Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

19 Juli, 2016

Overlord - Vol 9 - Chapter 4 Part 2

Massacre - Pembantaian besar-besaran

Part 2


Overlord Light Novel Bahasa IndonesiaApa yang sebenarnya terjadi?

Tak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu.

Setiap makhluk hidup yang mengisi sayap kiri pasukan Kingdom -kuda-kuda, tentara sipil, para knight, bangsawan, semuanya – tiba-tiba jatuh dan roboh di tanah seperti boneka yang benangnya putus.

Yang menyadari jawaban tersebut pertama kalinya adalah pasukan Baharuth Empire, yang berjarak jauh dengan mereka.

Agak lama bagi otak manusia agar bisa mengurai dengan benar kejadian yang baru saja terjadi. Jadi setelah delay sebentar, saat pemandangan mengerikan itu mereka sadari, pasukan Baharuth Empire dicengkeram oleh kepanikan.

Setelah melihat Ainz Ooal Gown mengeluarkan lingkaran magicnya, mereka berasumsi bahwa dia sedang merapalkan semacam mantra. Mereka bisa mengerti sejauh itu.

Namun, siapa yang bisa menduga?

Siapa yang bisa menduga mantra menakutkan itu dirapalkan disini?

Mantra yang dirapalkan itu telah membantai 70.000 orang – lebih dari jumlah seluruh pasukan Baharuth Empire – dalam sekejap, nyawa mereka benar-benar dicabut semuanya.

Tak mampu mempercayai mata mereka, pasukan Baharuth Empire berdoa kepada dewa manapun yang mereka percayai.

Mereka berdoa agar orang-orang Kingdom itu tidak mati.

Mereka berdoa agar magic yang sangat mengerikan itu tidak ada di dunia ini.

Tentu saja, saat mereka melihat apa yang ada di depan mata mereka – tak ada satupun orang yang bangkit kembali ketika mereka sudah roboh – mereka benar-benar sadar bahwa itu tidak lain hanyalah harapan kekanak-kanakan belaka.

Meskipun begitu, tidak mungkin mereka bisa menerima ini. Tidak mungkin mereka bisa menerima ini sebagai kenyataan.

Pria yang dipuji sebagai salah satu dari orang terkuat di dalam Empire, salah satu dari empat Knight, Nimble, hanya bisa menatap dengan bisu kengerian itu dan menggeretakkan gigi-giginya terhadap teror nyata dari populasi sayap kiri pasukan Kingdom yang dihapuskan begitu saja.

Tak ada yang bangkit kembali. Itu adalah kenyataan, yang sejauh ini terlalu mengerikan untuk bisa diterima.

Tapi kebenaran yang mengerikan itu tidak bisa dijelaskan hanya dengan kalimat sederhana ini.

Ainz Ooal Gown – magic caster ini, sendirian saja – adalah seorang monster yang mampu menghadapi sebuah negeri yang didirikan oleh manusia lalu melumat mereka dengan cara seperti seorang anak kecil menendang istana pasir begitu saja.

Itu adalah kenyataan yang tidak mampu dijelaskan dengan kata-kata.

Kepanikan yang menyelimuti pasukan Baharuth Empire perlahan mereda seperti air. Pada akhirnya, semuanya akhirnya terbisu, tak mampu bicara.

Namun, sebuah suara aneh muncul di tengah-tengah formasi pasukan Baharuth Empire yang terdiam. Suara itu datangnya dari banyak suara yang saling bercampur menjadi keributan yang bising. Itu adalah suara dari setiap knight yang menggertakkan gigi-gigi mereka.

Ini adalah teror yang lahir saat menyadari bahwa Empire, dimana mereka dan keluarga mereka tinggal, sekarang berdiri di ambang kepunahan, sama seperti Kingdom.

Ini adalah pemahaman bahwa jika mereka berani melawan Ainz Ooal Gown, magic mengerikan yang sama mungkin nantinya akan ditujukan kepada mereka sendiri....

Dalam keadaan seperti ini, Nimble tiba-tiba terpikirkan sesuatu. Ekspresi macam apa yang diperlihatkan oleh magic caster ini – yang bisa mengeluarkan magic yang bisa membantai makhluk hidup dalam jumlah yang melebihi pemahaman dari makhluk hidup biasa – Ekspresi macam apa yang muncul di wajahnya?

Tanpa menggerakkan wajahnya, Nimble mengintip monster yang sedang berdiri di sampingnya, Ainz Ooal Gown, tapi yang dia lihat tak ada perubahan.

Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bagaimana mungkin seseorang seperti dirinya... bersikap tenang... seperti ini? Bahkan setelah mencabut 70.000 nyawa?! Memang benar, medan perang adalah sebuah tempat kematian. Yang lemah akan kehilangan nyawanya hanyalah masalah biasa. Namun meskipun begitu, bukankah dia seharusnya merasakan sesuatu di hatinya setelah membunuh begitu banyak orang?!!

Penyesalan atau rasa bersalah adalah respon yang biasa. Jika dia merasa senang atau gembira, mungkin itu bisa dipahami, dipelintir bagaimanapun reaksi itu mungkin adalah wajar saja.

Namun-

Apakah reaksi biasa saja ini semacam kemampuan bertahan untuk melindungi hati nuraninya? Tidak, bagi monster seperti ini, ini pasti pemandangan yang wajar terjadi! Entah itu adalah perasaan kasihan yang dirasakan oleh manusia karena sudah menginjak semut di bawah kaki, atau semacam kegembiraan yang sadis, tak ada satupun emosi ini yang muncul!! Apa.. Apa ini?!! Mengapa ini bisa terjadi? Mengapa orang seperti ini ada di dunia?!!

“-Ada apa?”

“Aieeee!”

Tubuhnya terasa seperti dibungkus oleh baja dingin. Merespon pertanyaan yang tiba-tiba itu, Nimble merespon dengan jeritan panik.

“Ti-Tidak ada apa-apa. Itu, mantra yang barusan itu, mantra itu luar biasa.”

Nimble berterima kasih dalam hati karena masih bisa bicara. Lebih dari itu – kenyataan bahwa dia bisa memuji Ainz di dalam keadaan seperti itu bukanlah hal patut dipuji.

“Ha ha ha-“

Dan apa yang diterima oleh Nimble tidak lain adalah tawa yang tenang.

“A, Apakah saya sudah menyinggung?”

“Tidak, tidak sama sekali. Anda bilang mantra yang barusan itu luar biasa, ya kan?”

“Y-Ya.”

Apa yang sebenarnya dia tertawakan? Keringat mengalir turun di dahi Nimble seperti sebuah sungai. Setelah melihat konsekuensi mengerikan jika membuat orang ini marah, dia tidak punya niat memancing kemarahannya.

“Tolong, harap tenang. Meskipun aku harus bilang, mantraku masih belum selesai. Sekarang, pertunjukan yang sebenarnya dimulai. Lagipula, ketika seseorang membuat persembahan kepada Black Goat of the Woods with a Thousand Young (Kambing Hitam dari Hutan dengan seribu anak), dia akan membalasnya dengan sebuah hadiah keturunannya. Anak-anaknya yang manis dan menggemaskan...”

TL Note : Shub Niggurath sering kali diasosiasikan dengan Black Goat of the Woods with a thousand Young, adalah seorang dewa dari cerita penulis horror amerika H.P Lovecraft di dalam judul “Cthulhu Mythos”, nama lain yang diberikan penulisnya adalah Lord of the Woods (Pemilik Hutan). Lihat https://en.wikipedia.org/wiki/Shub-Niggurath.

Benar sekali.

Dan seperti buah yang matang akan jatuh ke tanah sebentar lagi –

---

Para knight Baharuth Empire adalah yang pertama melihatnya.

Memang bisa diduga jika para knight tersebut, yang melihat dari jarak yang aman, akan melihatnya dahulu. Karena mereka merasa aman, mereka berani menatap ke luar dari celah sempit di dalam helmet mereka.

Setelah badai kematian yang telah merenggut nyawa dari pasukan Kingdom, sesuatu muncul di langit, sebuah bola hitam legam yang mengirimkan hawa dingin hingga menusuk tulang belakang bagi siapa saja yang melihatnya. Bola itu terlihat seperti mengotori dunia dengan keberadaannya.

Lalu, siapa di pihak Kingdom yang melihatnya? Kemungkinan besar adalah pasukan yang ada di sayap kanan, yang tidak memiliki pemandangan langsung dengan apa yang terjadi di sisi lain. Mungkin mereka merasakan sesuatu tidak biasa yang sedang terjadi, tapi mereka tidak tahu detil dari apa yang baru saja terjadi, dan saat mereka melihat ke sekeliling untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi, mereka melihat bola itu.

Seakan mata mereka diarahkan kesana, para prajurit di kedua sisi, dan prajurit di samping mereka menyadarinya. Dengan begini, semua orang di dataran Katze, yang sedang berkumpul untuk melakukan perang, akhirnya menatap tanpa bicara ke arah bola yang mengambang di langit.

Bola tersebut – yang tidak mirip sama sekali dengan sebuah lubang di langit – lebih mirip dengan jaring laba-laba yang terbuka, ketika seseorang memperhatikannya, mereka tak bisa teralihkan perhatiannya.

Bola hitam itu perlahan membesar.

Baik bertarung ataupun kabur, tak ada manusia yang terpikirkan untuk melakukan baik salah satunya. Yang bisa mereka lakukan adalah menatap dengan tampang bodoh.

Dan segera setelah itu – buah yang matang itu jatuh.

Seperti hukum alam, bola yang jatuh tersebut terbelah ketika menyentuh tanah.

Bola itu meledak seperti sebuah balon air yang menabrak tanah, atau mungkin seperti buah yang terlalu matang melakukan hal yang sama.

Bola itu penuh dengan sesuatu yang menyebar keluar dari titik benturannya. Itu adalah sesuatu yang mirip dengan aspal. Sesuatu tersebut menyerap cahaya, seperti sebuah gelombang kegelapan yang lapar, lengket dan cair menelan mayat-mayat dari para prajurit Kingdom yang telah mati.

Seperti diberitahu oleh naluri yang tak dikenal, tak ada yang terpikir kejadian itu akan berakhir begitu saja.

Mungkin kejadian itu baru saja dimulai.

Ini adalah awal dari keputusasaan mereka.

Tiba-tiba saja, sebuah pohon yang besar tumbuh dari cairan hitam yang menutup tanah.

Tidak, itu tidak terlihat seperti seindah sebuah pohon.

Pada awalnya, hanya ada satu buah batang, namun kemudian bertambah. Dua, tiga, lima, sepuluh... melambai seperti terkena angin yang tak ada disana. Apa yang muncul disana... adalah tentakel-tentakel.

“MEEEEEEEEEEEEHHHHHHH!”

Tiba-tiba saja, mereka mendengar suara embikan yang menggemaskan dari seekor kambing. Dan bukan hanya satu kambing. Suara dari gerombolan kambing kedengaran entah dari mana.

Seakan ditarik oleh suara itu, cairan yang seperti aspal itu menggeliat, dan melahirkan sesuatu.

Itu adalah sesuatu yang sangat aneh sekali, terlalu tidak wajar.

Memiliki tinggi sepuluh meter. Jika ditambahkan dengan panjang dari tentakel-tentakelnya, figur tersebut menjadi tidak jelas.

Dalam sekali tatap, mirip dengan semacam lobak. Sebagai ganti daunnya, ada tentakel-tentakel hitam yang tak terhitung jumlahnya, dan tubuhnya adalah seonggok daging yang ditutupi oleh benjolan-benjolan. Di bawahnya ada lima kaki, seperti kaki kambing, dengan ujungnya adalah kuku-kuku hitam.

Retakan-retakan muncul pada tubuhnya – seonggok daging tebal yang ditutupi oleh benjolan-benjolan itu – terkelupas dan terbelah dengan suara seperti benda yang pecah. Retakan-retakan ini tidak terbatas hanya pada satu area. Lalu....

“MEEEEEHHH!!”

Suara kambing mengembik yang menggemaskan terdengar dari retakan-retakan tersebut. Itu adalah perut-perut dari binatang liar yang mengeluarkan lendir tanpa henti.

Ada lima jumlahnya.

Lima makhluk tersebut menunjukkan bentuknya yang membuat hawa dingin menusuk tulang belakang kepada semua orang yang ada di dataran Katze.

The Dark Young of the Black Goat.
(Putra Kegelapan dari Kambing hitam)

Lahir dari mantra tingkat super “la-shub-niggurath – Pengorbanan untuk panen hitam”, mereka adalah monster-monster yang muncul dari manusia-manusia yang mati. Meskipun mereka tidak memiliki kemampuan spesial yang kuat satupun, mereka luar biasa tangguh.

Dan level mereka lebih dari 90.

Ini adalah sebuah tanda dari badai pembantaian.

Selain dari suara mengembik yang menggemaskan, luar biasa manis dan imut sehingga bisa membuat orang-orang ingin muntah, tak ada lagi suara lain. Itu karena tak ada yang bisa bicara, tidak mau percaya atau menerima peristiwa yang terjadi di depan mata mereka itu benar-benar terjadi. Lebih dari 300.000 orang – atau jika kamu hanya menghitung yang masih hidup, 235.000 – orang-orang yang berkumpul disini, tak satupun yang bisa berkata apapun.

Di dalam keadaan seperti ini, Ainz tertawa terbahak-bahak.

“Luar biasa. Ini adalah rekor baru. Dalam sejarah, mungkin aku adalah satu-satunya yang pernah berhasil memanggil lima ekor sekaligus. Menakjubkan. Aku harus berterima kasih kepada setiap orang yang mati disini hari ini.”

Di dalam situasi biasa, setiap pemanggilan Dark Young hanya akan menghasilkan satu saja, yang mana itu sendiri sudah bisa dirayakan. Mampu mengeluarkan dua adalah hal yang langka.

Dan sekarang, ada lima.

Seperti seorang pemain yang merayakan karena sudah mengalahkan nilainya sendiri yang tertinggi, Ainz gembira sekali dengan kenyataan bahwa dia sudah memasang rekor baru. Memangnya kenapa kalau puluhan ribu orang harus mati karenanya?

“Meskipun... akan lebih baik lagi jika ada lebih dari ini.. apakah lima adalah limit teratas? Jika aku sudah sampai di batas atas dari mantera tersebut, maka ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa.”

“Selamat! Seperti yang diduga dari Ainz-sama!”

Ainz tersenyum dibalik topengnya saat Mare memujinya.

“Terima kasih, Mare.”

Setelah itu, Nimble menoleh karena refleks, wajahnya berada di antara air mata dan tawa saat dia memuji Ainz pula.

“Se-Selamat.”

“Terima kasih.”

Ainz membalas dengan humor yang baik.

Penampilan Nimble yang tergerak secara tulus memicu gatal di hati Ainz.

Lalu, dia teringat hari-hari dimana dia adalah seorang pemain Yggdrasil, merasakan emosi yang sama yang ketika pertama kalinya dia melihat rapalan mantra dari “la-shub-niggurath”.

Sebagai mantra tingkat super yang sangat mencolok, kelihatannya itu telah mencuri hati dari semua orang. Yah, memang bisa diduga dari salah satu mantra yang paling terkenal di Yggdrasil. Ketika aku bilang aku akan merapalkannya, Albedo dan Demiurge tidak henti-hentinya mencurahkan pujian kepadaku.

Sebuah suara gachigachi muncul dari barisan pasukan Baharuth Empire.

Itu adalah suara dari armor yang saling berbenturan sendiri.

Tubuh para prajurit gemetar ketakutan, tapi tak ada yang menertawakan hal itu.

Tidak ada orang yang tidak diselimuti oleh jantung berdebar setelah mendengar tawa dari Sorcerer King yang telah mengeluarkan mantra yang membuat tulang belakang dingin.

Setiap orang di dalam Imperial knight membuat harapan yang sama.

Mereka berharap murka Ainz Ooal Gown tidak akan jatuh kepada mereka.

Dengan begitu, itu lebih mirip dengan sebuah doa.

Ketika para prajurit dengan khusyuk berdoa meminta bantuan kepada dewa mereka, Ainz memulai tahap selanjutnya. Dia merasa bahwa dia sudah melakukan hal yang cukup, namun sekali lagi, tidak ada salahnya memastikan.

Kali ini, tujuannya adalah untuk mengumumkan keperkasaan dari Ainz Ooal Gown, seorang praktisi mantra tingkat super, kepada negeri-negeri yang sedang berkumpul.

Tujuan itu sudah dicapai. Namun, membiarkan bawahan-bawahan ini hilang begitu saja adalah hal yang sia-sia.

Benar sekali, itu akan jauh terlalu sia-sia.

Ainz mendengus.

Jika dia memiliki sebuah lidah, dia akan menjilati bibirnya saat menunggu.

Ini adalah kegembiraan yang tidak bisa dia rasakan di dalam Yggdrasil, kegembiraan karena mampu secara serentak mengarahkan Lima Dark Young.

“-Ah, ayo kita coba. Serbu mereka, wahai domba-domba kesayanganku.”

Saat mereke menerima perintah dari pemanggil mereka, Ainz. Dark Young tersebut mulai bergerak dengan kelambatan yang membosankan.

Dengan gaya berjalan lima kaki yang mengherankan, dark young-dark young itu meluncur dengan gerakan yang lincah. Daripada terlihat anggun, bagaimanapun mereka terlihat seperti gerakan dan energi yang kacau dan membingungkan, dan dari sudut pandang tertentu, mungkin bisa terlihat menggelikan.

Selama mereka tidak datang kepadamu.

Tubuh mereka yang besar bergerak dengan ringan, dan Lima Dark Young mulai berlari kecil saat mereka menyerang pasukan Kingdom.

[Ah, benar juga, ada tiga – tidak, empat orang yang tidak boleh kalian bunuh. Aku benar-benar melarang kalian melukai mereka.]

Saat dia teringat tiga orang yang dibisikkan oleh Demiurge agar diampuni, Ainz mengirimkan perintah melalui otak kepada para Dark Young.

---

“Apakah ini mimpi?”

Para prajurit Kingdom bergumam satu sama lain, agak jauh dari setan yang tidak manusiawi. Tentu saja, tidak ada yang bisa menjawab mereka. Mata setiap orang terpaku pada pemandangan yang terjadi di depan mereka, dan mereka telah kehilangan tenaga untuk berbicara. Seakan jiwa mereka telah dicuri.

“Hey, ini mimpi, ya kan? Aku pasti sedang bermimpi, ya kan?”

“Ahh. Ini benar-benar mimpi buruk.”

Saat kedua kalinya pertanyaan itu muncul, beberapa orang berhasil menjawabnya. Tapi respon mereka membawa sebuah petunjuk ingin lari dari kenyataan.

Itu tidak mungkin.

Mereka tidak ingin mempercayainya.

Pemikiran seperti ini tersebar ke seluruh pasukan infanteri. Bahkan saat wujud yang lamban itu perlahan tapi pasti semakin membesar, bahkan saat makhluk yang tak manusiawi itu mendekati mereka, mereka masih tetap tidak ingin menerima bahwa ini adalah kenyataan.

Jika itu adalah monster-monster biasa, mungkin mereka akan mengumpulkan keberanian untuk mengangkat senjata. Namun, makhluk yang muncul setelah 70.000 prajurit dibantai dalam sekejap tidak mungkin hanya monster biasa. Itu seperti menonton angin topan yang bergerak maju, dan tak ada yang bisa mengumpulkan keberanian untuk menghadapi badai tersebut.

Gerakan makhluk yang besar namun secara tidak wajar sangat lincah berlari di atas kaki mereka yang pendek, gemuk dan tebal itu, menyerang dengan kecepatan yang luar biasa.

“Angkat tombak kalian!”

Sebuah suara terdengar.

Datangnya dari mulut seorang bangsawan, teriakan bernada tinggi itu adalah suara buatan yang bernada tinggi lahir dari keputusasaan. Matanya merah dan buih berkumpul di sudut mulutnya.

“Siapkan tombak! Angkat tombak kalian!! Angkat tombak kalian jika masih ingin hidup!!

Meskipun dia sudah kehilangan akal karena takut dan sulit memahami apa yang sedang dia katakan, dia masih bisa dengan jelas mengeluarkan perintah “Siapkan tombak”. Setelah diingat-ingat lagi, itu mungkin adalah perintah terbaik yang bisa dia berikan.

Bertindak karena refleks, para prajurit mengangkat tombak-tombak mereka, membentuk sebuah barisan tombak yang kuat.

Mereka menanamkan ujung belakang tombak mereka ke tanah dengan kuat, agar kecepatan lawan mereka hanya akan melukai mereka sendiri ketika lawan itu merangsek kearah titik pagar.

Meskipun formasi ini hampir tidak terkalahkan oleh para knight Baharuth Empire, para prajurit Kingdom bertanya-tanya – di dalam bagian otak kecil mereka yang terpisah yang masih jelas – apa gunanya mereka melakukan itu dengan tombak sekecil yang mereka genggam. Mungkin mereka mengira ini adalah satu-satunya peluang mereka untuk bisa selamat.

Tidak mungkin bisa kabur dari tapak-tapak makhluk yang mendekat dengan kecepatan yang tidak wajar itu. Meskipun jika mereka lari dengan seluruh tenaga, mereka masih akan diinjak-injak mejadi bubur merah.

Berharap agar salah satu monster itu tidak menuju ereka, para prajurit menguatkan tombak mereka dan menunggu serangan tersebut.

Monster-monster itu – yang seharusnya sangat kecil di kejauhan – menutup jarak dengan kecepatan yang luar biasa.

Saat monster-monster itu semakin besar, dan bumi mulai bergetar karena gemuruh derap langkah kaki monster-monster itu, jantung para prajurit mulai berdegup tidak karuan.

Lalu, saat jantung mereka merasa seakan meledak di dada, siluet besar itu muncul di depan mata.

Itu seperti sebuah dumptruck yang menginjak kerumunan semut.

Para prajurit dari pasukan Kingdom mengangkat tombak mereka dengan tangan gemetaran. Tapi apa gunanya mereka terhadap tubuh yang besar dan solid dari Dark Young itu? Tombak-tombak itu patah seperti tusuk gigi tanpa sedikitpun menggores kulit-kulit besar itu.

Dark Young tersebut menginjak-injak tubuh dari para prajurit Kingdom di bawah kaki mereka.

Serpihan dalam jumlah yang tak terhitung dari banyaknya tombak yang hancur beterbangan di udara.

Meskipun Dark Young-Dark Young itu menghancurkan perlawanan yang bahkan tidak bisa dianggap sebagai perlawanan, Dark Young tersebut murah hati dengan cara mereka sendiri.

Tidak ada luka.

Tidak ada waktu bagi korban mereka menderita sebelum mereka diinjak hingga rata di bawah berat raksasa dari Dark Young.

Para prajurit pemegang tombak itu bahkan tidak punya waktu menyadari bahwa tombak-tombak yang mereka pegang telah dilumat menjadi serpihan-serpihan. Yang mereka lihat adalah bayangan hitam yang muncul di depan mereka.

Para prajurit itu menjerit lalu menjerit lagi dan lagi.

Onggokan daging beterbangan di udara. Mereka bukan berasal dari satu dua orang saja, tapi sepuluh, ratusan korban. Mereka diinjak oleh tapak kaki raksasa, dan dilemparkan – tidak, berterbangan karena lambaian tentakel-tentakel itu.

Tak perduli mereka itu kalangan bangsawan atau rakyat jelata, sekarang mereka semua sama-sama hanya onggokan daging berdarah.

Beberapa diantaranya memiliki keluarga di desa mereka. Beberapa memiliki teman yang ditinggal. Beberapa memiliki orang-orang yang sedang menunggu mereka. Ketika mayat mereka yang sudah tidak bisa dikenali menjadi seperti lumpur, semua itu tidak penting lagi.

Bagi semua orang, Dark Young memberikan perlakuan yang sama dan setara – yaitu kematian.

Dark young-dark young itu melumat banyak manusia dengan tapak-tapak kaki mereka hingga mereka puas dengan lumuran darah, tapi meskipun begitu mereka tidak berniat untuk berhenti.

Dark Young of the Black Goat mulai berlari.

Mereka terus berlari. Mereka tidak akan berhenti ketika berada di tengah-tengah pasukan Kingdom.

“Iyaaaaaaaaaaaaaaaaa!”

“Abbaaaaaaaaaaaahhh!”

“Hentikaaaaaaaaaaann!”

“Selamatkan akuuuuuu!”

“Tidaaaaaaaaaaaakkkkk!”

“Uwaaaaaaahhhhhhhhh!”

Jeritan-jeritan itu terdengar setiap kali tapak-tapak kaki itu turun ke tanah. Jeritan-jeritan itu bercampur dengan suara menjadi bubur basah dari tubuh-tubuh yang hancur di bawah tapak kaki perkasa dari Dark Young tersebut. Dan tentakel-tentakel mereka yang tebal dan berdaging melambai kemana-mana dengan cara yang liar dan seperti main-main sehingga menerbangkan tubuh-tubuh manusia itu dengan bunyi retakan yang menyakitkan.

Sebuah suara yang tak pernah terdengar sebelumnya terus terdengar lagi dan lagi tanpa akhir.

Terinjak-injak.

Kata-kata apa yang lebih baik yang bisa menjelaskan pemandangan ini?

Beberapa orang mati-matian menusukkan tombak mereka ke depan. Dark Young tersebut, yang tubuhnya besar dan tidak berniat menghindari dari serangan-serangan itu, terkena serangan-serangan itu. Namun, tombak mereka tidak bisa menembus cukup dalam sehingga menyebabkan luka pada tubuh mereka yang seperti lempengan itu. Seakan otot yang sekeres besi telah menutup kulit yang tebal dan elastis tersebut.

Tanpa menghina perlawanan mereka yang percuma, Dark Young tersebut hanya bergerak maju.

Sebelum para prajurit menyadari tekad mereka yang fatal itu percuma, Dark Young sudah tiba di bagian yang paling tengah dari pasukan Kingdom.

“Lari! Lari!”

Mereka mendengar teriakan dari kejauhan. Sebagai responnya, semua prajurit mulai kabur. Itu memang seperti sebuah gerombolan laba-laba yang tersebar ke seluruh arah.

Tapi tentu saja, Dark Young itu jauh lebih cepat daripada manusia biasa.

Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat. Splat.

Suara manusia yang diinjak-injak menjadi bubur, suara dari onggokan daging yang berterbangan, dan suara dari jeritan yang terus berlanjut lagi dan lagi.

Overlord Light Novel Bahasa Indonesia


----

Seakan mereka telah tiba di padang tandus, tiga monster itu menyeberangi barisan pasukan tengah dan berlari ke arah sayap kanan di tengah-tengah cipratan darah kental. Dalam sekejap, monster-monster itu akan tiba di pasukan Raeven.

“Mundur! Mundur!”

Cara Raeven meneriakkan perintah ini lebih mirip dengan ratapan.

Tidak ada yang bisa melawan monster-monster itu.

Jangan sampai membuang nyawa sia-sia.

Saat mereka mendengar ucapan Raeven, para prajurit yang ada di sekitar melemparkan senjaa mereka dan lari karena panik.

Tentu saja, karena terlalu banyak orang, tidak mungkin mereka bisa bergerak dengan bebas.

Pertama dia berpikir untuk memberikan tanda mundur dengan teratur. Mereka akan berjaga terhadap serangan dari belakang dan seterusnya, tapi membuang-buang waktu untuk hal semacam itu sekarang adalah kesalahan besar.

“Ainz Ooal Gown, makhluk macam apa kamu, magic caster macam apa kamu sebenarnya?!”

Dia sudah menganggap remeh Ainz Ooal Gown. Tidak, dia tidak berniat melakukan hal itu sejak awal.

Setelah menerima ucapan dari Gazef Stronoff dan memikirkannya, dia sudah berencana untuk melihatnya sebagai seorang musuh dengan kaliber tertinggi yang bisa dibayangkan. Namun, yang bisa dia katakan sekarang adalah bahwa dia sudah menganggap remeh kemampuan orang itu.

Bayangan yang dia buat tidaklah cukup.

Siapa yang bisa menduga bahwa Ainz Ooal Gown memiliki kekuatan yang semenakjubkan itu? Siapa yang tahu kekuatan semacam itu memang ada di dunia ini?

Melihat siluet-siluet dari monster-monster yang semakin mendekat dan semakin membesar, para prajurit yang ada di sekitar Marquis Raeven meneriakkan perintah.

“Ini bukan lagi medan perang, ini adalah lantai pembantaian! Lari saja!”

“Tuanku!” seorang knight berkata saat dia melepaskan helmetnya. “Sang Raja! Bagaimana dengan sang raja?”

“Dasar bodoh! Sudah tidak ada waktu untuk itu! Ya Ampun! Monster itu datang kepada kita!”

Saat mereka melihat ke arah sumber teriakan, sementara yang lainnya sudah kabur dengan giat, pengancuran sayap kanan yang sudah hancur telah dimulai. Meskipun kelihatannya mereka seperti sedang merangsek ke arah tersebut dengan garis lurus, mereka tidak menyasar Raeven sampai-sampai mereka menginjak-injak tempat manapun yang mereka inginkan, Dark Young yang lain terletak jauh sekali dari Raeven.

“Dimana sang raja?!”

“Beliau ada disana!”

Saat dia melihat ke arah bendera kerajaan yang ditunjuk oleh prajurit tersebut, seekor Dark Young sudah mendekat.

Raeven gemetar. Apa yang bisa dia lakukan jika dia ingin membantu? Namun, jika raja Ranpossa III hilang disini, seluruh negeri mungkin akan runtuh.

Bagaimanapun-

“Serahkan kepada Gazef-dono!”

Raeven percaya kepada Gazef.

Dia adalah seorang warrior yang layak mendapatkan pujian dari raja. Meskipun dia masih tidak mampu mengalahkan monster kambing hitam tersebut, setidaknya, dia bisa membawa sang raja keluar dengan aman dari tempat yang seperti neraka ini.

“Marquis Raeven! Situasinya gawat! Tolong mundur dengan segera!”

Suara dari mantan petualang orichalcum, bawahan yang paling dia percaya, menyela ucapan Raeven.

“-Tuanku!”

Lebih mirip dengan teriakan daripada jeritan. Raeven meneriakkan sebuah balasan.

“Aku mengerti! Aku akan pergi sekarang!”

Hingga titik ini, hingga sejauh ini, sudah tidak ada gunanya lagi menyamarkan mundur dengan kalimat yang indah.

“Tolong serahkan tugas pengerahan orang-orang kepada saya! Tuanku, anda harus pergi dari sini sekarang, dan menuju ke E-Rantel!”

Teriakan itu datangnya dari pria bermata seperti ngantuk. Meskipun dia terlihat sangat tidak bisa diandalkan, Raeven tidak bisa menemukan orang yang lebih baik dalam mengomando pasukannya.

“Aku akan serahkan padamu! Gunakan namaku sesukamu! Aku akan menerima konsekuensinya!”

Suara dari tapak kaki itu sudah sangat dekat. Karena takut, dia tidak berani menoleh ke belakang untuk melihat seberapa dekatnya monster-monster itu. Namun, kudanya tidak mau bergerak. Meskipun dia sudah menendangnya dengan seluruh tenaga, masih saja tidak bergerak. Kuda itu menelungkupkan daun telinganya dan tetap tak bergeming.

Saat itu, di tengah-tengah keributan, sebuah kelompok kuda yang sudah melemparkan penunggangnya berlarian. Orang-orang yang ada di punggung mereka berpegangan erat kepada tubuh kuda mereka, yang kelihatannya sudah mengabaikan tali kekangnya yang sudah longgar.

Betapa ironisnya, tidak dikira kuda perang yang terlatih tidak akan mampu bergerak karena takut, sementara kuda yang tak terlatih berlarian dengan panik.

“Tidak kusangkan latihan malah memberikan efek yang terbalik!”

Sejak awal, kuda adalah binatang yang pemalu. Hanya setelah berlatih mereka bisa dianggap kuda perang yang tak kenal takut. Namun, memang karena latihan inilah sehingga mereka tidak bisa bergerak. Kenyataan bahwa mereka tidak luluh dan berlari akibat efek dari ketakutan ini adalah bukti bahwa latihannya efektif.

“Maafkan aku! [Lion’s Heart!]

Priest dari Dewa Angin, Yorlan Dixgort, merapalkan sebuah mantra untuk menahan takut kepada kudanya. Kuda yang tenang meringkik dengan keras.

“Tuanku! Kami akan menunjukkan jalan!”

“Tolong bantuannya!”

Dengan suara bawahannya yang berharap dia sehat bergema di punggungnya, Raeven memacu kudanya agar bergerak liar, dengan diantar oleh para mantan petualang orichalcum.

Mengendarai kuda melalui sebuah gerombolan orang yang kacau balau sangat sulit. Oleh karena itu, itu hanya bisa dilakukan karena para mantan petualang orichalcum, yang berdiri dekat dengan puncak dari manusia.

Dengan membelakangi suara-suara yang berharap dia selamat, Raeven berhasil menembus aliran manusia di bawah penjagaan dari para petualang.

“Magic caster itu adalah monster! Bagaimana mungkin orang seperti dia bisa exist di dunia?!”

Raeven mengutuk Ainz saat kudanya tersentak ke atas dan ke bawah saat berlari dengan kecepatan penuh.

“Sialan! Kita harus melakukan sesuatu! Aku harus memikirkan sebuah cara untuk melindungi dunia kita – masa depan kita!”

Ketakutan mungkin adalah alasan mengapa dia secara tidak sadar bergumam sendiri. Jika dia tidak berkata apapun, jika dia tidak mengalihkan kesadarannya, otak yang cerdas miliknya itu mungkin akan menggambarkan mimpi buruk yang mengerikan dari bahaya yang sedang mendekatinya.

Ketika dia kembali, dia akan duduk dengan Pangeran dan Putri lalu menggambarkan sebuah bentuk penangkalan terhadap magic caster yang sudah jauh melewati ekspekstasi dari makhluk sejenisnya.

Jika ini terus terjadi, seluruh manusia akan dikuasai.. Tidak, itu adalah skenario terbaik. Dalam skenario terburuk, seluruh manusia akan menjadi mainan bagi Ainz Ooal Gown, untuk disiksa hingga akhir hidup mereka yang pahit.

Suara dari decakan lidahnya, dipenuhi dengan tekanan dan kefrustasian, melebihi suara derap langkah kaki kuda.

“Gawat! Tuanku, tolong arahkan kuda anda ke kanan! Monster itu sudah mengejar kita!”

“Bagaimana bisa dia menemukan kita tanpa mata!?” Lockmeyer sang thief berteriak. “Lund! Apakah kamu memiliki magic satupun untuk ini?”

“Tentu saja tidak! Apa kamu kira mantra sembarangan akan berhasil digunakan terhadap monster itu, Lock?”

“Meskipun begitu, bagaimana kita bisa tahu jika kita tidak mencobanya-“

“Cukup! Kita akan seberangi jembaan itu ketika kita sudah sampai! Monster itu mungkin hanya bergerak maju di arah yang sama dengan kita! Tuanku! Bergeraklah ke depan kami! Kita akan membentuk satu baris!”

Suara mereka gemetaran.

Menurut instruksi, Raeven melarikan kudanya ke posisi pangkal. Lalu, dia mengarahkan kudanya ke arah dimana lebih sedikit orang yang kabur.

Dari kejauhan, suara mengembik dari Dark Young menenggelamkan degupan jantungnya.

“MEEEEEEEEEEEEEEHHHHHHHH!”

-Sudah dekat.

Keringat mengucur dari dahi Raeven seperti air terjun. Dia tidak berani menoleh karena ketakutan, tapi dia bisa merasakan udara di belakangnya semakin hangat dan lebih hangat.

Lalu, yang lainnya-

“MEEEEEEEEEEEEEEEHHHHHHH!”

“Sialan! Ini gawat! Dia memang datang mengarah kepada kita sejak awal! ...Semuanya! persiapkan diri kalian!”

Sebagai balasan, Boris pimpinan tim berteriak dan merapalakan mantranya.

“[Reinforce Amor!]”

“[Lesser Strength!]”

“Bagus! Kalau begitu, tuanku! Biarkan kami menerima serangan musuh! Jangan melihat ke belakang apapun keadaannya dan teruslah berlari!”

Hanya ada satu hal yang bisa dia katakan kepada para petualang, yang sudah menaklukkan rasa takut mereka.

“...Aku mengandalkanmu!”

“Kami mengerti! Ayo!”

“Ohhhh!”

Dia bisa mendengar dari jarak yang melebar antara dirinya dan para mantan petualang di belakangnya.

Raeven menundukkan kepalanya, sebisa mungkin meminimalisir menahan udara. Meskipun dia tidak tahu berapa banyak waktu yang bisa mereka ulur, yang bisa dia lakukan adalah berusaha lari sekeras mungkin – kembali dalam keadaan hidup-hidup adalah satu-satunya cara membalas loyalitas mereka.

“Fly! [Fireball]!”

“[Invulnerable Fortress]!”

Saat dia berkendara di punggung kuda yang berlari dengan kencang, Raeven berpikir dia bisa mendengar suara dari mantan petualang yang sedang masuk ke dalam pertempuran, dan bahkan melalui angin yang berhembus melewati wajah dan telinganya.

Dan kemudian – dalam dua detik dia tidak bisa mendengar para mantan petualang lagi.

Apa yang dia dengar adalah suara dari sebuah tapak kaki yang besar sedang jatuh.

Jantungnya berdebar tidak karuan di dalam dadanya.

Di dalam jangkauan pandangan dari kepalanya yang menunduk, bayangan raksasa yang dia lihat di bawahnya membuat Raeven meratap dalam keputusasaan yang tidak mengeluarkan suara.

Dia menyadari bahwa di bawah kakinya – tubuhnya yang dibawa lari oleh kuda dengan kecepatan penuh – sebuah tentakel yang tebal dan panjang sedang menggapai dirinya.

“Tidak...”

Kuda itu berlari seperti sudah gila. Kuda itu berlari lebih cepat daripada yang pernah Raeven rasakan sebelumnya. Kuda itu mungkin adalah yang paling tercepat yang pernah ada.

Meskipun begitu, bayangan yang kuat masih menjulur di atas tanah.

“Aku tidak ingin hal ini!”

Dia berteriak. Melawan kemauannya, dia berteriak dengan sepenuh hati.

Sebuah sensasi hangat dan basah menyebar di sekujur pangkal pahanya.

Raeven memaksa matanya terbuka, dan tanpa melihat ke belakang, dia memaksa kuda itu bergerak maju.

Dia tidak boleh mati. Negeri ini sudah tidak dia pedulikan lagi. Jika negeri ini runtuh, maka biarkan saja runtuh.

Jika mengangkat senjata melawan Ainz Ooal Gown berarti mati, maka membuang negeri ini dan lari juga tidak apa-apa.

Betapa bodohnya.

Betapa bodohnya dia sejak dulu.

Datang ke medang perang ini benar-benar tindakan yang bodoh.

Jika saja dia tahu seberapa kuat Ainz Ooal Gown itu, dia pasti akan tetap tinggal di dalam ibukota bagaimanapun caranya.

Dia tidak memikirkan masa depan Kingdom Re-Estize lagi.

“Aku tidak menginginkan ini!”

Dia masih tidak boleh mati.

Dia tidak boleh mati ketika putranya masih sangat kecil. Dan.... dia tidak bisa meninggalkan istrinya yang tercinta sendirian dengan mati.

“Aku tidak-“

Raeven membayangkan anaknya ada di depan.

Putraku yang tersayang.

Sebuah kehidupan yang sangat kecil telah lahir. Perlahan semakin membesar. Lalu sakit. Dulu, dia ribut-ribut karena itu. Bayangan dirinya yang berlarian setengah gila, meneriakkan perintah, sementara istrinya duduk disana terdiam, membuatnya malu.

Dia tidak memanjakan putranya, seperti yang dikatakan oleh istrinya.

Raeven hanya sangat berterima kasih sekali kepada istrinya yang telah membesarkan putranya yang tersayang. Namun, dia jarang berkata demikian karena itu membuatnya malu.

Sudah waktunya untuk anak kedua.

Jika dia tidak datang ke medan perang ini, dia mungkin akan bisa memeluk dua orang itu.

“...Eh?”

Suara dari tapak kaki itu tiba-tiba berhenti.


Karena lebih terdorong oleh rasa penasaran daripada keberanian, Raeven menoleh ke belakang. Di matanya, dia melihat Dark Young itu tidak bergerak, seakan terdiam di tempat.

49 komentar:

Unknown mengatakan...

Mantafff!!!

attur mengatakan...

lanjut min

Ahmad Untung mengatakan...

Splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat splat...

Unknown mengatakan...

Lanjut min

Rinnan Kanvas mengatakan...

Great (y)

Yan mengatakan...

mantab min, makasih buat translate nya.. ditunggu kelanjutannya

Unknown mengatakan...

Sadis..

Unknown mengatakan...

Salah tulis , Lanjutkan gan , Walaupun bentar lagi abis.

Makh mengatakan...

SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT

Ikin mengatakan...

vol 10. di tunggu. minnn
min. yg. ganteng...

Unknown mengatakan...

Semangat terus min translatenya kami butuh.
selesai in vol 9 nya min ditunggu.
ini ada vol 10 kalau belom punya.
jangan lupa jaga kesehatan min, lo sakit kami yg susah. wkwk
https://mobile.facebook.com/overlordLN/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C6031635473

Anonim mengatakan...

Gw kira kambingnya lucu, eh pas liat gambar nya splat splat splat splat splat splat

Unknown mengatakan...

Spaltnya kurang banyak min

Anonim mengatakan...

Cyberwiki, jumlah splat dalam chap ini ada 225 spat

Anonim mengatakan...

Sementara pasukan kingdom di injak2 kambing, kami sedang menikmati sate kambing

Satud mengatakan...

mantab, pembantaian...

btw, Sankyu min :D

FerryLacus mengatakan...

MANTAP DJIWA (Y)

Ramiris mengatakan...

Splat 1000x

Brian Torao mengatakan...

sankyu overlord vol.9 bab 4 bag.2

awen478 mengatakan...

makasih banyak min atas translatenya, makasihh banget ane doain mimin sehat selalu dan diberi kelancaran rezeki

Yasin mengatakan...

Ajigile :v siapa bilang ainz dianggap 5000 orang, orang toh sdh tak terukur kekuatannya :'v btw RIP kingdom.

Unknown mengatakan...

SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT SPLAT Makasih SPLAT SPLAT nya min..

M. Afif Aqli mengatakan...

Splat. Splat. Splat. Everywhere 😂😂

Levius mengatakan...

harusnya itu SPLAT 105.000x :'v

Xen mengatakan...

Gw masih gak tau bentuk kambingnya sebelah mana wkwkwk tpi asli ini sadis banget gila 😭😱

Anda mengatakan...

Thanks min

Anonim mengatakan...

"Alibi Doang" 4 orang yg di ampunin
Raja - buat bidak
Raven - buat bidak negisiator
Clamb - kartu buat bikin si ranner jadi bidak (usul Demiurge)
Gazef - kelinci percobaan yang cukup berharga

Unknown mengatakan...

ganti aja judul novelnya jadi overpower XD
baru kambing loh.. blm tukang aqiqahnya yg mncul

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Zorez mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Zorez mengatakan...

Sasuga Ainz-Sama

Unknown mengatakan...

Min gw heran setiap kali ada kengerian/hal yg kuat muncul pasti ada kata² yg berhubungan Dengan tulang belakang/tulang belakang yang menjadi dingin,apakah kengerian bagi orang dunia baru berasal dari tulang belakang/hanya tulang belakang yg bisa merasakan kengerian²...mohon pencerahannya

Unknown mengatakan...

Kesimpulan nya adalah jika kalian mendengar bunyi langkah SPLAT-SPLAT segeralah berlari ketempat aman

Risad mengatakan...

saking serunya gue baca kata demi kata termasuk splat splat splatnya geu baca semua satusatu😱😱😱😱😱

Unknown mengatakan...

Kirian sprit menyegarkan

Akira mengatakan...

Ohhhhh sugoiiiiiiii😏😏😏😏😏😏

Unknown mengatakan...

Sasuga Sorcere King Ainz Ooal Gown

catren mengatakan...

Bayangin reaven dkejar2 udah ngeri tak terasa sampe last part.

Unknown mengatakan...

@catren hahhaha, kasian gw sama reaven padahal cuma dia bangsawan yang baik dan waras tapi masih mendinglah daripada para bangsawan bodoh lainnya pada mati.

Unknown mengatakan...

Mantap min lanjut terus

D mengatakan...

Lak

D mengatakan...

Ah kakak ini, jangan gitu dong, saya kan jadi ngeri mbayangkan setiap SPLAT dgn orang penyet seperti tempe penyet dlm sambel.

D mengatakan...

HUAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHA
Aligato Min

D mengatakan...

Sayangnya tak nampak cangkul. Kalau ada dapat digunakan untuk menggali kuburan kecil agar tak dapat diinjak. Dan terus berharap tidak di serang tentakelnya

Wahyu mengatakan...

Naruhotto sasuga

Yahaha hayyuk mengatakan...

Awowkw
Mantep

Anonim mengatakan...

Sasuga ainz sama

Winn mengatakan...

Ada jeritan “Abbaaaaaaaaaaaahhh!”, kalo jeritan “Mammaaaaaaaaaaaahhh!” gk ada ya? Tambahin min, wkk..

Tekek hijau mengatakan...

Tepuk tangannnn.