Chapter 4 : Perajin dan Negosiasi
Part 2
Ainz dan
kelompoknya sekali lagi diundang ke ruang dewan. Setelah masuk, mereka melihat
seorang dwarf yang tidak puas sementara yang lainnya penuh dengan tanda
positif. Panglima juga kelihatannya sangat tenang.
Dengan
kata lain, semuanya berkembang seperti yang Ainz harapkan. Ainz tersenyum di
dalam hati.
“Mohon
maafkan kami karena sudah membuat anda terus bolak balik. Setelah kami
berdiskusi, sudah diputuskan untuk berjalan sesuatu dengan yang diingkan oleh
Yang Mulia. Pada awalnya, kami akan menyerahkan diri kepada kebaikan hati Yang
Mulia dengan masalah penempatan pasukan. Setelah itu, kami akan membuka
hubungan diplomatik dan mulai berdagang dengan negeri Yang Mulia. Meskipun
begitu, Sifat perdagangan dan metode transaksinya akan dinegosiasikan lebih
jauh di luar rinciannya.”
“Tentu
saja. Bagaimanapun juga, saya akan cepat-cepat menyediakan kekuatam tempur yang
anda butuhkan untuk mengambil alih kembali benteng tersebut dan mengganggu
serangan Quagoa lebih jauh. Saya akan mengirimkan seorang perwakilan kemari
untuk menangani poin-poin hubungan internasional dalam beberapa hari, dimana
nantinya kalian bisa mendiskusikan masalah itu dengan panjang lebar.”
Ainz
menghela nafas lega.
Dia
harus menyerahkan tugas seperti ini – yang membutuhkan pengetahuan yang relevan
– kepada Albedo. Untungnya, mereka tidak bersikeras menanyakan detilnya di
sini.
“Kalau
begitu, tentang masalah harga yang Yang Mulia minta untuk mengambil kembali
ibukota kerajaan; pengiriman runesmith kami ke Sorcerous Kingdom. Kami akan
serahkan itu kepada anda. Namun, kami ingin mengirimkan kelompok inspeksi ke
Sorcerous Kingdom untuk melihat bagaimana saudara kami diperlakukan, dan untuk
memastikan kesejahteraan mereka. Bolehkah kami mendapatkan izin anda untuk
itu?”
“Tentu
saja. Sorcerous Kingdom akan menerima tanya jawab apapun dari petugas inspeksi
itu.”
Para
dwarf terlihat lebih lega sekarang.
Apakah
emreka ingin melakukan inspeksi tempat kerja? Lebih tepatnya, mereka lebih
ingin melihat apakah Sorcerous Kingdom menepati perjanjian tenaga kerja antara
dua negara yang ada di pihaknya.
Terutama, kontrak-kontrak tenaga kerja tak
pernah ditepati. Namun, aku bersumpah aku tidak akan biarkan siapapun berakhir
seperti Herohero-san. Aku harus membuat sebuah kontrak dengan persyaratan yang
dihormati oleh para dwarf, biarkan para runesmith fokus pada pengembangan dan
semacamnya, diantara lain-lainnya.
Ainz
mengangguk kepada para dwaf dan kekhawatiran mereka terhadap rekan-rekan
mereka.
Tidak, semua ini berkat Quagoa. Situasi ini
datang karena mereka akan menguasai benteng tersebut. Jika mereka tidak
mengambil waktu kali ini untuk menyerang negeri dwarf, peristiwa tersebut tidak
akan berlangsung dengan lancar. Membuat pertunjukan perekrutan untuk para
runesmith akan memakan banyak waktu dan tenaga. Aku hampir merasa kasihan
terhadap pembantaian Quagoa sekarang...
Lagipula,
satu peristiwa baik layak mendapatkan yang lainnya.
“kalau
begitu, kapan Yang Mulia berniat untuk memulai perebutan kembali ibukota
Dwarven Kingdom?”
“Umu...
Sesegera mungkin.”
Memang
kelihatannya Quagoa yang telah mengalahkan Death Knight adalah seorang pemain
Yggdrasil, dia tidakbisa mengesampingkan hubungan itu sepenuhnya. Ainz harus
memastikan ini sesegera mungkin.
“Kalau
begitu kami akan menyerahkan diri kami ke tangan anda yang mumpuni, bisa
mengambil kembali Feoh Berkanan itu seperti sebuah mimpi yang jadi nyata. Saya
yakin orang-orang tertentu akan senang dengan kekuatan tak tertandingi dari
Yang Mulia. Mungkin ini terdengar agak dipaksakan, tapi mereka memang datangnya
dari hati.”
Dengan kata lain, jika aku tidak mengambil alih
kembali ibukota, hubungan internasional akan menjadi sangat rumit. Bukannya
mereka hendah memaksaku, tapi kedengarannya agak egois.
“Kalau
begitu, saya akan mempercepat persiapannya,” Ainz mengangguk. Lalu, dia
kepikiran sesuatu.
“Oh ya,
saya punya sebuah permintaan. Saya tidak tahu apakah anda keberatan.”
“Apa,
permintaan macam apa itu, Yang Mulia?”
Para
dwarf bertanya dengan gugup. Ainz bingung dengan sikap mereka yang ketakutan. Dia
tidak mengatakan apapun yang harusnya membuat mereka takut. Masih khawatir
apakah dia sudah melakukan sesuatu yang aneh, Ainz bertanya:
“Saya
ingin memberikan sebuah hadiah kepada seorang lizardman tertentu, dan saya
ingin menggunakan hasil pekerjaan para dwarf yang luar biasa untuk memberinya
satu pasang armor yang cocok.”
Ada
sebauh nafas yang dalam dari belakang Ainz.
“Benar
sekali, Zenberu,” Ainz menolek ke belakangnya, kepada Lizardman yang menahan
nafasnya. “Ini untuk Zaryusu. Anggap saja itu sebuah hadiah untuk merayakan
kelahiran anaknya.”
Ainz
membicarakan ini karena dia berniat untuk menjaga nyawa Zaryusu. Dia tentu akan
menjadi ayah dari banyak lizardman yang langka di masa depan. Jadi, memberinya
hadiah armor luar biasa seperti itu memang masuk akal.
Perhatian
para dwarf berpaling ke arah Forgemaster (Ahli Tempa).
Dia
melipat tangannya di depan, masih cemberut kepada Ainz. Dia kelihatannya tidak
setuju sama sekali.
“Bagaimana?
Bisakah anda melakukannya?”
Setelah
ditanyai lagi dan didorong oleh orang-orang di sampingnya, Forgemaster itu
akhirnya mengangguk, ketiadaan rela tergambar di wajahnya.
“Berapa
ukurannya? Kami bisa membayarnya.”
“Armor
magic cenderung berubah ukuran sendiri untuk bisa pas kepada pemakainya.
Bisakah anda memberinya mantra itu di sini?”
“Aku tidak
punya kepercayaan diri dalam masalah magic. Anda harus meminta Pendeta
Tertinggi untuk itu.”
“Jika
anda tidak keberatan dengan mantra level rendah, seharusnya tidak ada masalah.
Apakah anda keberatan, Yang Mulia? Saya yakin anda harusnya memiliki enchanter
yang lebih baik di dalam wilayah anda....”
Sebenarnya,
hanya ada sedikit enchanter yang ahli di dalam Sorcerous Kingdom.
Enchanter-enchanter tersebut pada dasarnya adalah magic caster yang memiliki
spesialisasi, dan mereka pada dasarnya berhubungan dengan Guild Magician.
Namun, Guild Magician dari Sorcerous Kingdom pada dasarnya sudah bubar.
Ditambah
lagi, Nazarick menggunakan proses enchant yang berbeda, yaitu dengan kristal
data. Ainz ingin menyimpan kristal-kristal itu sebanyak mungkin, melihat dia
tidak bisa mendapatkan kristal data di dunia ini. Tentu saja, tak ada orang di
Nazarick yang bisa melakukan pemantraan dengan cara dunia ini.
Dengan
kata lain, Sorcerous Kingdom tidak memiliki kemampuan untuk memantrai item-item
magic. Oleh sebab itu, tidak perlu memberitahu mereka tentang hal ini.
“Jika
memang dibutuhkan, yang saya perlu lakukan adalah memperkuat enchantment yang
sudah ada. Bagaimanapun saya ingin satu set armor dari kota ini. Itu juga akan
menjadi sebuah publisitas bagi kemampuan menempat armor milik negeri Dwarf.”
“Ho,”
Mata Forgemaster menyipit. “Seharusnya akan siap dalam satu minggu.”
“Benarkah.
Itu akan menakjubkan. Sampai saat itu, saya akan melakukan pengambil alihan
ibukota. Kalau begitu, jika pertempurannya selesai sebelum prosesnya rampung,
mungkin saya akan menunggunya di kota ini.”
“Hmph.
Kalau begitu aku akan bekerja lebih cepat.”
Jelas
sekali dia tidak bermaksud “Sayang sekali jika membiarkan anda tetap menunggu”.
Lebih seperti “Aku akan segera menyelesaikannya agar kamu tidak terlalu lama
berkeliaran di kota ini.”
Mengapa dia begitu membenciku? Seharusnya aku
adalah seorang pahlawan di kota ini, ya kan? Atau liberator yang mengambil
kembali ibukota kerajaan, ya kan? Aku tidak pernah ingat melakukan hal apapun
yang layak mendapatkan kebencian seperti itu... apakah hanya itu? Apakah dia
hanya seorang kakek-kakek yang keras kepala?
“Mengenai
pembayarannya-“
“Seperti
yang kubilang barusan, gratis.”
“Itu
menyelesaikan harga untuk klausul tertentu. Ketika saya membicarakan tentang
pembayaran, yang saya maksud adalah saat produk dan sampelnya telah selesai.
Saya ingin tahu berapa biayannya agar saya bisa mengestimasikan berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan benda semacam ini.”
“...Aku
tidak memutuskan harganya. Oi, Merchant
Guildmaster, kamu bertanggung jawab untuk itu.”
“...Pada
awalnya, kami harus mempertimbangkan material yang dibuat untuk armor itu.
Pasti akan mempengaruhi jangkauan harganya...”
“Ah,
jadi seperti itu,” balas Ainz, mencoba untuk tidak menampakkan sikapnya. “...
Jadi katakan kepadaku, logam apa yang memiliki grade tertinggi di kota ini?”
Jika
nama dari salah satu prismatic ore muncul, Ainz mungkin akan mengabaikan
negosiasi saat ini dan menaklukkan Dwarf dengan paksa.
Namun,
harapannya tidak terpenuhi.
Logam
yang mereka katakan adalah adamantite.
“Adamantite,
hm? Apakah tidak ada yang lebih keras dari itu di sini? Tidak, bahkan sedikit
logam yang lebih lembut juga tidak apa jika logam itu memang langka di dalam
rangkaian pegunungan ini.”
Mereka
tidak bisa menjawab pertanyaan itu pula.
Ada
kemungkinan ini adalah informasi rahasia dan mereka tidak bisa membicarakannya
secara terbuka kepada Ainz. Namun, pertanyaan langsung tidak banyak membantu.
Menggunakan magic pemikat untuk membuat mereka bicara akan meninggalkan bekas
ingatan telah dikendalikan, jadi jika dia tidak bisa menghabisi mereka
setelahnya, itu bukanlah pilihan. Sayangnya, Ainz tidak memiliki cara lain
untuk mengorek lebih dalam.
Karena
Gondo tidak tahu pula, dia hanya bisa menambatkan harapannya kepada
runesmith-runesmith senior.
Saat
Ainz menutupi kekecewaannya, dia mengeluarkan sebuah batangan logam dari balik
jubahnya.
“Kalau
begitu, kami akan menyediakan logamnya. Katakan saja harga untuk memprosesnya.”
Ini
adalah logam level 45. Memang tidak seberapa kuat, tapi jauh lebih kuat
daripada adamantite.
Kemampuan
bertahan Zaryusu akan meningkat tajam jika dia memakai satu set armor yang
dibuat dari material ini. Itu sudah cukup bisa melindungi dirinya dari
mayoritas lawan di dunia ini.
“Dan ini
adalah...”
Melihat
ekspresi wajah Forgemaster saat memeriksa batangan logam tersebut, Ainz yakin
logam ini tidak bisa digali dari tempat manapun di dekat sini.
“Logam
sam...”
Ainz
menutup mulutnya sebelum dia bisa mengatakan “sampah”. Lagipula, ini adalah
material mentah untuk satu set armor yang akan dia berikan kepada Zaryusu. Dia
tidak bisa mengatakan hal semacam ini di depan penempa yang akan melakukan
tugas tersebut.
“Itu
adalah logam yang berguna. Aku memiliki senjata yang terbuat dari material yang
sama. Tolong tunggu sebentar.”
Ainz
berdiri lalu meninggalkan ruangan tersebut sebelum mencari-cari di tempat
penyimpanannya.
Setelah
beberapa saat mencari, dia menarik sebuah pedang pendek – salah satu senjata di
dalam Yggdarsil yang di desain lebih kepada bentuknya daripada fungsinya – yang
aneh. Lalu dia kembali ke ruangan tersebut. Ketakutan karena Ainz memegang
sebuah pedang pendek itu, para dwarf bergerak tidak karuan di tempat duduknya.
Ainz meletakkan pedang pendek itu di meja dan menyorongkannya kepada mereka.
Untungnya,
pedang pendek itu berhenti didepan Forgemaster.
Dia
tidak mengambil pedang pendek yang bergeser ke depannya, namun malahan
mempelajari pedang pendek itu dengan wajah menakutkan. Pasti itu sangat
mengganggunya.
“Yang
ini. Karena cuman sebuah pedang pendek, aku tidak tahu jika anda bisa
menggunakannya sebagai referensi armor.. Bagaimana? Bisakah anda membuatnya?”
Untuk
suatu alasan, ucapan itu menyebabkan Forgemaster tersipu malu.
“Aku
akan melakukan dan menunjukkannya kepadamu!”
Merasakan
tekad yang kuat di dalam suara Forgemaster, Ainz mengangguk.
“Umu.
Kalau begitu, aku harapkan bantuannya. Aku menginginkan satu set chainmail
armor (armor baju dari rantai kecil-kecil), jika memungkinkan. Aku akan
pinjamkan pedang pendeknya pula, silahkan saja beritahu saya. Zenberu, kamu
harusnya lebih akrab dengan Zaryusu. Jawab pertanyaan tentang ukuran tubuh,
bentuk dan semacamnya.
“Saya
mengerti, Yang Mulia.”
“Kalau
begitu... hanya itu permintaanku. Jika tidak apa, aku permisi keluar.”
“Yang
Mulia, bolehkah saya tanya anda mau kemana?”
“Ahh,
panglima. Ada seorang dwarf dari kota selatan yang aku tolong, ya kan? Aku
diundang ke rumahnya, dan aku akan menadi tamu di sana hari ini... Mari kita
tunda upacara sambutannya nanti saja.”
Atau
lebih tepatnya, Ainz tidak ingin mempermalukan diri, jadi dia ingin menghindari
upacara semacam itu. Tentu saja, dia tidak benar-benar berkata demikian.
Panglima
tersebut terlihat tidak enak.
“Saya
mengerti keinginan Yang Mulia. Namun, agak tidak enak jika ada kabar yang keluar
jika pahlawan negeri kami harus secara pribadi menyediakan akomodasi. Kami
sudah mempersiapkan ruangan yang sangat mewah untuk anda; maukah anda
mempertimbangkan untuk beristirahat di sana hari ini?”
Ainz
mempertimbangkan tawaran itu. Ucapan Panglima itu memang bisa diterima, dan
tidak alasan untuk menolak.
“Kalau
begitu baiklah. Saya akan mengunjungi Gondo – Dwarf yang dibawa kemari – dan
meminta maaf sudah membuatnya menunggu.”
Aku yakin kamu tidak akan mencoba menghalangiku
lebih jauh.
Kelihatannya panglima tersebut dan yang lainnya juga tidak keberatan.
31 komentar:
Sankyou min....!!!! dilanjut terus dan smangat trus......!!!!
terima kasih atas kerja kerasnya min
makasih banyak min buat translatenya, ditunggu yang selanjutnya...
semangat terus...
mantapppp
Lanjut min
Keren min udah update lagi...semangat ya
terima kasih min, mantapp abis ni light novelnya.
Dahsyat dach..., udah muncul lanjutannya. Mantab!!!
Sangkyu min😍😍
Ty min :v
semangat min 💪
Mantap min translate nya lbh smooth drpd yg sbelumnya keren lah fufufu....
keep up the good work brother
tawaran saya untuk bantu jd editor n proofreader tetep berlaku klo bth bantuan bs kontak saya
mantab min... lanjutkn..
sep
makasish min, di tunggu kelanjutannya
Thanks Min..
God bless you min :v
Lanjut
sankyu overlord vol.11 bab 4 bag.2
Batu Sam....
Dan saya ngakak
Mantap min lajut terus
Kebetulan yang kebetulan sekali seperti sudah menjadi milik Ainz.
Ketara amat level yggdrasil ama level di dunia ainz yg tempatin skrg logam sampah di yggdrasil lebih keras daripada adamantite di dunia ainz skrg tempatin
Kenapa waktu saat ainz bilang "logam sampah" hatiku menjadi sakit. Sedangkan logam itu lebih kuat daripada logam andamatite,dan ainz bilang tuh logam sampah.
Ginilah ketika orang terlalu op :v
Jiwa misquenku meronta ronta melihat ainz memiliki segalanya wkwk
Apakah logam itu lebih kuat dari luminite?
Ato pun ancient debris :v
Batu kalinya ygradasil lebih kuat dripda batu zamrudny NW
Aduhhhh keren bat si ceritanya wwkkakakak
Lanjut lanjut
"Batu sam"
Disitulah saya ngakak, batu biasa di yggdrasil jauh lbh keras daripada logam adamantite ,logam yg dikenal manusia NW sebagai logam/besi terkuat di dunia nya
Mingkin di yggdrasil tu logam kelas wahid adalah taiknya para naga
Apa saya berhak berkomentar wkwk
Posting Komentar