Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

09 Juni, 2016

Overlord - Vol 8 - Side 2 Part 2

A Day in Nazarick - Sehari di Nazarick

Part 2


Overlord Light Novel Bahasa IndonesiaMare mengalihkan pandangan dari buku yang sedang dia baca untuk memeriksa gerakan pada gerbang yang menuju lantai 7.

Dia merasakan sedikit umpan balik kekuatan lalu menempatkan penanda buku sebelum menaruh buku tersebut ke bawah kursinya. Dia menggenggam tongkat di sampingnya; item kelas Divine, 'Shadow of Yggdrasil'.

Mare meraih item magic yang menggantung pada lehernya dengan tangan lain tapi berhenti di tengah jalan.

Tidak perlu menghubungi saudarinya. Karena tidak ada laporan adanya penyusup, orang yang mendekati kelihatannya adalah teman.

Mare turun dengan langkah kecil menyeret kaki saat dia menuju gerbang tersebut.

Saudarinya senang melompat ke colosseum dari tempat duduk penonton, tapi Mare tidak. Tangga disana ada karena adanya alasan dan menggunakan tangga itu kelihatannya seperti menunjukkan loyalitas terhadap Supreme Being. Mereka mungkin memang ingin tangga itu digunakan.

Aku tidak bisa bilang itu pada saudariku... Dia memberiku tatapan menakutkan...


Jadi Mare memutuskan bahwa setidaknya dia tidak akan membiarkan kebaikan hati dari para Supreme Being menjadi sia-sia dan turun menggunakan tangga. Dibalik ruang tunggu, ada seorang figur yang sedang berdiri di depan kaca yang berkilauan dalam tujuh warna.

"A-Apakah kamu sudah lama menunggu?"

"Oh oh! Bukankah anda adalah Guaridan Floor, Mare-sama! Tidak kusangka anda kemari secara pribadi, aku sangat terhormat."

Sang badut, berpakaian kostum warna putih polos dengan sebuah topeng yang berbentuk seperti paruh burung, membungkuk kepada Mare, yang melakukan hal yang sama.

"Hello, Pulcinella-san. Ada apa anda kemari?"

"Yah, saya tidak tahu apakah anda tahu hal ini atau tidak, tapi saat ini saya sedang bekerja di bawah perintah dari Demiurge-sama. Hari ini, saya datang sebagai utusan dari Demiurge-sama. Saya harap anda menerima ini."

Badut tersebut menyerahkan berkas yang sedang dia bawa.

"Jika ini dari Demiurge-san, apakah ini adalah berkas memo?"

"Benar sekali. Wah wah, Tidak kusangka Mare-sama datang kemari lansung. Aku benar-benar beruntung. Jika yang datang adalah Aura-sama aku harus memintanya untuk memanggil anda."

"Huh? begitukah?"

Berkas memo itu adalah sebuah sistem yang diciptakan oleh penguasa dari Great Tomb of Nazarick, Ainz Ooal Gown, sendiri. Itu adalah sebuah sistem yang memperbolehkan para guardian floor menuliskan pesan yang tidak mendesak dan berkomunikasi satu sama lain. Tak ada sistem yang mirip sampai sekarang.

Ketika Mare menerima berkas tersebut, dia mendapatkan sebuah perasaan aneh dan bergumam "I-ini adalah..." sambil memandangnya.

"H-Huh? Tapi mengapa kamu tidak bisa memberikannya kepada saudariku?"

Karena Aura juga adalah guardian floor, tidak ada alasan mengapa pesan tersebut tidak bisa diantarkan kepadanya pula. Dia juga adalah seorang pekerja keras, jadi dia tidak akan begitu saja melemparkan berkas tersebut ke suatu tempat.

"Saya tidak tahu detilnya sendiri. Tapi Demiurge-sama memberikan perintah spesifik kepada saya untuk tidak memberikannya kepada Aura-sama dan langsung menyerahkannya kepada anda."

"Oh begitu.. Ba-bagaimana dengan Demiurge-san?"

Itu adalah suatu pertanyaan pendek, tapi Pulcinella mengerti apa maksudnya.

"..Saya tidak bisa bilang saya mengerti sepenuhnya apa maksud Demiurge-sama pula. Namun, saya yakin jawaban atau alasan itu akan ada di dalam berkas tersebut."

"Ok..Uh, hmmm, ngomong-ngomong, uh, apa yang sedang dilakukan oleh Demiurge-san sekarang?"

"Dia sedang melakukan percobaan perkembang biakan. Manusia bisa berkembang biak dengan satu sama lain, tapi tidak bisa berkembang biak dengan Demi-human. Bukankah ini adalah tragedi yang sebenarnya? Bagi sebuah pasangan tidak mampu membuahkan hasil dari penyatuan mereka hanya karena mereka berbeda spesies! Untuk menyelamatkan jiwa yang tidak beruntung itu, Demiurge-sama bekerja keras. Untuk mengembangkan kemungkinan antar manusia dengan demi-human!"

Badut tersebut berbicara seakan sedang membacakan pidato dengan kedua tangan terbentang dan menunjuk ke atas. Mare berkedip kepada Pulcinella, yang tiba-tiba berubah.

"Ah, maaf saya permisi. Saya terlalu semangat terhadap kebaikan Demiurge-sama untuk mencoba membawa kebahagiaan terhadap manusia. Mohon maafkan saya."

"Ah, itu, uh, tidak apa."

"Demiurge-sama bilang bahwa dia akan membuat dirinya - atau lebih tepatnya para demon - yang menjadi target kebencian manusia, agar mereka tidak saling membenci satu sama lain. Betapa besar sikap tak mementingkan dirinya sendiri! Pulcinella ini bahkan tidak bisa melihat karena tergerak sampai meneteskan air mata."

Pulcinella bergerak mengusap air matanya di luar topeng. Tentu saja, tidak ada air mata sebenarnya dan dia berbicara dengan nadanya yang riang seperti biasa, yang mana tidak terdengar menyedihkan sama sekali.

"...Mengapa mereka membencinya?"

"Saya tidak bisa mengerti mengapa mereka membenci makhluk seperti kami dan Demiurge-sama yang baik hati, tapi dia bilang begitu sendiri. Ah, ngomong-ngomong, dengarkan ini. Karena Demiurge-sama sangat baik hati, dia mengasihani bahan makanan yang kelaparan. Jadi dia membuat mereka bertukar anak satu sama lain, memanggangnya lalu meletakkannya ke meja. Jika dia kejam, apakah dia akan menghindangkan itu kepada mereka tanpa menukarnya?"

"Be-Begitukah?"

"Tentu saja. Dia bahkan membiarkan mereka mengucapkan selamat tinggal dengan membawa kedua orang tuanya dan membiarkan mereka duduk di meja... Jika ada orang yang seperti Demiurge-sama, yang cukup perhatian kepada keluarga untuk mengucapkan selamat tinggal sambil tersenyum... Tidak ada yang lain kecuali para Supreme Being. Aku yakin itu."

"Kurasa..."

Mare memberikan respon datar kepada pidato mempesona dari Pulcinella. Dia tidak perduli apa yang terjadi kepada siapapun yang bukan berasal dari Nazarick. Setelah beberapa detik, Mare menghapus seluruh bayangan dari bahan makanan milik Demiurge.

"Ditambah lagi, ketika lapar, kepala mereka mungkin berkata ya, tapi perut mereka mungkin tidak. Demiurge-sama memikirkan ke depan dan setelah memberikan peringatan kepada mereka, memastikan mereka memakan semuanya, hingga gigitan terakhir. Dia benar-benar baik hati..."

Merasakan ceritanya tidak akan berakhir, Mare bergegas menyela.

"...Ba-Bagaimana keadaan Guren-san? Jika aku ingin mengirimkan pesan ini kembali, aku mungkin harus menyampaikan kepadanya, tapi aku tidak tahu apa yang sedang dia lakukan dan dimana."

"..Baik Pria maupun wanita, secara pribadi saya berteori Guren tidak memiliki gender. Terakhir kali saya lihat orang itu adalah ketika Demiurge-sama tidak ada dan sedang menyergap di gerbang lantai 7."

"Be-Begitukah."

Mare teringat rupa Guren.

Seorang Guardian area yang menyembunyikan tubuh raksasanya di dalam lava dan menarik lawan yang tidak dicurigai ke dalam medan yang menguntungkan baginya sendiri - Guren.

Dia hanya memiliki level 90, tapi karena dioptimasi untuk combat, dalam hal kemampuan tempur murni, dia berada di peringkat diantara yang terkuat di dalam Nazarick dan bahkan bisa bertarung setara dengan beberapa Guardian Floor. Oleh karena itu, dialah yang paling cocok untuk menjaga lantai 7 jika Demiurge tidak ada.

"Ah, kelihatannya saya terlalu banyak bicara. Karena saya sudah menyampaikan berkas memo itu kepada anda. Saya sekarang akan pergi untuk menyebarkan senyuman dan tawa."

"Te-Terima kasih."

Mare membungkukkan kepalanya dan Pulcinella membalas dengan lembut.

"Tidak perlu berterima kasih kepada saya. Saya puas hanya dengan melihat senyum anda, Mare-sama."

Badut tersebut mengangkat bahunya dengan dramatis.

"Sampai jumpa lagi."

Dia menghilang melalu gerbang menuju lantai 7 sambil melambaikan tangan.

Setelah melihatnya menghilang, Mare membuka memo tersebut. Dipenuhi perasaan lebih unggul dan puas karena hanya dia yang bisa membacanya dan bukan saudarinya, Mare cepat-cepat memeriksa halaman itu. Dia berkedip beberapa kali setelah selesai membacanya.

Ini adalah... ini lebih mirip seperti sebuah pesan yang dikirim Ainz-sama kepada guardian daripada sebuah memo.

Pesan itu ditujukan hanya kepada para guardian pria dan memuji kerja keras mereka seperti biasa. Isi selanjutnya bisa disimpulkan sebagai undangan untuk mandi bersama jika punya waktu.

Nama dari partisipan yang terdaftar adalah Ainz, Demiurge, Mare dan Cocytus. Dua orang pertama memiliki lingkaran 'ikut' diantara pilihan ikut atau tidak ikut. Biasanya, nama Sebas akan ada disana pula, tapi dia sedang keluar mengumpulkan informasi di dalam kota manusia dengan Solution.

Uh, tanggal berapa acaranya...

Ada catatan samping yang mengatakan bahwa tanggalnya tidak tentu dan akan diatur pada tanggal yang paling pas bagi para peserta yang ikut. Tidak ada alasan ragu-ragu dalam melingkari pilihan 'ikut'. Pesan itu berkata tidak apa bagi mereka untuk tidak ikut, tapi Mare hanya tidak bisa menolak sebuah tawaran dari tuannya yang baik dan murah hati. Tidak, tidak ada siapapun di dalam Great Tomb of Nazarick yang akan menolak.

Mare mengambil pensil yang ada di dalam berkas dan melingkari 'ikut' di samping namanya.

"...Ehehe."

Dia tersenyum sambil melihat lingkaran yang ada di samping namanya, tapi awan gelap lalu menyelimuti hatinya.

"Uh, tapi.. bagaimana aku memberikan ini kepada Cocytus?"

Ada beberapa hal yang disinggung di dalam pesan untuk tidak mengatakan apapun kepada guardian wanita dan Mare bisa merasakan niat dai tuannya yang ingin menyimpan ini secara rahasia hanya diantara para guardian pria. Dengan begini yang terbaik baginya adalah menyerahkan pesan itu secara pribadi.

Jika aku merahasiakan ini dan menyusup keluar... itu tidak akan bagus, ya kan? Karena jika aku ... uh, apakah mereka menyebutnya 'perhatian'? Sementara aku mendapatkan 'perhatian' itu, Aura harus menjaga lantai ini sendirian.

Jika bukan karena perintah, Mare akan selalu bilang kepada Aura kemana dia pergi, meskipun itu hanya untuk mengunjungi guardian-guardian lain. Itu adalah yang terbaik karena Aura dan Mare ditugaskan menjaga lantai ini bersama.

Mare menggenggam item magic yang menggantung di lehernya.

"K-Kak? Bisakah kamu mendengarku?"

Sebuah balasan langsung datang.

[Aku bisa mendengarmu Mare. Ada apa?]

"Ah, itu bagus. Uh, anu. Aku harus pergi mengunjungi Cocytus sekarang. Aku akan segera kembali."

[Ke Cocytus?]

"Yea. Aku harus bergegas."

[Ada apa kesana?]

Bahu Mare tersentak sesaat. Dia merasa suaranya akan retak, namun akhirnya dia berhasil memaksa kalimatnya keluar.

"Bu-bu-bu-bukan apa-apa? Tidak ada apa-apa.. tapi aku harus pergi."

[Hmmmm...]

Suara Aura terdengar seperti curiga, dan terpikir demikian menyebabkan tangan Mare basah oleh keringat.

Tapi, uh, mau bagaimana lagi. Itu adalah perintah dari Ainz-sama.

Selain dari pencipta Mare dan Aura - Bukubukuchagama - Ucapan Ainz memiliki peringkat lebih tinggi dari Supreme Being lain. Ucapan itu masuk dalam prioritas melebihi apapun.

[Yah, kurasa itu tidak masalah. Pergilah. Ingat... lantai 5 itu dingin, jadi lindungi dirimu dari dingin... Ah, tapi jika Mare sih bukan masalah.]

"Y-Yeah. Tidak apa jika aku menggunakan magic. Kalau begitu aku pergi dahulu."

Jika dia terus bicara terlalu lama, Mare mungkin akan keceplosan. Jadi Mare cepat-cepat melepaskan tangannya dari item magic itu. Kedengarannya kakaknya mencoba berkata hal lain sebelum dia memutusnya, tapi apakah itu keberuntungan atau tidak baginya, dia tidak bisa mendengarnya.

"Ba-Baiklah! Waktunya bergegas."

Mare mengaktifkan cincin yang paling penting yang dia terima dari tuannya.

Langsung setelah dia berteleportasi, Mare merasakan sesuatu yang putih menempel di wajahnya.

Itu adalah salju yang berterbangan di udara.

Nafas Mare menjadi lebih padat seperti awan putih yang langsung tertiup di belakangnya. Itu adalah hasil dari badai salju dan udara dingin yang ekstrim di area tersebut.

Salju dan es berterbangan bersamaan dengan badai yang hiruk pikuk, dan salju yang tak ada akhirnya menutupi setiap jejak kaki hampir langsung. Meskipun cuacanya dirancang untuk membuat setiap penyusup kehilangan jejak dimana mereka berada, biasanya tidak separah ini. Biasanya, awan hitam di langit akan menurunkan beberapa tetesan salju, dan meskipun ini adalah dunia yang kelam, awan tak pernah menutupi langit sepenuhnya.

"....Huh..."

Mare melihat ke kiri dan kanan. Dia menggunakan cincin Ainz Ooal Gown, jadi dia seharusnya dekat dengan tempat yang ingin dia tuju.

Mare bergerak dengan cepat setelah menemukan tujuannya. Tidak ada jejak kaki yang tertinggal di tempat dia berjalan. Tidak ada sensasi lembut tenggelam seperti melangkah di atas salju, rasanya seperti berjalan di tanah yang keras.

Dunia yang seluruhnya putih itu tanpa jejak satupun dari orang lain kelihatannya sedang mengatakan kepada Mare bahwa hanya ada salju disini. Tentu saja, mare tahu dengan ESP magicnya yang psif bahwa tanah gersang ini hanya samaran. Para pengepung tahu bahwa dia adalah Guardian Floor lantai 6, itulah kenapa mereka tidak menunjukkan diri.

Mare tiba pada di destinasinya tanpa bicara. Di depannya ada bola putih raksasa yang mirip sarang tawon yang terbalik.

Ada enam menara kristal yang mengelilingi bangunan ini, Ujung menara tersebut yang runcing menunjuk ke arah langit. Ada siluet yang mirip dengan manusia terlihat di dalam.

Saat Mare melangkah maju, suara retakan yang menakutkan datang dari bawah kakinya. Ketika dia mengalihkan perhatiannya ke lantai, dia bisa melihat sedang berdiri di atas lapisan es yang lembut, tidak seperti dataran yang tertutup salju yang dia lewati sejauh ini. Es tersebut terlihat tebal, tapi dia bisa tahu ada bayangan-bayangan gelap yang berkeliaran di bawah es tersebut.

Mare terus berjalan. Dia mengambil tiap langkah dengan percaya diri, seakan dia tahu es tersebut tidak akan hancur. Meskipun ada suara retak dan derakan, Mare tiba di depan bola raksasa tanpa masalah.

"Permisi. Uh, apakah Cocytus-san disini?"

Mare berbicara kepada salah satu kristal raksasa daripada bola itu.

Meresponnya, monster-monster dengan penampilan seperti manusia wanita menembus kristal tersebut. Jumlah monster-monster itu setara dengan jumlah kristal dan mereka mengenakan pakaian putih alami. Kulit mereka putih kebiruan dan rambut mereka hitam. Mereka adalah 'Frost Virgin' (Perawan Beku), sebuah monster tipe es dengan level 82, yang berperan sebagai penjaga untuk kediaman Cocytus 'Snowball Earth', begitupula bodyguardnya.

"Selamat datang, Mare-sama. Senang sekali bertemu anda."

"Uh, bagaimana dengan, uh, Cocytus-san?"

"Cocytus-san saat ini sedang ada di luar Great Tomb of Nazarick, mengunjungi desa lizardmen yang baru."

"Be-Begitukah."

Frost virgin tersebut menjawab sambil membungkuk.

"Ya. Jika ada pesan yang perlu disampaikan untuknya, kami akan menerimanya. Apa yang ingin anda lakukan?"

Mare ragu-ragu.

Karena dia sudah datang sejauh ini, dia bisa saja meninggalkan berkas itu di ruangan Cocytus dan meninggalkan sebuah pesan singkat kepada Frost Virgin. Tapi setelah mempertimbangkan isi memo itu, menyerahkan langsung kepada Cocytus akan menghormati perintah tuannya dengan penuh.

Jadi bagaimana dia harus pergi ke Cocytus, yang ada di luar.

Tidak ada aturan khusus yang melarang para guardian pergi keluar Nazarick. Namun, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi sebelum keluar. Itu karena tuannya telah melarang segala aktivitas bebas di luar Great Tomb of Nazarick.

Informasi yang dikumpulkan sejauh ini mengindikasikan makhluk dengan level 100 seperti para guardian Nazarick adalah bencana yang tidak bisa dibayangkan yang sedang berjalan di dunia luar ini. Tidak ada masalah meskipun Mare, yang merupakan salah satu bencana itu, melakukan tindakan sendiri. Seharusnya dunia luarlah yang takut kepadanya, tapi itu adalah kesalahan yang mungkin dilakukan setelah lupa terhadap satu insiden penting.

Ada musuh tak diketahui yang telah mencuci otak Shalltear dan mungkin memiliki World Class Item. Ada juga sekilas aktifitas pemain di dalam bayangan setiap saat.

Mereka harus mengambil tindakan pencegahan ekstra karena mereka tidak bisa mengukur seberapa banyak atau seberapa kuat musuh.

"Hm, mmm. Apa yang harus kulakukan..."

Siapapun yang ingin pergi ke luar harus ditemani oleh setidaknya lima pelayan level 75. Mare memiliki dua naga sebagai bawahan langsung, tapi mereka terlalu besar untuk dibawa secara rahasia. Akan lebih baik untuk meminta saudarinya, tapi mempertimbangkan bagaimana percakapannya, dia tidak ingin melakukan sesuatu yang menakutkan.

Lalu sebuah pencerahan menabraknya. Itu adalah pencerahan yang sempurna baik terhadap kebutuhan level dan jumlahnya.

"Ma-Maaf, tapi bisakah kalian ikut bersamaku?"

"Sa, Saya minta maaf, tapi kami diperintahkan oleh Cocytus-sama untuk menjaga tempat ini. Dengan pengecualian Ainz-sama, kami tidak bisa melanggar perintah Cocytus-sama... Mohon maafkan kami!"

"Ah, tidak, tidak, tidak apa."

Mau bagaimana lagi. Jika dia memikirkannya, maka sudah jelas bahwa mereka tidak bisa melakukannya. Ide selanjutnya yang datang di otaknya adalah meminta demon lord di lantai 7, tapi sampai dia memberikan alasan yang bagus, dia akan ditolak lagi. Memang benar dia tidak bisa mengandalkan lantai manapun kecuali yang dijaga oleh Demiurge. Sulit untuk meminta bantuan dari guardian siapapun di luar dari nama yang tertulis pada memo. Dan juga, kebanyakan dari pelayan yang lebih dari level 80 di dalam Great Tomb of Nazarick adalah bawahan langsung dari seorang gurdian dan mereka yang bukan, sangat sedikit dan jauh diantaranya.

Karena itu, Mare harus bertanya kepada Demiurge jika dia ingin meminjam Demon Lord.

Tapi bagaimana dia harus menghubunginya?

Satu-satunya cara menghubungi Demiurge yang ada di luar, adalah dengan mengirimkan seorang pelayan sebagai utusan atau menggunakan magic.

Tapi selain dirinya...

Mare teringat buku yang baru saja dia baca.

Apakah dia memiliki bawahan satupun yang memiliki level lebih dari 75? Tapi dia bukan seorang guardian.. Muu, Tidak apakah karena dia juga seorang pria? Jika aku meminta dia untuk menjaga hal ini secara rahasia...

"Te-Terima kasih! Uh, Aku tidak apa."

"Begitukah? Saya mengerti."

Mare mengaktifkan cincinnya. Tujuannya adalah perpustakaan besar di dalam lantai 10 Nazarick, Ashurbanipal.


----


Waktu Nazarick 9:54

Pemandangan langsung berubah dari dataran bersalju menjadi sebuah ruangan yang luas. Ruangan itu memiliki dekorasi yang sederhana, dengan hitam polos sebagai warna dasar, sementara cahaya remang-remang kemerahan menyinari area tersebut. Langit-langitnya membentuk kubah yang landai, dengan sepasang pintu kembar besar pada masing-masing sisi.

Golem-golem berdiri di masing-masing sisi pintu yang menghubungkan ke Aula Tahta. Golem-golem itu memiliki tinggi hampir tiga meter, hampir sebesar pintu itu sendiri. Golem-golem tersebut dibentuk seperti warrior berarmor dan karena mereka dibuat dari logam-logam yang langka, mereka lebih kuat daripada golem-golem biasa yang dibuat oleh para Supreme Being.

"Permisi, bisakah kamu membukakan pintunya?"

Merespon permintaan Mare, dua golem tersebut meletakkan tangan mereka pada pintu dan perlahan mendorongnya agar terbuka. Setelah sebuah suara yang berat dan berderit, Mare berjalan masuk ke arah pintu yang terbuka cukup lebar sehingga beberapa orang bisa masuk sekaligus.

Pemandangan yang ada di depan Mare lebih mengingatkan kepada museum seni daripada sebuah perpustakaan. Berbagai dekorasi menambahkan kesan yang lebih, sementara rak-rak buku dan bahkan bukunya sendiri terlihat seperti ornamen pajangan.

Tidak ada satupun debu yang terlihat pada lantai kayu keras yang dipoles dengan tapi dan permukaan permukaannya ditutupi oleh corak pahatan yang indah. Area yang lebih atas cukup luas, dengan desain seperti aula, dan sebuah balkoni yang memanjang dari lantai dua. Bahkan di lantai dua ada banyak rak buku, ditata seakan mereka mengintip ke dalam ruangan. Langit-langit yang semi bundar ditutupi oleh lukisan yang besar dan pahatan yang mewah.

Bahkan ada banyak buku pada berbagai rak-rak yang terbuat dari kaca di seluruh penjuru ruangan. Ada banyak sumber cahaya di dalam ruangan, tapi tak ada yang terlalu mencolok. Kenyataannya, seorang manusia biasa akan mengerutkan dahi, karena menganggapnya terlalu gelap.

Tidak mungkin melihat seluruh interior dalam ruangan dengan sekali tatap karena rak-rak yang menutupi pemandangan di setiap sudut.

Diantara keheningan yang cocok dengan sebuah perpustakaan, pintu-pintu yang ada di belakang Mare perlahan menutup. Ruangan itu menjadi lebih gelap karena tak ada cahaya yang masuk dari pintu. Kesunyian di udara menyorot keluar menciptakan suasana mengerikan yang membuat suara hening seperti suara lain.

Tentu saja, bagi seseorang seperti Mare yang bisa melihat di kegelapan sama halnya seperti siang hari, itu tidak menakutkan sama sekali.

Mare menuju ke dalam dengan langkah kaki yang agak cepat.

Ini adalah 'Ruang Logika'. Sebagian besarnya, perpustakaan itu dibagi menjadi tiga ruang besar; 'Ruang Kebijaksanaan', 'Ruang Logika', 'Ruang Magic'. Ada juga beberapa ruang yang lebih kecil yang didesain untuk penggunaan khusus dan ruang-ruang individu untuk staf. Tujuan Mare sangat jauh setelah mempertimbangkan ukuran dari area tersebut.

Pada masing-masing sisi dari terowongan ada barisan rak-rak buku dengan berbagai buku yang tertata.

Buku-buku di Yggdrasil bisa dibagi menjadi lima kategori besar.

Kategori pertama adalah koleksi dari data monster yang terekam, yang dibutuhkan untuk summon monster yang bersangkutan sebagai tentara bayaran.

Ada tiga tipe monster di dalam Nazarick. Tipe pertama terdiri dari monster-monster yang diciptakan di dalam cara yang sama seperti karakter pemain. Tipe selanjutnya terdiri dari monster-monster yang muncul secara otomatis dibawah level tiga puluh, dan tipe terakhir terdiri dari monster-monster yang disummon sebagai tentara bayaran. Memanggil monster tentara bayaran membutuhkan sebuah buku, sebuah ritual pemanggilan khusus dan jumlah emas yang memadai. Oleh karena itu, mereka tidak bisa dipanggil tanpa sebuah buku.

Kategori kedua adalah item-item magic.

Kristal data tertentu hanya bisa ditambahkan ke dalam obyek berbentuk buku. Buku-buku yang memiliki bentuk seperti item biasanya cenderung sebagai item magic satu kali penggunaan. Perbedaan antara sebuah gulungan dan sebuah buku adalah sementara gulungan-gulungan hanya bisa digunakan oleh kelas-kelas tertentu, siapapun bisa menggunakan sebuah buku.

Kategori ketiga adalah item-item event.

Tidak aneh sebuah item dibutuhkan ketika naik menjadi kelas spesial, dan beberapa item ini datang dalam bentuk sebuah buku. Bahkan Ainz membutuhkan 'Book of the Dead' (Buku Kematian) ketika dia berevolusi dari Skeleton Mage menjadi seorang Elder Lich. Ada buku-buku lain seperti 'Bibliography of Weapon Research' (Bibliografi penelitian senjata) atau 'Anecdotes of the Four Great Spirits' (Anekdot Empat Spirit Agung), Ada juga buku yang mengajarkan magic baru.

Kategori keempat adalah data kulit kosmetik.

Buku-buku ini mengandung data kulit kosmetik dari obyek-obyek seperti pedang-pedang, perisai-perisai dan armor. Para pemain dengan kemampuan skill blacksmith (penempa) tertentu bisa memakai skin-skin baru pada item dengan ini dan material yang sesuai lainnya.

Kategori kelima adalah novel-novel dalam bentuk item yang menyerupai buku.

Biasanya, ada literatur kuno dan klasik yang hak ciptanya sudah berakhir lama sekali, tapi ada juga cerita-cerita latar yang disebarkan oleh tim pengembang dan novel-novel asli yang ditulis oleh para pemain di dalam Yggdrasil. Ada juga yang berdasarkan fiksi yang ditulis oleh fans berdasarkan dunia Yggdrasil atau guide-guide untuk game di dalam bentuk diary atau novel-novel.

Mayoritas dari berbagai buku di dalam perpustakaan termasuk dalam kategori pertama, untuk memanggil monster-monster sebagai tentara bayaran. Tentu saja, tidak perlu sebenarnya menimbun begitu banyak cetakan kopi dari buku-buku itu.

Meskipun jika mereka menggunakan suplai emas seluruh guild, mereka masih tidak akan bisa menggunakan bahkan sepersepuluh dari buku-buku itu. Karena data-data monster tidaklah mahal, anggota guild mulai membuat duplikat dalam jumlah besar. Niatnya adalah untuk menyembunyikan item-item berharga diantara kumpulan yang tidak berharga.

Mare hanya melirik buku-buku itu saat dia berjalan melewatinya.

Lalu sebuah bayangan mengerikan tiba-tiba muncul dari balik rak buku seakan ingin menghentikannya.

Bayangan itu memakai jubah bertudung hitam yang kelihatannya membaur dengan perpustakaan itu sendiri. Pada ikat pinggangnya ada sebuah tongkat yang bertahtahkan permata, dengan berbagai tali pengikat yang terjalin dengan kristal-kristal. Bayangan itu memiliki wajah pucat yang kelihatannya seperti dibalsem. Setiap kali bergerak, kegelapan berputar-putar di sekitarnya sangat halus.

Itu adalah monster terkenal mengerikan diantara tipe dari magic caster, seorang 'Elder Lich'.

Julukannya di dalam Yggdrasil adalah 'white palter of false wealth' (Tipuan Putih dari kekayaan palsu). Karena hanya level 30, memiliki hirarki peringkat kedua terakhir dalam monster-monster tipe Elder Lich. Ada juga subspesies lain yang memiliki warna berbeda yang disebut 'red palter of false wealth' (tipuan merah dari kekayaan palsu) dan 'black palter of false wealth' (tipuan hitam dari kekayaan palsu).

Apa yang membedakannya dari elder lich yang lain adalah fakta bahwa dia memakai tali di lengan kiri. Kalimat 'Librarian J' tertulis pada tali itu.

"Selamat datang, Mare-sama."

Elder lich tersebut membungkuk sambil berbicara dalam suara yang patah-patah yang hampir tidak terdengar. Dia membungkuk dengan hormat sementara satu tangannya di dada.

"Aku-Aku kemari untuk menemui Chief Librarian (Kepala Pustakawan). Apakah dia, uh, di dalam ruangan dalam?"

Elder lich terlihat seperti sedang berpikir sejenak sebelum membalas.

"Chief Librarian mulai menciptakan gulungan-gulungan tidak beberapa lama, jadi dia seharusnya di dalam ruangan crafting (kerajinan)."

"Terima kasih."

"Saya akan mengantarkan anda kepadanya. Sebelah sini."

"Tidak apa! Aku tidak ingin mengganggumu."

"Saya harap anda tidak usah khawatir. Adalah tugas kami mengantarkan para pengunjung."

Akan tidak sopan bilan menolaknya lagi setelah ini.

"Baiklah, terima kasih kalau begitu."

Elder lich tersebut membuat senyum yang menakutkan lalul mulai berjalan. Mare melihat ke arah undead tipe Elder lich lainnya yang dia lewati, sambil mengikuti undead yang sedang mengantarkannya ini.

"Kalau begitu saya akan mengembalikan buku-buku ini untuk anda."

"Ah, tolonglah. Terima kasih."

Elder lich tersebut melihat ke arah judul buku yang dia terima dari Mare.

"Ah, 'The Adventures of Tom Sawyer' (Petualangan dari Tom Sawyer'. Apakah anda melihatnya menarik?"

"Ya, sangat menyenangkan! Aku penasaran apa yang selanjutnya akan aku baca."

"Kalau begitu saya memiliki rekomendasi untuk anda. Itu adalah sebuah buku yang akan membuat anda tertawa nonstop. Tentang Pembunuhan - Ah, sebelah sini."

"Terima kasih."

Mare membuka pintu yang ditunjuknya.

Ruangan itu terbuka lebar, namun rak buku yang luar biasa besar pada masing-masing sisi ruangan itu memancarkan tekanan yang tak terlihat.

Di dalam rak buku itu ada berbagai macam katalis seperti mineral, logam berharga, batu-batu dengan atribut spesial, permata, berbagai bubuk dan organ-organ dari binatang, seluruhnya ditata dengan cara yang rapi. Di samping item-item itu, ada berbagai perkamen baik yang tergulung ataupun yang tidak tergulung.

Semua item ini adalah material untuk membuat gulungan.

Tentu saja, ini bukanlah semua kekayaan yang dimiliki oleh Great Tomb of Nazarick. Bagian perbendaharaan mengandung ratusan kali lipat jumlahnya dari yang ada disini. Apa yang ada di dalam ruangan ini murni untuk apa yang dibutuhkan disini dan sekarang.

Di tengah ruangan itu terdapat papan gambar besar dengan sebuah gulungan di atasnya. Di depannya ada sebuah tulang belulang sesuatu yang terlihat sepeti hybrid antara seorang manusia dan seekor binatang. Tidak begitu besar, mungkin tingginya sekitar 150 sentimeter. Memiliki dua tanduk yang mirip dengan milik iblis yang keluar dari tengkoraknya, masing-masing tangannya memiliki empat jari, dan kakinya berkuku.

Sosok aneh ini memakai jubah di dalam 'himation' berwarna kunyit.
Juga ada satu himation di kepalanya, membungkus seperti sebuah tudung agar tanduk miliknya tidak merobek tudung itu. Dan ada satu di pinggangnya pula. Ada beberapa aksesoris lain, seperti gelang perak yang terbungkus dengan tujung permata dengan warna berbeda, sebuah kalung dengan 'ankh' emas, berbagai cincin yang terlihat seperti jari yang bengkok dan permata pada himation yang berperang sebagai ikat pinggang. Ada seluruh item-item magic dengan mana simpanan di dalam yang besar terletak di dalamnya.
TL Note : himation adalah pakaian yang umumnya dipakai oleh orang yunani kuno. Ankh adalah simbol seperti salib namun bagian atasnya bundar.

Meskipun penampilan dan equipmentnya aneh. Dia benar-benar salah satu dari spesies undead pertama, seorang skeleton mage. Satu tingkat di bawah elder lich yang baru saja dia temui. Tapi skeleton mage ini adalah kepala pustakawan dari perpustakaan yang sangat besar ini, Titus Annaeus Secundus.

Dia adalah seorang NPC yang diciptakan oleh seorang Supreme Being untuk skill craftingnya daripada untuk skill combat. Level keseluruhannya juga lebih besar daripada elder lich sebelumnya.

"Salam, Guardian Mare. Saya menyambut anda."

"Hello, Titus-san. Saya ingin minta bantuan."

"Tentu saja, tentu saja. Saya akan mengindahkan permintaan anda."

"Y-Yea, Uh, apakah anda tahu, saya pensara jika anda bisa meminjamkan kepadaku beberapa pelayan yang memiliki level lebih dari 75 dari sini."

"Saya mengerti. Anda ingin pergi keluar."

"Huh?Y-Yeah. Anda bisa menebaknya."

"..Telinga milik saya tidak pernah lupa akan kalimat yang diciptakan oleh Overlord, Ainz-sama. Dan juga mempertimbangkan posisi anda, 'itu adalah tebakan dari kesimpulan yang mudah - Bagus!"

Dia membuat keputusan dalam sekejap.

"Saya akan meminjamkan kepada anda Overlord dari perpustakaan ini: Cocceius, Ulpius, Aelius, Flavius dan Aurelius."

"Eh? Benarkah?!"

"Tentu saja. Sesungguhnya, keberadaan mereka disini terlalu berlebihan. Mereka akan senang sekali memiliki kesempatan melindungi anda daripada berjibaku dengan buku-buku kuno ini."

"Ka-Kalau begitu, uh, terima kasih banyak!"

"Tapi itu tidak berarti saya akan meminjamkannya dengan gratis. Saya akan menanyakan satu hal dari anda; untuk membantu dalam proses pembuatan sebuah gulungan."

"Ah, ya! Apa yang harus saya lakukan?"

"Tenang saja. Ketika saya katakan, tolong aktifkan mantra tingkat 4 milik anda ke arah gulungan itu."

"Bi-Bisakah itu segala macam magic?"

"Keputusannya adalah pada diri anda."

Mare mengerutkan dahi. Sulit baginya ketika dia harus membuat keputusan. Dia penasaran jika mantra biasa tidak apa.

Titur mengulurkan tangan ke arah meja kecil di samping meja gambar dengan sebuah perkamen yang tergeletak di atasnya. Ada sebuah gundukan koin emas yang berkilauan di atas meja kecil tersebut - itu adalah koin emas dari Yggdrasil.

Beberapa emas Yggdrasil meleleh di bawah tangan tulang belulang itu dan mengalir ke atas perkamen seakan memiliki pikiran sendiri.

Cairan emas itu mengalir hingga titik tempat perkamen sebelum menyebar. Saat dia mengambil nafas, ada sebuah lingkaran magic emas yang rumit di atas perkamen itu.

"Bersiap."

Mare cepat-cepat merapalkan mantranya setelah menunggu dengan tegang dan dia bisa merasakan magic miliknya disedot ke dalam lingkaran magic itu.

Sebuah gulungan biasa telah selesai dalam tahap itu, atau begitulah yang Mare pikir.

Sampai-

Ada sebuah api berwarna merah tua.

Sesuatu yang tak seharusnya terjadi, menjadi kenyataan. Saat Mare terlihat panik, perkamen itu terbakar seperti minuman keras berkada alkohol tinggi dan hilang dalam sekejap.

Tidak ada bekas yang tersisa, seakan itu hanyalah ilusi semata. Bahkan tak ada bau terbakar yang tersisa. Tapi ada satu buat bukti yang berbicara sebagai gantinya.

Itu adalah abu dari perkamen.

Titus mengambil abu itu seakan sudah menduga ini akan terjadi.

"Kelihatannya, perkamen ini tidak bisa menyimpan sebuah mantra tingkat 4. Hasil usaha keras tidak menghasilkan apapun."

Titus menuliskan dalam sebuah memo yang mengatakan 'panas - kulit berusia sepuluh tahu tidak bisa tahan' sambil bergumam.

"Uh, me-mengapa bisa seperti itu? Apakah aku?"

"Tidak usah dipikirkan. Percobaan saya dengan bahan-bahan dari dunia ini dilakukan untuk membatasi cadangan milik Nazarick yang semakin berkurang. Tapi yang menjadi dasar haruslah dari bahan yang berkualitas."

Ada batasan dari material macam apa yang digunakan untuk gulungan, tergantung dari tingkat magic yang ingin disimpan.

Sebagai contoh, gulungan biasa bisa digunakan untuk menyimpan magic tingkat 2, tapi tidak bagi yang di atasnya. Sebuah gulungan yang terbuat dari material yang memiliki tingkat yang lebih tinggi, seperti dragonhide (mirip dengan kulit naga), bahkan bisa menyimpan magic tingkat 10.

Tentu saja, dragonhide adalah item yang luar biasa langka yang tidak bisa didapatkan kecuali dengan membunuh naga. Semua anggota Ainz Ooal Gown terbiasa berburu naga bersama di masa lalu, tapi itu dulu ketika hari-hari Yggdrasil. Karena itu, Ainz membatasi penggunakan dragonhide hingga mereka bisa memastikan keberadaan naga dan makhluk lain di dunia ini.

Ada suatu saat mereka akan terpaksa menggunakan material itu, dan adalah hal yang bodoh menggunakan suplai mereka tanpa bisa menggantikannya.

"Tidak, jangan nagaku!"

"Tolong hilangkan pemikiran itu. Tidak perlu sampai segitunya. Naga milik anda adalah monster yang disummon oleh Supreme Being sendiri. Tidak terpikirkan sama sekali melukai makhluk yang sangat diberkahi itu."

Titus membuang abu tersebut, yang merupakan sisa dari gulungan tadi, ke dalam keranjang sampah. Saat dia melakukannya, dia melihat Mare yang merasa lega.

"Uh, apakah itu artinya perkamen dari dunia ini tidak cocok untuk membuat gulungan?"

Mare melihat ke arah abu itu.

"Kelihatannya begitu. Atau tidak - Saya rubah statemen sebelumnya. 'Sulit sekali diketahui. Tidak terpikirkan rasanya metode pembuatan saya berbeda dengan dunia ini. Seperti contohnya, metodologi pembuatan potion sangat jauh berbeda dari metode yang saya tahu sanga manjur."

"A-Apakah itu suatu kemungkinan? Tapi apakah anda yakin itu adalah kesalahan dari perkamennya setelah hanya satu kali gagal?"

"Hanya satu? Saya telah melakukannya berulang kali dengan berbagai macam material perkamen dari dunia di permukaan. Tapi dengan magic lebih dari tingkat 3, semuanya menjadi sama; terbakar api. Ini pastinya karena perkamen tidak bisa menyimpan magic itu dan terbakar sebagai hasilnya."

"Tapi bukankah magic caster di dunia ini menggunakan perkamen seperti yang baru saja tadi?"

"Kemungkinan besar, magic caster di dunia ini menggunakan perkamen biasa. Saya tidak bisa menyimpulkan jika praktek ini menyeluruh di seluruh negara di dunia ini. Tapi ketika memanfaatkan perkamen yang ditemukan di dalam negeri-negeri di dekat Nazarick-"

Titus mengeluarkan gulungan perkamen yang sedikit berbeda dari satu yang baru saja digunakan.

"-Percobaannya memutuskan bahwa magic tingkat 1 adalah batasnya."

"Apakah itu berarti manusia selalu menggunakan material yang kasar dan mentah belum dimurnikan?"

"Mungkin saja tidak. Perbedaannya ada pada proses pembuatannya. Meskipun sulit bagiku mengakui itu, teknik mereka sangat murni. Mau tidak mau saya harus menguasai metodologi baru ini dan oleh karena itu mengikatkan diri saya sendiri."

"Kamu benar-benar menakjubkan!"

Mare merasa terhormat kepada Chief Librarian yang berusaha keras mengasah dan meningkatkan kemampuannya.

"'Ini semuanya berkat para Supreme Being. Kalau begitu sekarang, Guardian Mare, saya akan pinjamkan tiga overlord sesuai janji."


----


Waktu Nazarick 10:28

Mare tiba di dalam bangunan berbatu di tengah desa lizardmen setelah menyimpan cincinnya kembali di Nazarick dan menggunakan teleportasi masal.

Lizardmen tidak memiliki kemampuan membangun material dari batu, yang memerlukan pondasi yang solid dan kuat dalam tanah yang lembab dan berawa. Pasti orang luar yang telah membangunnya - yang dikirimkan oleh Nazarick.

Alasan mengapa Nazarick repot-repot mengirimkan seseorang untuk membangun sesuatu seperti itu yang berdiri di belakang Mare, di dalam bagian yang terdalam dari bangunan.

Mare membungkuk kepada figur tersebut dan begitu juga overlord lain yang menemaninya.

Sosok yang berada beberapa tingkat di atas tanah adalah sebuah patung batu dari penguasa Great Tomb of Nazarick, Ainz Ooal Gown. Patung itu terlihat sangat realistis, seakan Ainz sendiri dijadikan sebagai patung, dan cara mengayunkan tongkatnya ke depan memberikan sebuah aura wibawa yang cocok sebagai penguasa.

Ada beberapa sesaji yang tergeletak di depan patung batu itu. Dari sudut pandang Mare, semua sesaji itu tidak berguna. Itu adalah obyek-obyek remeh seperti bunga dan ikan.

Tapi Mare tidak membenci sesaji itu. Persembahan adalah wujud nyata dari suatu kekaguman dan pemujaan. Sebagai contoh, bunga-bunga tidak tumbuh di rawa-rawa, tapi di dalam hutan. Karena hutan berbahaya bagi lizardmen, seseorang pasti mempertaruhkan nyawanya untuk mendapatkan bunga ini. Dan juga, ikannya jauh lebih besar dari yang biasa dimakan oleh lizardmen, dan dia bisa tahu mereka sudah memiliki yang terbaik untuk dipersembahkan.

Mare menganggukkan kepala puas. Fakta bahwa beberapa rakyat jelata entah darimana akhirnya mengakui keagungan dari tuannya membuat Mare senang.

"Terima kasih atas kerja kerasnya."

Mare berbicara dahulu kepada lizardmen yang sedang gelisah dan mencuri pandang ke arahnya. Mereka disana untuk membersihkan kuil. Ini adalah beberapa lizardmen yang memiliki kemampuan seorang druid. Di leher mereka ada sebuah medali dengan simbol guild dari Ainz Ooal Gown.

Diantara mereka dan Mare, perbedaan status mereka seperti jurang pemisah antara langit dan bumi. Hubungan mereka adalah seperti penguasa dan pelayan, dan tidak perlu memuji mereka atas kerja kerasnya. Tapi karena alasan yang sebelumnya dikeluarkan, Mare merasakan sebuah kepuasan dan kekaguman pada mereka.

Mare meninggalkan lizardmen yang sedang membungkuk dan melanjutkan bersama dengan para overlord. Apa yang berdiri di depan mereka adalah rawa-rawa dan desa lizardmen. Lebih makmur dari sebelumnya.

Populasi mereka telah berkurang karena perang, tapi dengan lima suku yang bersatu, mereka membentuk sebuah desa yang besar dan sehat.

Benteng kayu mengelilingi sebuah area yang luas dan meskipun seseorang bertanya-tanya bagaimana mereka bisa berhasil mendirikan menara pengawas di tanah yang lembut, skeleton-skeleton putih, yang mungkin adalah Penjaga lama dari Nazarick, berdiri mengawasi dengan busur mereka dari atas menara pengawas. Mereka kelihatannya sedang berpatroli untuk memastikan tidak ada penyusup yang bisa berhasil menerobos masuk.

"Uhmmm, dimana kira-kira Cocytus-san?"

Cocytus mudah dikenali dalam berbagai cara. Jika dia ada di desa, dia akan kelihatan dengan mudah dan meskipun jika dia berada di dalam salah satu rumah, pelayannya akan berdiri di luar. Mare telah melihat sekeliling ke seluruh penjuru desa, tapi Cocytus tak terlihat dimanapun.

"Bisakah seseorang bertanya dimana Cocytus berada?"

"Saya mengerti. Tolong tunggu sebentar."

Salah satu overlord, Aurelius, kembali ke dalam kuil.

Mare melihat ke arah rawa-rawa - desa lizardmen yang damai. Tidak ada siapapun yang merasa waspada terhadap penjaga lama dari Nazarick dan anak-anak lizardmen kelihatannya tidak keberatan pula. Mereka hidup berdampingan seakan itu adalah hal yang wajar.

Meskipun undead menyerang tempat ini dan mereka sekarang ditaklukkan, mereka kelihatannya tidak memendam dendam apapun. Apakah itu karena kebijakan integrasi Cocytus-san berjalan dengan baik atau apakah lizardmen memang asalnya seperti ini?

Sementara Mare berkeliaran dalam angannya, Aurelius telah kembali.

"Saya minta maaf sudah membuat anda menunggu, Mare-sama, Yang sedang bekerja di dalam kuil tidak tahu dimana Cocytus-sama berada. Tapi mereka bilang bahwa Shasuryu Shasha.. kepala konfederasi dari suku ini mungkin tahu."

"Ka-Kalau begitu, uh, mari kita pergi kesana."

Mare dan yang lainnya berjalan dengan Aurelius di depan. Daripada memotong melalui desa lizardmen yang baru saja berdiri di rawa-rawa, mereka berjalan menyusuri sisi danau. Sebuah hutan segera muncul di depan dan mereka bisa melihat beberapa penjaga lama Nazarick disini dan disana melalui hutan.

Ketika mereka keluar dari hutan, ada tepi lain dari rawa-rawa yang berbeda dari sebelumnya. Sebuah konstruksi bangunan yang cukup besar sedang berlangsung.

Airnya dibendung dan ditutup oleh sepuluh golem batu yang sedang menggali tanah dan lizardmen yang sedang membawanya dengan kereta ke suatu tempat. Ketika Mare sedang mengamati dan penasaran dengan apa yang sedang mereka lakukan, seorang lizardmen besar datang berlari keluar.

Lizardmen memiliki fisik yang luar biasa, dengan luka di sekujur tubuhnya. Dia berdiri mencolok diantara lizardmen lain dalam banyak hal. Medali di lehernya bergoyang ke kiri dan ke kanan karena segera berlari.

Medali itu adalah simbol sebagai yang takluk dan sebuah cara untuk melindungi mereka, namun medali itu sendiri tidak memiliki properti magic. Kenyataan mereka sedang memakainya di leher menunjukkan bahwa mereka adalah 'properti' dari Ainz. Oleh karena itu, tak ada siapapun yang berada di bawah perintah Supreme Being dari Great tomb of Nazarick boleh melukai lizardmen. Tentu saja, jika ada alasan yang bagus lizardmen harus mati, itu lain lagi ceritanya. Apakah mereka beruntung atau tidak, lizardmen menunjukkan hormat kepada yang kuat dan tak ada berani melangkahkan kaki keluar dari batasnya.

"Selamat datang, Mare-sama. Nama saya adalah-"

"Shasuryu Shasha, ya kan?"

"Benar sekali. Sebuah kehormatan anda mengingat saya."

"Ah, aku dengar dari C-Cocytus-san... Tolong katakan, apakah kamu tahu dimana Cocytus-san berada sekarang ini?"

Shasuryu kelihatannya sedang berpikir dalam-dalam.

"Saya yakin dia sedang keluar dengan bawahannya untuk menaklukkan Toadmen (Manusia Katak) dengan jumlah yang besar dari lizardmen untuk pengenalan area."

"Toadmen?"

"Mereka adalah demi-human yang hidup di sisi Timur Laut danau. Mereka terlihat mirip dengan katak dan tidak ramah dengan kami. Mereka memiliki kemampuan menjinakkan monster-monster besar, jadi mereka adalah lawan yang sangat menjengkelkan bagi kami. Saya pernah dengar ada sebuah perang besar di masa ayah saya. Kelihatannya kami mengalami kekalahan telak, hingga titik dimana salah satu suku harus bubar."

"Mereka kedengarannya kuat. Cocok sebagai spesies yang hidup di utara."

Danau ini kelihatannya seperti dua danau yang digabung sama-sama membentuk sebuah gourd. Di bagian selatan adalah danau yang lebih kecil - dimana lizardmen hidup sekitar separuh adalah rawa-rawa dan separuh lainnya danau. Karena tingkat air relatif rendah, tidak banyak monster-monster besar. Sedangkan perbandingannya, bagian utara dari danau lebih dalam dengan banyak monster raksasa dan mereka cenderung lebih kuat. Tentu saja, dari sudut pandang Mare, perbedaannya sangat kecil.
TL Note : Gourd adalah sebuah guci yang berbentuk seperti labu memiliki lekukan ramping di tengahnya.

"Bukankah toadmen itu sebenarnya adalah sebuah spesies yang dikenal sebagai 'Tuveig'?"

Mereka adalah monster-monster yang hidup di rawa-rawa beracun yang dulu mengelilingi Nazarick. Kakaknya telah menjinakkan beberapa diantaranya.

"Yah, saya tidak tahu hal seperti itu. Bagaimana kalau bertanya langsung ketika dia kembali? Seharusnya dia akan segera kembali."

"Kalau begitu aku akan melakukan itu. Ini adalah topik yang berbeda, tapi kelihatannya kamu sedang membangun sesuatu yang besar disini. Untuk apa itu? Kelihatannya tidak seperti sistem pertahanan untuk desa..."

"Ya, kami sedang membangun ladang ikan keempat."

Mare mengerti setelah Shasuryu menjelaskan detilnya.

Bagus sekali suku lizardmen bersatu, tapi ada masalah suplai makan mereka. Meskipun ada banyak yang telah tewas dalam perang, ada jumlah makanan yang terbatas yang bisa mereka buru di area ini saja. Solusinya adalah kembali hingga dimana desa yang lama dahulu dan berburu disana, tapi pengawas lizardmen yang baru, Cocytus, tidak memperbolehkan ini.

Tidak seperti ketika bergerak dalam kelompok besar, seperti seluruh suku, ketika bepergian dalam jumlah kecil, ada kemungkinan diserang oleh monster-monster. Cocytus khawatir jika jumlah lizardmen yang berjumlah sedikit akan berkurang lebih jauh lagi. Jadi Cocytus menjegal masalah makanan itu langsung untuk kemakmuran lizardmen.

Pertama, dia membawa makanan kemari dari Nazarick - dengan izin Ainz - lalu membagikannya kepada lizardmen. Selanjutnya, dia mencari cara untuk mengumpulkan makanan semi permanen. Yang menangkap perhatiannya adalah ladang ikan Zaryusu. Setelah berdiskusi dengan Demiurge, Cocytus meneruskan dengan membuat ladang ikan yang bahkan lebih efektif.

Konstruksi dai ladang ikan dilakukan dengan kecepatan luar biasa, dan saat ada tiga ladang ikan raksasa, dengan satu ini, yang keempat, sedang berjalan.

"Tapi kamu tak bisa mulai berladang ketika mereka masih kecil, ya kan?"

"Ya, Kami - tidak - pengetahuan adik kami hanya berhubungan membesarkan ikan yang entah bagaimana sudah besar. Tapi Demiurge-sama mengajarkan kepada kami dasarnya, jadi kami juga sedang mempersiapkan ladang ikan untuk yang kecil pula. Saya memprediksi dalam beberapa tahun, kami akan memiliki suplai makanan yang dua kali lipat hanya dari ladang ikan saja."

"Be-Begitukah. Dalam beberapa tahun, kami tidak perlu mengirimkan ikan apapun dari Nazarick. Dan tentu saja, kamu akan selalu bisa mendapatkan ikan walaupun keadaan darurat."

"Kami semua sangat berterima kasih kepada Ainz-sama dari lubuk hati kami. Karena beliau telah memberikan kami begitu banyak ikan.. Ngomong-ngomong, ikan yang kami terima tidak memiliki organ. Bagaimana mereka bisa hidup? Apakah mereka makhluk yang tidak memerlukan makanan, seperti semacam monster? Tidak, mempertimbangkan mereka tidak memiliki tulang sama sekali..."

"Itu adalah makanan yang dibuat oleh Supreme Being seperti Ainz-sama."

Apa yang Cocytus bawa adalah makanan yang dibuat dengan item yang disebut 'Dagda's Cauldron'.

"Benarkah itu! Dia bisa menciptakan fikan yang cukup bagi kami semua untuk dimakan!"

Shasuryu menggelengkan kepalanya.

"Ketika Zaryusu dan yang lainnya tinggal di dalam kastil kembali sebentar, mereka menceritakan dunia yang seperti mimpi. Mereka bilang berbagai dunia di dalam Great Tomb of Nazarick, seperti dunia para dewa. Apakah Ainz-sama memiliki kekuatan dewa?"

"Tentu saja?"

Mare penasaran mengapa lizardmen ini menanyakan pertanyaan yang sudah jelas. Sebuah ekspresi terkejut muncul di wajahnya.

Lagipula, Ainz Ooal Gown adalah yang terhebat dari para dewa dan merupakan penciptanya.

"Begitukah. Ini semua berkat Ainz-sama. Terima kasih."
"Baiklah. Aku akan teruskan terima kasihmu kepadanya."

14 komentar:

R mengatakan...

Labjutkan min....

Indra mengatakan...

ditunggu vol 9 nya min

Ryuzaki mengatakan...

semangat Min ditunggu VOL 9 nya :)

Joy mengatakan...

Terima kasih min :D

Remedios is waifu mengatakan...

loh perasaan desa lizardman ada di lantai 6, kok ini duluar nazarik juga ada?

Ramiris mengatakan...

Kan yg di dlm nazarik spesies lizardmen yg cocok dgn hutan di sana

Brian Torao mengatakan...

sankyu overlord vol.8 side 2 bag.2

Yasin mengatakan...

Mana ini sambungan yg markir naga didepan istana orang :v

Unknown mengatakan...

demiurge nya sadis XD

aweawea mengatakan...

Hahaha perasaan sambungan yg markir naga gk muncul2 , apa ini cerita sesudahnya atau sebelumnya y ?

Natural mengatakan...

Sama gan saya juga lagi nyari sambungan naga yg pergi ke istana itu :) penasaran :)

Nurdin bahari mengatakan...

Gw baru saja membayangkan ikan sarden yang tanpa tulang dan organ dalam.

Jangan2 itu jg ciptaan ainz sama juga

Unknown mengatakan...

Lizardmen yang tinggal di lantai 6 nazarick cuman 10 ekor

Anonim mengatakan...

Seeneng liat Sashuryu diidupin sama Ainz