A War of Words - Perang kata-kata
Part 2
Kereta Jircniv perlahan mengurangi kecepatannya, hingga akhirnya berhenti. Namun, dia masih tidak bisa turun langsung. Itu memang menyusahkan, tapi Jircniv harus melakukan persiapan sendiri demi gaya dan keamanan.
Biasanya, tugas ini akan dilakukan oleh bawahan, seperti para pelayan di kereta lain. Namun, mereka tidak bisa menunggu kereta itu tiba. Lagipula, mereka datang untuk minta maaf, dan membuat pihak yang dibuat salah menunggu terlalu lama adalah tindakan yang bodoh.
Setelah Jircniv merapikan pakaiannya, dia mengencangkan jubahnya. Ini adalah item yang sangat berharga yang terbuat dari kulit binatang buas magis dan diperlakukan lebih jauh dengan magic. Dengan jubah itu, bahkan suhu yang paling dingin di luar tidak akan menyusahkannya.
Lalu, dia menggeser tongkat kekaisaran di ikat pinggangnya, yang melengkapi persiapan minimal untuk seorang Kaisar muncul di hadapan publik.
Jircniv melihat dirinya sendiri satu kali lagi, untuk memastikan penampilannya tidak akan membuat dirinya atau Empire malu.
Yang selanjutnya terjadi adalah sebuah negosiasi dengan Ainz Ooal Gown, meskipun sebenarnya lebih dekat dengat perang kata-kata. Dengan kata lain, pakaian formalnya secara sosial setara dengan seorang warrior dengan pedang dan perisai. Konsekuensi terhadap segala celah atau kekurangan dalam pakaiannya tidak akan terbatas pada hanya rasa malu biasa. Meskipun bagus juga jika lawannya tidak cukup memperhatikan sehingga tidak tahu celah itu, dia lebih memilih untuk tidak melewatkan detil pakaiannya.
Jircniv mengangguk puas, dan hanya saat itu, sebuah ketukan terdengar dari pintu.
"Kalau begitu, saya harus turun dahulu, Yang Mulia."
"Aku serahkan itu kepadamu."
Setelah jawaban yang singkat, Baziwood membuka pintu kereta.
Itu adalah cara keluar yang benar dan cocok dengan kereta yang dipakai oleh otoritas tertinggi di dalam Baharuth Empire. Untuk jaga-jaga, Roune menempatkan dirinya diantara sang kaisar dan dunia luar saat pintu dibuka, bertindak sebagai sebuah perisai bagi Jircniv.
Mereka bisa melihat apa yang terhampar di luar, dibalik Baziwood.
Hal pertama yang datang ke dalam penglihatan adalah dataran berumput. Setelah itu adalah para penjaga istana, berbaris di seberang kereta. Jauh di sana ada sebuah bukit yang menjulang dari dataran, dan apa yang terlihat seperti sebuah pintu berjeruji yang besar dan terlihat seakan separuh terkubur.
Apakah ini adalah Great Underground Tomb of Nazarick? Kelihatannya sedikit berbeda dari yang dibilang... yah, kesalahan seperti ini masih bisa diterima.
Setelah turun dari kereta, Jircniv melangkahkan kaki dengan Baziwood - yang sudah bersiap dalam formasi dengan para penjaga istananya - lalu melangkah maju.
Jircniv mengambil nafas dalam-dalam. Mantra pada pakaiannya memastikan udara yang masuk ke paru-parunya adalah udara yang segar dan bersih. Memang benar, ini masih dingin, tapi bukan tidak nyaman.
Saat dia mengambil nafas, dia menggerakkan rahangnya, dan cepat-cepat mengintip bawahan yang ada di sekitarnya.
Fluder, dengan jubah panjangnya dan sedang menggenggam tongkat, mengikuti Jircniv bersama murid acolytenya.
Magic caster divine, dengan simbol suci yang terpasang di jubah mereka - mereka adalah para knight dalam orde knight imperial, meskipun mereka bukanlah warrior menurut profesinya.
Para penjaga istana, yang tetap pada posisi mereka sekarang bertambah dengan para pengendara kuda yang dikirim terlebih dahulu dari kereta itu.
Secara pribadi, Jircniv ingin melihat apa yang telah dilihat oleh para pionir itu, tapi sekarang ini, itu bukanlah sebuah pilihan.
Kelihatannya para pelayan, yang berada di kereta yang lain, belum tiba.
Yah, lagipula mereka adalah hadiah. Memang bisa diduga. Kalau begitu, ketika mereka bilang sebuah kabin, apakah maksud mereka adalah pintu berjeruji itu... atau apakah hanya itu?
Ketika Jircniv melihat ke kiri, dia melihat sebuah kabin kayu berlantai satu. Kelihatannya benar-benar aneh dengan perpaduan dataran dan makam, lalu dia tersenyum pahit. Lagipula, darimana datangnya seluruh kayu ini? Pegunungan Azellerisia berada di kejauhan, dan dia pikir dari Great Forest of Tob.
Apakah mereka mengirimnya hingga kemari? Aku tidak tahu berapa kilometer kayu-kayu itu sudah bepergian, tapi mereka pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja untuk bisa membawanya hingga kemari.
Meskipun Jircniv tidak tahu banyak tentang kabin kayu, Jircniv tidak merasa bahwa bangunan ini nampak mencolok. Meskipun begitu, ketika dia menghitung keadaan sekeliling, dia harus mengakui kenyataan bahwa mereka telah berhasil membangunnya disini adalah hal yang menakjubkan sendiri.
Tapi... itu adalah sebuah pintu yang besar... sebuah pintu ganda, huh? Dan dibangung sangat tinggi... hingga tiga lantai sendiri. Jangan-jangan tempat ini dibangun sebagai semacam gudang?
Jircniv melihat ke arah kabin, dengan Baziwood dan Leinas di kanannya, Fluder di kiri dan Roune di belakangnya.
"Yang Mulia. Apakah kita harus memerintahkan orang-orang di kereta lain untuk turun pula?"
Jircniv tidak menoleh ke arah Roune - yang sedang berbisik di telinganya - saat dia menjawab.
"Tidak, itu tidak perlu. Namun, kita harusnya-"
Ucapan Jircniv terpotong di tengah kalimat. Itu bukan karena pintu kabin yang terbuka, tapi karena mata mereka tertarik oleh dua wanita cantik yang sekarang perlahan berjalan keluar darinya.
Mereka berpakaian pelayan tradisional - dijahit dengan bagus, tapi selain itu biasa-biasa saja. Namun, para pelayan itu sendiri bersikap yang anehnya formal dan dengan cara yang benar. Bahkan Jircniv, yang payah dalam menilai wanita cantik, terlihat terkejut dan menatapnya tanpa malu-malu sepertinya mereka telah menggenggam jantung miliknya.
Ini... cantik sekali.. tapi...
Mereka memang cantik. Putri bangsawan manapun dari Empire akan salut tanpa ragu-ragu dengan tampang mereka. Jircniv merasa bahwa dia mungkin ingin menambahkan mereka ke dalam harem miliknya. Namun, ini adalah sebuah makam di tengah dataran berumput. Mereka memang sangat tidak berada di tempatnya disini, dan akibatnya, sebuah perasaan tidak enak menerpanya.
Dia bisa mendengar suara dari lidah yang berdecak lirih di sampingnya, tapi tidak memiliki energi untuk dibuang dengan masalah itu.
"Katakan kek, apakah ini ilusi?"
"Tentang itu.. yah, saya tidak bisa berkata secara pasti, tapi kurasa tidak."
"Apakah mereka manusia? Mereka kelihatannya tidak seperti dark elf...."
"Dan tentang itu... saya tidak bisa berkata pasti pula, tapi saya ragu mereka adalah manusia."
Jawaban itu membuat ukuran ketenangan yang kecil. Karena mereka bukan manusia, tidak aneh jika mereka terlihat di tempat seperti ini.
Itu adalah sebuah jawaban yang bisa dimengerti dan yang mana mati-matian ingin dipercayainya.
Dua pelayan itu membungkuk bergantian, dan salah satunya dengan rambut bersanggul ke atas berbicara.
"Salam dan selamat datang, Yang mulia Kaisar Jircniv Rune Farlor El-Nix. Nama saya adalah Yuri Alpha dan saya ditugaskan untuk menyambut anda. Di belakang saya adalah asisten saya, Lupusregina Beta. Meskipun waktu kita bersama mungkin akan pendek, kami harap anda akan menerima kami."
Meskipun Jircniv mengulur waktu meresponnya karena dia takjub oleh keduanya, Jircniv berhasil membalas pada akhirnya.
"Kalau begitu, saya berterima kasih karena sudah serepot ini untuk kami. Memang benar, aku harus berterima kasih kepada Ainz Ooal Gown-dono pula, karena sudah memperbolehkan gadis-gadis yang manis seperti anda menyambut kami. Dengan begitu, tidak perlu memanggil saya sebagai kaisar atau menggunakan gelar apapun. Saya akan senang jika anda menganggap saya sebagai individu biasa dan memanggil saya dengan Jir - nay, memang benar, saya harap anda melakukannya."
Jircniv tersenyum cerah kepada Yuri.
Namun, bahkan setelah menerima sebuah senyuman yang akan membuat wanita manapun pingsan karenanya, ekspresi serius Yuri tetap seperti sedia kala. Jircniv bisa tahu dari tatapan matanya jika hatinya sama halnya dengan tidak tergerak.
Apakah Jircniv bukan seleranya, atau apakah dia adalah tipe yang tidak mencampurkan urusan bisnis dengan kesenangan? Atau apakah dia dipenuhi dengan loyalitas kepada orang yang dia layani?
Aku tidak bisa menebaknya. Aku ingin meninggalkan kesan yang baik, tapi kelihatannya itu akan sulit. Dan aku sangat percaya diri aku bisa menangani siapapun jika mereka adalah wanita..ah, jika kakek benar, maka itu pasti karena mereka bukanlah manusia. Memang daya tarikku tidak akan berhasil terhadap wanita yang bukan manusia...Tetap saja, spesies apa mereka? Mereka terlihat seperti seharusnya manusia, atau setidaknya, dekat dengan manusia...
Dia tidak tahu apa sebenarnya mereka.
Menilai dari dua dark elf dan dua pelayan ini, Ainz Ooal Gown pasti adalah seseorang yang menempatkan penampilan sebagai hal yang sangat penting.
Jika itu masalahnya.. jika hadiahku tidak lebih baik dari mereka berdua, maka aku mungkin sebaiknya datang dengan tangan kosong saja...
Jircniv menganggap para gadis yang sedang menunggu yang telah dia bawa di dalam kereta. Dia sangat bangga dengan tampang mereka. Masing-masing gadis itu adalah putri bangsawan yang telah diberitahu dengan jelas apa yang akan terjadi jika keluarga mereka tidak mematuhi perintah Jircniv, dan mereka harus mengucapkan selamat tinggal dengan berlinang air mata kepada keluarga mereka sebelum pergi dan datang kemari dengan tekad di hati.
Ini percuma. Tetap saja, setelah tahu pihak lain sudah memiliki wanita cantik yang lebih unggul dari mereka, apakah mereka akan gembira karena sudah tidak lagi diperlukan? Atau apakah mereka akan cemburu sebagai sesama wanita? Kurasa aku harus mendapatkan beberapa elf, ya kan?
Jircniv tidak bisa membawa budak elf dari Empire karena tidak ada waktu yang cukup untuk mempersiapkannya, dan juga karena dia tidak ingin menjadikan mereka sebagai cadangan untuk modal urusan masa depan. Urusan itu bukan dengan Ainz, tapi dengan Mare.
Dia ingin mendapatkan Mare, gadis kecil yang terus panik itu, lalu menelanjanginya. Lalu mereka akan menggunakan rahasia kotor kecil yang bisa mereka gali darinya untuk tujuan mereka sendiri.
Sebagai awal, kita akan mendapatkan perhatiannya dengan janji-janji untuk memberikan emansipasi terhadap sesamanya yang telah diperbudak. Sebagai gantinya, dia akan melakukan sedikit balas budi untuk kami di belakang Gown. Setelah itu, kita bisa menggunakan insiden itu sebagai material pemerasan agar dia bisa melakukan banyak hal untuk kita. Setidaknya, itulah rencananya..
Saat Jircniv merenungkan rencananya untuk Mare, Yuri meresponnya.
"Yang Mulia Kaisar sangat baik sekali sudah berkata demikian, Namun, tuan kami Ainz Ooal Gown secara jelas sudah memerintahkan kepada kami untuk tidak menunjukakn segala ketidaksopanan atau tidak hormat kepada sang kaisar, dan oleh karena itu, dengan sangat menyesal saya tidak bisa mengabulkan permintaan yang baik itu."
"Begitukah? Yah, sayang sekali."
Jircniv mengangkat bahunya dengan sikap berlebihan, seperti sedang melakukan tingkah komedi.
"Tetap saja, silahkan panggil saya seakrab mungkin yang anda lihat cocok. Bagaimana dengan Gown-dono?"
"Saya mengerti. Tuan kami masih membuat persiapan, dan dia akan memerlukan sedikit waktu lagi. Saya harap anda akan bersabar dan menunggunya."
"Ternyata begitu, kalau begitu, dimana kami harus menunggu? Di dalam kabin itu?"
"Tidak, Kami harap anda akan menunggu disini."
Jircniv mengangkat kepalanya ke atas langit. Meskipun kelihatannya terlihat tidak akan segera turun hujan, sulit ditebak jika cuaca akan bagus dengan awan gelap itu di langit. Ditambah lagi, pasti ada sebuah hawa dingin karena ini musim dingin, meskipun Jircniv tidak merasakannya melalui pakaiannya yang sudah diberi mantra.
Apa yang sedang dia pikirkan, mengatakan kepada kami untuk menunggu disini? Jangan-jangan dia ingin kami tahu tempat kami?
Karena dia sudah diperintahkan untuk datang kepada pihak yang disalahkan agar minta maaf, keadaan Jircniv sudah sangat buruk pada awalnya. Lalu, selain itu, Ainz Ooal Gown ingin merendahkannya lebih jauh dengan ini. Jelas sekali, Gown memiliki kepribadian yang buruk.
"Begitukah?"
Jircniv memicingkan matanya. Dia akan menerima apapun yang datang.
"Kalau begitu, kami akan kembali ke kereta dan menunggunya di dalam."
Jircniv bisa merasakan kemarahan yang mendidih dari beberapa penjaga istana saat dia mengatakan kalimat itu.
Mereka mungkin berada di negeri tetangga - dan mungkin akan menjadi musuh bagi mereka - tapi meskipun begitu, membiarkan seorang kaisar dari negeri besar menunggu di tempat seperti ini jauh terlalu tidak sopan.
Namun, tak ada yang menyuarakan perasaan ini. Karena tuan mereka sudah jelas menerima syarat ini, tidak ada ruangan bagi mereka sebagai pelayan setia untuk berkata yang lainnya. Kecuali-
Apakah itu karena mereka melihat pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh dark elf itu? Jika begitu... Gown, kamu adalah seorang pria yang sulit dihadapi. Dengan hanya satu gerakan saja kamu sudah menyarangkan ketakutan ke dalam seluruh hati kami. Meskipun itu adalah kemampuan yang hanya bisa dilakukan sekali dalam sehari, siapa yang cukup berani untuk mengujinya? Lalu ada kenyataan bahwa itu hanyalah seorang anak yang melakukannya. Kmau sudah memberikan kesan kepada kami bahwa seornag anak saja bisa sekuat itu.
"Saya harap anda menunggu."
Suara Yuri yang jelas dan lirih membelah udara sebelum Jircniv bisa bergerak.
"Karena keterlambatan asalnya dari kami, kami akan menjadi tuan rumah yang buruk dan bertolak belakang dengan perintah dari Ainz-sama jika kami tidak memanjangkan segala kesopanan kepada anda sebagai kompensasinya."
Jircniv entah bagaimana merasa terkejut.
Ainz... dia memperbolehkan pelayannya memanggilnya langsung? Mungkin mereka bukanlah pelayan... tidak, ternyata begitu. Setidaknya, mereka sedekat itu satu sama lain. Apakah dia sudah mengambil tubuhnya? Tidak, pria manapun akan memahami mengapa. Dengan wanita secantik itu sebagai pegawainya, kesulitan itu adalah menjaga tangan seseorang menjamah mereka.
Jircniv membuat balasannya dengan kesopanan yang dilebihkan, meskipun nadanya diwarnai dengan kelembutan.
"Ohhh! Kalau begitu, kami harus berterima kasih kepada Gown-dono. Kalau begitu.. sambutan macam apa yang bisa kami nantikan, dan dimana kami bisa berharap menemukannya?"
"Untuk itu, perbolehkan kami untuk memulai persiapan. Sebagai awalnya, cuacanya terlihat sangat tidak ramah. Biarkan kami merubah itu."
"Apa yang kamu..? Uooooh!"
Jircniv bukan satu-satunya yang terperangah kaget. Para magic caster, para penjaga istana, Baziwood, Leinas, bahkan Fluder, mereka semua mau tidak mau berseru penuh tanda tanya.
Awan gelap yang ada di atas mereka mulai bergerak perlahan.
Dalam sesaat, awan-awan itu telah hilang tanpa jejak, seakan ada raksasa yang tak terlihat telah membuyarkannya dengan tangan. Kavaleri hippogriff di udara menjadi bingung, yang mana itu bisa dipahami oleh yang ada di tanah.
"Mengapa bisa begitu... rasanya... lebih hangat..?"
"Kamu juga? Maksudmu itu benar-benar terjadi?"
Saat Jircniv mendengar percakapan lirih diantara para penjaganya, dia melepaskan jubahnya dan membatalkan magic yang mempertahankan suhu tubuhnya. Begitu saja-
"Ya-Yang Mulia!"
Roune berseru terhadap Jircniv yang tiba-tiba melepas jubah, tapi kaisar tidak menjawab bawahannya.
"Hu..huha..huhahaha. Apa ini... apa yang sebenarnya terjadi disini? Kakek! Apa yang sedang terjadi?!"
Jircniv mengabaikan ketenangannya dan melihat ke arah Fluder dengan ekspresi tidak karuan di wajah.
Udara yang segar dan bersih yang mengelilinginya sekarang harusnya hanya bisa ditemukan di musim semi. Hawa dingin yang menyergap di musim dingin sudah tidak ada lagi. Jircniv tidak pernah mendengar magic seperti ini ketika pelajaran Fluder. Kalau begitu, mantra macam apa ini?
"Ini harusnya adalah pekerjaan dari magic arcane... kelihatannya aku pernah ingat mantra divine dari druid yang bisa mengendalikan cuaca..."
Fluder kelihatannya tidak mampu mengendalikan senyum lebar di wajahnya saat dia berbicara.
"Pengendalian cuaca seharusnya adalah mantra tingkat 6. Namun, melihat dari reaksi Yang Mulia, ini mungkin bukan manipulasi cuaca yang biasa. Ini pasti mantra tingkat yang lebih tinggi... menakjubkan..."
" Dan mantra ini adalah pekerjaan dari dark elf itu... utusan yang itu, begitukah?"
Jircniv bisa memaksa dirinya menerima mantra ini adalah pekerjaan dari magic caster yang bisa menyebabkan bumi menelan seluruh bawahannya di dalam retakannya. Tidak, sebenarnya, dia berharap itu bukan masalahnya. Dia tidak ingin mempercayai bahwa ada magic caster lain di luar sana yang lebih kuat darinya. Itu adalah mimpi buruk.
"Memang benar, mungkin memang seperti itu.. tapi aku tidak bisa yakin."
Fluder kelihatannya melihat semua ini menggelikan, yang mana menyalakan bara api gejolak di hatinya.
Meskipun gurunya adalah guru yang luar biasa yang layak dihormati, dia menjadi hampir tidak berguna ketika ada magic yang terlibat. Itu sangat menjengkelkan ketika dia menjadi seperti itu.
"Saya yakin ini bisa membuat anda segar entah bagaimana. Kalau begitu, biarkan kami memulai fase selanjutnya."
Pelayan itu mengabaikan kepanikan Jircniv yang muncul dan melemparkan bom lain kepadanya.
Kaisar muda itu mati-matian melawan keinginan untuk muntah di tangannya dan menyerah dalam mempertahankan kewibawaannya. Godaan takluk kepada getaran di hatinya sangat kuat, tapi pada akhirnya, tanggung jawabnya sebagai kaisar dari Baharuth Empire menang dan dia berhasil mengendalikan diri.
"Kalau begitu sekarang, kemarilah."
Merespon perintah Yuri, pintu di rumah kayu itu terbuka, dan sesuatu yang besar melangkah keluar.
"Kehhhh!"
Sebuah teriakan sendirian bersuara. Itu adalah suara aneh yang mungkin bisa didengar pada ayam yang tercekik.
Ketika mereka menyadari siapa yang berteriak, teror memenuhi hati siapapun yang hadir, bukan hanya Jircniv. Memang benar, rasanya mereka seperti baru saja ditarik ke dalam mimpi di siang bolong.
Yang membuat suara yang tidak berkarakter itu adalah Wizard Tertinggi Negara, 'The Triple Magic Caster', Fluder Paradyne. Dia adalah seorang pria yang dikatakan bisa setara dengan Tiga Belas Pahlawan. Seorang pria seperti itu sekarang berdiri dengan mata lebar ketakutan, tatapannya terpaku pada makhluk yang keluar dari rumah kayu.
Sejenak setelah itu, beberapa teriakan memenuhi udara, mereka semua berasal dari murid-murid Fluder.
"Bagaimana bisa? Itu adalah-!"
"Ti-Tidak bisa dipercaya! Ini tidak mungkin-!!"
"Bahaya! Sebuah serangan datang! Magic bertahan! Tolong perbolehkan kami menggunakan magic bertahan!"
Fluder menatap ke arah murid-muridnya, mereka semua sudah bersiap tempur semua.
"Diamlah!! Tenangkan diri kalian, kalian semua!"
Makhluk yang keluar dari rumah kayu layak diwaspadai dan ditakuti. Mata setiap orang dari seluruh rombongan dari Imperial mau tidak mau tertarik ke satu titik.
Tidak diragukan lagi sama sekali itu adalah monster. Itu adalah sebuah monster yang berbalut armor plat hitam.
Tubuhnya luar biasa besar, dan siluetnya dipenuhi dengan kekejian. Seakan satu dewa telah menarik esensi dari kebrutalan dan kekerasan dari seluruh manusia, dikumpulkan, dan diberikan bentuk. Wajahnya yang busuk tidak memiliki ekspresi, namun mereka bisa merasakan semua kebencian yang bersinar cerah terbakar di lubang matanya.
Dan ada lima monster.
Tubuh yang besar di salah satu kepala mereka sedang membawa sebuah meja batu yang besar. Yang ada di belakang sedang menggenggam berbagai perabotan dan banyak kursi.
Tak ada yang memiliki niat bermusuhan. Sebaliknya kewaspadaan dan kepanikan dari murid-murid Fluder kelihatannya hampir lucu.
Ada sebuah suara sesuatu yang jatuh ke tanah.
Salah satu murid acolyte Fluder pingsan di tanah seperti sebuah boneka yang benangnya terputus. Atau lebih tepatnya, dari empat acolyte yang dibawa, hampir semuanya berakhir begitu. Wajah mereka yang pucat membeku karena terkejut seakan mereka mulai bernafas tidak teratur.
"Tidak mungkin. Bagaimana bisa ini.. tidak, tidak, itu tidak mungkin. Apakah itu adalah Death Knight? Apakah mereka dikendalikan? Dan dalam jumlah itu?"
Sesuatu berkelebat di pikiran Jircniv. Dia mau tidak mau lupa diri dan berteriak marah.
Dia tidak lagi memiliki waktu untuk menjaga kewibawaannya.
"Death Knight? Apakah maksud mereka dengan Death Knight? Kakek! Jawab Aku! Aku pernah dengar nama itu sebelumnya, apakah itu ada hubungannya dengan makhluk undead yang rumornya dikunci di dalam kementerian Magic/"
Memang benar. Itu adalah Death Knight. Itu adalah nama dari monster yang bisa membuat Empire berada dalam bahaya hanya satu saja.
Namun, Jircniv tidak mendapatkan balasan.
Fluder menatap dengan mata lebar. Jircniv menyadari jika berbicara dengannya adalah membuat waktu dan malahan melangkah maju dengan langkah khawatir dan terburu-buru, sebelum mengambil salah satu acolyte lalu mencengkeram kerah jasnya dan mengangkatnya dari tanah.
"Apa Death Knight ini?! Jawab Aku!!"
"Aieeee! Yang, Yang Mulia! Seperti kata anda , monster undead legendaris itu memang disegel di dalam tempat yang bahkan jauh dari kementerian magic, memang benar, Death Knight! Mereka adalah makhluk yang bahkan tidak bisa dikendalikan oleh Master!"
Yang hanya bisa dilakukan oleh Jircniv adalah tertawa. Cadangan yang dia pegang selalu sebagai kaisar dari Baharuth Empire tidak ada lagi. Sudah roboh menjadi abu dan tertiup oleh angin.
"..hu, huhu. Huhuhu. Apa maksudmu, undead legendaris?! Ada lima tepat di depan kita! Atau apakah kamu bilang Death Knight datang berkelompok dan lima makhluk itu dihitung satu entitas? Huh? Kamu sudah bercanda ya?"
"Ti-Tidak! Bukan seperti itu!"
Dia merasakan sesuatu yang berdiri di sampingnya. Ketika dia menatapnya, dia melihat itu adalah salah satu warrior terkuat dari Empire, Baziwood. Wajah pria itu pucat pasi, dan Jircniv bisa melihat kepanikan mulai muncul.
"Er, ah, Yang Mulia. Tolong dengar ini dengan hati yang tenang. Situasinya sekarang sangat buruk. Makhluk itu berada pada level yang bahkan kami, meskipun membentuk formasi dengan kekuatan penuh dengan dukungan dari magic, mungkin tidak akan bisa dilawan. Mungkin ide yang bagus untuk mengumandangkan mundur. Ini gawat. Benar-benar gawat. Lihat bagaimana tanganku gemetar."
Saat Jircniv melihat ke arah tangan Baziwood, tangannya mulai gemetar. Setelah melihat ke arah wajahnya yang berubah, alasan sikap yang tidak seperti warrior itu sangat jelas.
"Apakah itu yang dimaksud oleh mereka dengan 'tidak terduga'... apakah kamu kira makhluk itu lebih dari Stronoff-san?"
Anggota dari Empat Knight lainnya jauh lebih ke belakang daripada awalnya, lalu dia terus melanjutkan mundurnya yang pelan-pelan. Satu-satunya alasan mengapa dia tidak langsung berlari kencang adalah karena dia tidak ingin menarik perhatian Death Knight dan juga, sikap bermusuhannya.
Semua ini rasanya seperti mimpi buruk yang menjadi kenyataan.
Lalu, di depan mereka.
Cara Death Knight itu yang dengan tenang menata perabotan dan perlatan makan di dataran berumput adalah sebuah gambaran yang sangat jelas dari pelayan setia. Tidak ada satupun tindakan mereka yang memperlihatkan bahwa mereka adalah undead legendaris yang bisa menghancurkan sebuah negeri.
Namun, itu adalah kenyataan jika mereka adalah undead yang bahkan tak bisa diperintah oleh magic caster terkuat milik Jircniv, Fluder Paradyne. Siapapun tahu hanya dengan melihat reaksi orang-orang yang ada di sana.
Ini menyiratkan bahwa mungkin saja ada lebih dari lima monster ini, yang kemampuan tempurnya jauh melebihi Fluder sendiri.
Sebaliknya, Fluder Paradyne sendiri adalah seorang magic caster yang mungkin memiliki kekuatan tempur seluruh pasukan Kekaisaran. Tentu saja, dia tidak memiliki mana yang tak terbatas, dan dalam sebuah pertarungan lurus, Pasukan itu pasti bisa menghabisinya. Namun, jika dia menggunakan magic teleportasi atau flight miliknya, dia mungkin bisa menghabisi seluruh pasukan kekaisaran sendirian. Itulah kekuatan sebenarnya dari Fluder.
Itu berarti lima Death Knight disini mewakili lima kali kekuatan tempur dari seluruh pasukan kekaisaran.
Tidak mungkin.
Ini tidak boleh terjadi.
Ini adalah kekuatan yang jauh terlalu besar yang bisa dimiliki oleh seseorang. Bahkan sebuah negeri akan sangat kesulitan untuk membendung kekuatan sebesar ini. Ini adalah semacam kekuatan yang hanya bisa diperintahkan oleh beberapa negeri terkenal atau republik-republik yang sudah melegenda. Bisakah seorang tuan dari sebuah makan kecil ini memiliki kekuasaan seperti ini?
Ketika dua dark elf muncul, dia memaksa otaknya menjauh dari topik itu dan terfokus pada apa yang ada di depannya.
"Ainz Ooal Gown.. seorang monster yang tidak bisa kita apa-apakan, tidak, bahkan kita tidak akan bisa menyentuhnya..."
Hati Jircniv seperti sebuah perahu yang dihempaskan kesana kemari oleh badai yang sedang mengamuk.
Pada akhirnya, bagaimanapun, dia berusaha bergulat dengan emosinya agar bisa takluk dan memperoleh ketenangannya kembali dengan semangat membaja.
Pasukan kerajaannya, dihabisi. Bayangan dari tubuh naga yang besar. Karena dia sudah menerima hal ini di masa lalu, dia bisa membiarkan dirinya menerima apa yang ada di depannya sekarang.
Tanpa mengalami hal ini terlebih dahulu agar bisa menjadi bantalan dari pukulan itu, benturan yang terjadi kepadanya akan lebih besar. Dia mungkin bahkan akan menunjukkan sisi dirinya yang lebih tidak sopan.
Makan ini... Seberapa kuat sebenarnya Ainz Ooal Gown? Lima Death Knight itu dan mereka berdua. Bahkan dengan naga itu, itu tidak semua, ya kan? Mengapa dia bersembunyi di tempat ini? Sejak kapan dia mengambil tempat ini sebagai tempat tinggal? Atau mungkin persiapan dirinya akhirnya sudah selesai? Aku pernah dengar bahwa ketika banyak makhluk undead berkumpul di satu tempat, seekor monster yang lebih kuat akan terlahir. Itulah kenapa Death Knight ini... tidak, jangan-jangan ada yang jauh lebih kuat dari Death Knight ini..? Gawat. Tidak ada waktu lagi, tapi aku masih harus memikirkan jalan keluar...
Saat pemikiran Jircniv yang berkecepatan tinggi membuatnya bahkan jatuh ke dalam kebingungan yang lebih jauh, Yuri memotong.
"Jangan takut. Death Knight ini diciptakan oleh Ainz-sama sendiri. Mereka benar-benar patuh dengan perintahnya, dan sebagai ganti beliau, saya telah memperoleh hak untuk memerintah mereka. Saya tidak akan mengizinkan siapapun dari anda terluka sedikitpun."
Kalimat Yuri memecahkan pemikiran yang coba dikumpulkan oleh Jircniv seperti gelas yang berputar.
"Dia menciptakan mereka..."
Ainz Ooal Gown bisa melahirkan makhluk ini hanya melalui kekuatan keinginannya sendiri. Itu adalah kebenaran yang mengerikan. Kenyataan bahwa membuat makhluk seperti itu akan membutuhkan sumber daya dan kerja keras yang setara dengan kekuatan yang besar. Mimpi buruknya adalah apakah bisa memenuhi kriteria itu atau dia hanya melewati kriteria seluruhnya.
Tidak, ini pasti hanya sebuah bualan, Bagimana bisa siapapun membuat yang seperti itu? Dia pasti berbohong untuk mengembungkan kekuatannya sendiri. Karena jika dia tidak-
Sebuah senyum aneh muncul di wajah Jircniv.
Karena alasan tertentu, semuanya terlihat sepertinya sangat menjemukan sekarang.
-Ah. Aku sudah muak dengan hal ini. Aku sudah tidak tahu lagi. Kali ini, kita batasi saja dengan apa yang bisa dilakukan oleh pihak lain.
"Fu, fuhahahahaha!"
Saat Jircniv memutuskan untuk mengabaikan seluruh delusi kendali, sebuah tawa karena kegembiraan yang sangat terdengar di sampingnya.
Tawa itu datangnya dari Fluder.
Tak perduli apakah itu para penjaga istana, acolyte atau priest, wajah setiap orang kecual Jircniv membeku karena terkejut.
Fluder Paradyne adalah seorang magic caster dengan orde tertinggi, dan seorang pahlawan yang memiliki pendidikan dan pengetahuan yang tak ada bandingannya. Banyak catatan di dalam buku sejarah Empire bilang bagaimana dia dengan sendirian menghadapi monster yang mengancam keselamatan negeri, dan muncul dalam kemenangan. Sikap sucinya juga berarti dia dihormati dan dijunjung tinggi oleh banyak orang.
Sebenarnya, banyak orang disini yang merasakan hal yang sama dengannya.
Dan sekarang, Fluder tertawa dengan sebuah cara yang menghancurkan imej mental yang dimiliki semua orang kepadanya.
Ada kekuatan dalam tawa itu.
Aura dari seorang pahlawan.
Tidak diragukan lagi Fluder memancarkan tekanan yang menakutkan, dan bukan perasaan hangat yang suatu ketika didapatkan oleh Jircniv dari pria yang sangat dekat dengannya itu sebagai seorang ayah.
Dia memiliki kekuatan magis yang sangat besar, cukup untuk bisa menghadapi semua Empat Knight sekaligus. Dan suaranya terdengar seperti nada kegilaan yang akan menjadikannya gila.
Memang wajar jika para pasukan kerajaan akan menjadi berdebar-debar.
Ditengah-tengah hal ini, hanya orang-orang dari Nazarick dan Jircniv yang tetap tenang.
"..bisa mengendalikan Death Knight, dan dalam jumlah sebanyak itu! Luar Biasa! Luar Biasa! Luar Biasa! Fuhahahahaha!"
Sebuah tangis mengalir keluar dari sudut matanya, lalu dia tersenyum seakan wajahnya hancur.
-Tidak, itu tidak benar.
Ini adalah sifat alami dari seorang pria yang telah mengabaikan posisinya sebagai wizard tertinggi istana untuk bisa melihat sekilas misteri yang terdalam dari jurang yang disebut 'magic'.
Hingga sekarang, dia memang bersembunyi dalam topeng dari seorang pahlawan, tapi di hadapan magic caster yang besar, mau tidak mau wajah itu akhirnya muncul.
"Kalau begitu, Yang Mulia. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah kita harus kabur dengan magic teleportasi? Kurasa jika kita berteleportasi sekarang, seharusnya kita masih bisa keluar, ya kan? Dengan mengasumsikan struktur tanahnya yang demikian..."
Fluder berkata seperti ini kepada Jircniv dengan senyum menghina di wajahnya.
"Aku suka wajahmu itu Kek. Kalau begitu, biar kutanya sesuatu sebagai gantinya. Apakah kamu pikir aku akan lari?"
Retakan tersebar dengan cepat ke seluruh wajah Fluder. Itu adalah senyum dari seorang pria gila, yang mengandung teror yang tak bisa dihitung dari semua yang melihatnya.
"Seperti yang saya duga dari Yang Mulia, tidak, Muridku yang tersayang Jir, buka mata anda dan berterima kasihlah terhadap kenyataan bahwa anda bisa melihat dengan mata sendiri magic caster yang paling agung dan tertinggi di daratan ini. Setelah anda melihat akhir dari perjalanan, anda harus berjalan menyusurinya!"
Wajar dari murid-murid Fluder dan para pasukan kerajaan menjadi semakin pucat dan lebih pucat lagi saat mereka menyadari orang macam apa yang rumahnya mereka kunjungi.
Mereka tahu rekan mereka telah dibantai oleh Ainz. Namun, magic caster legendaris dari buku sejarah telah memanggilnya 'magic caster yang paling agung' rasanya seperti ada sebuah batu besar yang disarangkan di dalam perut mereka.
"Yang Mulia, ini gawat, ya kan?"
"...Apakah anda keberatan jika saya lari dahulu?"
Baziwood kelihatan bingung, dan pertanyaan Leinas dipenuhi dengan rasa putus asa.
Jircniv melihat ke arah mereka.
Fluder dan murid-muridnya disisihkan dahulu, tekanan dan para pasukan kerajaan perlahan meningkat, dan mereka terlhat sepertinya mungkin akan hancur setiap saat.
Ini karena sikap tidak normal Fluder dan deskripsi dari kekuatan Death Knight telah memecahkan moral mereka.
"Apa lagi yang bisa kulakukan? Dan jika kamu ingin lari, silahkan saja. Namun, jika kamu melakukan itu, mereka mungkinakan berpikir kalian bukanlah bagian dari kami. Itu artinya bagi mereka, kamu akan menjadi seorang penyusup. Kamu akan beruntung jika kamu tidak berakhir seperti para worker itu yang datang kemari sebelumnya."
Leinas menggeretakkan gigi-giginya dan wajahnya berubah.
"Itu artinya tidak apa, ya kan?"
"Baziwood, lihatlah si kakek - tidak, Fluder. Di adalah yang paling familiar dari kita semua dengan magic dan dia menjadi seperti itu sekarang. Yang hanya bisa kita lakukan adalah menyerahkan semuanya kepada tuan rumah kita."
"Bagaimana kalau berdoa agar sang Dewa akan memberi kita keberuntungan, lalu kabur?"
"Apakah kamu kira kita akan bisa kabur?"
Baziwood menatap ke arah pelayan, yang jelas sekali mendengar pembicaraan mereka tentang kabur, tapi dengan tenang melanjutkan persiapan mereka.
"Bagaimana kalau kita mengambil sandera?"
"Aku tidak senang mendengar orang-orang berbicara tentang hal yang mustahil, 'Lightning Bolt' lihatlah apa yang terjadi jika kamu mengatakannya lagi."
"...Maafkan saya. Sebenarnya, saya merasa pelayan itu bahkan lebih kuat daripada Death Knight. Mereka pastinya lebih misterius...ah, lihat dia, dia bahkan tidak perduli jika kita membicarakan hal semacam itu tepat di hadapannya. Menakutkan sekali..."
Pelayan itu luar biasa kuat juga.
Saat dia memikirkan hal ini, Jircniv menggelengkan kepalanya. Dia mati-matian ingin mempercayai hal itu tidak benar. Saat dia memikirkannya, dia mencoba sebisa mungkin untuk mengeluarkan senyum dingin kepada dua dark elf itu keluar dari pikirannya.
"Kelihatannya kami hampir... apakah kita sudah siap, kalau begitu? semuanya, saya harap anda bisa bersantai di sebelah sini."
Ada banyak meja dan kursi yang diletakkan di rerumputan. Meja-meja itu ditutupioleh taplak meja putih polos dan payung pelindung dari matahari yang lebar sehingga memberikan keteduhan. Death Knight yang sedang memindakan perabotan itu berdiri berjajar di samping rumah kayu agar tidak menghalangi jalan.
"Kami juga mempersiapkan minuman untuk anda."
Botol wine ditata pada meja, dipenuhi dengan cairan orange. Di sampingnya ada gelas anggur bergagang tinggi yang terbuat dari kristal. Masing-masing gelas itu diukir dengan ukiran yang desain yang rumit.
Bahkan Jircniv, seorang kaisar yang menikmati hal-hal terbaik di hidupnya sehari-hari, mau tidak mau harus menatap mata ternganga dengan pemandangan di depannya.
"Tolong beritahu kami jika anda membutuhkan hal lain. Kalau begitu, semuanya-"
Pintu rumah kayu itu terbuka sekali lagi, dan lebih banyak pelayan yang keluar dari dalam. Rombongan dari Baharuth Empire melihat kecantikan mereka yang luar biasa, yang cukup untuk menghapuskan seluruh ketakutan dan rasa tidak tenang yang mereka alami hingga sekarang.
Masing-masing dari mereka memiliki kecantikan yang unik tersendiri. Salah satu dari mereka memiliki rambut yang ditempelkan ke dua sanggul, yang lainnya memiliki rambut yang lurus dan panjang, dan yang ketika memiliki rambut yang berbentuk bor.
"Apakah mereka sedang menjual kecantikan?"
Meskipun Jircniv tidak tahu penjaga kerajaan yang mana yang berkata demikian. dia pun setuju. Lagipula, apa yang dilakukan oleh wanita-wanita cantik seperti itu di dalam makam?
Apakah makam ini memproduksi secara masal wanita cantiknya? Apakah mereka keluar begitu saja dari tanah seperti jamur?
Dia mendengar suara lidah yang berdecak sekali lagi, tapi mengabaikannya.
"Kalau begitu, silahkan nikmati minuman yang telah kami-"
"-Ah, sebelum itu, bisakah kami menemui Ainz Ooal Gown-sama dulu? Aku ingin mempercepat urusannya... dan jika tidak apa, bisakah aku berbicara dengannya sebelum beliau bertemu dengan Jir-"
"Fluder, kendalikan dirimu."
Tak perduli bagaimana, tak ada satupun dari mereka yang mempermalukan diri sendiri atau Empire disini.
"Jangan lupa posisimu, Fluder. Kita disini sebagai wakil dari Empire, bukan untuk memuaskan dahagamu terhadap pengetahuan magis."
Kali ini, sebuah cahaya yang tenang memenuhi mata Fluder. Dia telah, untuk sebagian besarnya, berhasil menundukkan hasrat dirinya yang mengamuk.
"...Maafkan saya, Yang Mulia. Saya telah dikuasai oleh kegembiraan. Saya mohon maaf kepada semua yang hadir disini pula."
"Benar sekal, Kek. Silahkan minum, tenangkan dirimu. Kalau begitu, mari?"
"Saya mengerti."
Yuri perlahan memenuhi gelas di meja di depan Jircniv dengan cairan orange yang sama. Sebuah aroma jeruk melayang di udara.
Jircniv meminum seteguk jus itu, dan rasanya adalah mau tidak mau diapun tersenyum. Dia merasa malu, 'Apa yang sudah kuminum selama hidup ini'. Para pasukan kerajaan yang ada di sekeliling bergumam terkejut saat mereka mengambil minuman juga. Jika Jircniv yang patah semangat bisa terkejut seperti ini, bagaimana nantinya dengan orang biasa ini? Seakan membayangkan hal ini, ada banyak hal yang melupakan etiket lalu menenggak jus itu secepat mungkin.
Sebentar setelah itu, seruan terkejut terdengar dari mereka yang sedang berkumpul.
"Enak sekali!"
"Jus apa ini, rasanya tercampur sempurna antara manis dan kecut!"
"Jus ini mengalir turun ke tenggorokanmu, dan tidak ada memualkan setelahnya!"
Jircniv meminum seteguk lagi saat dia mendengarkan pujian dari sekitarnya. Tiba-tiba saja, dia merasa seperti dipenuhi kekuatan.
Bahkan tubuhku menjadi bahagian karena rasa ini, huh. Tidak kukira Nazarick bisa menghasilkan minuman yang sangat berkualitas seperti ini. Kelihatannya aku memang menghina dua dark elf itu dulu. Jika mereka selalu meminum minuman yang luar biasa seperti ini setiap hari, maka tidak heran mereka tidak terkesan oleh minuman dari kami.
Jircniv tersenyum pahit.
Tidak dikira, bahkan sebuah rasa sederhana ini bisa mengalahkan mereka sepenuhnya.
Ahhhh... aku merasa tenang sekarang. Ini pertama kalinya aku merasa setenang ini sejak aku datang kemari. Rasanya seperti.. seperti aku sudah pulang...
Berapa lama mereka berteduh dari matahari di bawah payung dan mendengarkan angin yang bertiup di rerumputan? Akhirnya, Yuri mengatakan kalimat yang lama dinantikan oleh Jircniv.
"Saya minta maaf atas keterlambatannya. Ainz-sama sudah siap bertemu anda sekarang. Jadi silahkan ikuti saya."
19 komentar:
lamjut min
Ahh, pngen cpet" bca lg min.
Pnasaran ni...
Lnjutkan min.
Terima kasih banyak min
Best quote,
Apakah makam ini memproduksi secara masal wanita cantiknya? Apakah mereka keluar begitu saja dari tanah seperti jamur?
Gahahahaahah
si Fluder bukannya dh tw kekuatan ainz (momonga), kok kaya baru liat? di hapus ingatan kah.. yah mungkin bgitu...
sankyu overlord vol.9 bab 1 bag.2
Makasih min, pengen baca sampe end :3
yang ketemu fluder itu petualang momon, mungkin masih dirahasiakan tentag ainz = momon
Nazarick dibilang makam yang kecil sama Jircniv. 😂 belom tau dia kalo masuk kedalem blm tentu bakal bisa ketemu matahari lagi.
Itu bukan nazarik yang sebenarnya tapi bangunan yang dibuat aura sebagai nazarik deh
Thanks min
Itu bangunan yg dibuat aura sama mare ya?
Trus itu yg jadi tamu kaisar apa gembel si? Di kasih air jeruk aja kegirangan
Katak dalam sumur ya gini. Di atas langit masih ada langit niv, sadar napa hahaha. Lihat gelas plonga plongo, minum es plonga plongo, lihat cewek cantik, plonga plongo. Udah, resign dari Empire, daftar jadi babu di Nazarick hahahaha
Sukoi....
Think kakoke bacotanya absurd abiz 😂😂😂😅😅😅😆😆
Yah... Yah... Yah...
Kualitas minuman dari makam lebih baik daripada yg dari kerajaan,,wkwk
Ini dia, bahkan perang tidak soal mengangkat Senjaya, tapi bisa dengan gaya atau kekuatan nasional, dalam kasus itu seperti pakaian,cangkir gelas,jus dan sebagainya... Sungguh cerita novel yang sangat kompleks
Fluder cuma dikasih liat aura kekuatan Narberal doang. Dia belum liat yg lain2nya. Tapi udah sujud2 ke Ainz.
Posting Komentar