Chapter 1 : The Demon Emperor Jaldabaoth
Part 4
Remedios menggenggam pedang sucinya lalu
menebas seorang demon - Wakil kaptennya sudah memberitahukan nama demon itu
kepada Remedios, tapi dia sudah lupa sama sekali - menjadi dua. Dengan
ditambahi kekuatan suci (holy), pedang tersebut bisa memberikan luka yang pedih
terhadap makhluk-makhluk jahat, hingga berakibat fatal. Remedios telah menebas
demon-demon yang mengamuk di penjuru kota satu persatu. Demon-demon yang roboh
hilang menjadi asap putih yang tebal seperti keluar dari luka mereka. Dalam
sekejap, tidak ada lagi jejaknya.
Namun, tanda-tanda akibat dari para
demon itu mengamuk di kota tetap ada.
"Bagaimana bisa jadi seperti
ini!?"
Dia melihat ke arah seorang prajurit
yang roboh - bukan salah satu dari pasukan penjaga barisan depan, tapi seorang
polisi patroli biasa - lalu Remedios berteriak marah.
Armor kulitnya terpotong dengan rapi,
dan tangannya sedang memegangi perutnya yang berwarna merah gelap. Remedios
bahkan bisa melihat warna merah muda organ-organ tubuhnya. Wajahnya jauh
melebihi titik kepucatan, sekarang sudah putih seperti tak ada darahnya.
Meskipun Remedios tidak memiliki
pengetahuan tentang medis, pengalamannya sendiri sudah cukup memberikan
informasi untuk bisa membuat keputusan. Tidak ada waktu baginya untuk
mengirimkan para prajurit yang terluka ke titik pengumpulan korban. Dia harus
merawat mereka di tempat dengan magic.
Para prajurit itu masih belum tewas,
tapi bukan juga selamat secara ajaib,
bukan juga karena para prajurit itu bagus, jadi apakah ini tujuan para demon
tersebut? dia tidak tahu apa yang para demon itu rencanakan.
Tetap saja, pilihan untuk sengaja
membiarkan para prajurit itu mati tidak ada di dalam hati Remedios. Tak ada
siapapun yang akan sengaja membiarkan para prajurit yang telah memilih untuk
menjadi sebuah perisai bagi negeri mereka untuk mengulur waktu. Dan yang
terpenting adalah dia seorang paladin kebenaran.
"Mulailah menyembuhkan dia!"
Remedios ditemani bukan hanya oleh para
elit paladin di belakang, tapi juga beberapa priest. Perintah Remedios
diarahkan kepada mereka.
Sebagai balasannya, salah satu wakil
Kapten melangkah maju dan berbisik ke telinga Remedios:
"Bukankah lebih baik membiarkan
paramedis yang ada di belakang membantunya? Jika kita menggunakan mana dari
para priest di sini, kita akan kehabisan ketika melawan Jaldabaoth, mungkin
saja itu tujuan para demon-"
"---Ahh, kamu terlalu banyak
bicara! Ini adalah perintah! Sembuhkan dia sampai dia bisa bergerak sendiri!
Dan juga-"
Sampai sini, Remedios menoleh ke arah
ajudan yang ada di sampingnya dan berkata:
"-Aku tidak bisa mendengarmu
bergumam dengan memakai helm, jadi bicaralah yang keras!"
"Ah, tidak, tidak apa..."
"Bagus sekali!"
Magic healing (penyembuh) menjahit luka
para prajurit itu dengan cepat. Tentu saja, penyembuhan itu belum selesai.
Lagipula, ini hanyalah mantra tingkat satu, dan mantra tersebut tidak bisa
menyembuhkan prajurit yang sudah di ambang kematian. Meskipun begitu, sudah
cukup untuk menyembuhkan para prajurit hingga titik dimana mereka bisa berjalan
terhuyung-huyung. Karena para prajurit sudah tidak lagi berada dalam bahaya
kematian, tidak perlu lagi menyembuhkan mereka. Remedios masih ingat Omelan
saudarinya yang tak hentinya mengingatkan dirinya untuk menghemat penggunaan
sumber daya yang terbatas.
"Kalian para pemberani, tetaplah
seperti itu dan dengarkan. Kami telah melakukan pertolongan pertama pada luka
kalian, jadi mundurlah. Setelah itu biarkan petugas medis di belakang mengobati
kalian."
Rasa perih karena berjalan mungkin cukup
untuk membuat para prajurit itu berurai air mata. Namun, Remedios tidak lagi
punya waktu untuk mendengarkan mereka. Dia harus tiba di tempat tujuan sebelum
Jaldabaoth tiba.
Para prajurit itu juga merasakan arti
dari tatapan kuat Remedios. Tak ada satupun dari mereka yang protes, mereka semua
setuju.
"Baiklah! Kalau begitu sampai jumpa
lagi nanti!"
Remedios berlari kecil di depan
pasukannya. Armor logamnya lebih ringan dan mudah untuk bergerak daripada yang
terlihat, melihat kemampuan fisik Remedios, dia bisa tiba di tempat tujuannya
lebih cepat dari yang lain. Namun, adiknya Calca dan ajudannya sering berkata
kepada Remedios, "Jangan maju sendiri setiap saat!" jadi Remedios
menahan lagi keinginan untuk berlari dengan seluruh tenaga dan membuang
keinginannya untuk menebus waktu yang telah terbuang.
Tak lama, Remedios telah tiba di tempat
tujuannya, yaitu sebuah sudut kota.
Jalanan membentang di hadapan mereka.
Evakuasinya telah lama selesai, jadi tidak ada orang di sana.
"Kapten, jika kita mengikuti jalan
besar ini dan belok kanan, lalu kanan lagi, kita akan tiba di plaza tempat
menunggu Jaldabaoth. Apakah anda ingin kami mengamatinya terlebih dahulu?"
"Tidak, tunggu Calca-sama dan
saudariku - serta para petualang. Setelah itu, lakukan persiapan akhir dan
angkat benderanya tinggi-tinggi!"
Patuh terhadap perintah Remedios, para
bawahannya mengikatkan sebuah bendera ke sebuah gedung di kejauhan. Ini untuk
memberitahukan kepada unit lain bahwa para elit paladin yang dipimpin Remedios
telah tiba.
Operasi mereka akan melibatkan Calca dan
pasukan pribadinya, Queralt dan para pilihan dari kuil, para petualang
peringkat tinggi, dan sebuah pasukan paladin elit Remedios. Empat unit telah
berpisah lalu menuju lokasi Jaldabaoth.
Ada sekitar lima ratus paladin di dalam
orde. Sebagian besarnya sebanding dengan tingkat kesulitan dari dua puluh
monster, dan diantara mereka terdapat para warrior hebat yang mampu membantai
satu monster dengan tingkat kesulitan enam puluh satu lawan satu. Keseluruhan,
ada dua puluh lima warrior ultra elit, yang membentuk inti dari pasukan
Remedios.
Secara tidak sengaja, sisa tiga ratus
lebih paladin saat ini sedang berdiri berjaga di dinding kota melawan para
demihuman yang bergerak maju.
Awalnya, mereka harus membentuk sebuh
kelompok lalu bergerak menjadi satu. Namun, Jaldabaoth memiliki sebuah
kemampuan serangan area luas yang bisa meruntuhkan dinding, jadi mereka memilih
untuk berpisah menghindari kehancuran akibat terkonsentrasinya pasukan mereka.
Alasan mengapa mereka memasang bendera di kejauhan adalah agar meskipun
Jaldabaoth melihat bendera itu dan menyerangnya, tidak akan menghalangi
kelompok sisanya.
"Bisakah serangan penghancur
dinding Jaldabaoth digunakan lebih dari sekali, Isandro?"
Ada dua Wakil Kapten di dalam Orde
Paladin.
Salah satu dari mereka adalah seorang
ahli pedang rata-rata, tapi ahli di dalam bidang lain, namanya adalah Gustavo
Montanjes. Saat ini, dia sedang mengarahkan para paladin yang sedang memperkuat
dinding-dinding kota, jadi dia tidak ada di sana.
Ada lagi yang lain, yang saat ini sedang
berdiri di samping Remedios. Orang yang merupakan tujuan dari pertanyaan
Remedios adalah salah satu dari sembilan warna pula, Isandro Sanchez, yang
dipanggil "the Pink"
"Jika dia bisa menggunakannya
berkali-kali, maka aku tidak tahu mengapa dia tidak menggunakannya. mungkin
lebih masuk akal jika dianggap ada kondisi tertentu atau semacam delay sampai
dia bisa menggunakannya lagi."
"Masuk akal. Kurasa memisahkan diri
itu terlalu berlebihan."
"Tidak, bukan semacam itu. Mungkin
dia sedang menyimpan tenaga untuk mengeluarkan sebuah kekuatan besar. Kita
tidak boleh ceroboh."
"Ya ya, aku tahu."
Remedios menghentikan percakapan mereka.
Lagipula dia tidak cocok dalam hal berpikir.
Terutama politik membuat kepalanya
sakit. Dia benar-benar bingung terhadap alasan mengapa para bangsawan
mengerutkan dahi terhadap kenyataan bahwa seorang wanita bisa naik tahta
menjadi Ratu Suci (Holy Queen).
Mereka merasakan hal yang sama terhadap
gelar Calca, yang merupakan kombinasi dari Raja suci dan Wanita. Mereka protes
karena seorang wanita memimpin mereka dan istilah baru harus diciptakan
karenanya.
Dengan catatan itu, akan lebih mudah
dipahami jika itu adalah masalah siapa yang lebih kuat atau lebih lemah.
"-Kapten Custodio, rombongan priest
dan para petualang telah mengangkat bendera mereka."
"Bagaimana dengan Calca-sama?"
"Masih belum."
"Begitukah... yah, sudah waktunya
untuk mulai merapalkan mantra-mantra pertahanan yang memiliki durasi lebih
lama. Ketika Calca-sama tiba, kita akan menuju Jaldabaoth dulu lalu bertindak
seperti umpan untuk menarik perhatiannya. Kuatkan tekadmu dan berhati-hatilah
terhadap serangan spesial yang dimiliki musuh."
"Tidak ada gerakan dari
plaza".
Mereka telah memastikan bahwa pasukan
yang mendahului telah dihabisi, dan jika target mereka berpindah lokasi, para
petualang yang bertanggung jawab terhadap pengamatan pasti sudah memberitahu
merea. Jika tidak ada kabar dari mereka, itu artinya Jaldabaoth belum bergerak
dari plaza tempat dia muncul.
"Dia meremehkan kita, demon kecil
menyedihkan itu. Mungkin berpikir bahwa jika dia bisa membunuh kita semua di
sini, dia bisa menguasai negeri itu dengan mudah.
"Tidak, Kapten. Kelihatannya dia
seperti sedang mengulur waktu. Jika kita terpaku di sini bertarung melawan
Jaldabaoth, pasukan demihuman akan bisa mendapatkan kemenangan di tempat
lain."
"...Oh begitu. Jadi itu juga
memungkinkan... Jaldabaoth ini sangat pandai, huh."
"Kurasa dia sangat ahli dalam
perencanaan karena dia adalah seorang demon."
"..Hmph. Dia hanya seorang demon
yang terlalu percaya diri, aku akan hajar dia seperti seekor anjing dan
membuatnya menangis dengan pahit."
Saat Remedios bersumpah sepert itu
kepada para dewa, bendera terakhir telah berdiri. seakan sedang menunggu momen
tersebut.
"Wakil kapten!"
"Baik! Semuanya, kita keluar!"
"Baiklah! Ikuti aku!"
Remedios mulai berlari, bertekad untuk
menguburkan pedangnya ke wajah demon-demon itu.
Dia berbelok di sudut, berlari lagi,
lalu belok di sudut sekali lagi.
Akhirnya, dia melihat seseorang yang
mencurigakan, berdiri di tengah plaza yang berwarna merah cerah dan bertaburan
tubuh-tubuh yang roboh. Sebuah ekor keluar dari pinggang orang tersebut.
Deskripsinya hampir mirip dengan yang
diberikan oleh para prajurit yang telah kabur.
Dia tidak memiliki sayap yang mirip
kelelawar atau tanduk yang melingkar, dan satu-satunya tanda bahwa dia bukanlah
manusia adalah ekornya. Dari sudut pandang itu, dia tidak lebih dari seperti
seorang pria dengan topeng.
Namun-
"Apakah kamu yang namanya
Jaldabaoth?"
"Kami ha - whoa!"
sebuah bau busuk yang tajam memenuhi
udara saat mereka memasuki plaza, bau itu adalah bau dari darah dan organ-organ
dalam. Ada sebuah suara daging tergencet saat dia melangkah masuk, tapi dia
tidak lagi peduli dengan hal semacam itu. Yang tersisa adalah maju dengan kekuatan
penuh dan ayunkan pedangnya.
Kejengkelannya bertambah saat Jaldabaoth
dengan entengnya mengelak, lalu Remedios mengayunkannya lagi.
Itupun juga dihindari.
Remedios tahu sebanyak apapun waktu yang
dihabiskan untuk belajar, dia takkan pernah mampu unggul dalam akademik. Karena
alasan itu, dia menghabiskan seluruh waktunya untuk meningkatkan kemampuan
bertarung, karena dia paham dirinya lebih berbakat dalam bidang tersebut.
Sehingga, dia menjadi terkenal sebagai warrior terhebat di negeri ini.
Dan sekarang, insting paladin Remedios
Custodio berteriak kepadanya.
Elakan Jaldabaoth bukanlah sebuah
kebetulan. Dia bersikap kesombongan karena memiliki kekuatan untuk
mendukungnya. Hanya sedikit manusia yang bisa bertahan dengan pertarungan yang
akan terjadi, jadi Remedios harus memperkuat dirinya sendiri dengan magic.
Insting Remedios tak pernah gagal di
waktu seperti ini.
"Mundur! Kalian semuanya mundur! -
Tidak, bentuk sebuah barisan! Demon ini kuat!"
Setelah berkata demikian, Remedios
mundur bersama orang-orangnya. Para bawahannya mundur lebih jauh darinya, tapi
dia tidak bisa terlalu jauh. Setidaknya, dia bisa bergerak empat meter ke
belakang, pada jarak dimana dia bisa mengambil sebuah langkah lalu menebas
Jaldabaoth.
Jaldabaoth mengangkat bahunya.
"Haaa... Dirimu mirip sekali dengan
banteng. Apa ini? Jangan-jangan kamu sudah melihat sesuatu yang merah?"
Remedios mengacuhkan permainan kata
demon tersebut, lalu pasukan yang dipimpin oleh Queralt dan Calca muncul di
dalam penglihatannya. Terkejut dengan pemandangan Remedios yang menghadapi
Jaldabaoth, mereke bergegas.
Jaldabaoth menoleh ke arah Calca,
memperlihatkan punggungnya yang tanpa pertahanan kepada Remedios: Namun -
insting Remedios bilang kepadanya bahwa Jaldabaoth mungkin sedang menunggu dirinya
menyerang dari belakang, jadi Remedios terdiam.
"Kalian berdua! Dia sangat kuat!
Jika kalian tidak menarik orang-orang kalian, mereka hanya akan mati
sia-sia!"
Dua orang yang baru datang itu langsung
merespon teriakan Remedios, dan hanya mereka berdua yang melangkah maju.
Remedios menjaga jaraknya dari
Jaldabaoth sambil mengitarinya sampai dia berdiri di depan mereka berdua.
"Remedios, tolong jangan memaksakan
diri."
"Dia benar, nee-sama. Bukankah kamu
harus menghadapinya dengan semua orang sekaligus?"
Mata Remedios tidak berpindah dari
Jaldabaoth meskipun saat sedang mendengarkan ucapan lirih mereka dari belakang.
Mungkin Jaldabaoth berencana mengeluarkan kekuatannya yang bisa menghancurkan
dinding jika dia membuat sebuah gerakan,
Remedios akan langsung meluncur dan menebasnya.
Namun, Jaldabaoth tidak menunjukkan
tanda-tanda ingin melakukan apapun.
Sikapnya yang santai membuat Remedios
tidak senang.
Aku
harus, aku harus menghajarnya!
"Jadi kamu yang namanya
Jaldabaoth?"
Jaldabaoth yang mengangkat bahunya merespon
pertanyaan Calca hanya membuat Remedios semakin tidak senang. Setiap hal kecil
yang demon itu lakukan hanya membuatnya tambah marah.
"Memang benar... budakmu langsung
menyerangku tanpa berkata apapun. Apa yang akan dia lakukan jika nantinya salah
serang? Yah, memang aku tertarik dengan orang-orang liar yang tak mampu bicara
di dalam Holy Kingdom. Ah, hanya memastikan, bolehkah aku bertanya apakah kamu
benar-benar Raja Suci (Holy King) yang saat ini berkuasa?"
"Memang benar."
"Tidak perlu mengatakan nama anda
kepadanya, Calca-sama."
Remedios meluruskan pedangnya ke arah
Jaldabaoth.
"Yang perlu diketahui adalah dia
Jaldabaoth, dan yang perlu kita semua lakukan setelah itu adalah membunuhnya
dan mengirimnya kembali ke neraka. Bicara dengannya hanya akan membuat lidahmu
ternoda-"
"A-Ah, Remedios. Kita sedang
bicara..."
Perkataan Calca yang membingungkan
membuat Remedios memiringkan kepalanya. Apakah dia sudah mengatakan sesuatu
tentang ini sebelumnya?
Queralat kelihatannya sedang
mempersiapkan sebuah mantra di belakang, karena sebuah aliran panas keluar dari
dalam tubuhnya, ditemani dengan kekuatan yang luar biasa. Serangan Remedios
barusan bisa dihindari, tapi sekarang dia yakin dia bisa menyerang demon
tersebut dalam keadaan seperti ini. Saat ini, Remedios berpikir. Jadi itu, bicara dengannya adalah untuk
mengulur waktu bagi mereka.
"-Tetap saja, aku adalah orang yang
baik hati, jadi aku akan mengobrol dengan kalian sementara waktu. Apakah kalian
punya pertanyaan?"
Jaldabaoth menekan area di sekitar
matanya pada topeng itu, sebuah gerakan yang telah dilihat oleh Remedios,
Calca, Queralt dan Wakil Kaptennya berkali-kali sejak tadi.
"...Dan juga, silahkan, persiapkan
diri kalian sampai puas. Pemandangan kalian - yang mati-matian mempersiapkan
diri untuk mengalahkan aku - yang diinjak-injak dan dicabut nyawanya oleh
sebuah kekuatan yang bahkan melebihi itu; benar-benar sebuah pemandangan yang
akan menimbulkan keputusasaan yang lebih hebat bagi siapapun yang melihatnya
dengan mata mereka sendiri - Itu akan menjadi pemandangan yang luar
biasa."
"Aku tidak akan biarkan itu
terjadi!"
"Maat Remedios, tapi bisakah kamu
diam sejenak?"
Ada sebuah petunjuk dari nada yang kuat
di dalam suara Calca, lalu Remedios terdiam. Itu hanya sebuah perubahan nada
suara yang kecil, tapi dari pengalamannya, Remedios tahu bahwa Calca sedang
marah.
"Remedios, mundurlah sedikit."
"Tapi, tapi jika aku mundur, aku
takkan bisa menebasnya jika dia melakukan sesuatu yang aneh..."
"Ah, tidak apa. Aku tidak akan
menyerang sampai kita selesai bicara, atau sampai kalian meluncurkan serangan
kalian sendiri."
"Memangnya kita bisa percaya apa
yang seorang demon katakan-"
"Remedios!"
"--Aku mengerti."
Remedios mundur sesuai perintah, dan
adiknya membisikkan sesuatu melalui helm yang dipakai Remedios.
"Calca-sama sedang mencoba untuk
mempelajari lebih banyak tentang lawan. kamu harus mengabaikan apa yang demon
itu katakan dan bersabar."
Muu, Remedios meringis, wajahnya
terlihat berkata, Aku tidak senang dengan ini.
Lawan mereka adalah seorang demon.
Meskipun begitu, mereka harusnya mempertimbangkan jika apapun yang demon itu
katakan adalah sebuah kebohongan. Bergegas masuk dan menebasnya adalah
menghemat usaha dan sel otak. Namun, mengganggu sang tuan adalah sebuah sikap
pengkhianatan terhadap kesetiannya. Jadi, dia menggeretakkan gigi dan menahan
diri.
"Kalau begitu sekarang, Demon
Emperor Jaldabaoth. Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu. Mengapa kamu kemari?
Jika kamu ingin menginjak-injak negeri ini, mengapa tidak bergerak bersama
pasukan demihuman dari benteng? Atau jangan-jangan---"
"...Ah, kamu tidak usah berkata
apapun lagi. Aku bisa bayangkan apa yang ingin kamu katakan. Kelihatannya kamu
salah sangka. Alasan aku kemari sendirian bukanlah untuk berunding
denganmu."
Sebuah ucapan lirih "oh
begitu," datang dari Calca, yang sedang berdiri di belakang Remedios. Dia
terdengar jelas sangat kecewa.
"Ada dua alasan mengapa aku kemari
sendirian. Pertama adalah karena meremukkan kalian sendiri akan memperdalam
rasa keputusasaan kalian yang jauh lebih besar dibandingkan jika kalian
terbunuh di dalam pertempuran yang kacau dengan para pasukan demihuman. Alasan
lainnya adalah - untuk menghindari kesalahan yang sama seperti saat di dalam
Kingdom. Aku tidak menduga bertemu dengan seorang warrior yang ada di sana yang
sekuat diriku. Oleh karena itu, aku datang kemari sendirian untuk melihat apakah
ada makhluk yang setara denganku."
"Mungkin saja ada tahu?"
"Untuk hal ini aku yakin - tidak
ada. Itulah kenapa aku memberi kalian waktu selama ini. Jika ada orang seperti
itu, mereka akan ada di dalam kota ini - di sampingmu, orang terpenting di
negeri ini. Namun, aku tidak menemukan seseorang yang seperti itu. Termasuk
tikus-tikus ingusan yang sedang menyembunyikan diri mereka."
"Dasar brengsek! Apakah kamu
menganggap kami lebih lemah dari warrior itu!?"
Remedios tidak bisa lagi berpura-pura tidak
mendengar ucapan tersebut, dan itu membuatnya lupa terhadap kesabarannya dan
berteriak marah. Ucapan Calca dan adiknya sudah separuh keluar dari kepalanya,
tapi perintah untuk tidak menyerang Jaldabaoth hampir tak bisa ditahan.
"Tepat seperti yang kubilang.
Apakah kamu tidak dengar? Apakah hanya itu yang anda inginkan, Holy
Queen-sama?"
"Meskipun ada satu hal lagi -
Angels, serang!"
Suara Calca yang kuat memenuhi plaza,
dan para angel yang ada di sekitar dan sedang bersembunyi di antara para priest
melebarkan sayapnya lalu terbang.
Ada lima angel yang memegang pedang api,
disummon melalui mantra tingkat tiga - Archangel Flames. Ada dua puluh lebih
yang disummon melalui mantra tingkat dua, Angel Guardian. Lalu, ada satu angel
yang Calca summon sebelum tiba di sini - Principality of Peace.
Meskipun dia tidak ingat apa kekuatan
yang dimiliki oleh para angel, dia ingat bahwa Principality of Peace yang Calca
summon bisa menggunakan mantra divine tingkat bawah dan bisa menggunakan
kemampuan seperti protection from evil,
smite evil, dan mass silence, diantara yang lainnya. Itu karena dia sering melihat
Calca mensummonnya.
Merasakan nafsu membunuh di sekitarnya,
Remedios mengerti bahwa dia tidak perlu lagi menahan diri, jadi dia menyerang.
Biasanya, para priest akan mendukungnya dengan mantra-mantra serangan, tapi
tidak ada. Mungkin mereka menyimpan mana untuk mensummon para angel.
Remedios mengaktifkan sebuah skill dari
satu job class miliknya, Evil Slayer. Kekuatan Divine di dalam pedang sucinya
semakin kuat.
Dalam sekejap, lima petualang tiba-tiba
muncul di belakang Jaldabaoth. Mereka pasti telah menggunakan magic yang tak
kasat mata untuk bisa mendekat. Dia tidak tahu mengapa mereka tiba-tiba menjadi
bisa terlihat. Meskipun dia tahu ada sebuah mantra yang disebut [Invisibility],
dia tidak tahu mantra macam apa itu atau bagaimana mantra itu bisa dinetralkan.
Jaldabaoth tidak merespon para petualang
yang tiba-tiba muncul. Tidak – kelihatannya dia bahkan tidak menyadari mereka.
Saat itu, Remedios penasaran apakah dia salah
duga terhadap aura intimidasi dari Jaldabaoth. Atau lebih tepatnya, apakah ini
hanyalah sebuah ilusi atau sebuah bayangan ganda, dan yang asli tidak berada di
sini?
Tidak – dia menolak deduksi yang
terakhir. Itu tidak mungkin. Instingnya – kemampuannya untuk mencium kejahatan
– bilang kepadanya bahwa Jaldabaoth ada di sana.
Para petualang terlihat terkejut, lalu
menebas Jaldabaoth dalam kepanikan. Saat dia berpikir senjata mereka akan mampu
menyentuhnya, Jaldabaoth mengeluarkan satu set pasang sayap aneh di
belakangnya. Sayap-sayap itu menusuk para petualang yang mencoba menyerangnya
dari belakang.
Mungkin darah berbusa yang dia keluarkan
adalah karena dia tertusuk di dada dan darah mengalir masuk ke dalam
paru-parunya, tapi dengan jejak terakhir nyawanya, seorang petualang
mengayunkan senjatanya ke arah Jaldabaoth.
Namun, Jaldabaoth membiarkan serangan
itu datang. Tanpa ada tanda sedikitpun dia telah terluka.
Karena mereka ada di sini, para
petualang itu seharusnya sangat mahir. Memang wajar untuk berasumsi bahwa
mereka akan memegang senjata berelemen holy sebagai persiapannya. Meskipun
begitu, mereka tidak bisa meninggalkan satu bekas pun padanya, itu menunjukkan
demon ini sangatlah tinggi tingkatannya.
Dalam beberapa saat kondisi pertempuran
berubah, Remedios menyerang dengan berteriak Yeeeart! Lalu menebas secara diagonal dengan pedang sucinya.
Jaldabaoth melompat satu langkah ke
belakang, lalu benda yang mirip tentakel itu – tidak, mungkin itu memang
tentakel – sayap – sayap itu melemparkan para petualang yang berlubang tersebut
kepadanya.
Remedios tidak berniat untuk menerimanya
secara langsung.
Dia melepaskan tangan kirinya dari
gagang pedang, lalu memukul mereka semua ke arah samping –
“[Flow Acceleration].”
-lalu mengaktifkan sebuah martial art,
melangkah maju, dan menusuk.
Pedang suci yang menusuk ke arah
tenggorokan Jaldabaoth itu ditahan oleh sepasang cakar yang tiba-tiba keluar –
“[Holy Strike]”
Remedios menyuntikkan kekuatan suci
(holy power) di dalam pedangnya kepada cakar-cakar tersebut sesaat setelah
mereka membuat kontak.
Ini adalah teknik dasar bagi paladin,
dan pada asalnya ini dimaksudkan untuk digunakan saat pedang seseorang
menggigit daging musuhnya, tapi itu bukan berarti tidak bisa digunakan untuk
serangan sentuhan. Karena sebagian besar dari kekuatan ilahi (divine power)
hanya meledak di permukaan, itu tidak akan memberikan luka yang begitu besar,
tapi Remedios masih menggunakannya. Itu karena saat para petualang terbunuh,
instingnya sebagai seorang paladin – yang disebut oleh sang adik sebagai
insting binatang – berteriak bahwa dia harus menunjukkan mereka masih bisa
menahan Jaldabaoth, dan mencegah moral prajurit yang ada di sekitar menjadi
jatuh.
“Oh begitu....”
Para angel berdesakan diantara Remedios
dan Jaldabaoth saat yang terakhir mundur. Mereka meluncurkan serangan sambil
melayang di ketinggian sekitar kepala.
“Tch,” Remedios berdecak lidah.
Suara logam yang terdengar saat pedang
sucinya membuat kontak dengan cakar Jaldabaoth menunjukkan seberapa keras cakar
tersebut. Ditambah lagi, kenyataannya Jaldabaoth bisa menghindari pukulan
dengan mudah dari dirinya yang sudah diperkuat secara magic – meskipun dengan
gaya yang agak kikuk – menunjukkan seberapa tinggi kemampuan fisik Jaldabaoth
itu.
Hanya ada beberapa orang yang bisa
bersaing dengan makhluk hebat seperti itu. Meskipun para angel yang disummon
dengan mantra tingkat tiga dan dua biasanya ahli dalam membabat monster, mereka
hanya mengganggu saja selama pertarungan ini. Terutama para angel yang maju
mundur sangat mengganggu.
“[Penetrate Magic – Holy Ray]”
Adik Remedios merapalkan sebuah mantra.
Namun, mantra itu hilang di hadapan Jaldabaoth seakan seperti dipentalkan.
“[Twin Penetrate Magic – Holy Ray]”
Calca mengeluarkan dua sinar cahaya. Dia
mungkin berpikir itu tidak masalah selama salah satunya bisa menembus mantra
kebal Jaldabaoth, tapi sayangnya serangan Calca sama tidak berdayanya seperti
adik Remedios.
Itu artinya Jaldabaoth memiliki
resistansi magic yang sangat tinggi. Dengan kata lain-
Aku
harus habis-habisan!!
Remedios meneriakkan seruan untuk
meningkatkan semangatnya.
“Gunakan kepalamu dan biarkan para angel
bertarung! Ini tidak ada gunanya!”
Kenyataannya adalah meskipun para angel
memiliki keunggulan dalam hal tinggi dan mengepungnya dari segala arah,
Jaldabaoth masih sangat tenang. Tapi itu memang wajar. Meskipun setelah
dikelilingi oleh begitu banyak orang, tak ada satupun serangan yang mengenai
Jaldabaoth.
Para petualang berlari untuk mengambil
rekan-rekan mereka yang telah roboh di kaki Remedios. Meskipun tubuh mereka yang tidak bergerak jelas terlihat
sudah tewas, mereka masih percaya dalam kemungkinan yang sangat kecil akan
sebaliknya.
“....Menyusahkan saja. Meskipun mereka
tidak lebih daripada serangga, sekumpulan serangga masih merepotkan.”
Jaldabaoth terdengar sangat tenang.
Memang benar, mampu menegasikan mantra-mantra
yang diarahkan kepadanya dari belakang dan menghindari serangan fisik dengan
sempurna membuat dirinya terlihat sangat unggul jauh sekali. Namun-
Apa
kamu kira kami tak pernah bertarung melawan musuh seperti ini sebelumnya?
Kecuali summoner mereka adalah
spesialis, monster-monster yang disummon pada dasarnya lebih lemah daripada
mereka yang memanggilnya. Oleh karena itu, ada kasus dimana serangan para angel
berakhir sia-sia.
Melawan musuh yang kuat, cara terbaik
menggunakan para angel adalah—
Para angel yang melayang bergegas menuju
Jaldabaoth berbarengan. Mereka tidak menggunakan pedangnya, tapi menjegal
Jaldabaoth.
--Untuk mengganggu gerakan lawan dengan
cara ini.
Cara ini sangat efektif.
Mungkin Jaldabaoth mulai semakin kaku,
tapi Jaldabaoth berubah menyerang, dan dalam satu sapuan cakarnya menyebabkan
beberapa angel hilang tak berbekas.
Namun, para angel di belakang mengisi
celah tersebut, melanjutkan serangan menggantikan rekan mereka yang sudah tidak
ada.
Ini adalah hal yang menakutkan dari
monster-monster yang disummon. Karena mereka adalah makhluk-makhluk yang tidak
mati meskipun mereka dibunuh, mereka bisa dimanfaatkan sepenuhnya dengan cara
ini.
Para angel yang datang seperti air
terjun yang ganas, tanpa henti atau istirahat, dan serangan balik Jaldabaoth
yang mengalir membuat Remedios menjadi takjub. Namun-
Itu
adalah kecerobohan dari pihakmu
Remedios bergrak dengan halus untuk
melangkah masuk ke dalam pertahanan Jaldabaoth,
sebuah celah fatal terlihat ketika dia bertahan terhadap para angel yang
datang dari depan.
“—Apa!?”
“Yeeeart!”
Remedios mengaktifkan sebuah skill, lalu
martial art, menggunakan pedang suci miliknya untuk menyerang dengan seluruh
kekuatannya.
Dia telah memilih untuk menghemat
kekuatan terbesar pedang suci itu karena instingnya bicara bahwa ini bukan
waktunya untuk jurus yang sangat kuat , yang mana hanya bisa digunakan sekali
sehari.
Terkena pukulan terkuat yang bisa
dikeluarkan oleh Remedios, Jaldabaoth terbang mundur seakan dihempaskan oleh
ufuk, hingga menabrak sebuah toko di sisi lain plaza.
Remedios melihat tangan yang sedang
menggenggam pedangnya.
“-Oh sial.”
“Nee-sama! Kamu berhasil!”
Dia berteriak marah merespon seruan
gembira adiknya.
“Ini masih belum selesai! Bagaimana bisa
dia terbang sejauh itu?”
“Menilai dari kekuatan kasarmu, kurasa
itu mungkin, Nee-sama...”
“Dia terbang sendiri!”
Memang benar, bukan hanya dia membiarkan
Jaldabaoth keluar dari kepungan, Remedios bahkan memberinya peluang untuk
bersembunyi di dalam sebuah rumah.
Alasan mengapa mereka bisa menghadapi
musuh seperti Jaldabaoth adalah karena mereka bisa mengepung musuh mereka dan
memaksanya menghadapi banyak orang sekaligus. Membiarkannya bersembunyi di
dalam rumah yang sempit itu terlalu berbahaya.
Ditambah lagi, tindakan Jaldabaoth
sekarang berubah. Mungkin saja sekarang dia sudah berhenti bermain-main.
“Remedios! Apa yang harus kita lakukan?”
Teriak Calca.
Biasanya, Remedios akan bertanya lalu
Calca yang menjawab, tapi sekarang malah sebaliknya. Dalam pertarungan, dia
lebih baik dan mampu membuat keputusan yang benar daripada dua orang lainnya.
“Luluh lantakkan rumah itu tanpa harus
mendekatinya!”
Setelah mendengarnya, para priest
merapalkan mantra penyerang satu persatu.
Mereka merobohkan rumah tersebut dalam
sekejap. Namun, sulit dipercaya jika Jaldabaoth hancur karena tertimpa
reruntuhan. Bahkan Remedios dengan armor yang diperkuatnya bisa selamat dalam
keadaan seperti itu kecuali dia sangat tidak beruntung. Dan juga-
Remedios melihat ke arah pedangnya, yang
tidak ternoda oleh darah.
Mungkinkah dia bergulung menjauh dengan
terbang? Apakah dia telah menggunakan martial art seperti [Fortress] atau
semacamnya? Ataukah itu skill khusus Demon? Ada banyak kemungkinan untuk itu,
tapi keadaannya tidak akan menjadi susah jika dia tidak bisa melihatnya.
Diantara suara kehancuran, rumah-rumah
yang ada di dekatnya runtuh karena mantra dengan efek luas. Kotoran dan debu
memenuhi udara, dan dia pun mau tidak mau terbatuk-batuk.
“Hei Remedios, mengapa Jaldabaoth belum
keluar?”
“..Nee-sama, jangan-jangan dia sudah
keluar dengan teleportasi?”
Demon
yang bicara dengan searogan itu? Aku
tidak bisa membayangkan dia lolos tanpa terluka...
“..Kita harusnya menggunakan api.
Siramkan minyak dan nyalakan. Bolehkah saya minta izin anda untuk melakukannya,
Calca-sama?”
“Nee-sama, apakah kita mau melakukan
ritual api suci? Melakukan ritual semacam itu untuk melukai lawan... apakah itu
tindakan yang harus dilakukan oleh paladin?”
“Tidak apa, jika Remedios berpikir itu
adalah cara yang terbaik, maka kita akan melakukannya. Tidak, kita harusnya
melakukan itu. Karena dia adalah demon, ada alasan mengapa dia tidak terluka.
“Kalau begitu, Calca-sama, persiapan
ritualnya..”
“Kita tidak punya waktu untuk itu.
Tolong gunakan versi yang simpel.”
Calca melihat lurus saat berkata
demikian, lalu dari sudut mata Remedios, dia melihat adiknya yang
bertanya-tanya apakah dia harus pergi “Tapi
itu—”
Menyederhanakan mantra ritual api suci
akan memberikan tekanan yang sangat besar pada tubuh penggunanya. Ini bukanlah
sesuatu yang dia, sebagai salah satu bawahan Calca yang ditugaskan untuk
menjaga keselamatannya, rekomendasikan. Namun, akan lebih parah jika mereka
memberikan waktu kepada Jaldabaoth.
“Jika kamu pikir ini adalah cara yang
terbaik, maka aku akan melakukannya. Namun, jika aku melakukannya sendirian,
aku takkan mampu membantumu setelah itu. Tolong simpan itu dalam pikiran...
kalau begitu bisakah kamu nyalakan apinya segera?”
“Mengerti-“
“-Kukuku. Wah, ini cukup menjengkelkan.”
Tiba-tiba, suara Jaldabaoth terdengar
dari balik reruntuhan.
“Nee-sama!”
“Aku tahu!”
Remedios langsung berdiri di depan Calca
dan mempersiapkan pedangnya.
Lagipula Jaldabaoth telah dikubur di
bawah rumah. Oleh karenanya, membawa serta serangan api suci adalah pilihan
yang tepat. Mereka tidak berpikir dia mungkin hilang kesadaran karena terkejut
dikubur di bawah reruntuhan rumah.
“Kelihatannya sudah waktunya serius.”
“Oh? Kalau begitu harusnya kamu
melakukan itu sejak tadi. Aku akan tunggu, mengapa kamu tidak menunjukkan kepadaku
kekuatanmu yang sebenarnya?.... Calca-sama, Queralt, mundur.”
Remedios membisikkan arahannya kepada
mereka berdua. Di waktu yang sama, Reemedios juga mundur, membiarkan para angel
yang disummon membentuk dinding antara dirinya dan Jaldabaoth.
“Oh ya. Kalau begitu, tolong mundurlah.
Akan sangat mengecewakan jika kalian mati karena gelombang kejutku.”
Tumpukan kayu dan bata yang roboh
menggelembung. Saat mereka roboh ke tanah, sesuatu yang besar perlahan berdiri
diantara mereka.
“...Jaldabaoth?” Remebdios pun mau tidak
mau bergumam.
Itu karena dia terlihat sama sekali
berbeda dari Jaldabaoth sebelumnya. Membuatnya penasaran apakah dia berganti
tempat dengan demon lain. Namun, tidak banyak demon yang terlihat seperti itu.
Memang benar, itu adalah Jaldabaoth. Itu
adalah bentuk asli Jaldabaoth.
Dia mengepakkan sayapnya, lalu api
membakar ujung ekornya yang panjang. Lengannya yang besar dan memenakutkan juga
terbakar. Wajahnya yang jahat mengeluarkan ekspresi kemarahan.
“Para Priest, perintahkan para angel
untuk maju menyerang!”
Mematuhi perintah Calca, para priest
memerintahkan angel yang mereka summon untuk bergegas masuk. Jaldabaoth tidak
menyerang balik para angel saat mereka mengayunkan senjata mereka. Dia hanya
menahan benturan itu dalam hening. Meskipun dia dikepung dan dipukuli.
Kelihatannya tidak terlhat kesakitan sedikitpun. Kelihatannya seperti
sekumpulan anak-anak sedang mencoba memukul paladin yang berarmor lengkap
dengan tongkat.
“Inilah wujud asliku.”
Jaldabaoth berbicara dengan suara serak,
suara yang sangat rendah seakan
menggoyahkan lubang di perut mereka. Dia mengambil langkah ke depan, lalu
gerombolan angel yang menekannya dipaksa mundur.
Dia mengabaikan setiap serangan yang
dibuat para angel ambil perlahan mengangkat tangannya yang dibalut api, lalu
mengepalkan tinjunya. Bentuknya yang berapi mirip dengan bom gunung berapi yang
panas dan merah.
“Sekarang, kalian para serangga bodoh
dan mengganggu – lenyaplah.”
Dengan suara bang, para angel yang
seharusnya ada di depan Remedios menghilang.
Jaldabaoth telah memukulnya dengan
kecepatan yang luar biasa, bahkan penglihatan Remedios yang terlatih pun tidak
bisa menangkap satu frame gerakannya. Hanya dengan satu pukulan cukup untuk memusnahkan
seluruh angel yang membentuk dinding bagi Remedios.
Ini adalah wujud sebenarnya Jaldabaoth.
Remedios menelan ludah saat dia
menyaksikan kekuatan yang luar biasa yang bisa dengan mudah membantai beberapa
angel dalam sekali pukul, lalu dia menggenggam pedang sucinya erat-erat.
Keringatnya mengalir keluar dan kelihatannya membuat pakaiannya berubah warna
di balik armor itu.
Bi – Bisakah dia memenangkan ini? Tidak-
“-Yeeeeeeeeeeeeeart!”
Remedios berteriak untuk menghilangkan
ketakutannya. Meskipun itu gerakan tanpa pikir panjang, jika dia tidak
menyerangnya sekarang, sama saja dia sudah mengakui kekalahannya di dalam hati.
Remedios menggengam erat pedang sucinya lalu melaompat maju.
Dia menggunakan seluruh kekuatan
tubuhnya dalam pukulan memotong yang besar.
Jaldabaoth tidak menahan atau
menghindarinya.
Lalu – pukulan itu terpental dengan
mudah dan menggelikan.
“…Eh?”
Pedang tersebut terbuat dari logam yang
tak dikenal, lebih keras daripada adamantite, terpental oleh kulit Jaldabaoth.
Remedios melihat ke atas namun
Jaldabaoth tidak melihat ke arahnya. Mirip dengan bagaimana seorang manusia
tidak peduli dengan ulat yang menggeliat di tanah.
“Menghadapi dengan tangan kosong sedikit
merepotkan… tidak, ada sebuah senjata yang bagus di sini.”
Jaldabaoth melangkah maju, tidak
menghiraukan Remedios. Tubuhnya yang besar membuatnya menyingkir.
“Apa--? Si – Sialan!”
Remedios dan para angel yang baru saja
di summon menebas punggung Jaldabaoth. Namun, kulitnya yang berkilauan seperti
logam tetap tidak tersentuh oleh pedang-pedang mereka.
Mereka menyerangnya dengan mantra-mantra
serangan. Namun, semua mantra itu pun terpental.
Si
Brengsek ini tidak berhenti sama sekali, apa yang sedang dia lihat-
Wajah Remedios berubah pucat saat dia
melihat ke arah tujuan Jaldabaoth. Calca dan Queralt ada di sana.
“Kalian semua, lakukan sesuatu! Hentikan
dia! Cepatlah hentikan dia!”
Remedios meneriakkan perintahnya kepara
para paladin yang ada di belakang mereka. Dia tidak terpikirkan apa manfaat
mereka, tapi dia membiarkan Jaldabaoth tiba di tempat Calca dan Queralt.
“Biarkan Calca dan Queralt mundur! Dia
mengincar mereka berdua!”
Para Paladin dan Priest membentuk
barisan tertutup di depan keduanya, membentuk sebuah dinding. Dinding yang
rapuh dan menyedihkan.
“Berhenti! Hentikan! HENTIKAN!!”
Remedios berteriak saat dia mengayunkan pedangnya lagi dan lagi.
Namun, tak satupun yang dia lakukan bisa
menembus kulit Jaldabaoth.
Para Paladin mengayunkan pedang mereka,
para priest merapalkan mantra mereka, meskipun begitu, mereka tidak bisa
menghalangi Jaldabaoth sedikitpun. Dia berjalan dengan santai, tanpa berkata
sepatah katapun.
Orang-orang yang menyentuh api yang
melingkar di sekitar Jaldabaoth meraung lalu roboh di tanah, namun Jaldabaoth
tidak bermaksud menyerang.
“Kalian berdua, larilah! Kita tidak bisa
menghentikannya sekarang ini!” teriak Remedios, kepalanya berada dalam keadaan
yang benar-benar bingung.
Jaldabaoth seharusnya diusir oleh para
petualang Kingdom. Dia setingkat dengan petualang adamantite, mungkin bahkan
lebih kuat. Kalau begitu, mengapa dia tidak berdaya terhadap Jaldabaoth?
Pasti
ada sesuatu yang bisa kulakukan! Aku harus menemukannya! Aku harus menemukan
sesuatu yang bisa melukainya!
Pasti ada suatu alasan tertentu dari
kemampuan Jaldabaoth yang tak terkalahkan. Sama seperti bagaimana beberapa
monster yang sangat sangat tahan terhadap semua logam kecuali perak, pasti ada
semacam kemampuan bertahan ras yang melindungi tubuhnya.
Tapi
kemampuan macam apa!???
Instingnya yang sangat bisa diandalkan
tidak berkata apapun.
Sampai saat ini, hanya wakil kaptennya
atau Queralt atau Calca yang memberikan perintah. Yang dia lakukan adalah
melaksanakan perintah itu. Namun, mereka bertiga tidak berkata apapun sekarang.
Kefrustasian mulai menumpuk di dalam
diri Remedios, namun dia hanya memiliki satu hal yang jelas.
Selama mereka berdua bisa kabur, mereka
akan bisa menghalangi Jaldabaoth mencapai tujuannya.
Mereka berdua kelihatannya juga paham,
karena mereka berdua berputar lalu berlari tanpa melihat ke belakang.
Itu bagus. Tidak ada waktu lagi untuk
bengong seperti orang-orang idiot di medan perang yang sebenarnya. Meskipun
jika Remedios tewas, selama Holy Queen, kepala negara, selamat, masih ada
harapan. Meskipun dalam skenario terburuk Holy Queen tewas, selama adiknya
masih hidup dan mereka berhasil membawa jasadnya, mereka bisa membangkitkannya
lagi.
Beberapa priest – mungkin mampu
melakukan mantra tingkat tiga – berdiri berjaga di samping Calca. Mereka
berperang sebagai dinding, yang seharusnya mampu untuk mengulur waktu bagi
mereka berdua untuk kabur.
“Hmph [Greater Teleportation]”
Tiba-tiba, Jaldabaoth hilang, lalu
pedang di tangannya hanya menebas udara.
“Apa!?”
Remedios panik dan melihat sekitar, lalu
jeritan yang memilukan tiba di telinganya. Jantung Remedios meloncat. Suara itu
datangnya dari arah tujuan kabur mereka berdua.
Namun, dinding pasukan paladin
membuatnya tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi.
Kekuatan item magic yang dia miliki
menekan rasa ketakutannya, tapi rasa cemasnya terus membesar. Jika adiknya dan
penjaga mereka terbunuh, maka hanya Calca yang bisa berdiri melawan Jaldabaoth.
Dia adalah puncak dari Holy Kingdom, jika dia kalah, maka negeri itu akan
runtuh bersamanya.
“Minggiiiiiiirrrrrrr!” Remedios
berteriak saat dia menembus dinding tersebut dengan berlari. Pasukan Paladin
cepat-cepat menyingkir untuk memberinya jalan.
Dia terlalu jauh dari Calca.
Betapa lambatnya tubuh Remedios.
Remedios selalu menganggap kekuatan
lengan dan ketangkasan kakinya berada pada puncak kemampuan manusia, dan itu
merupakan sumber kebanggaan yang bisu baginya. Namun, saat ini untuk pertama
kalinya dia tahu bahwa itu bukan apa-apa kecuali hanyalah kebanggaan palsu.
Yang Remedios harus lakukan adalah
selamat dari satu kali pukulan. Seberapa parahpun dia, ada banyak priest di
sini. Masih ada jalan, selama dia tidak mati.
Sementara Remedios berkata kepada
dirinya sendiri sambil berlari, dia melihat Jaldabaoth telah menggenggam Calca.
Dia tidak sanggup lagi memastikan keselamatan Queralt.
Tangan Jaldabaoth yang sangat besar
memegang erat kaki Calca. Tangan-tangan itu dilingkari api. Remedios mendengar
suara seperti daging Calca yang terbakar dibalik armornya, lalu wajahnya
menjadi tidak karuan karena rasa perih sambil menggeretakkan gigi-giginya.
Dasar
bajingan brengsek! Dia mengambil sandera!
Apakah Jaldabaoth akan membuat sebuah
permintaan – sambil mempersiapkan kuda-kuda, Remedios seperti ragu dengan
ucapan Jaldabaoth selanjutnya.
“Sebuah senjata yang bagus.”
“-Huh?”
Remedios melihat pedang suci yang sedang
digenggamnya.
Apakah dia menginginkan ini?
“Sejak pertama kali aku melihatnya, aku
merasa ini akan menjadi senjata yang bagus.”
Dia mengangkat tangannya, mengangkat
Calca setara dengan penglihatannya. Jaldabaoth melenturkan lengannya.
Kelihatannya dia seperti sedang latihan mengayunkan pedang.
Ada sebuah suara retakan, dan Calca
merintih karena kesakitan yang hampir bisa ditahan.
Tak mampu menahan kekuatan luar biasa
Jaldabaoth dan berat badannya sendiri, sendi-sendi di lutunya sekarang bengkok
ke arah yang tidak semestinya.
Saat itulah Remedios menyadari maksud
Jaldabaoth.
Dia bermaksud menggunakan Holy Queen,
Calca Bessarez, sebagai sebuah senjata.
“Kamu, apa yang kamu..”
Remedios tidak bisa memahaminya.
Namun dia tidak punya pilihan lain
selalin memahami.
“Baiklah, apakah sekarang giliranku?”
Sebuah senyum keji muncul di wajah yang berapi itu, lalu
Jaldabaoth mendekati Remedios.
Apa yang harus dia lakukan?
Remedios mundur, dan paladin yang ada di
belakangnya ikut mundur pula.
Apa,
apa yang bisa kulakukan di saat seperti
ini? Apa yang harusnya aku lakukan?
Remedios melihat ke sekeliling untuk
mencari bantuan, lalu di belakang Jaldabaoth, dia melihat para priest yang melindungi
Calca dan Queralt roboh di tanah.
Sementara para priest itu tidak
bergerak, adiknya masih bisa bergerak lirih. Mungkin dia diam-diam merapalkan
mantra.
Queralt
masih hidup! Tapi siapa yang harus kuselamatkan dahulu – Aku harus bertanya
kepada Isandro.
“Isandro! Apa yang harus kita lakukan?!”
“Mundur!”
“Aku mengerti! Semuanya, mundur! Ayo
mundur! Cepat mundur!”
“-Apa? Tidak mau bertarung? Dan setelah
aku bersusah payah mendapatkan sebuah senjata untuk menghancurkan kalian…[Fireball].”
Jaldabaoth mengulurkan tangan yang tidak
sedang menggenggam Calca lalu meluncurkan mantra serangan tingkat tiga. Sebuah
bola api meluncur lalu meledak, mengorbankan para paladin di dalam area yang
diakibatkannya.
Dilindungi oleh mantra penahan api, para
paladin hampir berhasil menghindari luka yang serius. Namun, itu hanya bisa
membuat mereka lolos dari kematian.
Calca menggeliat dan berusaha
mati-matian, tapi dia tidak bisa lepas dari genggaman Jaldabaoth.
“Benar-benar wanita yang menjengkelkan. Sekarang
ini kamu adalah senjata, Bersikaplah
seperti senjata.”
Tubuh Jaldabaoth sedikit melentur saat
dia mengangkat tangan yang menggenggam Calca.
“HENTIKAN!” Remedios berteriak dengan
derita yang menyedihkan saat dia menyadari maksud Jaldabaoth. Lalu, Jaldabaoth
mengayunkan lengannya ke bawah, mengabaikan ratapan Remedios.
Splat.
Calca tidak berhasil melindungi dirinya
tepat waktu, wajahnya remuk di tanah.
Setelah itu, Jaldabaoth perlahan
mengangkat lengannya lagi, Calca tergantung lemas dari tangannya, setelah
kehilangan semangat berontak.
Penutup kepalanya terbuka di bagian
wajah. Itu adalah untuk meningkatkan moral pasukan dengan kecantikannya.
Namun, wajah cantik itu sekarang tertutup
oleh gumpalan darah segar. Kelihatannya hidup Calca menjadi rata, karena bagian
dari wajahnya itu sekarang terbentang halus.
“Dasar bajingan!”
“Dasar bodoh! Hentikan!”
Salah satu bawahannya – seorang paladin –
tidak bisa menahan diri untuk tidak menghunus pedang lalu merangsek ke arah
Jaldabaoth. Remedios ingin menghentikannya, tapi sudah terlambat.
Jaldabaoth mengayunkan pedangnya ke arah
paladin tersebut, dengan sebuah kecepatan seperti tidak sedang menggenggam
tubuh manusia.
Keduanya berbenturan, lalu paladin
tersebut terbang dengan suara logam yang menggelegar.
Armornya bengkok ke dalamseperti dipukul
oleh raksasa, menunjukkan seberapa kerasnya benturan dengan Calca yang terjadi.
Mata Remedios tidak bisa terlepas dari
tubuh Calca.
Manusia mungkin memiliki kulit yang
lebih lembut daripada spesies lain, tapi manusia yang kuat bisa menyelimuti
tubuhnya dengan ki atau magic, dan jika mereka masih sadar, mungkin mereka bisa
menahan sebuah sabetan tanpa terluka.
Memang benar. Jika mereka masih sadar.
Mungkin penutup kepalanya terlepas
akibat benturan tersebut, karena penutup kepalanya itu terbang sehingga rambut
panjang Calca berkibas kencang karena angin. Wajahnya yang terbalik kacau
bersimbah darah, hidungnya remuk dan gigi depannya hancur, matanya bergulung ke
atas dan sebuah erangan lirih keluar dari tenggorokannya. Kecantikannya yang
dianggap sebagai harta negara, telah hilang tak berbekas. Keadaannya yang
sekarang terlalu tragis untuk diungkapkan dengan kata-kata.
“Apa yang harus kita lakukan, Isandro!?
Bagaimana kita bisa menyelamatkan Calca?!”
“A, Aku tidak tahu!”
“Kalau begitu apa gunanya kamu!?
Bagaimana kita bisa menyelamatkan Calca!?”
“Aku tak pernah membayangkan hal seperti
bisa terjadi! Tak ada yang bisa kita lakukan kecuali mundur!”
“Jadi kamu ingin aku mengabaikan adikku
dan Calca di sini!?”
“Apa lagi yang bisa kita lakukan!?”
Lalu Remedios tidak bisa berkata apapun
lagi.
“Ya ampun, pemandangan manusia yang
sedang bertengkar di depan musuh mereka adalah pemandangan yang menakutkan.
Yah, memang sudah saatnya. Waktu bermain sudah habis.”
“Apa?”
Jaldabaoth perlahan melihat ke langit.
“Sudah waktunya pasukanku tiba di kota
ini. Aku harus menghancurkan gerbang itu dan mengantarkan masuk badai pembantaian
dan pembunuhan besar-besaran.”
“A, Apa kamu kira kami akan mengizinkanmu
melakukannya?”
“Mengizinkanku?
Aku tidak perlu kamu mengizinkanku apapun. Yang bisa kamu lakukan adalah
menerimanya. Seperti, hadiah dari bintang.”
Jaldabaoth mengangkat tangan yang sedang
tidak menggenggam Calca, Lalu, seperti sedang mencari sesuatu – dia menunjuk ke
arah langit.
“-HENTIKAN!!!” Remedios berteriak karena
dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan.
Namun, semuanya terdiam di tempat,
tangan mereka seperti terikat. Itu karena mereka tidak bisa menyerang Jaldabaoth,
yang sedang menggenggam Holy Queen sebagai sandera.
Tidak, semuanya takut jika mereka
menyerangnya, dia akan menghadangnya menggunakan tubuh Calca. Apa yang harus
mereka lakukan jika Calca mati karena pukulan mereka sendiri?
Tak memperdulikan kebingungan Remedios
dan yang lainnya – bintangpun jatuh.
115 komentar:
Pertamax
Akhirnya, Makasih banyak Min!
Sadiss anjerrr...
Mantap....
Mantav sekali,
di tunggu min kelanjutannya.
Semangat miiinn, overlord bentar lagi ada vol 13
Ditunggu update selanjutnya 😘
Anjerr demiurge sesadis ini ternyata,tidak seperti Sebas:v
lanjutkan min..
segaaaaaaar demiurgeeeeeee
lanjut miiiiiiin
LANJUTKAN MIN... SEMANGAT...
Splat...
akhirnya...thanks min
Terimakasih min, translatetan admin memang paling enak dibaca. Tetap semangat
Akhirnyaaaaa yang ditunggu tunggu, sangkyu min. Semangat teruss min.
Banyak2 terima kasih min... semangat terus buat transletanny
Btw, bagi yang salah paham tentang Jaldabaoth, itu bukan Demiurge tapi bawahannya(Evil Lord Wrath) yang kalau di Anime S1 eps 2 : (https://vignette.wikia.nocookie.net/overlordmaruyama/images/4/4e/Overlord_EP02_065.png/revision/latest?cb=20150720091131) (https://vignette.wikia.nocookie.net/overlordmaruyama/images/0/0c/Demon_Databook_03.png)
Sankyu mn, semangad TL nya
jelas jelas klo jaldabaoth ITU demiurge..
Dan sebelumnya dia mengunakan kekuatan suara
yg membuat lawan bunuh diri...
APA bawahan demiurge bisa begitu?
namanya juga anonim, hmmm
waktu demiurge terbang ke rumah , disitu dia bertukar dengan anak buah nya .
sekedar info aja
Jaldabaoth itu Demiurge dan jelas2 Demiurge, bukan bawahannya, Demiurge itu emg bisa merubah wujudnya, contoh yg udah muncul, kepalanya yg berubah kyk kepala kodok, trus tangannya yg bisa jadi gede,btw Demiurge juga punya sayap bro, bukan cuma evil lord-nya doang yg punya. Inget Demiurge kan pernah ngomong sama ainz dia gk bakal gunain pasukan dari nazarick tanpa persetujuan ainz (pas vol 6) biar kekuatan nazarick gk tersentuh dan tetap misterius, itu juga buat jaga2 klo orang(player) yang cuci otak shaltear muncul dan player2 laen yg mungkin ada di new world(menurut ane sih yg satu ini(dari sudut pandang ainz)) [setelah ini buat pengetahuan aja buat yang mau tau],dan kenyataan player yg masuk di new world punya senggang beberapa dekade ato mungkin abad, [note: yg ane kasih tanda kurung itu player yang pernah ada di new world]contoh player yg dah ada di new world: [eight greed king] yg termasuk dragon lord yg pada akhirnya mati saling bunuh karena keserakahan,dan karena perang dragon lord itulah yang sebagai penyebab ras hampir punah. [Platinum Dragon Lord] salah satu dragon lord yang gk ikut perang dan ngambil alih floating castle(tempat guild para dragon lord, kyk nazarick lah klo bisa di bilang) dan jagain harta dan mungkin world class item yang ada disana dari eight greed king dan biar gk jatuh ke tangan yang salah, platinum dragon itu player yg ngebantu 13 pahlawan dan yang ngasih izin 13 pahlawan buat ngambil beberapa item peninggalan eight greed king buat ngelawan dewa jahat(lupa namanya), platinum dragon lord salah satu alasan Shaltear sampe make valkyrie armor sama spuit lance. [Deep Darkness Dragon Lord] salah satu dragon lord yang gk ikut perang ngelawan eight greed king yg hampir naklukin dunia. [Catastrophe Dragon Lord] yang dikatakan sebagai dragon lord terkuat, dikatakan Catastrophe Dragon Lord sudah mati karena "Thousand Leagues Astrologer" dari slane theocrary meramalkan kebangkitannya dan ngirim black sricpture buat ngalahin Catastrophe Dragon Lord pake world class item Downfall of Castle and Country (Platinum dragon lord gk mempan sama efek dari Downfall of castle and country mungkin karena dia punya WCL(kyk Picture of Nature and Nation yg di pegang aura)ato karena dia bisa make Wild magic, tapi malah berakhir ketemu vampir(shaltear) dan dipaksa mundur karena kaire(nenek yg megang WCL) terluka parah. [Six Great Gods] masuk ke new world 600 tahun lalu, 100 tahun sebelum eight greed king masuk ke new world, Six Great Gods kemungkinan juga adalah kelompok pertama yang masuk ke new world buat ngelindungin penduduk di dunia itu dari monster, dan dikatakan mereka juga yang nyebarin tier magic kyk yang ditanya momongga di season 1 pas ngelawan salah satu sricture slane theocrary. [Brightness Dragon Lord] adalah salah satu dragon lord yang selamat, bahkan dia ngebuat negara(dragon kingdom) dan menikah dengan manusia, dan menciptakan garis keturunannya dan memberikan akses ke Wild magic yang lama terlupakan.... sebenernya sih masih banyak yang mau tak omongin, cuma takut kepanjangan(ini aja dah panjang banget), ane juga gk tau siapa yang baca ini ampe akhir, dan kemungkinan besar yang ngeliat ini langsung longkap ke akhir komentarnya, klo emang ada yang mau diskusi ato debat seputar overlord ato yang laen, bisa tag ane di komentarnya di bawah, thx
^nice info��
Btw semangat mimin lanjutannya
yg nyuci otak shalltear dari kerajaan apa? atau guild apa?
Yahh.. Nice demiurge
@ragon mantap infonya, kasih lanjutan nya dong
#hausspoiler
Splat 1x vs SPLAT 105.000x wkwkwkw😂
Trima kasih translatenya min
Chapter 5 volume 12 kpn di update nya?
thx buat yg udah respon dan yg baca komen ane, tadi diatas ada yg nanya,
siapa yang cuci otak shalltear?
kayak yang ane dah jelasin diatas, yang cuci otak shalltear itu orang-orang dari slane theocracy,bukan player. Tepatnya WCL peninggalan Six Great God dan sekarang dibawa si nenek Kaire dari Black scripture yaitu Downfall of Castle and Country, seperti yang dah ane jelasin itu buat ngalahin Catasrophe Dragon Lord pas kebangkitannya, tepatnya itu buat ngendaliin Catastrophe Dragon Lord buat keuntungan Slane Theocracy, tapi malah kena shalltear, dan efeknya gk penuh karena si kaire luka parah...
Segini aja dulu ya... klo ada yang nanya lagi ntar ane jawab...
lain kali ane mau bahas tentang WCL yang dah muncul di LN nya...
request aja klo ada yang mau ane bahas ntar... tag ane aja.. ntar ane jawab.
#SPOILERALERT
mengkin ada beberapa yang udah tau bahwa AINZ OOAL GOWN mati di vol 13 pas ngelawan demiurge, dan ada 2 kemungkinan yang bakal terjadi, 1.Ainz bakal mati beneran,2.Itu cuma doppelganger untuk memalsukan kematian ainz, dan ainz bakal muncul dengan keadaan vit biar yang ngeliat biar ngira bahwa ainz ooal gown itu immortal. Soalnya nanti bakal ada volume dimana judulnya kembalinya sorcerer king klo gk salah, dan tenang aja, maruyama-sensei katanya bakal ngebuat LN overlord ini sampe vol 18-20, jadi perjalanan ainz bakal masih panjang banget.
jangan lupa tag ane ya klo mau ane lanjutin, dan maaf klo ada yang salah dari komen ane :v
mungkin ainz mencoba apa dia bisa d hidupin lagi
mksih bnyak min. smngat utk uploadtan brikutnya
Klo mau download manganya di kakkoiimanga,com aja sdh di batch
Kalau di animenya yg nyuci otak shaltear bukanya dragon itu ya...
klo ngomong2 soal yg nyuci otak shaltear itu brarti ainz cuma salah paham ya?? ngira klo itu musuh?? padahal itu hal yg tidak di sengaja??
lanjutkan min..
Menurut gua sih gini aja overlord itu tokoh utamanya ains, kalau ains mati gk di ending cerita? Kam gk msuk akal. Sdngkan smua cover animenya dan manganya aja tengkorak ains. Jdi mnurut gua sih itu cmn skedar prmainan. Utk menaikan nama jaldabaoth dan mungkin aja membuat orng orng brfikir bahwa ains itu bukan sekutunya jaldabaot . Ya maybe sprti bgtu haha. Tpi intinya ains tdk akan mati, mngkin lebih ke mati yg di palsukan. Bukan artian mati musnah
Menurut gua sih gini aja overlord itu tokoh utamanya ains, kalau ains mati gk di ending cerita? Kam gk msuk akal. Sdngkan smua cover animenya dan manganya aja tengkorak ains. Jdi mnurut gua sih itu cmn skedar prmainan. Utk menaikan nama jaldabaoth dan mungkin aja membuat orng orng brfikir bahwa ains itu bukan sekutunya jaldabaot . Ya maybe sprti bgtu haha. Tpi intinya ains tdk akan mati, mngkin lebih ke mati yg di palsukan. Bukan artian mati musnah
Yg jelas ada player2 yggdrasil sblumnya yg lebih dlu dikirim ke dunia itu. Kek naga yg d S2 eps 1 dan dia ngmg 100 tahun yg lalu. Brrti ntar tuh satoru kejebek didunia itu selamanya n dia jg undead. Panjang kali idupnya :v
Yang ngomong itu demiurge bocah otak udang, sotoy tingkat dewa
Catastrope Dragon Lord yg mana ya apa di anime udh keliatan? Dan untuk vol 13 apa penyebab ains ngelawan demiurge? @ragon
update volume 13 mungkin september akhir(offical bisanya gitu T_T)
versi indo nya mungkin yang tergantung web ini (semangat min..)
teorinya (@harvey.a) gue setuju, inget vol 10 rule of conspiracy (judulntya aja dah kayak gitu), jadi bikin dunia conspiracy tentang keberadan ains.
kalok musuh sama slane theocrary yg nguci otak nya shaltear (manurut ane)
-sudah pasti!!! , siapa aja yang menyerang anak2 nya ains(semua creasi temen2 udah di anggep anak sendiri)
-plus s1 ains dah penasaran sama slane theocrary.
-yang nguci otaknya shaltear nenek yang pakek baju putih kayak ada motiv naga(penjelasan nya @ragon dah nice sekali)
kenapa ains vs demiurge? (menurut ane)
- anime s2(vol 6) jaldabaoth udah buat masalah sama aliansi ains(kingdom putri reiner)
- (vol 12) holy kingdom minta bantuan dari soucery kingdom(ains)
- plus dah rencananya demiurge, make ains kalau baca (vol antara 6 sampek 12 (lupa ane wkwk vol berapa))
tapi yaa sudah lah ains dah prediksi 1000 tahun ke depan
(eh... keceplosan gak niat bilang 1000tahun ke demiurge -ains-)
("sasuga ains-sama" -demiurge-)
(note:
- ini cuma opini bisa aja salah wkwkw
- lupa berapa lama prediksinya dah lama bacanya, gak inget detail)
emang sih klo buat vol 12 ini demiurge bisa jadi gantian posisi ama evil lord warth, dan emang blom ada kejelasan lebih lanjut,tapi jaldabaoth itu demiurge. dan menurut ane sih itu emang demiurge bukan bawahannya,soalnya perbedaan kekuatan demiuge sebagai salah satu guardian floor sama evil lord warth itu lumayan jauh lho... Klo Rubedo itu beda urusan, soalnya prediksi ane dan kabar yang beredar di vol 13, ainz bakal agak dapet kemunduran, entah itu kematiannya di palsuin ato apapun itu, ditambah kayak yang dibilang lupusregina beta di akhir vol 11 "ainz-sama mati" entah emang gitu alur ceritanya ato emang ato cuma sekedar candaannya lupusregina yang diliat dari kepribadiannya yang emang suka bercanda, dan emang si demiurge pernah bilang buat minta bantuan ainz(ainz harus terjun ke rencanyanya) buat rencananya, tp klo gk salah itu pas ngebahas tentang penaklukan empire buat jadi negeri bawahan deh... dan tiba-tiba tanpa sengaja empire lsng nyerah dan jadi negeri bawahan pas ainz sebenernya cuma nyari member buat guild adventure, tp gk tau juga sih apa yg dimaksud demiurge itu juga buat rencananya di holy kingdom juga. dan yang jelas kayak yang dijelasin di atas komen ane, itu biar gk ada yang curiga bahwa ainz sama jaldabaoth itu di pihak yang sama.
bukti demiurge itu jaldabaoth
Demiurge: http://overlordmaruyama.wikia.com/wiki/Demiurge
evil lord warth: http://overlordmaruyama.wikia.com/wiki/Evil_Lord_Wrath
dah di jelasin jaldabaoth itu demiurge, cuma untuk kepastiannya apa emang demiurge itu pindah posisi ama evil lord warth ganti posisi tinggal kita tunggu di vol 13.
Catastrope Dragon Lord blom muncul kok, dan sebenernya mati ato masih hidupnya juga masih diragukan, cuma karena Slane theocracy ngeramalin kebangkitannya berarti dia dah mati, entah apa dia bakal muncul ato gk di novel nanti, dan alesan ainz lawan demiurge ada di atas ya... walau masih gk 100% bener sih @Dino guar .
seperti yang ane dah jelasin di atas, emang sebenernya dah ada beberapa player yang masuk ke new world(baca sendiri ya) @rizky fadhlylah
tapi klo gk salah yang kata 1000 tahun sama 10000 tahun itu emang keceplosan gara-gara mikirin umur apa gitu... rada lupa juga sih
yang ane masih heran itu ke albedo sama rencanya buat ngebunuh semua supreme being yang dah ninggalin nazarick (kebalikan ama tujuan asli ainz buat nyatuin semua temen2nya) sampe minta izin ainz buat ngebawa Rubedo(yg dibilang sebagai NPC terkuat dan bahkan ainz walau pake full set nya gk bisa menang ngelawan rubedo, dan alasan ainz ngasih WCL ke guardian floor dan salah satu alasan ainz pas itu ainz minta buat para guardian floornya kerjasama buat ngalahin evil tree itu buat ngalahin klo emang ada entitas yang lebih kuat dari kekuatan nazarick dan buat ngalahin rubedo klo dia berkhianat). nah klo si albedo itu ketauan alesan dia sebenernya ngebunuh bukan buat nyari supreme being yang lain, dan pastinya ainz bakal marah banget klo emang kejadian dan apa yg terjadi ama albedo itu yang bikin ane penasaran, dan klo tiba2 Rubedo berkhianat dan semua guardian floor bersatu ditambah ainz ngelawan Rubedo itu pasti bakal greget.
btw semua yang ane jelasin itu berdasarkan overlord wikia langsung, cuma ane ringkas aja biar gk kepanjangan dan enak di baca aja.
Alasan rubedo berkhianat apa emang mang @Ragon maaf saya hanya seorang yang baru mengenal overlord :)
FOX DE HUNTER (Undefeatable god) strongest yggdrasil world champion
Yg bilang rubedo berkhianat sapa tong? "Kalau"
Tong @Ragon ane belum paham sm kemunculan orang2 di new world. 1, 8 raja serakah itu naga semua? 2, 13 pahlawan itu player yggdrasil apa bukan? 3, urutan kemunculan 8 raja serakah & 6 dewa kitab & 13 pahlawan & mungkin ane ada yg kelupaan tolong tambahi, nah itu urutannya gimana?
Jadalbaoth memang nama samaran demiurge, tp yg muncul abis bangunan hancur itu demon lord demiurge yg ngaku dia wujud asli jadalbaoth. Berhubung tampang demiurge yg kurang serem (mungkin) dan memakai topeng agar identitas demiurge tidak terkuak, makanya dia jadiin salah satu demon lord yg tampangnya lebih serem dan juga punya tubuh lebih besar yg lebih cocok sebagai wujud asli jadalbaoth sang demon emperor. Menurut gw, suatu saat demiurge bakal muncul di public sebagai peran penting sorcerous kingdom untuk negara lain seperti albedo makanya wajah aslinya ga boleh diketahui dan sebagai gantinya salah satu demon lord dipakai. Kalo aja demiurge mau, 1 demon lord milik demiurge masih bisa hancurkan 1 kerajaan, ga perlu demiurge yg maju. Tapi demiurge jalanin taktik sesuai perintah ainz (baca pas ainz mau menguasai lizardmen), bukan main rampas pake kekuatan aja. Dari cara bicaranya juga beda, demiurge sebagai jadalbaoth cara bicaranya sopan dan arogan, tapi pas demon lord sebagai jadalbaoth kasar dan sadis.
@Ragon
Evil lord wrath emang baru muncul sbg jadalbaoth di vol 12 ini. Dia ga nyamar/ gantiin semua peran jadalbaoth, dia cm gantiin posisi jadalbaoth pas jadalbaoth pura2 berubah ke "wujud asli"(ini dah ada di overlord wikia).
Kenapa harus gantian sama evil lord wrath? Kemungkinan ini masuk rencana demiurge di awal chapter, yaitu lg buat panggung untuk dramanya ainz.
Dan kenapa harus bikin drama?
1. Krn beberapa kesalahan di kingdom, demiurge dan para maid pleiades harus improvisasi dan pura2 jd musuh dunia. Kalau begitu terus ainz bakalan susah buat make mereka dikemudian hari. Nah kemungkinan di drama holy kingdom ini ainz bakal bunuh jadalbaoth (evil lord wrath) dan pura2 ngubah maid pleiades jadi bawahan ainz. Oh iya beberapa orang empire yg pernah liat wujud demiurge dan maid mungkin jg jd pertimbangan ainz.
2. Ainz sebenernya ga terlalu pengen nguasai dunia tp krn takut bawahannya ga respect lg sama dia jd dia berusaha buat menaklukan dunia dengan cara damai. Tentu aja prioritas ainz tetep ke anak2nya, jd ainz ga bakal keberatan jg kalau harus bunuh banyak orang, tp ainz tetep berusaha meminimalisir jumlah korban dan berusaha untuk ga membunuh kalau ga ada manfaatnya. Nah mungkin di drama ini dia bakal pura2 mati dulu demi melindungi holy kingdom untuk narik simpati dr holy kingdom (dan mungkin negara dan ras lain) setelah itu baru bangkit lg dan ngalahin jadalbaoth. Ini jg bisa buat nepis stigma orang yg nganggep jadalbaoth dan ainz bersekutu.
Ps. Semua tulisan diatas adalah opini pribadi jd kalau ada kesalahan silahkan dikoreksi.
aku dapet info vol 13 rilis April 27th
sekedar info...
oh iya ty replay nya (@ragon)
mantap post-an diatas , diatasku maksudnya yang di atas vol 13 rilis april 27th
oh iya ini link cover vol 13
http://3.bp.blogspot.com/-5Mg0qA_mM_U/WrebGHiFarI/AAAAAAAABr8/jk8GYRO_4dA8e8NiI5KcRFKqIXod-F-aQCK4BGAYYCw/s1600/Can_you_spot_Albedo.jpg
kemaren aku bilang rilis september (biasanya bulan segitu jadi "gomenasai mina") hehehe...
Disini udh gakk lanjut translate nya ya ? Klo emang udh gakk lanjut ada nih link yg ngelanjutin (indo) vol 12 dah kelar beserta pdfnya
https://www.overlordfree.org/?m=1
Min gak lanjut apa? Aduh padahal saya suka baca di sini... Lebih enak di pahami di sini dan sangat sangat berharap bisa lanjut...
Gabung aja ke grupp overlord indonesia facebook di sana banyakinfo yang jelas" bener. . .kalau menurut aku sih indo dragon banyak melenceng nya . . .platinum dragon lord bukan player
@ ragon : bang saya mau tanya ttg naga di anime s2 ep 1 yg bilang ke nenek tsby yttg ittolongbjaga item guild dr game.dan naga tsbt terjebak dlm tubuh naga dan melihat armor kosong.. naga itu jg mennyakan ttg cincin dr nenek tsbt.apakah naga tsbt itu pemain dari game sama sperti ainz.. tlong jelaskan aku bingung 😂
oooh... jadi emang evil lordnya yg ganttin. soalnya ane gk nemu pas itu, jadi tak masukin kemungkinan...
yap bener... Platinum dragon lord bukan player... ane aja yg salah tangkep pas itu... @DianP
@yogilana 1.Six Great God(600thn lalu),2.Eight Greed King(500thn lalu),3.ketua dari 13 pahlawan(200 thn lalu),4.Minotaur sage(200thn lalu),5.Ainz ooal gown
@alyosha anromeda klo gk salah cincin yg dipake rigrit dulu itu di buat sama platinum dragon lord pake wild magic, klo soal kemampuan cincinnya pasti dah tau kan ya.. dan naga yg ada pas itu, itu platinum dragon lord
Nah ini yg masih ane cari dan klo bisa bantu cari infonya... di atas ada yg ngomong FOX DE HUNTER itu world champion paling kuat... menurut ane itu cuma fan art aja, soalnya gk ada infonya sama sekali. menurut ane dari yg ane baca World Champion terkuat itu dari Muspelheim, bukan Niflheim kyk yg ada di gambar fox de hunter. (world champion yg dari Muspelheim) bisa jadi salah satu seven deadly sins dan jadi musuh di yggdrasil. soalnya dikatakan dia bisa ngalahin 30 player lvl 100 sendirian dan pas masa emas ainz ooal gown dulu nih player bener2 di waspadain karena bisa bahayain ainz ooal gown
Keren
Sepertinya ada yang salah paham nih wkwkwkwk
Min lanjutannya kira2 kapan keluar?
Setelah 3 tahun nongkrong di blog ini.. Ane baru nemu komen yg diketik ampe 1000 kata.. Wow niat banget nih anak jaman now :v
Pdhl pertanyaannya cuma mengenai "Jaldabaoth", ngapain lu jwb ampe 1000 kata..
Jawabannya simpel aja kan..
Padahal jawabanya cuma paling bnyak 20 kata tapi lu bikin 1000, serahh lu deh :v
@frizto ginting
Dia niat nulis ampe segitu karna dia ember ��
Ga semua orang suka spoiler kali(termasuk gw) , lah ini malah ngomong ampe panjang lebar begitu
Mending yg tanya minta kontak nya dia aja kalo mau kena spoiler
Kalo ampe diphpin authornya gigit jari lagi wkwkwkk
Spoiler Alert!!! :v
>
>
>
>
di chapter 2 dan seterusnya nnti ada karakter gadis baru yg diperkenalkan dan akan mnjadi saingan Albedo dan Shalltear dlm memperebutkan Ainz....
siapakah ia...........
Min link yg d bwh ini udh ngk jadi?
https://www.overlordfree.org/p/overlord-light-novel.html?m=1
Geli gw liat tuh comment xD "dia yang nanya dia sendiri yang jawab " lol keliatan jelas bgt, mana gk pake sumber lgi jawabnya malah pake alibi sendiri tanpa nulis "ini alibi" dan ntar malah ujung" jadi hoax bagi yang lain.
@ragon next chapternya akapan ni
Min kapan chapter lain di upload? Jujur saya lebih suka translate disinidari pada dilain
Setelah sekian lama jadi silent reader,akhirnya gw mutusin muncul buat nyemangatin admin buat nge-translate.. Semangat min,gk sabar nunggu part-chapter-sampe volume selanjutnya.. jgn lupa anime nya tayang musim panas nanti guys..
Dan utk pembaca lain,tolong jgn kasih spoiler atau pernyataan yg bisa membuat kecintaan kita ke LN ini rusak,gimanapun caranya mengetahui sendiri dari Novelnya punya sensasi luarbiasa dan gambaran kita utk menghargai karya pencipta novel nya... thx.
Terimakasih kepada admin dan rekan2 kerjanya, karena menerjermahkan LN Overlord sampai sejauh ini.
Saya tunggu kelanjutanya, salam SPLAT
min chapter yg lainnya mana ?
Min gimana kabar? Semoga sehat selalu .. masih di tunggu update lainnya !!
Lanjutkan min ..
btw itu evil lord wrath levelnya sm demiurge gk jauh jauh amat bro, kalo ga salah lvl nya 90 an
TSnya bikin imajinasi klimaks... semangat min buat TS...
Ciri2 bentuk k3 demiurge mirip evil lord tp tidak menutup kemungkinan itu jg bentuk asli k3 nya demiurge
Kalo asumsi ane itu evil lord krn kalo minilik smua bentuk ciptaan supreme being berbentuk spt ukuran manusia bukan monster raksasa ...
part 5 never (jojoke)
gila, lama & panjang banget cerita ttg ni Overlord, bisa2 tamatnya entr klo ku udh bkin kluarga sendiri & nonton bareng anak2ku (hhmmm, skrg aja ku msh sekolah & berumur 21th)
Semangat Minn bwt Update'an Translatenya
Semangat, semoga vol selanjutnya cepet rilis
Wkwkwk kok asikan komenannya dari pada chapter ini yak
Sebelum calca mati Itu wujud asli demiurge
Kalau ada yang bilang evil lord mungkin salah baca atau nglindur sama chapter berikut-berikutnya
Di chapter berikut (spoiler) emang digantikan sama evil lord pas lawan para bangsawan
Yang bunuh calca => wujud asli demiurge
Yang main gebuk-gebukan => masih wujud asli demiurge
Yang bakar prajurit+bangsawan(nanti entah di chapter berapa) => evil lord
Yang nanti muncul lagi => demiurge asli bukan evil lord
Kemungkinan agan yang nglindur panjangxlebarxtinggi diatas habis baca LN VER Inggrisnya yang keluar cepet
Tapi karena ilmu bahasa asing si agan cetek+gagal paham malah jadi nglindur bawa2 cerita khayalan + fanfic( yang ver Inggris emang suka rada ngeroll gan translatornya, selera humornya beda)
setan kalian semua yang ngefans sama demiurge
mending jadiin maid aja tu holy queen
vangke lu demiurge
awas lu ya kalo ketemu gua, ntar langsung gua "diable jumbe"
Semngat min buat chptr selanjut nya ya
Gan bagi link yg udah reilis vol12 slesai apa vol. 13 makasih
Kenapa ga di lanjut gan?? Padahal tranlatra dan penyusunan katanya bagus bagus disini :'(
itu yang di maksud orang yang setara dengan kemampuannya di kerajaan kingdom siapa yah ?
Intinya si ains mati itu cuma pansos :v
drama terosssss :v
itu WCL apaan sih ?
WCI World Class Item, kok jadi WCL.
hahaha I Know that feel, when kamu udah panjang lebar jelasin tapi ternyata ada yg salah. :3
Moga animenya bisa mantap juga
Sadis gila keren
Makasih min, kapan lanjutan nya rilis min
Admin yang saya hormati, semoga tetap semangat melanjutkan cerita ini, saya masih setia menanti
Min lanjutin lagi lah, ya walaupun ad yg di web lain tapi ane masih ngarepin yg disini, semangat min !!!!
Mantap mimin sama lanjut terus
Sori kang, demiugure tuker tempat sama nabel
Sori juga kalo salah ketik
Slane t
sorry juga gan, tp memang demiurge tuker tempat sama evil lord wrath, bukan nabel yak.
nabel sendiri mungkin gak muncul pada saat Ainz melawan pleiades (gak semua pleiades ada) dan digantikan dengan si evil lord wrath ini. sekedar menambahkan
maaf gan, tp memang itu bukan demiurge. dan juga wujud asli demiurge itu (selain jd manusia kodok) belom diperlihatkan.
yess, karena tau sendiri Ainz adalah tipe orang (undead) yg parnoan.
rada telat sih memang, tp di vol13 udah dijelasin kalo si monster berbalut api itu bukan demiurge/jaldaboth, melainkan evil lord wrath yg mana salah satu bawahannya demiurge.
barangkali masih ada yg baru baca dan punya kebingungan, mungkin bisa sedikit membantu. cmiiw
menurut sepengetahuan ane aja ya gan.
diantara chapter 9kebawah (kalo gasalah) disitu ada sebuah ucapan dari bawahan Ainz (entah demiurge/albedo ane lupa) buat membunuh (memanfaatkan) manusia culikan dari insiden Api Gehenna di Re-Estize.
nah disitu ada yg protes ke Ainz, yakni pestonya dab rubedo. maka dari itu mereka dijebloskan ke penjara karena bawahan Ainz lainnya berpendapat mereka berkhianat.
sebagai ganti mereka dipenjara, Ainz akhirnya mengambil keputusan untuk tidak membunuh anak" (karena sisi kemanusiaannya masih ada mungkin).
dan pada akhirnya Ainz mendirikan panti asuhan yg nantinya akan diurus oleh pestonya, putri renner, dan yuri. cmiiw
sepengetahuan ane aja gan,
1. 8 greed kings kemungkinan bukan naga (player) karena sejauh ini tidak ada kelas naga.
2. ada beberapa yg player dan penduduk NW (dilihat dari ikut andilnya nenek rigrit)
3. urutannya :
-pertama 6 dewa (player) sesembahan slane the.
-kedua 8 greed kings.
-ketiga (player) anggota 13 pahlawan.
begitu menurut ane, thx
dan ketika vol13 rilis, yg komen diatas malu dengan pendapat kasarnya sendiri.
LOL MANNERS
Walah mana ni lanjutannya. Terakhir gua baca udh jauh.kok masih segini..?
Woe komentar itu bukan untuk spoiler, nih contoh komentar yang bermutu. Ebuset Demiurge jadi Maloch
Serasa ada yg ke potong inii agak loncat
Wkwk sangatt bermutu
Menarikk gue suka yang gore kek gini tapi sayang nya bukan komik jadi kurang gore nya
Nh ya, itu abis demiurge terpental terbang ke reruntuhan dia tuker posisi sama jaldabaoth yang sebenarnya. Dr awal jaldabaoth itu emg bawahanny si Demiurge
Sadis anjir, btw gw penasaran bentuk asli demiurge
Halo saya dari masa depan
Itu Evil Lord Wrath bro
Emang dia bisa dikendaliin ama Demiurge kayak robot-robotan remote control.
Remedios sih kerad bed anjir
Naif bet kek MC anime shounen
Mending cuman naif, ini kepala batu pula berasa dia yang paling bener padahal udah sadar kalo dia lemah dalam akademik tapi masih aja kerad kalo dinasehatin/diberi masukan
"Bukankah lebih baik membiarkan paramedis yang ada di belakang membantunya? Jika kita menggunakan mana dari para priest di sini, kita akan kehabisan ketika melawan Jaldabaoth, mungkin saja itu tujuan para demon-"
"---Ahh, kamu terlalu banyak bicara! Ini adalah perintah! Sembuhkan dia sampai dia bisa bergerak sendiri! Dan juga-"
iya bro gw juga sempet salah paham tapi untungnya gw dapet sepoiler dari temen kalo itu bawahannya, ooh ya bagi yang belom tau coba deh cari di youtube content creator "megane sensei" judul videonya "pedang demiurge" biasanya sih gw kalo cari sepoiler overlord di dia, btw gak sabar buat volume 14nya di translate 👍🏻👍🏻
Inilah overlord Di pihak MC bukan menolong para manusia dn membuat kedamaian, tapi dari pihak MC yang membawa kesengsaraan, tidak peduli seberapa baiknya dia,cantiknya dia,dan sebagainya, kalo pihak MC menganggap itu menguntungkan jika dihancurkan, maka akan dihancurkan
gk kebayang itu sih. si Holy Queen (Calca) tubuhnya di jadiin pedang dong. dengan wajah yg dijadiakan ujung pedang dan tubuh yang dijadikan body pedang sementara kaki di jadikan pegangan pedang itu sendiri. Gila sih... kalo di anime-in kira-kira gimana ya...
Posting Komentar