Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

21 Desember, 2016

Overlord - Vol 11 - Chapter 5 Part 5

Chapter 5 : Frost Dragon Lord

Part 5


Overlord Light Novel Bahasa IndonesiaAinz dan Gondo meninggalkan ruang harta bersama-sama. Sekelompok naga terbang membungkukkan kepalanya di depan mereka. Ada 19 jumlahnya, termasuk Hejinmal.
Dengan kata lain, semua naga yang disebutkan Hejinmal ada di sini. Sekarang tidak perlu lagi memburu mereka.

...Memang bagus mereka semuanya patuh, tapi sayang sekali aku tidak mendapatkan lebih banyak mayat naga... Haruskah aku mencari alasan untuk membunuh lebih banyak lagi? Tidak, itu akan dianggap kejam. Kalau begitu mengapa tidak membiarkan mereka berkembang biak lalu memanennya nanti.. hm? Bukankah itu hal yang sama?

“-Yang agung dan mulia Sorcerer King. Para pelayan anda yang setia telah berkumpul di hadapan anda.”

Hejinmal berbicara saat Ainz sedang berpikir. Membuat perenungannya buyat sementara, Ainz membalas:

“Angkat kepala kalian.”


Para naga yang sedang berlutut mengangkat kepala mereka bersamaan.

Karena ukuran tubuh mereka yang besar, ketika berdiri mereka jauh lebih tinggi daripada Ainz, tapi tidak ada yang merasa meremehkan Ainz.

Namun, ada beberapa yang terkejut diantaranya.

Mereka pernah mendengarnya, tapi masih sulit untuk mempercayai jika Ainz telah membantai Dragon Lord, ayah mereka. Atau lebih tepatnya, bahkan Ainz akan memikirkan hal yang sama jika berada di posisi mereka. Ada banyak hal yang harus dilihat supaya bisa dipercaya.

Saat Ainz sedang memikirkan itu, salah satu naga meraung.

“Aku tidak terima ini! Tidak kukira orang yang telah membunuh ayah sebenarnya adalah – apa?”

Ainz berjalan ke depan naga yang meraung itu. Lalu dia tersenyum, dan memberi isyarat dengan tangannya seakan berkata “Tunjukkan kemampuan terbaikmu.”

Naga tersebut mengayunkan cakarnya ke arah Ainz dengan cepat.

Cakar itu memang cepat, tapi tidak secepat Troll yang baru-baru saja Ainz lawan.

Ainz tidak menghindarinya. Dia menerima serangan naga itu secara langsung. Naga tersebut – yang mengira Ainz tidak bisa menghindarinya dengan tepat waktu – menyeringai dengan lebar, namun ketika dia menyadari bahwa Ainz tidak perlu menghindarinya, seringai itu menjadi beku di wajahnya.

Setelah memastikan naga tersebut tahu hal ini, Ainz merapalkan sebuah mantra.

“[Grasp Heart].”

Tatapan Ainz berpindah dari naga yang baru saja roboh seperti ayahnya, lalu ke arah yang lainnya.

“Apakah tidak ada lagi yang lain?”

Setelah mengeluarkan pertanyaan lirih itu, para naga membungkuk bahkan lebih rendah dari sebelumnya. Seakan mereka mencoba berbaring di tanah. Tak ada satupun di sini yang meragukan kekuatan Ainz lagi.

Ainz membuka sebuah [Gate] kemudian melemparkan mayat-mayat naga itu ke dalamnya. Setelah itu dia membawa Gondo dan pergi di atas punggung Hejinmal.

Punggung ibunya lebih lebar, jadi mengendarai mereka seharusnya lebih cocok untuk seorang penguasa daripada mengendarai Hejinmal.

Namun, Ainz sudah mengendarai Hejinmal saat kemari, jadi mungkin sekaligus saja di sisa perjalanannya.

“Tinggalkan kota ini. Bawahanku harusnya sedang menunggu di sana.”

Gerombolan naga itu terbang berbarengan, lalu para Hanzo menggiring mereka ke tempat dimana banyak Quagoa yang sedang berlutut.

Pemandangan Quagoa dengan jumlah yang banyak sekali sedang berlutut tanpa suara sangatlah aneh, dan saat Gondo melihat ini, dia menjerit dengan suara serak.

Ainz juga hampir melakukan hal yang sama, namun dia tidak bisa melakukan itu di depan para guardiannya, yang tersenyum lebar seakan wajahnya berkata, “Kami bekerja dengan sangat keras lho!”

“Ainz-sama! Seperti yang anda perintahkan, kami telah menyelesaikan pemilihan Quagoa itu. Ada 4000 pria, 4000 wanita dan 2000 anak-anak. Sisanya adalah mayat. Dan juga, kami membiarkan mereka mengambil tubuh yang masih utuh dan menempatkannya di tempat lain.”

“Ternyata begitu, jadi mereka menolak kebaikan hatiku, tapi sekarang mereka mati-matian bergantung pada harapan terakhir untuk selamat. Dasar sekelompok orang-orang bodoh.”

Quagoa yang memakai pakaian berlutut di depan yang lainnya terlihat gemetaran.

“Lalu, dimana raja mereka?”

“Di sebelah sana,” tunjuk Shalltear. Seperti yang diduga, itu adalah Quagoa yang gemetaran. Sebelum Ainz memanggilnya, dia mengaktifkan lingkaran cahaya dengan kilauan seperti batu obsidian. Menurut penelitiannya, efek itu sangat cocok untuk seorang penguasa.

Ketika Ainz mendengar gerombolan naga di sana sedang bergumam dan bisik-bisik, dia memanggil pimpinan Quagoa tersebut.

“Raja Quagoa, angkat kepalamu.”

“Baik!”

Tubuh pimpinan Quagoa itu bergetar hebat saat dia mengangkat kepalanya. Lalu, matanya membelalak dan tubuhnya kaku, seakan dia telah membeku.

Ainz bisa dengan jelas mendengar suara “Hiiiiiiieeeee....”

“...Aku dikenal sebagai raja yang penuh ampun. Dosa karena tidak langsung menerima tawaranku harusnya telah dibebaskan oleh darah rakyatmu. Namun, jika kamu mau memberikan nyawa dan kesetiaanmu kepadaku, aku akan menjaminmu dengan kemakmuran.”

“Saya mengerti!! Kami adalah para pelayan anda, dan semua anak-anak dan anak dari anak-anak kami harusnya bersedia mengorbankan diri untuk melayani Yang Mulia!!!”

“Jawaban yang bagus. Itu membuatku senang.”

“Ya!!! Terima kasih banyak!!!”

Seakan mau menghentikan percakapan itu, Ainz melambaikan tangannya, memberi isyarat agar Pimpinan Quagoa itu bisa melanjutkan sikap tunduknya.

Luar biasa! Kelihatannya semua latihanku telah terbayarkan.

Mengulan deretan perkataan dan sikap tanpa henti di depan cermin akhirnya membuahkan hasil. Setelah mengingat latihan itu di hatinya, Ainz berputar ke arah dua guardiannya, yang telah menyelesaikan tugas mereka tanpa celah.

“Kamu telah melakukannya dengan sangat bagus. Aku sangat bangga dengan kalian berdua.”

“Terima kasih banyak.”

“Pujian anda telah membersihkan hati saya dari rasa malu atas kesalahan sebelumnya, dan saya berterima kasih dari lubuk hati yang paling dalam.”

“Hm, hm...”

Setelah melihat Shalltear yang gembira Ainz yakin dia telah menggunakan ucapan yang benar.

“Lalu, apakah jumlahnya benar? Jika terlalu banyak, kami bisa memangkas mereka lagi sampai jumlahnya membuat anda gembira, Ainz-sama.”

“Tidak, itu tidak perlu... ini seharusnya jumlah yang bagus. Setelah dipikir-pikir, bisakah mereka menjadi lawan tanding yang kuat? Tentu saja bukan dengan standar kita, tapi bagi orang-orang di dunia ini.”

“Maafkan saya sedalam-dalamnya. Orang-orang itu adalah-“

“Tidak, bukan itu. Clan Lord yang telah anda ajak bicara dianggap sangat kuat, meskipun kami tak pernah melihat kekuatannya.”

“Begitukah..”

Sementara dia tidak yakin bagaimana Death Knight bisa dikalahkan, kelihatannya itu karena kebetulan. Dari yang dia tahu-

Mungkin saja mereka terjatuh ke dalam Great Rift..

Saat dia memikirkan itu, Ainz merasa sangat malu. Sadar dia telah melakukan kesalahan karena menasehati Shalltear dengan tekun membuat wajahnya terasa akan terbakar – lalu, rasa malu itu telah hilang. Sebagai gantinya adalah depresi yang menyala kecil. Dan kemudian, saat dia memikirkan bagaimana Shalltear mencatatnya, rasa malu itu menjadi semakin dalam – namun dia kembali seperti biasa.

Haruskah dia mencoba membual untuk bisa lepas dari rasa malu ini?

Namun, jika dia mengacaukannya, mereka mungkin akan bilang kepada yang lainnya, “Ainz-sama berkata seperti ini, tapi sebenarnya~” dan seterusnya.

Ini gawat! Ini benar-benar gawat! Harusnya aku tidak sembrono karena gembira dan menasehatinya seperti itu! Aku merasa ingin menangis sekarang.

Ainz menghela nafas dalam-dalam.

Yah, setelah dipikir-pikir, bukankah ini adalah peluang yang bagus untuk mengatakannya kepada para guardian bahwa aku juga bisa melakukan kesalahan? Dari sana, aku bisa bergerak dari posisi seorang penguasa yang begitu luar biasa luas pengetahuannya menjadi penguasa biasa, dan itu mungkin akan membebaskan dirinya dari siksaan emosional ini. Dan jika aku melakukan itu, para guardian mungkin akan sadar jika aku melakukan kesalahan dan memberikan peringatan terhadap hal itu.

Dia memerintahkan kepada para naga untuk pergi, karena dia tahu mereka memiliki panca indera yang tajam. Kemudian, dia harus memindahkan Quagoa agak jauh. Gondo terlihat sangat kesepian sendirian, namun itu harus ditahan.
Ketika tiga orang itu sudah sendirian, Ainz lalu menelan ludah.

Apa yang akan dia lakukan selanjutnya mungkin akan membuat seluruh usaha kerasnya menjadi sia-sia. Ainz merasa tidak nyaman dengan bagaimana situasi yang berubah nantinya dan apa yang mungkin akan terjadi di masa depan. Tubuhnya – yang tidak kenal takut – mulai merasa takut. Meskipun begitu, dia mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk bicara.

“Ah, kalian berdua, dengarkan.. Apakah kalian ingat apa yang telah kukatakan dengan kemungkinan seorang makhluk di tempat ini yang mungkin bisa mengalahkan Death Knight dengan mudah?”

Keduanya saling melihat satu sama lain, lalu wajah mereka menandakan mereka telah menyadari sesuatu.

“Betul, itu, kelihatannya aku salah. Mungkin naga yang telah kubunuh itu bisa menghancurkan Death Knight, tapi kelihatannya tidak ada orang lain yang bisa.”

“Saya mengerti, Ainz-sama. Ucapan anda dimaksudkan agar saya bisa belajar. Tidak kukira anda harus mempermalukan diri karena ketidak tahuan saya.. Saya, Shalltear Bloodfallen, memberikan rasa terima kasih terdalam kepada diri anda yang agung dan dengan pertimbangan yang penuh kasih sayang!”

“..Eh?”

Selain dari rasa terkejut Ainz yang besar, mereka sedang melihatnya dengan rasa hormat di mata. Terutama Shalltear, yang wajahnya tersipu merah, matanya berair, bibirnya ditekan mendatar dan mulutnya gemetaran seakan dia berada di ambang ingin menangis.

Bagian mana dari ucapanku yang layak mendapatkan rasa hormat? Itu membingungkan Ainz. Apakah dia telah menyentuh hati mereka di suatu titik?

Dan juga, Aku harusnya menolak apa yang Shalltear katakan, ya kan? Tidak, Shalltear belajar banyak dalam perjalanan kali ini. Kalau begitu aku akan percaya kepadamu, Shalltear!

“Kelihatannya kamu telah menyadarinya, Shalltear.”

“Ya!”

Mata Shalltear seakan bersinar lebih cerah.

Apa? Pikir Ainz begitu, tapi dia masih harus memastikannya sendiri.

“Tetap saja, meskipun diriku juga bisa gagal, dan aku bisa membuat kesalahan. Aku harap kamu mengingat itu di hatimu.”

“Baik! Meskipun saya tidak mengira jika penguasa kami yang hebat akan membuat kesalahan, saya mengerti, Ainz-sama!”

Shalltear kelihatannya sudah sampai dalam batas daya tahannya. Dia tenggelam dalam sikap berlututnya dan mulai terisak. Saat dia menggeretakkan gigi-giginya dan sesenggukan, Aura meletakkan tangannya di bahu Shalltear, matanya bersimbah air mata. Meskipun itu adalah pemandangan yang menyentuh menggambarkan pertemanan mereka, Ainz tidak tahu apa yang telah terjadi, dan yang bisa terpikirkan adalah dimana Shalltear – sebagai seorang makhluk undead – menghasilkan air mata, air liur dan cairan tubuh yang lainnya. Jadi, dia berlindung dari kenyataan di depannya dengan memikirkan tentang biologi.

Sementara Ainz tidak tahu bagaimana keadaannya bisa seperti ini, dia memutuskan untuk membiarkannya saja sekarang. Ya, terlalu banyak hal di dunia ini yang berlawanan dengan pemahamannya, atau lebih tepatnya, ada situasi dimana dia harus menyerah untuk memahaminya. Itulah yang dia rasakan ketika dia mendengarkan CEO perusahaannya menjelaskan kasus-kasus penting.

Ainz merasa ini sebaiknya masalah itu dibiarkan saja dan berharap ada yang menyelesaikannya nanti, dia mengusap air mata Shalltear, seperti yang orang tua lakukan terhadap anaknya.

Namun, saat itu, malahan semakin banyak air mata mengalir di pipinya.

“Ainzsh-shama..”

“Baiklah, baiklah. Jangan menangis. Shalltear.Aku sudah bilang kepadamu hal yang sama waktu dulu, ya kan? Kamu tak boleh menyia-nyiakan wajah cantikmu dengan air mata.”

“Apakah saya berguna untuk anda?”

“Ya, kamu melakukannya dengan sangat baik. Kamu memang seperti yang kuduga sebagai salah satu guardianku.”

“Ainzsch-shama-~”

Shalltear memegang bahan jubah Ainz.

“Er, erm. Baiklah, sudah waktunya kamu berhenti menangis.”

“O-okie...”

Shalltear melihat ke atas saat dia menghirup udara melalui hidungnya dan mencoba mengusap air matanya.

“Terima kasih banyak untuk semua kebaikan yang telah anda tunjukkan kepada saya!”

“Mm, hm. Baiklah, kalau begitu kita harus bergegas pergi sekarang. Masih ada yang harus dilakukan, ya kan?”

***

Ruang dewan sangat berisik dari pagi ini, namun setelah menerima kepingan berita terakhir – semuanya menjadi hening.

Jika mereka tidak memegangi kepala, mereka menggaruknya. Tak ada satupun dwarf di dalam ruangan itu yang bisa tetap tenang.

Lalu, seseorang bicara.

“...Dia kembali.”

“...Yah, itu.. cepat sekali. Apakah dia benar-benar... benar-benar mengambil kembali ibukota kerajaan?”

“...Apakah kamu sedang mencoba mencari kesalahan darinya?”

“Berani sekali kamu, menantang monster – tidak, makhluk perkasa – yang telah kembali setelah menyingkirkan sarang naga-naga itu di ibukota kerajaan. Aku bilang kamu seberani raja pahlawan dari legenda itu .... Ngomong-ngomong, tolong katakan kepadanya kami semua percaya kepada Yang Mulia sejak awal.”

Menurut pembawa pesan, kelihatannya dia kembali dengan mengendarai seekor naga.

Naga sangatlah kuat. Karena itulah mereka sangat membanggakan diri. Jadi mereka sangat tertarik dengan siapapun yang bisa melakukan hal mengejutkan dengan menaklukkan makhluk seperti itu.

Penejelasan yang paling jelas adalah dia menggunakan magic untuk memaksanya tunduk. Namun, ketika mereka mempertimbangkan kekuatan yang tiada tara dari Sorcerer King, itu sama tak terbantahkannya jika dia menundukkan naga tersebut dengan hanya kekuatan fisiknya saja.

Tidak, yang terakhir lebih masuk akal. Kelihatannya Sorcerer King tidak membutuhkan magic apapun untuk menguasai para naga. Gambaran di dalam pikiran yang konyol seekor naga yang sedang berlutut di depannya bahkan pantas sekali.

Direktur produksi makanan menghela nafas dalam-dalam, lalu dia mengalihkan tatapan matanya yang tajam kepada yang lain.

Lalu, apa yang harus kita lakukan? Kita sudah kehabisan waktu, ya kan? Yang Mulia telah kembali. Jika kita tidak segera menemui beliau, kita akan dalam masalah. Itu artinya kita harus segera membuat keputusan tentang itu – tentang Forgemaster!”

Forgemaster telah kabur dari negeri Dwarf dengan sebuah batang logam logam yang dipercayakan oleh Sorcerer King kepadanya.
Tak usah dikatakan lagi, sikap melarikan diri dengan sebuah item yang telah diberikan oleh negeri lain kepada mereka untuk tujuan membuat sesuatu adalah hal yang tidak bisa dimaafkan.

Noda hitam ini akan terlihat bagi semuanya ketika negeri dwarf membuat kesepakatan dengan negeri lain.

Itu adalah sebuah pukulan fatal bagi sebuah negara yang menjual kemampuanya dalam hal menempa.

Siapa yang mau memberikan pekerjaan apapun kepada sebuah negeri dengan reputasi seburuk itu? Yang lebih parahnya, yang melarikan item itu bukanlah penempa biasa, tapi seorang anggota pemimpin negeri, mungkin itu akan diartikan sebagai negeri itu sendiri yang mengaturnya dari balik layar.

Saat mereka membayangkan tentang masa depan apa yang dihasilkan dari peristiwa ini, mereka mulai melakukan pencarian, sambil mendiskusikan apa yang harusnya mereka lakukan jika tidak bisa menemukannya.

Namun, tak ada yang bisa menemukan jawaban yang membuat Sorcerer King mau memaafkan mereka.

“...Aku masih tidak bisa percaya dia benar-benar kabur dengan batang logam itu...” Sekretaris kabinet bergumam, tapi ucapan itu tidak ada artinya di sini. Itu sudah kehilangan arti bagi mereka.

Panglima itu melihat ke arah Sekretaris kabinet dengan tatapan dingin.

“Lalu apa yang harus kita lakukan? Tidak diragukan lagi dia telah lari dengan batang logam itu. Kita juga telah menerima laporan saksi mata jika Forgemaster telah pergi.”

“... Apakah mungkin dia dikendalikan oleh magic dari Sorcerer King?”

Ruangan itu menjadi hening dalam sekejap.

Tak ada orang di sini yang benar-benar menyatakan setuju dengan statemen tersebut, namun, si panglima menjadi semakin tidak senang.

“Meskipun kamu tidak ingin mengakui kejahatan yang dilakukan oleh sesama Dwarf, oleh salah seorang dari kita, siapapun yang berkata seperti terhadap orang yang telah mengambil kembali ibukota kerajaan yang tak bisa kita lakukan... Sederhananya, orang itu adalah Dwarf terbrengsek.”

“-Jangan seperti itu, panglima. Kamu juga harusnya tahu; dia yang telah mencari paling keras diantara kita, dan dialah yang paling kelelahan.”

“kurasa masalahnya tidak bisa dijelaskan begitu saja hanya dengan mengatakan dia kelelahan..”

“Yah, mari kita tinggalkan pembicaraan yang tidak membangun seperti ini untuk nanti, panglima. Kita harus membuat sebuah keputusan untuk masalah yang lebih penting sekarang. Haruskah kita memberitahu kepada Yang Mulia saat ini juga? Aku rasa mungkin lebih baik untuk mencoba menundanya dan menggunakan waktu itu untuk melanjutkan pencarian. Bagaimana menurutmu?”

Merchant Guildmaster menggelengkan kepalanya.

“Itu adalah tindakan yang buruk. Itu hanya akan memperparah keadaan jika kita menutupinya. Mungkin sebaiknya kita jujur saja dan minta ampunan. Disamping itu, apakah kita sudah yakin akan menemukannya? Mungkin saja dia sudah ada di dalam perut binatang buas sekarang. Jika saja kita bisa mengambil kembali batang logamnya... si bodoh itu.”

Ini bukanlah sesuatu yang harusnya mereka katakan tentang seorang teman, tapi tak ada siapapun yang melawan orang yang mencela Forgemaster karena sudah menyebabkan masalah besar. Sebaliknya, panglima itu bahkan mengangguk setuju.

“Untungnya, dia tidak mengambil pedang pendek itu pula. Tapi, ah, jika kita minta maaf... akankah kita dimaafkan?.. Yah, kita tidak bisa melakukan apapun selain minta maaf.”

“Minta maaf itu penting, tapi yang lebih penting lagi adalah memberitahukan yang sebenarnya. Dan setelah itu, yang bisa kita lakukan adalah menerima apapun syarat yang dia berikan.”

Semuanya setuju dengan hal ini.

“Lalu, apa yang akan dia minta dari kita?”

Para dwarf tidak tahu terbuat dari apa batang logam yang telah dibawa lari tersebut, jadi mereka tidak bisa menaksir nilainya. Karena itu, mereka tidak bisa menyarankan pembayaran yang setara sebagai gantinya, jika mereka meremehkan nilai dari barang tersebut, mungkin saja mereka akan membuat marah Sorcerer King sehingga hubungan mereka tidak bisa lagi dibenahi.

Jadi, mereka harus membiarkan Sorcerer King menyebutkan harganya. Tetap saja, apakah dia akan benar-benar meminta uang? Mereka membayangkan dia akan meminta hal lain, namun bahkan mereka sendiri tidak bisa mengira-ngira apa sebenarnya yang akan dia minta.

“Aku tidak memikirkan apapun. Mari kita balik saja – apa yang bisa kita setujui? Tidak.. permintaan apa yang harusnya kita tolak?”

“Bisakah kita melakukannya? Akan sangat sulit, ya kan? Kota ini mungkin memililiki nilai sejarah, tapi kita tidak memiliki harta negara apapun baik bersifat fisik ataupun magic.”

Ketika Demon God mengacaukan ibukota kerajaan, hanya satu anggota keluarga kerajaan dwarf yang selamat. Dia adalah raja terakhir dwarf, dikenal sebagai “Runesmith King”, dan setelah membawa serta item-item magic yang kuat dalam perjalanannya, tak ada lagi yang tersisa yang bisa dianggap sebagai harta negara.

“...Oh! Aku tahu! Bagaimana dengan harta di dalam ibukota kerajaan?”

“Kita sudah membicarakannya sebelum ini, ya kan? Mengatakan hal semacam itu kepada orang yang telah mengambil kembali ibukota kerajaan untuk kita itu agak terlalu.. Tetap saja, memang benar tidak ada lagi yang lain.”

Setelah melihat sekeliling, semuanya mengangguk setuju.

“...Aku harap, para naga tidak menghancurkannya.”

“Jangan berkata seperti itu...Jadi, mari kita undang Sorcerer King masuk sendirian saja kali ini.”

 ***
Hm? Kelihatannya kurang satu orang. Apa yang terjadi?

Ada ekspresi aneh di wajah semua dwarf saat Ainz memasuki ruangan tersebut.

Yang berbicara mewakili mereka adalah – yah, mereka semua terlihat sama bagi Ainz, jadi dia tidak tahu siapa itu. Yang dia tahu adalah tentunya bukan Panglima, Dia mulai dengan “Terima kasih sudah mengambil kembali ibukota kerajaan” dan meluncurkan rangkaian terima kasih yang panjang, yang membuat Ainz merasa lelah. Lalu, ketika dia lupa apa yang sedang mereka bicaraka sebelumnya, suasana hati panglima itu berubah.

“Ada masalah lain yang harus kami mohon maafkan kepada Yang Mulia. Yang Mulia, batang logam yang diberikan oleh Yang Mulia kepada kami telah dicuri oleh Forgemaster, yang telah kabur dari negeri ini. Saat ini kami sedang mencarinya, tapi kami masih belum beruntung dalam menemukannya... Yang Mulia telah memberikan batang logam itu dan kepercayaan anda, tapi sebuah insiden seperti ini terjadi di pihak kami. Kami tidak tahu lagi darimana harus mulai meminta maaf.”

Para dwarf membungkuk bersamaan.

Sejujurnya, Ainz tidak tahu apa yang sedang terjadi. Oleh karena itu dia bertanya:

“Mengapa dia melakukan hal semacam itu?”

Apakah dia kabur bersama lemepengan itu artinya dia akan menjualnya kepada seseorang? Apakah itu karena kerakusan terhadap harta sehingga membuat salah satu kanselir (dewan) negeri dwarf meninggalkan posisinya?

Untuk sesaat, Ainz ingin berkata bahwa ada seorang pemain Yggdrasil yang mungkin terlibat, yang menggerakkan pion-pion mereka yang tersembunyi di dalam negeri dwarf. Namun, seorang pemain Yggdrasil tidak memerlukan batang logam semacam itu. Batang logam tersebut tidak cukup nilainya sehingga membuat seseorang membuang posisinya, meskipun untuk para pemain berlevel rendah. Meskipun begitu, akan lebih menguntungkan dengan membiarkan para bawahan mereka tersembunyi di posisi yang memiliki kekuasaan.

“Kami tidak tahu. Kami sejujurnya tidak tahu. Tak ada satupun dari kami yang tahu mengapa dia melakukan hal seceroboh itu.”

“...Kalau begitu, pertanyaanku selanjutnya: bagaimana dengan armor yang kuminta?”

Para dwarf bertukar tatapan.

“...Kami tidak mungkin bisa cukup meminta maaf untuk hal itu. Sementara dia memang masih meninggalkan pedang pendeknya, dia telah membawa batang logam tersebut, dan kami tidak mampu mengembalikannya kepada anda. Kami sudah mengirimkan kelompok pencari dan kami akan mengembalikannya ketika kami sudah menemukannya. Kalau begitu, jika anda mengizinkan, perkenankan kami menawarkan sebuah pengganti untuk armor itu. Memang tidak seberapa bila dibandingkan dengan batang logam yang telah anda percayakan kepada kami, namun ini merupakan usaha terbaik yang bisa kami keluarkan.”

“Kami berencana untuk mempersiapkan tiga pasang chainmail adamantite, lalu memberi mantra kepada chainmail itu dengan kemampuan terbaik kami.”

“Jika- jika anda menginginkan sebuah perisai, kami bisa membuatkannya untuk anda dari orichalcum.”

“Umu..”

Jika dia adalah seorang pelanggan kejam dengan sebuah komplain, sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk membuat komplain tersebut. Namun, Ainz tidak ingin menjadi pelanggan seperti itu.

Tetap saja, hilangnya batang logam itu-

-Apakah itu melukaiku? Batang logam itu tidak langka, aku masih punya banyak.. Dan dari yang kuketahui memang logam itu tidak ditemukan di sini, tapi mungkin saja bisa didapatkan di daerah lain. Oleh karena itu, akan lebih baik untuk memiliki beberapa perangkat armor, ya kan? Mereka bilang juga akan memantrainya.. Ditambah lagi, meskipun jika mereka menemukan batang logam itu, kelihatannya mereka tidak akan meminta kembali item yang lainnya, ya kan? Itu akan menjadikan transaksi yang bagus..

“..Jika kalian tidak memilikinya, mau bagaimana lagi. Kalau begitu, mari kita tinggalkan masalah itu nanti. Diskusikan hal ini dengan Zenberu nantinya dan persiapkan apa yang dia inginkan.”

Para dwarf menghela nafas lega.

Haruskah dia memberi mereka kesulitan? Tetap saja, gawat jadinya jika orang-orang meragukan kebesarannya sebagai seorang raja karena pelit. Kalau begitu, mungkin menerima tawaran mereka akan membuat orang lain memandangnya sebagai orang yang baik hati.

Tetapa saja, mereka harusnya tidak apa dengan satu atau dua buah permintaan lagi.

“...Kalau begitu, bolehkah aku menambahkan permintaan lain?”

“...Apa itu, Yang Mulia?”

Suara mereka yang kaku menandakan mereka semua bersikap waspada terhadap dirinya.

“Tidak perlu setegang itu. Lagipula itu bukan masalah besar. Aku hanya ingin dukungan negerimu untuk masalah perekrutan para runesmith itu.”

“Maksudnya?”

“Bisakah kamu mengadakan upacara di negeri ini dan membuat pengumuman secara publik jika mereka akan bekerja di negeriku? Itu pastinya akan membuat mereka senang.”

Para dwarf saling melihat satu sama lain dan langsung mengangguk.

“Benarkah. Kalau begitu biarkan negeriku menangani masalah makanannya. Mempersiapkan hal seperti ini akan membutuhkan waktu, jadi aku harap kalian tidak keberatan jika aku tinggal di sini untuk sementara.”

Tidak ada penolakan dari para dwarf.

Ainz tersenyum di dalam hati. Sekarang dia tidak perlu kembali ke E-Rantel.

Pada awalnya, dia mengira harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk semua ini, namun pada akhirnya dia mengambil kembali ibukota kerajaan dalam sekejap. Itu gawat.

Alasan pertama adalah karena dia ingin memberitahukan keapda Albedo tentang permintaan Empire untuk menjadi negeri bawahan (vassalage) dengan [Message], jadi Albedo bisa membicarakannyadengan Demiurge. Keadaan akan menjadi sangat gawat jika Ainz ada di sana. Oleh karena itu, Ainz perlu alasan untuk tidak kembali.

Dan juga, dia ingin meningkatkan hubungan pertemanannya dengan para dwarf, yang juga merupakan alasan yang sangat bisa dipahami.

Ainz juga ingin mempelajari tiga bagian informasi dari kota dwarf.

Ada atau tidaknya para pemain Yggdrasil. Jika sekarang sudah tidak ada, mungkin dulu masih ada beberapa.

Penyelidikan lebih jauh terhadap rune dan informasi yang berkaitan dengannya. Dia tidak cukup tahu dengan topik ini. Dia sudah mempelajari sedikit dari para runesmith; rune sudah ada sejak dahulu, tapi masih tidak jelas kapan tepatnya muncul dan siapa yang memperkenalkannya. Sebagian dari alasan itu adalah keributan yang disebabkan serangan dari Demon God, tapi buku-buku Hejinmal tidak mengandung informasi mengenai hal ini, dan di ruang harta juga tidak ada pula.

Pengetahuan terhadap penempaan dan bijih-bijih logam. Sekarang setelah dia memasukkan runesmith ke dalamnya, yang harus dia lakukan adalah perlahan mengikis informasi itu dari mereka. Namun, kelihatannya tidak ada bijih logam prismatik (prismatic ore) di sini, seperti yang diduga.
Mengenai poin kedua, Ainz bermaksud untuk membuat para dwarf mencari tahu lebih banyak ketika mereka kembali ke ibukota kerajaan di masa depan, itulah kenapa dia harus membentuk hubungan pertemanan yang kuat dengan mereka.

***
Barisan meja yang panjang dipasang beserta banyak piring di atasnya, masing-masing piringnya sarat dengan berbagai makanan mewah.

Makanan yang panas sekali mengeluarkan aroma yang mengundang selera, mengalir ke arah Ainz.

Sebagai salah satu undead, Ainz tidak memiliki hasrat terhadap makanan, tapi sisa-sisa dari Suzuki Satoru masih ada. Keinginannya untuk mencicipinya sedikit dan penasaran terhadap rasanya menusuk dirinya.

Tubuh ini memang memiliki poin yang baik dan buruk...

Dia bisa mengekang rasa laparnya, tapi tidak dengan rasa ingin tahunya. Lagipula, rasa ingin tahu adalah bagian dari pikirannya, yang tidak terkena efek dari tubuh undead.

Mungkin jika makanan di depannya dibuat oleh para koki E-Rantel atau Nazarick, tidak akan memantik rasa penasaran, tapi makanan ini dibuat oleh para dwarf.

Karena para runesmith ingin membawa serta seluruh keluarganya ke Sorcerous Kingdom, istri, ibu, putri dan keluarga wanita lainnya memasak untuk acara itu. Tentu saja, sebagian besar dari 2000 makanan yang ada di sini hari ini disuplai oleh Ainz – oleh Nazarick.

Tentu saja, Ainz bukanlah orang yang akan membuang-buang itam, jadi sebagian besar bahan makanan tersebut pada dasarnya adalah bahan makanan E-Rantel. Dagingnya dikumpulkan oleh para naga dari sekitar pegunungan ini, sementara wine yang ada berasal dari para pedagang di dalam Kingdom dan Empire yang tetap ada di E-Rantel.

Meja-meja itu mengeluarkan suara dari piring-piring makanan, tetapi bahkan sampai sekarang, para gadis masih menghidangkan makanan yang mereka buat.

Ada sedikit perbedaan dalam penampilan luar dari dwarf pria dan wanita. Perbedaan terbesar terletak pada janggut mereka. Janggut pria sangatlah panjang, dan biasanya dianyam menjadi tiga kepang, sementara janggut wanitanya jarang. Meskipun begitu, jarang masih berarti janggut mereka mirip dengan milik para pria manusia. Namun, para gadis kelihatannya memiliki kebiasaan memotong kumis di bawah hidung mereka.

Aku benar-benar tidak bisa melihat itu sebagai sebuah kebiasaan.. Yah, itulah budaya. Sorcerous Kingdom telah mengumpulkan segala macam humanoid. Menggali terlalu dalam tentang hal semacam ini mungkin akan menyebabkan masalah di kemudian hari.

Ainz memalingkan tatapannya dari para gadis yang masih menghidangkan makanan. Matanya bertabrakan dengan banyak kepala dwarf di hadapan Ainz lalu berakhir di platform depan.

Beberapa dari para penempa yang akan pergi ke Sorcerous Kingdom sedang berdiri dengan para anggota dewan.

Lalu, para dewan itu memberitahukan kepada mereka tentang perpindahan ke Sorcerous Kingdom.

“Sudah dimulai.”

“Begitulah.”

Jawaban tersebut datangnya dari Gondo, yang berdiri di samping Ainz.

“... Kamu adalah wakil mereka. Apakah tidak apa kamu tidak berdiri di sana dengannya?”

“Tolonglah, Yang Mulia. Aku hampir bisa dikatakan sebagai runesmith yang tidak berguna. Memalukan rasanya membiarkan orang sepertiku menjadi wakil mereka..... Bukankah anda adalah pilihan yang lebih baik, Yang Mulia?”

Ainz dan Gondo saling bertatapan untuk sesaat, lalu mereka tertawa kecil.

Wajar saja, Ainz hanya tidak ingin berdiri di panggung untuk menemui dan menyalami orang-orang. Ucapan dia yang sebelumnya hanyalah sesuatu yang dipaksakan keluar.

“Tetap saja...” wajah Gondo berubah serius. “Rasanya tak cukup aku berterima kasih kepada anda, Yang Mulia.”

“Mengapa begitu?”

“Pesta perpisahan ini. Silahkan lihat orang-orang di panggung.”

Ainz melihat ke panggung sekali lagi. Mereka belum selesai bicara, dan hanya itu yang terpikirkan. Namun, akan menjadi sedikit tidak sensitif untuk mengatakan bahwa dia tidak menyadari apapun setelah Gondo membahasnya.

“Umu.. Ternyata begitu..”

Pada akhirnya, dia hanya menggunakan jawaban yang tepat sebagai tabir asap (mengaburkan maksud sebenarnya).

“Seperti Yang Mulia duga. Mata setiap orang berubah.”

“Memang benar,” Ainz membalas tanpa berpikir, meskipun dia masih tidak tahu apa yang sedang terjadi. “Tetap saja, mengapa bisa begitu?”

Gondo tertawa kecil, seperti tahu sesuatu yang menggelikan.

“Itu adalah perasaaan gembira karena tatapan kagum kepada mereka sekali lagi. Upacara hari ini – dengan makanan-makanan yang terbuat dari bahan-bahan yang tak pernah dilihat sebelumnya, begitu juga dengan segala macam alkoholnya – adalah untuk membiarkan para runesmith menyadari bahwa mereka tidak dijual, tapi dipekerjakan oleh Sorcerous Kingdom.”

“Aku akan mengharapkan hal-hal besar dari mereka lho?”

“Mm. saya ingat pernah berkata saya akan membalas kebaikan Yang Mulia. Itu juga berlaku untuk yang lainnya pula. Terima kasih banyak. Oops, kelihatannya sudah waktunya, Yang Mulia.”

Setelah mengambil satu gelas bir besar dari Gondo, dia meletakkannya ke meja itu seperti yang dilakukan oleh yang lainnya. Ainz lalu mengangkat sebuah cangkir kecil minuman untuk bersulang, lalu mengembalikannya kepada Gondo karena dia tidak bisa meminumnya.

Para dwarf – yang sedang menahan diri selama ini – meledak gembira. Banyak dwarf yang berkumpul pada makanan, melahap makanan yang ditampilkan terus-terusan.

“Apa ini? Ini menakjubkan! Apakah istrimu benar-benar membuat ini?”

“Mm. Yang Mulia telah menyediakan bahan-bahannya. Kami sering sekali gagal saat mencobanya.”

“Mhm. Enak juga, itu kenyataan. Tapi orang tua sepertiku, kuanggap agak datar.”

“Maksudmu kamu ingin menyapunya dengan wine.”

“Apa? Biar kucoba... Ohoh! Menakjubkan! Rasanya pas!”

“Winenya juga enak. Aku penasaran apakah istriku bisa membuat ini juga?”

“Kelihatannya Sorcerous Kingdom akan mengirimi kita makanan untuk beberapa saat. Kayaknya kita akan makan enak nanti.”

“Aku lebih memilih wine mereka. Ini dari Sorcerous Kingdom, ya kan? Sebaiknya bersiaplah untuk membayarnya!”

Mereka bicara dengan suara keras saat makan. Lalu-

“Aku iri dengan para runesmith itu. Mereka bisa makan hal semacam ini kapanpun mereka suka?”

“Tidak, seharusnya ini sangat mahal, ya kan?”

“Kelihatannya tidak begitu, ya kan? Dengarlah, di negeri para manusia, sayuran sangat murah. Kelihatannya hal yang sama juga berlaku di Sorcerous Kingdom.”

“Mm, mereka benar-benar orang yang beruntung. Dan, aku hanya mencicipinya sedikit, tapi apakah memang diriku saja ataukah wine Sorcerous Kingdom itu enak sekali?”

“Umu. Aku juga hanya mencicipinya sedikit. Ahhh, itu enak sekali. Tetap saja, wine dari anggur itu enak, meskipun mungkin tidak sekuat itu.”

“Bukankah kita nanti punya alasan untuk mengunjungi Sorcerous Kingdom?”

“Aku pernah dengar mereka sedang berencana untuk membiakan para penduduk di dua negara bergerak bebas diantara keduanya.”

“Oi, oi, Semua yang ada di sini memiliki tempat yang tingi, bukankah harusnya kamu lebih berhati-hati membiarkan hal seperti itu bocor?”

“Naaahhhh, kelihatannya mereka akan mengumumkannya. Di masa depan, negeri ini akan menjadi aktif di banyak tepat... dan meskipun ini hanya rumor, mereka bilang kalau kita telah mengambil kembali ibukota kerajaan.”

“...Rumornya adalah istana kerajaan sudah menjadi sarang para naga. Sorcerous Kingdom benar-benar hebat.”

Tentu saja, Ainz mendengar ucapan itu pula.

Daripada memuji Ainz secara langsung, pendapat mereka terhadap Sorcerous Kingdom kelihatannya malah naik. Mungkin itu artinya mereka bisa melanjutkan pertemanan ini di masa depan.

Ainz tersenyum puas, lalu menoleh ke arah Gondo lagi.

“Pergilah untuk bicara dengan mereka, Gondo. Mungkin aku tidak akan kembali untuk sementara.”

“Begitukah.. Kalau begitu saya akan pergi dan bicara dengan mereka yang dari pertambangan.”

Gondo sedang melihat ke arah seorang dwarf dengan tatapan keji di matanya.

“Dan apa yang akan anda lakukan, Yang Mulia?”

“...Seorang utusan dari negeriku telah datang. Aku harus menemuinya. Kalau begitu, sampai jumpa lagi.”

Ainz mengangkat tangannya untuk berpisah, lalu berjalan menjauh.

Pada awalnya dia berdiri di sudut ruang yang luas itu. Lalu membuka pintu untuk pergi menuju kamar untuk menerima tamu yang merangkap aula yang juga merangkap untuk kamar tamu.

Itu adalah ruangan yang dihias sangat mewah, dengan meja, kursi, lemari dan semacamnya. Demiurge sedang berdiri di sana.

“Maafkan aku sudah membuatmu datang hingga kemari.”

“Tentu saja tidak. Lokasi anda adalah tempat dimana saya harus tuju, Ainz-sama.”

Ainz berjalan menyeberangi ruangan itu lalu duduk di sebuah kursi. Kemudian dia mempersilahkan Demiurge untuk duduk juga.

“...Aku telah melihat laporannya. Aku sedang bekerja di sini, jadi aku harus minta maaf sudah membuatmu menulis dan mengantarkannya hingga kemari daripada menyampaikannya dari mulut.”

Laporan yang dimaksud adalah detil dari persiapan Demiurge dan aktifitas di Holy Kingdom. Tentu saja, jika dia mendengarnya dari Demiurge sendiri, mungkin akan membuat samaran Ainz hancur. Ini juga sudah dipertimbangkan.

“..Meskipun begitu, kamu sudah melakukannya dengan baik seperti yang kuduga, Demiurge. Pencapaianmu hanya bisa disebut luar biasa.”

“Terima kasih banyak, Ainz-sama.”

Demiurge membungkuk.

“Tetap saja, saya tidak bisa berharap untuk setara dengan pencapaian anda, Ainz-sama... Anda telah mengamankan sebuah tempat di hati para dwarf dengan kuat.”

Ainz berpikir yang dia maksud pasti adalah bagaimana dia mengambil kembali ibukota kerajaan, atau merekrut para runesmith. Namun, apakah memang begitu?

“..Hm, kelihatannya kamu sudah menduganya, Demiurge. Apakah kamu berpikir para dwarf sudah sadar?”

“Daripada menyadari, kurasa mereka tidak memiliki alternatif lain.”

Mengapa tidak ada orang lain di sini, jika ada orang lain di sana, Ainz bisa menggunakan taktik seperti biasanya. Saat Ainz mengamati Demiurge dengan detil, dia menyadari senyum di wajahnya.

..Apanya yang lucu?!

Senyum Demiurge membuat perut Ainz yang memang tidak ada menjadi sakit. Senyum Albedo juga sama menakutkannya. Ide bahwa mereka sudah mengetahui aktingnya membuat jantungnya semakin berdebar keras.

“Jika... Jika para dwarf menyadarinya, menurutmu apa yang harus aku lakukan?”

“Kurasa itu bukan masalah besar. Lagipula, anda telah menyediakan makanan untuk pesta perpisahan para runesmith. Dengan begitu, anda bisa menepis semua yang para dwarf itu katakan.”

....Apa yang sedang dia bicarakan?

“Kalah begitu, kurasa itu tidak seberapa penting.”

Sekarang percobaannya untuk membuat Demiurge terus bicara telah gagal, Ainz memutuskan untuk membiarkannya saja. Bertanya terlalu banyak terhadap seseorang yang cerdas sepertinya sangatlah berbahaya.

“Lalu, bagaimana dengan proses menjadikan Empire sebagai negeri bawahan?”

“Ya. Albedo dan saya telah mendiskusikan masalah ini dan kami sudah membuat draftnya. Setelah itu, kami harap anda akan melihatnya dan berbagi pendapat dengan kami.”

Jika Demiurge dan Albedo menyelesaikannya sama-sama, maka aku tidak perlu ikut campur. Ainz berpikir begitu, tapi tidak mengatakannya.

“..Apakah kamu sudah memberikan keuntungan yang cukup bagi Empire? Cukup agar negeri-negeri tetangga akan melihat ke arah Empire dan berpikir, ‘hidup akan lebih bagus jika kita menjadi bawahan Sorcerous Kingdom’, atau semacamnya?”

“Tidak ada masalah.”

Ainz bergumam “Yes” Di dalam hatinya. Kalau begitu, dia bisa memberikan OK tanpa harus melihat draftnya.

“Meskipun begitu pencapaian anda di dalam kerajaan Dwarf dan Empire benar-benar sangat mengagetkan. Saya bayangkan istilah “Kebijaksanaan tanpa akhir” ada untuk disematkan kepada anda, Ainz-sama.”

“Tentu saja tidak, aku yakin kamu juga bisa melakukan ini dengan mudah, Demiurge.”

Demiurge mengeluarkan ekspresi yang langka – sebuah senyum pahit. Lalu dia menggelengkan kepala.

“Tentu saja, jika itu memang benar-benar terjadi. Walaupun demikian seberapa jauh anda memprediksikan masa depan dari arah Sorcerous Kingdom?”

Besok saja enggak. Tapi tentu saja, Ainz tidak bisa mengatakan itu.

Ainz penasaran jawaban macam apa yang cocok dengan gaya seorang penguasa.Barusan, dia teringat dengan sebuah nama guild dari Yggdrasil.

Namanya adalah Millenium Kingdom.

Jika saja Sorcerous Kingdom benar-benar bisa bertahan hingga seribu tahun. Mungkin karena memikirkan nama itu, tapi sebuah ingatan yang ada kaitannya tiba-tiba muncul.

Dia tidak tahu mengapa simbol guild itu adalah sebuah burung bangau, jadi dia bertanya kepada Yamaiko tentangnya. Setelah itu, dia bilang kepada Ainz bahwa karena burung bangau dikatakan bisa hidup hingga ribuan tahun di dalam mitologi. Yang mirip, kura-kura akan hidup selama-

“-Sepuluh ribu tahun.”

Ainz mengerutkan dahi saat ucapan itu terpeleset keluar. Dia tidak sengaja mengatakan skala itu. Saat Ainz cepat-cepat melihat ke arah Demiurge, bermaksud untuk memperbaiki, dia menyadari itu semua sudah terlambat.

“Ti, Tidak saya kira anda sudah merencanakannya hingga skala sebesar itu..”

Mata Demiurge membelalak, dan pupil yang mirip permata itu bersinar bahkan lebih terang.

Ah, ini gawat.

“Aku hanya bercan-“

“-Oleh karena itu, hal-hal seperti menyebarkan undead di sekeliling pastinya akan memberikan semangat kepada negeri lain untuk mengandalkan anda daripada melihat pasukan kita sebagai elemen berbahaya, Ainz-sama. Itu Pasti jawaban yang tepat untuk seseorang yang memandang dunia dari sudut pandang seluas itu. Tetap saja... betapa menakutkannya diri anda..”

Ainz tidak tahu apa yang sedang Demiurge katakan, tapi dia tahu hanya ada satu hal yang bisa dia lakukan saat ini. “Bagus, Demiurge, kamu benar-benar telah mengantisipasi rencanaku, seperti yang kuduga.” Namun, dia tidak bisa menggunakan taktik itu terus menerus. Oleh karenanya kali ini, dia akan mengatakan-

“Fufufu, aku tidak berpikir sejauh itu, Demiurge.”

“..Begitukah. Saya mengerti. Saya akan mengukir masalah ini di dalam hati.”

Saat dia melihat senyum lembut Demiurge, hati Ainz dipenuhi dengan keringat dingin.

Eh? Apa? Apa yang sedang terjadi? ... Aku tidak terlalu yakin, tapi bukankah ini artinya aku bahkan berada di dalam situasi yang lebih berbahaya sekarang?

Namun, Ainz tidak memikirkan solusi apapun. Lalu, dia harus menghadapi ini dengan sebuah senyum palsu.

“Fufufu.. Aku akan serahkan itu kepadamu, Demiurge.”

“Fufufu. Saya mengerti, Ainz-sama.”

Sebaliknya, senyum Demiurge bahkan bersinar lebih terang dari sebelumnya.

Meskipun dia ingin menangis. Ainz berhasil menguatkan diri sampai cukup bisa bertanya dengan suara gemetaran.

“...Lalu, Demiuge. Tentang laporan yang kamu kirimkan... kapan kiranya itu akan terjadi?”

“Itu akan dimulai di musim gugur, tapi saya harus merepotkan anda di musim dingin, Ainz-sama. Untuk awal seharusnya tidak ada masalah, tapi ketika lawan bergerak pula, mungkin ada sedikit perbedaan meskipun jika kita berhasil memanipulasi mereka.”

“Yah, kamu memang sudah merencanakan itu, Demiurge. Aku bisa serahkan itu kepadamu dengan aman.”

“Terima kasih banyak, Ainz-sama. Sedangkan untuk proses menjadikan Empire sebagai negeri bawahan-“

“-Aku akan dengarkan detilnya ketika sudah kembali. Bisakah kamu berikan aku sebuah salinan rencana itu dahulu?”

“Saya mengerti.”

“..Kalau begitu, aku akan menantikan bagaimana proyekmu ini akan berjalan, Demiurge.”

57 komentar:

  1. sangkyu min, ditunggu kelanjutannya, keep it up~

    BalasHapus
  2. Mimin emg the besttttttt lahhhh

    BalasHapus
  3. sangkyu min.
    #min_telolet_min :D

    BalasHapus
  4. Sip, mantab. Ceritanya makin seru, lanjut terus...

    BalasHapus
  5. Mantap, makasih. Tetap semangat min,

    BalasHapus
  6. Udah abis ini tinggal prolog doank do tunggu dah

    BalasHapus
  7. sepuluh ribu rahun... 😀

    BalasHapus
  8. Sankyu minn..
    Hajaaaar terus... semangaaat...

    BalasHapus
  9. Mantap min....di tunggu kelanjutan nya...tetap semangat pokok nya

    BalasHapus
  10. Mungkin rencana yang dimaksud itu Ainz dibuat seolah mati bukan? Karna baru baca yang bahasa inggris jadi belum begitu paham. Ah.... Aku menantikan kisah si pengantin baru di akhir volume ini :D

    BalasHapus
  11. Selesai sudah vol 11 cuma sisa epilog tentang enry aja...huu...vol 12 tentang apa nih kira2

    BalasHapus
  12. Semangat min epilog trakhir..
    Kalo sudah selesai vol 11nya jangan lupa pdfnya ya min buat didownload..

    BalasHapus
  13. Sip, makin seru nih ceritanya, kami tunggu kelanjutanya kakak.

    BalasHapus
  14. mantap min lanjutkan, ceritanya bikin penasaran terus. kira kira vol 12 tentang apa ya ?

    BalasHapus
  15. Selesai sudah vol 11 cuma sisa epilog tentang enry aja...huu...vol 12 tentang apa nih kira2

    BalasHapus
  16. DOWNLOAD VOLUME 11 DIMANA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
    KASIH INFO
    UPDATE TERUS MIMINNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
    SEMANGAHTTTTTTTT
    JAGAN LUPA MIMIN TELOOOLET.......

    BalasHapus
  17. mungkin tentang kerajaan elf,, kan di vol. ini ada ulasannya..

    BalasHapus
  18. Vol selanjutnya 1 thn lg -_-

    BalasHapus
  19. mksih bnyak min atas translatenya,,di tunggu next vol,,setaun ga lama,,bentar lgi jga taun baru 2017

    BalasHapus
  20. Thangkyu minn mantapp lah lanjut trus setia di blog ini pasti.

    BalasHapus
  21. Kalau boleh usul, lanjutin bluray special aja dulu sambil nunggu vol 12. Hehehe...

    BalasHapus
  22. wkwkkw nyusun rencana 10 ribu tahun kedepan

    BalasHapus
  23. dasar goblog, raja goblog :v 10rb tahun? goblog :v

    BalasHapus
  24. ah,ini gawat.��

    BalasHapus
  25. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  26. yang 13 belom ada ya

    BalasHapus
  27. Suka ketawak klo ainz sama demiurge sedang ngobrol2😂😂:v wkwkwk

    BalasHapus
  28. Bangkai ngajak asw

    BalasHapus
  29. Ngakag si goblog 10rb taun... wkwkwk

    BalasHapus
  30. goblok itu bahasa apa ya? apa bahasa binatang? :)

    novel paling berkesan dari semua novel yang pernah saya baca (y)

    BalasHapus
  31. Seperti yg gue duga,Kalo Ainz-Sama Bejo banget,Masa pas Ainz-Sama pengen mengutarakan Kesalahanya Kedepan mereka berdua(Dan seharusnya menibulkan Efek buruk,terhadap Ainz Sediri),Malah Tambah dipuja lagi Sama Shaltear dan Aura,Gila Bejo bangat Ni Raja

    BalasHapus
    Balasan
    1. kan sebelumnya sudah dijelasin gan, pas Shaltear sama Aura diberi tugas.
      mereka berdua terlalu mengagung"kan Ainz, tp Ainz sendiri ketika melakukan kesalahan pasti selalu ada aja hal yg ngebuat dia jadi hoki.
      jd gabisa menyangkal, terlebih anak buahnya jg terlalu mengagung"kan, lalu harga diri Ainz sebagai seorang atasan jg ngaruh

      Hapus
  32. Sankyu overlord vol.11 bab 5 bag.5

    BalasHapus
  33. Sudah sejauh mana Ainz-sama membuat rencana-rencana untuk Sorcerous Kingdom? Tanya Demiurge dengan takjub lantaran pencapaian Tuannya. Lalu Ainz dalam hati menjawab " Besok ajah enggak " . Dan disitu saya ngakak hahahaha 😂😂😂

    BalasHapus
  34. Udah ksalahpahaman shaltear bkin ngakak tambah lagi kesalahpahaman Demiurge yg bkin ngakak.... konyol sumpah

    BalasHapus
  35. Ngakak min lanjut terus garapnya kalo bisa sampe end. Haha sorry min telat baru gabung sekarang, baru tau overlord udah jauh novelnya..

    BalasHapus
  36. Keberuntungan yg berkelanjutan

    BalasHapus
  37. Anjay. Sumpah ngakak, btw nie volume ampe 3 spesies di taklukin.wah sasuga Ainz-sama

    BalasHapus
  38. 10000 tahun😂😂😂

    BalasHapus
  39. update lagi min,udh volume 13 lho

    BalasHapus
  40. Buset 10rb tahun, untung keceplosannya pas sama Demiurge doang

    BalasHapus
  41. Kenapa ga ainz sama demiurge tampil stand up comedy aja

    BalasHapus
  42. Ainz-sama. Itu Pasti jawaban yang tepat untuk seseorang yang memandang dunia dari sudut pandang seluas itu. Tetap saja... betapa menakutkannya diri anda..”

    BalasHapus
  43. Ngakak setiap Ainz ngobrol sama Demiurge, penuh kesalah pahaman

    BalasHapus
  44. Ainz sebenernya pintar, hanya saja memang tidak sepintar demiurge, albedo, dn pandora 😂

    BalasHapus

Berkomentarlah dengan bijak! Tanpa ada SARA dan penghinaan.