Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

16 November, 2016

Overlord - Vol 11 - Chapter 4 Part 2

Chapter 4 : Perajin dan Negosiasi

Part 2

Overlord Light Novel Bahasa Indonesia
Ainz dan kelompoknya sekali lagi diundang ke ruang dewan. Setelah masuk, mereka melihat seorang dwarf yang tidak puas sementara yang lainnya penuh dengan tanda positif. Panglima juga kelihatannya sangat tenang.

Dengan kata lain, semuanya berkembang seperti yang Ainz harapkan. Ainz tersenyum di dalam hati.

“Mohon maafkan kami karena sudah membuat anda terus bolak balik. Setelah kami berdiskusi, sudah diputuskan untuk berjalan sesuatu dengan yang diingkan oleh Yang Mulia. Pada awalnya, kami akan menyerahkan diri kepada kebaikan hati Yang Mulia dengan masalah penempatan pasukan. Setelah itu, kami akan membuka hubungan diplomatik dan mulai berdagang dengan negeri Yang Mulia. Meskipun begitu, Sifat perdagangan dan metode transaksinya akan dinegosiasikan lebih jauh di luar rinciannya.”

“Tentu saja. Bagaimanapun juga, saya akan cepat-cepat menyediakan kekuatam tempur yang anda butuhkan untuk mengambil alih kembali benteng tersebut dan mengganggu serangan Quagoa lebih jauh. Saya akan mengirimkan seorang perwakilan kemari untuk menangani poin-poin hubungan internasional dalam beberapa hari, dimana nantinya kalian bisa mendiskusikan masalah itu dengan panjang lebar.”


Ainz menghela nafas lega.

Dia harus menyerahkan tugas seperti ini – yang membutuhkan pengetahuan yang relevan – kepada Albedo. Untungnya, mereka tidak bersikeras menanyakan detilnya di sini.

“Kalau begitu, tentang masalah harga yang Yang Mulia minta untuk mengambil kembali ibukota kerajaan; pengiriman runesmith kami ke Sorcerous Kingdom. Kami akan serahkan itu kepada anda. Namun, kami ingin mengirimkan kelompok inspeksi ke Sorcerous Kingdom untuk melihat bagaimana saudara kami diperlakukan, dan untuk memastikan kesejahteraan mereka. Bolehkah kami mendapatkan izin anda untuk itu?”

“Tentu saja. Sorcerous Kingdom akan menerima tanya jawab apapun dari petugas inspeksi itu.”

Para dwarf terlihat lebih lega sekarang.

Apakah emreka ingin melakukan inspeksi tempat kerja? Lebih tepatnya, mereka lebih ingin melihat apakah Sorcerous Kingdom menepati perjanjian tenaga kerja antara dua negara yang ada di pihaknya.

Terutama, kontrak-kontrak tenaga kerja tak pernah ditepati. Namun, aku bersumpah aku tidak akan biarkan siapapun berakhir seperti Herohero-san. Aku harus membuat sebuah kontrak dengan persyaratan yang dihormati oleh para dwarf, biarkan para runesmith fokus pada pengembangan dan semacamnya, diantara lain-lainnya.

Ainz mengangguk kepada para dwaf dan kekhawatiran mereka terhadap rekan-rekan mereka.

Tidak, semua ini berkat Quagoa. Situasi ini datang karena mereka akan menguasai benteng tersebut. Jika mereka tidak mengambil waktu kali ini untuk menyerang negeri dwarf, peristiwa tersebut tidak akan berlangsung dengan lancar. Membuat pertunjukan perekrutan untuk para runesmith akan memakan banyak waktu dan tenaga. Aku hampir merasa kasihan terhadap pembantaian Quagoa sekarang...

Lagipula, satu peristiwa baik layak mendapatkan yang lainnya.

“kalau begitu, kapan Yang Mulia berniat untuk memulai perebutan kembali ibukota Dwarven Kingdom?”

“Umu... Sesegera mungkin.”

Memang kelihatannya Quagoa yang telah mengalahkan Death Knight adalah seorang pemain Yggdrasil, dia tidakbisa mengesampingkan hubungan itu sepenuhnya. Ainz harus memastikan ini sesegera mungkin.

“Kalau begitu kami akan menyerahkan diri kami ke tangan anda yang mumpuni, bisa mengambil kembali Feoh Berkanan itu seperti sebuah mimpi yang jadi nyata. Saya yakin orang-orang tertentu akan senang dengan kekuatan tak tertandingi dari Yang Mulia. Mungkin ini terdengar agak dipaksakan, tapi mereka memang datangnya dari hati.”

Dengan kata lain, jika aku tidak mengambil alih kembali ibukota, hubungan internasional akan menjadi sangat rumit. Bukannya mereka hendah memaksaku, tapi kedengarannya agak egois.

“Kalau begitu, saya akan mempercepat persiapannya,” Ainz mengangguk. Lalu, dia kepikiran sesuatu.

“Oh ya, saya punya sebuah permintaan. Saya tidak tahu apakah anda keberatan.”

“Apa, permintaan macam apa itu, Yang Mulia?”

Para dwarf bertanya dengan gugup. Ainz bingung dengan sikap mereka yang ketakutan. Dia tidak mengatakan apapun yang harusnya membuat mereka takut. Masih khawatir apakah dia sudah melakukan sesuatu yang aneh, Ainz bertanya:

“Saya ingin memberikan sebuah hadiah kepada seorang lizardman tertentu, dan saya ingin menggunakan hasil pekerjaan para dwarf yang luar biasa untuk memberinya satu pasang armor yang cocok.”

Ada sebauh nafas yang dalam dari belakang Ainz.

“Benar sekali, Zenberu,” Ainz menolek ke belakangnya, kepada Lizardman yang menahan nafasnya. “Ini untuk Zaryusu. Anggap saja itu sebuah hadiah untuk merayakan kelahiran anaknya.”

Ainz membicarakan ini karena dia berniat untuk menjaga nyawa Zaryusu. Dia tentu akan menjadi ayah dari banyak lizardman yang langka di masa depan. Jadi, memberinya hadiah armor luar biasa seperti itu memang masuk akal.

Perhatian para dwarf berpaling ke arah Forgemaster (Ahli Tempa).

Dia melipat tangannya di depan, masih cemberut kepada Ainz. Dia kelihatannya tidak setuju sama sekali.

“Bagaimana? Bisakah anda melakukannya?”

Setelah ditanyai lagi dan didorong oleh orang-orang di sampingnya, Forgemaster itu akhirnya mengangguk, ketiadaan rela tergambar di wajahnya.

“Berapa ukurannya? Kami bisa membayarnya.”

“Armor magic cenderung berubah ukuran sendiri untuk bisa pas kepada pemakainya. Bisakah anda memberinya mantra itu di sini?”

“Aku tidak punya kepercayaan diri dalam masalah magic. Anda harus meminta Pendeta Tertinggi untuk itu.”

“Jika anda tidak keberatan dengan mantra level rendah, seharusnya tidak ada masalah. Apakah anda keberatan, Yang Mulia? Saya yakin anda harusnya memiliki enchanter yang lebih baik di dalam wilayah anda....”

Sebenarnya, hanya ada sedikit enchanter yang ahli di dalam Sorcerous Kingdom. Enchanter-enchanter tersebut pada dasarnya adalah magic caster yang memiliki spesialisasi, dan mereka pada dasarnya berhubungan dengan Guild Magician. Namun, Guild Magician dari Sorcerous Kingdom pada dasarnya sudah bubar.

Ditambah lagi, Nazarick menggunakan proses enchant yang berbeda, yaitu dengan kristal data. Ainz ingin menyimpan kristal-kristal itu sebanyak mungkin, melihat dia tidak bisa mendapatkan kristal data di dunia ini. Tentu saja, tak ada orang di Nazarick yang bisa melakukan pemantraan dengan cara dunia ini.

Dengan kata lain, Sorcerous Kingdom tidak memiliki kemampuan untuk memantrai item-item magic. Oleh sebab itu, tidak perlu memberitahu mereka tentang hal ini.

“Jika memang dibutuhkan, yang saya perlu lakukan adalah memperkuat enchantment yang sudah ada. Bagaimanapun saya ingin satu set armor dari kota ini. Itu juga akan menjadi sebuah publisitas bagi kemampuan menempat armor milik negeri Dwarf.”

“Ho,” Mata Forgemaster menyipit. “Seharusnya akan siap dalam satu minggu.”

“Benarkah. Itu akan menakjubkan. Sampai saat itu, saya akan melakukan pengambil alihan ibukota. Kalau begitu, jika pertempurannya selesai sebelum prosesnya rampung, mungkin saya akan menunggunya di kota ini.”

“Hmph. Kalau begitu aku akan bekerja lebih cepat.”

Jelas sekali dia tidak bermaksud “Sayang sekali jika membiarkan anda tetap menunggu”. Lebih seperti “Aku akan segera menyelesaikannya agar kamu tidak terlalu lama berkeliaran di kota ini.”

Mengapa dia begitu membenciku? Seharusnya aku adalah seorang pahlawan di kota ini, ya kan? Atau liberator yang mengambil kembali ibukota kerajaan, ya kan? Aku tidak pernah ingat melakukan hal apapun yang layak mendapatkan kebencian seperti itu... apakah hanya itu? Apakah dia hanya seorang kakek-kakek yang keras kepala?

“Mengenai pembayarannya-“

“Seperti yang kubilang barusan, gratis.”

“Itu menyelesaikan harga untuk klausul tertentu. Ketika saya membicarakan tentang pembayaran, yang saya maksud adalah saat produk dan sampelnya telah selesai. Saya ingin tahu berapa biayannya agar saya bisa mengestimasikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan benda semacam ini.”

“...Aku tidak  memutuskan harganya. Oi, Merchant Guildmaster, kamu bertanggung jawab untuk itu.”

“...Pada awalnya, kami harus mempertimbangkan material yang dibuat untuk armor itu. Pasti akan mempengaruhi jangkauan harganya...”

“Ah, jadi seperti itu,” balas Ainz, mencoba untuk tidak menampakkan sikapnya. “... Jadi katakan kepadaku, logam apa yang memiliki grade tertinggi di kota ini?”

Jika nama dari salah satu prismatic ore muncul, Ainz mungkin akan mengabaikan negosiasi saat ini dan menaklukkan Dwarf dengan paksa.

Namun, harapannya tidak terpenuhi.

Logam yang mereka katakan adalah adamantite.

“Adamantite, hm? Apakah tidak ada yang lebih keras dari itu di sini? Tidak, bahkan sedikit logam yang lebih lembut juga tidak apa jika logam itu memang langka di dalam rangkaian pegunungan ini.”

Mereka tidak bisa menjawab pertanyaan itu pula.

Ada kemungkinan ini adalah informasi rahasia dan mereka tidak bisa membicarakannya secara terbuka kepada Ainz. Namun, pertanyaan langsung tidak banyak membantu. Menggunakan magic pemikat untuk membuat mereka bicara akan meninggalkan bekas ingatan telah dikendalikan, jadi jika dia tidak bisa menghabisi mereka setelahnya, itu bukanlah pilihan. Sayangnya, Ainz tidak memiliki cara lain untuk mengorek lebih dalam.

Karena Gondo tidak tahu pula, dia hanya bisa menambatkan harapannya kepada runesmith-runesmith senior.

Saat Ainz menutupi kekecewaannya, dia mengeluarkan sebuah batangan logam dari balik jubahnya.

“Kalau begitu, kami akan menyediakan logamnya. Katakan saja harga untuk memprosesnya.”

Ini adalah logam level 45. Memang tidak seberapa kuat, tapi jauh lebih kuat daripada adamantite.

Kemampuan bertahan Zaryusu akan meningkat tajam jika dia memakai satu set armor yang dibuat dari material ini. Itu sudah cukup bisa melindungi dirinya dari mayoritas lawan di dunia ini.

“Dan ini adalah...”

Melihat ekspresi wajah Forgemaster saat memeriksa batangan logam tersebut, Ainz yakin logam ini tidak bisa digali dari tempat manapun di dekat sini.

“Logam sam...”

Ainz menutup mulutnya sebelum dia bisa mengatakan “sampah”. Lagipula, ini adalah material mentah untuk satu set armor yang akan dia berikan kepada Zaryusu. Dia tidak bisa mengatakan hal semacam ini di depan penempa yang akan melakukan tugas tersebut.

“Itu adalah logam yang berguna. Aku memiliki senjata yang terbuat dari material yang sama. Tolong tunggu sebentar.”

Ainz berdiri lalu meninggalkan ruangan tersebut sebelum mencari-cari di tempat penyimpanannya.

Setelah beberapa saat mencari, dia menarik sebuah pedang pendek – salah satu senjata di dalam Yggdarsil yang di desain lebih kepada bentuknya daripada fungsinya – yang aneh. Lalu dia kembali ke ruangan tersebut. Ketakutan karena Ainz memegang sebuah pedang pendek itu, para dwarf bergerak tidak karuan di tempat duduknya. Ainz meletakkan pedang pendek itu di meja dan menyorongkannya kepada mereka.

Untungnya, pedang pendek itu berhenti didepan Forgemaster.

Dia tidak mengambil pedang pendek yang bergeser ke depannya, namun malahan mempelajari pedang pendek itu dengan wajah menakutkan. Pasti itu sangat mengganggunya.

“Yang ini. Karena cuman sebuah pedang pendek, aku tidak tahu jika anda bisa menggunakannya sebagai referensi armor.. Bagaimana? Bisakah anda membuatnya?”

Untuk suatu alasan, ucapan itu menyebabkan Forgemaster tersipu malu.

“Aku akan melakukan dan menunjukkannya kepadamu!”

Merasakan tekad yang kuat di dalam suara Forgemaster, Ainz mengangguk.

“Umu. Kalau begitu, aku harapkan bantuannya. Aku menginginkan satu set chainmail armor (armor baju dari rantai kecil-kecil), jika memungkinkan. Aku akan pinjamkan pedang pendeknya pula, silahkan saja beritahu saya. Zenberu, kamu harusnya lebih akrab dengan Zaryusu. Jawab pertanyaan tentang ukuran tubuh, bentuk dan semacamnya.

“Saya mengerti, Yang Mulia.”

“Kalau begitu... hanya itu permintaanku. Jika tidak apa, aku permisi keluar.”

“Yang Mulia, bolehkah saya tanya anda mau kemana?”

“Ahh, panglima. Ada seorang dwarf dari kota selatan yang aku tolong, ya kan? Aku diundang ke rumahnya, dan aku akan menadi tamu di sana hari ini... Mari kita tunda upacara sambutannya nanti saja.”

Atau lebih tepatnya, Ainz tidak ingin mempermalukan diri, jadi dia ingin menghindari upacara semacam itu. Tentu saja, dia tidak benar-benar berkata demikian.

Panglima tersebut terlihat tidak enak.

“Saya mengerti keinginan Yang Mulia. Namun, agak tidak enak jika ada kabar yang keluar jika pahlawan negeri kami harus secara pribadi menyediakan akomodasi. Kami sudah mempersiapkan ruangan yang sangat mewah untuk anda; maukah anda mempertimbangkan untuk beristirahat di sana hari ini?”

Ainz mempertimbangkan tawaran itu. Ucapan Panglima itu memang bisa diterima, dan tidak alasan untuk menolak.

“Kalau begitu baiklah. Saya akan mengunjungi Gondo – Dwarf yang dibawa kemari – dan meminta maaf sudah membuatnya menunggu.”

Aku yakin kamu tidak akan mencoba menghalangiku lebih jauh. Kelihatannya panglima tersebut dan yang lainnya juga tidak keberatan.

31 komentar:

Anggie mengatakan...

Sankyou min....!!!! dilanjut terus dan smangat trus......!!!!

Unknown mengatakan...

terima kasih atas kerja kerasnya min

Unknown mengatakan...

makasih banyak min buat translatenya, ditunggu yang selanjutnya...
semangat terus...

Unknown mengatakan...

mantapppp

Unknown mengatakan...

Lanjut min

Xpire mengatakan...

Keren min udah update lagi...semangat ya

Unknown mengatakan...

terima kasih min, mantapp abis ni light novelnya.

Unknown mengatakan...

Dahsyat dach..., udah muncul lanjutannya. Mantab!!!

Unknown mengatakan...

Sangkyu min😍😍

fazday mengatakan...

Ty min :v

Unknown mengatakan...

semangat min 💪

NaruYuuki mengatakan...

Mantap min translate nya lbh smooth drpd yg sbelumnya keren lah fufufu....

keep up the good work brother

tawaran saya untuk bantu jd editor n proofreader tetep berlaku klo bth bantuan bs kontak saya

buah setan mengatakan...

mantab min... lanjutkn..

Unknown mengatakan...

sep

b2p mengatakan...

makasish min, di tunggu kelanjutannya

amsier mengatakan...

Thanks Min..

fazday mengatakan...

God bless you min :v

Ramiris mengatakan...

Lanjut

Brian Torao mengatakan...

sankyu overlord vol.11 bab 4 bag.2

Nurdin bahari mengatakan...

Batu Sam....

Dan saya ngakak

Unknown mengatakan...

Mantap min lajut terus

D mengatakan...

Kebetulan yang kebetulan sekali seperti sudah menjadi milik Ainz.

Revi mengatakan...

Ketara amat level yggdrasil ama level di dunia ainz yg tempatin skrg logam sampah di yggdrasil lebih keras daripada adamantite di dunia ainz skrg tempatin

Unknown mengatakan...

Kenapa waktu saat ainz bilang "logam sampah" hatiku menjadi sakit. Sedangkan logam itu lebih kuat daripada logam andamatite,dan ainz bilang tuh logam sampah.

Ginilah ketika orang terlalu op :v

Jiwa misquenku meronta ronta melihat ainz memiliki segalanya wkwk

Unknown mengatakan...

Apakah logam itu lebih kuat dari luminite?
Ato pun ancient debris :v

Amar mengatakan...

Batu kalinya ygradasil lebih kuat dripda batu zamrudny NW

bull mengatakan...

Aduhhhh keren bat si ceritanya wwkkakakak

Casssie mengatakan...

Lanjut lanjut

Kuhaku mengatakan...

"Batu sam"
Disitulah saya ngakak, batu biasa di yggdrasil jauh lbh keras daripada logam adamantite ,logam yg dikenal manusia NW sebagai logam/besi terkuat di dunia nya

Anonim mengatakan...

Mingkin di yggdrasil tu logam kelas wahid adalah taiknya para naga

Unknown mengatakan...

Apa saya berhak berkomentar wkwk