Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

04 Agustus, 2016

Overlord - Vol 10 - Chapter 1 Part 2

Chapter 1 : The Sorcerous Kingdom of Ainz Ooal Gown

Part 2


Overlord Light Novel Bahasa Indonesia
Setelah urusan mereka selesai, tiga orang itu keluar dari ruangan dengan para Elder Lich, meninggalkan Ainz dan Fifth. Dan, tentu saja, Eight Edge Assassin di langit-langit.

Sejujurnya, ini adalah akhir dari pekerjaan Ainz hari ini. Sisanya adalah waktu bebas. Sementara ada beberapa urusan yang paling diselesaikan di awal waktu, ketika sudah selesai, dia merasa sangat senggang. Saat dia merenungkan apa yang harus dilakukan dengan waktunya, tiba-tiba Ainz terpikirkan sesuatu dan bangkit berdiri.

“Aku akan menemui Pandora’s Actor selanjutnya.”

Dengan perintah itu, Ainz bergerak maju. Fifth mengikuti tanpa suara. Dan memang sewajarnya, begitu juga dengan Eight Edge Assassin.

Ketika Ainz meninggalkan rumahnya, dia menemukan suasana di luar masih sangat dingin, yang memang cocok dengan musimnya. Anginnya membawa udara yang dingin, tapi Ainz sama sekali kebal terhadap hawa dingin. Setelah menatap ke arah Fifth untuk memastikan dia baik-baik saja, dia melanjutkan perjalanan.

Distrik ini mengandung tiga macam bangunan: kediaman Ainz sendiri, segala macam bangunan pemerintahan, begitu juga dengan rumah untuk tamu. Pandora’s Actor – bukan, Momon tinggal di dalam salah satu rumah tamu.

Biasanya, Ainz akan memanggil Momon ke hadapannya sesuai dengan statusnya sebagai penguasa, tapi apa yang dia lakukan sekarang adalah karena dia berubah pikiran.

“-Hm? Apa ini?” Ainz bergumam saat dia mendekati rumah tamu. Dia sedang melihat ke arah kandang yang menjadi satu dengan rumah tamu. Kata “kandang”  mengartikan bahwa tempat itu digunakan untuk menempatkan kuda-kuda, tapi sekarang hanya ada satu di dalam sana yaitu Hamsuke. Atau lebih tepatnya, begitulah seharusnya.

Karena bingung, Ainz mendekat ke arah kandang, dan mendengar sebuah dengkuran yang keras berbunyi hyu~ hyu~. Tidur adalah hak bagi makhluk hidup, jadi Hamsuke seharusnya ada di dalam.

Matahari sudah sangat tinggi di langit, tapi Hamsuke masih tidur.

Hamsuke bisa melihat di kegelapan sepergi seekor kucing, tapi menurut Hamsuke, dia bukanlah binatang nocturnal ataupun diurnal. Dia makan sampai kenyang lalu tidur sampai lapar lagi. Begitulah cara hidupnya.

Ketika Ainz pertama kali mendengarkan ini, dia penasaran, “Bagian mana yang terdengar seperti Wise King of the Forest (Raja Bijak dari Hutan)”. Ainz merasa seperti orang bodoh yang mengharapkan Hamsuke bersikap seperti seekor makhluk yang cerdas.

“Dia tidak menyadari kita bahkan setelah kita sudah sangat dekat. Apakah dia sudah kehilangan insting binatangnya? Benar juga... makhluk yang bobrok. Tidak, mungkin dia sudah bekerja semalaman.”

“Bukan begitu. Hamsuke-sama disini seharian juga kemarin.”

“..Ternyata begitu.”

Ainz ingin bicara dengan Hasuke meskipun Fifth sudah berkata kejam, tapi dia tidak bisa memikirkan apapun yang ingin dikatakan.

Yah, lagipula dia memang hanya binatang peliharaan. Seharusnya aku tidak mengharapkan apapun darinya. Tidak masalah juga jika dia jatuh pada level seperti itu... Tetap saja, aku sibuk dengan segala macam urusan, tapi dia disini enak-enakan. Benar-benar membuatku marah... meskipun aku tahu aku hanya melampiaskan kemarahanku padanya.

Ainz mendongakkan kepalanya ke dalam kandang, ada hamster raksasa yang sedang tidur di tanah dengan sikap yang tidak waspada sama sekali. Yang dia butuhkan sekarang adalah gelembung raksasa dari hidungnya maka itu akan menjadi gambaran sempurna dari si tukang tidur.

Namun, ada hal lain yang menarik perhatian Ainz, selain dari cara Hamsuke yang sedang tidur seperti seorang paman paruh baya (meskipun seharusnya tubuh Hamsuke tidak bisa melakukan itu).

Ada seorang Death Knight dengan ekor Hamsuke melilit pinggangnya. Makhluk undead itu pasti yang menarik perhatian Ainz ke kandang ini sejak awal.

Karena itu adalah makhluk undead yang dia buat, ada sebuah ikatan diantara mereka dan karena itulah dia bisa menilai lokasi kira-kira. Namun, ada terlalu banyak undead di E-Rantel, jadi indra khusus seperti itu menjadi semakin membingunkan.

Sejujurnya, sangat sulit baginya untuk bisa membedakan lokasi dengan jelas dari undead yang dia buat. Meskipun begitu, Ainz tidak bisa mengingat dia pernah menempatkan salah satunya di dalam kandang, oleh karena itu dia bingung karena menyadari ada satu reaksi undead disini.

“Bangun, Hamsuke.”

“Muuu, ya...”

Matanya berkedip seperti manusia saat wajah besarnya bergerak, lalu dia menangkap penampilan Ainz.

“Ohhhh! Saya bertanya-tanya siapa itu, ternyata itu tuanku!”

“Tidak perduli siapa aku. Biasanya kamu seharusnya memanggilku Ainz-sama, ya kan? Lagipula, kamu adalah kendaraan Momon, bukan milikku.”

“Tentu saja tuanku!”

“Begitukah... yah, selama kamu mengerti..”

Meskipun begitu, reaksi Hamsuke membuat Ainz berpikir, Apakah kamu benar-benar mengerti?

Ditambah lagi, binatang buas magis tidaklah memiliki ketahanan khusus terhadap pengendalian pikiran. Oleh karena itu, Ainz meminjamkan sebuah item kepada Hamsuke yang membuatnya tahan terhadap pengendali pikiran, tapi dia masih tidak tenang karena mungkin saja ada orang yang akan mencoba memanipulasi dirinya melalui cara selain magic.

“yah, karena kamu tidak membuat kesalahan apapun hingga hari ini, aku harus mempercayaimu. Kalau begitu, langsung ke topik utama. Ada apa dengan Death Knight itu?”

“Ohhh! Dia adalah teman yang berlatih dengan aku ini tuanku!”

Saat itulah Ainz teringat.

Dia memang melakukan sebuah percobaan dalam mempelajari martial art sementara Hamsuke berlatih menjadi seorang warrior. Dengan kata lain, dia menggunakan Death Knight ini untuk melihat jika dia bisa meningkatkan level sebagai seorang warrior.

Dia telah melengkapi Death Knight tersebut dengan artefak-artefak yang meningkatkan pendapatan XP tapi itu hanya semakin menambah kelemahan saja. Namun, pada akhirnya Death Knight tidak mendapatkan level apapun. Ainz telah mengantisipasi hasil itu, jadi dia tidka marah. Tetap saja, karena suatu alasan, Hamsuke terus-terusan berlatih dengan Death Knigt itu, jadi pada akhirnya, dia mengambil kembali artefak-artefak dan menyerahkan Death Knight itu kepadanya.

Jadi ini yang itu... Setelah dipikir-pikir, duri pada armornya terlihat agak tumpul... Aku tidak meminjamkannya untuk dijadikan bantal besar, tapi karena aku ingin dia menjadi seorang warrior, atau mungkin menguasai sesuatu... Yah, tidak masalah. Ada cukup banyak Death Knight untuk diperintah. Memberikan satu saja tidak masalah.

Kenyataannya, ada lebih dari cukup Death Knight, begitu banyaknya sehingga Ainz tidak lagi membuat Death Knight ketika dia menciptakan undead setiap hari.

“Begitukah. Aku mengerti. Tetap saja, tak perduli apapun, kamu dulu adalah binatang buas magis. Sangat mengesalkan jika kamu membiarkan seseorang mendekat begitu saja tanpa menyadarinya. Kami tidak sediam-diam seperti Aura, ya kan? Bukankah kamu harus memperhatikan ini lebih serius?”

Hamsuke terlihat putus asa, dan kumisnya menggantung ke bawah.

“Saya ini minta maaf. Saya ini dulunya adalah makhluk yang terkuat di hutan itu. Saya ini tak pernah butuh kewaspadaan karena saya ini tak pernah disergap sebelumnya.”

“Kamu seharusnya memiliki masa anak-anak... atau semacamnya ya kan? Tapi sebelum itu, bukankah ada Giant of the East dan Serpent of the West?”

“Siapa mereka? Orang-orang ini... East? West? Siapa yang anda bicarakan?”

Sebuah tanda tanya terlihat muncul di atas kepala Ainz.

“...Mereka adalah makhluk-makhluk yang mengklaim hutan itu, sama sepertimu.”

“Hoho~ Saya bahkan tidak tahu orang-orang seperti itu ada di hutan! Seperti yang diduga dari anda tuanku! Pengetahuan anda sangat tajam. Saya ini hanya tahu sedikit di luar teritorinya.”

“Kamu... kamu menyebut dirimu Wise King of the Forest dan kamu tetap...”

“Di masa lalu, seorang warrior manusia yang melanggar masuk ke dalam teritori saya memanggil dengan nama itu. Ngomong-ngomong, saya ini mengampuni warrior itu dan warrior itu sendiri karena mengira nama itu terdengar sangat luar biasa. Ah, betapa nostalgianya---“

Ainz merasa bahwa dia akhirnya mengungkap misteri itu.

Setelah warrior tersebut kembali hidup-hidup, dia pasti sangat melebih-lebihkan cerita musuhnya, Hamsuke. Mungkin dengan cara yang sama dalam membenarkan keselamatannya sediri ketika seluruh temannya musnah.

Itu juga tidak terlalu sulit dipahami. Kenyataan bahwa Hamsuke sangat kuat. Dari seluruh warrior manusia yang pernah Ainz temui, mungkin hanya Clementine dan Gazef yang bisa mengalahkan Hamsuke.

Ainz tiba-tiba teringat Gazef.

“Ohh? Apakah ada masalah, tuanku?”

“Tidak.. bukan apa-apa. Hanya saja... ya... hanya saja kamu tidak memiliki kualifikasi sebagai Wise King of the Forest, hanya seekor hamster hutan.”

“Hamster, anda bilang – memang benar, anda pernah membicarakan makhluk itu sebelumnya, tuanku! Jadi saya ini memang benar-benar seekor hamster?”

“Umu. Kamu adalah seekor hamster raksasa.”

“Ohhh! Jadi saya memang benar-benar seekor hamster raksasa! Kalau begitu, apakah anda tahu dimana mencari anggota lain dari spesies ini tuanku?”

“Itu, aku tidak tahu.”

Setelah balasan yang singkat itu, Hamsuke sekali lagi menadi kehilangan harapan. Apakah aku terlalu kasar? Pikir Ainz dan mencoba menenangkan Hamsuke dengan berkata:

“Aku menjamin semua yang melayani Nazarick akan menerima hadiah yang tepat atas pelayanan mereka. Selama kamu melanjutkan pengabdianmu kepada Nazarick, suatu hari aku akan menemukan anggota spesies yang sama denganmu.”

“Ohhh!”

Kumis Hamsuke memantul saat berdiri.

“Meskipun saya ini sudah setia kepada tuanku, saya ini akan melayani tuanku lebih setia lagi mulai hari ini hingga ke depan!”

“Umu umu. Kalau begitu, Hamsuke, apakah Momon – bukan, apakah Pandora’s Actor di dalam rumah tamu?”

“Tiruan tuanku? Saya ini tidak terlalu percaya diri dalam hal itu. Lagipula, dia sering mengendarai kereta dan gerobak yang disiapkan oleh para manusia di kota ini untuknya, dan dia tidak selalu membawa saya dengannya.”

“Ah, kelihatannya aku ingat jika dia mengendarai transportasi itu untuk berbagai informasi.”

Kuku, Ainz tertawa kecil dengan keji.

Semua situasi yang berkembang sesuatu dengan antisipasinya. Di bawah samaran berbagi informasi dengannya, orang-orang akan berkata tentang Momon yang ingin mereka rahasiakan dari Ainz, atau mungkin mereka akan mengeluarkan rencana untuk mendorong pertikaian antara Momon dan Ainz. Namun, sebenarnya adalah, merekalah yang secara tidak sadar diracuni oleh pemikiran-pemikiran Pandora’s Actor.

Ainz adalah raja yang bisa dipercaya, seorang makhluk pengampun yang memikirkan rakyatnya dan seterusnya.

“Aku mengerti. Bagaimanapun... kelihatannya sekarang kamu bisa memakai armor. Jika kamu tidak punya apapun yang dilakukan, bagaimana kalau kamu memakainya dan berlatih?”

Prototipe armor seharusnya sudah selesai.

“Saya mengerti, tuanku! Kalau begitu saya juga ingin melihat para lizardmen-dono, jika mungkin.”

“Baiklah. Aku akan mengabulkan keinginanmu. Aku akan bicara dengan Cocytus setelah ini dan menyuruhnya mengirimkan seseorang kemari.”

“Anda mendapatkan rasa terima kasih tak terhingga dari saya, tuanku. Kemarilah, Death Knight-dono! Mari kita bekerja keras sama-sama!”

Ainz tidak menghiraukan hubungan pertemanan yang membara antara seekor binatang buas dan seekor mayat lalu melanjutkan perjalanannya.

Di belakang Ainz ada sebuah suara yang berkata seperti “Yang benar saja – benar-benar menjengkelkan!” tapi dia tidak bisa membayangkan apa yang mungkin Death Knight itu katakan. Meskipun Ainz secara samar-samar tertarik dengan apa rencana hamsuke, dia segera menyingkirkan pemikiran itu.

Ngomong-ngomong, beberapa waktu yang lalu, kurasa aku memberikan hamsuke... rasanya aku seperti melupakan sesuatu. Oh ya ampun, jika aku tidak bisa memikirkannya, mungkin bukan barang yang penting, kurasa.

Kepala Ainz dipenuhi dengan pemikiran ini, yang tidak bisa dia keluarkan. Rasanya seperti sedang menunggu ingin bersin yang tidak datang-datang. Dia tiba di depan pintu dari rumah tamu, tapi dia tidak melakukan apapun seperti mengetuk pintu. Fifth, yang sedang mengikuti di belakang Ainz, langsung maju ke depan.

“Bukalah.”

“Saya mengerti, Ainz-sama.”

Fifth terlihat sangat serius saat dia membuka pintu itu, tapi sudut mulutnya terlihat santai. Ini pasti datangnya dari rasa puas yang dia rasakan karena mampu membantu Ainz sesuatu.

Kelihatannya aku sudah benar mengamati Jircniv. Aku benar-benar telah menjadi penguasa yang tepat. Memang benar, itu bukanlah cara yang benar dalam memperlakukan Jircniv, tapi aku akan terus mempelajari dirinya mulai sekarang. Lagipula, itu adalah untuk membantuku mempelajari bagaimana menjadi seorang raja.

Ainz tidak berterima kasih kepada Fifth, tapi melihat ke arah pintu yang sedang terbuka.

“-Eight Edge Assassins.”

“Ya! Siap untuk perintah!”

Eight Edge Assassin yang sedang mengikuti di belakang Ainz dengan cekatan membentuk sebuah barisan.

“-Pergilah.”

“Ya!”

Rahang mereka terbuka lalu tertutup, lalu Eight Edge Assassin yang sedang berbaris merespon dengan sebuah suara yang kelihatannya sangat memaksa dari biasanya sebelum masuk ke dalam bangunan. Hanya Pandora’s Actor yang seharusnya ada di rumah tamu. Kadang-kadang, Narberal juga disini, tapi sebagian besar, dia ada di dalam Great Underground Tomb of Nazarick, melakukan perintah Ainz.

Ainz bisa saja menempatkan seorang pelayan biasa disini, tapi bisa merepotkan jika orang-orang yang datang mengunjungi Momon berpikir mereka sedang diawasi. Oleh karena itu, akhirnya menjadi seperti ini. Namun, jika Pandora’s Actor tinggal disini sendirian, ada kemungkinan orang-orang yang mencuci otak Shalltear mungkin akan menyusup ke dalam tempat ini. Oleh karena itu, Ainz merasa akan lebih baik memasang beberapa pencegahan.

...Tetap saja, agar itu bisa terjadi, seseorang harus menyusup hingga kemari. Yah, hanya orang-orang bodoh yang tidak cukup persiapan. ...Mm – tetap saja, berapa lama lagi aku harus menunggu disini. Lagipula, Eight Edge Assassin akan kembali kepadaku. Namun, apakah seorang raja seharusnya menunggu di pintu?

Setelah ragu sejenak, Ainz berpikir, ah lupakan saja, lalu masuk ke dalam rumah tamu.

Dia berjalan maju, dengan menggunakan sikap yang kokoh dan agung yang telah dia latih berkali-kali, dengan cara yang dia anggap paling cocok sebagai seorang penguasa.

Namun, kurang dari 20 langkah, salah satu Eight Edge Assassin kembali dan berlutut di depan Ainz.

“Ainz-sama, kami telah memanggil Pandora’s Actor-sama. Dia akan segera hadir.’

“Begitukah. Kalau begitu aku akan menunggu di ruang tamu.”

Ainz pernah ke rumah tamu ini sebelumnya, jadi Ainz memiliki gambaran kasar tentang tata letaknya. Setelah Fifth membuka pintu itu untuknya, Ainz bergerak tanpa ragu ke arah tempat duduk utama di ruang tamu.

Ini sangat melanggar banyak sikap yang dia terapkan sebagai seorang pegawai dan merasa bersalah. Namun, ini adalah tugas yang mudah bagi Ainz, yang telah menghabiskan waktu berlatih menjadi seorang penguasa.

Segera setelahnya, sebuah ketukan datang dari pintu. Ainz mengangguk kepada Fifth.

Setelah memperoleh izin, Fifth membuka pintu itu, lalu Pandora’s Actor memasuki ruangan tersebut. Dia tidak sedang menggunakan magic untuk muncul sebagai Momon, tapi dengan seragam militernya yang biasa.

“Oh, Yang Mulia, penciptaku Ainz-sama...”

“Tidak perlu menyapaku. Duduklah.”

“Baik!”

Dia memukulkan tumit sepatunya bersama-sama sebelum maju.

Gerakannya selembut dan serenyah seorang pasuka, tapi bagi Ainz, gerakan-gerakan itu sangat tidak perlu. Ucapan terbaik untuk menjelaskan ini adalah ‘overacting’.

Dengan demikian, Pandora’s Actor berjalan maju ke tempat di samping Ainz dan duduk.

Bukan orang-orang biasanya duduk saling berhadapan satu sama lain?
Setiap orang memiliki sebuah area di sekeliling merkea yang disebut jarak pribadi mereka, tapi Ainz mau tidak mau menatap Pandora’s Actor serangan kilat tanpa rasa bersalah kepadanya.

...Yah, kurasa itu tidak apa-apa. Tetap saja, dia terlalu dekat sekali...

Ainz memeriksa Pandora’s Actor dengan teliti saat dia duduk. Dia tidak lagi merasakan rasa terkejut yang sama seperti yang dia dapatkan ketika pertama kalinya dia melihat Pandora’s Actor di ruangan harta. Mungkin seiring berlalunya waktu dan bertemu dengannya berkali-kali untuk memberikan perintah telah melunakkan pukulan padanya.

“Bolehkah saya bertanya—“

“Tidak, bukan apa-apa, jangan khawatir. Baiklah, aku punya sesuatu untuk ditanyakan kepadamu. Pertama, aku ingin tahu kondisi Momon. Aku tahu apa yang telah kamu laporkan kepada Albedo...  jadi, apakah ada masalah?”

“Kelihatannya tidak ada yang spe-“

“Begitukah. Bagus. Kalau begitu, aku ingin bertanya kepadamu, sebagai Pandora’s Actor – apakah ada masalah dari sisi dirimu?”

Suasana hati di udara berubah.

“Sebenarnya, Ainz-sama!”

Ainz condong ke belakang, seakan ada tekanan luar biasa dari Pandora’s Actor yang meremukkan dirinya.

“Saya, Saya telah sangat menderita!”

Sebenarnya siapa yang menderita disini?!

Namun, Ainz tidak punya waktu menembakkan balik dengan ucapan itu sebelum Pandora’s Actor melanjutkan bicaranya.

“Selama ini, saya tidak pernah sekalipun bisa menyentuh item-item magic. Saya tidak mampu merawat berbagai item magic yang diciptakan oleh Supreme Being. Pengurutan kristal-kristal data menjadi terhenti pula. Tolonglah! Tak perduli bagaimana, Ainz-sama! Saya mohon pada anda untuk memberikan saya sedikit waktu dengan item-item itu!”

“...Aku, apakah aku mendesainmu seperti itu?”

“Itu memang tidak diragukan lagi! Perasaan ini diberikan kepadaku oleh anda sendiri, Momonga-sama!”

“...Ahhhhh.”

Ainz mati-matian mencoba mengingat bagaimana dia mendesain Pandora’s Actor. Dia bisa mengingat memberinya semacam cerita latar yang menyatakan bahwa dia suka mengatur item-item magic dan sebagainya. Niat Ainz pada awalnya adalah mendesain dia seperti itu sehingga dia tidak akan merasa aneh sendiri di ruang harta – memang benar, bisa dianggap dikelilingi oleh hal-hal yang kamu senangi adalah pekerjaan yang enak. Jadi kelihatannya pengaturan kepribadian Ainz adalah sumber masalahnya. Namun, entah karena suatu alasan, kelihatannya sudah sampai pada level fetish.

“Apakah aku tidak mengizinkanmu untuk kembali ke Nazarick setiap harinya?”

Sementara separuh dari undead Nazarick dibuat oleh Ainz, separuh lainnya dibuat oleh Pandora’s Actor. Memang benar, undead yang dibuat oleh Pandora’s Actor memang lebih lemah daripada yang dibuat oleh Ainz, pada hal-hal tertentu. Tetap saja, itu masih dalam parameter yang bisa diterima, dan ada mayat-mayat beku dalam jumlah yang cukup di lantai 5 untuk tujuan itu.

Kenyataannya, ada begitu banyak mayat tersebut sehingga dua orang itu bekerja sama pun takkan bisa menghabiskannya.

“Namun, saya tak pernah menerima izin untuk kembali ke ruang harta!”

Apa yang sedang dia rasakan sehingga dia mengeluarkan teatrikalnya yang seperti biasa!”

“Aku mengerti. Kalau begitu, aku akan menginformasikan kepada Shalltear dan menyuruhnya memberikan cincin kepadamu. Ditambah lagi, aku memperbolehkanmu untuk mengerjakan senjata-senata dan equipment rekan-rekanku. Jangan sampai merusakkannya.”

“Tentu sa-“

“Hentikan itu. Berbicara seperti biasa. Bukakah aku sudah bilang ini sebelumnya, hm, Pandora’s Actor?”

“Ya!”

“Hubungan antara kita adalah antara pencipta dan yang diciptakan. Kenyataannya adalah, aku sangat senang dengan cara kamu bekerja keras untuk menunjukkannya kepadaku makhluk yang ingin kamu jadikan. Namun, suatu ketika aku bertanya-tanya; apakah anak-anak seharusnya bekerja melebihi orang tua mereka?”

“Ohhh...Ainz-sama. Tidak kukira anda menganggap saya sebagai anak anda!”

“Umu, umu. Kamu adalah, er, anakku, atau seperti itu. Itu, er, bagaimana aku harus menjelaskannya, seharusnya, er seharusnya memang begitu. Oleh karena itu, tidak perlu menggunakan bahasa Jerman dan sikap hormat atau menjadi sangat dramatis di depanku. Karena aku yang membuatm, aku ingin melihat bagian-bagian dari dirimu yang tidak kubuat, sebagai bukti bahwa kamu sudah tumbuh.”

Ainz menatap ke belakang terhadap suara dari sesenggukan, dan melihat Fifth yang sedang mengusap sudut matanya dengan sapu tangan.

Apa?

Apakah dia tidak terlalu mudah menangis?

Saat Ainz merasa bingung, Pandora’s Actor membungkukkan kepalanya.

“Saya mengerti – Ayah!”

“...Oh.”

“Saya akan tunjukkan padamu apa yang ingin engkau lihat, ayah!”

Dia salah, Dia terlalu sembrono. Meskipun itu tidak mungkin, Ainz merasakan sakit kepala menyerangnya.

“Pandora’s Actor. Kamu tidak boleh bilang kepada siapapun apa yang terjadi di sini. Mengerti? Jika orang-orang tahu kamu menerima perlakuan istimewa, itu bisa memantik gesekan dengan yang lain. Dan juga – kenyataannya, karena itu, aku akan menempatkanmu dalam prioritasku yang lebih rendah. Jika tiba saatnya ketika aku harus memilih membantumu atau para guardian, aku akan mengabaikanmu.”

“Tentu saja! Silahkan, korbankan saya sesuka anda!”

Saat Ainz melihat Pandora’s Actor menyorongkan dadanya sambil berbicara, sebuah perasaan bersalah tumbuh di hati Ainz.

“Maafkan aku. Dan... Fifth. Jangan katakan kepada siapapun apa yang terjadi di sini.”

Setelah melihat Fifth mengangguk setuju, Ainz mengangguk pula.

“Kalau begitu, aku akan pergi dulu.”

“Ah, tentang itu, bisakah anda tunggu sebentar? Karena kita jarang bertemu, ada masalah yang ingin saya tanyakan kepadamu, Ayah. Bolehkah saya tahu bagaimana ada berniat memerintah Sorcerous Kingdom ini?”

“Apa?”

“Banyak manusia yang ragu-ragu dengan jalan yang anda ambil untuk menjalankan negeri ini, Ayah. Seperti misalnya, jika anda ingin mengadopsi peraturan untuk pelebaran, mereka takut jika mereka akan dikirimkan ke medan perang, dan seterusnya.”

Ainz terdiam di tempat.

Kemana dia akan mengarahkan Ainz Ooal Gown?

Pada awalnya, Ainz hanyalah orang biasa, namun dia telah mengutarkan tujuan yang hampir tidak mungkin bisa dicapai seperti menguasai dunia. Ainz berhenti memikirkannya. Dia merasa akan lebih baik untuk menyerahkan masalah ini kepada orang-orang cerdas seperti Albedo atau Demiurge.

Meskipun begitu, masalah tentang bagaimana menjalankan sebuah negeri adalah sebuah pertanyaan yang tidak bisa dia hindari.

“A, Apakah ada yang salah, Ayah?”

“...Aku bermaksud memberitahumu, tapi aku masih menyusunnya di otakku. Aku akan mendiskusikan masalah ini dengan berbagai Guardian Nazarick lalu memberitahukannya kepadamu.”

“Ya!”

Ainz bangkit tanpa suara.

“Begitulah semuanya, Pandora’s Actor.”

Setelah mendengarkan Pandora’s Actor yang mengucapkan perpisahan, Ainz meninggalkan ruangan tersebut.

Sebelum dia melewati pintu utama, dia mengirimkan sebuah [Message] kepada Shalltear sebelum dia lupa, memberitahukan permintaan Pandora’s Actor. Jika dia menundanya, dia mungkin akan lupa nantinya.

Ketika dia tiba di pintu, Ainz bergerak lebih cepat daripada Fifth lalu membuka pintu itu sebelum Fifth melakukan itu untuknya.

Lalu, dia melihat ke langit.

Itu adalah langit biru yang cerah.

“Aku akan terbang,” ucap Ainz pendek. Meskipun orang-orang di belakangnya mulai panik, Ainz memilih untuk tidak menghiraukannya.

Ainz mengambang di langit berkat mantra [Fly], lalu mendarat di atas atap dari rumah tamu.

Karena E-Rantel adalah sebuah kota yang dilindungi oleh tiga lapis dinding, dari sudut pandang ini, separuh dari jangkauan penglihatannya dihalangi oleh dinding-dinding kota.

“Aku tak bisa melihatnya dari sini, huh? Kelihatannya aku memang harus jalan-jalan.”

Dia mungkin bisa memikirkan sesuatu jika dia jalan-jalan. Tetap berada di sini berarti bawah tidak mungkin Ainz bisa memikirkan sesuatu.

Baru saja, sosok-sosok dari Eight Edge Assassin – yang memanjat dinding-dinding tersebut – muncul di depan Ainz pula.

“Ainz-sama, tolong tunggu! Berbahaya sekali pergi sendirian!”

Ainz tidak bisa begitu saja menertawakan ucapan dari Eight Edge Assassin.

Seseorang yang sedang berdiri di tengah-tengah area terbuka yang luas dengan pandangan bagus di segala penjuru sama artinya meminta di sasar oleh penembak jitu.

“Memang benar. Aku akan menjadi target yang bagus jika lawanku adalah Peroroncino-san.”

Peroroncino sang pemanah (archer) – yang paling memiliki spesialisasi dalam pertarungan jarak jauh di dalam guild Ainz Ooal Gown – mungkin akan mampu melukai Ainz dengan parah. Orang itu bisa dengan mudah menyerang bahkan dari jarak lebih dari dua kilometer. Taktik favoritnya adalah menyembunyikan diri lalu menembak lawannya dengan tepat – walaupun hanya dengan sebuah busur. Oleh karena itu, meskipun jika lawannya adalah Peroroncino, Ainz tidak berniat membiarkan dirinya dipermainkan sampai mati.

Ainz percaya diri dia bisa menggunakan berbagai cara untukb ertahan, kabur, atau menyerang balik. Dia telah mengasah kemampuannya melalui PVP, dan dia pasti tidak akan mati begitu saja tanpa merespon. Namun, jika dia harus waspada terhadap metode serangan yang hanya di dunia ini, Eight Edge Assassin ada benarnya.

Ainz tidak boleh mati sekarang. Setidaknya, sebelum bereksperimen dengan menghidupkan para player, dia harus menganggap dirinya hanya punya satu nyawa, dan mempersiapkan perisai daging untuk dirinya sendiri.

Pilihan terbaik dan teraman untuk itu adalah Albedo, yang memiliki kekuatan bertahan yang paling tinggi diantara para Guardian. Namun, dia membutuhkan orang-orang untuk melindunginya pula, yang mana memerlukan peluncuran pasukan dalam jumlah besar. Dia tidak melakukan itu sampai setidaknya itu adalah untuk tujuan memancing serangan musuh.

Jika itu masalahnya, pilihan terbaik adalah para bawahan level tinggi yang bisa dibuang, tapi-

Aku tidak memiliki bawahan monster-monster level tinggi. Meskipun aku ingin menggunakan monster-monster bayaran, aku telah menghabiskan banyak uang memanggil bawahan Albedo, jadi aku tidak memiliki uang untuk memanggil monster-monster begitu saja.

Ainz telah memutuskan untuk membuat pertunjukan besar dalam menghabiskan uang untuk membuktikan kebaikannya, dan sekarang samar-samar dia menyesalinya. Yang bisa dia lakukan adalah menenangkan diri dengan berkata bahwa dia harus mempertahankan imej dirinya sebagai bos Albedo.

Tunggu sebentar, mari dipikirkan dengan dengan teliti selangkah demi selangkah.

Ainz mengurutkan berbagai kemungkinan di otaknya.

Monster-monster bayaran. Dia tidak memiliki uang, jadi mereka tidak bisa.

Skill, [Undead Lieutenant]. Membutuhkan XP, jadi dia memutuskan untuk menolaknya.

Menggunakan summon dari tongkat Ainz Ooal Gown. Kenyataannya dia harus membawa senjata Guild bersamanya berarti itu sudah tidak bisa dimasukkan.

Skill, [Create Undead]. Meskipun dia membuat undead tingkat tinggi, hanya akan sampai level 70, yang mana tidak bisa dia percayakan untuk mengantar para Guardian.

Tidak, aku masih memiliki sebuah kartu as simpanan.

Dia telah mengembangkan skill penciptaan undead melalui penggunaan ritual kegelapan.

Dia hanya bisa menciptakan undead tingkat tinggi empat kali sehari. Namun, jika dia membaginya menjadi dua penggunakan, dia bisa membuat undead sekitar level 90.

Ainz mengusap dagunya, dan penasaran undead macam apa yang harus dibuat. Thief – tipe Eternal Death, atau tipe bola mata yang fokus pada sensor...

Benar, Eternal Death adalah undead yang sangat baik untuk digunakan, tapi mereka memiliki skill pasif yang disebut [Aura of Death and Decay] yang terus-terusan menimbulkan efek. Itu adalah skill yang mumpuni menggabungkan efek dari milik Ainz [Despair Aura V (Instant Death)] dan [Despair Aura I (Fear)], membuatnya sebagai makhluk yang akan memberikan kematian secara cepat dan penalti stat kepada musuh. Khususnya, penalti stat bukanlah kemampuan yang mempengaruhi otak. Ini membuat skill tersebut bisa melewati efek yang mempengaruhi otak, sehingga membuatnya sulit dihadapi.

Meskipun begitu, jika kemampuan ini digunakan ketika melukai teman bisa terjadi, hal itu akan melukiskan gambaran seperti neraka dan penderitaan serta kesengsaraan. Tentu saja, dia mungkin bisa memerintahkan mereka untuk menekan kemampuan itu, tapi membawa undead seperti itu ke jalanan kota adalah hal yang benar-benar gila.

Beberapa monster-monster menakutkan lainnya muncul di otaknya, tapi dia membuang semua ide itu.

...Bagaimana aku harus mengatakan ini.. mereka memang mumpuni, tapi mereka semua terlihat buruk.

Tak ada satupun yang cocok sebagai penjaga seorang raja ketika berjalan-jalan di jalanan.

Saat Ainz merasa bingung dengan masalah tersebut, dia menyadari Fifth berada di bawahnya, mencoba mati-matian memanjat dinding.

Tanpa berkata yang lainnya, Ainz melompat, menggunakn [Fly] di tengah udara untuk memperlambat turunnya, lalu dia mendarat dengan anggun di tanah bawah.

Fifth – yang sedang mencengkeram bingkai jendela dan wajahnya tersipu merah – bergegas menempati posisinya di belakang Ainz.

“Fifth.”

“Ya!”

“Aku akan jalan-jalan ke kota setelah ini.”

“Saya mengerti, saya akan mempersiapkan kereta segera!”

“Tidak, itu tidak perlu. Aku berniat untuk mengamati kondisi di dalam kota. Aku menguasai jalanan, jadi aku berencana untuk jalan kaki.”

“Eh?! Tapi itu hanya akan mengotori kaki anda yang berharga! Silahkan perintahkan kepada kami untuk membersihkan jalan itu untuk anda! Dan kami pasti akan mempersiapkan para pengawal!”

Beberapa jalanan di E-Rantel memang berbatu, jadi setelah hujan, sisanya akan menjadi lumpur yang memanjang.

“Itu tidak perlu. Aku pernah tinggal di kota ini sebelumnya.”

Meskipun begitu, setelah check in di penginapan, Ainz langsung kembali ke Nazarick untuk membuat undead.

“Ditambah lagi, aku berniat untuk memanggil para pengawal dengan magic, jadi tidak perlu mengirimkan orang dari Nazarick.”

“..JIka itu adalah keinginan dari Yang Mulia.”

Tetap saja, pertanyaannya adalah apa sisanya yang bisa disummon. JIka aku memanggil demon atau undead, itu akan membuat rumor buruk dan gosip yang keji. Jadi aku perlu memanggil sesuatu yang cantik, untuk meningkatkan pendapat terhadap diriku. Apa yang cocok dengan itu...

Saat dia memikirkannya, Ainz menemukan jawabannya.

“Aku akan memanggil angel setelah ini. Ayo pergi.”

“Ya.”

Meskipun nilai karma dari Ainz sangat negatif, dia tidak ada masalah memanggil angel, yang nilai karmanya sangat tinggi positifnya. Ada beberapa kelas yang memiliki penalti tidak bisa memanggil monster-monster yang memiliki nilai karma yang terlalu berbeda dari dirinya, tapi Ainz tidak memiliki kelas seperti itu.

Dan ternyata, monster-monster yang dipanggil oleh kelas-kelas itu menjadi lebih kuat jika semakin dekat dengan nilai karma tuannya.

Di dalam Yggdrasil, segala kekurangan akan memiliki keunggulan yang sama pula.

Ainz menuju ke arah halaman.

Seperti yang diduga dari sebuah tempat yang digunakan untuk membuat kuda jalan-jalan, melatih berburu dan segala aktifitas semacamnya, luasnya rumput-rumput yang dipotong rapi membuat halaman itu memang sangat luas.

“Kalau begitu, ayo mulai. Ini mungkin akan memakan waktu, jadi bicaralah kepadaku sementara itu.”

“Si-Siapa, saya?

“Benar sekali. Dengan kata lain, aku ingin tahu segala hal tentang lantai 9 Nazarick – benar juga. Katakan kepadaku tentang pekerjaanmu. Apakah ada sesuatu dengan kamar-kamar yang sedang kamu bersihkan?”

Ainz tidak menunggu balasan dari Fifth. Setelah mengganti bagian-bagian dari equipmentnya, dia merapalkan mantra.

Mantra ini adalah mantra tingkat super [Pantheon], yang mirip dengan mantra tingkat 10 [Armageddon – Good] dan mantra tingkat super [Nibelung 1], dan sangat berlawanan dengan mantra tingkat super [Pandemonium].

Dia mendengarkan ucapan-ucapan Fifth saat dia menunggu mantra tingkat super itu bekerja. Jika ada sebuah kebutuhan mendadak untuk mengambil tindakan, Ainz biasanya akan menggunakan item cash, tapi melakukan hal itu saat ini akan sangat sia-sia.

Bercakap-cakap dengan para pelayan itu tidak buruk, pikir Ainz.

Ditambah lagi, ini adalah pertama kalinya dia mendengar jika kamar Albedo terlarang bagi para pelayan.

“-Ternyata begitu. Yah, ini benar-benar percakapan yang sangat berarti. Meskipun aku baru saja memikirkannya, kembalilah ke kamarku dan bawakan Nurunuru-kun kemari. Akan sangat merepotkan tanpa dia.”

“Saya mengerti!”

Ainz melihat seragam pelayang Fifth yang bergoyang kesana kemari saat dia berlari-lari kecil menjauh, sementara Ainz tetap tinggal di halaman.

Sambil menunggu, Ainz mengingat ucapan Fifth.

Kelihatannya, Albedo sudah bilang kepada para pelayan bahwa dia akan menangani bersih-bersih ruangannya sendiri sebagai bagian dari latihannya menjadi pengantin, jadi dia tidak ingin siapapun masuk ke dalam kamarnya.

Ainz bergumam “Ya Ampun” kepada dirinya.

“Albedo, bukannya aku tidak mengerti perasaanmu, tapi kenyataan bahwa kamu adalah orang yang sibuk, jadi kamu seharusnya menyerahkan bersih-bersih itu kepada para pelayan, aku tidak bisa benar-benar mengatakan hal ini, tapi kelihatannya aku adalah penguasa yang lebih baik darimu, dalam hal itu.”

Tidak lama, Fifth kembali, pontang-panting dan menyerahkan Nurunuru-kun. Ainz tersenyum, puas dengan kemampuannya dalam memerintah.

“Terima kasih.”

Ainz menerima Lip Bug dari Fifth dengan sebuah ucapan penghargaan. Lalu, dia meletakkan Lip Bug ke dasar tenggorokannya yang hanya tulang belulang.

“Ah, er, um.”

Entah bagaimana, ada sebuah perubahan dalam suara Ainz. Memang benar, itu adalah kemampuan spesial dari makhluk tersebut, tapi dia masih tidak mengerti. Yang bisa dia lakukan hanyalah menerimanya.

Ainz mengesampingkan keraguannya dan merapalkan mantra tingkat super. Enam pilar cahaya muncul di sekitarnya, dan dari pilar-pilar itu muncul enam angel.

Angel-Angel ini memiliki kepala singa, dengan sepasang sayap yang melebar keluar dan ditambah sepasang yang terlipat di sekitar mereka, dengan total empat sayap. Masing-masing memakai armor berkilauan dan memegang perisai dengan corak mata di salah satunya dan tombak api di tangan lainnya.

Angel-Angel ini sekitar level 80, dan mereka disebut Cherubim Gatekeepers.

Ainz tidak tahu banyak tentang mythologi, jadi dia tidak tahu mengapa mereka disebut gatekeepers, tapi dia tahu kekuatan mereka sebagai monster.

Cherubim Gatekeepers sangat cocok dengan tugas sebagai tanker, dan kemampuan sensory mereka yang besar juga membuat mereka sangat baik untuk berjaga-jaga.

“Lindungi aku. Jangan bunuh musuhku, tapi buat mereka menjadi tidka berdaya sambil memberikan sedikit mungkin damage.”

“Mengerti, wahai summoner.”

Perintah ini bukan berdasarkan kebaikan hati. Meskipun Ainz tidak ragu-ragu dalam membunuh lawannya, dia harus mempertimbangkan jika orang-orang mungkin sedang merencanakan sesuatu di balik layar. Ditambah lagi, dia harus membiarkan Momon yang melakukan eksekusi, oleh karena itu perintahnya untuk menangkap musuh hidup-hidup.

“Kalau begitu, ayo pergi.”

Ketika para angel memasang formasi bertahan di sekitar Ainz, dia langsung bergerak maju.

Mantra Summon – termasuk mantra tingkat super ini – akan berhenti setelah beberapa saat. Oleh karena itu, dia harus menghindari buang-buang waktu.

“Para Angel, Fifth akan berjalan dengan kita. Lindungi dia sama seperti kalian melindungiku.”

“Mengerti, wahai Summoner.”

“Ai-Ainz-sama, bagaimana mungkin tubuh hamba bisa dibandingkan dengan wujud berharga dari Yang Mulia?”

“...Fifth, mungkin kamu memang seorang pelayan, tapi kamu masih tetap ciptaan dari salah teman-temanku. Oleh karena itu, kamu sangat berharga bagiku. Ingat itu baik-baik, karena aku merasa agak repot mengulang-ulang hal itu terus. Kalau begitu bilang kepada semua teman-temanmu.”

“Terima kasih, Terima kasih banyak!”

Secara tak sengaja, dia tidak mengatakan hal yang sama kepada Eight Edge Assassin, karena mereka disummon dari emas Yggdrasil. Ainz mungkin merasakan penyesalan yang sama karena harus mengorbankan mereka, tapi mereka tidak memiliki nilai lebih dari itu.

“Ayo pergi.”

Dengan enam Angel, Fifth, dan beberapa Eight Edge Assassin – sisanya adalah para pengawal – di belakang, Ainz menuju gerbang.

Disana terdapat Crypt Lord, yang memerinta lebih dari dua puluh Death Knight.

Berpakaian jubah ungu yang compang camping yang dulunya luar biasa, dan memakai sebuah mahkota yang mengeluarkan sinar yang seperti biasanya cerah. Itu adalah undead level 70 dari Nazarick.

Skill-skill tipe komandan miliknya bisa memperkuat Death Knight yang dikendalikan, tapi sekarang tidak bisa karena Death Knight itu adalah dibawah kendali Ainz. Oleh karena itu, Ainz telah meletakkan disini karena dia mengakui kemampuan mengaturnya yang sangat baik.

“Aku akan keluar setelah ini, beritahu Albedo.”

Setelah berjalan melewati Crypt Lord – yang sedang membungkuk dalam-dalam – Ainz tiba di jalanan.

Dia tidak memiliki tujuan tertentu.

Daripada jalan-jalan, itu lebih seperti dia ingin menemukan jawaban dari pertanyaan Pandora’s Actor. Dia tidak akan bisa mengeluarkan ide seperti biasanya jika dia diganggu dari semua sisi.


Ainz membuka langkahnya saat dia membayangkan masa depan dari Sorcerous Kingdom Ainz Ooal Gown nantinya di bawah kekuasannya.

36 komentar:

  1. Makasih min :D Semangat terus

    BalasHapus
  2. Semangat min update nya ....>_<
    ditunggu chap selanjutnya

    BalasHapus
  3. jangan jangan item bola yg di kasih ke hamsuke dulu itu, nyerap kemampuan Death knight yg lg sama hamsuke, makanya duri2 nya tiba2 ada yg tumpul

    mungkin nanti itu item jadi duri dalam daging buat ainz
    hmmm penasaran saya

    BalasHapus
  4. Ini anime blom bergerak ke kerajaan slane yg mkai item world pngendli pikirn kpdA shaltear. Kira2 tu kerajaan kli last enimyny tw tu naga n dri 13 pahlawan legend. Nth. Semngt min

    BalasHapus

  5. sankyu overlord vol.10 bab 1 bag.2

    BalasHapus
  6. Kok gw ngakak waktu Ainz dipanggil 'Ayah' sama Pandora's Actor 😂😂😂😂

    BalasHapus
  7. < ALERT : CUMAN ISENG >

    Ainz :"Yah,er,ehmm (batuk).. iya kamu bisa memanggilku ayah."
    PA :"yorosi desu ka aniz sam-, iya (tidak) oto sama!"
    Ainz :"umu"
    PA :"dewa(kalau begitu) oto sama. Maaf tapi, anakmu ini punya pertanyaan."
    Ainz :"..Begutukah. Apa itu?"
    PA :"sorede,ano.. ore no oka sama dochi dare desu ka? Albedo oka sama, iya eto shalltear oka sama, hmm.. masaka aura oka sama!"
    Ainz :". . . ~ triple maximaze magic: reality slash!"
    PA :"!,oto sam-"

    "BOOMM!"

    :b

    BalasHapus
  8. Kalo mau liat list chapter nya di mana ya

    BalasHapus

Berkomentarlah dengan bijak! Tanpa ada SARA dan penghinaan.