Chapter 2 : The Re-Estize Kingdom
Part 1
Item magic di sakunya bergetar, kemudian Climb
mengeluarkannya.
Itu adalah sebuah jam saku, sangat pas di telapak tangannya, dengan tiga jarum - jam, menit, dan detik - yang mengelilingi lingkaran dengan dua belas angka.
Sementara jam mekanis yang besar ada, jam saku pribadi hanya ada dalam Kingdom sebagai item magic. Karena jam saku berhubungan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, mereka cukup murah, diantara item magic lain. Walau begitu, itu bukanlah barang yang bisa didapatkan orang biasa.
Climb meminjam jam saku yang kini ia pegang, dan benda itu berbeda dari item magic biasa karena ia memiliki kemampuan magis. Nama jam itu adalah Twelve Magical Power (Dua Belas Kekuatan Magic). Sekali sehari, ketika jam mencapai waktu yang ditetapkan, akan melepaskan magic.
Namun, seseorang harus membawa jam saku itu selama setidaknya satu hari penuh untuk menikmati kemampuan itu, jadi Climb - yang baru saja memperoleh jam saku ini - tidak bisa menggunakan magicnya.
"Hm ? Apakah sudah waktunya ? Cepat juga ... "kata gadis yang tampaknya melihat tanpa tujuan di langit biru. Tentu saja, kata-kata itu ditujukan kepada Climb.
Itu adalah sebuah jam saku, sangat pas di telapak tangannya, dengan tiga jarum - jam, menit, dan detik - yang mengelilingi lingkaran dengan dua belas angka.
Sementara jam mekanis yang besar ada, jam saku pribadi hanya ada dalam Kingdom sebagai item magic. Karena jam saku berhubungan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, mereka cukup murah, diantara item magic lain. Walau begitu, itu bukanlah barang yang bisa didapatkan orang biasa.
Climb meminjam jam saku yang kini ia pegang, dan benda itu berbeda dari item magic biasa karena ia memiliki kemampuan magis. Nama jam itu adalah Twelve Magical Power (Dua Belas Kekuatan Magic). Sekali sehari, ketika jam mencapai waktu yang ditetapkan, akan melepaskan magic.
Namun, seseorang harus membawa jam saku itu selama setidaknya satu hari penuh untuk menikmati kemampuan itu, jadi Climb - yang baru saja memperoleh jam saku ini - tidak bisa menggunakan magicnya.
"Hm ? Apakah sudah waktunya ? Cepat juga ... "kata gadis yang tampaknya melihat tanpa tujuan di langit biru. Tentu saja, kata-kata itu ditujukan kepada Climb.
"Sepertinya begitu," Climb menjawab gadis tersebut - Tina, anggota dari kelompok petualang adamantite "Blue Rose".
"Hm ~ Sulit untuk mengetahui waktu ketika kita sedang melamun."
Pernyataan itu bisa dengan mudah dibantah.
Sejak awal, Tina bukan melamun. Dia sedamg menjaga pintu utama gedung di belakang Climb. Meskipun dia telah mengatakan hal-hal seperti "Apakah sudah waktunya" dan "Cepat juga", faktanya adalah ia memiliki persepsi yang sangat akurat terhadap waktu.
Ada beberapa orang di komunitas petualang yang persepsi waktunya secara alami tajam. Khususnya, banyak orang dalam profesi thief (pencuri) telah melatih kemampuan tersebut. Itu sangat penting bagi mereka, mengingat bahwa mereka sering dibutuhkan untuk bergerak secara independen pada operasi sembunyi-sembunyi.
"Hm ? Apakah kamu hendak mengatakan sesuatu ?"
"Tidak, nggak juga."
Tina menjawab dengan "benarkah," ketika dia mendengar jawaban Climb ini, dan kemudian melihat langit lagi.
Tina sedang menyembunyikan sesuatu. Namun, tidak mungkin orang seperti Climb bisa bertanya mengapa dia berbohong.
Dari awal, mereka tidak punya uang untuk menyewa Tina dan kawan-kawan; mereka hanya secara kebetulan beroperasi di daerah yang sama. Mengingat kurangnya tenaga kerja, dia tidak bisa berbuat apapun yang mungkin membuatnya jengkel.
"Kalau begitu, aku akan melapor kepada Putri."
"Sampai jumpa lagi~"
Climb berbalik ke arah gedung yang ia telah lindungi selama ini.
Climb telah melihatnya ketika sedang dibangun beberapa kali, tetapi ini adalah pertama kalinya ia melihat gedung itu setelah selesai. Ukuran bangunan - dan kehadiran kekasihnya di dalamnya - mengisi lubuk hati Climb dengan kehangatan.
Setelah membuka pintu, aroma unik kayu yang baru selesai dibangun mencapai hidung Climb.
Dia maju ke depan, dan setelah melewati koridor, ia membuka pintu ke ruang di bagian dalam bangunan.
Dalam ruangan itu terdapat sang tuan.
Dia adalah seorang putri yang sangat cantik, Renner.
Di sekelilingnya ada beberapa anak.
Cara dia tersenyum dengan lembut kepada anak-anak gaduh itu dan postur tubuh yang ia ambil untuk mendengarkan kata-kata mereka membuat semua yang melihatnya seperti orang suci.
Saat Climb melihat adegan yang indah ini, Climb seperti tak dapat bicara apapun lagi.
Dia takut bahwa ia akan merusak pemandangan suci yang ada di depannya. Hal yang sama berlaku pada wanita yang berdiri di depan jendela, tidak satupun dari mereka berani melakukan hal-hal yang tidak perlu.
Namun, seseorang dalam ruangan itu tidak terpikirkan hal yang sama.
"Oi, bocah nakal itu sudah datang. Nah, Sudah waktunya. "
Renner mengangkat kepalanya menanggapi suara dingin yang datang dari dalam topeng, dan melihat langsung ke arah Climb.
Climb bisa melihat dirinya terpantul dalam mata yang mengingatkan dia dengan batu safir.
"... Sayang benar-benar minta maaf sedalam-dalamnya, Renner-sama. Sudah waktunya kembali ke Istana. "
"Benar juga ~ Kalau begitu, meskipun ini menyakitka, tapi aku harus pergi."
Anak-anak serempak mengeluh "Ehhhhhh ~", dengan suara penuh dengan kerinduan dan keengganan. Mereka tidak akan membuat suara seperti itu jika Renner tidak benar-benar menjerat hati mereka.
Menanggapi anak-anak itu, wanita-wanita lain buru-buru langsung bertindak. Mereka menepuk-nepuk anak-anak untuk menenangkan mereka, dan menarik anak-anak yang lebih lambat dalam menenangkan diri dari samping Renner.
"Semuanya, bisakah saya datang untuk bermain lagi dengan kalian lain kali ?"
Anak-anak dengan penuh semangat menjawab mengiyakan pertanyaan Renner ini.
"Kalau begitu, lain kali kita akan memasak. Climb, mari kita pergi, Anda juga Evileye-san."
"Hm ~ Yah, aku juga pengawalmu, meskipun kamu tidak mengatakannya – kendati ini bukan permintaan, melainkan lebih seperti kebetulan kita jalan bareng. Jangan khawatir, aku akan berada di belakangmu."
Kelompok ini keluar dari gedung saat sebuah kereta yang ditarik oleh kuda mendekat ke arah mereka.
Tina memasuki kereta tanpa sungkan. Meskipun tampaknya dia seperti bersikap kurang ajar, ia hanya memastikan keselamatan di dalam kereta. Tak lama setelah itu, Renner, Climb dan akhirnya Evileye masuk satu persatu, kemudian keretapun berangkat.
Dalam kereta yang berjalan tidak rata, Evileye pun mau tidak mau bergumam:
"... Pasti cukup sulit untuk membangun sebuah panti asuhan seperti itu."
"Cukup sulit ?"
"Ya. Banyak orang yang mengatakan hal yang sama. Darimana kau mendapatkan semua uang untuk dihabiskan untuk tempat seperti itu ?"
Renner memegang dagunya dengan satu tangan, lalu sedikit memiringkan.
"Kurasa tidak, ya kan? Onii-sama (Panggilan kepada kakak yang sangat dihormati) cukup senang mendengarkan permintaanku. Selain itu, karena dunia sudah seperti inilah, maka kita harus menjaga anak-anak tersebut, benarkan?"
Evileye sedikit mengangkat dagunya, seolah-olah untuk mengizinkan dia melanjutkan bicaranya.
"Seperti yang kita semua tahu, penguasa Sorcerous Kingdom telah menyebabkan banyak kematian. Akibatnya, aku yakin ada banyak anak yatim yang telah kehilangan orang tua mereka. Dengan demikian, panti asuhan ini dibangun untuk melindungi anak-anak yatim tersebut. Ditambah lagi, wanita-wanita yang telah kehilangan suami mereka juga akan membutuhkan tempat untuk bekerja, ya kan?"
"Sorcerer King, huh ... baik, kita akan membicarakan dia nanti saja. Bukankah uang itu sebaiknya dihabiskan untuk hal lainnya selain dari bocah-bocah itu ? Jika kamu bertanya kepadaku, yang lemah kehilangan nyawa mereka adalah hal yang lumrah di dunia ini,benar kan?"
"Itu tidak benar."
Pernyataan Renner jelas dan ringkas. Tidak seperti nadanya yang barusan, ucapan itu penuh dengan kekuatan yang luar biasa.
"Menyelamatkan yang lemah adalah sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh yang kuat. Dan…"
Climb merasa mata Renner tiba-tiba berbalik kepadanya.
Mungkin –
Gambaran dirinya sebagai seorang anak muncul dalam pikiran Climb.
Mungkin Sang putri membangun panti asuhan tersebut karena ia ingat keadaan Climb waktu itu. Di satu sisi, itu adalah untuk mencegah anak-anak seperti Climb muncul lagi.
Gelombang panas melintasi dadanya.
Tentu saja, ia tidak bisa memastikan pikiran sang putri yang sebenarnya. Meski begitu, Climb tidak ragu bahwa memang seperti itu.
"Yah, beberapa orang mungkin akan berpikir demikian, dan rasanya salah memaksakan pandanganku sendiri kepada orang lain. Tapi tetap saja, apakah kamu harus membuatnya sebesar itu?"
"Tentu saja. Lagipula, kita harus mempertimbangkan bahwa kita akan mendapatkan banyak anak di masa depan, dan akan ada orang lain dari daerah-daerah tersebut yang secara langsung dikelola oleh Pihak istana. Dengan berpikir seperti itu, bahkan sebuah bangunan dengan ukuran sebesar itu mungkin belum cukup besar. Anak-anak adalah harta karunku, dan kita harus merawat mereka untuk memastikan mereka tidak berjalan di jalan yang salah."
"Hmmm. Hime-sama(Tuan Puteri), itu adalah hal yang masuk akal dan cerdas."
"Apa yang ingin coba kamu katakan, Tina ?"
"Aku sedang berpikir tentang bagaimana anak-anak itu hidup nantinya tanpa orang tua mereka, Evileye."
"Itu ... Jadi begitu ... karena kita tidak bisa meluangkan tenaga kerja yang berharga untuk mengisi jumlah tentara yang berkurang pesat, kau menggunakan alternatif lain untuk menjaga ketertiban umum ... jadi begitu."
"Seseorang bisa menjalani kehidupan yang baik dan benar di bawah pengawasan. Tetapi orang-orang akan berakhir mengikuti hasrat mereka sendiri jika tidak berhati-hati. Dan kemudian, ketika mereka melakukan kejahatan-kejahatan itu, mereka akan jatuh ke dalam kejahatan yang lebih dalam. Dengan demikian dosa kecil tumbuh lebih besar, seperti bola salju yang menggelinding, jadi kita tidak boleh membiarkan kesempatan seperti itu muncul. Namun, karena sulit, kita menggunakan metode ini untuk mengurangi kesempatan tersebut. "
"Hm. Jadi yang ingin kamu katakan, '—Tidak semua orang memiliki kemauan yang kuat', lalu?"
"Nah, orang-orang pernah mengatakan hal seperti itu tentang dirimu sebelumnya, Evileye –
mungkinkah itu mengganggumu ?"
"Kurasa dia sudah berkata demikian tiga kali."
Sementara separuh kedua dari ucapan tersebut adalah sesuatu yang tidak bisa dipahami oleh siapapun kecuali Evileye dan Tina, bagian pertama cukup sederhana, bahkan Climb pun bisa mengerti.
Anak-anak yang telah kehilangan orang tua mereka sering berpaling kepada kejahatan untuk bertahan hidup. Jika itu terjadi, bahkan Eight Fingers yang melemah akan segera kembali dengan kekuatan penuh, yang mana akan semakin memperburuk keamanan ibukota kerajaan.
Dengan kata lain, Tuannya yang tercinta telah mengambil tindakan pencegahan untuk masa depan.
Namun – Renner bertanya kepada Evileye dengan nada penasaran:
"–Apa artinya itu?"
"Oi ... apakah kami membaca hal ini terlalu dalam? Atau apakah ini hanya suatu sandiwara ?"
"Hm ~ sekilas itu tampak cukup asli."
"Nah, jika kau berkata demikian, maka itu pasti benar. Aku merasa hatiku tergerak seakan karena hal yang palsu. "
"Yah, rasanya dirimu seperti memutuskan untuk menurunkan pendapatmu terhadapkku secara tiba-tiba... tapi itu memang benar. Aku memikirkan banyak hal lho? Sekarang ini, panti asuhan itu memberikan pendidikan dengan derajat tertentu, dan ketika kita mulai mengetahui individu-individu yang berbakat di antara mereka, bangsawan-bangsawan lain pasti akan mulai meniru kita. Karena itu, kita membutuhkan anak dengan jumlah tertentu... Meskipun itu bukan sesuatu yang benar-benar bisa dibanggakan."
Sementara separuh kedua dari ucapan tersebut adalah sesuatu yang tidak bisa dipahami oleh siapapun kecuali Evileye dan Tina, bagian pertama cukup sederhana, bahkan Climb pun bisa mengerti.
Anak-anak yang telah kehilangan orang tua mereka sering berpaling kepada kejahatan untuk bertahan hidup. Jika itu terjadi, bahkan Eight Fingers yang melemah akan segera kembali dengan kekuatan penuh, yang mana akan semakin memperburuk keamanan ibukota kerajaan.
Dengan kata lain, Tuannya yang tercinta telah mengambil tindakan pencegahan untuk masa depan.
Namun – Renner bertanya kepada Evileye dengan nada penasaran:
"–Apa artinya itu?"
"Oi ... apakah kami membaca hal ini terlalu dalam? Atau apakah ini hanya suatu sandiwara ?"
"Hm ~ sekilas itu tampak cukup asli."
"Nah, jika kau berkata demikian, maka itu pasti benar. Aku merasa hatiku tergerak seakan karena hal yang palsu. "
"Yah, rasanya dirimu seperti memutuskan untuk menurunkan pendapatmu terhadapkku secara tiba-tiba... tapi itu memang benar. Aku memikirkan banyak hal lho? Sekarang ini, panti asuhan itu memberikan pendidikan dengan derajat tertentu, dan ketika kita mulai mengetahui individu-individu yang berbakat di antara mereka, bangsawan-bangsawan lain pasti akan mulai meniru kita. Karena itu, kita membutuhkan anak dengan jumlah tertentu... Meskipun itu bukan sesuatu yang benar-benar bisa dibanggakan."
“Bukan,
aku bisa mengerti mengumpulkan anak-anak itu karena alasan tersebut, dan itu
juga sangat terpuji. Jika kamu bisa benar-benar menghasilakn sesuatu, itu akan
layak mendapatkan pujian. Hanya saja orang-orang yang akan curiga jika kamu
melakukan sesuatu tanpa mengharapkan apapun sebagai imbalannya.”
“Hati
Evileye memang rumit karena dia bekerja terlalu keras.”
“Oi!
Kamu juga bertipe sama sepertiku, ya kan?”
“Tentu
saja tidak. Aku sangat suci. Hanya kamu yang sudah ternoda.”
Cheh! Suara
ledakan cemoohan datang dari balik topeng.
“Yup,
yup. Brain-san memberiku ide untuk membangun panti asuhan.”
“Brain
Unglaus, huh. Apa yang terjadi dengannya. Kenapa dia tidak terlihat hari ini?”
“Brain-san
sednag sibuk dengan hal lain. Dia sedang berkeliling di sekitar ibukota saat
ini.”
“Hoh?
Jangan-jangan ada yang lebih penting dari sekedar melindungi sang putri?”
“Ya,
dia sedang melakukan sesuatu agar bisa memenuhi harapan dari mendiang Kapten
Warrior. Dan, tentang Kapten Warrior... yah, terima kasih atas bantuanmu.”
Tina
memicingkan matanya, seakan ingin menyembunyikan perasaannya.
“Yah,
aku merasa sangat jengkel wajah cantik dari pemimpin kita yang kejam menjadi
terluka.”
“Aku
minta maaf sekali tentan gitu. Tolong biarkan aku meminta maaf sebagai ganti
dari ayah.”
“Aku
tahu kamu sudah minta maaf kepada si bos, yang mana itulah kenapa aku
memaafkanmu.”
“Terima
kasih banyak.”
“...kelihatannya
suatu ketika, ucapan dari yang telah tiada lebih kuat daripada yang masih
hidup.”
Untuk
sesaat, Evileye menatap keluar kereta saat dia sedang tenggelam dalam
bayangannya. Tentu saja, itu hanya sesaat.
“Ngomong-ngomong,
apa yang sedang dilakukan oleh Brain Unglaus?”
“Yah,
Kapten Warrior telah bilang kepada Brain, dia berharap agar Brain mau
menggantikannya sebagai Kapten Warrior, tapi dia merasa dia tidak bisa memenuhi
tugas tersebut. Oleh karena itu, dia sedang mencari seseorang yang cocok untuk
menjadi Kapten Warrior selanjutnya lalu dia akan melatih orang tersebut.”
“Jadi
dia sedang mencari seseorang yang bukan berasal dari kalangan bangsawan... Oh
begitu – lagipula, baik Gazef dan Brain adalah rakyat biasa. Jadi dia berpikir
di arah tersebut. Dan apa yang kamu ambil dari hal itu adalah-“
“-Benar
sekali, untuk membangun panti asuhan. Lain kali, aku akan mengunjungi anak-anak
itu dengan Brain-san. Kita semua tidak tahu, mungkin saja ada anak yang
berbakat diantara mereka.”
“Yah,
aku tidak setanggap itu,” kata Tina. “Bagaimana denganmu, Evileye?”
“Kamu
tak bisa membedakan bakat magic dengan sekali tatap. Setidaknya, mereka harus
melalui banyak latihan magic sebelum aku bisa memahami secara kasar apakah
mereka bisa menggunakan magic atau tidak. Ditambah lagi, itu hanya berlaku bagi
arcane magic. Jika anak-anak itu berbakat pada spiritualisme dan magic divine
malahan,aku tidak akan bisa melihat apapun.”
Renner
pun berkata “Hmmmm~” dengan nada yang bimbang, lalu senyum merekah di wajahnya.
“Lalu,
di masa depan, kurasa kita harus mengundang segala macam orang ke panti asuhan
lalu biarkan mereka melihat bakat dari anak-anak itu.”
Renner
sedang melihat mereka berdua, setidaknya mencoba menyampaikan sesuatu dengan
tatapannya. Sampai batas tertentu, tindakan seperti itu lebih persuasif
daripada omongan sebenarnya.
“...Itu
sangat naif. Tapi jika dia, ah—“
“Maafkan
aku, Evileye, jika saja itu pemimpin kita yang kejam—“
“—Ya.
Tetap saja, aku tidak akan setuju dengan mudah, meskipun dia, ya kan? Lagipula,
kita membutuhkan remunerasi dalam jumlah tertentu untuk ini – karena kita sudah
dipekerjakan, kita perlu pembayaran minimal. Disamping itu, jika kita tidak
mendapatkan apapun, akan buruk bagi yang lainnya juga. Itu juga akan melanggar
peraturan para petualang. Ditambah lagi, sebuah harga harus dibayarkan untuk
teknik mengajar.”
“Yah,
aku memang setuju dengan apapun yang kamu katakan, tapi aku minta maaf.
Sebenarnya, aku tidak punya uang...”
Renner
menggantungkan kepalanya merasa kecewa saat berkata demikian.
Putri
ketiga adalah cadangan diantara para cadangan, dan tak ada yang mengharapkan
apapun dari Renner selain dari kemampuannya untuk bisa menggabungkan keluarga
kerajaan dengan keluarga bangsawan melalui pernikahan. Karena itu, tak ada
bangsawan yang mendukungnya, dan oleh karena itu dia kekurangan uang untuk
dihabiskan sendiri sesukanya. Tentu saja, ini bukanlah sebuah kesulitan bagi Renner,
yagn hidup sederhana. Namun, tidak mungkin Putri Pertama atau Kedua akan
mentolerir hal semacam ini.
Karena
itu, Climb bisa merasakan niatnya dengan tajam menembus armor yang dia pakai.
“Aku
perna dengar para putri semuanya memakai pakaian yang cantik dan hidup dengan
mewah...”
“Kenyataan
tidak sebagus itu. Tetap saja, kami tidak bisa bilang tidak ada putri yang
seperti itu.”
Saat
Climb menatap mata Putri Renner dengan kekaguman, sebuah emosi yang tidka bisa
dia utarakan bergulung di dalam hati Climb.
Bagaimana
dia ingin memberikan kehidupan semacam itu kepada orang yang paling cantik dan
palig baik jiwanya di dunia ini.
Di
sisi sebaliknya, semau ini memang karena dia. Climb yang bisa berdiri di sini
sekarang karena dia telah menyelamatkan Climb. Seketika itu, Renner memutar
wajahnya, lalu matanya yang berkilauan bertemu dengan mata Climb dari samping.
“—Sedang
memikirkan sesuatu, Climb?”
“Ah,
tidak, bukan apa-apa Renner-sama.”
“Begitukah?
Yah, jika kamu sedang memikirkan sesuatu, kamu harus mengutarakannya. Lagipula
kita harus saling membantu satu sama lain di waktu susah.”
“Ah,
ya! Terima kasih banyak!”
“Oi,
maaf sudah menyela kalian sepasang burung yang dimabuk cinta, tapi aku
benar-benar tidak bisa menurunkan kemampuanku dengan gratis. Tak perduli apapun
yang dia katakan, aku masih akan meminta bayaran yang layak.”
“Aku
akan berjuang memenuhi harga yang kamu minta.”
Renner
menurunkan kepalanya.
“Hmm~
tapi apa yang ingin kamu tahu apakah mereka punya bakat atau tidak, ya kan
Hime-sama? Jika itu adalah aku, aku bisa melihat gerakan mereka, tapi bagaimana
denganmu, Evileye?”
“Ah,
aku akan menyamakannya denganmu. Kamu tidak bisa melihat kedalaman dari diri
seseorang hanya dengan melihat mereka melakukan beberapa latihan. Kemampuan
magic lebih internal daripada external. Ditambah lagi, auk mungkin terlihat
seperti seorang jenius dalam bidang kemampuan magic, tapi hanya itu. Aku tidak
memiliki kemampuan dari magic caster hebat dari Empire itu.”
“Jadi,
mengetahui bakat—“
“Bakat,
huh,” Renner menghela nafas. “Akan sangat membantu jika kita bisa mengetahuinya
ketika masih anak-anak. Itu juga akan membantu melunakkan para bangsawan yang
keras kepala terhadap rakyat biasa.”
“Kalau
begitu, bagiamana kalau mendirikan sistem identifikasi secara universal untuk
anak-anak yang berbakat? Ada mantra tingkat 3 yang bisa memastikan akan adanya
sebuah bakat. Namun, jika kamu ingin gambaran jelas dari apa bakat itu
nantinya, mungkin kamu perlu mantra yang lebih tinggi.. yah, pada akhirnya hanya
menjadi tebakan nganggur.”
“Benarkah?
Bisakah kamu benar-benar mengenali bakat-bakat itu?”
“yah,
aku tidak tahu apa yang membuat matamu berkilauan, tapi jangan terlalu
berharap. Aku pernah dengar ada mantra tingkat 3 yang hanya milik Spiritualist
yang bisa memastikan apakah seseorang di depan si perapal mantra memiliki
bakat. Meskipun begitu, jika saja ada mantra seperti itu, bagian yang paling
menyusahkan adalah setelahnya. Kmau harus belajar untuk mengembangkan bakat
tersebut dengan benar. Dan juga sangat besar kemungkinannya setelah mengungkap
bakat itu, hanya akan berakhir sebagai kemampuan yang percuma.”
“begitukah...”
Cahaya
di mata Renner meredup.
“Kurasa
akan lebih baik untuk menguji mereka dengan berbagai cara. Buat mereka berdiri
di bawah air terjun, atau buat mereka menghirup obat tidur yang relatif aman
untuk bisa masuk ke dalam mode hipnotis. Kelihatannya, itu akan membuatmu bisa
merasakan natural talent milikmu
sendiri, dengan bercampur yang lainnya.”
“Benarkah?...Hm,
apakah itu asli?”
“Ara,
apakah kamu juga memiliki natural talent
juga, Evileye-san?”
Saat
ini, Evileye yang sampai sekarang cerewet tiba-tiba terdiam. Kelihatannya ada
seseorang yang mengangkat topik yang tidak ingin dia diskusikan.
Namun,
tuannya tidak cukup tahu sehingga bertanya.
“Bisakah
kamu katakan kepadaku bakat macam apa itu?”
Bukannya
dia tidak senang dengan pertanyaan yang setajam itu, tapi kenyataannya adalah,
dia cenderung demikian. Seseorang mungkin akan berkata dia tidak tahu bagaimana
cara membaca aliran percakapan, atau mungkin dia secara tidak sengaja bertanya
tentang hal yang biasanya sangat sulit untuk diangkat.
Bukan
karena dia tidak perduli dengan pihak lain, hanya karena dia besar di dalam
keluarga kerajaan.
“Mengapa
kamu gembira sekali dengan pertanyaan seperti ini?”
“Hanya
ada sedikit orang yang memiliki bakat seperti itu di sekitarku, jadi aku ingin
tahu kemampuan macam apa yang kamu miliki, Evileye-san.”
“Begitukah.
Yah, karena sudah sampai disini, aku mungkin akan bilang saja kepadamu.”
Evileye
mencondongkan tubuhnya ke depan, dan Renner -
wajahnya sudah dipenuhi dengan kegembiraan – condong ke depan pula.
Natural talent suatu
ketika bisa berperan sebagai kartu as, dan ini pun berlakukan lebih dalam bagi
para petualang. Sementara Climb tidak berpikir Renner akan besar mulut
mengumumkan rahasia itu, Climb merasa ini adalah sesuatu yang tidak seharusnya
dibagikan dengan entengnya.
“Ini
bukanlah sesuatu yang benar-benar aku ingin orang lain dengar, jadi bisakah
kamu dekatkan telingamu?”
“Baiklah.”
Renner
semakin mendekatkan telinganya kepad Evileye.
Lalu-
“MEMANGNYA
AKU MAU BEGITU SAJA MEMBERITAHUKAN HAL SEPENTING ITU!!!”
Suaranya
yang marah bergema ke seluruh penjuru kereta.
Tina
terlihat sudah mengantisipasi hal ini, dan sudah menutup telinganya sebelum ini
terjadi.
“Jahatnya!
Telingaku berdengung!”
Renner
melemparkan dirinya ke dalam pelukan Climb. Sebuah suara efek yang cocok dengan
ini adalah pomf.
Renner
melihat ke atas dari dada Climb, matanya berkilauan dengan air mata.
Climb
langsung menyingkirkan pemikiran seperti “Dia manis”, “Baunya harum” dan
hal-hal tidak berguna lainnya dari otaknya. Sangat terlarang memiliki fantasi
seperti itu terhadap tuannya sendiri.
“Evileye-sama,
aku mengerti bagaimana perasaanmu, tapi bisakah aku memintamu untuk memaafkan-“
“—Ah?
Bocah, dia menjadi seperti ini karena kamu terus-terusan memanjakannya, ya
kan?”
“Itu,
bukan seperti itu, Aku, bukannya aku memanjakan tuan putri atau...”
Meskipun
dia ingin memanjakannya, tidak mungkin dia bisa melakukan itu.
“Ya,
aku merasa bahwa Climb bisa dan harusnya memanjakanku lebih jauh lagi. Aku
setuju dengan apa yang kamu katakan, Evileye-san.”
“Tidak,
tidak, itu tidak benar, Tuan Putri, rasanya salah..”
“Tentu
saja tidak! Jika kamu lebih memanjakanku, aku bisa menerima omelan seperti
lebih mudah. Oleh karena itu kamu harus lebih memanjakanku. Mari kita mulai
dengan tidur-tiduran sama-sama seperti dulu ketika masih kecil. Ayo,
Evileye-san silahkan teruskan!”
“Ugh,
baiklah, aku memang bodoh... bagaimanapun juga, aku tidak ingin bilang kepada
orang lain tentang bakatku, nak. Paham?”
“Apakah
itu benar-benar bahaya?”
“Ah,
ya. Itu adalah kartu as milikku. Jika aku menggunakannya... ya, itu akan
seperti jika pedang pemimpin kami yang mengamuk. Itu bisa dengan mudah menggila
seluruh negeri.”
Kelihatannya
ada beban yang berat di dalam suara Evileye saat berkata demikian.
Tetap
saja, suara bingung “Hm?” meluncur ke atas dari dada Climb. Dia ingin melihat
ke bawah, tapi jika dia melakukannya, itu akan membuatnya sangat paham dengan
kenyataan bahwa Renner sangat dekat dengannya. Tidak mungkin dia bisa melakukan
itu.
Climb
berpikir ingin mendorong Renner, tapi setelah menerima tubuhnya yang lembut dan
rapuh sebagai pertimbangan, dia tidak tahu seberapa banyak kekuatan yang
seharusnya digunakan.
Saat
hati Climb terus berdebar, percakapan berlanjut tanpa dirinya.
“Pedang
yang dibawa oleh Lakyus?”
“Ah,
menurut dia, ketika pedang itu mengamuk, itu akan menyebabkan konsekuensi yang
fatal. Sebuah kota, tidak, sebuah negeri, kalau tidak salah? Kelihatannya itu
akan benar-benar menyapu habis. Dia pernah bilang sesuatu tentang menggunakan
sebagian kekuatannya untuk menekannya...”
“Jadi
itu yang terjadi... aku tidak tahu sama sekali...”
Climb
belum bilang kepada tuan putrinya tentang pedang iblis itu.
“Sebaiknya
tidak usah dihiraukan. Pemimpin kejam kita tidak menyebutkan itu kepada kalian
berdua karena dia tidak ingin kalian khawatir. Aku akan lega jika kamu terus
pura-pura tidak tahu.”
“...Ternyata
begitu. Aku mengerti. Kalau begitu aku akan melakukan seperti yang kamu
katakan.”
“Ngomong-ngomong,
apa yang terjadi dengan Aindra-sama? Aku belum melihatnya baru-baru ini..”
“Hm?
Kurasa tidak ada yang menyebutkannya, ya kan? Putri, apakah kamu tidak bilang
kepadanya?”
“..Aku
lupa. Kelihatannya dia sedang berlatih dengan Gagaran-san dan Tia-san.”
Evileye
seakan menerima tugas verbal dari Renner dan melanjutkan.
“Dua
orang itu kehilangan nyawa ketika pertempuran dengan Jaldabaoth, Demon Lord
yang menyerang Kingdom. Tentu saja, mereka dihidupkan lagi setelah itu, tapi
itu menghabiskan jumlah energi kehidupan mereka yang besar. Oleh karena itu,
mereka harus berada dalam bahaya, mengarungi ujung dari hidup dan mati lagi
untuk meraih kekuatan mereka.”
“Sebenarnya,
aku berharap bisa pergi dengan mereka.”
“Tetap
saja, jika kamu melakukah itu, kamu akan mulai menggantungkan metode tersebut
entah dari suatu tempat di dalam hatimu. Jalan terbaik untuk memperoleh
kekuatan adalah melalui sejumlah kecil pertarungan-pertarungan pendek.”
“Aku
meragukannya.”
“Umu,
memang terlihat sebagai sebuah cara yang efektif untuk lair-bellup (level up / menaikkan level).. yah, jika kamu
benar-benar mengandalkan metode tersebut, mungkin kamu takkan bisa mengulur
waktu ketika orang-orang itu menyerang ibukota kerajaan lagi.”
“Mengulur
waktu? Ahhh – waktu untuk orang yang kamu rekomendasikan, Evileye?”
“Tentu
saja! Sampai tuan pahlawan itu datang!”
Bisa
jelas dirasakan gairah dan kegembiraannya dari balik topeng Evileye.
“Itu
adalah Momon—sa—sama, ya kan?”
“Benar
sekali! Pahlawan hebat, Momon-sama! Warrior terkuat yang pernah ada, yang
mengayunkan pedang kembarnya seperti tidak lebih dari ranting pohon! Tidak
diragukan lagi dia adalah yang petarung terkuat di tanah ini! Meskipun jika
Jaldabaoth datang lagi, selama Momon-sama ada, dia pasti akan membantainya! Meskipun,
sayang sekali dia berhasil kabur terakhir kalinya. Tetap saja, Pria yang hebat
seharusnya bisa memikirkan suatu cara untuk menghadapi hal itu sekarang!”
Dipenuh
dengan hasrat dalam ucapannya, yang bisa dilakukan oleh Climb hanya menjawab
dengan lemah, “Ah, ya.”
“Tapi
akankah orang itu benar-benar datang? Bukankah dia adalah bawahan dari Sorcerer
King?”
Ekspresi
Tina menandakan dia sudah lelah saat dia mengucapkannya kepada Evileye, yang
tinjunya sudah terkepal.
“Ahhhh~
Momon-sama! Sial, Sorcerer King sialan! Tidak kukira dia benar-benar berani
mengendalikan pria hebat itu! Meskipun langit mengizinkannya, aku tidak akan
pernah! Jika saja aku bisa mengalahkannya dan membebaskan Momon-sama! Lagipula
apa yang dia pikirkan? Mungkin aku harus pergi ke E-Rantel dan bertanya kepada
Momon-sama tentang pemikirannya, bagaimana kalau begitu?”
“..Itu
harus menunggu mereka berdua pulih.”
“Aku
akan muncul sebentar saja, dan ketika sudah mengakrabkan diri dengan tempat
tersebut aku bisa berteleport balik. Ditambah lagi, jika aku menggunakan [Fly]
dan bepergian sendiri, tidak akan butuh waktu lama!”
“Evileye,
kamu benar-benar luluh ketika sudah membahas tentang Momon... Bukankah pemimpin
kejam kita sudah bilang kamu tidak bisa melakukan hal semacam itu?”
“Jadi
bantu aku untuk menjaganya tetap rahasia!”
“Yah,
bibirku sa~ngat kendor, jadi mungkin akan membuka semuanya dalam sekejap.”
“Oi,
itu tidak mungkin melihat pekerjaanmu sebelumnya, ya kan?”
“Sayangnya!,
aku sekarang adalah Tina dari Blue Rose,
yang juga dikenal sebagai Tidak bisa
menjaga rahasia untuk bisa selamat.”
Saat
itulah mata Tina berkilat-kilat serius.
“...Hm,
ini adalah kesempatan yang bagus, aku ingin bertanya kepadamu, Evileye –
bisakah kamu membunuh Sorcerer King?”
Evileye
terdiam. Kegembiraan mengering dalam sekejap. Sebagai gantinya adalah magic
caster berlevel tertinggi di antara para petualang.
“Jika
rumor itu memang benar – maka dia lebih kuat daripada magic caster lain. Aku
memang melakukan penyelidikan setelah insiden di Katze Plain dan melihat semua
kenalanku – Aku bahkan berhubungan dengan nenek itu – lalu menganalisa
informasi yang kudapatkan. Namun, luar biasa tidak masuk akal bahkan sampai
tidak lucu lagi. Sangat konyol hingga titik dimana aku benar-benar curiga jika
si bocah terpesona oleh ilusi.”
“Itu
jelas bukan ilusi. Dan ada banyak sekali yang mati...”
Wajah
Renner berubah menjadi kesakitan.
“Dari
260.000 orang yang ikut ambil bagian dalam perang itu. 180.000 orang kehilangan
nyawa mereka. Aku juga dengar ada beberapa yagn selamat dan secara mental
terluka dan tidak bisa hidup normal lagi. Beberapa anak yatim memiliki ayah
yang berakhir demikian.”
“..Yah,
setelah mendengarkan si bocah, aku bisa melihat bagaimana mereka berakhir
demikian. Jika mereka dikejar oleh monster semacam itu...”
“...Ya.
Itu adalah neraka. Untungnya, aku memiliki Brain-san... dan Kapten Warrior
bersamaku, dan berkat mereka berdua orang kuat itu, aku tidak mengalami luka
mental sedikitpun. Meskipun begitu, suatu ketika aku secara refleks ingin
melihat ke belakang bahuku. Pasti lebih parah bagi pasukan sipil, dan tidak
aneh jika mereka menjadi sakit jiwa pada akhirnya.”
“Kamu
benar-benar harus berterima kasih kepada keberuntungan untuk itu.”
Climb
hanya mengangguk dalam meresponnya.
“Kalau
begitu, Tina. Biar aku jawab pertanyaanmu dengan jujur. Aku tidak bisa
mengalahkan Sorcerer King.”
Itu
adalah jawaban yang sudah dia duga.
“Seperti
yang kuduga...”
“Memang
ya. Aku mungkin bisa memikirkan sebuah cara untuk menghadapi monster-monster
yang dia panggil. Memang benar, sulit berkata demikian, karena aku sendiri
tidak ada di sana. Tetap saja, Sorcerer King – seseorang yang tidak hanya bisa
mensummon banyak monster semacam itu dan mengendalikan mereka – adalah makhluk
yang seharusnya tidak ada di dunia ini. Seseorang yang memiliki kekuatan para
dewa.”
“Apakah
mungkin monster-monster itu disummon dari sebuah item, dan bukan dari kekuatan
Sorcerer King?”
“Kemungkinan
itu memang ada, tapi jika memang begitu, itu akan sangat berbahaya. Meskipun
begitu, kita tidak punya cara untuk memastikannya.”
“Jika
saja dia berakhir berseteru dengan Jaldabaoth.”
“Itu
adalah perkembangan yang sangat kita semua nantikan. Setelah itu, skenario
terbaik adalah Momon-sama menebas Sorcerer King...”
“Menurutmu
siapa yang lebih kuat, antara Momon-sama dan Sorcerer King?”
Orang
yang menanyakan pertanyaan ini adalah Climb, tapi secara pribadi, dia merasa
Sorcerer King yang telah memanggil monster-monster kuat itu jauh lebih unggul.
Namun, ekspresi termenung Evileye mengejutkannya.
“Aku
tidak yakin. Secara pribadi, aku merasa bahwa Momon-sama – yang telah mengusir
Jaldabaoth itu – lebih kuat. Tapi Sorcerer King juga memiliki kekuatan yang
tidak bisa dibayangkan. Dua pihak itu jauh lebih unggul dari kita, hingga titik
dimana aku bahkan tidka bisa membayangkan hasilnya.”
“Tetap
saja, memiliki seseorang seperti itu di bawah panji Sorcerer King tentunya
adalah skenario yang paling buruk. Tak ada yang akan berani mendeklarasikan
perang dengannya.”
Memang
benar.
Satu-satunya
orang yang mungkin bisa melawan Sorcerer King dengan kekuatan setara malahan
menjadi bawahannya. Itu benar-benar perkembangan yang menyusahkan. Siapapun
yang berani mendeklarasikan perang dengan Sorcerer King sudah jelas
mendeklarasikan perang dengan dua Sorcerer King.
Saat
suasana hati di dalam kereta semakin suram, ada sebuah ketukan di papan yang
memisahkan antara ruangan penumpang dengan kursi pengemudinya, lalu dibuka.
“Kita
akan segera tiba di istana kerajaan.”
Saat
dia mendengar ucapan si pengemudi, Renner perlahan bangkit di atas kakinya,
lalu mengunci tatapannya ke arah dua petualang di depannya.
“Hari
ini, aku telah menerima perhatian dari kalian dengan berbagai cara. Ketika Lakyus
kembali, aku akan berterima kasih dengan benar. Bolehkah aku bertanya jika
kalian memiliki waktu makan malam denganku?”
---
Setelah
laporan adiknya telah kembali tiba padanya, Pangeran kedua – Zanack Valreon
Igana Ryle Vaiself – meninggalkan kamarnya untuk menyambut adiknya yang pulang.
Lokasi
keberadaan kakaknya – Barbro Andrean Ield Ryle Vaiself – masih belum diketahui.
Melihat lamanya waktu yang telah lewat, peluang keselamatannya dianggap sangat
kecil. Oleh karena itu, Zanack secara efektif merupakan pewaris dari tahta.
Oleh karenanya, cara dia dimana dia pergi untuk menerima adiknya sama sekali
tidak pantas. Meskipun mereka adalah bersaudara, ada perbedaan yang jelas
dengan kedudukan mereka yang terhormat.
Alasan
mengapa dia memilih pergi sendirian meskipun tahu kenyataan bahwa karena dia
memiliki urusan yang darurat dan ingin didiskusikan dengan sang adik. Zanack
mungkin tidak sepenuhnya ingin melakukan hal itu, tapi dia sudah kehilangan
pembantu terdekatnya dan oleh karena itu tak ada orang lain yang bisa dia andalkan.
Tak
lama, adiknya muncul di depan Zanack.
Climb
– yang berbalut armor putih penuh – berada di dekat situ. Kemanapun Renner
pergi, Climb sering menemaninya. Ini juga bukan hal yang aneh.
Anak
miskin yang Renner ambil dari jalanan – Climb.
Di
masa lalu, dia berpikir Renner seperti ‘ada tawon di topinya’ (idiom :
terus-terusan membicarakan sesuatu yang dianggap penting namun tidak penting
bagi orang lain) lalu mengambil Climb untuk bersenang-senang. Namun, setelah
dia paham dengan kepribadian aneh Renner dan kecerdasannya yang tak bisa
dibandingkan, Zanack mulai berpikir Renner mungkin punya alasan melakukannya.
Dan
kemudian, setelah serangan Jaldabaoth di ibukota kerajaan dan Sorcerer King
yang melakukan pembantaian besar-besaran, dia perlahan-lahan mulai memahami
arti dibalik tidakan Renner.
Hanya
ada sedikit warrior di kota ini yang lebih kuat dari Climb. Bahkan diantara
orang-orang yang dipilih Gazef dalam kelompok warriornya, bisa dihitung jumlah
orang-orang yang lebih kuat dari Climb dengan satu tangan.
Ditambah
lagi, ada orang yang disebut Brain Unglaus, yang datang bersama Climb, begitu
juga dengan teman dekatnya Lakyus, pemimpin dari kelompok petualang adamantite
yang disebut “Blue Rose”. Tidak diragukan lagi adiknya sekarang memiliki
kekuatan fisik paling besar di dalam ibukota kerjaan.
-Apakah
dia benar-benar berkonspirasi ingin menggulingkan dirinya dengan kekuatan
militer?
Zanack
memang tidak salah mencurigai adiknya demikian.
Meskipun
jika Renner bukanlah seseorang yang akan melakukan tindakan seperti itu dengan
mudah, seseorang harus membuat suatu tindakan pencegahan. Oleh karena itu,
Zanack mulai membangun hubungan secara rahasia dengan para petualang orichalcum
dan mithril.
Zanack
berterima kasih kepada kakaknya dengan lirih.
Alasan
mengapa dia bisa bekerja sangat keras dalam masalah ini adalah karena kakaknya
telah hilang dan secara kasat mata telah meninggalkan tahta itu untuknya.
Alasan besar lainnya adalah karena tunjangan bagi kakaknya sekarang beralih
kepadanya.
Meskipun
begitu, kenyataan bahwa mayat putra mahkota Barbro yang belum ditemukan masih
menyisakan sedikit rasa tidak enak di hatinya. Akan sangat menyusahkan jika dia
dipenjarakan oleh Sorcerer King atau sedang disembunyikan di suatu desa entah
dimana sambil menyembuhkan luka-lukanya.
“Yang
benar saja.... Apakah dia akan terus memberiku masalah sampai akhir?” Zanack
bergumam, cukup lirih sehingga anggota rombongannya tidak bisa mendengar.
Dia
harus menghindari membuat kegelisahan para bangsawan sebelum dia bisa
menguatkan posisinya.
Saat
ini, pendukung Zanack masih sangat tidak aman.
Marquis
Raeven – yang telah bergabung dengan dirinya untuk merevitalisasi Kingdom –
telah menepis tangan Zanack ketika dia ingin menariknya kembali, dan kembali ke
daerahnya sendiri. Mau bagaimana lagi, dia
sudah kehilangan banyak orang dari wilayahnya, tapi waktu itu, ada sebuah
suasana hati di sekitarnya yang terlihat sekaan berkata bahwa dia tidak akan
kembali lagi.
Sebagian
dari alasan itu pasti karena kematian dari
tim mantan petualang orichalcum miliknya dan ahli strategi dari rakyat
jelata daerahnya, seorang pria yang dianggap harta karun oleh Raeven.
Zanack
merasa sedikit rasa sakit menusuk perutnya. Bisakah dengan mendiskusikan
masalah ini dengan adiknya meredakan rasa perih ini?
Dia
sudah menderita karena masalah tertentu selama beberapa minggu.
Itu
adalah – apakah dia harus menawarkan persembahan kepada Sorcerer King? Jika dia
melakukannya, apakah dia harus mengirimkan itu sebagai perayaan berdirinya
negeri milik Sorcerer King? Atau apakah dia harus melakukannya untuk alasan
lain?
Menilai
dari keadaan saat ini, tidak memberikan hadiah adalah pilihan yang benar.
Mengapa ada orang mengirimkan sebuah hadiah kepada orang yang telah mengambil wilayah
miliknya lalu mendirikan sebuah negara di atasnya? Negeri-negeri tetangga pasti
akan menganggap itu sebagai simbol ketaklukan. Meskipun begitu, sangat penting
untuk tetap berhubungan baik dengan Sorcerous Kingdom.
Meskipun
kekuatan tempur Sorcerous Kingdom tetap tidak diketahui, kenyataan bahwa
Sorcerer King bisa menghancurkan sebuah negeri seorang diri adalah hal yang
umum diketahui.
Tak
perduli bagaimana, dia harus menghindari kemungkinan mata dari pria itu
berpindah kepada Kingdom sekali lagi.
Karena
itu, dia harus mengirimkan sebuah hadiah. Zanack merasa itu tidak bisa
dibiarkan lagi, meskipun jika negeri-negeri tetangga percaya itu adalah simbol
kesetiaan. Tak perduli bagaimanapun, dia harus mengulur waktu sebanyak mungkin.
Namun,
para bangsawan takkan pernah menerima sikap seperti itu. Ini adalah bagian yang
sangat menyusahkan.
Keperkasaan
Sorcerer King sudah tersebar luas. Meskipun begitu, tidak mungkin mereka bisa
menerima sikap takluk dari penguasa Kingdom di masa depan (Zanack), meskipun
berhadapan dengan kekuatan seperti itu.
Para
bangsawan telah mendira kekalahan yang luar biasa, jadi mereka mencari kambing
hitam untuk menyalurkan rasa frustasi mereka.
Karena
kehilangan bawahannya Gazef Stronoff, raja saat ini, Ranpossa III, sedang
diliputi oleh kesedihan dan putus asa, dan menderita tekanan mental ekstrim. Sampai
batas tertentu, melihat sang raja di dalam keadaan menyedihkan ini telah
meredakan kemarahan para bangsawan, tapi kebencian mereka terhadap raja yang
telah hancur – dan mungkin seluruh keluarga kerajaan – tidak akan hilang dengan
mudah.
Jika orang itu
ada, dia mungkin sudah bisa mendapatkan suatu ide yang bagus.
Jika
mungkin, Zanack ingin membuat kesimpulan sendiri. Namun, waktu sudah mepet, dan
dia memerlukan rencana untuk segera bertindak.
Zanack
berdiri di tempat, sambil menghentakkan sepatunya dengan keras.
Renner
bereaksi dengan suara itu, lalu menoleh ke arahnya. Kemudian, dia merubah
arahnya dan menuju ke arah Zanack. Dengan begitu, kehormatan Zanack sebagai
seseorang yang memiliki peringkat yang lebih tinggi tidak goyah.
Tak
lama, adiknya pun berdiri di depannya, tapi Zanack tidak bicara dahulu.
Momen-momen seperti ini sangat awan. Dia harus membiarkan lebih banyak orang
mengerti siapa sebenarnya yang sedang berada di atas saat ini.
“Saya
telah kembal, Onii-sama.”
“Selamat
datang, adikku.”
Di
hadapan sambutan hormat Renner, Zanack merespon dengan kebaikan yang setara.
Dia melihat Climb memberi hormat dari sudut matanya, tapi tidak perlu membalas
sikap hormat dari hanya seorang prajurit biasa.
“Mari
kita jalan sama-sama.”
“Dengan
senang hati, Onii-sama.”
Zanack
dan Renner pergi bersama, berdampingan. Zanack mengangkat dagunya, memberikan
tanda agar rombongannya menjaga jarak mereka. Jika dia harus menoleh ke arah
lain, dia akan melihat Renner juga memberi tanda kepada Climb dia diizinkan
untuk menjaga jarak agak jauh.
“Ngomong-ngomong,
Onii-sama, anda kelihatannya sangat resah. Apa yang terjadi?”
Renner
tersenyum saat dia bertanya dengan lembut.
“Jangan-jangan
Sorcerous Kingdom mengirimkan utusannya kemari?”
Zanack
bisa mendengar dengan jelas debar di dadanya. Dia terlalu fokus dengan tindakan
apa yang harus dia ambil, dan benar-benar melewatkan kenyataan bahwa mereka
mungkin akan mencoba membuat kontak terlebih dahulu dengannya.
Dengan
kata lain, Renner merasa bahwa sudah waktunya bagi pihak lain untuk mengambil
tindakan.
Zanack
membuat catatan di dalam pikiran tentang hal itu, lalu mengelengkan kepalanya.
“Bukan
seperti itu.”
“Itu
berarti, anda sudah repot-repot kemari untuk melihatku karena alasan lain?”
“Ahh,
aku bertanya-tanya dengan masalah persembahan.”
“Kurasa
ketika utusan mereka datang, akan lebih baik bagimu menawarkan dalam jumlah dua
kali lebih besar dari apa yang saat ini anda bayangkan, Onii-sama. Separuhnya
adalah untuk terima kasih sudah datang hingga kemari, sementara separuh lainnya
– aku yakin sudah tidak perlu dikatakan?”
Zanack
tidak berkata apapun, tapi dengan hati-hati mereview penawaran dari Renner.
Memang
benar, itu adalah tindakan yang sangat bagus.
Tentunya
tak ada bangsawan yang akan menolak mempersembahkan hadiah kepada seorang tamu
yang datang ke rumah mereka, meskipun ada tujuan lebih jauh untuk itu.
Kenyataannya
Renner yang bisa langsung menyelesaikan masalah yang terus menyusahkannya dalam
waktu lama sekali lagi membuat rasa takut di hati Zanack. Ditambah lagi, selama
Renner memiliki bawahan yang kuat, bahkan pembunuhan tidak efektif. Meskipun
begitu, satu-satunya pilihan adalah mencoba menenangkannya.
“...Ketika
aku menjadi raja, aku akan memberikanmu tanah di perbatasan. Kamu akan
menjalankannya disana.”
“Saya
mengerti. Saya akan mematuhi perintah apapun yang anda berikan, Onii-sama.”
“Setelah
aku mengirimmu keluar, aku tidak akan memanggilmu ke ibukota kerajaan sekali
lagi. Mungkin itu entah bagaimana akan membatasi kebebasanmu, tapi aku akan
memilih sebuah daerah yang pastinya tidak akan memberikan kesusahan pada
dirimu. Kamu seharusnya menghabiskan sisa hidupmu disana.”
“Oh
begitu. Saya berterima kasih sebesar-besarnya.”
Sepertinya,
Renner sudah memahi apa yang dia incar, tapi dia harus secara vokal
menyuarakannya agar membuat Renner mengerti kebaikan yang dia tunjukkan
kepadanya.
“Kamu
boleh mengambil anak yatim manapun sebagai anak. Dengan begitu kamu boleh
melakukan apapun sesuka hatimu.”
“Terima
kasih banyak, Onii-sama.”
Kenyataan
bahwa dia langsung membalas tanpa jeda adalah bukti bahwa Renner sudah tahu apa
yang akan dikatakan oleh Zanack.
Zanack
tidak bisa memahami mengapa Renner mencintai Climb yang orang biasa. Tampangnya
sangat datar, dan dia tidak memiliki keistimewaan tertentu. Dia kelihatannya
tidak cocok dengan adiknya sama sekali.
Ahh, setelah
dipikir-pikir, Aku pernah dengar fetishnya dulu.
Ketika
dia mengingat ingatan memalukan adiknya itu, Zanack mulai merasa kasihan dengan
Climb.
“Kalau
begitu, aku sangat menantikan hari dimana dirimu menjadi raja, Onii-sama.
Setelah naik tahta, aku akan sangat senang jika Onii-sama memikirkan diriku
dari waktu ke waktu saat aku hidup di sebuah pertanian.”
“Ohh,
tentu saja, adikku tersayang. Namun, akan sangat baik jika aku bisa mencarimu
untuk berdiskusi dari waktu ke waktu – muu?”
Zanack
menolehkan tatapannya ke arah prajurit yang sedang berlari kecil ke arah
mereka.
Pria
itu adalah salah satu anggota kelompok warrior Gazef yang selamat.
Dia
telah bertarung melindungi sang raja di medang perang itu. Sekarang setelah
Kapten Warrior telah tiada, dia memiliki posisi bagus dan kepercayaan dari sang
raja. Secara tidak sengaja, dua bawahan Renner menikmati kepercayaan yang sama
itu.
Bayangan
ayahnya yang semakin rapuh muncul di depan mata Zanack.
“Pangeran,
Yang Mulia menginginkan kehadiran anda.”
Setelah
dia selesai dengan itu, dia lalu menoleh ke arah Renner.
“Beliau
juga mengharapkan kehadiran anda pula, Tuan Putri.”
“Ada
apa?”
“Kami
baru saja menerima laporan bahwa Sorcerer King akan segera mengirimkan sebuah
kelompok diplomatis kepada kita.”
Zanack
mengintip ke arah Renner, tapi masih tetap berhasil menjawab pria itu.
“Aku
mengeri. Beritahukan kepada beliau kami akan segera hadir. Adikku, aku akan
pergi dahulu, Tolong segera menyusul ketika sudah siap.”
“Aku
mengerti, Onii-sama.”
Melihat
dia baru saja dari panti asuhan, pakaian Renner memang datar dan lapuk. Tampil
seperti itu di depan para bangsawan hanya akan mempemalukan dirinya sendiri.
Dengan
begitu, Zanack pergi dengan ekspresi kaku di wajahnya.
“Hmph.
Keadaan sudah berjalan seperti ini, proposal itu sudah tidak lagi menarik. Ah,
lagipula sudah terlambat.
*Translated By Exicore*
36 komentar:
Udah update aja min, terima kasih ya ...
Semangat min, lanjutkan
semangat min
Thx min :3
Arigato Min...
Tetap Lanjutkan
Wah Mantap Albedo...
Wohhhooooo akhirnya update
mimin-sama banzai
Semangat min
semangat buat TL-nya
Thanks updatetanya min ...sugoi
Lanjut
sankyu overlord vol.10 bab 2 bag.1
Terima kasih
wow Albedo makin cantik aja euy...
Wkwkw ngebandingin antara ainz, momon, dan demiurge
sayangnya mereka tidak tahu bahwa Ainz, Momon,dan Demiurge satu faksi hahahahaah
Anehnya tidak ada yg berfikir darimana datangnya orang2 yg luar biasa kuat tiba2 muncul Ains-Momon-Jaldabaoth klo bukan dari asal yang sama.
Thanks min
Albedo one-sama honto ni utskusi (>w<)~
Gak sabar mau lihat pas albedo menghadap sang raja. Gimana reaksi pangeran ya?? Apakah terpesona kecantikan albedo? Wkwkwk 😂😂
Gak sabar mau lihat pas albedo menghadap sang raja. Gimana reaksi pangeran ya?? Apakah terpesona kecantikan albedo? Wkwkwk 😂😂
Kali ini cukup menarik:V fetish si hime wkwo
Terimakasih min, semangat juang..
Gazef kenapa harus mati kok gk si anjing climb itu aja
Reaven kenapa mundur kok gk sama pangeran aja yah berharap chapter selanjutnya gazef idup lagi reaven gk stress lagi
MAKASIH MIN yang penting semangat updatenya
Mantap min lanjut terus
Betul hahaha
Sasuga Ainz Sama
Uoooo
Zanack noob
Makasih min
Climb adalah sebuah lelucon
Karena semua skenario berantai telah dipikirkan baik-baik oleh sang penulis
Climb, akn kurang mnarik klo si ank anjng it brhenti mnggoyangkn ekor a k putri emasðŸ¤,,,
Di overlord bahkan politik pun dibuat logis, tidak sepele seperti daerah negara dijajah negara itu langsung buta akan politik negara, disini bahkan negara penjajah pun akan disambut untuk ber diplomasi
Fetish Renner hime yaitu BDSM, g heran zanack kasihan ke climb, awowkwowkwk
Awowkwok mantap tuh
Posting Komentar