Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

29 Januari, 2016

Overlord - Vol 3 - Chapter 3 Part 2

Confusion and Control - Kekacauan dan Pengendalian

Part 2


Overlord Light Novel Bahasa IndonesiaLantai lima Nazarick adalah area yang ekstrim dinginnya, dibuat dengan konsep gletser

Memberikan ilusi gunung es biru yang mengeluarkan kilauan dari dalam, ada obyek yang mirip dengan batu nisan berdiri di tengah tanah putih yang tidak ada batasnya. Saju turun dari awan yang diselimuti oleh lapisan tebal di langit, menari di angin beku yang terdiri dari uap air sedingin es. Di kejauhan, bisa terlihat hutan yang beku benar-benar tertutup salju, sepeti raksasa yang bersembunyi di bawah mantel putih.

Baju Ainz tertiup angin, berkibar dengan keras dalam angin dingin yang menusuk tulang. Teringat apa yang Albedo pakai disampingnya, Ainz bertanya:

"Apakah kamu kedinginan? Jika dibutuhkan, pakailah armormu. Kita punya cukup waktu untuk ganti."

Segala serangan es terhadap Ainz benar-benar tidak efektif, dan dia tidak akan merasa kedinginan tak perduli seberapa beku itu. Namun, tidak sama dengan Albedo. Derajat kebekuan seperti ini tidak akan melukainya jika dia mengenakan full armor miliknya, tapi Albedo saat ini memakai gaun putih. Meskipun dia juga sudah diminta sebelum berpindah, bisa saja dia hanya pasang muka palsu.

Tapi Albedo memberikan Ainz yang sedang khawatir itu dengan senyuman yang lembut.


"Terima kasih atas kekhawatiran anda, tapi anda tidak perlu khawatir, Ainz-sama. Rasa dingin ini benar-benar bukan masalah."

Ainz mengangguk dan membalas : "Oh begitu."

Pada dasarnya tempat ini akan memberikan damage tipe es dan efek area yang menyebabkan gerakan menjadi lambat. Tapi mengaktifkannya memerlukan biaya, oleh karena itu, saat ini sedang dinonaktifkan. Keputusan sebelumnya adalah sebuah keberuntungan. Atau mungkin Albedo memiliki item magic atau kemampuan untuk menetralkan damage tipe es?

Pada dasarnya, equipment NPC semuanya diberikan oleh anggota Guild yang menciptakan mereka. Yang paling diketahui dengan baik oleh Ainz adalah Pandora's Actor dan beberapa lainnya, dan setelah transfer ke dunia ini dia sedikit melihat data semuanya.

Ainz menyingkirkan keraguan di angannya, dan melihat ke arah mansion dengan tinggi dua lantai yang menakjubkan di depannya.

Di dalam dunia yang dingin dari es dan salju, hanya bangunan ini yang mengeluarkan atmosfir aneh. Seperti bangunan dalam cerita, memberikan perasaan seperti banugnan dalam dongeng.

Namun permukaannya tertutup oleh lapisan es yang membeku, membuat suasana yang tidak nyaman dan dingin. Faktanya, bangunan ini tidak memiliki nama seperti dalam dongeng.

Dia disebut dengan Penjara Beku.

Seluruh musuh Nazarick dipenjara disini.
"Ayo pergi."

Ainz dengan tangkas menginstruksikan dengan frase yang pendek, lalu mendorong pintu besar yang tertutup es. Meskipun permukaannya ditutupi oleh lapisan es yang tebal, pintu itu masih bisa dibuka dengan mudah, seakana menyambut seorang tamu.

Saat pintu itu dibuka, sebuah hembusan angin dingin keluar. suhu di dalam penjara itu bahkan lebih rendah daripada dunia arktik di luar.

Dengan angin dingin yang menyentuh tubuhnya, Albedo mulai gemetar. Melihat hal ini, Ainz menarik jubah merah gelap dari udara, tepiannya memiliki motif api yang terbakar.

"Pakailah jubah ini, Albedo. Mungkin memang tidak memiliki efek magic kuat tertentu, tapi seharusnya sudah lebih dari cukup untuk menghadang dingin."

"Benda yang sangat berharga seperti ini! Terima kasih saya sedalam-dalamnya! Saya akan menjaganya seumur hidup."

Meskipun Ainz tak pernah bilang bahwa dia akan memberikan itu kepadanya, melihat wajah senyum Albedo, dia tidak tega dan hanya melihat ke arah lorong pintu.

Sebuah lorong yang gelap dan sunyi memanjang hingga penjara.

"Ah, ya. Sisa-sisa Sunlight Scripture juga dikunci disini."

"Ya. Memang tepat jika Neuronist Painkill menjaga mereka dengan ketat. hangatnya... seperti dipeluk dalam dada Ainz-sama...fufufu"

"...Begitukah. Kalau begitu baguslah."

Dalam pelukan tubuhku yang tak daging dan tulang seharusnya tidaklah hangat. Namun, Ainz tidak bodoh mengatakan itu keras-keras.

Mengabaikan Albedo, yang sedang menggeliat terpendam dalam jubah dari pandangan, Ainz pelan-pelan berjalan ke depan.

"Apa yang kamu lakukan. Tidak ada waktu banyak... dalam keadaan yang spesial ini."

"Ya, ya!"

Skill pasif Ainz [Undead Blessing] membuat dia bisa melihat seluruh undead yang tersembunyi di tempat ini. Merasa bahwa ini akan mengganggu, Ainz menonaktifkan skill ini, mengabaikan undead yang bergerak di seluruh koridor, tertutupi oleh lapisan es putih biru. Jika dia tidak mengambil tindakan sebelumnya untuk menghadapi rintangan yang bergerak. Mungkin Ainz akan terpeleset di koridor yang benar-benar membeku.

"...Ainz-sama, haruskah saya memanggil Neuronist Painkill? Dia tidak menampilkan dirinya untuk menunjukkan jalan, membiarkan penguasa tertinggi dari Nazarick masuk tanpa penunjuk jalan..."

"Tidak perlu. Meskipun itu bukan hal yang buruk, dia banyak bicaranya. Saat ini ada masalah darurat yang harus diselesaikan, jadi aku berharap untuk menghindari buang-buang waktu sebanyak mungkin."

"Mengerti. Kalau begitu setelah masalah ini selesai, saya akan bilang kepada Neuronist Painkill untuk tidak banyak bicara."

"Tidak, tidak, tidak, itu tidak perlu. Aku tidak merasa hal itu tidak nyaman."

"Tapi..."

Melihat Albedo disampingnya yang mengerutkan dahi, Ainz membuat sebuah senyuman di wajahnya yang tak bisa bergerak. Sebagai seorang master, dia merasa itu adalah hal yang bagus jika seorang bawahan akan berpikir apa yang terbaik baginya, tapi jika tidak ditangani dengan baik, bisa menghasilkan bawahan yang tidak berani protes di masa depannya.

"Tidak apa. Aku mencintai kalian semua, tidak perduli poin kuat atau poin lemah kalian, karena kalian semua diciptakan oleh teman-teman lamaku. Aku akan merasa bersalah jika aku merasa tidak senang ketika melihat pengaturan yang dibuat dengan dedikasi."

Benar. Jika pengkhianatan Shalltear karena pengaturannya, maka cukup untuk memaafkannya, karena dia hanya mengikuti keinginan penciptanya Peroroncino. Namun, Peroroncino bukanlah orang yang menanamkan benih buruk di dalam Guild. Ini membuat Ainz bingung, karena Peroroncino adalah tipe yang menikmati lelucon, tapi tidak menyukai kerusakan hubungan antara teman.

Namun begitu, apakah ini benar-benar alasan luar? Karena dari penampilan teks artinya adalah pengendalian pikiran.. tapi tidak ada cara untuk memastikan ini. Atau mungkin ada beberapa perubahan pada pengaturannya setelah tiba di dunia ini. Aku juga masih belum mengingat seluruh pengaturan kepribadian NPC. Terlebih lagi, beberapa bagian dari pengaturan kepribadian NPC mirip dengan anggota Guild yang membuat mereka... Aku rasa seharusnya tidak ada siapapun yang bisa memindah seluruh kepribadiannya kepada pengaturan, jadi bisa saja karena ini. Ngomong-ngomong, tentang Shalltear... jangan-jangan pengaturannya mengandung sesuatu yang mirip dengan mekanisme ledakan yang diatur waktu? Karena penciptanya menyukai H Games, dan memasukkan semacam event penaklukkan permainan gadis pada ... woah, itu sangat mungkin.

Ainz mengeluarkan helaan nafas lelah. Di waktu yang sama dia merasa wanita disampingnya menunjukkan perubahan yang abnormal.

Meskipun dia hanya melihat ke depan dan berjalan tanpa bicara, berbeda sekali dengan sebelumnya, karena dia tidak mengikuti kecepatan langkah Ainz. Terlebih lagi, meskipun dia sedang menghadap ke depan, dia tidak melihat kesana, dan pandagan matanya tertancap pada titik tertentu.

Ketika Ainz menyadari Albedo sedang menggumam sesuatu, dia membuka lebar-lebar telinganya untuk mendengarkan.

"Aku mencintaimu.. Aku mencintaimu.. Aku mencintaimu..."

Frase ini diulang berkali-kali, seperti tape recorder yang rusak.

"...Hey Albedo, aku bilang bahwa aku mencintai kalian semua. Semuanya... hm?"

Albedo bergerak aneh saat dia memutar kepalanya.

"Tidak, tapi tetap saja, itu artinya, termasuk saya juga!"

"Ah.. ya memang benar."

"Gooooh!"

Dengan kakinya yang semakin dekat, Albedo meloncat dengan gaya yang imut --- dan menabrak atap.

Itu adalah kekurangan dari orang-orang dengan kemampuan fisik yang luar biasa.

Bump! Tidak, lebih tepat seharusnya bang. Atap itu mengeluarkan suara yang keras, membiarkan yang lainnya tahu seberapa besar benturan yang diterimanya. Mendengar suara yang mirip dengan ledakan ini, makhluk yang mirip monster semi transparan pelan-pelan muncul dari lantai dan atap.

Ini adalah undead yang tersembunyi di dalam sel penjara yang tertangkap oleh kemampuan Ainz tadi.

"Ah, kalian semua bisa mundur. Bukan apa-apa."

Di depan Ains adalah Albedo yang sangat gembira hampir membuat ledakan lagu. Meskipun terbentur atap, kemampuan rasnya bisa mengurangi damage, oleh karena itu tidak menyebabkan luka sama sekali.

Undead dengan tipe-tipe berbeda dengan hormat membungkuk dan mundur, hilang sama sekali, dan kembali ke posisi jaga mereka.

"...Albedo, kita hampir sampai di ruangan kakakmu. Apakah kamu sudah siap?"

Albedo yang sebelumnya gembira berubah menjadi serius.

"Ya. Kalau begitu saya akan mengeluarkan bonekanya."

"Hm, berikan padaku."

Albedo mengulurkan tangannya ke dinding. Sebuah lengan transparan berwarna putih keluar dari dinding, meletakkan sebuah boneka di tangan Albedo. Itu adalah boneka bayi, dengan besar yang sama seperti bayi sesungguhnya.

Ainz mengambil bonekanya, menatapnya tanpa berkedip

"Boneka ini benar-benar menjijikkan."

Bentuk seperti bentuk bayi yang berlebihan, boneka cupid yang berubah bentuk semuanya. Matanya yang besar berputar-putar khususnya membuat muntah. Ainz mengerutkan alisnya yang memang tidak ada dan melihat akhir dari lorong. Disana ada mural besar di tengah pintu.

Ada seorang ibu dan bayi. Itu adalah sebuah lukisan ibu yang memeluk bayinya.

Jika hanya itu, maka itu adalah lukisan yang indah. Mungkin karena dibuat di masa lalu, beberapa area kehilangan warnanya dan tampilannya menjadi mengerikan. Hampir sulit membedakan gambar bayi hanya tinggal sesuatu yang mirip dengan reruntuhan.

Ainz mendorong pintu itu.

Pintu itu terbuka tanpa suara -- dan tangis bayi bisa terdengar.

Bukan hanya satu atau dua, itu bahkan bukan gema.

Tangisan itu jumlah sepuluh, bahkan ratusan, bersaaan membentuk suara sebelum terdengar oleh Ainz dan Albedo. Namun, tak ada bayi yang bisa terlihat di dalam ruangan.

Meskipun mereka tidak bisa terlihat, mereka pasti ada disana.

Di tengah ruangan kosong yang tidak ada furniture tersebut, ada seorang wanita yang dengan lembut menggoyang-goyang ayunan bayi.

Bahkan saat Ainz dan Albedo masuk ke dalam ruangan, wanita yang berpakaian hitam itu tetap diam, hanya terus menggoyang-goyang ayunan. Tidak mungkin bisa terlihat wajahnya, karena seluruhnya tertutup dengan rambut hitamnya.

Biasanya jika seorang NPC melihat Pemimpin Tertinggi (Ainz) namun mengabaikannya, Albedo pasti akan mengomelinya dengan keras. Namun dia tidak berkata apapun. Ainz tahu kenapa, karena sikap sedikit waspada yang ditunjukkan Albedo telah memberitahu semuanya.

"Apakah sudah waktunya dimulai?"

"Seharusnya begitu. Tolong hati-hati."

Seakan kalimat yang diucapkan diantara mereka adalah sebuah sinyal, gerakan wanita itu tiba-tiba berhenti dan dia menjadi terdiam. Lalu, dia pelan-pelan menuju ayunan bayi dan dengan lembut mengambil bayi yang ada di dalam. Tidak, itu bukan bayi sungguhan, tapi sebuah boneka.

"Salahsalahsalahsalah"

Dia dengan penuh semangat menggoyang-goyangkannya lalu melemparnya. Boneka yang dilempar dengan kekuatan penuh itu pecah berkeping-keping saat menabrak dinding.

"Bayikubayikubayikubayiku...!"

Dengan suaranya sambil menggeretakkan gigi, seakan itu adalah sebuah sinyal, tangisa dari lantai dan dinding semakin keras dan keras. Sumber suara itu akhirnya muncul sebagai lembaran daging yang berbentuk bayi semi transparan turun dari sekitar.

"Tabula Smaragdina benar-benar mengkonfigurasi banyak monster di tempat ini... Aku penasaran berapa banyak uang yang dia habiskan pada akhirnya."

Bayi yang mirip dengan daging yang menggeliat ini dekat dengan level 20 dan disebut dengan Carrion Baby.

Di YGGDRASIL, yang bisa dilakukan oleh seseorang adalah membayar dengan mata uang dalam game atau uang nyata untuk memanggil seorang monster secara manual di dalam labirin. Ini berbeda dengan yang muncul secara alami dan tidak hidup kembali ketika sudah terbunuh. Termasuk mewah bagi kebanyakan pemain dan jarang digunakan di luar dari role playing.

Menempatkan banyak Carrion Baby secara manual -- bahkan meskipun mereka adalah level rendah, menunjukkan betapa cerewetnya Tabula Smaragdina sesungguhnya.

Saat Ainz merasa kagum, wanita itu mengeluarkan sepasang gunting besar dari suatu tepat dan memegangnya dengan kuat di tangan. Matanya yang tajam dari rambut kepalanya yang acak-acakan menatap Ainz dan Albedo.

"Kamukamukamu, mencurimencurimencurianakkuanakkuanakkuanakku--!"

"...Dia benar-benar kakakmu. Kamu dan dia sangat mirip."

"Eh?Be, benarkah?"

Seakan tidak memperdulikan pembicaraan santai antara Ainz dan Albedo sebagai pertanda kebencian, wanita itu menggunakan nafsu membunuhnya untuk mendorong dia kepada Ainz. Dengan hanya beberapa langkah untuk mengurangi jarak antara mereka menjadi nol, wanita dengan balutan pakaian berkabung hitam berlari dengan langkah yang lebar dan tidak normal.

Wanita itu menusukkan guntingnya kepada Ainz---

"Anakmu di sebelah sini."

--Setelah Ainz memberikan boneka itu kepada wanita tersebut, sikapnya terdiam seakan tombol berhenti telah dipencet. Lalu dia buang gunting itu dan pelan-pelan menerima bonekanya.

"Anak baik anak baik anak baik!"

Dia memeluk anaknya yang tercinta dengan lembut, seakan tak ingin melepaskannya. Setelah itu, dia dengan hati-hati meletakkan bayi itu kembali ke ayunannya, dan dia menolehkan rambut yang menutupi wajahnya kepada Ainz dan Albedo:

"Momonga-sama, dan adikku yang imut, apakah kalian baik-baik saja?"

"Sudah lama Nigredo, Aku senang melihatmu.. yah, tidak berubah.."

Melalui percakapan ini Ainz berhasil mempertahankan ketenangannya karena dia sudah melihat pemandangan gila ini sebelumnya di dalam game.

Aku benar-benar berteriak waktu itu.

Seorang anggota guild tertentu bilang dia telah menciptakan karakter baru, dan membawa Ainz dan anggota guild lainnya untuk melihat. Hasilnya adalah semua orang yang ada disitu tanpa sengaja berteriak berbarengan, bergabung sama-sama menggunakan seluruh kekuatan mereka untuk menyerang Nigredo. Itu adalah ingatan yang nostalgia.

"Kakak, sudah lama."

Benar sekali, Nigredo adalah kakak dari Albedo, Kebetulan, dia juga adalah NPC yang dibuat oleh Tabula Smaragdina.

Jika Albedo adalah demonstrasi kuat dari celah moe favorit dari pemain Tabula Smaragdina, maka Nigredo adalah manifestasi kuat dari passionnya yang lain, yaitu film horror.

Dia bukan orang jahat, tapi dia memiliki kepribadian yang kuat, dalam berbagai cara.

Saat diskusi normal, dia akan menjadi sangat masuk akal. Namun ketika pembicaraan berubah menjadi lebih dalam, macam-macam bagian dari kepribadiannya yang sulit untuk didekati akan mulai bermunculan. Sementara dia mengingat anggota guild masa lalunya, Nigredo memilah rambutnya untuk memberikan jalan pada wajah yang disembunyikan sebelumnya, menunjukkan penampilan yang sebenarnya.

Mungkin dia mengira bahwa menyembunyikan wajahnya adalah tindakan yang tidak sopan, tapi Ainz berharap dia tetap melakukan itu.

Wajahnya benar-benar aneh sekali - tak ada kulit, melainkan otot yang terpapar semuanya.

Tak ada bibir, hanya gigi yang cantik seindah mutiara. Tak ada bulu mata, hanya mata yang bersinar cerah. Melihat hanya pada gigi atau mata sendiri-sendiri, mereka akan tampak cantik, tapi melihatnya secara keseluruhan hanya bisa dikatakan menjijikkan.

Wajah buruk seperti itu sering muncul di film horror yang menakutkan. Meskipun tak ada kulit yang membuatnya sulit ditentukan, dia tidak berbeda dengan Ainz, wajahnya masih memiliki otot jadi bisa diketahui ekspresinya adalah tersenyum.

"Dan Momonga-sama, untuk alasan apa anda.."

"...Ah, maaf. Waktu itu kamu tidak berada di ruang takhta jadi kamu tidak tahu. Aku tidak lagi disebut Momonga, namaku sejak itu berubah menjadi Ainz Ooal Gown. Mulai hari ini panggil aku Ainz."

Setelah mendengar hembusan nafas yang lembut, Nigredo lalu pelan-pelan membungkukkan kepalanya:

"Mengerti, Ainz-sama."

"Kalau begitu Nigredo, aku kemari untuk minta bantuanmu. Bisakah kamu menggunakan kemampuanmu untuk membantuku?"

"Kemampuan saya? Apakah yang biologis? Atau non biologis?"

"...Biologis untuk sekarang...hidup. Biarkan kujelaskan kepadamu dengan sejelas-jelasnya. Targetnya adalah Shalltear Bloodfallen."

"Guardian Floor?....saya tidak bermaksud kurang ajar. Jika itu adalah perintah Ainz-sama, saya akan segera melakukannya."

Meskipun suara Nigredo penuh dengan keraguan, dia masih memberikan respon langsung pada permintaan itu.

"Tolong, kakak."

Setelah main-main memberikan acungan jempol atas permintaan Albedo. Nigredo mulai mengaktifkan beberapa macam magic. Mereka banyak macamnya, Ainz mengetahui bahwa beberapa mantra terasa familiar, dan dia baru saja memerintahkan kepada Narberal untuk merapalkannya tadi malam.

Nigredo adalah seorang magic caster, salah satu NPC level tinggi yang memiliki posisi dekat dengan tingkatan tertinggi di Nazarick. Meskipun tidak terlihat dari penampilannya, kelasnya memiliki spesialisasi terhadap tipe investigasi, mengumpulkan informasi. Itulah kenapa Ainz datang kemari untuk meminta bantuannya mencari lokasi Shalltear.

Dengan kecepatan yang cocok untuk kekuatan yang dia miliki, Nigredo mampu melaporkan hasilnya dengan cepat.

"Ketemu."

"Aktifkan [Crystal Monitor]"

Setelah mengaktifkan mantranya, monitor kristal yang berkilauan menunjukkan figur yang memakai armor sedang berdiri tanpa bicara di sebuah dataran terbuka berumput di tengah hutan.

Ainz mengeluar suara kagum:

"Menakjubkan, bisa menemukan lokasi dengan tepat dari target, benar-benar layak mendapatkan reputasi sebagai magic caster spesialisasi..."

Kalimat pujian hilang saat gambar menjadi semakin jelas.

Orang yang ditampilkan pada monitor mengenakan armor full body yang berwarna merah seperti darah. Hanya wajahnya yang terbuka, menunjukkan sebuah lubang besar pada penutup kepalanya yang berbentuk seperti angsa, dengan bulu-bulu seperti burung yang muncul dari masing-masing sisi. Hiasan yang seperti sayap menggantung dari dada dan bahu, bagian bawah tubuh adalah gaun merah cerah.

Satu tangan menggenggam sebuah tombak raksasa yang bentuknya aneh, mirip dengan alat tetes yang digunakan dalam kelas kimia.

Ini adalah mode tempur penuh dari Shalltear Bloodfallen, seorang magic caster faith based yang memiliki spesialisasi dalam kemampuan bertempur dari job Valkyrie.

"Spuit Lance! Itu adalah item magic kelas Divine yang diberikan Peroroncino kepada Shalltear!"

Albedo mengeluarkan suara kecewa setelah melihat senjata Shalltear.

Ainz memiliki item kelas divine, sangat banyak hingga dia bisa menyelimuti seluruh bagian tubuhnya dengan item-item itu. Namun, itu tidak berarti bahwa item-item ini bisa dengan mudah diproduksi.

Item magic YGGDRASIL dibuat dari menggabungkan kristal data komputer, tapi performa dari kristal data komputer yang dijatuhkan oleh monster tidak seberapa, oleh karena itu pembuatan item kelas divine diperlukan beberapa kristal data komputer "item jarahan yang sangat langka" untuk bisa membuatnya. Bukan hanya itu jika kamu ingin kristal data komputer ini digabungkan ke dalam sebuah wadah -- seperti senjata tipe pedang -- dia haruslah senjata yang ditempa dengan logam yang ultra langka agar berhasil.
TL Note : Kristal Data Komputer - mirip dengan kristal yang digunakan oleh Nigun Sunlight Scripture ketika bertarung melawan Ainz di desa Carne.

Oleh karena itu, bahkan pemain level 100, sangat umum jika dia tidak memiliki item kelas divine satupun.

Bahkan Ainz Ooal Gown, sebuah guild yang memiliki peringkat sepuluh teratas, tidak memberikan setiap NPC dengan item kelas divine. Mereka hanya diperbolehkan memiliki satu atau dua paling banyak.

Dan Shalltear Bloodfallen memiliki item kelas divine Spuit Lance (Tombak Spuit).

Namanya memang terdengar lucu, tapi kemampuannya sangat kejam. Beberapa kristal data komputer bisa menghisap damage diterima pemain untuk memulihkan stamina dari penggunanya, dan Spuit Lance adalah contoh nyata dari peningkatan kemampuan ini.

"...Ayo pergi sekarang."

"Huh? Ah, tunggu sebentar! Shalltear sudah memakai armor penuh. Saya percaya sebuah pertarungan sudah tak terhindarkan lagi, oleh karena itu perlu untuk memilih beberapa bodyguard untuk melindungi Ainz-sama."

"Tidak ada waktu lagi. Jika negosiasinya gagal, kita bisa langsung mundur --"

'Ainz-sama, maaf sudah mengganggu anda.'

Suara seorang wanita bisa terdengar di benaknya. Itu adalah Narberal yang masih tinggal di E-Rantel.

Waktu yang tidak tepat untuk memanggil ini membuat Ainz sedikit kesal.

"Ada apa Narberal? Sekarang ini---"

Aku sedang sibuk. Ainz yang berencana untuk mengatakan ini berhenti di tengah jalan.

Karena dia teringat menyela [Message] dari Entoma tadi malam. Meskipun itu apa boleh buat, tapi jika Ainz langsung betindak saat itu, situasinya mungkin berbeda sekarang. Dia bisa memberikan tugas menyelamatkan Nfirea pada Narberal.

Sedikit perasaan menyesal membuat Ainz membalas dengan tentang.

NPC memperlakukan Ainz sebagai pemimpin tertinggi mutlak, oleh karena meskipun keputusannya salah, masih mudah untuk menempatkan ucapan Ainz sebagai prioritas tertinggi. Karena itu, Ainz harus mendapatkan ketenangannya, memastikan untuk berhati-hati dan bertindak dengan waspada, menghindari membuat kesalahan.

Bagi orang biasa sepertiku, ini adalah permintaan yang tidak masuk akal...

Sambil mengejek keputusan cacat yang dia keluarkan sendiri, Ainz tersenyum saat teringat bahwa itu benar-benar tidak mungkin. Merasakan bahwa Narberal di sisi lain dari [Message] mengeluarkan suasana seorang pelayan yang sedang menunggu tuannya, Ainz gemetar seakan dia terkena petir.

Apa yang kupikirkan? Aku adalah Pemimpin Tertinggi Ainz Ooal Gown, yang dipanggil dengan nama ini oleh mereka. Benar sekali, aku bukan Suzuki. Tidak mungkin? Salah, karena aku sudah memilih untuk memanggil diriku sendiri dengan nama ini, maka perlu merubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

"..Tidak, bukan apa-apa. Ada apa? Apakah kamu memanggilku via [Message] karena situasi darurat?"

"Ya. Sebenarnya ada beberapa orang dari Guild Petualang yang sedang mencari Ainz-sama."

"...Jika itu tentang kejadian tadi malam, tolong minta mereka untuk menunggu..tidak, itu tidak mungkin. Seharusnya tentang hal lain, benar kan?"

"Ya! Ainz-sama benar-benar cerdik!"

Di titik ini Narberal menjadi tidak tidak jelas, keheningannya menunjukkan kebingungannya. Sebelum lama-lama, seakan dia sudah mencapai keputusan di otaknya, dia bicara lagi:

"Sebenarnya, selain dari peristiwa itu, masalah lain mulai muncul. Itu adalah... berhubungan dengan vampir."

"Apa? Kamu bilang vampir?"

Ainz menolehkan matanya ke arah [Crystal Monitor], fokus pada Shalltear yang sedang berdiri tegak tak bergeming.

"Tentang vampir itu, apakah pihak lain menyebutkan sesuatu? Seperti misalhnya rambut perak, atau memakai armor merah tua dan sebagainya?"

"Sayang sekali tidak ada. Yang datang hanyalah suruhan. Pihak lain hanya bilang bahwa detil lain akan dijelaskan ketika di Guild Petualang, dan berharap bahwa Ainz-sama bisa tiba disana secepat mungkin. Saya dengar bahwa beberapa tim petualang sudah ada disana...anggota guild saat ini ada di dekat sini, apa yang harus saya sampaikan padanya?"

Ainz menutup matanya. Tentu saja disana tak ada bola matanya, hanya sebuah cahaya di lubang matanya yang hilang.

"Tentang [Message] dari Narberal, bagaimana pendapatmu Albedo?"

Setelah menjelaskan, Albedo menundukkan matanya, lalu setelah beberapa saat melihat Ainz kembali.

"Dalam situasi saat ini tanpa informasi yang cukup, tak perduli pilihan mana yang dipilih, keduanya memiliki keuntungan dan kerugian. Seharusnya itu diputuskan oleh pilihan personal dari Ainz-sama. Secara pribadi, saya percaya bahwa tidak masalah jika kita mengabaikan manusia-manusia itu."

Setelah Ainz mengutarakan terima kasih kepada Albedo, dia jatuh ke dalam pemikiran yang dalam.

Menghadapi Shalltear adalah prioritas utama, mungkin saja akan membuka skenario terburuk.

Jika Guild Petualang diambil sebagai prioritas utama, perubahan macam situasi Shalltear nantinya?

Berpikir tentang hasil yang terburuk, Ainz merasa tak perduli keputusan manapun yang dibuat, masih akan berkembang menjadi situasi yang terburuk.

Saat ini jika dia masih memiliki teman-temannya, akan mudah untuk memutuskan berdasarkan voting suara mayoritas. Namun, mereka tidak ada disana. Sebagai penguasa Great Underground Tomb of Nazarick, dan mengambil nama penting itu sendiri, dia sendiri harus membuat keputusan.

Setelah beberapa saat ragu-ragu, Ainz membuat kesimpulannya.

"Albedo, kirim orang untuk memonitor Shalltear. Aku akan pergi ke Guild Petualang E-Rantel. Setelah masalah ini selesai, bawa aku ke lokasi Shalltear."

"Sesuai perintah anda."

"Kamu dengar itu, Narberal?"

"Ya. kalau begitu bawahan ini akan memberitahukan pesan bahwa anda akan kesana."

"Ah ya, katakan seperti itu. Dengan itu Albedo, maaf aku harus menuju ke Guild Petualang."

"Mengerti. Saya akan mengikuti instruksi dan mengirimkan beberapa pelayan keluar."

"Maaf sudah merepotkanmu. Dan aku akan memberikan cincinku kepada Yuri, tolong jaga baik-baik untukku."

Sebenarnya ada hal lain yang ingin dia berikan kepada penjaga perpustakaan, tapi Ainz merasa tidak ada waktu lagi dan langsung mengaktifkan kemampuan transfer cincin tersebut.

Dua orang saudari itu ditinggal sendirian di ruangan itu, dan suasana kembali santai. Seakan menunggu saat ini, mata Nigredo yang tak ada bulu matanya dipenuhi dengan rasa penasaran.

"Ada apa? Ada apa dengan Shalltear?"

"Ah, kelihatannya dia memberontak."

"...Tidak bisa dipercaya... bagaimana mungkin ini bisa terjadi... benarkah?"

"Aku juga tidak bisa mempercayainya, tapi begitulah keadaannya."

"Maka cepat-cepat menyingkirkannya adalah solusinya. Tapi dilihat dari keadaannya, kelihatannya Ainz-sama tidak ingin itu terjadi?"

"Ya, karena Ainz-sama sangat penyayang...Tidak, seharusnya itu karena memutuskan eksekusinya sebelum menyelidiki alasan pemberontakan Shalltear mungkin bisa jadi kesalahan besar. Ainz-sama seharusnya berpikir seperti itu."

Oh---, Nigreado mengeluarkan suara halus yang bisa berarti setuju atau bisa jadi menolak.

"Aku mengerti sekarang, aku akan tetap mengawasi Shalltear dengan magic sampai pelayanmu berkumpul dan mulai pengawasan mereka."

"Maaf sudah merepotkan, kakak."

Percaya percakapannya sudah selesai, saat Albedo akan melepaskan kemampuan cincinnya, dia merasa kakaknya masih ingin mengatakan sesuatu. Biasanya, si kakak adalah tipe yang bicara langsung. Hanya ada satu alasan yang membuatnya ragu-ragu.

Meskipun dia tidak ingin, jika ada kesempatan topiknya adalah hal lain dari yang dipikirkannya, maka perlu untuk bertanya tak perduli bagaimanapun.

"Ada apa, kakak?"

"...Karena aku tidak boleh keluar dari penjara beku, aku tidak terlalu jelas tentang keadaan di luar. Apakah Spinel masih baik-baik saja?"

...Jadi memang itu ternyata.

Albedo memikirkan ini sendiri, dan menyesal bertanya. Namun dengan nada yang tegas sesuati dengan pertanyaan itu dia berkata :

"Kakak, kamu masih memanggil gadis tersebut dengan nama itu..."

"Aku sangat membenci gadis itu, meskipun kita semua adalah ciptaan dari Tabule Smaragdina-sama...Tidak, cara Spinel dibuat berbeda dari kita semua. Dia pastinya bukan tipe yang bisa membuat orang lain membuka hati kepadanya."

"Itu tidak benar, kakak. Dia sangat manis sekali."

"Yang kulihat, kamu telah ditipu olehnya. Spinel pasti akan membawa bencana pada Nazarick, aku jamin itu."

"...Tentang sudut pandang itu, kita seharusnya akan berbagi pendapat yang berbeda. Aku percaya gadis itu tidak akan pernah menjadi bencana."

"Begitukah? Jika kamu --- penjaga dari Guardian sudah memutuskan seperti ini, maka aku tidak akan berkata apapun lagi. Namun, aku masih harap kamu, sebagai pengawas dari Guardian, akan mempertimbangkan kekhawatiranku dengan kuat kedalam pikiranmu."

"Aku mengerti, aku akan memastikan untuk mengingatnya."

Menahan helaan nafas yang emosional, Albedo berpindah ke lokasi lain.

Namun, biasanya dia hanya akan menertawakannya, ucapan kakaknya bersarang di hatinya seperti duri.

Dia percaya bahwa ciptaan Penguasa Tertinggi seluruhnya sangat patuh. Namun Shalltear masih bisa membangkang. Itu artinya yang lainnya pun bisa berubah berkhianat juga.

Mungkin, pengkhianatan adik juga bisa terjadi --

Dia tidak bisa menghapus kemungkin ini semuanya. Namun, bagi Albedo. ini bukanlah hal yang buruk.

Pada tujuan perpindahannya, Albedo tiba dengan mata berkabut seperti dihipnotis.

"Ainz-sama, cintaku, aku adalah anjingmu yang setia, budakmu."

Kepada pria yang tidak ada dia mengutarakan pikirannya.

"Meskipun seluruh Nazarick berpaling melawanmu, Aku akan tetap disisimu."


5 komentar:

brian torao mengatakan...

sankyu overlord vol.3 bab 3 bag. 2

Unknown mengatakan...

haha ha akibat ganti setting jadi cinta buta

Anda mengatakan...

Keren, ini gak ada di anime maupun manganya

Unknown mengatakan...

keren banget
http://virtualofficesemarang.blogspot.com/

Kuhaku mengatakan...

Suggoi