Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

09 Maret, 2016

Overlord - Vol 6 - Chapter 7 Part 2

Attack Preparation - Persiapan Penyerangan

Part 2


Overlord Light Novel Bahasa IndonesiaBulan Api Bawah (Bulan ke 9), Hari ke 4, 17:01

Anggota dari Blue Rose mengunjungi istana di pagi hari. Mereka semua membawa karung besar dan setiap kali karung-karung itu menyentuh lantai, suara logam bergema dari dalam. Itu adalah perlengkapan mereka. Karena mereka sedang memasuki istana kerajaan, akan jadi masalah berjalan dengan armor penuh.

Terlepas dari beban karena harus membawanya kemanapun, semua orang mengulurkan bahu-bahu dan lengan-lengan mereka, Lakyus Alvein Dale Aindra melihat Renner dengan tatapan iri.

"Jadi tugasmu sebagai sang putri dimulai sekarang?"

Renner tidak memiliki banyak kekuatan politis, tapi tetap saja memiliki pekerjaan sebagai seorang putri.

"Jangan khawatir, Aku bisa sedikit melepaskannya."
"Wah, wah."

Lakyus membuat wajah jahat. Renner mengikutinya, tapi akhirnya balik ke wajahnya yang serius sekali lagi.

"Lakyus, segera setelah bersiap, aku ingin kamu melakukan apa yang kita bicarakan."

"Mengapa? Dari yang kudengar kemarin, bukankah kita akan menyerang satu persatu dengan kerahasiaan yang absolut?"


Evileye, magic caster dengan gaya mage yang memakai topeng bertanya.

Dia tidak melepaskan topengnya meskipun dia sedang berada di istana kerajaan. Satu-satunya alasan pakaian itu diizinkan adalah karena pada kenyataan dia yang seorang petualang adamantium, puncak dari manusia. Dan juga, kenyataan bahwa pemimpin kelompok itu, Lakyus, yang juga bangsawan banyak membantu.

"Sebenarnya, masalah yang tak terlihat datang kemarin malam, jadi kita harus merubah rencana kita menurutnya, Evileye-san, kemarin..."

Renner bilang kepada mereka tentang serangan di rumah bordil kemarin malam. Tatapan terima kasih dari Blue Rose membut Climb berdiri bahkan lebih kaku karena malu.

Sebenarnya, itu bukan Climb, tapi dua orang yang bersamanya yang benar-benar menyelamatkan gadis-gadis yang menderita itu dari rumah bordil. Clib tidak merasa seakan dia melakukan hal yang layak dipuji. Kenyataannya, Climb lega dia tidak ditegur dan merasa agak lega karena rencananya tidak berantakan akibat ulahnya.

"Kamu sudah melakukannya dengan baik, bocah cherry."

"Gagaran memang benar. Menangkap salah satu anggota Eight Finger... adalah prestasi besar."

"...'Undying King' Deibaanku, 'Void Executioner' Peysilian, 'Dancing Scimitar' Edstorm, 'Thousand Kills' Malmvist, 'Devil of Illusions' Succulent dan sang pemimpin, 'Battle Demon' Zero."

Tia mulai menyebutkan daftar namanya.

"Deibaanku adalah undead. Disebut-sebut Peysilian bisa menyerang musuh yang sangat jauh. Edstorm bisa menggunakan senjata dengan magic khusus dan Malmvist adalah petarung sendirian yang memiliki spesialisasi dalam penyergapan. Kita sudah memiliki Succulent, jadi kita abaikan saja dia. Terakhir, seorang tukang ribut yang memiliki spesialisasi dalam pertarungan tanpa senjata, Zero. Mereka semua setidaknya setara dengan peringkat adamantium."

"Yeah. Memiliki satu anggota yang tertangkap adalah keuntungan besar bagi kita."

"Kamu melakukannya dengan baik, Climb. Tapi bertemu dan bertindak sama-sama dengan Brain Unglaus, kamu benar-benar beruntung."

Climb setuju dengan titik itu.

"ha, mengalahkan Succulent dengan sekali tebas, mereka bilang dia bertarung dengan setara dengan Gazef Stronoff, kelihatannya dia memang sebagus yang mereka katakan. Tapi sejujurnya, aku lebih tertarik dengan pak tua yang diklaim Brain tidak bisa menang melawannya."

"Saya tidak menanyakan rumah dari Sebas-sama."

"...Hmm, Climb mungkin dia berhati-hati denganmu dan tidak mengajarimu. Atau mungkin kamu tidak cukup cepat dan tidak bertanya kepadanya... yang mana?"

"Keduanya, Evileye-sama. Mungkin jika saya tanya, dia mungkin akan mengatakannya padaku, tapi memang benar aku tidak ingin dia terlibat lebih jauh."

"...Kamu lebih tekun dari yang kukira."

"Yeah."

Dua saudari kembar itu memuji Climb.

"Tapi tak pernah mendengar orang semacam itu sebelumnya, benar-benar tidak bisa dipahami..."

Mulai dari Evileye, kecurigaan semua orang kepada Sebas mulai meningkat. Climb mencoba mengalihkan situasi dengan membuat sangkalan, tapi Lakyus mengumpulkan perhatian semua orang dengan tepukan.

"Ayo, ayo, mari kita tinggalkan pokok pembicaraan itu untuk nanti. Jika bukan karenanya, kita takkan tahu lokasi dari rumah bordil itu ataupun menangkap Cocco Doll. Ditambah, Climb juga berhutang kepadanya."

"Kamu benar, Lakyus. Jadi, tuan putri. Apakah merubah rencana artinya kita merubah tempat serangan pula?"

"Ya, Evileye-san. Kita akan membuat mereka semua jatuh malam ini, dalam sekali libas. Jika kita melakukannya pelan-pelan, itu hanya akan memberian inisiatif kepada musuh kita."

Keheningan memenuhi suasana.

Yang turut serta dalam rencana adalah Blue Rose. Kekurangan tenaga, rencananya adalah menyerang satu tempat dalam satu waktu.

"Hey, tuan putri-san, bukankah kamu bilang kita tidak cukup orang? Ataukah kamu menemukan seseorang dalam semalam? Kita tidak bisa mempekerjakan petualang lain."

Sejak pertama kali dibuat Guild Petualang, mottonya adalah melindungi manusia dari ancaman lain. jadi ada peraturan tidak resmi bahwa Guild tidak akan pernah ambil bagian dalam konflik antar manusia. Jika tidak. Guild tidak akan bisa bekerja sama dengan guild lain antar negara.

Pasti ada seseorang yang mau melakukan pekerjaan semacam ini jika mereka diminta di guild, tapi guild memiliki cara lain untuk memberikan tekanan dengan memaksakan peraturan yang tidak resmi. Hukuman memiliki jangkauan dari peringatan sederhana hingga memblacklist seluruh permintaan dan dalam kasus yang palign buruk, dikeluarkan dari guild petualang. Para petualang yang ditendang oleh guild dan melakukan permintaan ilegal disebut 'worker'. Menurut rumor, Guild petualang bahkan mempekerjakan para assassin untuk menghabisi yang paling buruk dari mereka.

Meskipun Blue Rose melanggar peraturan tidak resmi melawan organisasi manusia, Eight Finger, itu bisa ditolerir karena kenyataan bahwa mereka adalah petualang peringkat adamantium.

"Meskipun kita membawa orang lain, mempekerjakan para penjaga adalam gila. Mereka sudah memiliki orang-orang di dalam para penjaga. Mungkin untuk tingkat pembersihan akhir, tapi selain dari itu akan sangat beresiko."

"Sama halnya dengan para penjaga dari rumah bangsawan yang lain. Siapa yang tahu yang mana dari mereka yang merupakan kroni-kroni mereka."

"Satu-satunya yang bisa kita percaya adalah Gazef Stronoff dan para warrionya, tidak... aku tidak yakin jika kita bahkan bisa mempercayai warriornya."

"Sulit sekali rencana yang kebetulan karena kita tidak tahu kekuatan mereka yang sebenarnya. Tapi jika ini terus berjalan, seluruh Kingdom akan membusuk. Kita hanya harus melakukan yang terbaik di bawah keadaan ini."

Renner mengangguk dengan protes Lakyus.

Penyerangan dari Empire, perebutan kekuasaan internal dan sekarang korupsi pula. Climb hampir dapat melihat cahaya matahari yang memancar dari sang putri dalam kerja kerasnya untuk mentackling masalah itu tak perduli seberapa suramnya semua itu. Dia benar-benar berpikir bahwa dia akan menyatukan Kingdom dan membawa kebahagiaan kepada orang-orang, dan Climb sekali lagi memperkuat kesetiaannya kepada sang putri.

Semua orang yang berpikir bahwa dia hanya dekorasi cantik, terutama para bangsawan, membuat marah Climb. Tapi suara malaikat dari Renner menepis seluruh kemarahannya dan dia berkonsentrasi terhadap percakapan itu sekali lagi.

"Seperti yang kamu bilang. Kita akan meminjam kekuatan dari bangsawan yang bisa dipercaya."

"Apakah kamu tahu seseorang, sang putri?"

"Ya, Evileye-san. Aku tidak tahu banyak, tapi ada seorang bangsawan yang bisa dipercaya."

"Eeeh? Siapa dia Renner? Aku kira kamu sudah tahu itu, tapi jika mereka tidak bisa dipercaya, maka ini semua akan percuma. Juga tidak ada jaminan jka merka akan mengirimkan pasukan mereka dalam jumlah yang cukup pula."

"Aku sudah mengatasinya. Tidak apa. Kita juga akan mengikutsertakan bantuan dari Kapten Prajurit."

"Ah, Kapten Prajurit."

"Jika itu adalah Kapten Prajurit, kita bisa mempercayainya. Jika Eight Finger sudah mendapatkannya, maka tidak ada lagi yang bisa menyelamatkan kerajaan."

"Kalau begitu Climb, panggil Marquis Raeven segera. Kita tadi sudah berdiskusi, Jadi dia seharusnya masih ada di ibukota."

"Marquis yang itu? Aku juga melihatnya dengan pangeran sebelumnya..."

Marquis Raeven memang memenuhi kriteria yang mereka keluarkan, dengan sebuah pengecualian bisa dipercaya.

Dia adalah salah satu dari Bangsawan Besar dan kekayaannya tidak bisa disetarakan dengan bangsawan lain. Namun tidak ada bukti jika Eight Finger sudah mendapatkannya pula. Kenyataannya, kekayaannya bisa saja diperoleh dari persembahan Eight Finger. Namun, Climb cepat-cepat menyingkirkan pemikiran itu. Jika Renner, tuan yang sangat dihormatinya dan wanita yang paling bijak, berkata demikian, maka dia akan mempercayai Marquis Raeven.

Tapi tidak seperti Climb, Blue Rose lain mengerutkan dahi dengan nama itu.

"Oi, oi, tuan putri. Apakah kamu yakin kita bisa mempercayainya?"

"Rumor bilang Marquis Raeven itu pengkhianat."

"Orang yang tak punya keberanian yang selalu berpindah sisi dari fraksi raja ke fraksi bangsawan, yang melakukan apapun demi keuntungan, meskipun itu adalah untuk Eight Finger."

"Aku tidak ingin informasi bocor dari sana, tuan putri."

Diantara pendapat negatif itu, Lakyus bertepuk tangan dengan keras.

"..Semuanya hentikan. Hey Renner, Marquis Raeven tidak memilki reputasi yang bagus. Bisakah kita mempercayainya?"

"Itu bukan jaminan yang mutlak. Aku juga mengira dia telah menerima suap dalam jumlah tertentu dari Eight Finger."

"Huh?"

Semuanya mengeluarkan ekspresi bingung, tapi mereka yang sudah memiliki kecurigaan bertanya.

"Mengalihkan perhatian mereka dengan informasi palsu?"

"Digunakan untuk assassinasi. Memberikan informasi palsu untuk memfokuskan keamanan di tempat lain."

Renner menggelengkan kepalanya pada ucapan assassin yang tadi.

"Tina-san, Tia-san, bukan begitu. Meskipun jika dia menerima uang dari Eight Finger, bukan berarti dia ingin bekerja sama dengan mereka, Marquis Raeven adalah orang yang lebih baik dari itu menurutku... Climb, pergilah dan panggil Marquis Raeven. Dia akan langsung menemuimu jika kamu bilang padanya bahwa kamu yang menghancurkan salah satu rumah bordil dan menangkap kepala dari perdagangan budak Eight Finger."

Climb melihat ke luar untuk memeriksa dimana matahari berada. Karena masih diterangi oleh cahaya pagi, masih terlalu dini untuk meminta menghadap, akan lebih baik untuk mulai lebih pagi.

"Apakah kita harus bicara tentang kepala perdagangan budak? Kurasa paling baik adalah membiarkannya menjadi rahasia..."

Karena bahkan bangsawan besar tidak akan menolak undangan pribadi dari sang putri, Climb berpikir yang terbaik adalah menyimpan kenyataan itu sebagai kartu yang bisa digunakan Renner.

"Jika kita ingin menjadikannya sekutu, kita harus menunjukkan kartu kita juga. Itu adalah cara yang terbaik untuk membuktikan kepada Marquis bahwa kita mempercayainya."

Climb mengangguk dan membungkuk dengan hormat.

"Aku akan membawa Marquis Raeven sesegera mungkin sesuati perintah anda."

"Terima kasih Climb. Sekarang, karena itu akan memakan waktu, apakah ada yang ingin teh merah?"

----

Bulan Api Bawah (Bulan ke 9), Hari ke 4, 9:37

Blue Rose sudah tahu, Meskipun jika Marquis Raeven datang, itu akan terjadi setelah tengah hari. Bangsawan besar melakukan rapat dengan bangsawan lain di pagi hari. Akan berbeda ceritanya jika sang raja yang memanggilnya, tapi Renner masih belum memiliki kekuatan.

Jelas saja, ini akan menjadi prioritas bawah untuk Marquis, jadi ketika Climb kembali lebih awal, mereka bertanya-tanya jika dia ditolak ketika di gerbang. Namun, ketika mereka melihat dua orang yang berdiri di belakang Climb, mereka tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut mereka.

Salah satunya adalah Marquis Raeven. Penampilannya bisa disebut tidak kurang dari rapi sekali. Dia memakai sepasang benda yang terbuat dari binatang buas, atau mungkin monster, bulu berkualitas tinggi, disulam dengan benang emas. Di sekeliling kancing-kancing dan lengan bajunya, corak yang rumit dipasang, dan dari caranya yang memantulkan cahay, ada banyak pertama dengan ukuran sebesar kacang di sana. Baju dari kelas tertinggi dipakai hanya dalam kesempatan yang penting, benar-benar cocok denganya sebagai salah satu dari Bangsawan besar.

Orang yang selanjutnya adalah orang yang agak gemuk.
Renner melihat ke arahnya dengan ekspresi terkejut.

"Kakak."

"Oi, adikku dari ibu yang lain. Kamu terlihat sehat seperti biasanya... Oh, ternyata ada putri dari keluarga Alvein, lalu apakah dia adalah Blue Rose yang terkenal? Bisa melihat petualang dengan peringkat adamantium disini."

Pria yang masuk tanpa mengetuk adalah pangeran kedua, Zanack Barleon Igana Ryle Vaiself. Saat Lakyus menunjukkan tanda hormat kepada keluarga raja, dia berbicara dengan sikap yang santai.

"Aku datang karena kedengarannya seperti diskusi yang menarik."

"Sesuai perintah anda, Putri Renner."

"Terima kasih sudah datang, Marquis Renner. Silahkan angkat kepala anda."

Renner berdiri untuk menyambut kakaknya yang lebih tinggi dalam garis pewaris takhta sebelum bicara. Saat Marquis Raeven mengangkat kepalanya, dia memiliki senyum tipis di wajahnya. Itu benar-benar senyum yang mengerikan dan membuat orang lain merasa tidak nyaman, tapi senyum lainnya tidak akan cocok dengannya.

"Apakah ada masalah mengirimkan orang lainnya ke ruangan lain?"

"Seperti yang anda katakan kakak. Lakyus, Climb, bisakah kalian menungguku di dalam ruangan lain?"

"Baiklah."

Lakyus menerimanya tanpa protes dan mengisyaratkan kepada rekan-rekannya untuk menuju ruangan lain. Mereka akan bersiap tanpa penundaan di ruangan lain. Blue Rose dan Climb membungkukkan kepala mereka dan menghilang ke dalam ruangan lain. Setelah melihat mereka pergi, Renner menuntun keduanya menuju meja.

"Silahkan duduk."

"Tentu saja, Putri Renner."

"Baiklah, adikku tersayang."

Satu orang duduk dengan kelas yang tinggi dan yang lainya hanya meletakkan pantatnya di sana. Renner menuangkan secangkir teh merah dan mendorongnya kepada Marquis Raeven.

"Suatu kehormatan dituangkan sendiri oleh sang putri kepada saya."

"Maafkan aku itu hanya hangat."

"Hmmm, apakah tidak ada untukku?"

Zanack melihat ke arah mereka berdua dengan wajah kecewa.

"Wah, wah... aku kira kakak tidak suka teh."

"Yea, aku tidak suka air aneh yang diwarnai oleh daun teh, tapi daripada tidak ada untuk diminum."

"Apakah aku harus bilang kepada para pelayan untuk membawakan sesuatu kemari? Apakah kakak lebih suka dengan minuman keras?"

"Tidak perduli teh merah. Tidak perlu memberitahu pelayan."

"Jika kita bertindak sekarang, para pelayan tidak akan memiliki peluang untuk mengirimkan informasi kepada keluarga mereka."

"Bukankah kita harus hati-hati? Lidah wanita sangat longgar. Terutama para pelayan yang bekerja di istana. Mereka lebih cepat dari kelihatannya."

Dengan sebuah senyuman, Renner menuangkan secangkir teh merah dan menempatkannya di depan Zanack.

"Hmmm.... Kamu sudah menguji jaringan informasi para pelayan, ya kan."

"Apa yang anda bicarakan?"

"Yah, tidak masalah."

Zanack membalas dengan kasar dan menyeduh teh merah sebelum mengeluarkan lidahnya dari rasa yang pahit.

"Tapi, Putri Renner, apa masalahnya sudah sepagi ini? Tentu saja, saya selalu bersiap untuk menerima panggilan anda."

"Terima kasih, Marquis Raeven, Kita tidak punya banyak waktu jadi aku akan langsung saja. Aku ingin meminjam kebijaksanaanmu."

Dengan sebuah batuk ringan, dia bicara sejujurnya. Mata Marquis Raeven menjadi lebar dan ada cahaya terkejut padanya. Namun, mata itu kembali biasa ketika dia sudah tenang lagi.

"Kebijaksanaan saya. Jika itu adalah masalah yang tidak bisa anda pecahkan... Saya tidak yakin jika saya bisa banyak membantu."

"Aku juga tidak yakin, Marquis Raeven. Lagipula, tentang masalah yang ada di dalam istana, tak ada yang lebih berbakat selain darimu."

Marquis Raeven dan sang pangeran saling menatap.

Renner hampir tak pernah mengantisipasi perebutan kekuasaan. Namun, apa yang dia maksud dengan "masalah di dalam istana"? Marquis Raeven tertawa kecil. Ketika kamu kekurangan informasi, akan lebih baik untuk mengumpulkannya daripada menebak-nebak dan mengeluarkan kesimpulan yang salah.

"Jadi bagaimana aku bisa membantu anda?"

"Aku harap dirimu, pemimpin tersembunyi dari Fraksi Kerajaan, bukan, yang mengendalikan Fraksi Kerajaan dari bayangan, meminjamkan aku pasukan rumahmu."

"...Apa?"

Marquis Raeven membuat ekspresi seakan ada ledakan magic yang tepat terjadi di depannya. Siapapun akan terkejut jika mereka ada di sana. Lagipula, Marquis Raeven bukan orang yang dengan mudah merubah ekspresinya. Namun, dia hanya bisa bereaksi seperti itu. Jika itu adalah bangsawan lain, dia pasti akan tertawa. Tapi ini adalah kebenaran yang disembunyikan lama.

Marquis Raeven sudah lama dianggap sebagai seekor tikus yang akan pergi diantara dua fraksi yang cocok dengannya, tapi pada kenyataannya dia memerintah Fraksi Keluarga kerajaan dan mencegah peperangan saudara terjadi. Jika pria yang disebut sebagai Marquis Raeven tidak ada, Kingdom pasti sudah roboh. Di sisi lain, Zanack menahan nafas.

Dia sudah tahu jika Renner benar-benar pandai, seorang monster dengan bentuk manusia. Tapi tanpa seorangpun sebagai tangan dan kakinya, dia seperti dikurung di dalam istana. Bagaimana bisa dia mendapatkan kesimpulan itu? Di seluruh Kingdom, Zanack adalah satu-satunya yang mengetahuinya. Kedua orang itu langsung berpikir bahwa dia mungkin hanya membual, tapi langsung mengabaikan pemikiran itu. Dari nada Renner, tak ada yang membayangkan bahwa dia bebohong. Keduanya terus menerus menghadapi orang yang penuh kebohongan, dan mereka masih tidak bisa memutuskan jika dia bohong atau tidak. Renner mengabaikan Marquis yang ternganga dan melanjutkan ceritanya.

"...Mungkin aku harus memastikannya dengan bangsawan lain di fraksi kerajaan, tapi Marquis Volumlashu sering membocorkan informasi kepada Empire, jika begitu..."

"Ap, apa?"

"Tunggu sebentar!"

Bahkan lebih keras dari suara patah-patah Zanack, Marquis Raeven mengangkat suaranya.

"Marquis Volumlashu.."

"Anda tahu, ya kan? Itulah kenapa anda memastikan bahwa Marquise tidak memiliki akses kepada informasi terlalu banyak."

Kedua orang pria itu melihat ke arah Renner dengan mulut yang terbuka lebar.

Renner menggumamkan ini dengan ekspresi sama yagn tidak berubah, menantang mereka untuk membuktikan bahwa dia salah.

"Kamu, apa..."

Bahkan melupakan gelarnya sebagai seorang putri, Marquis Raeven berada dalam kepanikan.

Marquis Volumlashu adalah salah satu dari enam bangsawan besar dan hanya Raeven dan Zanack yang tahu jika dia adalah seorang informan. Satu-satunya alasan Marquis Raeven mentolerir pengkhianat itu adalah untuk mempertahankan keseimbangan kekuatan antara dua fraksi.

Oleh karena itu, dia menyembunyikan kenyataan ini kepada Fraksi bangsawan dan memastikan jika tidak terlalu banyak informasi yang mengalir ke arah Empire. Dia sudah berhasil sejauh ini dengan kerahasiaan yang rapat-rapat. Zanack hanya tahu ini karena Marquis yang mengatakan kepadanya. Lalu bagaimana burung kecil ini bisa tahu dan mengeluarkan jawaban ini. Hanya berpikir dia memperoleh ini memberikan degup jantung yang keras kepada Zanack.

"Bagaimana kamu bisa tahu itu semua.."

"Banyak disebutkan disini dan disana. Para pelayan juga bicara mengenai hal itu suatu waktu."

Bagaimana bisa cerita para pelayan bisa dipercaya, Marquis Raeven masih tidka percaya itu. Terutama jika ingatannya yang dulu bisa dipercaya, dia bisa mengerti apa yang dia maksud dengan menarik kesimpulan itu dari apa yang dibicarakan oleh para pelayan. Dalam pandangan lain, wanita di depannya ini telah menyaring tumpukan sampah untuk ditata menjadi sebuah permata.

"-monster."

Perbandingan yang benar-benar layak dari seorang wanita seperti Renner yang mengalir dari bibirnya. Meskipun mendengarkan komentar tidak sopan, Renner hanya tersenyum. Marquis Raeven melepaskan segala pemikiran yang sebelumnya dia pikirkan.

Dia memang layak dianggap setara. Ingatannya memang benar.

"...Baiklah, semua yang aku tahu, akan kubagi denganmu. Apakah ini tidak apa denganmu, pangeranku?"

Setelah memastikan jika Zanack menyetujui, Marquis Raeven duduk lurus, menghadapi Renner secara langsung. Sikapnya mirip dengan Gazef yang menghadapi musuh.

"Namun, aku ingin bicara dengan Putri Renner 'yang sebenarnya'."

"Apa maksudmu dengan 'yang sebenarnya'?"

Renner bertanya karena pertanyaannya aneh.

"Di masa lalu, aku melihat seorang gadis. Seorang gadis denga kekuatan observasi yang bahkan tidak bisa kusamai, seorang gadis yang membicarakan hal yang kompleks, aku tidak bisa memahaminya. Tentu saja ketika akhirnya aku bisa mengerti arti dan nilai dari ucapan itu, waktu yang lama sudah berlalu."

Percakapan seorang diri dari Marquis Raeven berlanjut menjadi keheningan.

"..Seorang gadis yang bicara dengan sesuatu yang tidak bisa dipahami, begitulah aku menilainya. Meskipun aku hanya berpikir mengenai dia seperti itu, rasanya seperti menghadapi orang yang berbahaya."

"Orang yang berbahaya?"

Renner bertanya dengan lirih.

"Ya, karena sangat cepat, aku hanya berpikir jika itu hanya imajinasiku. Tapi aku benar-benar merasakannya. Mata yang kosong yang tidak berpikir apapun tentang dunia dan hanya puas untuk manusia lain."

Bahu Marquis Raeven bergetar menjawab suasana dingin yang memenuhi ruangan.

"Ketika aku melihat gadis itu lagi, auranya setara dengan gadis lain seusianya. jadi aku kira aku salah dulu... aku benar-benar ingin memintamu, Putri. Aku ingin tahu jika kecurigaanku jika anda menipu kami benar atau tidak."

Dua pasang mata saling bertatapan satu sama lain. Itu seperti dua orang ulang yang saling membelit dalam pertarungan hidup dan mati. Lalu tiba-tiba, cahaya dari mata Renner menghilang. Marquis Raeven membuat senyum nostalgia seakan apa yang baru saja dia saksikan adalah sebuah pemandangan dari ingatannya yang lampau.

"Ah... tidak kukira sudah selama itu..."

Zanack mengeluarkan keringat dingin pada gambaran adiknya yang berubah mejadi monster yang jelek dan berbahaya dan masih memiliki senyum di wajahnya. Dia sudah memiliki petunjuk kebenaran macam apa yang tersembunyi di balik wajah cantik itu. Asumsinya bahwa dia ingin menggenggam kekuatan dan mengancurkan Kingdom adalah salah, tai dia masih seperti kanker yang benar-benar berbeda level.

"Tentu saja, Putri Renner. Itu adalah mata yang sama di masa lalu. Kamu sudah memasang suatu akting sejak saat itu."

"Agak kurang tepat, Marquis Raeven. Tidak ada akting. Aku hanya merasa puas."

"...Pengawal pribadimu, Climb... apakah dia yang anda bicarakan?"

"Ya, semuanya berkat Climb."

"Ternyata bocah itu memiliki sesuatu yang bisa merubahmu... Aku kira dia hanya seorang anak-anak... Kira-kira siapa dia bagi anda?, Putri?"

"Maksudmu Climb..?"
Tatapan Renner mengawang di udara. Seberapa besar nilainya. Ucapan macam apa yang bisa benar-benar mengekspresikan nilainya.

Renner Thiere Chardeleon Ryle Vaiself
Jika keberadaannya bisa dikumpulkan dalam satu kata, itu adalah 'emas'. ucapan itu diarahkan kepada kecantikannya. Namun, hanya sedikit yang tahu dia memiliki kemampuan yang mana hanya membuat kecantikannya menjadi pucat jika dibandingkan. Kecerdasannya, kemampuan observasinya, pemahamannya, kreativitas, kepemimpinan dan setiap aspek lain yang menyangkut penguasa telah jauh berkembang.

-Jika dideskripsikan dalam satu kalimat, itu adalah 'jenius'.

Itu hanya bisa disebut sebagai hadiah dari sang dewa, yang mana hanya bisa dijelaskan sebagai inspirasi ilahi, diciptakan dari banyak informasi yang disisir dan diamati. Meskipun jika seseorang mencarinya ke seluruh benua, tak ada yang bisa mendekati kemampuannya. Bahkan diantara makhluk yang melebihi manusia, hanya ada sedikit yang bisa dibandingkan dengannya.

Bahkan di dalam Nazarick, hanya Albedo, yang mengawasi seluruh pelayan dan guardian, dan Demiurge, yang memiliki kebijaksanaan yang kejam dan ahli dalam segala hal yang menyangkut kekuasaan, yang bisa disetarakan dengannya. Manusia selalu membuat keputusan dari sudut pandang mereka sendiri. Oleh karena itu dia bisa disebut sebagai orang aneh dan asing. Namun dia memiliki satu kesalahan. Dia tidak pernah bisa memahami mengapa orang lain tidak tau apa yang dia tahu. Jika ada seseorang yang setara dengannya, mereka mungkin akan mengenalnya sebagai si jenius itu. Jika memang begitu, hasilnya mungkin akan berbeda.

Tapi ini bukan masalahnya.

Penilaian yang dia terima adalah seorang gadis yang menjengkelkan orang lain karena dia hanya berbicara hal-hal yang tidak masuk akal. Karena dia adalah gadis yag manis, tidak banyak kebencian padanya dan dia menerima rasa cinta dalam jumlah yang adil juga. tapi kenyataan bahwa tak ada seorangpun yang benar-benar memahami apa yang dia katakan memiliki efek yang besar terhadap perkembangan mentalnya, dan pelan-pelan mengubah gadis itu dari waktu ke waktu.

Bisa juga dikatakan bahwa dia kesepian karena dia adalah seorang jenius. Tanpa siapapun di sisinya yang bisa membuat dia mengerti, tingkat stres miliknya meningkat hingga titik dimana dia tidak mampu makan apapun tanpa memuntahkannya. Tak ada yang berpikir jika sang putri, yang hanya semakin lembah dan lebih lemah, akan selamat. Dia mungkin, memang, tidak memiliki peliharaannya, dan meskipun jika dia selamat, seorang demon lord pasti akan terlahir malahan. Seorang demon lord yang hanya bisa melihat segala sesuatunya dalam istilah angka, dan memaksakan pengorbanan terhadap kebaikan banyak orang.

Itu benar-benar perubahan yang sederhana. Ketika dia jalan-jalan ke luar dengan penjaga di suatu malam yang hujan, dia mengambil sebuah anak anjing. Anak anjing yang hidupnya diselamatkan itu menunjukkan sesuatu di matanya. Itu adalah sepasang mata yang berat. Gadis itu benar-benar bisa merasakannya. Tatapan kekaguman akan kemurniannya.

Dia memang terbiasa dilihat berbeda. Dia terbiasa dilihat dengan cemoohan. Dia terbiasa terlihat bersifat kekanak-kanakan. Namun, dia tidak mengerti tatapan itu. Tatapan yang jujur itu adalah target dari kebencian, panik, kegembiaan, sensasi yang tidak diketahui dan - seorang manusia.

Sama seperti dirinya, dia melihat seorang manusia padanya.

Anak anjing yang dia ambil menjadi seorang bocah, dan lalu seorang pria. Apakah dia adalah seorang anak anjing atau seorang anak laki-laki atau seorang pria, tatapan yang sama murninya menatap kepadanya. Namun, tatapan itu tidak lagi terluka. Karena tatapan itu, dia bisa bercakap-cakap dengan orang lain dengan menirup orang biasa. Dia bisa berinteraksi dengan makhluk rendahan yang buruk dan menjijikkan itu. Dan sekarang, dunia Renner benar-benar lengkap dengan Climb yang berada di sana.

"Climb.. ya. begitulah. Jika aku bisa bergabung dengan Climb... Hmm, mungkin jika aku merantainya agar dia tidak bisa kemanapun, aku akan senang."

Suasana itu membeku. Itu adalah berkah jika Zanack tidak begitu, tapi Marquis Raeven juga tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Mereka telah mengira akan mendengarkan kalimat manis yang dipenuhi dengan fantasi romantis yang cocok dengan seorang gadis, tapi ini jauh dari bayangan mereka. Jika dia berbicara tentang cinta yang tidak terpenuhi karena perbedaan status, itu akan bisa dimengerti. Tapi kalimat itu benar-benar kasar setidaknya.

"Be... Begitukah. Ini adalah wajahmu yang sebenarnya. Apa yang bisa kukatakan... Ketika kamu masih kecil, rasanya ada sesuatu yang aneh darimu, tapi sekarang aku tahu kamu tidak normal."

"Begitukah, kakak? Aku kira tidak ada yang aneh dengan itu."

"Lalu mengapa tidak merawatnya, putri? Mereka tidak akan menghalangi... Tidak, akan sulit tanpa seorang teman."

"ya, itu memang akan sulit untuk melakukannya sambil menggunakan peran muka sebagai seorang putri... Ditambah lagi, tidak ada gunanya jika itu dipaksakan. Tatapannya, aku tingin merantainya dan membesarkannya seperti seekor anjing."

Hanya ada sedikit manusia yang akan senang setelah mendengarkan fetish orang lain. Marquis Raeven terutama ingin mengambil beberapa langkah mundur setelah mendengarkan hasrat dari sang putri.

"Bicara tentang merawatnya seperti anjing... Apakah itu artinya kamu benar-benar tidak mencintainya?"

Renner melihat ke arah Marquis seperti menatap orang idiot.

"Tentu saja aku mencintainya. Aku hanya benar-benar suka dengan matanya. Dia yang diikat seperti anjing pula."

"Maafkan aku, adikku tersayang, tapi itu bukan cinta?"

"Cinta datang dalam berbagai bentuk dan ukuran."

"...aku minta maaf, tapi aku tidak bisa mengerti sama sekali."

"Aku tidak memiliki niat khusus untuk bisa dimengerti, tapi jika kamu mengerti bahwa aku benar-benar mencintainya, itu sudah cukup bagiku."

Aneh. Dia tahu dia berbeda, tapi ini terlalu berbeda. Mereka saat ini bicara tentang cinta sang putri kepada prajurit biasa. Ini adalah percakapan luar biasa dalam banyak hal.

"Putri, jika itu adalah pilihan pribadimu.."
"Itu bukan pilihan pribadi. Itu adalah cinta murni."

Marquis Raeven tidak ingin membuat bantahan melawan nada teguran dari Renner.

"ya, cinta... memang benar. Tapi bagi seorang putri untuk bisa dinikahkan dengan Climb... Pada titik ini..."

"Tidak mungkin. Apakah kamu juga berpikir bahwa hanya itu konsekuensinya? Bahkan bisikan mengenai hal ini, dan kamu akan langsung dikirimkan menikahi seseorang. Mungkin seseorang dari fraksi bangsawan juga, mempertibangkan bahwa mereka memiliki telinga dari kakak tertua kita."

"Tentu saja, kakak. Jika kakak tertua mewarisi takhta, itu mungkin akan menjadi hal pertama yang dia lakukan. Kurasa seluruh pembicaraan mengenai hal itu sudah diputuskan. Ada bangsawan yang melihatku seolah-oleh aku milik mereka."

"Aku suda tahu jika fraksi bangsawan menawarkan dukungan mereka dengan imbalan untuk pernikahan, Putri."

"Tapi tidakkah kamu mengira Climb terlalu berlebihan?...Meskipun dia menerima gelar, Baron ada yang paling tinggi yang bisa dia peroleh. Meskipun jika dia menerima gelar yang lebih tinggi untuk kasus yang spesial, pernikahan masih dipertanyakan."

"Aku sudah tahu sendiri tentang hal itu kakak. Tidak ungkin dengan situasi kerajaan saat ini."

Zanack tersenyum sendiri. Ini bisa menjadi kesempatan yang berguna.

"Mengapa kita tidak membuat pertukaran kalau begitu? Jika aku menjadi raja, aku akan menikahkanmu dengan Climb sendiri."

"Aku terima."

"Benarkah? Tidak boleh mundur lagi."

"Apakah ada alasan tertentu bagiku untuk menolaknya? Jika itu adalah sebuah perjudian dengan peluang yang terbesar menang. Sejak pertama kali kakak datang ke dalam kamarku dengan Marquis Raeven, aku ingin bicara mengenai hal itu."

"...Maksudmu kamu sudah memprediksi semuanya?"

Zanack tersenyum pahit, tapi pemikiran dan ekspresinya tidak setara. Dia tahu dia lebih pandai darinya, tapi dia tak pernah menyangka dia akan menari di atas telapak tangannya selama ini. Logikanya, Renner tidak perlu mengatakan kepada mereka tentang rencana dan pemikirannya. Tapi jika itu untuk menarik penawaran darinya, itu bisa dimengerti. Zanack menarik seluruh hinaan kepada Renner dari kepalanya. Dia benar-benar seorang monster.

"Dan kakak... tidak, Marquis Raeven. Aku memiliki satu permintaan untukmu."

"Apa itu, Putri?"

"Aku yakin kamu punya seorang anak, Marquis Raeven."

"ya, dia baru saja menginjak lima tahun."

Marquis Raeven baru saja merasa santai setelah memikirkan tentang anaknya. Dia ingin menyombongkan semua hal tentang anaknya, tapi melihat wajah hati-hati Zanack dia menahan diri.

"Tolong jadikan dia tunanganku."

"Takkan pernah! Aku takkan pernah menyerahkannya kepada orang sepertimu."

Marquis berteriak keras. Namun, melihat Zanack yang memicingkan matanya dan Renner yang tersenyum seperti sedia kala, wajahnya memerah karena marah.

"Saya tidak punya alasan, yang mulia! Saya hanya terperangkap..."

Marquis terbatuk sekali sebelum melihat ke arah Renner lagi.

"Yang Mulia, maafkan aku, tapi bisakah anda mengatakan kepadaku alasannya?"

"Kamu pasti sudah tahu."

"Dengar, adik. Jika kamu menyebutkan subyek..."

"Anda akan menikahi anakku, dan sebenarnya membuat anek dengan Climb. Anakku akan memiliki anak dengan siapapun yang sebenarnya dia inginkan dan anak itu akan menjadi pewaris sah dan anda akan bilang ke semuanya untuk pura-pura menjadi ibu. Apakah itu yang anda sarankan? Itu benar-benar saran yang buruk. Yang Mulia bisa memiliki anak dengan siapapun, dan rumah kami akan tersambung dengan keluarga kerajaan, meskipun semua itu adalah kebohongan."

"Aku tidak memiliki ketertarikan dengan gelar atau garis darah. Jika kamu biarkan aku mendapatan jumlah kekayaan yang layak untuk anakku, aku tidak akan mencoba untuk mengambil alih keluarga atau apapun."

"Aku percaya denganmu tentang hal itu."

"...Jika itu adalah seseorang seperti Marquis Raeven, bahkan ayah pun takkan bisa menghentikannya. Keluarga Marquis menikahi keluarga kerajaan, kamu bisa bersama dengan yang kamu cintai dan aku mendapatkan dukungan tambahan. Tak ada yang kehilangan apapun, dan jika siapapun mengkhianati yang lainnya, kita semua akan jatuh sama-sama... Itu adalah rencana yang sempurna. Tapi apakah ini adalah penawaran yang seharusnya kamu berikan padaku...?"

"Wah, wah, aku sudah bersumpah aku akan membantumu. Ditambah lagi, aku kira mengetahui hal ini nantinya akan semakin buruk."

Zanack tidak bisa menjawab karean Renner memang benar. Selama mereka saling memegang kelemahan satu sama lain, itu adalah penawaran yang tidak bisa ditolak. Meskipun dia agak aneh di kepalanya, seseorang dengan kemampuan itu sangat vital bagi penguasa kerajaan.

"Kalau begitu yang mulia, kurasa sudah cukup pembicaran tentang kita... Aku dengar anda mengalami bentrokan dengan Eight Finger? Bahkan menangkap cabang perdagangan budak mereka."

"Ya, seperti yang dikatakan Climb. Itulah kenapa aku ingin mengirimkan serangan sebelum mereka kembali ke bawah tanah. Aku berhasil mendapatkan informasi tentang persembunyian Eight Finger di sekitar kerajaan, jadi aku akan menyerangnya hari ini. Tapi ada satu masalah, kami tidak memiliki kekuatan yang cukup, jadi aku harap kau bisa meminjamkan kepadaku kekuatanmu."

Zanack dan Marquis saling melihat satu sama lain. Yang pertama berbicara adalah Zanack.

"Kalau begitu di mana tempatnya?"

Renner memberikan pesan yang sudah diterjemahkan yang berhasil dia intersepsi.

"Apakah informasi ini sudah bisa diverifikasi?"

"Tentu saja, Marquis. Aku meminta Lakyus untuk menyelidikinya. Aku baru saja menerima laporan jika iu memang benar persembunyian Eight Finger. Masalahnya adalah teritori itu miliki bangsawan lain."

Menyebutnya tindakan hukum terlalu berlebihan. Jika seseorang mengerahkan pasukan ke dalam teritori bangsawan lain, itu sama halnya mengajak bertengkar dengannya.

"Tapi aku tidak ingin masalah apapun dari itu. Ketika kita menemukan bukti bahwa itu berhubungan dengan Eight Finger, kita bisa menambahkan tekanan ke bangsawan itu."

"Meskipun kita tidak bisa menemukan bukti, kita bisa menggunakan surat itu. Kelihatannya semuanya sudah berbaris."

Tiga orang saling tersenyum, tapi tidak ada kehangatan dalam senyum itu.

"Adikku, aku juga memiliki permintaan kecil."

Zanack melihat sekeliling, itu adalah pertama kalina dia memeriksa jika ada orang lain di sekeliling ruangan itu. Itu artinya bahwa ini benar-benar masalah informasi penting dan rahasia.

"Sebenarnya, kakak kita telah menerima beberapa uang dari Eight Finger pula. Aku ingin menggunakan ini untuk melawannya, jadi aku pergi dahulu dan menyelidiki jika ada rumah aman di ibukota. Kelihatannya memang ada. Aku ingin memerah tempa ini hingga titik terendah pula."

"Tidak apa. Kali ini untuk membersihkan mereka sekaligus, dan jika kita luput dari peluang ini, siapa yang tahu jika ini akan datang lagi. Ngomong-ngomong, departemen mana yang mengoperasikannya?"

"Cabang Perdagangan Obat-obatan."

"maka itu berada di zona yang agak sedikit berbahaya. Beberapa hari yang lalu Lakyus menyerang salah satu desa yang memanen obat-obatan. Jika kita tidak bertindak cepat, mereka bisa saja kabur."

"Apa...? Marquis Raeven, jadi apakah kamu bisa langsung bertindak?"

"Itu akan sulit. Aku memiliki daftar sendiri dari bangsawan yang mungkin ada atau tidak ada dengan Eight Finger. Meskipun begitu, satu-satunya bangsawan yang bisa kita percayai dengan benar hanya dua. Aku memerlukan waktu untuk meyakinkan mereka. Ada juga masalah lain."

"Apa itu, Marquis Raeven?"

"Mungkin tidak akan cukup dengan pasukan rumahku."

Petualang kuat tertentu suatu ketika bisa menangani sebuah pasukan sendiri. Ada beberapa teori mengapa banyak sekali petualang yang lebih kuat dari manusia biasa. Teori yang paling dekat adalah ketika tubuh dalam bahaya, otak bekerja keras, mengeluarkan efek yang mirip dengan percepatan penyembuhan (accelerated healing) dan penguatan kemampuan (ability boost). Teori lainnya termasuk berkah dari dewa, menyerap mana dari monster, tapi faktor umum di dalam teori itu adalah ada semacam peningkatan ketajaman kemampuan mental, fisik dan magic. Efek ini kelihatannya terjadi ketika berhadapan dengan lawan yang kuat, jadi para petualang yang pernah bertemu dengan berbagai macam monster kelihatannya lebih kuat.

Melawan musuh seperti itu, pasukan sederhana tidak memiliki peluang.

"Tapi jika itu adalah pengawal pribadimu, apakah cukup?"

Marquis Raeven menggelengkan kepalanya terhadap pertanyaan Zanack.

"Memang benar, mereka semua adalah pensiunan petualang yang memiliki tingkat tinggi daripada mithrill, tapi musuh bahkan lebih kuat. Six Arms dari Eight Finger. Setiap orangnya mampu bertarung setara dengan petualang peringkat Adamantium. Jika mereka muncul, akan sangat berbahaya. Meskipun lain ceritanya jika hanya satu yang muncul dan kita bisa mengalahkan orang itu dengan jumlah."

"A-Adamantium..."

Zanack yang gemetar memang bisa dimengerti. Puncak dari para petualng, adamantium, cukup kuat untuk menghadapi seribu pasukan sendirian.

"Kalau begitu kita akan minta Lakyus dan setiap anggota Blue Rose untuk berjaga. Aku ragu jika lebih dari dua Six Arm berada dalam satu tempat."

"..Bukankah Blue Rose kelompok dengan anggota berjumlah limat? Musuh memiliki jumlah enam anggota, apakah bijak memisahkan kekuatan tempur kita seperti itu? Tidak ada jaminan mereka ada di ibukota pula."

"Kita ingin mendapatkan mereka semua dalam satu serangan, tapi akan sulit."

Pesan yang diintersep Renner menyebutkan tujuh tempat berbeda. Termasuk lokasi Zanack, jumlahnya delapan. Namun, masih belum cukup tenaga untuk tersebar hingga tipis sekali.

"Sayang sekali kita harus membiarkan tiga tempat tidak tersentuh... tapi tidak ada cara lain."

"Bagaimana jika mengirimkan dua orang yang sudah menyelesaikan serangan mereka langsung ke tiga lokasi berikutnya?"

"Kelihatannya itu adalah pilihan terbaik, yang mulia. Namun, menggerakkan pasukan di dalam ibukota akan bermasalah. Bagaimana kita menyelesaikan masalah ini?"

"Aku akan mencoba bicara dengan ayah. Skenario terburuk, kita harus menyerah. Mungkin aku terlalu serakan..."

Sebuah ketukan terdengar di pintu.

"Dia disini."

Biasanya itu adalah pekerjaan pelayan untuk membuka pintu, tapi karena tidak ada satupun, Marquis Raeven berdiri untuk memegang pintu. Namun Renner mengisyaratkan kepadanya untuk berhenti dan membuka pintu itu sendiri. Setelah memastikan siapa yang ada disana, Renner melihat ke arah dua orang itu dengan wajah gembira.

"Dia adalah yang akan membantu kita dengan tempat keenam."

Meskipun merasa tidak nyaman, pria yang datang dibantu dengan Renner adalah Kapten Prajurit Kerajaan, Gazef Stronoff.

10 komentar:

Anonim mengatakan...

Pertamax

fauzan mengatakan...

ikutan dah, keduax

brian torao mengatakan...

sankyu overlord vol.6 bab 7 bag. 2

Unknown mengatakan...

6 fingers terlalu lebay julukan mereka wkwkwk apalagi yang Undead King hahaha belom ketemu sama Undead king yang asli eh udah mati sama Kepala pelayan wkwkwkw kocak

Unknown mengatakan...

mantep couy

Unknown mengatakan...

Nantikan one punch man versi overlord di aktori oleh sebas tian kepala pelayan nazarick

Unknown mengatakan...

Mantap min

Unknown mengatakan...

Unexpected Character si Renner, semoga bisa membuat story Overlord kedepannya lebih menarik lagi (Walaupun udah joss storynya)

Anonim mengatakan...

belajar dari sudut pandang lain bro, kalo untuk rakyat disana ya wajar pemikirannya kyk gitu

FANTASY mengatakan...

Tepat sekali🤔 Pemikiran yg bjak