Chapter 3 : The Baharuth Empire
Part 1
Albedo akan berangkat
menuju Kingdom Re-Estize di hari yang cerah, dan datang untuk mengantarkan
kepergian Albedo di halaman kediamannya.
Ada lima kereta mewah
yang diparkir di sana. Salah satunya adalah untuk Albedo dan yang lainnya
adalah untuk barang bawaannya. Satu kereta sisa mengandung hadiah-hadiah untuk
sang raja, untuk mengesankan mereka perbedaan kekuatan antara Kingdom Re-Estize
dan Sorcerous Kingdom. Dengan dikelilingi oleh 20 Death Cavalier yang Ainz
ciptakan.
Cukup sederhana
sebenarnya dengan hanya berteleport saja ke Kingdom, tapi mereka memilih untuk
tidak melakukannya.
Albedo dan
rombongannya bertanggung jawab untuk mendemonstrasikan kekuatan dari Sorcerous
Kingdom. Sebagian dari tujuan itu yaitu dengan menggunakan monster sebagai
ganti dari kuda-kuda untuk menarik kereta mereka; sebuah ancaman yang tersirat
jika boleh dikatakan.
“Kalau begitu,
Ainz-sama, tolong jaga diri anda untuk sementara.”
“Umu, hati-hatilah.
Kita masih belum menemukan orang-orang yang telah mencuci otak Shalltear. Oleh
karena itu kita tidak boleh mengesampingkan kemungkin bahwa mereka mungkin akan
memilih untuk mengendalikan dirimu, lalu menggunakanmu sebagai bagian dari
taruhan besar untuk memberikan kerusakan yang besar pula kepada Nazarick.”
“Tentu saja, saya akan
berhati-hati dan takkan pernah membiarkan ini meninggalkan diri saya.”
Albedo sedang memeluk
item kelas dunia di dadanya.
“Aku yakin memiliki
benda itu seharusnya telah mengeliminasi resiko tercuci otak oleh item kelas
dunia. Namun, pihak lawan mungkin tidak hanya terbatas pada item itu saja.
Ditambah lagi, memang itu adalah item kelas dunia yang paling kuat terhadap
obyek fisik, jangan lupa jika itu tidak seberapa berguna melawan target
individu.”
“Begitukah? Senjata
utama saya adalah versi transformasi dari ini...”
“Memang lebih lemah
dari item kelas divine spesialis. Meskipun begitu, masih sangat kuat sehingga
takkan pernah bisa dirusakkan atau dihancurkan. Yang ingin kukatakan adalah,
jangan ceroboh hanya karena kamu kuat. Meskipun aku tidak berpikir kamu akan
membuat kesalahan seperti itu...”
Setelah dipikir-pikir,
Albedo memang tak pernah pergi keluar hingga sekarang.
Ainz menempatkannya di
dalam Nazarick dan membuatnya berfungsi sebagai penjaga garis belakang. Karena
itu, Ainz merasa khawatir, seakan dia sedang membiarkan seorang anak yang pergi
keluar karena tugas sendirian untuk pertama kalinya.
“Tetaplah waspada dan
jangan lengah. Jika kamu merasa ada bahaya, segera mundur. Apakah kamu memiliki
item untuk teleportasi? Beberapa dari item itu membutuhkan waktu agar bisa
bekerja, jadi apakah milikmu bisa langsung bekerja? Beberapa musuh juga bisa
menghalangi teleportasi sebelum menyerang, apakah kamu sudah memikirkan cara
untuk menghadapi mereka? Mungkin juga ada musuh yang mengalihkan perhatianmu
dengan umpan sebelum mengepung dirimu. Jangan sampai dibodohi oleh kekuatas
musuh, ok? Meskipun aku dengar kamu sudah melalui latihan tempur agar bisa
meningkatkan fleksibilitasmu, kamu masih harus tetap mempelajarinya sedikit
lagi. Ditambah lagi—“
Ainz berpikir, bagus juga jika aku menasehati Shalltear
seperti ini sambil memikirkan taktik yang dia gunakan dalam melakukan PK.
Saat dia melakukan hal itu, dia mengguyur Albedo dengan aliran ucapan dengan
kecepatan seperti senapan mesin.
Sudah berapa lama dia
memikirkan segala macam serangan? Ainz baru bisa kembali normal setelah dia
menyadari Albedo sedang melihatnya dengan ekspresi gembira.
Ini benar-benar sangat
memalukan.
Ainz terbatuk.
“yah, begitulah. Aku
yakin dirimu, Albedo, tidak akan melewatkan persiapan dan segala macam tindakan
pencegahan. Maafkan sudah membuatmu terlambat. Berhati-hatilah ketika
bepergian.”
“Saya mengerti,
Ainz-sama.”
“Meskipun ini mungkin
tidak tepat ditanyakan sebelum kamu pergi, tentang Demiurge – tidak, lupakan
saja.”
“Dia seharusnya
baik-baik, seharusnya begitu?”
Jika Ainz menerima
semacam komunikasi dari Demiurge, dia tidak akan memiliki tumpukan pertanyaan.
Sebagai contohnya, Albedo tidak menolak pembentukan kembali Guild Petualang,
tapi akan lebih baik untuk menanyakan kepada Demiurge secara langsung ketika
dia kembali. Albedo terlihat terkejut, tapi setelah dia menyadari bahwa Ainz
tidak berniat membalas, dia mengeluarkan ekspresi lembutnya seperti biasa.
“Kalau begitu,
Ainz-sama. Sebagai Guardian Overseer, saya akan tunjukkan hasilnya kepada anda
sehingga tidak mempermalukan istana.”
“Tindakanmu tak pernah
mencederai posisimu.”
Memang benar, tepat
setelah dia mengingat gaya Albedo yang menaiki Ainz dengan gaya seperti gadis
penggembala sapi (cowgirl-style), tapi itu bukanlah sesuatu yang bisa diangkat
menjadi topik saat ini.
“Ada satu hal yang
ingin aku katakan. Memang kamu kebal terhadap penyakit, tapi mungkin saja dunia
di dunia ini memiliki penyakit yang bisa melewati imunitas itu, jadi
berhati-hatilah. Aku dengar bahwa sangat mudah sekali jatuh sakit di dalam
perubahan musim seperti ini.”
Transisi antara empat
musim sangat tidak jelas di dunia Suzuki Satoru.
Sebuah pemikiran
muncul di benaknya – apa yang akan dilakukan oleh Blue Planet jika dia ada di sini?
Di mungkin akan memiliki ekspresi dengan mata berkilauan seperti Albedo...
meskipun, apakah dia benar-benar bisa membuat ekspresi itu adalah urusan yang
sama sekali berbeda.
Kemudian, Albedo
menawarkan sebuah saran, dengan sebuah tatapan wajah seperti bunga yang baru
saja merekah:
“Ainz-sama! Saya, saya
tahu sebuah obat yang akan bekerja sangat baik terhadap penyakit!”
“Hoh...?”
Itu sangat
mengejutkan. Dia tidak menduga Albedo tahu obat-obatan yang hanya ada di dunia
ini.
Nfirea yang seorang
herbalist seharusnya tidak melakukan kontak dengan Albedo. Oleh karena itu, apa
jangan-jangan itu datangnya dari YGGDRASIL, atau mungkin sesuatu yang
diprogramkan oleh Tabula Smaragdina kepada dirinya? Rasa penasaran Ainz
sekarang meningkat, Ainz sangat menantikan apa yang akan Albedo katakan
selanjutnya.
“Sebuah ciuman!”
“...Sebuah ciuman?”
“Ya, ciuman
menghilangkan stres dan mengaktifkan sistem saraf parasympathetic. Ketika
efisiensi dari sitem saraf parasympathetic meningkat, performa sistem kekebalan
tubuh juga ikut meningkat. Dengan kata lain, jika mendapatkan ciuman, takkan
terkena penyakit!”
“Apa yang kamu katakan
kedengarannya tidak aneh..”
Dia mengingat
seseorang yang menyebutkan sesuatu tentang sistem saraf parasympathetic ketika
sedang bermain YGGDRASIL. Pasti yang itu. Namun, dia tidak merasa itu akan
efektif juga di dunia ini.
“Oleh karena itu, saya
menginginkan sebuah ciuman~”
Albedo menutup matanya
lalu mengerucutkan bibirnya.
Yang bisa dilihat Ainz
sekarang adalah seekor gurita.
Deskripsi itu mungkin
terdengar seperti mengolok sebuah kecantikan, tapi yang sebenarnya, tampang
Albedo tidak berkurang banyak. Lagipula, seorang wanita cantik akan tetap
cantik tak perduli apapun ekspresi yang muncul di wajahnya.
Pemikiran yang terlalu
cepat itu berkelebat di otak Ainz.
Ainz mempertimbangkan
untuk lari dari hal ini.
Dia ingin berkata,
“Tentu saja tidak”, tapi jelas sekali Albedo mengharapkan sebuah ciuman.
Ditambah lagi, ini adalah harapan dari seseorang yang akan pergi melaksanakan
tugas, jadi Ainz ingin membantu untuk memenuhinya, hingga batas tertentu.
Ditambah lagi, itu akan membuat sakit hati Albedo jika mengabaikan keinginan
dari putri Tabula Smaragdina.
Ainz memegang dahi
Albedo dengan satu tangan, dan menanamkan sebuah ciuman di pipinya. Meskipun
begitu, Ainz tidak memiliki kulit, jadi ciuman yang Ainz berikan tidak lebih
dari hanya sekedar menempelkan gigi depannya kepada Albedo. Ditambah lagi,
karena Ainz tidak memiliki air ludah, yang seharusnya bisa dirasakan oleh
Albedo adalah sesuatu yang kering dan keras menyentuhnya.
Meskipun ini
benar-benar memalukan, Ainz harus melakukannya.
Aku lega sudah menggosok gigi, meskipun aku
tidak makan apapun.
Setelah tangannya
meninggalkan dahinya, Ainz bertemu dengan tatapan mata Albedo yang lebar.
“Apa, ada apa?
Disamping itu, akan terlalu berlebihan mencium bibirmu, jadi pipi saja sudah
tidak apa. Apakah itu salah?!”
“..Saya tidak mengira
anda akan mempertimbangkannya sama sekali.”
Sebelum Ainz bisa
bertanya apa maksudnya, air mata mengalir dari sudut mata Albedo.
“Fueeeeen~”
Albedo menangis. Itu
bukan air mata buaya. Dia benar-benar menangis.
Setelah kejutan yang
lama ditunggu dari tekanan emosi Ainz muncul, Ainz cepat-cepat berusaha
melakukan sesuatu. Meskipun begitu, dia tidak tahu bagaimana harus terus maju.
Di masa lalu, ketika
dia membuat Albedo menangis di ruang harta, dia memikirkan sesuatu untuk
menenangkannya. Namun, tak ada yang muncul sekarang setelah Ainz membuatnya
menangis karena menciumnya. Apa yang akan dilakukan oleh si kaisar bocah cantik
itu (Jircniv) lakukan ketika saat-saat seperti ini? Meskipun dia terpikirkan
tentang topik itu, kelihatannya tak ada satupun pemandangan yang disaksikan
oleh Ainz bisa digunakan untuk menutup situasi seperti itu.
“Albedo, tolong jangan
menangis.”
Ainz mati-matian ingin
meminta bantuan kepada pelayan yang ada di belakangnya, tapi Ainz sudah merasa
cukup malu. Dia tidak bisa membuat malu dirinya lebih jauh.
“Albedo, jangan
menangis.”
Ainz menarik Albedo ke
dalam dekapannya dan dengan lembut menepuk punggungnya.
Mereka tetap seperti
ini untuk sementara, lalu Albedo sesenggukan. Kelihatannya air mata Albedo
sudah berhenti.
Ainz melepaskan tangan
yang sedang memegang Albedo, saat rasa lega memenuhi dirinya.
“Apakah kamu baik-baik
saja, Albedo?”
“Ya, Ainz-sama.
Maafkan saya karena sudah membuat anda melihat sisi memalukan dari diri saya.”
Meskipun ternoda oleh
air mata, senyumnya masih cantik.
Hanya ada satu alasan
dia menangis.
Perut Ainz mulai sakit
setelah menyadari betapa kejamnya dia. Saat itu, dia berpikir tidak apa, karena
permainan itu akan segera berakhir. Jika saja dia tidak berpikir demikian, dia
tidak akan menangis seperti ini.
“Begitukah... yah,
memang sudah waktunya, seharusnya kamu bisa pergi dengan tenang.”
“Saya mengerti,
Momonga-sama!”
♦ ♦ ♦
Kelambut di kereta
yang ditumpangi terbuka, dan melalui kelambu itu, Ainz melihat Albedo
melambaikan tangan ke arahnya. Sebagai balasan, Ainz juga melambaikan tangan
kepadanya.
Ini adalah pemandangan
yang bisa ditemui ketika perpisahan di kereta api yang sering bisa dilihat di
televisi.
Kereta tersebut
berjalan perlahan, dan para prajurit mulai bergerak pula.
Ainz menatap sampai
dia tidak bisa lagi melihat kereta Albedo, dan saat dia menatap ke kejauhan,
dia mengeluarkan perintah yang berat dan suram.
“Lupakan semua yang
terjadi di sini.”
“Dimengerti.”
Ainz berjalan melewati
pelayan itu, yang kepalanya direndahkan. Ainz tidak mungkin bisa melihat
tampang macam apa yang muncul di wajahnya.
Pertamax
BalasHapusOk update juga akhir nya
BalasHapusterus semangat min, selalu ditunggu-tunggu update tannya. sankyou
BalasHapusmakasih mimin update-an nya, seperti biasa update-an selanjutnya dinanti sekali
BalasHapusHueeeee
BalasHapusBlue planet-san....
BalasHapusAinz akhirnya muncul juga..
BalasHapus#terharu
Mimin sangkyu
BalasHapusthanks min
BalasHapusAmazing Update Min..
BalasHapusWow ternyata ada sisi romantisnya juga,,ainz Samma,,fufufufu ������
BalasHapussangkyu om mimin, keep spirit....
BalasHapuskeren dan terimakasih yang sebesar besar nya pada semua orang yang bersangkutan dalam pembuatan tulisan ini terutama admin-sama . . . .
BalasHapusSaya baru tau kalau ada yg garap LN nya, makasih bnyak untuk tranlatin LN nya.. :)
BalasHapusHaha
BalasHapus
BalasHapussankyu overlord vol.10 bab 3 bag.1
hmm ternyata albedo lebih suka maggil momonga dari pada ainz.
BalasHapusKarna di anime episode 1 di setingan albedo di tulis "dia sangat mencintai momonga" jdi mklum lbh suka pnggilan momonga sama
BalasHapusNice
HapusSalah satu Impian albedo akhirnya terwujud😂,yaitu dipeluk momonga
BalasHapusMantap min lanjut terus
BalasHapusAkhirnya impian albedo tercapai...pengen ngakak sekaligus terharu Ama ketekunan nya si albedo
BalasHapusKalo aja momonga punya ekspresi pasti udah ancur reputasinya sejak volume 1 😂😂
BalasHapusMau nanya,albedo nak anak ainz.
BalasHapusMacamana buat nya coba?
😅😂😂
Bisa aja klo ganti ras (race)
HapusGw pernah baca di dojin kalo mau h-meal gausah ngentd
HapusTapi tinggal ngirim mana ke rahim :v
But yhaag itu cuma dojin
Tapi kan albedo maunya ngent😂😂😂
HapusLiat di n hentai ad yang AlboredoXains(versi ganti rasa)
BalasHapusEntit
BalasHapusNice min 👍
BalasHapusTerharu, melihat albedo menangis.
BalasHapusKalau ainz adalah manusia yg melihat npc bukan dari anak teman² nya, selera ainz/suzuki setoru adalah albedo
BalasHapusJadi, ciuman dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mungkin bisa jadi salah satu solusi di masa pandemi gini..
BalasHapus