Chapter 1 : Persiapan untuk negeri yang tidak diketahui
Part 1
Setelah
kembali dari Empire, Ainz duduk di meja di dalam E-Rantel dan bersandar di
punggung kursinya.
Sementara
dia sudah mulai merekrut Guild Petualang Sorcerous Kingdom yang baru dibentuk,
akan makan waktu sebelum hasilnya bisa terlihat. Sampai saat itu, dia akan
memiliki waktu banyak untuk mempersiapkan diri.
Prioritas
tertinggi adalah sekolah untuk melatih para petualang, tapi melihat keadaannya,
mungkin dia bisa menggunakan Guild Petualang itu sendiri. Mungkin itu akan
menjadi sebuah tanda keramahan untuk mempersiapkan sebuah hostel bagi para
sukarelawan yang telah bepergian dengan jarak yang jauh untuk mencarinya. Para
pengajar mereka adalah para petualang yang telah memilihl untuk tetap tinggal
di dalam Sorcerous Kingdom.
Aku
mungkin seharusnya bertanya kepada Albedo dalam pendelegasian tugas-tugas..
tapi sebelum itu... Mengapa dia mengangkat masalah pembentukan negeri
bawahan... itu akan membuat masalah bagi Albedo dan Demiurge, ya kan? Itu tidak
baik, ya kan...?
Ainz
tidak tahu apa yang Jircniv pikirkan. Diapun tidak tahu bagaimana cara
menjelaskan situasi tersebut kepada dua individu cerdas itu. Apa yang
memotivasi Jircniv untuk membuat penawaran seperti itu? Dari yang dia ketahui,
mungkin ada semacam kecurangan dari Demiurge dan yang lainnya yang sedang
bekerja di sana.
Aku
harusnya mendiskusikan semua ini dengan Demiurge sebelumnya. Ah, tapi dia lagi
pegi ke tempat yang jauh, dan sekarang yang bisa kulakukan adalah memikirkan
cara bagaimana menangani ini dengan hanya kami berdua... sudah kuduga, itu
tidak mungkin, huh...
Ainz
menghela nafas secara internal. Perasaan tidak enak dan bingung membuat
perutnya yang tidak ada menjadi perih. Kemudian, ketika dia memikirkan tentang
apa yang akan terjadi ketika mereka kembali, perih itu semakin kuat.
Ainz
menggelengkan kepalanya, lalu mempertimbangkan informasi yang telah dia
pelajari dari Empire, untuk menghindari pemikiran yang sedang berputar di
hadapannya.
“...Rune
(semacam tulisan kuno), huh.”
Potongan-potongan
kecil dari pengetahuan semasa Yggdrasil tersebar ke seluruh penjuru dunia baru
yang misterius ini, seperti bintang-bintang yang bertaburan di langit malam.
Ada jejak-jejak pemain lain, dan ada juga keberadaan item-item kelas dunia.
Setelah
itu bisa ditambah dengan keberadaan rune, karakter-karakter dari dunia Suzuki
Satoru.
Alasan
mengapa orang-orang Theocracy bisa memanggil angel-angel dari
keyakinan-keyakinan dunia Suzuki satoru mungkin karena magic Yggdrasil.
Lalu,
bagaimana dengan rune itu? Mengapa mereka ada di dunia ini? Apakah rune di
dunia ini sama dengan yang ada di dunia Suzuki Satoru? Ataukah hanya bentuk
tulisan magic yang mirip dengan rune, dan secara otomatis ditranslasikan
demikian?
Dwarven Kingdom terletak di rangkaian
pegunungan Azellisia, yang dekat. Aku harus menyelidiki ini secara menyeluruh.
Kurasa... aku harus pergi kesana sendiri, huh?
Biasanya,
Ainz bertanya kepada Fluder tentang rune itu sebelum kembali ke E-Rantel.
Namun,
yang dia tahu adalah Raja Dwarven yang pernah mengunjungi Empire adalah seorang
runesmith, dan Empire membeli banyak senjata dan armor dari Dwarven Kingdom.
Namun, sekitar seratus tahun yang lalu, seluruh jejak item-item magic yang
bertuliskan rune telah hilang.
Memang informasi
ini sangat berharga bagi Ainz, itu bukanlah informasi yang sebenarnya ingin dia
ketahui.
Tidak ada job class runesmith di dalam
Yggdrasil. Jika itu adalah sebuah profesi yang unik dari dunia ini, maka ada
peluang teknologi kedua dunia mungkin bisa disatukan. Oleh karena itu, aku
harus sangat memperhatikan hal ini. Namun, siapa yang harus kukirim?
Yang dia
inginkan adalah mengunjungi Dwarven Kingdom dan bertanya tentang rune dan
semacamnya. Sedangkan untuk profesi runesmith – yah, melihat itu adalah masalah
teknologi, meskipun mereka akan bereaksi buruk tentang itu, dia mungkin bisa
membual saja untuk bisa lolos dengan berkata dia tertarik dengan magic semacam
itu.
Jika itu
hanyalah masalah penggunaan magic untuk dominasi dan daya tarik, atau menculi
orang dengan magic teleportasi, maka siapapun bisa melakukannya. Tapi bagaimana
jika ada seorang pemain Yggdrasil dibalik rune-rune itu? Dari yang dia tahu,
orang yang telah mencuci otak Shalltear masih bersembunyi di sana.
Aku ingin mempelajari lebih banyak lagi atas
apa yang sedang terjadi, tapi tidak akan mudah menemukan sesuatu yang bahkan
Fluder sendiri tidak tahu.
Ainz
perlahan bangkit dari tempat duduknya.
Dalam
sekejap, wanita yang ada di sampingnya bersiap untuk bertindak. Dia memiliki
tampang yang sangat enerjik, dan potongan rambutnya yang seperti laki-laki
membuatnya terlihat sangat maskulin. Dia adalah Decrement, pelayan yang
bertugas untuk Ainz hari ini.
Ainz
mengulurkan tangan untuk menghentikan Decrement, lalu mulai berjalan perlahan
mengelilingi kantornya.
Saat
Ainz mengkalkulasikan keuntungan dan kerugian dengan aritmetika dan logika,
kenangan lama muncul tanpa diminta di dalam celah-celah diantara angka-angka.
Dia mengingat bahaya yang dia temui di dalam wilayah yang belum dijelajahi,
kegembiraan saat menemukan hal-hal baru, penderitaan karena gagal dalam misi,
ekspresi serta ucapan dari rekan-rekannya yang berbagi pengalaman. Mereka
hanyalah kenangan, tapi meskipun teringat kekalahan total satu party berubah
menjadi pancaran yang bersinar yang menerangi tengkorak kosong Ainz.
Setelah
perlahan dia menyingkirkan kenangan yang menyakitkan ini dari hatinya, pikiran
Ainz akhirnya terbentuk.
...Tak
ada usaha, tak ada hasil, kurasa.
Guild
yang disebut Ainz Ooal Gown dulunya adalah organisasi semacam itu sejak awal.
Biasanya,
beberapa orang mungkin akan mencemoohkan ide membandingkan game-game – yang
tidak lagi berbahaya bagi para pemain mereka – terhadap kenyataan. Tetap saja,
ragu-ragu akan mempertaruhkan kesempatan seseorang dalam hal mempelajari
pengetahuan yang baru, dan itu adalah sebuah motivasi untuk bisa habis-habisan.
Bisa dikatakan itu berlaku bagi keduanya, baik game maupun dunia nyata.
Setelah
dia memutuskan untuk menyelidiki rune dari Dwarven Kingdom, sebuah pertanyaan
muncul di benak Ainz.
Itu
adalah pemilihan personel.
Siapa
kandidat yang terbaik untuk dikirim kesana?
Apakah
aku harus meminta pendapat Demiurge? Tidak, jika aku melakukan itu, aku takkan
bisa mengirimkan orang yang paling mumpuni dalam hal bertarung dari semuanya.
Orang
yang dimaksud adalah Ainz sendiri.
Sejujurnya,
Ainz sangat percaya diri jika kemampuannya untuk bisa beradaptasi terhadap
situasi-situasi yang tidak diketahui dan monster-monster tidak ada bandingannya
di dalam Great Underground Tomb of Nazarick. Sederhananya, tindakan yang paling
masuk akal adalah Ainz pergi sendirian. Namun, jika benar-benar ada pemain
lawan disana, itu juga akan menjadi tindakan paling bodoh yang bisa dia buat.
...Dengan
keuntungan dalam jumlah, aku bisa setidaknya mencoba untuk kabur. Itu artinya
aku harus memilih bodyguad yang bisa mengulur waktu sementara aku bersiap
membuat jalur kabur.
Orang
pertama yang muncul dalam benaknya adalah para Guardian Floor.
Sebagai
NPC level 100, mereka akan bisa mengulur waktu bagi Ainz agar bisa kabur
terhadap para pemain lain. Meskipun begitu, bisakah dia benar-benar menggunakan
para NPC, anak-anak tercinta dari mantan teman-temannya, dengan cara demikian?
Bagaimana
jika dia menggunakan bawahan-bawahan level tinggi yang dipimpin oleh seorang
letnan undead? Tidak, fleksibilitas mereka terlalu rendah, dibandingkan dengan
para NPC yang dibangun dari awal.
Para
bawahan bisa lebih mudah dibuang, dibandingkan dengan para NPC. Tapi di waktu
yang sama, kemampuan mereka kurang dalam hal keleluasaan dan dalam hal
adaptabilitas adalah sebuah kelemahan.
Ketika
dia mempertimbangkan sepenuhnya dari sudut pandang yang logis, para NPC adalah
pilihan yang ideal. Ainz sang pemain tidak melakukan percobaan sampai situ,
oleh karenanya dia tidak bisa yakin jika dia bisa dibangkitkan lagi. Namun,
tidak diragukan bahwa para NPC bisa dibangkitkan, seperti yang dia lakukan
kepada Shalltear.
Ainz
duduk di kuris sekali lagi.
“Hmm...”
Ainz
menelungkupkan jari-jarinya di depan wajah, merenungkan pilihan terbaik untuk
dibuat.
Namun
pada akhirnya, dia masih tidak bisa mendapatkan keputusan.
Jangan-jangan
si bodoh itu tidak bisa mendapatkan jawaban tak perduli sebanyak apapun mereka
berpikir?
Dengan
senyum mencemooh diri, Ainz melihat ke arah Decrement.
“Maukah
kamu mati untukku?”
“Tentu
saja, Ainz-sama. Anda hanya perlu memberikan perintahnya dan saya akan membuang
nyawa saya untuk anda, “ balas Decrement, tanpa sedikitpun ragu-ragu.
“Apakah
yang lainnya berpikir sama? Apakah mereka akan menganggapku master yang kejam?”
“Saya
yakin semua orang lainnya akan dengan bangga menerima kematian tanpa berpikir
dua kali. Tak ada orang yang bahkan berpikir untuk menolak. Kami diciptakan
oleh para Supreme Being, dan karena mereka kami ada hanya untuk para Supreme Being.
Tidak ada kebanggaan yang lebih besar bagi kami selain melaksanakan segala
perintah yang mereka berikan kepada kami.”
“Benarkah...
dan juga, aku hanya bertanya karena penasaran. Tidak ada tujuan tertentu dari
pertanyaanku itu. Singkirkan saja dari ingatanmu.”
Saat
Decrement mengangguk, Ainz membulatkan tekadnya.
--Dia
akan menggunakan para NPC.
Ainz
menarik sebuah peta dari area sekitar.
Peta ini
terdiri atas temuan-temuan dari eksplorasi Aura. Khususnya, Ainz yakin tidak
ada peta lain yang mencakup interior dari Great Forest of Tob (Hutan Besar Tob)
yang lebih detil lagi. Sayangnya, dia tidak bisa memastikan keakuratan
skalanya, sehingga dia tidak bisa menyimpulkan bahwa itu adalah peta yang
sempurna. Namun, dengan peta ini di tangan, peluang Ainz tersesat di hutan itu
akan sangat berkurang.
Ainz
meletakkan sebuah jari pada E-Rantel, lalu perlahan bergeser ke utara, melewati
Hutan Lebat. Tidak ada masalah sampai titik ini. Sebagian besar Hutan sekarang
sudah dalam kendali Nazarick. Setelah mengeliminasi monster-monster dan
binatang-binatang buas dengan kecerdasan rendah, mereka telah mengambil kendali
beberapa desa demihuman dan heteromorfik dan bukan itu saja. Ada sebuah gua
besar di bawah tanah, tapi dia tidak ada niat untuk mengacaukannya untuk
sementara. Tentu saja, dia bisa mengambil alih bua itu jika itu
menguntungkannya.
Jarinya
tiba di danau berbentuk labu di ujung utara dari hutan tersebut.
Lebih ke
utara dari sana ada rangkaian pegunungan Azellisia. Itu adalah teritorial yang
belum dipetakan.
“Wilayah
yang belum diketahui, huh..”
Hmph,
Ainz tersenyum.
Dia
terkesan dengan para petualang atas pentingnya menjelajahi daerah yang tidak
diketaui. Mempraktekkan apa yang dia ucapkan seharusnya memiliki efek yang baik
bagi pendengarnya.
“Datanglah
jelajahi Dwarven Kingdom dari rangkaian pegunungan Azellisia.”
Kedengarannya
seperti sebuah slogan yang akan didengar pada pertunjukan televisi.
Dia
mengusir senyum yang datang secara wajar itu, dan mulai merenung dengan
sungguh-sungguh.
Dia
mempertimbangkan keuntungan yang akan datang ketika pergi sendiri ke sebuah
tempat dimana mungkin ada para pemain lain.
Tentu
saja, dengan adanya Sorcerer King muncul sendiri adalah sebuah tanda
ketulusannya.
Itu
seperti seorang bos perusahaan yang secara pribadi pergi ke perusahaan lain
untuk melakukan negosiasi. Efeknya adalah bukti langsung, di dalam pengalaman
Suzuki Satoru.
Ditambah
lagi, sudut pandangnya tidak seperti para bawahannya, yang cenderung memandang
mereka yang ada di luar Nazarick sebagai makhluk rendahan. Ainz memiliki
kualifikasi diantara para anggota Nazarick. Hasilnya, dia merasa bahwa dia
bukanlah pilihan yang buruk untuk negosiasi dengan Dwarven Kingdom – atau bukan
pilihan pemberani, jika dia jujur dengan dirinya sendiri.
Ditambah
Ainz sendiri, dia selalu bisa mengirimkan Pandora’s Actor.
Dia
adalah pilihan yang paling ideal, dalam hal kecerdasan, adaptabilitas atau
area-area lain.
Namun—
Siapa
yang akan mengatur negeri ini nantinya?
Orang
lain harus menjawab pertanyaan itu.
Orang itu
tentu saja Ainz Ooal Gown.
Dia
tidak bisa melakukannya.
Ainz
berteriak secara internal, lagi dan lagi.
Jika dia
harus memilih diantara duanya, dia lebih memilih pergi ke Dwarven Kingdom.
Terlebih
lagi, yang dia perlukan adalah berkunjung sekali dan dia akan bisa berteleport
kesana nantinya di masa depan. Jika ada masalah yang muncul, yang diaperlukan
adalah memainkan kartu as milikya “Aku akan mempertimbangkan ini dalam detil
yang lebih baik di rumah”. Meskipun jika pihak lain membalas dengan “Kami harap
anda akan memutuskannya di tempat”, dia bisa saja melempar alasan lain
nantinya.
Ada
banyak cara bagi Ainz untuk bisa membual agar lolos dari situasi ini.
Aku ditemani Ainzach tadinya, tapi sekarang aku
akan memain peran salesman dari pintu ke pintu untuk barang-barangku. Akupun
tidak harus kembali dengan berhasil menjual satu barang pun juga, jadi
seharusnya mudah saja.
Ainz
tersenyum saat dia mengeluarkan ekspresi Suzuki Satoru seorang salesman. Lalu,
isi dari senyumnya berubah.
Ditambah... saat waktu semakin berlalu, mungkin
aku bisa menyerahkan masalah menjadikan negeri bawahan kepada Demiurge dan
Albedo, dan membiarkan merekan menggambarkan rencana untuk itu. Ya! Mau
bagaimana lagi. Bukannya aku ingin kabur dari pekerjaanku atau semacamnya!
Saat dia
sedang membuat alasan kuat untuk sikapnya, Ainz mulai memikirkan masalah
selanjutnya:
Siapa
yang akan dia bawa?
Ainz
melipat tangannya dengan muka bingung.
Memang tidak
ada orang lain yang lebih diinginkan selain Albedo atau Demiurge, mereka memiliki
pekerjaan penting yang harus dilakukan dan mereka juga orang-orang yang
bertanggung jawab untuk departemen di bawah mereka. Jika dia membawa salah
satunya, maka masalah-masalah akan muncul dalam urusan mereka.
Aura dan
Mare adalah pilihan yang sangat baik, terutama karena mereka adalah humanoid
seperti Dwarve. Jadi, lawan bicara mereka tidak akan terlalu takut dengan
mereka.
Cocytus
agak sulit. Memang benar, dia adalah pilihan yang bagus untuk mengunjungi
daerah pegunungan yang dingin, tapi dia sekarang bertanggung jawab untuk Great
Forest of Tob, yang juga membuatnya sebagai seorang kepala departemen atau
semacamnya. Ainz berharap dia bisa memfokuskan energinya pada tugas itu.
Ditambah lagi, penampilannya yang tidak biasa – ditambah dengan Ainz – mungkin
akan membuat pihak lain gugup yang tidak perlu.
Sebas
juga pilihan yang baik.
Saat ini
dia sedang melaksanakan tugas-tugas manajerial di dalam E-Rantel, dibantu oleh
Tsuareninya. Seharusnya tidak apa membawanya keluar dengan adanya Pandora’s
Actor di sana, tapi masalah kemampuan tempurnya menyisakan perasaan sedikit
tidak tenang.
Gargantua
dan Victim bukanlah pilihan. Bayangan beberapa NPC lain berkelebat di benak
Ainz, tapi sebagian besar dari mereka tidak cocok mengikuti Ainz berkeliling
sebagai bodyguard.
Jika itu masalahnya, aku akan memilih – Aura
dan Shalltear.
Aura –
dan monster-monster yang dia pimpin – bisa dianggap sebagai pilihan ideal.
Untuk skenario terburuk, dia bisa mengorbankan binatang-binatang buas itu dan
kabur dengan Aura. Lalu ada Shalltear, petarung satu lawan satu yang terbaik.
Dia bisa berperan sebagai kartu as melawan musuh yang kuat. Ditambah, ada
alasan lain mengapa dia ingin menggunakan Shalltear.
Dia
seharusnya membawa serta Mare sebagai gantinya, mempertimbangkan mungkin saja
dia akan menghadapi sebuah pasukan. Namun, jika mereka bertemu seorang pemain,
prioritas mereka adalah mundur dan tidak menghabisi musuh. Jadi, dia akan
meninggalkan Mare untuk kali ini.
“Jika
begitu...”
Saat
Ainz akan membuat gerakan, suara [Message] berdering di dalam kepalanya.
[Ainz-sama]
“Oh,
Entoma kah.”
[Ya.
Saat ini saya sedang bepergian dengan Shalltear-sama dan kami telah tiba di
desa Lizardmen. Cocytus-sama berharap untuk mengirimkan seorang lizardmen
dengan laporan mengenai status desa dan meminta izin anda untuk membuka sebuah
[Gate]. Apa yang harus dilakukan, Ainz-sama?]
Cocytus
kadang-kadang mengirimkan laporan tentang desa yang ditugaskan kepadanya untuk
dijalankan.
Ainz
tidak tahu betul seberapa baik yang telah dilakukan olah Cocytus, jadi biasanya
dia akan memberikan melihat laporan ini sebentar lalu membalas dengan sebuah
‘kerja yang baik’. Ada kalanya dia ingin berkata, “Kamu tak perlu melakukan ini
lagi”, tapi laporan kepada atasan seseorang adalah sikap yang benar, dan sebagai
balasannya, dia harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai atasan Cocytus.
“Kalau
begitu bukalah [Gate] di tempat biasanya.. ah, tidak, mantra bertahan
seharusnya masih aktif. Tunggu sejam lagi sebelum..”
Ainz
mengeluarkan sebuah lembar jadwal dan memastikan waktunya.
“Aktifkan
mantranya pada pukul 13:46. Aku akan menurunkan pertahanan sekitar dua menit
waktu itu.”
Sementara
bangunan ini bukan Nazarick, masih dilingkupi dengan area magic yang menolak
teleportasi dan semacamnya, dinyalakan dengan MP dari bawahan-bawahan level
tinggi. Area magic ini cukup kuat untuk bisa menolak mantra-mantra tingkat yang
sangat tinggi, tapi mereka menguras para bawahan hingga titik dimana dia harus
merotasi mereka beberapa kali sehari, dan mereka juga menolak teleportasi dari
teman.
Ini
karena efek bisa melukai teman, yang tidak ada di dalam Yggdrasil.
Jadi,
kadang-kadang dia harus mematikan sebentar jaringan pertahanan untuk
mengizinkan teleportasi langsung ke tempat ini. Tentu saja, menurunkan
pertahanan berarti bahwa musuh-musuh bisa berteleport ke dalam pula. Agar bisa
membuat mereka terkenal ‘ledakan’ – seperti yang mereka sebut di dalam
Yggdrasil – Ainz memutuskan untuk membatasi pembukaan yang sebentar ini untuk
waktu yang ditentukan sebelumnya.
[Mengerti.
Saya akan sampaikan pesan anda kepada Shalltear-sama.]
Ainz
membalas, “Bagus” Sebelum memotong [Message] dan bangkit.
“..Aku
akan serahkan pemilihan pakaianku kepadamu. Seorang lizardmen datang sebagai
utusan Cocytus. Ambil sesuatu yang tidak akan membuatku malu.”
“Baik!”
Sebuah
api berkobar di mata Decrement.
Dia
juga? Pikir Ainz, tapi dia tidak mengeluarkan suara perkataan itu. Seorang pria
yang tidak percaya diri dengan selera gayanya tidak bisa mengatakan hal semacam
itu.
Dengan
Decrement di belakang, Ainz berjalan sambil memberikan perintah kepada seorang
undead yang diciptakan sambil jalan. Perintahnya adalah memberitahukan kepada
undead yang menjaga aula besar rumah ini tentang kedatangan seorang lizardmen
melalui sebuah [Gate].
Saat dia
melihat undead itu hilang di kejauhan, Ainz merenungkan kegunaan efektif dari
undead yang telah dia ciptakan.
Jika
undead Ainz bisa melaporkan kepadanya, maka dia bisa menempatkan mereka semua
di seluruh penjuru dunia dan menciptakan sebuah jaringan informasi undead.
Sayangnya, itu akan sangat sulit untuk dicapai. Bahkan jika Ainz memberikan
sebuah perintah, undead hanya bisa merespon samar-samar. Ditambah lagi, sulit
bagi Ainz untuk mengatur peningkatan secara masif dalam jumlah undead yang dia
ciptakan. Selalu ada resiko yang mungkin terlewat dan memberikan perintah
kepada undead yang benar-benar tidak ada hubungannya karena kecelakaan.
Di masa
depan, dia mungkin bisa membuat semacam sistem untuk menangani masalah ini,
tapi itu tidak mungkin melihat keadaan saat ini.
Mungkin
aku bisa membiarkan Pandora’s Actor menangani hal semacam ini menggantikanku.
Tapi nantinya aku harus menghadapi masalah semua undead yang dia buat akan
terdiam ketika dia tidak lagi berbentuk diriku.
Dia akan
mempertimbangkan masalah ini sungguh-sungguh setelah mencari pendapat Albedo
dan Demiurge. Sambil memikirkan masalah ini, Ainz tiba di ruang ganti.
Seperti
biasa, dua baris pelayan menyambutnya dengan mata berkilauan. Terutama, mata
Decrement – sebagai pelayan yang bertugas untuk Ainz – tampak seperti haus
darah.
Ainz
mengizinkan para pelayan membantunya berganti sambil menanyakan lokasi Aura.
Hari
ini, dia akan memakai sesuatu yang putih seluruhnya.
Kelihatannya
terlalu mencolok untuk sesuatu seperti Ainz, yang terbiasa memakai coklat
gelap.
Selain
itu, para pelayan menghiasinya dengan sebuah kalung besar yang terbuat dari
emas dan logam-logam lain. Itu membuatnya khawatir jika burung-burung magpie
akan mencurinya karena kemilau sinarnya.
(TL Note
: Magpie adalah sejenis burung yang masih dalam family burung gagak yang senang
mengumpulkan benda-benda berkilauan)
Tapi
bagian dari pakaian itu yang membuatnya kurang dalam hal gaya adalah bulu-bulu
yang menjulur keluar dari punggungnya.
Apakah aku ini merak atau semacamnya? Ainz ingin berkata demikian, tapi
ketika dia menatap sekeliling, dia melihat sebuah tatapan yang sama akan
kebanggaan dan kepuasan dari seluruh wajah para pelayan. Tak ada satupun dari
mereka yang terlihat khawatir, atau memiliki ekspresi yang bisa dianggap mendekati
negatif. Mereka semua sama-sama terlihat gugup terkagum-kagum, pipi mereka
bersemu merah muda.
Mereka
seperti segerombol gadis-gadis penggemar yang berdiri di depan seorang idola
yang dicintai.
Apakah ini benar-benar tidak apa? Apakah ini
benar-benar sangat menarik bagi para gadis?... kelihatannya aku tidak memiliki
selera dalam fashion ternyata.
Saat
Ainz menutupi melankoli dalam jiwanya, para pelayan sudah selesai
mendandaninya.
Dari
cermin, dia menyadari bahwa ada bulu-bulu yang menjulur dari balik lengannya,
yang membuat Ainz terbayang seorang monster dari Yggdrasil.
Entah itu Archaeopteryx atau semacamnya..
kurasa mereka adalah dinosaurus yang dijadikan peliharaan untuk para druid.
(TL Note
: Archaeopteryx adalah jenis burung purba yang sudah punah dan fosilnya
ditemukan di Jerman bagian selatan)
Bulu-bulu
itu kusut ketika dia melipat tangannya di depan diri, yang mana sangat
menjengkelkan.
Tapi apa
yang akan mereka bilang jika dia berkata kepada mereka, “pakaian ini tidak
bisa”? Mereka akan menjawab dengan barisan seperti “Bagian mana yang tidak
cocok? Tolong katakan kepada kami pakaian apa yang harus kami pilih di masa
depan nantinya.”
“Baiklah!”
Pada
akhirnya, Ainz memutuskan untuk menyingkirkan hal menjengkelkan itu.
“Ayo!”
***
Ketika
waktu yang ditentukan tiba, Ainz merasakan sebuah portal magic – sebuah [Gate]
– terbuka di dalam aula besar.
Sementara
itu dia sudah mematikan area magic yang mengelilingi bangunan ini, orang yang
melewati [Gate] tidak muncul begitu saja, berkat [Delay Teleportation] yang dia
rapalkan. Efeknya seperti saat bertarung dengan Shalltear.
[Delay
Teleportation] menghalangi efek teleportasi sebentar yang memiliki tujuan di
dekat perapal mantra itu, memberikan waktu kepada mereka beberapa detik, agar
sang perapal mantra biasanya menggunakannya untuk kabur atau mempersiapkan
sebuah serangan. Ditambah mantra itu juga memberitahukan kepada perapal mantra
berapa banyak makhluk yang akan berteleport ke dekat mereka.
Jadi,
Ainz tahu hanya ada satu orang yang berteleport kemari.
Entoma
mungkin tidak datang kemari dengan Shalltear, tapi seharusnya dia segera tiba.
[Delay
Teleportation] hanya mengundur teleportasi. Itu tidak bisa menggagalkan
seluruhnya. Jadi, suatu ketika nantinya, sebuah bentuk separuh bola hitam
muncul di dalam area mantra
Segera
setelah itu, seorang lizardmen yang ketakutan memunculkan kepalanya dari dalam.
Saat dia
– seharusnya benar ‘dia’ ya kan? – melihat sekeliling, garis pandangannya
bertemu dengan Ainz, yang duduk di singgasana sederhana di tengah-tengah aula
besar.
“Yang,
Yang Mulia, Ainz Ooal Gown-heika. Maafkan sikap tidak sopan pelayan yang ada di
hadapanmu.”
Ainz
tidak bisa sepenuhnya menutupi keterkejutannya dengan cara bicara lizardmen
yang pandai bicara. Sementara Zaryusu dan teman-temannya di atas rata-rata,
gaya bicara lizardmen ini terdengar terasah dengan baik dan alami.
Apakah
ini adalah hasil latihan Cocytus?
Pertanyaan
itu menyebar di benaknya, tapi ada sesuatu yang harus dilakukan sebelum itu.
[Delay
Teleportation] milik Ainz sudah bilang kepadanya hanya ada satu orang yang akan
datang. Ketika dia yakin tak ada orang lain yang datang, dia memerintahkan
seorang Death Knight yang sedang berdiri di samping untuk mengaktifkan kembali
item magicnya. Death Knight mengangguk mengerti dan maju ke depan, lalu Ainz
memalingkan tatapannya ke arah lizardmen yang sedang berlutut.
Di waktu
yang sama, Decrement – yang berdiri di samping Ainz – bersuara dengan timing
yang tepat.
“Lizardmen,
kamu diperbolehkan menghadap.”
Ini
benar-benar berbeda dari saat dia sedang memilih pakaian untuk Ainz.
Decrement
memancarkan aura putri es.
Di dalam
keadaan biasa, sebagian besar orang akan marah kepada seorang pelayan di sebuah
istana (atau lokasi yang mirip) mengeluarkan nada seperti itu kepada mereka.
Sang pemohon mungkin sebaiknya menyeringai saat dia menyadari jika penguasa
melakukan itu ditemani hanya seorang pelayan. Jika tidak, dia mungkin akan
mengasihani Sorcerous Kingdom karena hanya memiliki sedikit tenaga sehingga
seorang pelayan harus melakukan tugas itu.
Namun,
lizardmen ini telah dilatih oleh Cocytus, dan mereka sepenuhnya mengerti jika
setiap NPC jauh lebih unggul dari mereka. Oleh karena itu, mereka tidak
menanyakan sikap Decrement.
Ah, menyusahkan saja. Mengapa kamu tidak bisa
membuang omong kosong ini dan bicara biasa saja? Yah, begitulah yang aku
pikirkan, tapi seperti pepatah bilang, ketika di Roma, lakukan seperti apa yang
orang Romawi lakukan.
Ainz
Ooal Gown dimasalahkan oleh sedikit spirit milik Suzuki Satoru seorang pekerja
kantoran, tapi mau bagaimana lagi.
Lizardmen
itu bangkit, tidak tahu akan kegundahan hati Ainz. Sebenarnya, Ainz tidak tahu
perbedaan antara satu lizardmen dengan yang lainnya. Jika sisi mereka berbeda
warna, atau jika mereka memiliki fitur yang sangat membedakan dengan jelas –
jenis-jenis atau sebuah lengan yang tidak biasa besar, contohnya – mungkin saja
itu, tapi dia tidak bisa membedakan bagaimana lizardmen di depannya berbeda
dari yang lainnya.
Bagaimanapun,
Ainz memiliki Decrement untuk memerintahkan lizardmen itu memperkenalkan
dirinya.
“Ainz-sama
mengizinkanmu menyebutkan nama.”
“Saya
mengerti! Saya berterima kasih atas kebaikan hati anda! Pelayan anda adalah
Chuku Zuzu, mantan kepala suku Razor Tail!”
Ainz tak
pernah mendengar nama itu sebelumnya.
Apakah
dia harus secara terbuka menunjukkan ketidaktahuannya, atau pura-pura tidak
tahu? Ainz tidak memilih satupun, tapi memilih pilihan ketiga – dengan kata
lain, dia mengangguk untuk melanjutkan alur percakapan. Lagipula, Cocytus
mungkin telah menyebutkan ini selama laporan sebelumnya.
Setelah
itu, Ainz memerintahkan kepada Decrement agar lizardmen mengatakan kepadanya
mengapa dia kemari.
Menyusahkan saja!
Pada
dasarnya ini adalah cara yang berlaku ketika dia menemui seorang bawahan –
seorang pelayan.
Jika aku
tidak mengkhawatirkan orang-orang akan memandang remeh Sorcerous Kingdom, aku
akan menyarankan untuk menyingkirkan urusan menyusahkan ini...
Saat
Ainz menghela nafas secara internal, Decrement memberi perintah kepada
lizardmen.
“Dalam
ampunannya, Ainz-sama mengizinkanmu untuk menceritakan alasan kenapa ingin
menghadap kepada beliau.”
“Mengerti!
Cocytus-sama, penguasa desa kami dan tuan dari danau tersebut, berharap untuk
mempersembahkan sesuatu kepada Yang Mulia Sorcerer King Ainz Ooal Gown, Supreme
Overlord dan penguasa Great Underground Tomb of Nazarick, dan juga tuan dari
Cocytus-sama.”
Ainz
terkejut dengan begitu banyaknya gelar yang berhasil disambungkan oleh
lizardmen itu, tapi dia tidak menunjukkannya di wajah. Malahan, dia mencondongkan
kepalanya ke arah Decrement, yang melangkah maju dan menerima sebuah scroll
(gulungan) dari lizardmen itu. Lalu, Ainz harus menunggu Decrement kembali dan
mempersembahkan itu kepadanya sebelum akhirnya Ainz membacanya.
Gulungan
itu ditutupi oleh tulisan tangan Cocytus. Ada begitu banyak angka yang tercatat
di dalamnya sehingga akan memakan waktu yang tidak sebentar untuk membacanya
secara keseluruhan di sini.
Oleh
karena itu, Ainz menggulung scroll itu kembali dan memberikannya kepada Death
Knight yang sedang berdiri di samping. Saat itulah akhirnya dia bisa menyapa
Lizardmen secara langsung.
“Bagus
sekali.”
“Yang
Mulia terlalu baik!”
Sementara
itu saja yang bisa Ainz katakan, dia tidak berniat untuk mengakhiri
percakapannya di sana.
Ainz
bangkit dari singgasananya, lalu berbicara kepada lizardmen itu.
“Sekarang
aku akan bertanya, bukan sebagai kapasitasku yang seorang Sorcerer King, tapi
sebagai tuan dari Cocytus. Lagipula, mereka bilang berbicara kepada bawahan
seseorang secara langsung akan memperdalam pemahaman mereka berdua.”
Lizardmen
itu samar-samar terlihat bingung. Ini karena dia tidak tahu bagaimana
menghadapi ketika ditanya secara langsung. Setidaknya, itulah yang Ainz kira
sedang terjadi, meskipun sulit membaca wajah lizardmen.
“Tenang
saja. Ini bukan interview secara formal. Ketika kamu meninggalkan tempat ini,
tak ada jejak peristiwa di sini yang akan tetap berada di dalam ingatan atau
kenangan siapapun. Akupun takkan mengecammu karena kurangnya sikap hormatmu.”
Ucapan
itu ditujukan kepada Decrement dan Death Knigt yang ada di sekeliling, begitu
pula diarahkan kepada lizardmen yang ada di depannya.
“Sekarang,
bagaimana keadaan Zaryusu? Aku mengerti dia tetap tinggal di dalam Great
Underground Tomb of Nazarick akhir-akhir ini?”
“Memang
benar! Atas karunia Yang Mulia, dia baik-baik saja. Dia adalah ayah dari anak
yang sehat, dan hubungannya dengan istri juga sama baiknya.”
“Oh,
begitukah! Aku izinkan dia kembali karena anaknya akan dilahirkan, dan sekarang
memang benar. Begitu ternyata. Yah, bagus juga jika pasangan yang sedang
bahagia dalam keadaan baik-baik saja.”
Ada
pasangan yang sudah menikah di dalam guild Ainz Ooal Gown. Ainz pun mau tidak
mau mengingat mereka. “Istriku agak menggerutu” menjadi semacam kutukan atau
semacamnya yang mengungkapkan ketidakpuasan yang tidak bisa mereka tunjukkan di
luar game itu.
Tersenyum
karena kenangan lamanya – meskipun ekspresi Ainz tidak berubah – Ainz
melanjutkan pertanyaannya.
“Apakah
anaknya juga berwarna putih?”
Istri
Zaryusu adalah lizardmen putih. Karena dia adalah peranakan lizardmen langka,
dia menimbulkan spirit kolektor di dalam diri Ainz, dan meninggalkan kesan
mendalam padanya.
“Ya,
Yang Mulia. Seperti yang paduka duga. Sementara anak itu bisa dipastikan
menjadi individu yang unggul tak perduli darah siapa yang dia warisi,
kelihatannya dia cenderung kepada leluhur ibunya, karena sisiknya seputih
salju.”
“Oh,
jadi hanya –“
Ainz
menutup mulutnya sebelum dia keceplosan “satu ekor anak”. Menganggap mereka
sebagai orang mungkin akan lebih bijaksana. Sementara tidak ada satupun dari
mereka yang akan menunjukkan sikap tidak senang terhadap hal ini, bukan berarti
Ainz bisa begitu saja membuat kesalahan. Jika pemilihan katanya yang buruk
membuat masalah bagi penguasaan Cocytus, Ainz tidak akan tahu kemana dia akan
mulai minta maaf.
“--Kalau
begitu, hanya satu anak?”
“Ya,
Yang Mulia. Hanya satu.”
“Oh...
Begitu. Hanya satu anak.”
Kelihatannya
mereka berbeda dengan para reptil, yang memiliki kuku-kuku besar. Tetap saja,
selama pasang itu memiliki hubungan yang baik, mereka mungkin akan memiliki
lebih banyak anak di masa depan.
Ainz
merasakan darah seorang kolektor bergemuruh di dalam dirinya. Dia ingin tahu
jika dia bisa bermain-main dengan mereka, tapi memaksa anak dan orang tua pisah
adalah hal yang buruk.
Namun,
dia pernah mendengar bahwa lizardmen memiliki tradisi men cap diri sebelum
bepergian jauh. Jika anak Zaryusu memilih jalan itu, maka dia mungkin bisa
melatih mereka sebagai seorang petualang.
Guild
yang menjadi visi Ainz adalah sebuah organisasi yang terdiri dari banyak
spesies. Jika dia bisa mendapatkan lizardmen yang jarang terlihat di sana,
mungkin akan menjadi publisitas yang baik, seperti seorang idola yang masuk
sekolah.
“Bagaimana
keadaan ibu dan anaknya? Apakah mereka diberi makan dengan baik?”
“Ya,
Yang Mulia. Terima kasih banyak atas perhatian anda. Ibu dan anak itu dalam
kondisi yang baik, dan anak itu kelihatannya akan tumbuh sangat periang.”
“Benarkah.
Ini benar-benar bisa dirayakan. Kalau begitu, untuk memperingati lahirnya
seorang anak dengan masa depan yang agung di depannya, izinkan aku untuk
mempersembahkan sebuah hadiah. Namun, aku tidak seberapa tahu dengan liku-liku
hadiah kelahiran di dalam kebudayaan lizardmen. Bagikan pendapatmu denganku;
apa yang bisa menjadi hadiah yang bagus?”
Akan
sangat membosankan memberinya ikan atau sesuatu sebagai ganti kue kelahiran.
Dia lebih memilih memberi mereka sesuatu yang lebih jelas dan permanen.
“Saya
mengerti. Memang benar suku saya tidak memiliki praktek memberi hadiah untuk
merayakan kelahiran.. saya merasa bahwa Zaryusu akan senang telah menerima
senjata dan armor.”
“Perlengkapan
perang, ya...umu.”
Jika
memungkinkan, dia ingin memberi sesuatu yang akan membahagiakan istrinya pula,
tapi karena armor akan melindungi nyawa suaminya, bisa dikatakan itu secara
tidak langsung akan membuatnya gembira.
Lalu,
Chuku dengan agak takut berbicara.
“—Bolehkah
pelayanmu ini bertanya, Yang Mulia?”
“Apa
itu?”
“Mengapa
Zaryusu layak mendapatkan pujian setinggi itu?”
Kenyataan
bahwa Ainz tidak berniat memuji Zaryusu. Dia hanya menganggapnya sebagai suami
dari lizardmen putih yang langka. Tetap saja, dia tidak bisa berkata seperti
itu, jadi dia memutar otaknya untuk mencari alasan.
“..Dia
adalah seorang pria yang luar biasa. Sebenarnya, aku dengar jika latihannya di
Nazarick telah menunjukkan hasil yang pantas dipuji. Oleh karena itu, aku harus
memberi hadiah terhadap loyalitas dan mutu yang tinggi dengan hadiah yang
tepat.”
“Saya
sangat berterima kasih sekali atas perkataan anda yang baik hati, Yang Mulia.
Kami akan berusaha untuk menunjukkan loyalitas dan pengabdian yang lebih besar
di masa depan.”
“Mm.
Peganglah tekadmu itu.”
Setelah
mengangguk dengan sikap yang berlebihan, Ainz mempertimbangkan jika ada hal
lain yang ingin dia tanya. Seorang penguasa yang luar biasa mungkin akan ingin
mendengar tentang status desa lizardmen dan membandingkannya dengan
laporan-laporan Cocytus, dan dengan demikian dia akan langsung memiliki
pertanyaan yang lebih dalam untuk ditanyakan. Namun, Ainz tidak bisa melakukan
itu.
Saat
Ainz akan membubarkannya, sesuatu muncul di dalam pikiran.
“Ini
mungkin tidak berhubungan dengan desamu, tapi apa yang kamu tahu dengan para
dwarf di dalam rangkaian pegunungan Azellisia?”
Desa
lizardmen terletak di dasar rangkaian pegunungan Azellisia.
“Yang
Mulia, saya memiliki sedikit pengetahuan tentang mereka.”
Ainz
tidak menduga ada sebuah jawaban dari pertanyaan yang diajukan dengan sikap
biasa. Ainz memerintahkan lizardmen itu bilang kepadanya tentang para dwarf
saat dia muncul kegembiraan dari dalam hatinya.
“Dengan
rasa hormat yang besar, pelayanmu mengatakan bahwa ini hanyalah dari ucapan
seorang teman. Para dwarf adalah sebuah spesies yang membangun kota-kota di
dalam tambang yang produktif, dan mereka menggunakan ore (bijih logam) yang
diekstrak untuk diproses dalam segala macam peralatan perang. Diantara
senjata-senjata dan armor itu dibuat dengan logam-logam ultra langka.”
“Logam-logam
ultra langka, katamu?”
Untuk
sesaat, Ainz mengira bahwa dia sedang menelan ludah karena terkejut.
Ucapan
itu sangat menggoda bagi seorang pemain yang menyukai koleksi item-item langka.
“Apakah
kamu tahu apa sebutan logam-logam ini?”
“Sayangnya,
pelayanmu ini tidak tahu, Yang Mulia. Pemahaman hamba tidak sampai sejauh itu.”
Kekecewaan
muncul pada Ainz, dan dia mencaci dirinya sendiri karena ekpektasi bodohnya.
Saat
bertualang sebagai Momon, dia telah mempelajari tentang logam-logam, tapi tidak
ada berita tentang logam apapun yang lebih keras dari adamantite. Di dunia ini,
bahkan orichalcum dan adamantite dikualifikasikan sebagai logam-logam ultra
langka. Sulit dibayangkan logam-logam eksotik yang dibicarakan oleh lizardmen
itu lebih dari itu.
Meskipun
begitu, Ainz tidak bisa menahan antisipasi yang membengkak di dalam dirinya.
Jika
mereka adalah sebuah ras yang hidup di dalam bumi, akankah mereka memiliki
akses kepada logam yang bahkan langka bagi standar Ainz?
Jika...
ya, jika saja. Bagaimana jika dunia ini memiliki ore-ore prismatik dari
Yggdrasil, dan para dwarf menambangnya? Memang benar, itu berdasarkan asumsi
bahwa ada ore prismatik di dalam dunia ini, tapi jika memang begitu,
jangan-jangan memungkinkan bagi mereka memproduksi sebuah [Caloric Stone] –
salah satu item tersembunyi di Yggdrasil?
[Caloric
Stone] adalah item kelas dunia. Hanya bisa didapatkan dengan mengumpulkan
jumlah ore prismatik dalam jumlah sangat besar dan menghabiskannya. Biasanya,
itu akan memerlukan proses yang sangat sulit, tapi Ainz Ooal Gown pernah
melakukannya sekali.
Mereka
secara tidak sengaja menemukan tambang Celestial Uranium, salah satu dari tujuh
ore prismatik, dan sebuah elemen penting untuk [Caloric Stone].
Di bawah
keadaan normal, sebuah guild yang menemukan sebuah tambang baru akan
mengeksploitasi secara menyeluruh tambang itu sebelum menjual hasilnya di
pasaran. Itu karena tambang yang sudah dihabiskan di dalam Yggdrasil perlahan
akan pulih dan siap untuk dipanen lebih jauh. Ainz Ooal Gown berencana
melakukan itu.
Oleh
sebab itu, alasan mengapa mereka berhasil mendapatkan item kelas dunia
seluruhnya karena keberuntungan yang luar biasa.
Pada
awalnya, mereka membiarkan ore-ore prismatik berhamburan di pasaran, berharap
untuk mendorong harganya naik karena kelangkaannya. Lalu, cadangan besar
ore-ore prismatik di dalam Great Underground Tomb of Nazarick mengalami reaksi
perubahan secara spontan.
Ainz
masih bisa secara jelas mengingat suasana aneh di udara, yang dikeluarkan oleh
semua orang saat merkea menyadari hampir semua ore-ore prismaik telah hilang,
dan sebagai gantinya adalah sebuah item yang menggelinding di tanah. Apakah
kami harus gembira untuk ini, mereka penasaran saat menatap satu sama lain,
sebuah tampang samar-samar yang kosong muncul di wajah-wajah mereka.
Setelah
itu, mereka menggunakan [Caloric Stone] ketika mereka tahu bahwa mereka bisa
mendapatkan item kelas dunia yang bisa dibuat lagi dengan cara yang sama
seperti sebelumnya. Kemudian, mereka mencoba memproduksinya lagi, tapi
sayangnya, tambang Celestial Uranium telah diambil oleh mereka, dan impian itu lenyap
seperti asap.
Saat
Ainz dan yang lainnya melihat Celestial Uranium dijual dengan harga tinggi,
sebagian dari diri mereka merasa gembira dan bersungut-sungut. Dari cara
menanganinya, tidak mungkin mereka bisa menghasilkan World Class item.
Sebuah
senyum keji muncul di wajah Ainz saat dia bersenang-senag dengan kenangannya,
lalu dia mengejek mereka di dalam hati.
Dasar
bodoh. Kalian harus memonopolinya agar bisa menimbun jumlah yang cukup. Tidak
mungkin kamu bisa menghasilkan World Class Item itu jika kamu menjual ore-ore
tersebut. Kecuali—
Ainz
mengingat ucapan Punitto Moe.
“Seharusnay
ada sumber Celestial Uranium lain selain yang ditemukan oleh Ainz Ooal Gown
(kita). Dari yang kita ketahui, mereka sebenarnya memiliki tambang lain untuk
itu, dan mereka mengambil milik kita untuk bisa menyembunyikannya dari orang
luar,” katanya.
Namun,
Ainz cepat-cepat membantah kesimpulannya. Itu karena dia telah mempelajari
bahwa guild yang dimaksud telah menggunakan World Class Item [οὐροβόρος] untuk mengusir Ainz Ooal Gown dari
tambang itu. “Meskipun jika mereka menginginkan kemampuan untuk menghasilkan
[Caloric Stone] yang handal, apakah layak menggunakan salah satu World Class
Item yang dikenal sebagai Twenty (Dua Puluh)?” pikiranya.
(TL Note: Ouroboros)
Ainz menggelengkan
kepalanya, mengusir kenangan-kenangan masa lalu dari benaknya. Meskipun begitu,
dia tidak bisa benar-benar menghilangkan ide yang datang ke dalam pikirannya.
..Meskipun
nantinya tidak ada ore prismatik di sana, para dwarf mungkin tahu tentang
logam-logam lain. Bagaimana jika ada pengetahuan yang belum tersebar ke dunia
luar di sana? Jika aku menggunakan sebuah mantra daya tarik atau semacamnya –
oh, aku terlalu terburu-buru. Harusnya aku tidak membiarkan imajinasiku menjadi
liar. Tetap saja, apakah ini melibatkan rune pula. Seperti yang kuduga, ini
adalah prioritas teratas dan harus langsung diurus.
Saat itu,
Ainz menyadari lizardmen yang sedang mengintipnya. Kelihatannya Ainz telah
tenggelam dalam dunianya sendiri.
“...Kelihatannya
aku sudah tenggelam dalam perenunganku sendiri. Katakan kepadaku, siapa yang
bilang kepadamu tentang dwarf?”
“Yang
Mulia, dia adalah Zenberu, sesama ketua suku seperti diriku.”
“Hoh!
Zenberu itu, hm?..Umu. Apakah kamu bilang Frost Pain juga adalah ciptaan para
dwarf? Apakah itu hadiah dari Zenberu kepada Zaryusu sebagai tanda pertemanan
mereka?”
Dia
pernah mendengar asal dari pedang itu dari Zaryusu. Namun, akan lebih bijaksana
untuk menanyakannya kepada orang lain tentang itu pula.
“Itu adalah
warisan dari masa lalu, dan tidak berasal dari Zenberu.”
“begitukah...”
Memang
seperti yang dia dengar. Namun, mungkin saja ada sesuatu di sana yang tidak
diketahui oleh Lizardmen.
Ada
begitu banyak senjata di dunia ini yang tidak bisa dibuat di dala Yggdrasil.
Contohnya, ada senjata yang memiliki kemampuan pasif bisa menebas tembus
pertahanan...
Senjata
magic di dunia ini dibuat dengan menambahkan mantra-mantra oleh magic caster ke
dalam senjata yang dihasilkan oleh seorang blacksmith (pandai besi). Dengan
kata lain, seorang magic caster yang mumpuni akan lebih penting daripada
seorang blacksmith yang ahli ketika yang dibicarakan adalah senjata magic yang
kuat.
Namun,
ada pengecualian untuk peraturan itu. Fluder bisa membuat stiletto yang dibawa
oleh Clementine melalui pengetahuan magic, tapi hal yang sama tidak bisa
dikatakan untuk pedang Gazef.
“Mungkin
saja,” Fluder mulai berucap, “pedang Gazef diciptakan secara spontan oleh
penyedotan mana secara alami, atau mungkin melalui magic para naga.”
Tetap
saja, aku tidak bisa yakin apakah dia benar. Ada banyak hal yang Fluder sendiri
tidak bisa pahami. Bisakah para dwarf membuat sebuah senjata seperti itu pula?
Memang aku tahu aku agak mengharapkan hal ini...
Senjata Yggdrasil
– beberapa selain senjata Guild – memiliki sebuah kapasitas data yang
ditentukan oleh nilai dari material yang digunakan dalam pembuatannya dan
kemampuan dari pembuatnya. Kapasitas data ini dibatasi oleh jumlah kristal data
yang bisa ditambahkan ke dalamnya. Jadi, semakin langka logam yang
diperbolehkan untuk pembuatannya setara dengan semakin kuat senjata itu.
Smith
(Tukang tempa) juga adalah bagian kunci penting dari perhitungan itu. Memang
itu juga berlaku di dunia ini, humanoid yang disebut dwarf di dalam Yggdrasil
memiliki perkembangan yang lebih cepat dalam kelas-kelas untuk tipe crafting
(pengrajin). Oleh karena itu, para dwarf sangat terkenal diantara orang-orang
yang ingin memainkan karakter-karakter pembuat senjata dan armor.
Oleh sebab
itu, apakah mereka akan memiliki pengetahuan pembuatan senjata yang tidak
diketahui bahkan oleh Fluder?
Apakah
juga termasuk rune-rune di dalamnya? Mm. Mengambil alih para dwarf... Tidak
buruk. Kepala Perpustakaan dan Demiurge sedang melakukan percobaan dengan
scroll. Nfirea sedang mengerjakan potion. Fluder menangani item-item magic.
Maka aku akan biarkan para dwarf mengambil alih produksi senjata.
Segala
macam percobaan untuk memperkuat Nazarick sedang dilakukan secara serentak.
Ainz tersenyum puas saat memikirkan mereka. Kemudian, dia menyadari jika Six
Great Gods (Enam Dewa Agung) benar-benar player, lalu Ainz mungkin 600 tahun di
belakang mereka.
Kita
mungkin harus menghabiskan beberapa tahun kemudian tidak, beberapa dekade
berikutnya untuk pengembangan teknologi. Kita tidak boleh ceroboh di sini.
Dari
yang dia ketahui, orang lain mungkin juga menyadari hal-hal yang bahkan dia
ketahui. Sebagai seorang pemimpin, dia harus membuang gagasan yang tak berdasar
yang mengatakan dia spesial atau unik.
Jika
seseorang memikirkan hal yang sama denganku, maka ada kemungkinan yang lebih
tinggi menemukan sesuatu yang berguna diantara para dwarf. Para pemain lain
mungkin sudah meminta para dwarf untuk membantu mengembangkan teknologi atau
membeli senjata dari mereka, dan dalam prosesnya mereka akan mempelajari
pengaplikasian terhadap rune... Apakah aku harus meminta pendapat Albedo dan
Demiurge tentang hal ini, dan mempersiapkan pasukan untuk operasi skala penuh?
Satu jam
yang lalu, dia masih memikirkan untuk mengunjungi Dwarven Kingdom sendirian dan
Aura sebagai teman seperjalanan. Namun, melihat Dwarven Kingdom prioritasnya
naik, rencana untuk perjalanan itu harus dibuat kembali.
Dia
harus mempelajari Dwarven Kingdom dan memastikan bahwa mata-matanya bisa
mendapatkan informasi dengan cara sembunyi-sembunyi. Di waktu yang sama,
menghindari pengawasan secara magic sangatlah penting.
Masalahnya
sekarang berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Jika
pemain yang mencuci otak Shalltear bersembunyi di sana, akan sangat berbahaya
memberikan lawan terlalu banyak waktu. Jika mereka bersikap pasif, musuh
mungkin akan mengambil waktu yang tepat untuk melancarkan serangan. Untuk
menghindari hal ini, mereka harus mengambil inisiatif dan membuat gerakan
pertama.
... Jadi
ini akan jadi pertaruhan. Kalau begitu sebuah kelompok duta besar. Kita akan
membuat hubungan diplomatik dengan Dwarven Kingdom. Jika pemain lain menyerang
itu akan menjadi casus belli bagi
kami untuk melancarkan serangan invasi. Lalu kita bisa menggali informasi yang
diperlukan dari sisa-sisanya.
Ainz memperhitungkan
hal-hal yang harus dia lakukan setelah bertemu dengan para dwarf.
Satu:
memastikan keberadaaan para pemain.
Dua:
menyelidiki rune dan asalnya.
Tiga:
mendapatkan informasi dan contoh dari metalurgi dan ore-ore mereka.
Semacam
itu.
Namun,
mereka akan sulit mengatakan semua itu kepada Ainz secara langsung. Memang
wajar untuk menyembunyikan kecanggihan teknologi seseorang. Informasi menjadi
semakin berharga jika semakin rahasia sifatnya.
Jika ada
para pemain Yggdrasil yang membiarkan pengetahuan mereka meluber ke seluruh
tempat, Punitto Moe pasti akan mengomeli mereka.
...Dan
juga, bagaimana kalau aku buat mereka mengekspor senjata ke Sorcerous Kingdom
agar para petualang kami bisa mendapatkannya dengan harga yang rendah? Sangat
menarik, ya kan? Tapi agar itu bisa berjalan, aku harus berhubungan baik dengan
para dwarf. Memang aku bisa saja membuat mereka sebagai budak di dalam
Nazarick, itu adalah cara yang terakhir. Aku ingin menjaga janjiku kepada
Ainzach agar lebih meyakinkan.
Tetap saja,
semua ini tidak lebih daripada hanya dugaan semata.
“...Lizardman.
Apakah Zenberu tahu kota para dwarf?”
“Ya. Dia
bilang kepada saya dia pernah tinggal di kota dwarf untuk sebentar.”
“Begitukah.
Apakah kamu kira Zenberu akan mengantarkanku kesana?”
Lizardmen
itu merenung, dan memiringkan kepalanya.
“Maafkan
saya sebesar-besarnya, tapi pelayanmu ini tidak bisa menjawab pertanyaan itu.
Tentu saja, saya yakin jika Yang Mulia memerintahkan sesuatu, Zenberu akan
sangat berusaha untuk memenuhinya. Namun, sudah beberapa musim dingin ini sejak
dia kembali dari kota dwarf, jadi saya tidak terlalu yakin jika dia masih
ingat...”
“Benarkah...
yah, jika memang begitu, aku bisa menanganinya dengan menggunakan magic. Tidak
ada masalah.”
[Control
Amnesia] mungkin akan bisa menanganinya.
Setelah
berharap agar Ainzach atau Fluder tahu sesuatu tentang ini, Ainz mengizinkan
lizardman itu untuk pergi.
34 komentar:
PERTAMAXXX
Lanjut terus min,
Semakin seruuu, hahhaaa
Thanks update tannya min.
Semangattttt......
Keep going
Keduax :v
Mantaps bang ciggy... (^^)
arc baru... Semangat pak
Lanjutkan min semangat...
thanks min updatenya
Ngikut Update nih min, ceritanya seruu..
Lanjut min,,,,, makasih
Jos
Mantap min! Keep update beribu thanks
kapan up lg min tolong di jawab y[penasaran]
Keren..., lanjut terus
Lanjuuuut gan
Mantap min,nambah lagi nih aset nazarik
Thanks min
sankyu overlord vol11 bab 1 bag. 1
Manteb min terusin
Think kakoke Its me
Klo di bikin anime yg chapt Ini pasti bakal di laur ekspektasi dan bayangan gw yg tinggi saat baca novel ini bakal turun drastis saat di buat anime nanti 😏😏
Mantab min
goog min
Knp ainz gk menyelidiki slaine theocracy
Mungkin karena semua info tentang Theo sudah dimiliki
Control amnesia? Aneh banget ya menurutku, game MMORPG butuh fitur control amnesia buat ngelawan skill apa? Bukankah kalau ada skill yg buat player lain amnesia gara2 game sangat berbahaya? 0.0
Ngakak sama si ainz, apa pun yang dilakuin sama dia, dianggap rencana sama guardian floor
Mungkin buat lupain skill/mantra magis kan ada tombol pilihan mantra mungkin buat ngilangin itu terus karena transfer ke nw jadi mantranya beda
Jadi efek mantranya beda
Efek buat menambah atau menghilangkan debuff bro, biasa amnesia digame ibaratkan skill lu kedisable atau membuat skill CD musuh lebih lama.
39
Lanjuttt
Lanjut lagi
Control Amnesia sangad cocok untuk orang orang yang mo nagih utang tapi kang ngutang nya sok lupa
Di overlord bahkan pembahasan pandangan orang lain tentang raja yg hanya di dampingi pelayan juga dibahas serius kagak dibuat main main,mantab light novel ini
Gw baca karena nih novel dapet s4 ama movie wkwkw
Posting Komentar