Demiurge ini tidak ingin hal lain selain mempersembahkan kotak permata ini sebagai hadiah kepada yang mulia dan Tuanku, Momonga-sama."
Baris kalimat murahan itu membuat Momonga tertawa kecil. Dia bertanya-tanya apakah Demiurge sudah teracuni oleh atmoster ini juga.
"Selama kita tidak tahu apapun yang hidup di dunia ini, Aku hanya bisa bilang bahwa itu adalah ide yang bodoh. Agar kita semua tahu, mungkin kita adalah pihak yang lemah dan kecil di dunia ini. Namun, menguasa dunia ini mungkin cukup menarik."
Menguasai dunia adalah sesuatu yang biasanya diucapkan oleh penjahat di acara anak-anak.
Fakta bahwa menguasai dunia itu tidak mudah. Dan ada masalah bagaimana mengaturnya ketika menguasai sudah dilakukan, mencegah pemberontakan dan mempertahankan peraturan umu, begitu juga dengan masalah lain yang datang ketika menguasai pemilik negara. Ketika seseorang memikirkan hal ini, dia akan menyadari bahwa tidak ada gunanya menguasai dunia.
Momonga tahu semua ini, tapi dia tetap berbicara menguasai dunia dunia, karena melihat keindahannya yang membangunkan hasrat muda dalam dirinya. Di tambah lagi, ketika dia menancapkan dalam otaknya bahwa menjadi pemimpin dari guild yang ditakuti Ainz Ooal Gown, kalimat itu tidak sengaja meluncur dari mulut.
Dan ada satu hal lain.
"..Ulbert-san, LuciFer-san, Variable Talisman-san, Bellriver-san.."
Karena dia teringat akan teman-teman satu guild yang pernah berkata, "Ayo kita kuasai salah satu dunia di YggDrasil."
Dia tahu bahwa Demiurge, yang memiliki pemikiran paling bijak di Nazarick, akan mengerti bahwa menguasai dunia hanyalah gurauan anak kecil.
Jika Momonga melihat senyum yang berkembang di mulut Demiurge yang menyerupai katak, dia pasti takkan mengambil kesimpulan seperti itu.
Tapi Momonga tidak melihat Demiurge, bahkan memalingkan tatapannya ke arah ujung dunia dimana langit dan bumi bertemu.
"..Ini adalah dunia yang tidak kita ketahui. Tapi apakah hanya aku yang sampai disini? Apakah anggota guild yang lain juga kemari?"
Meskipun tidak ada yang bisa memainkan banyak karakter dalam YggDrasil, temannya yang pergi mungkin membuat karakter baru di hari ketika game berakhir, Herohero-san mungkin juga kemari.
Fakta bahwa, kehadiran Momonga disini adalah sebuah anomali. keadaan yang tidak diketahui membuatnya kemari mungkin juga membawa temannya yang tidak lagi bermain game ikut kemari bersamanya.
Dia tidak bisa menghubungi mereka dengan "Message", tapi mungkin ada banyak alasan karena itu. Mereka mungkin ada di benua lain, atau ada yang berubah dari efek mantranya, dan lainnya.
"..Ternyata Begitu... selama seluruh dunia tahu nama Ainz Ooal Gown.."
Jika teman-temannya disini, maka nama guild akan sampai di telinga mereka. Ketika mereka tahu, mereka akan kemari. Momonga sangat yakin akan kekuatan pertemanan mereka.
Jauh di dalam pikirannya, Momonga melihat ke Nazarick dan melihat pemandangan yang membuatnya ingin tahu.
Sebuah gelombang setinggi seratus meter terlihat bergerak bersama tanah seakan-akan laut. Ombak kecil muncul dari permukaan dataran, pelan-pelan menuju arah yang sama dan menyatu, akhirnya menjadi bukit kecil ketika sampai di Nazarick.
Gundukan tanah yang besar tersebar ketika menabrak dinding Nazarick, seperti ombak yang menabrak karang.
"...'Earth Surge'. dia menggunakan kemampuan untuk memperbesar area yang efektif, begitu juga dengan kemampuan kelas yang lainnya.." Momonga bergumam.
Di seluruh Nazarick, hanya satu orang yang bisa menggunakan magic ini.
"Seperti yang kuduga dari Mare. Kelihatannya mengkamuflase dinding akan mudah dicapai olehnya."
"Memang benar. Mare juga merekrut beberapa golem dan undead yang tak kenal lelah untuk membantu. Namun, progres mereka memang lambat, tidak ideal. Di tambah lagi, ada jarak yang tertinggal ketika memindahkan tanah, yang mana harus dipenuhi dengan tanaman. Hanya akan menambah beban kerjanya."
"...Menyembunyikan dinding Nazarick adalah tugas yang memakan waktu. Pertanyaannya adalah apakah akan diketahui ketika dia mengerjakannya. Bagaimana perimeter keamanan kita?"
"Jaringan Keamanan awalnya sudah dibangun. Kita akan mengetahui penyusupan dari segala makhluk dalam radius 5 km, dan kita akan mampu memperhatikan mereka tanpa mereka ketahui."
"Bagus sekali. Namun... jaringan itu dikerjakan oleh bawahan, ya khan?"
Demiurge membalas dengan positif, dan Momonga menganjurkan untuk membuat jaringan keamanan yang lain untuk berjaga-jaga.
"..Aku punya rencana untuk jaringan keamanan. Laksanakan segera."
"Mengerti. Saya akan mendiskusikannya dengan Albedo lalu menggabungkan sarannya dengan perintah anda. Dan juga, Dark Warrior-sama.."
"..Tidak apa, Demiurge. Kamu bisa memanggilku Momonga."
"Mengerti.. bolehkah saya bertanya apa yang akan Momonga-sama rencanakan selanjutnya?"
"Karena Mare melakukan tugasnya dengan baik, aku bermaksud memeriksanya. Aku juga berencana untuk memberinya hadiah langsung yang pantas... "
Sebuah senyum muncul dari wajah Demiurge. Terlihat lembut dan sangat berlawanan dengan wajah silumannya.
"Saya percaya ucapan terima kasih Momonga-sama akan menjadi hadiah terbaik yang bisa dia terima... maafkan hamba sedalam-dalamnya, tiba-tiba saya teringat sesuatu yang harus saya lakukan. Sedangkan Mare..."
"Tidak apa. Pergilah, Demiurge."
"Terima kasih banyak, Momonga-sama."
Ketika Demiurge mengepakkan sayap untuk terbang menjauh, Momonga menuju titik di tanah dan mendarat, memakai penutup kepalanya lagi sambil berlalu. Dark Elf di dekat tujuan Momonga kelihatannya menyadari ketika Momonga turun dan melihat ke atas, rasa terkejut terlihat di seluruh wajahnya ketika dia melihat Momonga.
Mare berlari dengan suara tatata ketika Momonga mendarat di tanah. Lipatan rok yang dipakai berkibar disekeliling kaki.
Untuk sesaat, ada yang terlihat dari bawah, lalu hilang lagi.. tidak, Momonga tidak tertarik apa yang di bawah rok Mare. Dia hanya penasaran apa yang dia pakai di bawahnya.
"Mo.. Momonga-sama, Se.. Selamat Datang."
"Mm.. Mare, tidak usah khawatir. Santai saja dan pelan-pelan. Jika kamu tidak terbiasa, kamu bisa melepaskan formalitasnya.. meskipun tentu saja hanya ketika kita sedang berdua saja."
"Sa.. Saya tidak bisa melakukannya, bagaimana mungkin saya berlaku tidak sopan kepada Pemimpin Tertinggi.. Sebenarnya, kakak seharusnya tidak melakukan juga. It.. Itu terlalu kurang ajar..."
Meskipun Momonga tidak suka anak-anak menjadi terlalu format di sekitarnya:
"Oh begitu, Mare, jika kamu memaksa, aku tidak apa. Namun, aku ingin kamu tahu kalau aku tidak memaksamu melakukannya."
"Y.. Ya!.. Meskipun, bolehkan saya bertanya mengapa Momonga-sama kemari? Apakah saya membuat kesalahan?"
"Tentu tidak, Mare. Aku kemari untuk memujimu."
Ekspresi wajah Mare berubah dari ketakutan karena mungkin diomeli menjadi terkejut.
"Mare, pekerjaanmu sangat penting. Meskipun jaringan keamanan kita sudah ada, mungkin saja penduduk dunia ini mempunyai level lebih dari 100. Jika kita menghadapi musuh seperti itu, menutupi Nazarick adalah prioritas paling atas bagi kita..."
Mare mengangguk keras karena setuju.
"Itulah kenapa, Mare, aku ingin kamu tahu betapa puasnya aku bahwa kamu sudah melaksanakan tugasmu. Ditambah lagi, aku ingin mengatakan padamu aku lega jika kamu memegang masalah ini."
Sebuah Peraturan kuat dari masyarakat yang dipercaya Momonga bahwa seorang boss yang baik seharusnya memuji pekerjaan bagus dari bawahannya.
Para Guardian mengganggap tinggi diri Momonga: sebaliknya, agar mereka terus loyal kepadanya, Momonga harus bertindak layak akan pujian mereka.
Membuat para NPC yang diciptakan oleh anggota guild dulu merasa kecewa atau dikhianati karena tindakannya akan memecahkan record emasnya sebagai seorang guild master. Itu seperti sebuah tanda kegagalan tertancap pada Momonga. Karena itu, Momonga harus berhati-hati mempertahankan suasana kewibawaannya yang tepat sebagai seorang penguasa ketika dia berbicara kepada para NPC.
".. Kamu mengerti apa yang kupikirkan, benar khan, Mare?"
"Ya! Momonga-sama!"
Mare memang berpakaian seperti cewek, tapi fakta bahwa dia seorang cowok adalah bukti dari wajahnya yang panik.
"Bagus sekali. Kalau begitu, atas kerja kerasmu, aku akan memberimu hadiah."
"Sa.. Saya tidak layak menerima hal itu! Saya hanya menjalankan tugas saya!"
"...Kamu berhak atas hadiah karena pekerjaanmu yang bagus. Itu sudah biasa."
"Bu.. Bukan begitu! Kami ada untuk berserah diri sepenuhnya kepada Pemimpin Tertinggi, jadi bekerja keras adalah keharusan!"
Maju dan Mundur dalam hal ini berlangsung beberapa saat, dan keduanya seperti tidak menemui titik temu. Momonga akhirnya memutuskan untuk menghentikan hal ini sebentar.
"Kalau begitu, bagaimana dengan ini. Sebagai ganti hadiah ini, teruskan loyalitasmu kepadaku, bagaimana."
"A.. Apakah itu tidak apa?"
Untuk memendekkannya, Momonga membuat sebuah hadiah dengan paksa --- sebuah cincin.
"Mo.. Momonga-sama.. anda mengeluarkan benda yang salah!"
"Tidak aku--"
"--Ini tidak benar! Itu adalah cincin Ainz Ooal Gown, sebuah harta yang hanya dimiliki oleh para pemimpin tertinggi! Saya tidak bisa menerima hadiah seperti itu."
Momonga terkejut bagaimana sebuah hadiah membuat Mare gemetar.
Dia benar untuk hal itu, bahwa cincin ini dimaksudkan untuk para anggota guild. Hanya ada 100 biji yang dibuat, jadi itu artinya ada 59 cincin tanpa tuan -- tidak, 58. Pada akhirnya, cincin-cincin tersebut sangat berharga, tapi alasan hadiah ini bukan hanya sebagai hadiah, tapi dia berharap akan bisa digunakan untuk hal yang berguna.
Agar imajinasi liar Mare bisa reda, Momonga dengan tegas berkata, "Tenanglah, Mare."
"Sa.. Saya tidak bisa! Bagaimana mungkin saya layak menerima cincin yang sangat berharga yang hanya boleh dimiliki oleh pemimpin tertinggi itu."
"Tenanglah Mare. Berteleport itu dilarang di dalam Nazarick, dan itu membuat bermacam-macam hal menjadi merepotkan."
Setelah mendengar ini, Mare pelan-pelan kembali tenang.
"Harapanku adalah ketika musuh menyerang, para guardian akan memerintah pasukan masing-masing lantai. Di waktu yang sama akan terlihat menyedihkan jika seorang Guardian tidak bisa bergerak karena terhalang tidak bisa berteleport. Oleh karena itu, aku memberikan cincin ini padamu."
Momonga mengangkat cincin di jarinya tinggi-tinggi. Berkilauan cemerlang di sinar bulan.
"Mare, aku senang dengan loyalitasmu. Di saat yang sama, aku mengerti keenggananmu sebagai bawahan untuk menerima cincin yang melambangkan kita. Namun, jika kamu benar-benar mengerti maksudku, kamu akan menerima perintahku dan cincin ini."
"Ta.. Tapi, mengapa saya.. bukankah seharusnya yang lainnya juga mendapatkan...?"
"Aku juga bermaksud memberi mereka cincin ini, namun, kamu dulu. Ini karena aku senang dengan pekerjaanmu. Jika aku memberikan ini kepada orang yang tidak bekerja, maka cincin ini tidak akan mempunyai arti. Ataukah kamu bermaksud merendahkan nilai dari cincin ini?"
"Te... Tentu saja tidak!"
"Kalau begitu ambillah, Mare. Setelah menerima cincin ini, lanjutkan bekerja keras untuk Nazarick dan diriku."
Mare dengan gugup mengangkat tangannya pelan-pelan dan menerima cincin itu.
Momonga merasa agak bersalah ketika dia melihat Mare. Sebenarnya dia mempunyai maksud tersembunyi memberikan cincin ini.
Itu karena ketika Mare mempunyai cincin ini, akan susah bagi orang-orang membedakan apakah Momonga yang berteportasi.
Ketika Mare memakai cincin Ainz Ooal Gown, dimensinya langsung berubah hingga pas di jari Mare yang kurus. Dia tidak henti-hentinya menatap cincin di jarinya, menghela nafas lega. Lalu dia menoleh ke Momonga dan membungkuk hormat.
"Momonga-sama, terima kasih atas hadiah yang besar ini.. Saya berjanji mulai hari ini seterusnya akan bekerja keras agar tidak mengecewakan Momonga-sama!"
"Kalau begitu, aku akan mempercayakanya padamu, Mare."
"Ya!"
Tampilan bersungguh-sunggu terlihat di wajah Mare ketika dia memberikan jawaban langsung.
Mengapa Bukubukuchagama-san, yang membuat Mare, menjadikannya berpakaian seperti ini?
Apakah untuk membedakannya dengan Aura, atau adakah alasan lain?
Ketika Momonga memikirkan pertanyaan ini, Mare bertanya kepadanya.
"Ah, permisi, Momonga-sama.. tapi mengapa anda berpakaian sepeti itu?"
"..Ah, kalau itu.."
Karena aku ingin kabur -- tentu saja dia tidak bisa mengatakannya.
Mata Mare terlihat berbinar-binar, dan dia memandang Momonga yang terlihat kalang kabut. Bagaimana dia harus berbohong? Jika dia gagal disini, semua akting yang dia lakukan agar tampak seperti pimpinan yang berwibawa akan menjadi sia-sia. Tidak ada bawahan yang akan menghormati pemimpin yang mencoba untuk kabur.
Hasrat putus asa Momonga tiba-tiba tenang, dan bantuan datang dari sisi yang tak terduga.
"Itu sederhana, Mare."
Momonga melihat ke belakang, dan matanya langsung tertuju kepada orang yang dia lihat.
Seorang wanita yang terlihat seperti perwujudan dari kecantikan semua wanita berdiri di bawah sinar rembulan. Pancaran biru menerpa seluruh tubuhnya, yang membuatnya berkilauan. Seperti melihat dewi yang turun dari langit untuk memberikan rahmat kepada bumi. Sayap hitamnya terkepak, membuat hembusan angin yang keras.
Dia adalah Albedo.
Meskipun Demiurge berada di belakangnya, kecantikan Albedo yang membuat matanya tidak layak dengan bentuk Demiurge.
"Momonga-sama mengenakan armor ini dan menyembunyikan identitasnya karena dia tidak ingin mengganggu yang lainnya saat bekerja.
Ketika Momonga-sama tiba-tiba, wajah bagi semuanya untuk berhenti dan membungkuk kepadanya. Namun, Momonga tidak ingin mengganggu semuanya. Itulah kenapa dia menyamar sebagai Dark Warrior agar yang lainnya tidak menghentikan pekerjaannya untuk memberi hormat. Benar begitu, Momonga-sama?" Setelah mendengar pertanyaan Albedo, Momonga mengangguk berulang-ulang.
"Se.. seperti yang kuduga dari Albedo, kamu memahami maksudku yang sebenarnya."
"Sudah sewajarnya, sebagai pengawas guardian. Tidak, meskipun saya bukan pengawas Guardian, saya yakin bahwa saya bisa membacam hati Momonga-sama."
Ketika Albedo tersenyum dan membungkuk dengan hormat, ada ekspresi aneh pada wajah Demiurge yang berdiri di belakangnya.
Meskipun masih menggantungi pikirannya, dia tidak mengatakan apapun pada penolongnya.
"Jadi, itu alasannya.." Ucap Mare, dengan wajah sadar.
Ketika Momonga melihat Mare, dia melihat pemandangan yang bisa dikatakan nyata. Mata Albedo tiba-tiba terbuka lebar, hingga bola matanya seakan mau copot. Dia menunjuk kepada Mare dengan gerakan aneh seperti bunglon.
Ketika Momonga memikirkan hal itu, wajah Albedo kembali ke asalnya, cepat sekali sampai Momonga mengira itu adalah ilusi.
"...Ada apa?"
"Ah, ti, tidak apa, Mare, maaf sudah mengganggumu. Istirahatlah, dan lanjutkan pekerjaan mengkamuflasekan setelahnya."
"Y.. Ya! Kalau begitu, Momonga-sama, saya permisi."
Ketika Momonga menganggukkan kepala, Mare mengusap cincin di jarinya dan pergi.
"Ngomong-ngomong, mengapa kamu kemari, Albedo?"
"Saya dengar Demiurge bilang Momonga-sama ada disini, jadi saya berharap untuk menyambut anda. Namun, maafkan saya yang menemui anda dalam keadaan kotor seperti ini."
Momonga melihat Albedo lagi ketika dia mendengar kalimat "kotor". Namun, dia tidak merasa kalimat itu tepat. Diterima, ada debu di bajunya, tapi itu tidak membuat kecantikannya berkurang.
"Tentu saja tidak, Albedo, Pancaranmu tidak bisa dikurangi oleh hal sepele seperti debu. Meskipun begitu aku merasa tidak tenang membuat gadis cantik sepertimu berlarian kesana kemari. Namun, karena ini adalah darurat, aku harus memintamu untuk melanjutkan pekerjaan demi Nazarick. Maafkan aku."
"Saya bisa bertahan dari segala kerja keras selama itu demi Momonga-sama!"
"Aku senang dengan loyalitasmu. Ah, ya... Albedo, aku punya sesuatu untukmu."
"..Apa kiranya itu?"
Saat Albedo menurunkan kepalanya dan dengan tenang membalas, Momonga mengeluarkan sebuah cincin. Tentu saja, itu adalah cincin Ainz Ooal Gown.
"Kamu akan membutuhkan item ini untuk posisimu sebagai pengawas Guardian."
"...Terima kasih banyak."
Reaksinya sangat berbeda dari Mare yang membuat Momonga terlihat kecewa. Namun, dia langsung menyadari bahwa dia salah.
Sudut bibir Albedo bergetar dan dia berusaha keras mencoba untuk tidak membiarkan ekspresinya berubah. Sayapnya gemetar karena dia mencegahnya sebisa mungkin untuk tidak membukanya, bergetar dengan kuat. Bahkan seorang idiot pun bisa melihat kegembiraan dari wajahnya.
"Lanjutkan loyalitasmu, Sedangkan untuk Demiurge.. lain kali."
"Saya mengerti, Momonga-sama. Saya akan terus bekerja keras di masa depan untuk membuat diri saya layak atas cincin yang perkasa itu."
"Begitukah. Kalau begitu, aku telah membiarkan tugas yang harus aku selesaikan. Sebaiknya aku kembali ke lantai sembilan sebelum dimarahi."
Setelah melihat Albedo dan Demiurge merendahkan kepalanya untuk menjawab, Momonga mengaktifkan teleportasi efek dari cincin Ainz Ooal Gown.
Sekejap suasana berubah, Momonga mengira dia mendengar seorang wanita berteriak "BAGUS!" Namun, dia merasa salah, karena tidak mungkin Albedo membuat suara kasar seperti itu.
3 komentar:
sankyu overlord vol.1 bab 3 bag.1
Yahahahahah
:)
Posting Komentar