Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

15 April, 2020

Overlord - Vol 12 - Chapter 3 Part 5

Chapter 3 : Awal Serangan Balik

Part 5

Overlord Jilid 12 Chapter 3 Bagian 2 - Awal Serangan Balik

Ainz mengamati kota, yang sedang panik karena kemunculan dari pasukan demihuman, lalu perlahan roboh.

Ini bukanlah kiasan.


Hati dan jiwa Ainz tegang hingga batas kelelahan, meskipun seorang undead, dia berlutut karena kelelahan mental lalu memegang wajahnya.


Apa yang harus kulakukan... apa yang harus kulakukan setelah ini...


Pada dasarnya, Ainz masih mengikuti naskah Demiurge.


Tentu saja, tidak setiap kata dan tindakan yang direncanakan, jadi dia agak berimprovisasi sedikit, meskipun begitu, Ainz termasuk masih mengikuti perkembangan dari rencana Demiurge.


Atau lebih tepatnya, masalahnya adalah dia terlalu banyak berimprovisasi.


Sejujurnya, arahan tindakan yang dia dapatkan dari Demiurge pada dasarnya adalah: “Silahkan beradaptasi terhadap situasi,” dan hal-hal lain semacamnya.


Itu terlalu tidak jelas. Begitulah yang Ainz pikirkan saat dia melihat instruksi tersebut pertama kalinya.


Jika Ainz adalah orang yang luar biasa, mungkin dia bisa mengikuti instruksi itu dan memainkan peran sebagai seorang Sorcerer King yang sempurna. Namun, sayangnya, kemampuan Ainz sangatlah biasa, atau mungkin lebih buruk dari itu.


Oleh karenanya, Ainz terlibat dalam perdebatan yang sengit dengan Demiurge terhadal masalah tersebut.


Dia mengingat keadaannya seperti ini: Ainz telah memohon, “Aku tidak mengerti, tulislah lebih detil lagi,” sementara itu Demiurge dengan rendah hati membalasnya “Bagaimana mungkin saya melakukan hal yang sekurang ajar itu terhadap Ainz-sama yang cerdas?” perdebatan ini menjadi maju mundur. Dia juga menarik Albedo dalam perdebatan ini di tengah jalan, lalu Ainz, - yang mulai berada dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan – berakhir dengan kekalahan total.


Jadinya, arahan operasionalnya memberikan keleluasaan penuh di tangan Ainz.


Jika ini merupakan gurauan dari Demiurge, dia mungkin bisa menghadapinya dengan suatu cara, tapi ini adalah hasil kerja bawahannya yang sangat dipercaya dan hormati.


Terutama, yang membuatnya sangat jelas adalah kalimat “Anda tentunya akan bisa meraih kesimpulan yang lebih baik, Ainz-sama – bagaiman mungkin saya yang tidak ada apa-apanya ini mengikat anda dengan ucapan dan tindakan?”


Jika kamu mengikuti kewajaran, mengapa raja dari negeri lain datang sendirian... argumen yang sangat tidak beralasan... tetap saja, aku sudah datang kemari. Meskipun aku membuat masalah selama perjalanan dan lengah beberapa kali, aku masih datang kemari...


Dia tidak percaya dengan para Dewa, tapi dia ingin berdoa kepada mereka dengan segenap hati.


Tidak bisakah Demiurge dan Albedo mempertimbangkan kemampuan ku sebelum melemparkan misi ini...


Diminta melakukan hal yang tidak mungkin membuat motivasinya menciut.


...Baiklah, ayo semangat diriku. Akan lebih mudah setelah aku melewatinya.


Ainz mencurahkan kekuatan pada kakinya, lalu dia berdiri.


Rencana itu sudah mencapai tingkatan akhir, dan itu adalah bagian terburuknya.


Menurut Demiurge, jika mereka membentuk barisan pertahanan di kota ini, mereka akan menyerah sampai ada korban 85%.


Ainz tidak tahu apa yang sedang dia bicarakan.


Karena Demiurge merasa seperti ini, seharusnya itu adalah jawaban yang lebih baik dari yang dimiliki Ainz. Jika seluruh kematian itu bisa memberikan keuntungan kepada Nazarick, biarkan saja mereka mati. Namun, Ainz berpikir apakah membunuh lebih banyak akan memberikan keuntungan lebih banyak pula kepada Nazarick dan semacamnya.


Namun, masalahnya datang saat Demiurge bertanya kepada Ainz manusia yang tidak boleh terbunuh disini.


Sejujurnya, jika hanya itu, maka dia akan memilihnya secara acak dan selesai, tapi ada satu hal lain yang menjadi catatan.


Yang dimaksud adalah manusia yang setia kepada Ainz, atau yang mungkin bisa dibujuk untuk berada di pihak Ainz.


[Saya rasa ada beberapa manusia yang setia kepada anda seperti para Dwarv, jadi tolong sebutkan nama mereka, ketika saya bergerak nantinya, saya akan berhati-hati agar tidak membunuh mereka]


Ketika Ainz menerima pesan tersebut dari Demiurge, dia bahkan sedang berpikir, Kamu sedang bercanda? Saat dia meragukan pemikiran Demiurge.


“..Tidak ada seorangpun yang seperti itu.”


Ucapan putus asa tersebut keluar dari mulut Ainz.


Tidak ada manusia di sini yang setia kepada Ainz.


Namun, dia jelas sekali merasakan bagaimana bencinya Holy Kingdom kepada undead.


Dalam keadaan genting seperti demikian, berapa banyak orang yang bersumpah setia kepada dirinya yang seorang undead?


Namun, dia tidak bisa mengatakannya kepada Demiurge kalau tidak ada satupun.


Demiurge sangat yakin Ainz bisa membuat para manusia takjub. Jadi apa yang terjadi jika dia mengatkan kepada Demiurge bahwa dia tidak berhasil melakukannya kepada satu orangpun?


Perutku Sakit.....

Dwarf yang dimaksud Demiurge adalah Gondo Firebeard, tapi itu hanya keberuntungan. Dia berhasil memberikan pukulan telak pada kelemahan di hati Gondo murni karena keberuntungan, dan keberuntungan semcam itu tidak akan terulang dengan sendirinya.


Dan justru karena dia memiliki informasi itulah dia bisa membuat Gondo meyakinkan para runesmith, tak ada orang seperti itu di Holy Kingdom.


Ada satu orang saja yang memiliki hubungan baik dengan dirinya, Neia Baraja, tapi hanya itu.


Disamping itu, dia telah memberinya item magic untuk meningkatkan hubungan mereka, dan juga alasan lain, namun seberapa efektifkan itu masih belum jelas. Dia terus menatap dirinya dengan mata seperti pemangsa, jadi Ainz tidak berharap banyak.


Apa yang Demiurge pikirkan jika aku bilang kepadanya hanya ada satu orang saja? Ainz bertanya dalam hati.


Akankah imej Ainz dalam hati Demiurge akan runtuh seluruhnya?


Lalu apa yang terjadi di masa depan?


Di dalam kerajaan Dwarf (Dwarven Kingdom), Aku bilang kepada Demiurge kalau aku tidaklah pandai, tapi kelihatannya dia tidak percaya sama sekali... ini gawat. Sehebat apa aku di mata Demiurge? Atau lebih tepatnya, kelihatannya aku menjadi semakin besar dan besar, apakah itu hanya bayanganku saja? Bukankah biasanya malah sebaliknya.


Ekspektasi yang diberikan kepada dirinya membuatnya sakit. Bukan berat hanya menyakitkan.


Di masa lalu, dia sering berpikir seberapa berat dan menyakitkan kalimat “loyalitas” itu. Terutama bagian dimana bawahannya memandang Ainz sebagai seorang yang hebat adalah yang bagian yang paling menyakitkan.


Kurasa aku harus mengambil kesempatan ini untuk mengatakan kepada Demiurge kalau aku tidak sehebat itu, tapi bagaimana nantinya? Apa yang harus kulakukan jika itu membuat rencana yang sudah lama dipikirkan Demiurge menjadi kegagalan? Jika aku menghabiskan waktu beberapa tahun menggaet client besar hanya berakhir dengan kegagalan dikarenakan komentar bodoh dari pimpinanku...


Ahhh, Ainz berkata sambil menggaruk kepalanya yang tanpa rambut.


Apa yang harus kulakukan?


Jawaban terbaik apa yang bisa kuberikan?


Tidak perduli simulasi apapun yang dia jalankan, semuanya berakhir dengan Demiurge yang kecewa kepada Ainz. Dia tidak bisa mendapatkan kesimpulan yang bisa dia terima.


Dia terlalu berharap banyak kepadaku – semakin tinggi didaki, semakin keras jatuhnya. Itulah kenapa aku bilang aku bukan orang yang menakjubkan...


Dan lain, rencana Ainz sendiri telah gagal.


Ainz merogoh kantong di udara lalu menarik sebuah pedang.


Itu hanyalah sebuah pedang biasa yang diberi pahatan rune.


Namun pedang itu mengandung kekuatan yang sebanding dengan busur yang dia pinjamkan kepada Neia.


Tentu saja, ini bukanlah rune milik dwarf. Rune yang terpahat tidak memiliki kekuatan sama sekali. Ini hanyalah sebuah equipment yang dibuat dengan teknik YGGDRASIL.


“Haaaaa.....”


Ainz menghela nafas. Dia memiliki beberapa senjata seperti ini. Rencana awalnya adalah meminjamkan senjata-senjata ini kepada Holy Kingdom.


Orang-orang Holy Kingdom akan terperangah dengan kehebatan dari pedang ini, Jadi ini kekuatan dari senjata yang memiliki rune, yang pada akhirnya akan meningkatkan reputasi dari senjata rune Sorcerous Kingdom.


Inilah alasan lain mengapa dia meminjamkan senjata kepada Neia.


Dia merasa orang-orang Holy Kingdom akan melihat senjata itu dan diam-diam meminjamnya kepada Ainz.


Namun-


Ainz memegang kepalanya.


Mengapa tidak ada seorangpun yang meminjamnya? Aku bahkan mengira orang-orang itu akan membicarakannya karena senjata itu sangat mencolok... kurasa aku harus memaksa Neia ke garis depan dan membuatnya bertarung, huh...


Barusan, ada sebuah ketukan seperti orang yang sedang mengetuk pintu.


Dia cepat-cepat memeriksa jubahnya dan tempat-tempat lain yang berantakan sebelum meletakkan kembali pedang itu ke dalam kantung dimensi miliknya. Lalu dia meletakkan tangannya di belakang, melihat ke arah pintu seperti seorang penguasa, lalu berkata:


“Siapa?”


“Yang Mulia, bolehkah saya masuk?”


Apakah suara itu laki-laki atau perempuan tidak bisa diketahui. Biasanya, dia harus menanyakan nama pengunjung itu, namun Demiurge sudah bilang kepadanya ada orang yang akan datang, jadi Ainz memperbolehkannya masuk tanpa ragu-ragu.


“Ahh, tidak apa. Masuklah.”


Orang yang memasuki ruangan Ainz menutup pintu kamar itu sendiri. Lalu merubah tubuhnya pula.


Dia memiliki bentuk kepala seperti telur dengan sebuah mulut dan dua mata yang terlihat seperti lubang yang tenggelam. Tangannya yang memiliki jari tiga setipis jari serangga.


Dia adalah Doppelganger.


Dia adalah Doppelganger yang dia pinjamkan kepada Demiurge atas permintaannya.


Karena dia adalah seorang monster Doppelganger, dia tidaklah seberapa kuat.


Meskipun sudah berubah, dia hanya bisa mengcopy kemampuan hingga level 40, bahkan lebih lemah tanpa transformasi. Kemampuannya yang paling mumpuni adalah dia bisa menggunakan perlengkapan yang dibatasi karma dengan bebas. Meskipun begitu, dia tidak bisa menggunakan item magic di atas legacy class.


Matanya yang seperti lubang kosong menatap kepada Ainz, lalu membungkuk dalam-dalam.


“Saya sungguh minta maaf atas kekurangajaran yang saya lakukan kepada anda selama menjalankan tugas. Saya mohon anda mau memaafkan saya.”


“Jangan khawatir. Kamu hanya menjalankan tugas. Tidak masalah.”


“Pelayan anda sangat berterima kasih atas ucapan yang murah hati dari anda.”


Ainz melihat ke arah pintu kamar.


“Bukankah kamu sangat sibuk sekarang? Seharusnya ada banyak hal yang harus kamu arahkan, ya kan? Dan apakah ada orang di luar? Jika ada orang, kita akan kena masalah jika suara tidak kita pelankan.”


“Tidak apa. Tak ada orang yang akan protes kepada pelayan anda yang sendirian menghadap, Ainz-sama.”


“Begitukah...”


Oh ya, Doppelganger membalas. Namun, berhati-hati tetaplah penting.


“Kalau begitu, Ainz-sama, mohon beritahukan keputusan anda kepada pelayan anda ini.”


“Memberitahumu apa?”


Meskipun begitu, Ainz tahu betul mengapa Doppelganger datang kemari.


Atau lebih tepatnya, sudah waktunya memberi tahu Doppelganger ini.


Ya, pertanyaan yang sedang ia pikirkan.


“Maafkan saya. Saya sedang membicarakan masalah sebelumnya – masalah para manusia yang mengabdi kepada anda dan yang nyawanya harus diampuni, Ainz-sama.”


“Hm...”


Ainz mengangguk dengan terpaksa, lalu mulai berjalan.


Tentu saja, dia tidak meninggalkan ruangan itu. Pada akhirnya, dia hanya berjalan-jalan di dalam ruangan ini. Tidak ada yang tahu ke arah mana mata Doppelganger itu sedang memandang, tapi Ainz yakin dia sedang mengikuti gerakannya, Ainz sangat yakin. Sejujurnya, akan sangat menakutkan jika mata itu tidak memandangnya.


Waktu sudah habis. Ainz berpikir dengan segenap kekuatannya, lalu dia tiba-tiba berhenti di tempat.


-Dia tidak bisa menemukan jawaban yang tepat. Namun, dia tidak memiliki ide bagaimana melanjutkannya lagi.


Jika dia seorang manusia, hatinya sangat berdebar keras sekarang, namun tubuhnya yang tidak memiliki organ apapun tidak mampu bergerak demikian.


Sebuah emosi yang kuat menggelembung, menyebabkan pengendalian emosinya mengambil alih, sebuah gelombang kecil berputar-putar di dalam hatinya, Ainz memberikan jawabannya kepada Doppelganger tersebut.


“Um...sejujurnya. Tidak ada manusia yang perlu diselamatkan. Sisakan sedikit seperlunya saja.”


7 komentar:

Anonim mengatakan...

yo lanjutkan min, jangan patah semangat karena jarang ada yg komen

seni dan tutorial mengatakan...

Lanjuttttttttt min

Ndarkek Ginseng mengatakan...

Pembaca silent bangkit dari komennya

Unknown mengatakan...

min lanjut

Kuhaku mengatakan...

SPOILEERR.

dan keputusan ini malah merambah ke keberuntungan ainz di masa depan, neia mati,lalu dihidupin ainz yang menambah hati neia semakin hormat ke ainz, lalu kedepannya dia menjadi pemimpin sekte penyembah ainz, dan memiliki pengaruh besar di kerajaan holly kingdom, bisa dibilang pengaruhnya setara raja holly king itu sendiri

Anonim mengatakan...

Hoax

Anonim mengatakan...

Min tolong tl toaru majutsu no index dari NT & GT