Chapter 2 : Mencari Keselamatan
Part 3
Dari kejauhan, Neia bisa
melihat bagian terluar dari tiga dinding E-Rantel, – ibukota kerajaan Sorcerous
Kingdom – dan gerbangnya yang mengagumkan.
Namun, tak ada satupun yang
bisa menarik perhatian Neia dari dua patung raksasa yang mengapit gerbang itu.
Menggambarkan makhluk undead
yang memiliki tongkat aneh mirip ular yang saling melilit satu sama lain.
Patung-patung tersebut mungkin adalah gambaran dari Sorcerer King, Ainz Ooal
Gown.
Meskipun berada pada jarak yang
cukup jauh dari mereka, Neia bisa melihat detil dari patung-patung tersebut.
Kelihatannya, dia tidak menemukan cacat sedikitpun bahkan pada kakinya.
Kemudian, dia melihat beberapa
makhluk yang mirip manusia sedang bekerja di dekat patung-patung tersebut.
Eh?
Ah.. Apakah tidak terlalu besar? Bukankah patung-patung itu setinggi
dinding-dinding kota? Meskipun aku tahu patungnya besar…. Siapakah orang-orang
yang sedang bekerja di sana itu?
Yang lain kelihatannya memiliki
pertanyaan yang sama dengan Neia, para paladin mulai mendiskusikan identitas
makhluk-makhluk yang mirip dengan manusia itu.
“…Mereka bukan manusia, ya
kan?”
“Yeah. Apakah mereka ras
raksasa? Meskipun kelihatanya mereka tidak sama dengan para raksasa bukit (Hill
Giants)…”
Neia, yang hanya seorang
squire, tak pernah melihat satupun raksasa dengan mata kepalanya sendiri, namun
dia pernah mendengar tentang makhluk-makhluk ini selama kelas pengetahuan
monster yang dia ikuti.
Raksasa pada dasarnya adalah
manusia yang besar, namun ditambah dengan tubuh mereka yang kuat, mereka juga
memiliki kemampuan ras. Berkat kemampuan ini, mereka bisa bertahan dari
lingkungan yang membuat manusia biasa sulit untuk selamat, jadi mereka biasanya
membuat rumah di tempat-tempat seperti itu. Mereka adalah spesies demihuman yang
tidak ada hubungannya dengan manusia, yang hanya bisa hidup di dataran biasa.
Beberapa ras yang ahli dalam
magic memiliki peradaban yang lebih maju daripada manusia.
Ras saja tidak menentukan
seorang makhluk itu baik atau jahat. Salah satu dari Tiga Belas Pahlawan adalah
seorang raksasa. Di Holy Kingdom, para raksasa yang dikenal sebagai Sea Giants
(Raksasa Laut) kadang-kadang muncul untuk berdagang.
Meskipun begitu, pada umumnya para
raksasa adalah ras yang bengis dan berbahaya.
Jika membicarakan tentang
raksasa yang berbahaya di dunia manusia, seseorang akan menyebutkan Hill Giants
(Raksasa Bukit), yang hidup di perbukitan. Kerabat dari raksasa semacam troll
dan sejenisnya juga sangat terkenal (buruk).
Kalau begitu, apa yang sedang
dilakukan oleh para raksasa itu di dalam kota undead?
“…Apakah dulu di sini ada ras
raksasa? Apakah dia sudah menaklukkan mereka?”
“Apakah Sorcerer King memimpin
para raksasa? Aku tak pernah mendengar sesuatu yang seperti ini sebelumnya.”
Seruan mengejutkan yang
datangnya dari salah satu paladin memang sudah bisa diduga.
Mereka sudah mengumpulkan
intelejen dalam jumlah yang sangat besar sebagai persiapan dalam perjalanan ke
Sorcerous Kingdom. Tentu saja, banyak informasi yang tidak bisa dimengerti,
jadi mereka tidak bisa dibilang berhasil dalam tujuanya, namun pekerjaan itu masih
dilakoni dengan baik.. Baik Kapal Hantu ataupun para raksasa adalah hal yang
misterius.
Apakah
Sorcerer King adalah seorang raksasa undead? Pikir Neia. Tapi karakteristik
yang mencolok seperti itu seharusnya muncul di dalam laporan intelejen mereka
Sejenak kemudian, Gustavo
memanggil Neia dari belakang.
“Squire Baraja, sudah waktunya
kita mengganti formasi. Pindahlah ke belakang.”
“Saya mengerti!”
Selama perjalanan mereka, Neia
berada pada formasi yang terdepan, namun sekarang mereka sudah di dekat kota,
Neia akan menempati posisi yang paling belakang. Sebaliknya, Remedios dan
Gustavo akan mengambil tempat Neia di depan.
“Kapten Custodio, apakah kita
perlu mengirimkan utusan untuk memberitahukan kedatangan kita?”
Tentunya siapapun akan waspada
terhadap sekelompok orang yang muncul di dekat sebuah kota dengan berbalut
armor full plate dan membawa senjata. Oleh karena itu, ketika mereka memasuki
sebuah kota atau desa di Kingdom Re-Estize, biasanya mereka akan mengirimkan
seorang paladin untuk memberitahukan kedatangannya, kemudian kelompok tersebut
akan mendekat, membawa bendera Holy Kingdom. Inilah etikanya.
Setelah menerima izin Remedios,
mereka mengutus seorang paladin di depan.
Setelah tiba di depan gerbang
Sorcerous Kingdom, dia berputar dan kembali.
“Kapten, saya telah memberitahu
penjaga Sorcerous Kingdom. Mereka menyambut kita.”
“Begitukah, baiklah. Ayo kita
pergi! Angkat benderanya! Busungkan dada kalian! Jangan mempermalukan nama para
paladin Holy Kingdom!”
Dengan begitu, kelompok
tersebut perlahan mengarahkan kuda-kuda mereka kearah Sorcerous Kingdom.
Akhirnya, mereka tiba di
gerbang yang terlihat megah, begitu juga dengan para raksasa yang sedang
bekerja di sana.
Para raksasa kelihatannya
sedang membersihkan patung-patung itu, seakan untuk membuat patung-patung itu
semakin indah.
Mereka melihat penampilan para
raksasa tersebut, kulit mereka putih kebiruan, sementara rambut dan kumis
mereka putih. Kelihatannya memakai pakaian primitive yang terbut dari semacam
kulit binatang buas, beserta armor chain mail yang dibuat dengan indah.
“Raksasa apa mereka itu?”
Indera Neia yang tajam
menangkap percakapan tersebut dari barisan depan.
“Ini hanyalah tebakan, tapi
kurasa mereka adalah Frost Giants (Raksasa Beku), ya kan?”
“Hmmm~” Remedios membalas agak
samar. “Apakah mereka kuat? Kekuatan apa yang mereka miliki?”
“…Sejujurnya, ayolah… Frost
Giants adalah para raksasa yang hidup di iklim dingin, dan mereka kebal
terhadap hawa dingin. Sebaliknya mereka lemah terhadap api.”
“Oh begitu. Jadi jika kita
bertarung melawan salah satunya, kita harus menggunakan api, benarkah begitu?”
“Yah, Semacam itu. Para
petualang dengan peringkat Mithril seharusnya bisa mengalahkan mereka dengan
mudah. Namun, mereka bisa berlatih dan belajar seperti kita, dan suatu ketika
kamu akan menemui seorang raksasa dengan kemampuan Warrior. Oleh karenanya,
kamu harus hati-hati!”
Itulah para raksasa.
Seseorang bisa berlatih menjadi
seorang warrior, seorang magic caster, atau seorang thief. Tidak hanya manusia
yang bisa melatih diri mereka dengan teknik semacam itu. Sementara
makhluk-makhluk dengan keuntungan rasial pada umumnya tidak cenderung melakukan
latihan semacam itu, beberapa diantaranya akan berusaha untuk mengambil skill
semacamnya, dan itu membuat mereka menjadi musuh yang sangat menyulitkan.
Ayah Neia berulang kali bilang,
“Binatang buas mengintimidasimu dengan penampilan mereka. Tapi seorang lawan
yang tangguh tidak akan terlihat sangat menakutkan.”
“H-mm~ Yah, aku tak pernah
bertarung melawan seorang raksasa sebelumnya. Tapi, Ogre lain ceritanya.”
“Berhati-hatilah tidak membuat
mereka marah dengan menyebut Ogre sama seperti mereka. Bagi raksasa laut (Sea
Giant), setidaknya, itu seperti membandingkan manusia dengan monyet. Tentu
saja, rumor tersebut datangnya dari seorang bard, jadi tidak ada yang tahu sebesar
apa kebenarannya.”
“H-mm~ Holy Kingdom tidak bisa
mempekerjakan raksasa laut (Sea Giants), namun Sorcerous Kingdom bisa
mempekerjakan raksasa beku (Frost Giants). Yang mana yang lebih kuat?”
“Sayangnya aku tidak tahu
jawabannya..”
Sementara sang Kapten jelas
sekali ingin Sea Giants lebih kuat, hal yang paling penting sekarang adalah
perlakuan macam apa yang diterima oleh Frost Giant ini dari Sorcerous Kingdom.
Apakah mereka diperlakukan
sebagai teman, diperbudak dengan kekuatan, atau membayar layanan mereka dengan
hubungan yang saling menguntungkan?
Tidak ada tahu hanya dari
tampang para raksasa yang sedang bekerja tanpa buka mulut.
Tetap
saja, kelihatannya para raksasa ini adalah pekerja yang luar biasa. Holy
Kingdom telah bekerja dengan demihuman di masa lalu, namun jika mereka
memperluas jangkauan itu, mereka bisa melakukan lebih banyak hal. Tentu saja,
Holy Kingdom tak pernah melakukannya.
Sementara ada ras seperti
Mermen (Manusia ikan), yang memiliki hubungan saling menguntungkan dengan
sejarah yang lama, ingatan dari perang melawan demihuman masih tetap ada, jadi
hal semacam itu tidak akan pernah bisa diterima.
Apakah Sorcerous Kingdom hanya
menerima para raksasa? Atau apakah mereka juga menerima ras-ras aneh lainnya?
Jika dia bertemu dengan demihuman yang mirip dengan yang menyerang Holy Kingdom
di sini, bisakah mereka menahan amarah di dalam hati?
Tidak,
jika aku tidak mengendalikan diri…
Sebagai contoh, apa yang akan
terjadi jika dia bertemu dengan manusia ular (Snakemen) di sini? Itu pasti
seorang manusia ular yang datangnya dari tempat yang jauh dari Holy Kingdom,
hidup damai dengan manusia di dalam negeri ini. Mungkin aya tarik emosional tidak
akan bisa digunakan untuk menghalangi yang lainnya menunjukkan sikap bermusuhan,
namun melihat keadaan saat ini, mereka harus melakukannya.
Neia melihat ke arah punggung
Remedios dengan tidak tenang.
Bisakah dia melakukannya?
Dia menggelengkan kepala.
Mengkhawatirkan Remedios seperti itu tidaklah sopan. Dia adalah pemimpin dari
kelompok diplomatik ini, dan dia sedang bekerja untuk menyelamatkan negeri. Dia
pasti bisa melakukan sejauh itu. Kekhawatiran semacam ini sama halnya dengan
tidak menghormatinya.
“Bisakah kita masuk begitu
saja? Bagaimana kalau melewati gerbang lainnya?”
Gerbangnya memang terbuka, tapi
para raksasa sedang bekerja. Dia khawatir apakah mereka bersedia memperbolehkan
para manusia lewat di kakinya.
“Kita akan masuk seperti ini.
Jika ada kabar yang tersebar utusan Holy Kingdom masuk melalui pintu lain hanya
karena mereka takut terhadap para raksasa, semua orang yang tahu akan
menertawakan kita.”
“…Saya mengerti. Kalau begitu
kami akan menuruti instruksi anda, Kapten”
Dan begitulah, kelompok
tersebut maju menuju gerbang.
Sayangnya, para raksasa melihat
mereka lalu berhenti bekerja sesaat, memperbolehkan mereka lewat tanpa ada
insiden. Neia merasa ini adalah sedikit niat baik terhadap manusia daripada
sentimen misterius terhadap pengunjung Sorcerous Kingdom.
Biasanya, mereka akan
dihentikan di luar gerbang, namun karena mereka sudah mengirimkan seseorang
untuk memberitahu terlebih dahulu, mereka diantar masuk oleh prajurit manusia
yang terlihat seperti penjaga jalanan, lalu kelompok itu melewati gerbang
tersebut, di bawah cahaya lentera magis. Cahayanya sangat berbeda dengan
matahari, kuda perang yang terlatih pun mengeluarkan suara tidak tenang di
bawah cahayanya.
“Selamat datang di E-Rantel,
kota dari Sorcerous Kingdom. Apakah ini pertama kalinya anda berkunjung kemari,
para paladin yang terhormat?”
“Ah, ya.”
“Kalau begitu, Mohon maaf,
tetapi bisakah anda turun?”
Ini
mungkin pemeriksaan barang, pikir
Neia. Meskipun kelihatannya tidak
sopan melakukannya terhadap orang-orang yang menyebut mereka utusan negeri
lain, mereka berhak melakukannya.
Tidak ada yang protes saat
kelompok itu turun dari kuda mereka dan mematuhi instruksi untuk “Silahkan
berjalan kemari,” yang membawa mereka kepada sebuah pintu besar di samping
gerbang.
Pada umumnya, ini adalah menara
samping, sebuah kombinasi barak prajurit dan markas pertahanan.
“Silahkan masuk kemari. Kota
ini berbeda dari kota-kota di Kingdom dan Empire yang mana di dalamnya sangat
berbeda sekali dengan yang lain, jadi pertama para pengunjung harus mengikuti
workshop di dalam sebuah ruangan di depan.”
“Workshop?”
“Ya. Ini untuk meminimalisir
keributan yang tidak perlu. Hanya orang-orang yang mengikuti pembelajaran ini
yang diperbolehkan masuk ke kota. Bagaimana?”
Mereka sudah jauh-jauh datang
kemari, jadi tentu saja mereka tidak bisa menolak permintaan untuk
mengikutinya. Meskipun itu sudah diduga, jawaban Remedios jelas “Ya.”
“Kalau begitu, bolehkah saya meminta
anda memberikan senjata kepada kami untuk disimpan?”
Tentu saja pada umumnya, mereka
tidak bisa menolak permintaan itu, namun seperti pada umumnya pula, Remedios
membuat tampang ragu-ragu.
Pedang Remedios adalah sebuah
harta karun yang sangat berharga di Holy Kingdom. Dengan hanya membawanya, dia
tidak perlu berlutut di depan Holy King. Dia tidak bisa menyerahkan harta
semacam itu bahkan sebelum bertemu dengan dewa kematian, dan setelah mendengar
itu, prajurit tersebut mengangguk mengerti.
“Begitukah? Mau bagaimana lagi.
Silahkan tetap seperti itu dan silahkan masuk semuanya. Sebenarnya, menyimpan
pedang anda dimaksudkan untuk keamanan anda. Kalau begitu, tolong berjanjilah
anda tidak akan sekalipun menghunus pedang apapun yang terjadi di dalam. Jika
anda tidak bisa melakukan itu, saya sarankan anda meninggalkan kota ini.”
“Dimengerti. Kami akan
mengembalikan kepercayaan yang anda tunjukkan dengan memperbolehkan kami
membawa pedang kami, dan kami tidak akan menghunus pedang di dalam.”
Remedios menyentuhkan tangannya
ke dada – ke simbol Holy Kingdom yang ada di sana – saat dia membuat deklarasi
tersebut. Dia telah bersumpah melakukannya demi kehormatan seorang paladin dan
Holy Kingdom.
“Kalau begitu saya percaya
kepada anda untuk itu. Pertama, saya akan meminta penjaga area ini untuk
keluar.”
Di dalam Holy Kingdom, ini adalah
sebuah sumpah absolut yang mungkin bahkan bisa membuat terkejut mereka yang
melihatnya, tapi ini jauh lebih bisa diterima di negeri lain. Setelah merespon dengan
datar, penjaga tersebut mengetuk pintunya.
Perlahan, pintu itu terbuka,
dan yang tiba-tiba muncul di depan mereka adalah –
Neia bersuara Aiiieeee, dengan suara diantara terkejut
dan melengking.
Makhluk yang perlahan muncul
luar biasa besar dalam segala dimensinya.
Armor full plate yang berwarna
hitam ditutupi oleh hiasan merah yang mirip dengan pembuluh darah, dan ditutupi
oleh ujung-ujung yang runcing. Tanduk jahat menjulur keluar dari penutup
kepalanya, dan penutup kepala yang terbuka di sisi wajah itu memperlihatkan
wajah manusia yang membusuk. Lubang matanya yang kosong mengandung titik cahaya
merah kebencian dan mengharapkan pembantaian.
Suhu udara di dalam ruangan itu
turun drastis dalam sekejap, seakan kegelapan mendinginkannya.
“Tolong jangan menghunus
senjata kalian!”
Bahu semua orang bergetar
terhadap teriakan penjaga itu.
“Tidak ada yang akan terjadi
jika anda tidak menghunuskan pedang! Tapi jika anda melakukannya, anda akan
dibantai dalam sekejap! Setelah itu, anda akan terikat dalam penderitaan yang
kekal! Tolong jangan membuat saya menyaksikan hal semacam itu sekali lagi!”
Teriakannya yang sedih
terdengar seakan dia sudah pernah mengalami hal semacam ini sebelumnya. Apakah
dia pernah melihat kejadian semacam itu di masa lalu?
Undead itu perlahan menatap
Neia dan yang lain. Ada perasaan seakan dia sedang menunggu mereka menghunus
pedang.
“…Makhluk undead apa ini…?”
Suara Remedios sedikit gemetar
ketika berbicara.
“Mereka adalah penjaga yang
ditempatkan di seluruh penjuru kota dalam jumlah yang besar.”
“..Benarkah?”
Suara Remedios yang gemetaran
berada di antara rasa terkejut, takut dan kekhawatiran. Neia merasakan hal yang
sama dengannya. Tidak ada yang mengira jika sebuah negeri akan memiliki begitu
banyak undead dengan kekuatan yang luar biasa seperti ini.
“A-Ah, permisi. Apakah makhluk
undead ini di bawah kendali Yang Mulia – Sorcerer King?”
Penjaga itu mengangguk merespon
pertanyaan reflex Neia.
“Memang benar begitu. Dan juga,
beliau juga mengendalikan undead yang jauh lebih kuat daripada ini.”
“Apakah tidak berbahaya?”
Prajurit itu langsung merespon
pertanyaan Gustavo. Dia terdengar ingin sekali memberitahu mereka hal ini.
“Ya, hingga hari ini, tidak ada
kejadian di dalam kota dimana orang terbunuh tanpa provokasi.”
Undead adalah makhluk yang
membenci manusia. Sebagai orang yang bisa menguasai mereka dan menjaga mereka
untuk tidak melukai makhluk hidup, Sorcerer King pasti adalah orang yang luar
biasa. Neia sangat kagum dengan kekuatan Sorcerer King.
“….Oh begitu. Ah. Bisakah anda
membawa kami ke dalam ruangan tersebut?”
“Silahkan ikuti saya.”
Makhluk undead hitam itu
minggir dari pintu, lalu prajurit tersebut dengan berani berjalan melewatinya.
Sebaliknya, Neia dan yang lain kelihatannya saling melihat satu sama lain, melihat
siapa yang akan melangkah pertama.
Meskipun dia bilang undead ini
dikendalikan oleh Sorcerer King, ikatan itu tidak terlihat oleh mata telanjang.
Ini membuat mereka berjalan di depannya beberapa kali lebih menakutkan daripada,
katakan saja, seekor binatang karnivora yang tidak memakai rantai, namun tidak
menyerang karena perutnya kenyang.
Remedios berencana pergi
dahuluan, tapi Gustavo menghentikannya. Setelah itu, dia melihat ke arah Neia.
Aku
burung kenarinya ya.
Tidak ada yang salah dengan
logika tersebut jika seseorang menganggap mereka akan menunjuk kepada yang
nyawanya lebih tidak penting jika hilang. Meskipun mereka bertekad melindungi
yang lemah, squire mereka sendiri lain ceritanya.
Neia menguatkan hati terhadap
apa yang ada di depan, memejamkan matanya, lalu melangkah maju.
Setelah beberapa langkah ke
depan, perlahan dia membuka mata. Dia tidak dibantai. Dia lalu mempercepat
langkahnya, dan bergegas bergerak melewati makhluk undead.
Setelah melihat Neia
menyeberang dengan selamat, paladin lain mengikutinya di belakang. Pada
akhirnya, tak ada yang diserang, sampai tiba di tujuan mereka.
Prajurit tersebut membuka
pintu, memperlihatkan sebuah meja Panjang dan banyak kursi biasa.
“Silahkan tunggu di ruangan ini
sebentar.”
“Mengerti. Terima kasih sudah
menunjukkan jalan kemari.”
Remedios menunjuk dengan
dagunya, Gustavo lalu mengeluarkan sebuah kantung kecil untuk diberikan kepada
prajurit tersebut yang telah membawa mereka hingga kemari. Itu adalah sebuah
tip.
“Tolong jangan!”
Penolakannya sangat kuat hampir
mirip tangisan putus asa.
Prajurit itu mengangkat tangan
di atas kepalanya, sama sekali tidak ingin menyentuh kantung itu.
Setiap orang terkejut dengan
reaksinya, begitu juga dengan Neia. Dia tidak bisa memikirkan alasan apapun
dari reaksi prajurit itu.
“Kami semua dibayar oleh Yang
Mulia, jadi tolong biarkan saya menolak niat baik anda.”
“Tapi, anda sudah berjasa
kepada kami… dan ini tidaklah banyak, ya kan?"
“Tidak, itu tidak perlu. Saya
akan menunggu di luar sampai seminarnya selesai.”
Prajurit itu bergegas keluar
dari ruangan tersebut. Orang-orang yang ada di sana saling melihat satu sama
lain, terkejut dengan reaksi gugup prajurit tersebut.
“Apakah itu benar-benar tidak
apa?”
“Dia bilang tidak, jadi mau
bagaimana lagi.”
Memberi tip adalah hal yang
biasa. Meskipun tidak memberi juga bukan masalah, sebagian besar orang memberi
tip. Tentu saja, beberapa orang melakukannya untuk mempersingkat waktu untuk
pemeriksaan barang bawaan dan meminta kepada seseorang untuk menangani berbagai
masalah kecil, tapi mereka tidak meminta segala macam permintaan itu.
Sejujurnya, mereka hanya melakukan apa yang sudah biasa dilakukan oleh orang-orang
di tempat mereka.
Jika itu adalah sebuah
instruksi dari Sorcerer King, lalu apa tujuannya melakukan itu?
“Kita tidak diberitahu duduk
dimana. Jadi tempat duduknya bebas, ya kan?”
Setelah semua orang duduk
seperti yang diarahkan sang Kapten, beberapa saat kemudian pintunya terbuka
sekali lagi.
Neia berbalik, lalu matanya
melebar.
Entitas yang masuk bukanlah
manusia.
Itu adalah seorang makhluk yang
memiliki tubuh atas manusia dan bagian bawah ular, seekor spesies Naga.
TN :
Naga di sini adalah salah satu spesies, lebih mirip ular daripada atau Naga
pada umumnya di Asia. Sedangkan ras Naga (Dragon) lebih mirip naga-naga dalam
cerita-cerita bangsa Eropa. Oleh karena itu Translator akan menggunakan Naga
untuk Naga yang mirip naga Asia dan Naga (Dragon) untuk Naga Eropa.
Ada beberapa cabang dari ras
Naga – umpamanya, Naga laut yang kadang-kadang muncul di sepanjang pantai Holy
Kingdom – namun subspecies yang mana satu ini masih tidak jelas. Bagaimanapun,
mereka semua adalah demihuman yang tidak memiliki niat baik untuk manusia,
namun Neia tidak begitu ketakutan.
Semua ini berkat undead hitam
itu. Dibandingkan dengannya, setidaknya dia masih bisa mengumpulkan respon yang
rasional untuk ini.
Ah!
Apakah makhluk tadi dimaksudkan untuk ini? Makhluk undead yang menakutkan itu
tidak hanya untuk dimaksudkan untuk menakuti orang, tapi untuk menumpulkan
keterkejutan mereka melihat demihuman? Mereka benar-benar sudah memikirkan
semua membiarkan demihuman hidup berdampingan dengan manusia….
Kelihatannya Sorcerer King
tidak hanya makhluk undead yang kuat.
Naga tersebut merayap ke dalam
ruangan tanpa suara, tidak memperdulikan respon kelompok itu saat dia bergerak
di depan mereka, kemudian sedikit membungkuk kepada mereka.
“Terima kasih sudah menunggu,
wahai para manusia yang ingin masuk ke dalam kota ini. Saya ini adalah petugas
imigrasi dari Sorcerous Kingdom, Ryurarius Spenia Ai Indarun. Yah, memang pekerjaan
saya jarang berinteraksi dengan anda, jadi tidak usah mengingat nama itu. Kalau
begitu, tanpa basa basi lagi, mari kita mulai. Saya akan menjelaskan dengan
singkat perbedaan antara hidup di kota ini dan di kota sekitar, begitu pula
dengan apa yang harus anda waspadai… pertama, menghunuskan senjata di dalam
kota sangat dilarang.”
Itu adalah peringatan yang
sangat beralasan, lalu Neia membiarkan ketegangannya mengalir keluar dari
bahunya.
“Mm, banyak yang akan berpikir
bahwa itu adalah peringatan yang biasa,” Ryurarius menunjuk wajahnya dengan
jari yang ramping. “Itu semua tertulis di wajah kalian. Namun, saya ingin anda
ingat bahwa banyak ras yang berada di jalanan Sorcerous Kingdom. Anda sudah
melihat undead yang mengangkat kepala mereka tinggi-tinggi dan berjalan dengan
bangga di sepanjang jalanan. Meskipun anda menganggap mereka berbahaya,
menghunuskan pedang ke arah mereka tanpa provokasi adalah kejahatan yang
serius, ya kan?”
“Tunggu sebentar. Apakah itu
artinya kami harus kabur jika ada makhluk berbahaya muncul?”
“Bukan itu masalahnya. Meskipun
ada makhluk berbahaya di kota ini, tak ada yang akan melukai anda. Meskipun
begitu, ada kasus dimana orang merasa ketakutan, atau merasa mereka mungkin
diserang, kemudia mereka menghunuskan pedang mereka. Itulah yang sedang kita
bicarakan.”
“Apakah anda yakin kami tidak
akan diserang?”
“Oh ya… dari banyak makhluk
berbahaya yang berjalan melewati tempat ini, mereka yang paling membuat anda
waspada mungkin adalah bawahan Yang Mulia.”
Ryurarius tersenyum Lelah.
“Ketika anda tinggal di sini
lebih dari satu hari, rasa khawatir anda akan hilang dan anda tidak akan
keberatan dengan mereka. Yah, hari pertama adalah masalah yang paling besar.
Dan tentu saja, menghunuskan pedang anda karena membela diri tidaklah mengapa.”
“Ternyata begitu. Jadi tidak
apa selama itu dilakukan karena membela diri.”
“Mm, ya. Dan juga, magic
pengendali pikiran akan digunakan saat penyelidikan kejahatan di kota ini.
Tolong ingat itu.”
Mata Neia terbelalak. Dia tidak
sendiri. Sebuah keributan muncul dari para paladin. Sebagai wakil mereka,
Remedios mengutarakan pendapatnya.
“Tunggu sebentar. Apakah
Sorcerous Kingdom negeri sekurang ajar itu? Apakah mereka memperbolehkan
penggunaan mantra? Apakah pengadilan juga begitu?”
Pada umumnya, magic pengendali
pikiran tidak digunakan ketika menginterogasi kejahatan seseorang.
Contohnya, dengan menggunakan
[Dominate], seseorang bisa membuat siapapun menjadi kriminal dalam sekejap.
Dengan menggunakan [Charm], seseorang bisa menemukan kambing hitam untuk semua
kejahatan. Kenyataannya adalah magic pengendali pikiran bisa digunakan untuk menciptakan
pelaku kejahatan sesuka hati karena itu dianggap sebagai cara yang kurang ajar dan
hanya diterapkan oleh penguasa yang lalim.
“Pengadilan juga melakukan hal
yang mirip. Oh, tapi saya bisa dengan percaya diri berkata bahwa Yang Mulia
tidak akan memaksa anda bicara bohong. Poin itu anda tidak perlu khawatir.”
Bagaimana orang bisa percaya begitu
saja? Penggunaan magic pengendali pikiran berarti ketika sebuah negeri
memutuskan seseorang adalah individu yang berbahaya, mereka bisa menjadikannya
sebagai seorang kriminal lalu membereskannya. Tidak ada manusia yang akan
percaya makhluk undead yang tak pernah mereka temui sebelumnya.
Tak ada yang berkata demikian,
tapi mungkin mereka merasakan hal yang sama.
“Dan juga, saya ingin bertanya…
jika anda tidak ingin masuk, apakah anda akan segera kembali?”
“…Tidak, kami tak bisa
melakukan itu. Persilahkan kami masuk.”
“Ho. Itu adalah jawaban yang
paling cepat. Para pedagang biasanya meminta waktu lalu berdiskusi sendiri.
Kalau begitu mari kita lanjutkan.”
Setelah itu, Ryurarius
menyentuh bagian bagaimana “Kuda-kuda Undead menarik kereta di sepanjang
jalan,” dan hal-hal aneh lainnya yang kelihatannya bisa mengacaukan pikiran.
Namun, ketika dia berkata, “Suatu ketika naga (dragon) akan terbang di atas
kepala, jadi jangan takut atau membiarkan kuda anda mengamuk,” wajahnya
tersentak.
Ketika Naga (Dragon) terbang di
atas sebuah kota bukanlah sesuatu yang bisa disimpulkan sebagai sebuah ‘insiden
besar’.
TN :
Naga yang dimaksud di sini adalah naga yang sering muncul dalam cerita fantasi
(mirip dengan Naga Eropa), berbeda dengan Naga yang merupakan ras dari
Ryurarius.
Naga (Dragon) adalah makhluk
yang mana bahkan para pahlawan yang memiliki persiapan dan persenjataan lengkap
mungkin akan gugur dalam pertempurannya. Itulah kenapa semua warrior bermimpi bisa
membantai seekor Naga (Dragon). Membantai makhluk yang luar biasa unggul dengan
kekuatan yang mereka asah, rekan mereka, dan senjata mereka adalah sebuah usaha
mulia dan sebuah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh warrior yang terbaik.
Tentu akan menyebabkan
kegemparan besar jika Naga (Dragon) semacam itu muncul di tengah-tengah hunian
manusia.
Undead
tidak apa-apa, karena kami sudah melihat mereka sebagai penjaga, tapi Naga
(Dragon)… tidak, tetap saja, melihat satu saja terbang di atas kepala sebagai
pasukan penjaga seharusnya tidak masalah ya kan? Dan juga, mereka memiliki
berbagai kategori usia, dan kekuatan mereka beraneka ragam tergantung usia.
Naga (Dragon) yang baru saja
menetas masih tetap Naga (Dragon). Namun, Naga (Dragon) sekecil itu lebih mudah
dikendalikan daripada makhluk undead barusan.
“Kalau begitu, Selesai sudah.
Terima kasih sudah mendengar. Sekarang, bisakah anda mengikuti prajurit tadi
kembali ke gerbang setelah meninggalkan ruangan ini?”
“Maafkan saya, bolehkah saya
bertanya?”
Remedios mengangkat tangan.
“Hm? Dan pertanyaannya apa
itu?”
“Anda tidak berniat membunuh
atau memakan kami, ya kan?”
“Mungkin di masa lalu saya ini
akan melakukannya. Namun, Sekarang ini itu sangat dilarang. Ditambah lagi,
setelah melihat Yang Mulia, saya merasa tidak ada gunanya bertengkar dengan
sesama makhluk hidup rendahan.”
“Apakah Yang Mulia sekuat itu?”
Ryurarius tersenyum Lelah.
“Beliau sepuluh kali lebih kuat
daripada yang bisa kalian bayangkan. Disamping itu, bahkan bawahannya luar
biasa mumpuni… sederhananya, tidak ada kota yang lebih aman selain kota yang
dilindungi oleh Yang Mulia.”
Mungkin Remedios sedang
memikirkan sesuatu, namun Remedios terdiam.
“Saya ini tidak tahu mengapa
anda datang kemari. Namun, biar kuberi sebuah nasehat dari seorang pertapa yang
merupakan seorang teman - janda - minum tehku bilang kepadaku. Mendeklarasikan
perlawanan terhadap Yang Mulia adalah tindakan yang luar biasa bodohnya.
Seorang pria bijak akan langsung melemparkan dirinya ke kaki Yang Mulia dan
meminta ampunan.”
Ada sebuah perasaan mengejutkan
yang nyata pada ucapan itu. Meskipun dia bilang mendengarnya dari seorang
teman, kelihatannya seorang Naga yang dipanggil Ryurarius berbicara dari
pengalaman pribadi.
“Terima kasih atas nasehat
anda.”
Remedios berdiri, diikuti oleh
yang mereka yang ada di dekatnya.
Neia membungkuk kepada
Ryurarius dari tempat dia duduk di belakang kelompok sebelum meninggalkan
ruangan tersebut.
28 komentar:
makasih min updatenya
ayo min lagilah masih ada 1 vol 13 blom kah?
Setelah membaca ini saya yakin Ainz sama juga menganut Bhineka Tunggal Ika XD
maksih updatenya min
Walaupun lambat gapapa min,yang penting konsisten
Terima kasih admin......
Makasih admin
Nyampe min
*ntap Wwkwk auto correct bngsd
Rilisan sini terbaik memang walaupun lama
Wkkwkw bener tuh
Anjay banget dah negeri buatan ainz-sama ni. Thanks min lanjutkan
Mantap min lanjut terus
Mangat min updet nyh udah gak sabar nih moga admin nyh sehat selalu
Mangat min updet nyh semog admin nyh sehat selalu
Mangat mimin sama semoga updet nyh makin cepet
Min kapan nih updet lagih
Min up dong
Masih menunggu updatenya min
masih sibuk di RL min?
Makasih bang buat updatenya, skrg dg tampilan web yg baru jd makin keren, w slalu setia nungguin upnya, tapi kok icon next jadi ga ada, bukan apa2 sih bang cuma sekedar saran aja.. Semoga kedepan jd keren dan rame yg baca disini.. Nuhun.. ����
Ahh, aq jadi kangen Jircniv. Dia akan lebih hebat dlm hal keterkejutan.
Trim ssss .....
22 may 2020, ada akun medsos min ? Yg bisa di follow ?
Anjayy itu si naga/ular kyk lgi mengagung2kan tuhan
wkwkwkw setuju njir
Suka banget baca saat ada pandangan orang lain yg membicarakan ainz dn mengagungkannya 😁
Iyak. Dan aq sangat 8ngin tahu perkembangan Negeri Ainz ini dengan lebih panjang lebar. Bagai mana kabar Ainzach dan Moknak, apakah mereka jadi petualang yg sangat bahagia. Bagaimana kabar protek labirin untuk petualang juga. Negeri Ainz ini layak untuk dibahas lebih jauh. Akan sangat mengesankan lagi bila dilihat dari sudut pandang orang luar yang tahu kekuatan dari setiap makhluk agar dapat mendeskripsikan lebih pas. Seperti Fluder atau orang orang tinggi dari Teokrasi
Posting Komentar