Chapter 1 : The Sorcerous Kingdom of Ainz Ooal Gown
Part 3
Sulit dikatakan jalanan
tersebut dipenuhi dengan kehidupan. Itu terlihat jelas sekali ketika dia
membandingkan ingatan saat dia dulu sebagai Momon dengan pemandangan di depannya
sekarang. Ekspresi dari para pejalan kaki terlihat suram, dan mereka
kelihatannya bergerak sedikit lebih cepat.
Sebaliknya, para Death Knight
berjalan dengan bangga di sepanjang jalanan. Mereka mungkin sedang berpatroli
di tempat yang biasanya ditempati oleh penjaga kota. Ainz hanya memberikan
mereka perintah sederhana: tangkap siapapun yang melakukan kekerasan, lindungi
siapapun yang meminta bantuan.
Ainz menolehkan tatapannya ke
arah dinding kota.
Sebagian dari Death Knight
yang diproduksi secara massal ditugaskan untuk tugas jaga di atas
dinding-dinding itu. Ada yang lainnya seperti mereka yang sedang mengawasi
gerbang kota atau berpatroli. Namun, yang paling aneh adalah dimana mereka
dipekerjakan untuk membangung desa baru dengan para penduduk dari distrik
kumuh.
Orang-orang yang menempati perumahan kumuh biasanya adalah anak kedua atau
ketiga dari sebuah keluarga di desa: merkea yang tidak memiliki ladang sendiri
untuk bekerja. Mereka memimpikan kehidupan yang lebih baik di kota, namun pada akhirnya,
mereka hanya bisa mengikis keberadaan orang miskin yang menyedihkan di
tengah-tengah abu impian mereka. Oleh karena itu, Ainz berjanji memberi mereka
sebuah bidang tanah, dan mengirimkan mereka kesana.
Mereka dikirimkan ke reruntuhan desa-desa yang telah terbakar karena ulah
Slaine Theocracy. Karena mereka jatuh karena alasan dari luar, yang dibutuhkan
adalah membersihkan reruntuhan itu, mencari desa baru, dan desa itu akan dengan
sendirinya bangkit.
Karena mereka diserang di masa lalu, Ainz mengizinkan para Death Knight dan
Soul Eater untuk pergi dengan mereka sebagai penjaga, dan dia juga
memerintahkan kepada mereka untuk membantu para penduduk desa dengan pekerjaan
ladangnya.
Memang benar, tak ada satupun dari Death Knight dan Soul Eater itu yang
mahir dengan pekerjaan di ladang. Namun, mereka jauh lebih unggul dalam hal
tenaga fisik dan mentah. Pada dasarnya mereka adalah peralatan bertani untuk
tugas berat yang tidak membutuhkan bahan bakar dan bisa berfungsi 24 jam
sehari. Mereka sangat ideal untuk tugas mengoleh tanah dan pekerjaan berat, dan
mereka pasti akan memberikan kontribusi yang besar di musim panen mendatang.
Tujuan Ainz adalah membangun desa kembali dalam satu tahun, dan agar mereka
bisa mencukupi kebutuhan dasarnya. Lalu nantinya mereka bisa memulai masa panen
secara teratur di tahun kedua.
Namun, tujuan membangun desa-desa hanya untuk mengambil hasil mereka
sebagai pajak dan membuangnya ke dalam ‘Exchange Box’, dimana nantinya akan
berubah menjadi koin-koin emas Yggdrasil. Albedo dan Demiurge memuji ide ini
hingga selangit, jadi seharusnya bisa dikerjakan.
Ainz telah membiarkan undead itu kepada mereka agar bisa menghindari
buang-buang waktu dalam menguasai alam liar.
Di waktu yang sama, karena undead itu dipinjamkan, Ainz akan mengambil
biaya sewa tambahan kepada mereka ditambah dengan pajak yang disetujui.
Sementara dia tidak perlu untuk meminta biaya sewa kepada mereka, dia menemukan
ide itu setelah mempertimbangkan bahwa dia mungkin nantinya akan meminjamkan
undead kepada berbagai macam orang-orang lain di masa depan.
Sementara rencana tersebut memprioritaskan pengiriman penduduk kumuh dalam
jumlah besar – dengan keluarga mereka di belakang – ke luar kota, itu tentunya
bukanlah alasan satu-satunya kurangnya orang-orang di jalanan.
Itu mungkin karena Ainz. Ketika para pejalan
kaki berpapasan dengannya di jalanan, mereka akan menatap dengan mata lebar
sebelum kembali ke arah asal mereka, atau memutarinya.
Itu seperti sedang berjalan di tanah yang
terbuang.
Tetap saja, ditakuti juga tidaklah buruk. Itu
jauh lusinan kali lebih baik dari pada diremehkan.
Meskipun begitu, sulit dipercaya kotaku akan menjadi tempat yang sangat
sepi seperti ini...
Ainz tidak perduli apa yang terjadi dengan orang lain selama Great
Underground Tomb of Nazarick dan NPC-NPCnya senang. Namun, apa yang akan
dipikirkan oleh teman-teman lamanya jika mereka ada di sini?
Apakah mereka akan seperti Ainz, yang terkena efek menjadi undead, dan
akhirnya dipengaruhi oleh sifat asal mereka sebagai monster? Apakah mereka
akhirnya akan menganggap manusia tidak lebih dari makanan ternak? Atau apakah
mereka akan melanjutkan pegangan mereka terhadap emosi kuat yang berasal dari
saat mereka masih menjadi manusia?
Mau kujadikan seperti apa
negeri ini nantinya...
Saat Pandora’s Actor berkata demikian, Ainz perlu memutuskan bagaimana
menjalankan negeri ini dan bertujuan untuk menguasai kota ini.
Seperti contohnya, dengan
bercocok tanam gandum dan semisalnya, lalu membuangnya ke dalam ‘Exchange Box’
dia bisa mendapatkan koin-koin yang bisa digunakan untuk memperkuat Great
Undergroun Tomb of Nazarick. Negeri itu akan menjadi satu-satunya negeri yang
tujuannya hanya untuk menghasilkan mata uang.
Sebagai contoh, dia bisa
mengembang biakkan lalu membantai manusia, itu akan membuat negeri itu
menghasilkan XP yang akan disimpan di dalam “Greed and Generosity”.
Misalnya, dia bisa menyerahkan
seluruh tugas produksi dan pekerjaan itu kepada undead, membuat sebuah negeri
dimana makhluk hidup tidak perlu bekerja.
Dan sebagai contohnya—
Dari sebuah tanah yang
dipenuhi dengan cinta menjadi sebuah tanah yang dipenuhi dengan kebencian,
bagaimana nantinya negeri yang memiliki nama guild ini jadinya?
Dia tidak bisa menyerahkan keputusan itu kepada
para bawahannya. Ini adalah tugasnya, tanggung jawabnya, sebagai penguasa dari
Nazarick dan Sorcerous Kingdom of Ainz Ooal Gown.
“-Fifth, bagaimana menurutmu kota ini? Negeri
ini?”
“Maafkan saya sedalam-dalamnya. Bolehkah saya
tahu bagaimana anda ingin saya menjawab?”
Ainz terlalu abstrak. Ainz memutuskan untuk
bertanya lagi:
“Apakah kamu merasa ini adalah negeri dimana
kamu bisa hidup bahagia? Katakan yang sebenarnya dan jangan menyimpannya.”
“Ya, Saya sangat senang di negeri ini karena
anda telah menguasainya, Ainz-sama.”
Ainz melihat ke langit dan menghela nafas. Yah,
dia seharusnya bisa menduga seorang NPC akan memberikan jawaban seperti itu.
“Hanya saja—“
“Oh, ada apa? Katakan kepadaku apapun yang kamu
pikirkan.”
“Saya mengerti. Mengapa meskipun anda disini,
Ainz-sama. Tidak ada satu orangpun yang memberi hormat kepada penguasa dari
negeri ini, kepada anda yang mulia? Dan dari cara mereka bersembunyi di dalam
gedung dan mengintip keluar kepada anda... Benar-benar membuat marah!”
Fifth mendengus. Memang benar, banyak orang yang
mengintip Ainz dan rombongannya sambil bersembunyi di dalam toko-toko di
sepanjang jalanan. Kenyataannya, beberapa dari mereka berlutut lemah ketika
mereka melihat para angel.
“Fifth, apakah kamu mengira manusia adalah
makhluk yang membosankan?”
“Ya, seperti yang anda katakan. Mereka tidak
diciptakan oleh Supreme Being, oleh karena itu mereka adalah makhluk yang
menyedihkan.”
Lebih dari separuh makhluk-makhluk di dalam
Nazarick berpikir demikian. Meskipun para pelayan level 1 tidak terkecuali.
“Fifth. Kalian semua masih menjadi yang
terpenting bagiku.”
“Terima kasih banyak!”
“Namun, aku harus menunjukkan sebuah bentuk
ampunan kepada orang-orang yang kuperintah. Lagipula, mereka adalah rakyat dari
Sorcerer King.”
“Seperti yang anda katakan.”
“Kalau begitu, mengapa tidak merubah tempat ini
menjadi sebuah utopia? Sebuah dunia yang luar biasa, seperti impian yang
semanis tercelup madu. Sebuah dunia dimana mereka akan berharap diperintah
selamanya.”
“Kurasa ini adalah rencana yang sangat baik.”
“Karena aku berniat untuk menguasai dunia,
bawahanku nantinya bukan hanya manusia. Semua ras dunia harus berlutut di
hadapanku.”
“Tentu saja.”
Proyek Utopia.
Rencana ini dikeluarkan di lantai 6, dan dimulai
dengan niat untuk terlihat baik kepada setiap pemain yang mereka temui dengan
harapan Nazarick adalah guild yang baik yang menyambut seluruh ras.
Dengan menggunakan tempat ini sebagai percobaan
kedengarannya seperti sebuah ide yang bagus, pikir Ainz.
“Aku harus menguasai dunia: hanya mereka yang melayani
Sorcerer King yang akan memiliki kemakmuran selama-lamanya.”
“Tidak diragukan lagi itu adalah yang
sebenarnya.”
Jika Ainz bisa melakukan itu, maka jika dia
nantinya menemukan mantan rekan-rekannya – mantan rekan-rekan guildnya – dia
bisa dengan bangga menunjukkan kota ini kepada mereka.
Kelihatannya negeri yang Ainz inginkan adalah
satu negerti dimana dia menguasai berbagai ras yang hidup berdampingan.
Dia akan membawa visi dari Ainz Ooal Gown di
dalam Great Underground Tomb of Nazarick dan memproduksinya lagi ke seluruh
penjuru dunia.
Sama seperti kemungkinan adanya teman-teman Ainz
yang mungkin bersembunyi di sudut dunia itu, dia akan membuat sebuah dunia
dimana ras-ras dan heteromorf berbeda bisa tersenyum hidup.
Cahaya di mata Ainz menjadi semakin cerah.
Sorcerous Kingdom Ainz Ooal Gown seharusnya
menjadi sebuah negeri dimana seluruh ras bisa hidup berdampingan. Ini adalah
sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh Sorcerous Kingdom.
Bahkan jika pendiri seorang negeri adalah
jenius, tidak ada jaminan anak-anaknya akan memiliki berkah yang sama. Dan
generasi selanjutnya, cucu-cucunya, dan cucu dari cucu-cucunya setelah mereka –
tidak ada jaminan mereka akan memiliki talenta pula. Jika generasi kedua tidak
berkompeten, mereka akan dihabisi oleh masyarakat di generasi ketiga. Ainz perna
mendengar cerita ini sering sekali.
Namun, jika mereka dipimpin oleh jenius yang tak
bisa mati dan tak bisa menua, hal semacam itu tidak akan terjadi. Bentuk ideal
dari hal ini adalah memiliki pemerintahan diktator yang dijalankan oleh
segelintir orang-orang jenius.
Dengan orang-orang seperti Demiurge dan Albedo
di dalam Sorcerous Kingdom – tidak, karena mereka ada disanalah mereka bisa
membuat negeri itu sebagai surga yang kekal. Seperti yang pernah dikatakan oleh
Ulbert, sebuah pemerintahan diktator yang dijalankan oleh sebuah tangan besi
akan menjadi hebat, atau sesuatu seperti itu.
Ainz memikirkan masalah itu lebih jauh.
Dipimpin oleh Demiurge dan Albedo, para guardian
menjalankan tujuan mereka dalam menguasai dunia. Ainz tidak bisa menolak sama
sekali alasan mereka. Lagipula, ini bisa menyebarkan nama mereka kepada
rekan-rekan Ainz.
Namun, bukankah lebih baik menyebarkan nama itu
melalui cara yang lain daripada menguasai dengan paksaan? Dengan membiarkan
Sorcerous Kingdom Ainz Ooal Gown dikenal sebagai sebuah utopia, mereka bisa
membuat banyak orang memilih untuk berlutut dan patuh kepada pemerintahannya
demi janji yang manis seperti madu itu.
Itu seperti menggunakan gula dan cambuk.
Jika Demiurge dan Albedo adalah cambuknya, maka
Ainz akan menjadi gulanya.
Ide yang bagus...
Ainz telah memutuskan.
Ainz berbeda dari para NPC yang hanay bisa
menghina mereka yang ada di luar Nazarick. Bentuk penguasaan dunia ini adalah
sesuatu yang hanya bisa dia, dengan sisa-sisa sifat manusiawinya, pikirkan.
Ainz akan menguasai dunia melalui daya tarik yang luar biasa.
Lalu, apa yang harus dia lakukan agar bisa
melaksanakan rencana ini?
Saat Ainz berjalan lagi, dia mati-matian
memikirkan subyek tersebut.
Dia akan memerlukan metode yang tak sama seperti
Demiurge dan Albedo – metode-metode yang hanya mengandalkan kekuatan.
Dia tidak bisa membayangkan menjalan sebuah negeri
seorang diri. Karena itu, Ainz akan membayangkan dirinya sebagai seorang
pegawai di dalam sebuah perusahaan kecil.
Perusahaan kecil, yang hanya memiliki satu
lantai bangunan, dan satu-satunya pegawai di dalam perusahaan itu adalah Ainz.
Produk dari perusahaan itu adalah “Kepemimpinan
luar biasa terhadap Sorcerous Kingdom”. Dia akan mempromosikan penjualan dari
produk ini.
Pertama, dia harus mempertimbangkan target
penjualannya. Dengan begitu dia bisa mengirimkan produk ini ke tangan-tangan
mereka yang memang membutuhkan. Namun, dia tidak memiliki informasi tentang
konsumennya. Mengapa begitu? Sederhana – karena dia tidak memiliki publisitas
yang cukup.
Oleh karena itu, bukan masalah berjalan ke
seluruh kota-kota dan mengeluarkan pamflet di pintu masuknya. Itu hanya akan
membuang-buang waktu saja. Ainz adalah pegawai satu-satunya, jadi dia harus
mempertimbangkan metode lain.
Tidak ada semacam media massa di dunia ini.
Meskipun para pedagang dan profesi-profesi semacamnya memiliki jaringan
informasi tersendiri, setiap publisitas dari mereka sulit dijamin
keakuratannya. Sebelum Ainz menyadari, dia sudah sampai di pintu masuk Guild
petualang.
Mungkin karena dia sering kemari sebagai Momon,
sehingga itu menjadi sebuah kebiasaan. Itu mungkin sebuah gejala dari
workaholisme, ya kan?
Ainz tersenyum pahit, lalu membuka pintunya.
Penerima tamu di dalam bangunan itu masuk ke
dalam pandangan. Ada seorang wanita resepsionis yang duduk disana. Di samping
kirinya ada satu set pintu ganda, dan di sebelah kanannya ada sebuah papan
pengumuman, yang terdapat tempelan perkamen-perkamen permintaan. Dan para
petualang yang seharusnya berdiri di depan papan itu – tidak ada disana.
Guild tersebut kosong. Tidak bisa dibandingkan dengan apa yang pernah dia
lihat ketika dia menjadi Momon.
Ainz mengabaikan resepsionis yang matanya
terbelalak dan sedang menatapnya, lalu berjalan ke papan pengumuman.
Sementara saat dia tidak bisa memahami
tulisan-tulisan itu, dia telah menghafalkan beberapa kalimat, termasuk bulan
dan tahunnya.
Sekali tatap, hanya ada permintaan-perminaan lama
dari bulan lalu. Dengan kata lain, itu adalah pekerjaan-pekerjaan berulang yang
tidak penting.
“...Resepsionis. Kelihatannya sekarang menjadi
lebih sedikit pekerjaannya. Apakah sudah tidak ada yang meletakkan permintaan
baru lagi?”
“Hiii..ya, ya, benar sekali. Hanya ini yang kami
miliki, Yang Mulia.”
Jadi jumlah petualang sudah berkurang karena
jumlah permintaan juga berkurang pula.
Penyebabnya adalah Ainz.
Ainz telah menggunakan pasukan militernya
sendiri – para Death Knight – untuk berpatroli di jalanan dan mempertahankan
keamanan dalam negeri dari Sorcerous Kingdom. Pada akhirnya, itu menyebabkan
orang-orang lari karena merasa terancam oleh monster-monster itu.
Dia menganggap jika para Death Knight terus
berpatroli, orang-orang seperti para petualang mungkin akan benar-benar habis.
Dia harus mempersiapkan permintaan bagi mereka
agar bisa membuat mereka tetap tinggal – tidak, tidak perlu membuat para
petualang itu tetap disini.
Apapun yang bisa dilakukan oleh para petualang,
Death Knight bisa melakukannya lebih baik – meskipun memang agak sulit untuk
tugas-tugas tertentu, seperti mencari tanaman obat. Tapi untuk itu, yang hanya
dia butuhkan adalah menyewakan Death Knight kepada para herbalist sebagai
bodyguard.
Ainz masih tidak bisa memikirkan manfaat lain
dari para petualang. Dan ketika sudah mendapatkannya, kenyataan bahwa para
petualang membutuhkan biaya untuk dipekerjakan. E-Rantel dan pendapatannya yang
rendah tidak memiliki keistimewaan seperti itu.
Ditambah lagi, mereka sulit sekali dianggap tidak
bisa tergantikan.
Dengan berpikir demikian, Ainz menoleh ke arah
luar.
Benar-benar pekerjaan yang dangkal...
Dia teringat pertama kali saat dia dan Narberal
datang ke Guild Petualang di kota ini.
Dia berpikir bahwa para petualang seperti apa
yang dia lihat di Yggdrasil, mereka bertulang ke dunia yang tidak diketahui dan
menyusuri berbagai macam teman di sekeliling dunia.
Jika mereka hanyalah tentara bayarang anti monster, maka ketika kebutuhan
bagi mereka sudah tidak ada, mereka akan kekurangan pekerjaan. Hal itu berlaku
sama di seluruh dunia. Tidak kukira gambaran para petualang saat mereka
presentasikan di Yggdrasil tidak lebih hanyalah sebuah impian... impian? Menjelajahi
yang tidak dikehtaui dan bepergian ke seluruh dunia? Jangan-jangan...
Inspirasi berkelebat di pikiran Ainz.
Jika dia merubah para petualang dari hanya
sekedar tentara bayaran untuk berburu monster menjadi penjelajah yang tidak
diketahui seperti di dalam Yggdrasil, itu artinya mereka akan membawa nama
Sorcerous Kingdom ke tanah yang belum dijelajahi.
Ainz tidak hanya ingin menggapai dunia manusia, tapi semua ras lain pula.
Dia bisa dengan mudah mempromosikan diri sendiri di dunia manusia melalui
koneksi-koneksi dari para pedagang. Namun, karena itu tidak cukup, para petualang
adalah pilihan yang terbaik untuk tugas ini.
“Hmhm,” Ainz mengangguk.
Meskipun resepsionis melihat ke arahnya dengan muka bingung, Ainz tidak
memperdulikannya. Atau lebih tepatnya, jika dia memperdulikan resepsionis itu,
kelebatan inspirasi yang langka itu akan hilang.
Berpikir seperti sebuah kepala dari bisnis kecil, Ainz memutuskan untuk
merenungkan hasil dari rencana ini.
Bagaimanapun, jumlah dari para petualang di Sorcerous Kingdom perlahan
berkurang. Jika ini terus terjadi, situasinya akan terus memburuk. Mereka
bahkan mungkin saja akan menghilang sama sekali di masa depan. Apa yang bisa
aku lakukan untuk membalik tren ini?
Sudah cukup sederhana dengan meningkatkan jumlah
mereka. Yang dia perlukan adalah membalikkan keadaan saat ini – dengan kata
lain, Sorcerous Kingdom akan membayar setiap eliminasi monster. Bagaimanapun,
itu berlawanan dengan tujuan Ainz agar para petualang bisa menjelajahi
tempat-tempat yang tidak diketahui. Sementara dia bisa juga menempatkan
permintaan itu agar mereka mempublikasikan dirinya, Ainz tidak punya uang untuk
itu.
Memang secara harfiah adah tumpukan emas di
dalam Great Underground Tomb of Nazarick, tapi itu bukanlah keuangan pribadi
Ainz. Memang para NPC semuanya setuju bahwa seluruh kekayaan di Nazarick adalah
milik Ainz, dia tidak ingin menggunakan uang itu untuk proyek pribadinya.
Saat Ainz memikirkannya dalam-dalam, suara pintu
yang terbuka datang dari arah pintu masuk.
Saat dia berbalik, dia melihat para petualang –
yang kelihatannya pernah dia temui sebelumnya – sedang berdiri di pintu masuk,
terdiam di tempat saat mereka melihat dirinya.
Hm? Orang itu bernama ... kalau tidak salah.. Yokmok? Bukan, itu tidak
benar, tapi sudah dekat.
Rasanya dia seperti bisa menggapainya di ujung
lidah, tapi Ainz tidak bisa mendapatkannya. Kefrustasian in imembuat Ainz
mengeruk ingatannya dengan seluruh tenaga.
“Moknak...?!”
Saat Ainz menemukan jawabannya, dia menyuarakannya begitu saja tanpa banyak
berpikir. Setelah dipanggil namanya, para petualang itu terdiam di tempat.
Sial!
Sudah terlambat saat dia menyadarinya. Dia bisa merasakan mata dari
resepsionis yang sedang melihat ke arahnya.
Tidak mungkin seorang penguasa baru di E-Rantel, Sorcerer King Ainz Ooal
Gown, bisa tahu petualang dengan peringkat yang hanya mithril. Dan jika dia
tahu orang itu, apa tujuannya? Otak Ainz berputar dengan gerigi tinggi saat
merenungkannya, tapi sebelum dia mendapatkan jawabannya, Moknak berbicara:
”Apakah, apakah anda mendengar itu dari Momon-dono? Nama saya, ya itu..”
“Umu, ya. Itu benar.”
Ainz memutuskan untuk mengambil kalimat itu. Sepasang
emosi yang berlawanan secara dramatis muncul di wajah Moknak, ekspektasi dan
ketakutan.
Setelah kembali sedia kala dari kegelisahan
sebelumnya, Ainz mulai melakukan analisis mendalam terhadap situasi tersebut.
Dia teringat bahwa orang ini adalah pemimpin
dari kelompok petualang peringkat mithril “Rainbow”. Pertama kalinya Ainz
melihat dia adalah ketika insiden gangguan vampir. Mereka berbicara beberapa
kali setelah itu, tapi karena mereka belum bertemu baru-baru ini, pria itu
sudah luput dari ingatannya.
Sama seperti kebanyakan dari para petualang dan
prajurit, dia kelihatannya juga memuja Momon sebagai seorang pahlawan. Jadi
bagaimana menurutnya jika Momon menjadi bawahan dari Sorcerer King?
Mengapa menyebutkan dia kepada Sorcerer King?
Obrolan biasa? Atau apakah Momon menjualnya? Hatinya mungkin dipenuhi putaran
keraguan dan kecurigaan seperti itu.
Ainz mulai mencari cara untuk merubah bahaya ini
menjadi sebuah kesempatan.
“Ketika aku bertanya kepadanya tentang para
petualang yang mumpuni di sekitar sini, dia bilang kepadaku tentang Moknak,
pimpinan “Ranbow”.
Moknak, yang pada awalnya menundukkan kepalanya,
tiba-tiba melihat ke atas.
“Be – benarkah itu?”
“Apakah kamu meragukan ucapanku?”
“Tidak! Tentu saja tidak...”
Ketika mendiskusikan bisnis dengan client, hal
pertama yang harus dia lakukan adalah memuji lawan bicaranya. Beberapa orang
akan memiliki reaksi yang mudah dibaca jika dipuji. Ketika mereka berada di
dalam bingkai ingatan yang lebih baik, mereka bisa selanjutnya membicarakan
bisni. Dua hal ini adalah kemampuan dasar dari seorang salesman, dan juga
sebuah rahasia besar mereka.
Sekarang setelah dia menggoyangkan pihak lain
dan sepenuhnya mengambil inisiatif, Ainz tidak membuang-buang peluang untuk
meluncurkan pertanyaan lainnya lagi.
“Katakan kepadaku, mengapa kamu berada di
E-Rantel?”
Jika dia ingin mempelajari lebih jauh tentang
para petualang, cara terbaik untuk mendapatkannya adalah secara langsung
menanyakan hal itu kepada seorang petualang.
Moknak merasa bingung dengan pertanyaan Ainz,
tapi tidak lama, dia kelihatannya sudah mengumpulkan cukup banyak keberanian
untuk menjawabnya.
“Karena undead, Yang Mulia. Tempat ini dekat
dengan dataran Katze, dan kami bisa membunuh monster-monster itu demi uang
tanpa perlu kehabisan.”
Meskipun Ainz tidak begitu mengerti,
kelihatannya meskipun keringat mengalir pada dirinya, Moknak memiliki sebuah
senyum pemberontakan di wajahnya yang kelihatannya berkata, “Nah lho, aku sudah
mengucapkannya”.
Ainz berencana membawa dataran Katze di bawah
wilayahnya di masa depan. Dari catatan tertentu tentang adanya rumor-rumor
sebuah kapal yang berlayar di atas daratan, yang memantik rasa ketertarikan
Ainz.
“Begitukah.”
“Eh?”
“Hm?”
“Ah, tidak...”
Benar-benar pria yang membuat frustasi. Ainz menolak hasrat untuk menghela
nafas dan secara impulsif bertanya:
“Hanya itu?”
“...Tidak, ada lagi. Sebelum Momon-dono kemari,
kami adalah satu-satunya petualang peringkat mithril diantara para senior
petualang, jadi lebih mudah bagi kami untuk mendapatkan pekerjaan dengan
bayaran yang baik.”
Jadi ternyata urusannya dengan uang. Mungkin
bagian alokasi budget untuk remunerasi petualang adalah tindakan terbaik.
“Dan juga, saya lahir di kota ini, jadi saya
tahu banyak orang disini, Serta, segala macam item-item magic mengalir kemari.”
“Hoh, item-item magic kamu bilang.”
“Ya, Lagipula, item-item magic telah
menyelamatkan nyawa saya di masa lalu, jadi sebagai seorang petualang,
sewajarnya saya ingin mendirikan markas di tempat dimana ada akses bagus pada
item-item itu.”
Di dalam Yggdrasil, ada juga cerita-cerita
bagaimana sebuah item magic biasa membelokkan korban pembunuhan seluruh
kelompok. Oleh karena itu, dia juga telah melihat banyak orang yang terliat
seperti para petualang di pasar Ibukota Baharuth Empire. Dengan kata lain, jika
Ainz bisa mengatur sebuah bisnis item magic dalam skala lebih besar daripada
ibukota Baharuth Empire, pastinya akan menarik para petualang kemari.
Ainz mungkin bisa mendapatkan hasil yang luar
biasa dengan membuat item-item magic berdasarkan kristal data yang tepat lalu
melelangnya. Namun, itu berarti sama halnya dengan merampok cadangan Nazarick,
dan tidak ada jaminan Ainz dan yang lainnya malahan akan menjadi sasaran dari
perkembangan teknologi item-item itu sebagai dasarnya.
Seharusnya tidak apa jika aku menggunakannya sebagai umpan, ya kan? Tidak,
aku lebih memilih menghindari penggunaan sumber daya dari Nazarick jika aku
bisa menghindarinya. Jadi bagaimana kalau item-item yang digunakan dengan
teknologi magic dari dunia ini? Dengan begitu, kita bisa menyerahkannya ke
negeri lain tanpa menyebabkan adanya masalah...ah, ini sulit. Aku akan serahkan
ide ini di lain waktu saja.
“Ah...”
Suara kekhawatiran Moknak menyentak pikiran Ainz
kembali dari dalamnya perenungan.
“Yang Mulia, bolehkah saya tahu mengapa anda
menanyakan pertanyaan ini? Jika anda mengizinkan saya berbicara sejujurnya..”
Moknak menggeretakkan giginya, lalu melanjutkan
dengan suara perih yang dalam.
“Kita seperti debu jika dibandingkan dengan
salah satu undead yang dipimpin oleh Yang Mulia. Dengan undead sekuat itu
menjaga area di sekitar kota ini, hanya ada sedikit arti bagi keberadaan para
petualang di dalam Sorcerous Kingdom.”
Apa yang harus dia katakan sekarang? Kalimat
seperti apa yang bisa membuat dia – dan resepsionis yang sedang melihat di
sebelah sana, serta staf guild yang berhasil berkumpul di sekitar mereka tanpa
terlihat – dengan sebuah kesan yang baik akan dirinya?
Atau mungkin, dia bisa mengambil resiko
berbahaya dan secara langsung mendiamkan mereka dengan berkata “Tidak ada
gunanya menjelaskan itu kepadamu.” Itu mungkin akan lebih aman. Namun, jika dia
melakukan itu, mungkin akan membuat mereka lebih curiga. Seharusnya ada yang
lebih baik-
Tidak, aku harus percaya diri. Aku adalah seorang pria
yang telah melewati banyak bahaya di masa lalu. Aku harusnya mampu memikirkan
sebuah cara untuk melewati masalah ini!
Ainz membiarkan keberadaannya terpancar dari
dirinya.
Setelah dipikir-pikir, kamu sudah mendapatkan gambaran yang jelas di
otakmu. Jadi mengapa kamu masih ada di kota ini? Apakah karena kamu lahir di
sini? Apakah kamu memiliki seorang kekasih?
Jawaban dari pertanyaan itu akan memutuskan arah
kemana percakapan dengan Sorcerer King ini nanti dibawa.
“Sebelah aku menjawabmu, Aku ingin bertanya
dahulu. Mengapa kamu masih ada di kota ini?”
“Itu, Itu karena...”
Moknak mulai tergagap dengan ucapannya. Lalu,
meskipun sedikit ragu-ragu, dia melanjutkan:
“Itu karena Momon-dono. Momon-dono tinggal di
kota ini untuk menjadi perisai kami. Oleh karenanya, bagaimana mungkin saya,
sebagai penduduk lokal kota ini, melakukan hal sememalukan lari dari sini?”
Dalam sekejap, Ainz tersenyum.
Memang benar, ketika dia menjadi Momon, dia
telah memahami pria ini hingga titik tertentu. Namun, dia tidak menduga bisa
membuka hatinya dalam sekejap.
“Begitukah. Kalau begitu, aku akan jawab
pertanyaanmu.”
Ainz pura-pura terjatuh dalam keheningan
sementara, lalu dalam suara yang tegas dia mengumumkan:
“Itu karena Momon. Karena kalian semua mungkin
suatu hari bisa menjadi orang seperti Momon, Aku ingin tahu apa yang diingkan
oleh para petualang, dan apa yang mereka cari.”
Mata Moknak melebar. Suara menelan ludah bisa
terdengar dari pegawai guild yang ada di dekat situ.
“Momon itu kuat, tapi lebih penting lagi, dia
memiliki jiwa yang agung.”
Rasanya sedikit memalukan berkata semacam itu
tentang dirinya sendiri, tapi begitulah bagaimana rencana dari karakter Momon,
jadi mau bagaimana lagi.
“Dan lalu, aku melihat sesuatu seperti pancaran
Momon diantara kalian para petualang.”
Apakah aktingku akhirnya terbayarkan, Ain penasaran saat dia mengutarakan kalimat tersebut. Sebuah petir
kelihatannya seperti berkelebat di belakang Moknak dan yang lainnya.
“Tapi, tapi Momon-dono adalah makhluk yang
tinggi, hanya yang terpilih yang bisa terinspirasi olehnya. Kami tidak mungkin
bisa menggapai –“
“Jadi maksudmu Momon dibutakan oleh kehebatannya
sendiri, begitukah?”
“Apa! Apakah, Apakah momon-dono berkata begitu
juga?!”
“Tidak secara langsung.”
Sementara dia tidak berpikir itu sama sekali
lucu, namun demikian dia berusaha menganggap itu menghibur. Ainz mengeluarkan
senyum seorang raja – hasil dari banyaknya latihan – lalu menunjukkan kepada
semua orang.
“Meskipun kamu tidak bisa melakukannya,
bagaimana dengan anak-anakmu? Cucu-cucumu? Apakah kamu bilang tak ada siapapun
di sekitarmu yang mungkin bisa membangkitkan seseorang seperti Momon? Aku
adalah makhluk kekal, dan penguasa dari Sorcerous Kingdom. Memang wajar aku
ingin mengambil tindakan untuk menginspirasi loyalitas asli kepadaku terhadap
Momon selanjutnya. Itu artinya adalah aku, sebagai seorang penguasa, telah
menemukan tempat bagi para petualang di dalam Sorcerous Kingdom. Yah, ada juga
alasan lain, tapi karena itu belum terbentuk sempurna di otaknya, aku akan
memikirkan itu lain kali saja.”
Suasana tiba-tiba menjadi hening.
Hm? Apakah berhasil? Apakah pria ini bukan fans Momon yang bersemangat?
Saat rasa tidak enak mulai turun kepada Ainz,
Moknak membungkuk dalam-dalam kepada Ainz.
“Yang Mulia, saya sangat senang sekali bertemu
dengan anda, dan menerima kesempatan mempelajari pemikirananda.”
Saat Moknak mengangkat wajahnya, tidak ada sisa
sedikitpun rasa tidak enak, takut atau ragu-ragu yang tadinya ada disana.
Sebaliknya, dia menjadi gembira, tersenyum bebas.
“...Benar-benar luar biasa. Tidak kukira anda
memiliki karisma yang luar biasa, melebihi bahkan magic anda sendiri yang
ampuh.”
“Aku juga gembira bertemu para petualang yang
sehebat ini. Suatu hari, aku ingin membawamu di bawah sayapku.”
Wajah Moknak menjadi santai, merasa sedikit
lebih senang sekarang.
“Tetap saja, Yang Mulia. Guild petualang tetap
tidak tersambung dengan pemerintah. Begitu pula dengan saya. Bisakah anda
menjadikan kami sebagai bawahan?”
“Umu. Aku kemari memang untuk tujuan itu. Memang
benar, ini hanyalah gambaran kasar dan masih belum terbentuk dengan sempurna...
Resepsionis, bilang kepada guildmaster bahwa Sorcerer King ingin berbicara
dengannya.”
“Ba-Baik!”
Resepsionis tersebut – yang sedang mendengarkan
dengan tampang bodoh percakapan mereka – berlari keluar dari ruangan dengan
terburu-buru.
“Kalau begitu, Yang Mulia, kami pamit dahulu.”
Ini benar-benar tidak seperti bagaimana mereka
bersikap ketika mereka pertama kali bertemu. Moknak memberikan sebuah sikap
penuh hormat sebelum dia berbalik dan pergi.
Kalau begitu sekarang... apa yang harus kulakukan selanjutnya.
Tujuan utama dari rencana Ainz yang belum
selesai adalah menggunakan para petualang untuk memuji kebaikan Sorcerous
Kingdom. Ada tiga poin utama terhadap rencana itu:
Pertama adalah pelebaran dari Guild Petualang.
Tidak ada gunanya di dalam sebuah organisasi yan hanya memiliki 10 anggota
saja.
Yang kedua adalah mendidik mereka. Yang lemah
takkan bisa pergi jauh, dan jika ajaran karena diatur oleh Sorcerous Kingdom
menyebar terlalu lambat, itu tidak akan membuatnya mendapatkan banyak
keuntungan.
Yang ketika adalah membuat mereka membantu Ainz
dengan tulus. Bukan karena dia tidak bisa menggunakan Momon, tapi jika Ainzach
ingin membantunya karena keingingan sendiri, akan membuat keadaan lebih mudah
nantinya.
Aku perlu menyelesaikan tiga masalah ini sebelum bernegosiasi dengan
Ainzach. Tetap saja... memang sulit bernegosiasi tanpa informasi sama sekali.
Ah~ perutku rasanya sakit.
Yang bisa dia lakukan sekarang adalah berdoa
agar Guildmaster tidak ada. Sayangnya, hal pertama yang dikatakan oleh resepsionis
itu ketika dia kembali adalah, “Silahkan kemari.”
Ainz melihat ke arah langit-langit, lalu
mengikuti resepsionis itu di belakang.
akhirnya update juga :3 makasih mimin
BalasHapusthanks min, selalu di tunggu-tunggu.. laanjutkan
BalasHapusThanks min :3
BalasHapussankyu min.
BalasHapusthanks min :)
BalasHapussemangat update gan
BalasHapusKeryen
BalasHapus
BalasHapussankyu overlord vol.10 bab 1 bag.3
GJ(good job)
BalasHapusAkhirnya ada pandangan bagaimana seharusnya Ainz memimpin Negara.
BalasHapusSasuga ainz-sama 😊
BalasHapusSasuga ainz-sama 😊
BalasHapusMantap gan, lanjutkan
BalasHapusSankyuu min
BalasHapusDisini gue berpendapat kalo ainz akhirnya menunjukan bakatnya, meski dia merasa gk pede sama kemampuannya
BalasHapusTapi dia memang punya pemikiran yg lebih baik daripada 3 pemikir nazarik
Dan begitu pula pendapat temen2nya
Dia bisa menggambarkan posisi seseorang seakan dia berada diposisi itu dan bakat itu gak ada yg punya sebaik itu di nazarik maupun temen2nya ainz
Sankyuu min~
Itu karena dasarnya 3 pemikir itu gak liat dari sudut pandang manusia. Kalo pinter tetep pinteran 3 orang itu. Cuma ainz aja yg dulu manusia n sifat manusianya gk ilang
HapusAq juga brpikir bgtu
HapusSasuga Ainz Sama Banzaai!!
BalasHapusMantap
BalasHapusViva Moknak
BalasHapussemagat min
BalasHapusJoss min
BalasHapusLord rasa sales ini mah wkwk
BalasHapusSemangat min , teruskan 👍
BalasHapusBenih benih kepercayaan muncul kepada ainz, para manusia mulai terbiasa dn suka krna diberikan pencerahan oleh ainz
BalasHapusBanyak yg bilg overlord membosankan karena tdk ada ancaman dri luar, tapi pas saya menonton dan membaca LN nya, ternyata seru dan gk bikin bosan, nyatanya situasi sekitar ains bikin saya dag dig dug sendiri, saya tidak tau kenapa, mungkin tidak ada jiwa pemimpin dalam diri saya... Dan situasi itu bisa membuat saya bahagia sendiri, lalu d sini saya berharap agar para lapisan masyarakat sorcerer kingdom makin terbuka atau makin menghormati ainz-sama "sasuga ainz-sama"
BalasHapus