Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

13 Februari, 2019

Overlord - Vol 12 - Chapter 2 Part 3

Chapter 2 : Mencari Keselamatan

Part 3


Dari kejauhan, Neia bisa melihat bagian terluar dari tiga dinding E-Rantel, – ibukota kerajaan Sorcerous Kingdom – dan gerbangnya yang mengagumkan.

Namun, tak ada satupun yang bisa menarik perhatian Neia dari dua patung raksasa yang mengapit gerbang itu.

Menggambarkan makhluk undead yang memiliki tongkat aneh mirip ular yang saling melilit satu sama lain. Patung-patung tersebut mungkin adalah gambaran dari Sorcerer King, Ainz Ooal Gown.

Meskipun berada pada jarak yang cukup jauh dari mereka, Neia bisa melihat detil dari patung-patung tersebut. Kelihatannya, dia tidak menemukan cacat sedikitpun bahkan pada kakinya.

Kemudian, dia melihat beberapa makhluk yang mirip manusia sedang bekerja di dekat patung-patung tersebut.

Eh? Ah.. Apakah tidak terlalu besar? Bukankah patung-patung itu setinggi dinding-dinding kota? Meskipun aku tahu patungnya besar…. Siapakah orang-orang yang sedang bekerja di sana itu?

Yang lain kelihatannya memiliki pertanyaan yang sama dengan Neia, para paladin mulai mendiskusikan identitas makhluk-makhluk yang mirip dengan manusia itu.

“…Mereka bukan manusia, ya kan?”

“Yeah. Apakah mereka ras raksasa? Meskipun kelihatanya mereka tidak sama dengan para raksasa bukit (Hill Giants)…”

Neia, yang hanya seorang squire, tak pernah melihat satupun raksasa dengan mata kepalanya sendiri, namun dia pernah mendengar tentang makhluk-makhluk ini selama kelas pengetahuan monster yang dia ikuti.

Raksasa pada dasarnya adalah manusia yang besar, namun ditambah dengan tubuh mereka yang kuat, mereka juga memiliki kemampuan ras. Berkat kemampuan ini, mereka bisa bertahan dari lingkungan yang membuat manusia biasa sulit untuk selamat, jadi mereka biasanya membuat rumah di tempat-tempat seperti itu. Mereka adalah spesies demihuman yang tidak ada hubungannya dengan manusia, yang hanya bisa hidup di dataran biasa.

Beberapa ras yang ahli dalam magic memiliki peradaban yang lebih maju daripada manusia.

Ras saja tidak menentukan seorang makhluk itu baik atau jahat. Salah satu dari Tiga Belas Pahlawan adalah seorang raksasa. Di Holy Kingdom, para raksasa yang dikenal sebagai Sea Giants (Raksasa Laut) kadang-kadang muncul untuk berdagang.

Meskipun begitu, pada umumnya para raksasa adalah ras yang bengis dan berbahaya.

Jika membicarakan tentang raksasa yang berbahaya di dunia manusia, seseorang akan menyebutkan Hill Giants (Raksasa Bukit), yang hidup di perbukitan. Kerabat dari raksasa semacam troll dan sejenisnya juga sangat terkenal (buruk).

Kalau begitu, apa yang sedang dilakukan oleh para raksasa itu di dalam kota undead?

“…Apakah dulu di sini ada ras raksasa? Apakah dia sudah menaklukkan mereka?”

“Apakah Sorcerer King memimpin para raksasa? Aku tak pernah mendengar sesuatu yang seperti ini sebelumnya.”

Seruan mengejutkan yang datangnya dari salah satu paladin memang sudah bisa diduga.

Mereka sudah mengumpulkan intelejen dalam jumlah yang sangat besar sebagai persiapan dalam perjalanan ke Sorcerous Kingdom. Tentu saja, banyak informasi yang tidak bisa dimengerti, jadi mereka tidak bisa dibilang berhasil dalam tujuanya, namun pekerjaan itu masih dilakoni dengan baik.. Baik Kapal Hantu ataupun para raksasa adalah hal yang misterius.

Apakah Sorcerer King adalah seorang raksasa undead? Pikir Neia. Tapi karakteristik yang mencolok seperti itu seharusnya muncul di dalam laporan intelejen mereka

Sejenak kemudian, Gustavo memanggil Neia dari belakang.

“Squire Baraja, sudah waktunya kita mengganti formasi. Pindahlah ke belakang.”

“Saya mengerti!”

Selama perjalanan mereka, Neia berada pada formasi yang terdepan, namun sekarang mereka sudah di dekat kota, Neia akan menempati posisi yang paling belakang. Sebaliknya, Remedios dan Gustavo akan mengambil tempat Neia di depan.

“Kapten Custodio, apakah kita perlu mengirimkan utusan untuk memberitahukan kedatangan kita?”

Tentunya siapapun akan waspada terhadap sekelompok orang yang muncul di dekat sebuah kota dengan berbalut armor full plate dan membawa senjata. Oleh karena itu, ketika mereka memasuki sebuah kota atau desa di Kingdom Re-Estize, biasanya mereka akan mengirimkan seorang paladin untuk memberitahukan kedatangannya, kemudian kelompok tersebut akan mendekat, membawa bendera Holy Kingdom. Inilah etikanya.

Setelah menerima izin Remedios, mereka mengutus seorang paladin di depan.

Setelah tiba di depan gerbang Sorcerous Kingdom, dia berputar dan kembali.

“Kapten, saya telah memberitahu penjaga Sorcerous Kingdom. Mereka menyambut kita.”

“Begitukah, baiklah. Ayo kita pergi! Angkat benderanya! Busungkan dada kalian! Jangan mempermalukan nama para paladin Holy Kingdom!”

Dengan begitu, kelompok tersebut perlahan mengarahkan kuda-kuda mereka kearah Sorcerous Kingdom.

Akhirnya, mereka tiba di gerbang yang terlihat megah, begitu juga dengan para raksasa yang sedang bekerja di sana.

Para raksasa kelihatannya sedang membersihkan patung-patung itu, seakan untuk membuat patung-patung itu semakin indah.

Mereka melihat penampilan para raksasa tersebut, kulit mereka putih kebiruan, sementara rambut dan kumis mereka putih. Kelihatannya memakai pakaian primitive yang terbut dari semacam kulit binatang buas, beserta armor chain mail yang dibuat dengan indah.

“Raksasa apa mereka itu?”

Indera Neia yang tajam menangkap percakapan tersebut dari barisan depan.

“Ini hanyalah tebakan, tapi kurasa mereka adalah Frost Giants (Raksasa Beku), ya kan?”

“Hmmm~” Remedios membalas agak samar. “Apakah mereka kuat? Kekuatan apa yang mereka miliki?”

“…Sejujurnya, ayolah… Frost Giants adalah para raksasa yang hidup di iklim dingin, dan mereka kebal terhadap hawa dingin. Sebaliknya mereka lemah terhadap api.”

“Oh begitu. Jadi jika kita bertarung melawan salah satunya, kita harus menggunakan api, benarkah begitu?”

“Yah, Semacam itu. Para petualang dengan peringkat Mithril seharusnya bisa mengalahkan mereka dengan mudah. Namun, mereka bisa berlatih dan belajar seperti kita, dan suatu ketika kamu akan menemui seorang raksasa dengan kemampuan Warrior. Oleh karenanya, kamu harus hati-hati!”

Itulah para raksasa.

Seseorang bisa berlatih menjadi seorang warrior, seorang magic caster, atau seorang thief. Tidak hanya manusia yang bisa melatih diri mereka dengan teknik semacam itu. Sementara makhluk-makhluk dengan keuntungan rasial pada umumnya tidak cenderung melakukan latihan semacam itu, beberapa diantaranya akan berusaha untuk mengambil skill semacamnya, dan itu membuat mereka menjadi musuh yang sangat menyulitkan.

Ayah Neia berulang kali bilang, “Binatang buas mengintimidasimu dengan penampilan mereka. Tapi seorang lawan yang tangguh tidak akan terlihat sangat menakutkan.”

“H-mm~ Yah, aku tak pernah bertarung melawan seorang raksasa sebelumnya. Tapi, Ogre lain ceritanya.”

“Berhati-hatilah tidak membuat mereka marah dengan menyebut Ogre sama seperti mereka. Bagi raksasa laut (Sea Giant), setidaknya, itu seperti membandingkan manusia dengan monyet. Tentu saja, rumor tersebut datangnya dari seorang bard, jadi tidak ada yang tahu sebesar apa kebenarannya.”

“H-mm~ Holy Kingdom tidak bisa mempekerjakan raksasa laut (Sea Giants), namun Sorcerous Kingdom bisa mempekerjakan raksasa beku (Frost Giants). Yang mana yang lebih kuat?”

“Sayangnya aku tidak tahu jawabannya..”

Sementara sang Kapten jelas sekali ingin Sea Giants lebih kuat, hal yang paling penting sekarang adalah perlakuan macam apa yang diterima oleh Frost Giant ini dari Sorcerous Kingdom.

Apakah mereka diperlakukan sebagai teman, diperbudak dengan kekuatan, atau membayar layanan mereka dengan hubungan yang saling menguntungkan?

Tidak ada tahu hanya dari tampang para raksasa yang sedang bekerja tanpa buka mulut.

Tetap saja, kelihatannya para raksasa ini adalah pekerja yang luar biasa. Holy Kingdom telah bekerja dengan demihuman di masa lalu, namun jika mereka memperluas jangkauan itu, mereka bisa melakukan lebih banyak hal. Tentu saja, Holy Kingdom tak pernah melakukannya.

Sementara ada ras seperti Mermen (Manusia ikan), yang memiliki hubungan saling menguntungkan dengan sejarah yang lama, ingatan dari perang melawan demihuman masih tetap ada, jadi hal semacam itu tidak akan pernah bisa diterima.

Apakah Sorcerous Kingdom hanya menerima para raksasa? Atau apakah mereka juga menerima ras-ras aneh lainnya? Jika dia bertemu dengan demihuman yang mirip dengan yang menyerang Holy Kingdom di sini, bisakah mereka menahan amarah di dalam hati?

Tidak, jika aku tidak mengendalikan diri…

Sebagai contoh, apa yang akan terjadi jika dia bertemu dengan manusia ular (Snakemen) di sini? Itu pasti seorang manusia ular yang datangnya dari tempat yang jauh dari Holy Kingdom, hidup damai dengan manusia di dalam negeri ini. Mungkin aya tarik emosional tidak akan bisa digunakan untuk menghalangi yang lainnya menunjukkan sikap bermusuhan, namun melihat keadaan saat ini, mereka harus melakukannya.

Neia melihat ke arah punggung Remedios dengan tidak tenang.

Bisakah dia melakukannya?

Dia menggelengkan kepala. Mengkhawatirkan Remedios seperti itu tidaklah sopan. Dia adalah pemimpin dari kelompok diplomatik ini, dan dia sedang bekerja untuk menyelamatkan negeri. Dia pasti bisa melakukan sejauh itu. Kekhawatiran semacam ini sama halnya dengan tidak menghormatinya.

“Bisakah kita masuk begitu saja? Bagaimana kalau melewati gerbang lainnya?”

Gerbangnya memang terbuka, tapi para raksasa sedang bekerja. Dia khawatir apakah mereka bersedia memperbolehkan para manusia lewat di kakinya.

“Kita akan masuk seperti ini. Jika ada kabar yang tersebar utusan Holy Kingdom masuk melalui pintu lain hanya karena mereka takut terhadap para raksasa, semua orang yang tahu akan menertawakan kita.”

“…Saya mengerti. Kalau begitu kami akan menuruti instruksi anda, Kapten”

Dan begitulah, kelompok tersebut maju menuju gerbang.

Sayangnya, para raksasa melihat mereka lalu berhenti bekerja sesaat, memperbolehkan mereka lewat tanpa ada insiden. Neia merasa ini adalah sedikit niat baik terhadap manusia daripada sentimen misterius terhadap pengunjung Sorcerous Kingdom.

Biasanya, mereka akan dihentikan di luar gerbang, namun karena mereka sudah mengirimkan seseorang untuk memberitahu terlebih dahulu, mereka diantar masuk oleh prajurit manusia yang terlihat seperti penjaga jalanan, lalu kelompok itu melewati gerbang tersebut, di bawah cahaya lentera magis. Cahayanya sangat berbeda dengan matahari, kuda perang yang terlatih pun mengeluarkan suara tidak tenang di bawah cahayanya.

“Selamat datang di E-Rantel, kota dari Sorcerous Kingdom. Apakah ini pertama kalinya anda berkunjung kemari, para paladin yang terhormat?”

“Ah, ya.”

“Kalau begitu, Mohon maaf, tetapi bisakah anda turun?”

Ini mungkin pemeriksaan barang, pikir Neia. Meskipun kelihatannya tidak sopan melakukannya terhadap orang-orang yang menyebut mereka utusan negeri lain, mereka berhak melakukannya.

Tidak ada yang protes saat kelompok itu turun dari kuda mereka dan mematuhi instruksi untuk “Silahkan berjalan kemari,” yang membawa mereka kepada sebuah pintu besar di samping gerbang.

Pada umumnya, ini adalah menara samping, sebuah kombinasi barak prajurit dan markas pertahanan.

“Silahkan masuk kemari. Kota ini berbeda dari kota-kota di Kingdom dan Empire yang mana di dalamnya sangat berbeda sekali dengan yang lain, jadi pertama para pengunjung harus mengikuti workshop di dalam sebuah ruangan di depan.”

“Workshop?”

“Ya. Ini untuk meminimalisir keributan yang tidak perlu. Hanya orang-orang yang mengikuti pembelajaran ini yang diperbolehkan masuk ke kota. Bagaimana?”

Mereka sudah jauh-jauh datang kemari, jadi tentu saja mereka tidak bisa menolak permintaan untuk mengikutinya. Meskipun itu sudah diduga, jawaban Remedios jelas “Ya.”

“Kalau begitu, bolehkah saya meminta anda memberikan senjata kepada kami untuk disimpan?”

Tentu saja pada umumnya, mereka tidak bisa menolak permintaan itu, namun seperti pada umumnya pula, Remedios membuat tampang ragu-ragu.

Pedang Remedios adalah sebuah harta karun yang sangat berharga di Holy Kingdom. Dengan hanya membawanya, dia tidak perlu berlutut di depan Holy King. Dia tidak bisa menyerahkan harta semacam itu bahkan sebelum bertemu dengan dewa kematian, dan setelah mendengar itu, prajurit tersebut mengangguk mengerti.

“Begitukah? Mau bagaimana lagi. Silahkan tetap seperti itu dan silahkan masuk semuanya. Sebenarnya, menyimpan pedang anda dimaksudkan untuk keamanan anda. Kalau begitu, tolong berjanjilah anda tidak akan sekalipun menghunus pedang apapun yang terjadi di dalam. Jika anda tidak bisa melakukan itu, saya sarankan anda meninggalkan kota ini.”

“Dimengerti. Kami akan mengembalikan kepercayaan yang anda tunjukkan dengan memperbolehkan kami membawa pedang kami, dan kami tidak akan menghunus pedang di dalam.”

Remedios menyentuhkan tangannya ke dada – ke simbol Holy Kingdom yang ada di sana – saat dia membuat deklarasi tersebut. Dia telah bersumpah melakukannya demi kehormatan seorang paladin dan Holy Kingdom.

“Kalau begitu saya percaya kepada anda untuk itu. Pertama, saya akan meminta penjaga area ini untuk keluar.”

Di dalam Holy Kingdom, ini adalah sebuah sumpah absolut yang mungkin bahkan bisa membuat terkejut mereka yang melihatnya, tapi ini jauh lebih bisa diterima di negeri lain. Setelah merespon dengan datar, penjaga tersebut mengetuk pintunya.

Perlahan, pintu itu terbuka, dan yang tiba-tiba muncul di depan mereka adalah –

Neia bersuara Aiiieeee, dengan suara diantara terkejut dan melengking.

Makhluk yang perlahan muncul luar biasa besar dalam segala dimensinya.

Armor full plate yang berwarna hitam ditutupi oleh hiasan merah yang mirip dengan pembuluh darah, dan ditutupi oleh ujung-ujung yang runcing. Tanduk jahat menjulur keluar dari penutup kepalanya, dan penutup kepala yang terbuka di sisi wajah itu memperlihatkan wajah manusia yang membusuk. Lubang matanya yang kosong mengandung titik cahaya merah kebencian dan mengharapkan pembantaian.

Suhu udara di dalam ruangan itu turun drastis dalam sekejap, seakan kegelapan mendinginkannya.

“Tolong jangan menghunus senjata kalian!”

Bahu semua orang bergetar terhadap teriakan penjaga itu.

“Tidak ada yang akan terjadi jika anda tidak menghunuskan pedang! Tapi jika anda melakukannya, anda akan dibantai dalam sekejap! Setelah itu, anda akan terikat dalam penderitaan yang kekal! Tolong jangan membuat saya menyaksikan hal semacam itu sekali lagi!”

Teriakannya yang sedih terdengar seakan dia sudah pernah mengalami hal semacam ini sebelumnya. Apakah dia pernah melihat kejadian semacam itu di masa lalu?

Undead itu perlahan menatap Neia dan yang lain. Ada perasaan seakan dia sedang menunggu mereka menghunus pedang.

“…Makhluk undead apa ini…?”

Suara Remedios sedikit gemetar ketika berbicara.

“Mereka adalah penjaga yang ditempatkan di seluruh penjuru kota dalam jumlah yang besar.”

“..Benarkah?”

Suara Remedios yang gemetaran berada di antara rasa terkejut, takut dan kekhawatiran. Neia merasakan hal yang sama dengannya. Tidak ada yang mengira jika sebuah negeri akan memiliki begitu banyak undead dengan kekuatan yang luar biasa seperti ini.

“A-Ah, permisi. Apakah makhluk undead ini di bawah kendali Yang Mulia – Sorcerer King?”

Penjaga itu mengangguk merespon pertanyaan reflex Neia.

“Memang benar begitu. Dan juga, beliau juga mengendalikan undead yang jauh lebih kuat daripada ini.”

“Apakah tidak berbahaya?”

Prajurit itu langsung merespon pertanyaan Gustavo. Dia terdengar ingin sekali memberitahu mereka hal ini.

“Ya, hingga hari ini, tidak ada kejadian di dalam kota dimana orang terbunuh tanpa provokasi.”

Undead adalah makhluk yang membenci manusia. Sebagai orang yang bisa menguasai mereka dan menjaga mereka untuk tidak melukai makhluk hidup, Sorcerer King pasti adalah orang yang luar biasa. Neia sangat kagum dengan kekuatan Sorcerer King.

“….Oh begitu. Ah. Bisakah anda membawa kami ke dalam ruangan tersebut?”

“Silahkan ikuti saya.”

Makhluk undead hitam itu minggir dari pintu, lalu prajurit tersebut dengan berani berjalan melewatinya. Sebaliknya, Neia dan yang lain kelihatannya saling melihat satu sama lain, melihat siapa yang akan melangkah pertama.

Meskipun dia bilang undead ini dikendalikan oleh Sorcerer King, ikatan itu tidak terlihat oleh mata telanjang. Ini membuat mereka berjalan di depannya beberapa kali lebih menakutkan daripada, katakan saja, seekor binatang karnivora yang tidak memakai rantai, namun tidak menyerang karena perutnya kenyang.

Remedios berencana pergi dahuluan, tapi Gustavo menghentikannya. Setelah itu, dia melihat ke arah Neia.

Aku burung kenarinya ya.

Tidak ada yang salah dengan logika tersebut jika seseorang menganggap mereka akan menunjuk kepada yang nyawanya lebih tidak penting jika hilang. Meskipun mereka bertekad melindungi yang lemah, squire mereka sendiri lain ceritanya.

Neia menguatkan hati terhadap apa yang ada di depan, memejamkan matanya, lalu melangkah maju.

Setelah beberapa langkah ke depan, perlahan dia membuka mata. Dia tidak dibantai. Dia lalu mempercepat langkahnya, dan bergegas bergerak melewati makhluk undead.

Setelah melihat Neia menyeberang dengan selamat, paladin lain mengikutinya di belakang. Pada akhirnya, tak ada yang diserang, sampai tiba di tujuan mereka.

Prajurit tersebut membuka pintu, memperlihatkan sebuah meja Panjang dan banyak kursi biasa.

“Silahkan tunggu di ruangan ini sebentar.”

“Mengerti. Terima kasih sudah menunjukkan jalan kemari.”

Remedios menunjuk dengan dagunya, Gustavo lalu mengeluarkan sebuah kantung kecil untuk diberikan kepada prajurit tersebut yang telah membawa mereka hingga kemari. Itu adalah sebuah tip.

“Tolong jangan!”

Penolakannya sangat kuat hampir mirip tangisan putus asa.

Prajurit itu mengangkat tangan di atas kepalanya, sama sekali tidak ingin menyentuh kantung itu.

Setiap orang terkejut dengan reaksinya, begitu juga dengan Neia. Dia tidak bisa memikirkan alasan apapun dari reaksi prajurit itu.

“Kami semua dibayar oleh Yang Mulia, jadi tolong biarkan saya menolak niat baik anda.”

“Tapi, anda sudah berjasa kepada kami… dan ini tidaklah banyak, ya kan?"

“Tidak, itu tidak perlu. Saya akan menunggu di luar sampai seminarnya selesai.”

Prajurit itu bergegas keluar dari ruangan tersebut. Orang-orang yang ada di sana saling melihat satu sama lain, terkejut dengan reaksi gugup prajurit tersebut.

“Apakah itu benar-benar tidak apa?”

“Dia bilang tidak, jadi mau bagaimana lagi.”

Memberi tip adalah hal yang biasa. Meskipun tidak memberi juga bukan masalah, sebagian besar orang memberi tip. Tentu saja, beberapa orang melakukannya untuk mempersingkat waktu untuk pemeriksaan barang bawaan dan meminta kepada seseorang untuk menangani berbagai masalah kecil, tapi mereka tidak meminta segala macam permintaan itu. Sejujurnya, mereka hanya melakukan apa yang sudah biasa dilakukan oleh orang-orang di tempat mereka.

Jika itu adalah sebuah instruksi dari Sorcerer King, lalu apa tujuannya melakukan itu?

“Kita tidak diberitahu duduk dimana. Jadi tempat duduknya bebas, ya kan?”

Setelah semua orang duduk seperti yang diarahkan sang Kapten, beberapa saat kemudian pintunya terbuka sekali lagi.

Neia berbalik, lalu matanya melebar.

Entitas yang masuk bukanlah manusia.

Itu adalah seorang makhluk yang memiliki tubuh atas manusia dan bagian bawah ular, seekor spesies Naga.

TN : Naga di sini adalah salah satu spesies, lebih mirip ular daripada atau Naga pada umumnya di Asia. Sedangkan ras Naga (Dragon) lebih mirip naga-naga dalam cerita-cerita bangsa Eropa. Oleh karena itu Translator akan menggunakan Naga untuk Naga yang mirip naga Asia dan Naga (Dragon) untuk Naga Eropa.

Ada beberapa cabang dari ras Naga – umpamanya, Naga laut yang kadang-kadang muncul di sepanjang pantai Holy Kingdom – namun subspecies yang mana satu ini masih tidak jelas. Bagaimanapun, mereka semua adalah demihuman yang tidak memiliki niat baik untuk manusia, namun Neia tidak begitu ketakutan.

Semua ini berkat undead hitam itu. Dibandingkan dengannya, setidaknya dia masih bisa mengumpulkan respon yang rasional untuk ini.

Ah! Apakah makhluk tadi dimaksudkan untuk ini? Makhluk undead yang menakutkan itu tidak hanya untuk dimaksudkan untuk menakuti orang, tapi untuk menumpulkan keterkejutan mereka melihat demihuman? Mereka benar-benar sudah memikirkan semua membiarkan demihuman hidup berdampingan dengan manusia….

Kelihatannya Sorcerer King tidak hanya makhluk undead yang kuat.

Naga tersebut merayap ke dalam ruangan tanpa suara, tidak memperdulikan respon kelompok itu saat dia bergerak di depan mereka, kemudian sedikit membungkuk kepada mereka.

“Terima kasih sudah menunggu, wahai para manusia yang ingin masuk ke dalam kota ini. Saya ini adalah petugas imigrasi dari Sorcerous Kingdom, Ryurarius Spenia Ai Indarun. Yah, memang pekerjaan saya jarang berinteraksi dengan anda, jadi tidak usah mengingat nama itu. Kalau begitu, tanpa basa basi lagi, mari kita mulai. Saya akan menjelaskan dengan singkat perbedaan antara hidup di kota ini dan di kota sekitar, begitu pula dengan apa yang harus anda waspadai… pertama, menghunuskan senjata di dalam kota sangat dilarang.”

Itu adalah peringatan yang sangat beralasan, lalu Neia membiarkan ketegangannya mengalir keluar dari bahunya.

“Mm, banyak yang akan berpikir bahwa itu adalah peringatan yang biasa,” Ryurarius menunjuk wajahnya dengan jari yang ramping. “Itu semua tertulis di wajah kalian. Namun, saya ingin anda ingat bahwa banyak ras yang berada di jalanan Sorcerous Kingdom. Anda sudah melihat undead yang mengangkat kepala mereka tinggi-tinggi dan berjalan dengan bangga di sepanjang jalanan. Meskipun anda menganggap mereka berbahaya, menghunuskan pedang ke arah mereka tanpa provokasi adalah kejahatan yang serius, ya kan?”

“Tunggu sebentar. Apakah itu artinya kami harus kabur jika ada makhluk berbahaya muncul?”

“Bukan itu masalahnya. Meskipun ada makhluk berbahaya di kota ini, tak ada yang akan melukai anda. Meskipun begitu, ada kasus dimana orang merasa ketakutan, atau merasa mereka mungkin diserang, kemudia mereka menghunuskan pedang mereka. Itulah yang sedang kita bicarakan.”

“Apakah anda yakin kami tidak akan diserang?”

“Oh ya… dari banyak makhluk berbahaya yang berjalan melewati tempat ini, mereka yang paling membuat anda waspada mungkin adalah bawahan Yang Mulia.”

Ryurarius tersenyum Lelah.

“Ketika anda tinggal di sini lebih dari satu hari, rasa khawatir anda akan hilang dan anda tidak akan keberatan dengan mereka. Yah, hari pertama adalah masalah yang paling besar. Dan tentu saja, menghunuskan pedang anda karena membela diri tidaklah mengapa.”

“Ternyata begitu. Jadi tidak apa selama itu dilakukan karena membela diri.”

“Mm, ya. Dan juga, magic pengendali pikiran akan digunakan saat penyelidikan kejahatan di kota ini. Tolong ingat itu.”

Mata Neia terbelalak. Dia tidak sendiri. Sebuah keributan muncul dari para paladin. Sebagai wakil mereka, Remedios mengutarakan pendapatnya.

“Tunggu sebentar. Apakah Sorcerous Kingdom negeri sekurang ajar itu? Apakah mereka memperbolehkan penggunaan mantra? Apakah pengadilan juga begitu?”

Pada umumnya, magic pengendali pikiran tidak digunakan ketika menginterogasi kejahatan seseorang.

Contohnya, dengan menggunakan [Dominate], seseorang bisa membuat siapapun menjadi kriminal dalam sekejap. Dengan menggunakan [Charm], seseorang bisa menemukan kambing hitam untuk semua kejahatan. Kenyataannya adalah magic pengendali pikiran bisa digunakan untuk menciptakan pelaku kejahatan sesuka hati karena itu dianggap sebagai cara yang kurang ajar dan hanya diterapkan oleh penguasa yang lalim.

“Pengadilan juga melakukan hal yang mirip. Oh, tapi saya bisa dengan percaya diri berkata bahwa Yang Mulia tidak akan memaksa anda bicara bohong. Poin itu anda tidak perlu khawatir.”

Bagaimana orang bisa percaya begitu saja? Penggunaan magic pengendali pikiran berarti ketika sebuah negeri memutuskan seseorang adalah individu yang berbahaya, mereka bisa menjadikannya sebagai seorang kriminal lalu membereskannya. Tidak ada manusia yang akan percaya makhluk undead yang tak pernah mereka temui sebelumnya.

Tak ada yang berkata demikian, tapi mungkin mereka merasakan hal yang sama.

“Dan juga, saya ingin bertanya… jika anda tidak ingin masuk, apakah anda akan segera kembali?”

“…Tidak, kami tak bisa melakukan itu. Persilahkan kami masuk.”

“Ho. Itu adalah jawaban yang paling cepat. Para pedagang biasanya meminta waktu lalu berdiskusi sendiri. Kalau begitu mari kita lanjutkan.”

Setelah itu, Ryurarius menyentuh bagian bagaimana “Kuda-kuda Undead menarik kereta di sepanjang jalan,” dan hal-hal aneh lainnya yang kelihatannya bisa mengacaukan pikiran. Namun, ketika dia berkata, “Suatu ketika naga (dragon) akan terbang di atas kepala, jadi jangan takut atau membiarkan kuda anda mengamuk,” wajahnya tersentak.

Ketika Naga (Dragon) terbang di atas sebuah kota bukanlah sesuatu yang bisa disimpulkan sebagai sebuah ‘insiden besar’.

TN : Naga yang dimaksud di sini adalah naga yang sering muncul dalam cerita fantasi (mirip dengan Naga Eropa), berbeda dengan Naga yang merupakan ras dari Ryurarius.

Naga (Dragon) adalah makhluk yang mana bahkan para pahlawan yang memiliki persiapan dan persenjataan lengkap mungkin akan gugur dalam pertempurannya. Itulah kenapa semua warrior bermimpi bisa membantai seekor Naga (Dragon). Membantai makhluk yang luar biasa unggul dengan kekuatan yang mereka asah, rekan mereka, dan senjata mereka adalah sebuah usaha mulia dan sebuah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh warrior yang terbaik.

Tentu akan menyebabkan kegemparan besar jika Naga (Dragon) semacam itu muncul di tengah-tengah hunian manusia.

Undead tidak apa-apa, karena kami sudah melihat mereka sebagai penjaga, tapi Naga (Dragon)… tidak, tetap saja, melihat satu saja terbang di atas kepala sebagai pasukan penjaga seharusnya tidak masalah ya kan? Dan juga, mereka memiliki berbagai kategori usia, dan kekuatan mereka beraneka ragam tergantung usia.

Naga (Dragon) yang baru saja menetas masih tetap Naga (Dragon). Namun, Naga (Dragon) sekecil itu lebih mudah dikendalikan daripada makhluk undead barusan.

“Kalau begitu, Selesai sudah. Terima kasih sudah mendengar. Sekarang, bisakah anda mengikuti prajurit tadi kembali ke gerbang setelah meninggalkan ruangan ini?”

“Maafkan saya, bolehkah saya bertanya?”

Remedios mengangkat tangan.

“Hm? Dan pertanyaannya apa itu?”

“Anda tidak berniat membunuh atau memakan kami, ya kan?”

“Mungkin di masa lalu saya ini akan melakukannya. Namun, Sekarang ini itu sangat dilarang. Ditambah lagi, setelah melihat Yang Mulia, saya merasa tidak ada gunanya bertengkar dengan sesama makhluk hidup rendahan.”

“Apakah Yang Mulia sekuat itu?”

Ryurarius tersenyum Lelah.

“Beliau sepuluh kali lebih kuat daripada yang bisa kalian bayangkan. Disamping itu, bahkan bawahannya luar biasa mumpuni… sederhananya, tidak ada kota yang lebih aman selain kota yang dilindungi oleh Yang Mulia.”

Mungkin Remedios sedang memikirkan sesuatu, namun Remedios terdiam.

“Saya ini tidak tahu mengapa anda datang kemari. Namun, biar kuberi sebuah nasehat dari seorang pertapa yang merupakan seorang teman - janda - minum tehku bilang kepadaku. Mendeklarasikan perlawanan terhadap Yang Mulia adalah tindakan yang luar biasa bodohnya. Seorang pria bijak akan langsung melemparkan dirinya ke kaki Yang Mulia dan meminta ampunan.”

Ada sebuah perasaan mengejutkan yang nyata pada ucapan itu. Meskipun dia bilang mendengarnya dari seorang teman, kelihatannya seorang Naga yang dipanggil Ryurarius berbicara dari pengalaman pribadi.

“Terima kasih atas nasehat anda.”

Remedios berdiri, diikuti oleh yang mereka yang ada di dekatnya.

Neia membungkuk kepada Ryurarius dari tempat dia duduk di belakang kelompok sebelum meninggalkan ruangan tersebut.

28 komentar:

  1. makasih min updatenya

    BalasHapus
  2. ayo min lagilah masih ada 1 vol 13 blom kah?

    BalasHapus
  3. Setelah membaca ini saya yakin Ainz sama juga menganut Bhineka Tunggal Ika XD

    BalasHapus
  4. maksih updatenya min

    BalasHapus
  5. Walaupun lambat gapapa min,yang penting konsisten

    BalasHapus
  6. *ntap Wwkwk auto correct bngsd

    BalasHapus
  7. Rilisan sini terbaik memang walaupun lama

    BalasHapus
  8. Anjay banget dah negeri buatan ainz-sama ni. Thanks min lanjutkan

    BalasHapus
  9. Mangat min updet nyh udah gak sabar nih moga admin nyh sehat selalu

    BalasHapus
  10. Mangat min updet nyh semog admin nyh sehat selalu

    BalasHapus
  11. Mangat mimin sama semoga updet nyh makin cepet

    BalasHapus
  12. Masih menunggu updatenya min

    BalasHapus
  13. masih sibuk di RL min?

    BalasHapus
  14. Makasih bang buat updatenya, skrg dg tampilan web yg baru jd makin keren, w slalu setia nungguin upnya, tapi kok icon next jadi ga ada, bukan apa2 sih bang cuma sekedar saran aja.. Semoga kedepan jd keren dan rame yg baca disini.. Nuhun.. ����

    BalasHapus
  15. Ahh, aq jadi kangen Jircniv. Dia akan lebih hebat dlm hal keterkejutan.

    BalasHapus
  16. 22 may 2020, ada akun medsos min ? Yg bisa di follow ?

    BalasHapus
  17. Anjayy itu si naga/ular kyk lgi mengagung2kan tuhan

    BalasHapus
  18. Suka banget baca saat ada pandangan orang lain yg membicarakan ainz dn mengagungkannya 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyak. Dan aq sangat 8ngin tahu perkembangan Negeri Ainz ini dengan lebih panjang lebar. Bagai mana kabar Ainzach dan Moknak, apakah mereka jadi petualang yg sangat bahagia. Bagaimana kabar protek labirin untuk petualang juga. Negeri Ainz ini layak untuk dibahas lebih jauh. Akan sangat mengesankan lagi bila dilihat dari sudut pandang orang luar yang tahu kekuatan dari setiap makhluk agar dapat mendeskripsikan lebih pas. Seperti Fluder atau orang orang tinggi dari Teokrasi

      Hapus

Berkomentarlah dengan bijak! Tanpa ada SARA dan penghinaan.