The Two Adventurers - Dua Orang Petualang
Part 4
Keesokan paginya, Ainz, yang menyebut dirinya Momon sekarang, membuka pintu guild.
Setelah masuk ke dalam bangunan, dia melihat counter dimana tiga gadis menerima para petualang dengan senyuman. Ada Warrior-warrior dengan armor full body, orang yang terlihat gesit dengan busur dan yang memakai armor ringan, orang yang berpakaian seperti pendeta dengan aksesoris simbol relijius... dan Magic Caster dengan jubah panjang dan tongkat.
Ada pintu besar di sebelah kiri dan papan pengumuman di kanan. Dia tidak melihatnya kemarin, tetapi ada beberapa perkamen yang menempel disana dan sekelompok petualang yang sedang berbicara di depannya.
Merasa jengkel dengan pemandangan dan perkamennya, Ainz mendekati counter.
Banyak yang melihat kalung medali tembaga di leher Ainz dan dia bisa merasakan mereka sedang melongo menatap seluruh tubuhnya, mirip dengan suasana di kedai kemarin.
Ainz memandang para petualang ini dari sudut matanya. Medali yang ada di leher mereka terbuat dari perak dan emas, tak ada medali tembaga. Merasa sedikit asing, Ainz berjalan ke counter.
Sekelompok petualang baru saja berangkat, meninggalkan salah satu resepsionis wanita menjadi kosong. Setelah sampai kepadanya, Ainz bertanya:
"Maaf, tapi aku sedang mencari sebuah pekerjaan."
"Kalau begitu silahkan pilih salah satu perkamen di sebelah sana dan bawa kemari."
Ainz menganggukkan kepala tanda paham, seolah-olah terasa bahwa kelenjar keringatnya bekerja lagi. Dia menuju ke depan papan pengumuman yang ada perkamennya. Ainz memeriksa mereka semua dan mengangguk dengan kuat.
Yup, aku tidak bisa membacanya.
Salah satu aturan di dunia ini adalah komunikasi verbal akan diterjemahkan, tapi kelihatannya ini tidak berlaku untuk kalimat yang dituliskan.
Terakhir kalinya dia mengunjungi guild, dia ditolong oleh salah satu wanita yang bekerja sebagai resepsionis dan dia dengan naifnya mengira kali ini akan sama. Dia merasa ingin menghela nafas atau berguling di tanah, tapi akhirnya mampu menahan diri. Berterima kasih karena perubahan setelah mendapatkan tubuh ini, Ainz memutar otaknya.
Tingkat rata-rata literasi disini tidaklah tinggi, tapi kelihatannya masih tetap aneh jika ada yang tahu dia tidak bisa membaca, mereka mungkin akan mengejeknya.
Ains telah memberikan peralatan untuk menterjemahkan tulisan kepada Sebas dan tidak mempelajari magic semacam itu sama sekali ketika berada di YGGDRASIL. Dia menggunakan gulungan untuk menggantikan magic yang kelihatannya terlihat tidak berguna.
Tidak membuat persiapan apapun meskipun dia tidak bisa membaca bahasa dunia ini, itu adalah hal yang bodoh, tapi sekarang sudah terlambat untuk itu dan menyesalinya tidak akan banyak membantu.
Narberal juga tidak bisa membaca, jadi tidak ada cara lain.
Meskipun pikirannya dipenuhi dengan pemikiran negatif, sebagai seorang pemimpin tertinggi dari Nazarick dia seharusnya menghindari sikap apapun yang memalukan.
Setelah menguatkan hatinya, Ainz merobek salah satu lembar perkamen dan menuju counter:
"Aku ingin mengambil pekerjaan ini."
Resepsionis itu terlihat bingung dengan perkamen yang diserahkan di depannya dan dia tersenyum canggung:
"Maafkan saya, pekerjaan ini hanya bisa dilakukan oleh petualang dengan peringkat mythrill..."
"Aku tahu, itulah kenapa aku mengambilnya."
Mendengar sikap bicara Ainz yang tenang dan tegas, resepsionis itu terlihat terkejut.
"Uh, itu..."
"Aku ingin mengambil pekerjaan ini."
"Huh? Meskipun anda memintanya, ada syarat dan ketentuannya.."
"Syaratnya itu bodoh. Aku tidak mau mengulangi tugas-tugas yang tak artinya sebelum aku bisa dipromosikan."
"Tapi jika pekerjaannya berakhir gagal, banyak orang akan kehilangan nyawa mereka."
Suara resepsionis yang kukuh didukung oleh sistem evaluasi guild dan oleh tambahan dari usaha gabungan banyak petualang.
"Hmmph."
Setelah mendengar suara Ainz yang sombong, para petualang dan resepsionis berubah menjadi agak tidak bersahabat. Orang baru ini benar-benar menertawakan kepatuhan mereka kepada peraturan. Ainz berpikir bahwa mereka menunjukkan sikap seperti itu adalah biasa.
Tubuh Ainz, menjadi undead seperti itu, tidak mampu merasakan gatal atau sakit, namun sisa-sisa Suzuki Satoru membuat Ainz ingin membungkuk sedalam-dalamnya dan meminta maaf.
Suzuki Satoru benci orang "meskipun tidak memiliki ide sendiri, tetap saja menolak saran dari yang lainnya.", "seseorang yang tidak memiliki nalar yang wajar". Sekarang ini sikap Ainz seperti yang terakhir, dia benar-benar ingin seseorang menghajarnya.
Tapi Ainz tidak bisa mundur dulu. Meskipun berpikir dia seharusnya menjadi lembut, dia masih harus mendapatkan hasil yang menguntungkan bagi dirinya sendiri, jadi Ainz menggunakan jurus andalannya. "Orang di belakangku ini adalah teman seperjalananku. Dia adalah seorang magician tingkat 3."
Meskipun udara terlihat tegang, semuanya melihat Narberal dengna mata terkejut. Di dunia ini, Magic Caster yang sampai pada tingkat tiga bisa disebut telah mencapai tingkatan master.
Apakah ini benar? Mata setiap orang mengawasi Ainz dan satu set armornya yang mewah, ragu akan kebenaran dibalik kata-katanya.
Perlengkapan petualang dan kemampuannya sangat berhubungan: semakin mumpuni seorang petualang, semakin baik pula perlengkapannya. Dengan teman wanitanya dan satu set armornya yang megah, Ainz kelihatannya sangat meyakinkan.
Mengetahui akan perubahan mereka saat melihatnya, Ainz bersorak dalam hatinya dan memutuskan menyerang selagi besi masih panas.
"Sedangkan aku, aku adalah warrior yang setara dengan kekuatan Nabel. Aku bisa membuktikan bahwa pekerjaan dengan level seperti ini bagi kami sama dengan jalan-jalan di taman."
Dibanding sekarang, keterkejutan resepsionis dan petualang di sekitar semakin sedikit. Ainz merasa mata yang menatapnya berubah.
"Kami tidak menjadi petualang hanya untuk melakukan pekerjaan kecil dan memperoleh beberapa koin tembaga. Aku ingin tantangan dengan tingkatan misi yang lebih tinggi. Jika kamu ingin melihat kemampuan kami, kami bisa menunjukkan padamu. Bisakah kamu membiarkan kami mengambil pekerjaan ini?"
Rasa bermusuhan dari sebelumnya berangsur berkurang, diganti dengan suasana 'dia benar' dan 'oh begitu'. Petualang yang menempatkan tekanan pada kekuatan mengerti kalimat Ainz.
Tapi resepsionis itu berbeda:
"...Maafkan saya, saya tak bisa membiarkan anda melakukan pekerjaan ini karena regulasi yang ada."
Figur dari resepsionis yang membungkuk karena membuat Ainz melakukan pose kemenangan di dalam hatinya.
"Baiklah kalau begitu... aku memang terlalu memaksa, maaf." Ainz menundukkan kepalanya sedikit dan meminta maaf.
"Tolong bantu mencarikan pekerjaan yang paling sulit dari peringkat tembaga. Apakah ada yang lainnya selain yang ada di papan?"
"Ah, saya mengerti. Ada pekerjaan lain yang tersedia."
Resepsionis tu berdiri dan saat Ainz menangis karena berhasil memenangkannya, suara seorang pria sampai di telinganya:
"Bagaimana kalau membantu pekerjaan kami?"
"Huh?"
Dia tak tahan untuk mengeluarkan geraman seperti mengancam. Ketika Ainz berbalik, mencoba untuk menenangkan diri, dia melihat sekelompok yang terdiri dari 4 orang petualang dengan medali perak yang berkilauan di leher mereka.
Ainz mengeluh di hatinya -- Saat ketika aku berhasil mendapatkan kemenangan... --dan berputar untuk menghadap mereka:
"Pekerjaan itu.. apakah layak..?"
"Yeah---- kami kira itu layak."
Orang yang terlihat seperti pemimpin itu menjawab. Dia mengenakan armor chainmail -- cincin rantai yang banyak jumlahnya membentuk tautan, yang dipakai di atas armor kulit atau kaus chainmail -- seseorang yang terlihat seperti warrior.
Apakah dia harus bergabung dengan tim pria ini dan bekerja sama dengan mereka? dia harus memutuskan setelah mendengar penawaran mereka, tapi tidak mungkin baginya untuk bilang jika resepsionis masih mau membantunya memutuskan pekerjaan mana yang diterima.
Di lain pihak, mengambil pekerjaan mereka akan membuatnya bisa membangun hubungan dan mendapatkan informasi yang dicari oleh Ainz.
Ainz mengangguk pelan:
"Karena aku sedang mencari pekerjaan yang layak, mari kita bekerja sama. Tapi aku masih akan bertanya pekerjaan macam apa itu."
Setelah mendengar jawaban mereka, pria itu meminta resepsionis untuk mempersiapkan ruangan bagi mereka.
Mirip dengan ruangan konferensi, sebuah meja kayu di tengah dengan kursi yang ditempatkan di sekelilingnya. Pria itu duduk berdampingan di kursi dalam.
"Silahkan duduk."
Ainz duduk seperti yang diminta dan Narberal pelan-pelan juga duduk di sampingnya.
Pria itu masih muda, tidak terlihat seperti berusia 20 tahun, tapi tak ada sifat kekanak-kanakan pada mereka; memiliki jiwa kedewasaan yang tidak cocok dengan usianya.
Mereka mungkin terlihat duduk biasa, tapi posisi mereka memungkinkan untuk bisa mengambil senjata kapanpun.
Itu mungkin hanya sikap tak sadar, atau kebiasaan setelah mengalami kematian berkali-kali.
"Sebelum membicarakan pekerjaan ini, mari kita lakukan perkenalan sederhana."
Pria yang terlihat seperti warrior tersebut berkata mewakili mereka.
Tampilannya terdiri dari rambut pirang dan mata biru, keduanya sangat umum di kingdom, sementara wajahnya yang biasa-biasa saja memiliki figur yang lembut.
"Senang berjumpa denganmu, aku adalah pemimpin dari 'Sword of Darkness' (Pedang Kegelapan), Peter Mork. Ini adalah Ranger tim kami, Lukeluther Bolbu."
Pria berambut pirang dengan armor kulit itu mengangguk membalas. Matanya yang coklat dan sipit terlihat ceria dan lengan-lengannya yang panjang dan kurus memberi kesan seperti laba-laba. Tapi tubuhnya yang ramping adalah hasil dari menyingkirkan seluruh lemak.
"Selanjutnya adalah Magic Caster kami, strategist dari tim ini, Ninya -- seorang Mage."
"Salam kenal."
Dia terlihat yang paling muda diantara semuanya. Pria yang mengangguk itu sudah mencapai usia dewasa, dia memiliki rambut coklat dan mata biru, tapi senyum di wajahnya itu terlihat seperti anak-anak.
Tak seperti kulit yang coklat karena matahari dari anggota tim lainnya, kulitnya pucat dan dia memiliki wajah yang paling bagus diantara kelompok itu. Bukan tampan seperti pria yang macho, tapi seperti pria metrosexual. Dibanding dengan yang lainnya, suaranya juga memiliki pitch yang tinggi.
Tapi senyum di wajahnya terlihat seperti topeng, tidak berbeda dengan senyum palsu. Sedangkan pakaiannya, sementara teman-temannya dibungkus dengan armor, dia hanya mengenakan baju kulit. Jika ada yang melihat dibawa meja, banyak sekali item aneh yang bisa terlihat dari ikat pinggangnya, termasuk botol dengan bentuk aneh dan benda kayu aneh.
Jika dilihat dari titel 'mage', dia seharusnya mirip dengan Ainz, Magic Caster tipe power.
"..Peter, bisakah aku mohon padamu untuk tidak menggunakan nickname memalukan selama perkenalan?"
"Eh?Tapi itu keren lho."
"Kamu punya nickname?"
Ainz bertanya seakan dia tidak yakin apa yang terjadi dan Lukeluther menjelaskan:
"Dia dilahirkan dengan bakat sejak lahir, Jenius Magic Caster yang terkenal."
"Oh--"
Ainz kagum dan menghela nafas; 'bakat sejak lahir' adalah informasi yang dia dapatkan setelah menyiksa 3 orang anggota Sunlight Scripture hingga tewas, dan dia senang mendapatkan contoh hidup di depannya.
Narberal hanya mengeluarkan bunyi 'Hmmp' menghina, tapi untungnya anggota lain tidak mendengar itu dan Ainz lega. Selama negosiasi, tindakan aneh dari bawahan yang janggal akan mempengaruhi mood dari boss, dan Ainz sedikit marah karenanya. Tapi akan buruk jika dia memulai bertengkar sekarang, jadi Ainz tetap tenang.
"Tidak ada yang hebat. Hanya kebetulan saja bakat sejak lahirku seperti ini."
"Ohh."
Sekarang Ainz lebih tertarik. Dia memajukan badannya dan mendengarkan dengan hati-hati. 'Bakat sejak lahir' mirip dengan martial arts, mereka adalah skill spesial yang unik di dunia ini dan tidak ada di YGGDRASIL. Hanya sekitar 1 dari 200 orang yang memiliki kemampuan spesial ini. Dan Bakat sejak lahir tidaklah langka, tapi perbedaan skill spesial sangat luas. Ada tipe kuat dan lemah, dengan banyak variasinya.
Seperti memprediksi cuaca hari esok dengan keakurasian 70%, memperkuat makhluk yang disummon, kemampuan untuk memanen tanaman beberapa hari lebih cepat, menggunakan magic dragon yang hanya ada di masa lalu dan seterusnya.
Karena kekuatan ini sudah diputuskan sejak lahir, tidak mungkin memilih atau merubahnya. Ada banyak kasus dimana orang tidak mampu memanfaatkan kekuatan penuhnya. Seperti contoh, bakat lahir akan meningkatkan kekuatan penghancur dari magic, jika orang itu tidak mampu menggunakan magic, maka bakat lahir itu akan sia-sia.
Hanya yang beruntung yang mampu menggunakan bakat lahir mereka hingga sepenuhnya. Disamping orang-orang yang bakat lahirnya kuat, bakat lahir yang bisa menentukan seluruh hidup dari seseorang sangat langka.
Seorang warrior seperti Gazef Stronoff tidak memiliki bakat lahir, memberikan bukti ini. Mereka yang memiliki bakat lahir orientasi combat cenderung memilih bertualang sebagai karirnya. Itulah kenapa kamu bisa menemukan banyak orang dengan bakat lahir diantara mereka. Pemilik bakat lahir sebelumnya juga kebetulan menjadi satu dari yang paling beruntung yang bisa memakainya sepenuhnya.
"Kurasa 'bakat lahir' milikmu 'Magic Talent' membuatmu bisa mempelajari mantra yang biasanya memerlukan delapan tahun hanya menjadi empat tahun? Aku bukan seorang Magic Caster, jadi aku tidak yakin seberapa hebat ini."
Karena Ainz adalah kelas Magic Caster, dia sangat penasaran dan ingin mengkoleksi informasi ini. Mendapatkan kemampuan yang tidak ada di Great Tomb of Nazarick akan sangat berguna bagi guildnya. Jika ada suatu cara untuk mencuri kemampuan ini, akan sangat berharga meskipun harus membuat resiko menjadikannya seorang musuh.
Kemampuan untuk memperpendek waktu pembelajaran seharusnya adalah tipe dari magic yang melebihi tingkatnya, [Wish Upon a Star] (Berharap kepada bintang).
Keduanya melanjutkan untuk berbincang, tidak mengetahui tampang Ainz yang mangancam di bawah penutup kepalanya:
"...Aku beruntung memiliki kemampuan ini sejak lahir, ini membuatku bisa mengambil langkah pertama meraih mimpi. Jika bukan karena kemampuan ini, Aku hanya akan menjadi orang biasa yang sibuk menghabiskan seluruh hidupnya."
Suara rendah itu mengandung kemurungan dan kemalangan. Peter mencoba merubah mood dan berbicara dalam nada berbeda:
"Tidak perduli bagaimana, kamu adalah pemilik 'innate talent' (bakat lahir) yang terkenal di kota ini."
"Tapi ada seseorang yang lebih terkenal dariku."
"Pimpinan Blue Rose?"
"Orang itu juga terkenal, tapi aku membicarakan tentang kota ini."
"Maksudmu Bareare!"
Nama ini diucapkan oleh pria terakhir yang belum diperkenalkan. Ainz tertark dengan nama ini dan berkata:
"..innate talent apa yang dia miliki?"
Keempatnya terlihat terkejut, kelihatannya ini adalah masalah yang jelas. Ainz terselip karena rasa ingin tahunya dan hasratnya untuk memperoleh kemampuan ini dan memperkuat Nazarick. Dia menyesali kesalahannya, menenangkan dirinya bahwa dia bisa memperbaiki kesalahan seperti ini.
Tapi sebelum Ainz bisa menjelaskan, pihak lain menyimpulkan:
"Ternyata begitu, mengenakan armor semewah itu dan membawa gadis cantik dengan anda. Tidak aneh jika kami tidak tahu apa-apa tentang anda, itu karena anda bukan dari sini, ya khan?"
Respon penolong ini membuat Ainz mengangguk:
"Memang benar. Kami baru saja tiba kemarin."
"Oh, jadi kamu tidak tahu? dia adalah orang terkenal di kota ini, tapi kelihatannya namanya masih belum tersebar ke kota lain, ya khan?"
"Ya, aku tak pernah mendengarnya. Maukah kamu memberitahuku?"
Namanya adalah Nfirea Bareare, dia adalah cucu dari farmasist terkenal. Innate Talen miliknya adalah kemampuan untuk menggunakan item magic apapun. Tidak hanya gulungan dari sistem magic yang berbeda, tapi juga item yang dilarang oleh ras selain manusia. Item-item yang dilarang oleh kerajaan juga tidak apa.
"..Oh."
Ainz mencoba menekan rasa bahaya dalam suaranya dan menghela nafas.
Dia bisa menggunakan 'innate talent' sampai sejauh itu? [Tongkat Ainz Ooal Gown] memiliki kondisi langka, itu adalah item yang hanya bisa digunakan oleh guildmaster, dan item legendaris pula. Jangan-jangan orang ini bisa menggunakan mereka semua? Ataukah ada batasannya?
Ini adalah orang yang seharusnya dikhawatirkan, tapi nilainya sebagai pion juga tinggi. Narberal juga merasakan hal yang sama. Dia menggerakkan mulutnya ke telinga di bawah penutup kepala Ainz dan berkata dalam nada peringatan:
"Kurasa orang ini sangat berbahaya."
"..Aku tahu. Datang ke kota ini adalah pilihan yang tepat."
"Momon-san, ada apa?"
"Oh, tidak apa, abaikan saja aku. Ngomong-ngomong, bisakah kamu memperkenalkan temanmu yang terakhir kepadaku?"
"Baiklah. Dia adalah seorang druid -- Dine Woodwonder. Dia bisa menggunakan mantra healing, magic manipulasi alam dan dia juga sangat tahu tentang tanaman-tanaman obat. Tolong bilang padanya jika anda merasa tidak enak, dia memiliki obat yang berguna untuk sakit perut."
"Mohon kerjasamanya!"
Pria yang menyapanya memiliki janggut besar yang menutup mulutnya dan ditambah dengan tubuh yang besar sekali terlihat seperti orang barbar. Tapi dia masih terlihat lebih muda dari Ainz. Dia memiliki bau samar-samar rumput padanya, yang kelihatannya datang dari kantong di pinggangnya.
"Selanjutnya adalah kami. Ini adalah Nabel dan Aku adalah Momon. Senang bertemu denganmu."
"Senang berkenalan denganmu."
"Baiklah, senang bertemu dengan kalian berdua. Momon-san, kamu bisa memanggil namaku. Maaf sudah menuju topik secepatnya, mari kita bicarakan tentang pekerjaannya. Sebenarnya yang kami ingin minta pada kalian bukanlah pekerjaan sebenarnya."
"kalau begitu..."
Mendengar suara Ainz yang bingung, Peter mengangkat tangannya untuk menghentikannya, ingin Ainz menanyakannya nanti.
"Pekerjaannya adalah berburu monster di sekitar kota."
"Membasmi Monster...?"
Kalau begitu itu adalah sebuah pekerjaan. Ataukah ada beberapa regulasi petualang yang membuatnya itu bukan pekerjaan? Ainz ingin menanyakan itu, tapi jika itu adalah hal yang umum, akan membuat masalah bagi yang lainnya karena kurangnya pengetahuan dari dirinya, jadi dia bertanya tentang sesuatu yang tidak bahaya.
"Monster macam apa yang kita basmi?"
"Ah, bukan membasmi monster betulan. Kami sedang memburu monster dan tergantung pada kekuatan mereka, kota ini akan membayarkan hadiah yang pantas melalui guild. Apa sebutan Aktifitas semacam ini di negara anda Momon-san?"
Jadi seperti itu.
Ainz akhirnya mengerti mengapa Peter mengatakannya bukan pekerjaan yang sebenarnya: menurut pengetahuan game YGGDRASIL, aktifitas ni disebut 'farming monster':
"Ini adalah sesuatu yang kami lakukan untuk memperoleh biaya hidup."
Druid -- Dine menyela dengan suara rendah. Lukeluther bergabung:
"Bukan hanya biaya hidup bagi kita, itu juga mengurangi bahaya kepada orang-orang disekitar kita, memastikan keselamatan dari pedagang-pedagang yang bepergian dan mengamankan koleksi pajak negara. Tak ada yang merugi atas tindakan kita."
"Kebanyakan guild dan negara melakukan hal ini, tapi itu sudah tak terdengar sejak 5 tahun yang lalu, bukankah itu aneh?"
Semuanya yang berada di tim mengangguk tanda setuju dengan perkataan Ninya. Mereka berdiskusi diantara mereka, tidak memberi Ainz kesempatan untuk bergabung. Akan sangat aneh tidak mengetahui apapun tentang negara ini, jadi Ainz memutuskan untuk diam dan mendengarkan.
"Semuanya berkat kebijaksanaan dari Golden Queen (Ratu Emas)."
"Sebenarnya itu bukan tempatnya, tapi dia ingin melaksanakan kebijaksanaan ini meskipun dia harus membebaskan pajak para petualang."
"Oh--- dia menganggap tinggi para petualang."
"Benar sekali. Organisasi bersenjata yang tidak bersumpah setia kepada sebuah negara, dan mungkin juga bisa terlihat seperti musuh. Bahkan Empire juga tidak bermurah hati."
"Ratu itu sangat bijak, menawarkan banyak kebijaksanan yang mulia...hanya saja kebanyakan dari mereka menolaknya."
"Aku ingin menikahi gadis cantik seperti itu.."
"maka bekerja keraslah dan menjadi seorang bangsawan?"
"Ah.. tidak mungkin, aku tidak bisa menerima gaya hidup yang terkekang seperti itu."
"Kurasa menjadi seorang bangsawan tidaklah buruk. Hukum dari kingdom memperbolehkan seorang aristokrat menindas penduduk, membuat mereka harus melakukan seperti yang mereka inginkan."
Ada sarkasme kuat di bawah senyum Ninya. Ainz menaikkan alisnya yang tidak ada di bawah penutup kepala itu sementara Narberal tetap tak bergeming. Lukeluther sengaja menggunakan nada ringan dan berkata:
"Wah--lidahmu ganas seperti biasanya. Kamu benar-benar membenci bangsawan--"
"Aku tahu beberapa aristokrat yang memang baik, tapi karena babi itu membawa lari kakak perempuanku, aku akhirnya membenci mereka."
"..Kita sudah melenceng jauh dari topik! ini bukanlah hal yang seharusnya dikatakan di depan Momon-san dan Nabel-san yang akan bertarung bersama kita."
Mencoba untuk kembali ke topik, Peter memalsukan batuknya dan berkata:
"Begitulah, kita akan menjelajahi area sekitar. Karena mendekati area baru yang sedang berkembang, mungkin saja ada monster yang terlalu kuat. Akankah Momon-san tidak puas dengan ini?"
Peter mengeluarkan sebuah perkamen dan meletakkannya di meja, kelihatannya seperti peta dari area yang dekat. Informasi tentang desa-desa, hutan dan aliran sungai cukup ditandai padanya.
"Pada dasarnya, kita akan menjelajahi bagian selatan."
Dai tengah perkamen dia menyeret telunjuknya ke hutan di selatan.
"Kita biasanya berburu monster di hutan dekat perbatasan Slane Theocracy. Monster yang hanya bisa menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang dari belakang biasanya adalah goblin."
"Tapi hadiah yang diberikan untuk monster semacam itu tidak tinggi."
Ainz mencurigai sikap menggampangkan dari kelompok itu.
Sejauh yang Ainz tahu, goblin YGGDRASIL memiliki bermacam-macam nama dan memiliki level antara 1 hingga 50. Perbedaan kekuatan mereka sangat bervariasi, kamu tidak bisa mengelompokkan semua goblin dan menganggap mereka sama. Akan menjadi bencana jika kamu tidak berhati-hati.
Apakah sikap santai mereka karena keyakinan mereka bahwa goblin dengan level tinggi tidak akan muncul, ataukah goblin di dunia ini memang hanya segitu kuatnya?
"..Apakah goblin yang kuat tidak akan muncul?"
"Memang ada goblin yang kuat, tapi mereka tidak akan muncul di hutan yang kita tuju. Goblin yang kuat biasanya adalah kepala suku, mereka tidak akan menggerakkan seluruh suku."
"Goblin juga tahu area yang terpengaruh manusia, jadi mereka mengerti menyerang masa akan menjadi bencana. Terutama goblin yang kuat yang pandai."
"Nabel-san bisa menggunakan mantra level 3, jadi tidak ada masalah meskipun kita bertemu dengan mereka, ya khan?"
"Oh begitu. Tapi aku harus mengingatkanmu, ada juga goblin yang bisa menggunakan mantra peringkat 3. Bisakah kamu katakan kepadaku monster macam apa yang akan kita temui nanti sebagai bahan referensi?"
Anggota Sword of Darkness menoleh ke arah Ninya. Mengerti maksudnya, dia mengeluarkan ekspresi seorang guru dan mulai menjelaskan:
"Kita sepertinya akan bertemu dengan goblin dan serigala mereka. Sedang monster lain, tidak ada catatan dari musuh yang kuat yang muncul di daerah itu. Monster yang paling berbahaya di dataran itu mungkin ogre."
"Kita tidak akan masuk ke utan?"
"Ya, karena hutan sangat berbahaya. Lintah loncat dan serangga loncant masih bisa diatasi. Tapi laba-laba eksekutor yang menembakkan jaring-jaring dari atas pohon dan ular hutan yang menyerang dari bawah dengan mulut menganga sulit diatasi."
Jadi itu alasannya.
Ainz mengangguk paham. Mereka sedang berburu monster yang berkeliaran dari hutan menuju dataran.
"Itulah rencananya Momon-san. Bagaimana menurutmu? Maukah kau membantu kami?"
"..Ya, tolong bantuannya ya.. tapi sebelum itu, bisakah aku tahu berapa imbalannya?"
"Ah, benar juga, imbalan juga penting. Pada prinsipnya, tim Momon-san akan kooperatif dengan tim kami, jadi kami akan membagi hasilnya menjadi separuh."
"Memperhitungkan jumlah anggota, pembagian ini kelihatannya adil."
"Tapi tim Momon-san akan mengatasi separuh monster yang kita hadapi. kami hanya bisa menggunakan mantra hingga peringkat 2. Mengambil perhitungan ini, itu adalah pembagian yang adil."
Ainz berpura-pura mempertimbangkannya untuk sesaat sebelum mengangguk setuju:
"Pembagian ini boleh, ayo kita bertempur bersama. Karena kita akan bekerja bahu membahu, aku akan membiarkan kalian melihat wajahku."
Ainz melepas penutup kepalanya setelah selesai, keempatnya terkejut dengan tampangnya.
"Rambut hitam dan mata seperti Nabel-san, anda sepertinya tidak dari sekitar sini. Aku dengar orang-orang seperti Momon-san umumnya di selatan, apakah anda berasal dari sana?"
"ya, kami datang dari tanah yang jauh."
"Dia lebih tua dari yang kuduga, cukup tua untuk disebut 'paman'."
"Itu tidak sopan, seorang warrior yang setara dengan magician tingkat 3 seperti Nabel seharusnya umurnya sekitar itu."
"Nabel-san hebat."
Bukan hanya Ainz yang memiliki pendengaran yang bagus sehingga bisa mendengarkan peter, dia juga mampu mendengar semua yang dibisikkan oleh tiga orang itu.
Ainz merasa tidak nyaman dipanggil dengan pria tua, tapi itu biasa di mata pemuda-pemuda ini. Jika enam belas itu cukup disebut sebagai orang dewasa, maka Ainz memang seorang paman.
"Sekarang kalian sudah melihat kami seperti apa, aku akan melanjutkan menutupi wajahku. Mungkin kita akan mengalami masalah yang tidak perlu jika ada yang tahu aku orang asing."
Ainz mengatakannya sambil meletakkan helmnya kembali.
Senyum yang ceria muncul di bawah helm. Agar aman, Ainz merapal mantra ilusi sebelumnya meskipun itu adalah mantra tingkat rendah yang bisa dihancurkan oleh kontak fisik apapun.
"Karena kita akan berburu sama-sama, sebaiknya kita luruskan berbagai macam isu. Apakah kamu punya pertanyaan untuk kami?"
"Aku!"
Mendengar pertanyaan Ainz, Lukeluther langsung mengangkat tangan kuat-kuat:
Setelah yakin tidak ada yang bertanya, Lukeluther bertanya kepada Narberal dalam suara yang jelas:
"Tolong katakan padaku kalian mempunyai hubungan apa!"
Tempat itu jadi terdiam.
Ainz tidak tahu maksud dibalik pertanyaan ini, sementara tim Peter tahu apa sebenarnya yang diincar oleh Lukeluther.
"..Kami adalah teman seperjalanan."
Setelah Ainz menjawab, pertanyaan Lukeluther selanjutnya membuat kegaduhan.
"Aku jatuh cinta padamu! Ini adalah cinta pada pandangan pertama! Maukah kamu pergi kencan denganku!"
Semuanya melihat ke arah Lukeluther, mengetahui dia tidak mencoba untuk memperdalam hubungan mereka dengan candaan. Ainz menatap kepada Narberal, yang sekarang menjadi fokus perhatian, sambil menghirup nafas dalam-dalam dan berkata:
"Diamlah kau, makhluk rendahan(siput). Tahu diri dimana tempatmu, ataukah kamu ingin aku merobek lidahmu saat kamu membuka mulut selanjutnya?"
Keheningan menjadi semakin dalam.
"Ah, tidak.."
Ainz ingin memperlembut moodnya, tapi Lukeluther bicara terlebih dahulu: "Terima kasih atas penolakanmu yang tegas! Mari kita mulai sebagai seorang teman!"
"Mati saja, makhluk rendahan. Bagaimana bisa aku berteman denganmu (cacing)? Apakah kamu ingin aku menyendok matamu?"
Saat yang lainnya berpaling dari pasangan yang sedang bertengkar, Peter dan Ainz membungkuk satu sama lain dan meminta maaf.
"..Temanku membuat masalah untukmu."
"Tidak, seharusnya aku yang meminta maaf."
"Mari kita anggap tidak ada masalah lagi, apakah itu boleh?"
Peter berkata sambil melihat semuanya, mengacuhkan Lukeluther yang ceria dan Narberal yang dingin.
"Momon-san, mari kita pergi ketika anda sudah siap. Kami sudah bersiap."
Ketika Momon mendengar kalimat 'bersiap', Ainz tiba-tiba teringat.
Dia telah membeli kebutuhan minimum dari pemilik kedai. Meskipun Ainz dan Narberal tidak ingin membuang tempat dengan makanan dan minuman yang tidak mereka butuhkan, akan mencurigakan jika mereka terlihat tidak pernah makan apapun, oleh karena itu mereka seharusnya mempersiapkannya beberapa.
"Okay, kita bisa segera pergi segera setelah suplai makanan selesai."
"Kamu hanya perlu makanan? Jika kamu tidak punya toko khusus yang ingin kamu kunjungi, apakah kamu ingin beli bekal kering di counter? Mereka akan segera menyiapkannya untukmu."
"Begitukah? Itu tidak apa bagiku, kita bisa menyelesaikan persiapan sekarang."
"Ayo kita pergi."
Semua orang berdiri dan meninggalkan ruangan.
Setelah kembali ke guild, mereka menemukan jumlah petualang di dalam telah bertambah. Beberapa kelompok bisa dilihat berkeliaran di depan perkamen, tapi hampir semuanya terfokus pada satu pemuda.
Pemuda berambut pirang yang sedang berbicara dengan resepsionis dan dua yang lainnya juga mendengarkannya dengan hati-hati. Jika bisnis sedang bagus ketika Ainz baru saja datang, maka situasinya berbalik 180 derajat sekarang.
Wajah resepsionis---bukan, mulutnya membentuk huruf O. Itu adalah ekspresi kaget dan dia sedang melihat langsung kepada Ainz.
Ada apa?
Saat Ainz merasa bingung, resepsionis itu berdiri, berjalan menuju dia dan berkata:
"Ada permintaan pekerjaan yang meminta nama anda."
Kalimatnya merubah suasana dengan drastis dan Ainz bisa merasakan mata-mata yang penuh tanda tanya menatapnya terang-terangan.
Anggota Sword of Darkness juga terkejut.
Melihat suasana yang berputar aneh, Narberal bergerak sedikit. Itu adalah persiapan untuk bertarung jika ada keadaan darurat.
Ainz menjadi tidak tenang.
Tidak baik, tindakan Narberal tidak baik. Dari sudut pandang Narberal, dia mungkin percaya bahwa perubahan di sekitar mereka adalah abnormal dan mengambil tindakan untuk melindungi Ainz. Tapi itu terlalu jelas di pemandangan ini. Melihat dari hal sewajarnya, kamu biasanya takkan mengambil tindakan seperti itu.
Bertahan seharusnya adalah prioritas pertama, tapi ini terlalu tidak bijaksana.
Si bodoh ini. Albedo juga sama, apa yang mereka pikirkan sih. Tidak... Mereka pastinya tidak menggunakan otak mereka. Hanya karena mereka mendiskriminasi manusia mereka mengira tidak apa menginjak mereka seperti serangga.
Karena seluruh anggota Ainz Ooal Gown adalah ras heteromorfik, tidak bisa dielakkan bagi mereka untuk memiliki sikap seperti itu, tapi mereka masih harus memperhatikan waktu dan tempat yang tepat.
Ainz yang mumet ingin bertanya kepada teman-teman guildnya yang dulu "Mengapa kalian membuat NPC seperti ini?" Jika Pengaturan karakter tidaklah penting, tapi mereka seharusnya memiliki kemampuan dasar untuk menghadapi orang lain, dan tahu bagaimana harus bertindak menurut waktu, tempat dan situasinya dengan membaca mood.
Tak ada waktu untuk menasehatinya di situasi ini. Jika yang lainnya tahu jika Narberal bersiap untuk bertempur, entah bagaimana kekacauan yang akan ditimbulkan.
Ainz langsung menggunakan tangannya untuk memukul kepala Narberal. Dia tidak menggunakan kekuatan penuh, tapi pukulan dari lengan metalik kelihatannya menyebabkan sedikit kesakitan. Ketika dia bingung dan terkejut Narberal melihat Ainz dengan mata berair, dia mengabaikannya dan bertanya kepada resepsionis:
"Siapa yang membuat permintaan?"
Ainz memarahi dirinya sendiri setelah bertanya, sudah jelas itu adalah pemuda yang di depannya.
"Ya. Dia adalah Nfirea Bareare-san."
Dia baru saja mendengar nama itu -- saat dia memikirkannya, pemuda itu mendekat:
"Hello. aku yang meminta."
Pemuda itu menganggukkan kepala menyapa Ainz, yang juga mengangguk untuk menjawabnya.
"Sedangkan permintaannya--"
Ainz menyela dengan tangannya yang diangkat sebelum pemuda itu selesai:
"Maafkan aku, tapi aku sudah menandatangani kontrak untuk pekerjaan lain, jadi aku tidak bisa mengambil permintaanmu."
Ketegangan di tempat itu meningkat, dan anggota Sword of Darkness yang sangat bahagian.
"Momon-san! Ini adalah permintaan nama khusus."
Reaksi Peter membuat Ainz ragu, apakah permintaan nama semengejutkan itu? Tapi --
"Mungkin itu memang masalahnya, tapi aku harus melakukan pekerjaan yang sudah diberikan padaku sebelum itu, ya khan?"
Penilaian Ainz sangat jelas dan petualang-petualang di sekitar mereka juga turut mengangguk setuju. Sebuah saran dari niat baik terucapkan saat itu:
"Ta..Tapi...pekerjaan kita bukanlah sebuah permintaan, kita bahkan tidak bisa membayar imbalan apapun kepada anda jika kita tidak bertemu monster apapun..."
Peter tergagap saat dia tidak yakin telah memberi tahu Ainz.
Sebuah permintaan pekerjaan dari pemuda yang terkenal neneknya dan dia sendiri juga terkenal. Itulah kenapa Peter memiliki sikap seperti itu.
Ainz yang membuat keputusan ini berkata dengan lembut:
"..Bagaimana jika begini, Peter-san. Bareare-san belum mendiskusikan denganku detil kontraknya, upah dan jangka waktunya, aku akan memutuskan setelah mendengar bagiannya."
"Aku tidak apa dengan itu. Aku tentu saja ingin segera mulai, tapi bisa menunggu sehari atau dua hari."
"Bagaimana jika membiarkan teman kami dari Sword of Darkness mendengarkan diskusi kita. Jika kita membuat kesepakatan.. Tidak, jika kita tidak membuat kesepakatan, mohon biarkan aku untuk mengambil pekerjaan yang dijanjikan padaku sebelumnya."
"Eh? Momon-san, apakah tidak apa bagi kami untuk hadir juga?"
"Ya, aku mengharapkan pendapatmu sebagai satu kelompok yang terlibat."
Menerima persetujuan dari Sword of Darkness, Ainz dan lainnya kembali ke ruangan yang tadi mereka tempati.
Keadaannya terasa buru-buru.
Ainz tersenyum malu-malu lagi, duduk di tempat duduk asalnya. Narberal disampingnya, pemuda itu menyisakan satu jarak tempat duduk di antara dia dan Ainz. Tim Sword of Darkness duduk di tempat duduk asal mereka seperti Ainz.
Diantara kelompok itu, yang pertama berbicara adalah si pemuda:
"Resepsionis sudah menyebutkan ini, tapi perbolehkan aku memperkenalkan diri. Aku adalah Nfirea Bareare, bekerja sebagai farmasist di kota ini. Sedangkan isi dari pekerjaannya, aku berencana untuk bepergian ke hutan terdekat. Seperti yang diketahui oleh lainnya, hutan itu sangat berbahaya, dan itulah kenapa aku berharap anda menjadi pengawalku dan membantuku mengumpulkan tanaman obat jika memungkinkan."
"Bodyguard. oh begitu."
Ainz mengangguk pelan, memikirkan kesulitan dari pekerjaan ini.
Ainz tahu dia kuat dan bersama dengan Narberal dia akan mampu menyapu bersih monster apapun yang menyerang. Karena Ainz dan Narberal keduanya adalah Magic Caster, mereka tidak memiliki kemampuan mirip perisai apapun atau kemampuan untuk melindungi yang lainnya, jadi dia tidak yakin bisa menjadi pengawalnya.
"Imbalannya akan lebih tinggi."
"Tunggu sebentar. Menjadi pengawal akan lebih cocok untuk kalian, Peter-san. Maukah kalian kupekerjakan?"
"Eh?"
"Untuk mengawal dan tugas mengumpulkan tanaman obat, memiliki bantuan Ranger Lukeluther dan Druid Dine-san akan lebih efisien."
"Oh! Momon-san memiliki pandangan ke depan yang hebat. Druid bisa menggunakan kekuatan mereka dengan penuh di hutan dan akan lebih hebat dari Ranger seperti Lukeluther."
Suara yang dalam dari Dine penuh dengan arogansi, sementara Lukeluther terlihat tidak senang.
"Ucapan yang bagus, Dine"
"Dengan memperhitungkan kemampuan Druid, itu adalah fakta yang tidak terbantahkan! Dan jangan lupa aku juga telah mencoba-coba seni pengobatan!"
"Hmmm---Peter, aku tidak apa dengan ini. Aku akan menunjukkan padamu seberapa kuat aku dibandingkan Druid-san."
"Ini artinya semuanya ikut. Kami akan memburu monster apapun yang kita temui dan menyerahkan mereka ke kota untuk uang tambahan. Bagaimana jika membagi Bareare-san sama rata diantara kita berenam Peter-san?"
"Jika Momon-san berpikir tidak apa, kami tak keberatan."
"Bareare-san, maaf sudah menunggu. Apakah tidak menyusahkan untuk semuanya yang hadir mengambil pekerjaan anda?"
"Oh begitu, aku tidak apa dengan itu, aku akan mengandalkan kalian semua, Ah, tolong panggil saja aku Bareare."
Kelompok Ainz mulai memperkenalkan diri. Narberal memberikan tatapan kotor, tapi tetap menyelesaikan perkenalannya.
"Untuk rencananya, kita akan menuju desa Carne untuk membuat basis dan setelah itu menuju ke hutan, itu adalah kegiatan kami biasanya. Jumlah hari yang kita habiskan untuk mengumpulkan tanaman obat bergantung kepada hasil panen kita. Tapi kelihatannya paling lama tiga hari, rata-rata dulu hanya dua."
"Bagaimana kita akan kesana?"
"Ada gerobak kuda, tapi akan dipenuhi dengan penampung untuk mengumpulkan tanaman obat, jadi tidak akan tersisa ruang untuk duduk.
"Apakah kita bisa mengumpulkan suplai makan kita di desa Carne?"
"Air sih bisa, tapi makanan akan sedikit sulit, Carne bukanlah desa yang luas."
Anggota Sword of Darkness mulai berdiskusi mempersiapkan kebutuhan secukupnya dan bertanya kepada Bareare bermacam pertanyaan. Melihat ini, Ainz bertanya:
"Bolehkah aku bertanya beberapa pertanyaan?"
Melihat pemuda itu mengangguk dengan senyum, Ainz mengutarakan pertanyaaan yang pertama:
"Mengapa aku? Aku baru saja datang ke kota ini, jadi aku tidak tahu siapapun disini dan aku juga tidak terkenal. Tapi anda memintaku dan karena anda menyebutkan 'kegiatan kami biasanya' tadi, itu artinya anda mempekerjakan petualang lain sebelumnya benar khan? Apa yang terjadi dengan mereka?"
Tatapan Ainz dibalik penutup kepala itu menjadi tajam.
Dia tidak tahu mengapa pemuda itu memintanya. Jika penyamarannya terungkap, dia akan memerlukan penyamaran baru dan metode pendekatan yang baru pula.
Mengamati dengan hati-hati---karena separuh dari wajah pemuda itu tertutup oleh poninya, dia tidak bisa melihat matanya dengan jelas -- dia masih tidak bisa melihat motif sebenarnya dari pemuda itu.
Apakah dia memikirkannya terlalu dalam -- saat Ainz merasa ragu, Nfirea menjawab:
"Ah, petualang yang biasanya aku pekerjakan kelihatannya meninggalkan E-Rantel menuju kota lain. Itulah kenapa aku mencari petualang baru. Dan juga.. aku mendengar sebuah insiden di kedai dari pelanggan yang mengunjungi tempatku."
"Insiden kedai?"
"Ya, aku dengar seseorang dengan mudahnya melempar seorang petualang yang satu tingkat di atasnya."
"Ternyata begitu..."
Dia ingin menunjukkan kekuatannya dan menaikkan ketenarannya waktu itu. Apakah pemuda ini memakan umpannya? Saat Ainz merasa lega, pemuda itu menunjuk medali tembaga di dada Ainz dan menambahkan candaan:
"Dan petualang medali tembaga lebih murah, khan? Kita mungkin bisa bekerja sama untuk waktu yang lebih lama."
"Haha, memang benar."
Mempekerjakan rekrutment baru, Ainz mengerti perasaan itu, dia merasakan kecurigaannya menjadi lega, tapi ada sesuatu yang membuatnya khawatir. Jika itu adalah masalahnya--- Sementara Ainz memikirkannya, yang lainnya menanyakan beberapa pertanyaan dan Nfirea menjawab mereka satu persatu. Setelah yakin tidak ada lagi yang mempunyai pertanyaan, Nfirea berkata:
"Ayo berangkat setelah persiapannya selesai!"
6 komentar:
sankyu overlord vol.2 bab 1 bag. 4..
Tq min
Keren
Aduh sange
Dia menuju ke depan papan pengumuman yang ada perkamennya. Ainz memeriksa mereka semua dan mengangguk dengan kuat.
Yup, aku tidak bisa membacanya.
Humor sang overlord
Chankyou, min
Posting Komentar