Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

18 April, 2016

Overlord - Vol 7 - Chapter 2 Part 3

Butterfly Entangled in a Spider's Web - 

Kupu-kupu yang terperangkap di jaring laba-laba

Part 3


Overlord Light Novel Bahasa Indonesia"Ah, disini benar-benar ada reruntuhan, itu membuatku terkejut. Aku tidak mengira mereka akan berbohong ketika menawarkan bayaran seperti itu, namun masih sulit dipercaya memang ada reruntuhan untuk dijelajahi di tengah-tengah dataran."

Rekan-rekannya yang menatap reruntuhan tersebut setuju dengan monolog Hekkeran.

Meskipun reruntuhan tersebut terlihat seperti sebuah makam. Tanah yang seakan tenggelam sedikit ke dalam tanah, seakan seluruh tanah di sekitarnya juga turun, memberikan kesan seperti sebuah baskom.

Alasan reruntuhan itu belum dijelajahi mungkin karena padang rumput yang ada di sekitarnya. Tak ada apapun yang seperti sisa-sisa kota kuno yang menarik mata para petualang. Hal lainnya adalah keberadaan beberapa bukit kecil di sekitarnya yang terlihat seperti menyembunyikan keberadaan reruntuhan tersebut, membuatnya sulit terlihat. Meskipun atap bangunan di tengah sedikit menjulur, tidak akan terlihat jika kamu tidak melihatnya dari titik ini.

Beberapa tanah yang mengitari reruntuhan sudah berjatuhan, menampakkan sebagian dari dinding-dindingnya. Itulah engapa reruntuhan ini baru saja ditemukan. Begitulah keseimpulan dari masing-masing tim.


"Kelihatannya memang benar. Ngomong-ngomong, aku sedikit bersemangat. Kemungkina menemukan hal-hal mengagumkan dengan menjelajahi reruntuhan tersebut benar-benar tinggi."

"Siapa yagn tahu? yah, tidak ada masalah dengan tempat ini. Setidaknya tidak ada monster-monster berbahaya apapun. Namun, apa yang membuatku tidak tenang adalah tempat yang dijadikan sebagai markas tenda utama."

Memasang tenda adalah pilihan terbaik untuk sebuah tempat seperti dataran.

Tempat itu tertutupi oleh bukit-bukit dan tidak bisa terlihat dari jauh. Jika mereka memperhatikan penggunaan lampunya, akan sedikit sulit melihat keberadaan mereka.

Dan itulah kenapa - terlihat menakutkan.

"Tapi memang benar, mengapa client kita tahu tempat seperti ini?"

Tebakan terbaik adalah area ini adalah titik yang paling cocok untuk mendirikan tenda, dan reruntuhan itu terlihat oleh client ketika mereka membuat tenda. Itulah yang paling masuk akal.

Namun, hal itu membuat pertanyaan baru. Mengapa mereka memasang tenda di tempat yang seakan sangat jauh ini? Terlebih lagi, itu adalah seorang bangsawan dari Empire yang memasang tenda di dalam teritori Kingdom.

"-Aku dengar ada organisasi bawah tanah yang besar di dalam Kingdom. Kurasa disebut dengan Eight Finger. Mereka kelihatannya seperti gerombolan yang menyusahkan."

"Mereka kelihatannya memiliki deal-deal rahasia dengan Empire. Mereka memiliki kekuatan substansial di dalam Kingdom, namun akan menyusahkan untuk menyelidikinya lebih jauh. Aku dengar seseorang dari kontakku sebagia thief komplain tentang hal ini."

Imina menekan rambutnya yang tertiup oleh angin dan Arche mengikutinya juga. Roberdyck bergumam.

"Aku dengar sesuatu tentang obat-obatan terlarang. Itu adalah barang yang bagus jika digunakan dengan benar. Namun, orang-orang menggunakannya untuk memperbudak yang lemah, benar-benar telah salah menempatkannya."

Dia tidak bisa menahan diri meninggikan suaranya sedikit.

Lagipula, Roberdyck menjadi seorang worker untuk menolong yang lemah.

"Ini tidak ada kaitannya dengan permintaan kali ini, jadi mari kita hentikan asumsi-asumsi yang tak ada dasarnya. Lagipula, penyelidikan Arche memutuskan bahwa sang client tidak ada masalah, ya kan?"

Arche bergumam bahwa penyelidikan mungkin tidak terlalu mendalam sehingga bisa menggali dengan hati-hati hal-hal yang tersembunyi, namun setuju.

"Semuanya, kalian semua mengerti ya kan?"

"Tentu saja. Aku takkan mengatakannya di depan tim lain. Lagipula, para worker mungkin sudah menerima permintaan rahasia dari Eight Finger. Tim lain mungkin ada hubungannya dengan organisasi itu, namun kita tidak bisa membuat tuduhan tanpa dasar. Setidaknya, tidak sebelum permintaan ini selesai."

"Aku tidak tahu seberapa banyak darah dan air mata yang menodai uang kita."

"-Tak perduli seberapa kotornya, uang adalah uang dan kita harus menerima hal itu."

Stelah menatap ke arah Roberdyck, Arche menghirup nafas dalam-dalam untuk mendinginkan dirinya.

"-Maaf, aku sudah berkata hal yang tidak sopan."

"Tidak, akulah yang hampir ceroboh mengatakannya begitu saja hal yang kurang sopan, aku minta maaf."

"-Tolong jangan memperdulikanku. Kamu tidak berkata apapun sama sekali. Tolong simpan saja dalam hatimu. Aku menghargai uang lebih dari kesadaranku, namun-" Arche mengangkat tangannya untuk menekankan kalimat yang akan dikatakan berikutnya. "Aku tidak akan membiarkan teman-temanku melakukan hal-hal yang tidak etis. Aku sudah menyaksikan sendiri beberapa orang mati karena ketamakan mereka."

"Aku percaya kepadamu, Arche."

Arche menganggukkan kepala dan tak ada yang mengatakan hal lainnya. Mereka bisa berkomunikasi dengan pemikiran mereka tanpa berkata-kata. Itu karena mereka sudah berdebat seperti ini berkali-kali sebelumnya, sehingga mereka akhirnya memutuskan untuk percaya satu sama lain.

"Jadi bagaimana menurutmu? Perasaanku berkata bahwa kemungkin makam ini berada dalam kendali sesuatu sangat tinggi."

Hekkeran menatap rerumputan yang dipotong rapi. Patung-patung dari para angel dan dewi-dewi hanya bisa disebut sebagai cantik, dan jelas sekali dirawat secara teratur.

Di lain pihak, pepohonan yang muncul dimana-mana memberikan suasana yang suram.

Penataan makam tersebut tidak teratur, namun tersebar tidak karuan seperti gigi dari penyihir buruk, yang sangat berlawanan dengan bersihnya tempat ini.

Ada sesuatu yang merawat area ini. Dan itu bukanlah makhluk biasa. Sebuah hawa dingin yang menandakan bahaya menggerogoti perut mereka.

Hekkeran menyingkirkan hawa dingin itu dan terfokus dengan bangunan raksasa. Ada empat ruang bawah tanah pada masing-masing titik kompas, dengan sebuah mausoleum yang besar dan elegan duduk tepat di tengah. Empat patung warrior yang mengelilingi ruang bawah tanah berukuran besar, mengeluarkan perasaan mengancam kepada siapapun yang datang mendekat dan menodai tempat ini akan dihabisi.

"Keadaan di sekeliling dijaga dengan baik. Aku tidak melihat lumut sedikitpun. Seseorang melakukan tugasnya dengan serius di sini, tapi orang semacam apa dia?"

Seluruh tim - kecuali Tenmu - berpikir aneh ketika mereka membaca penjelasan dari pekerjaan tersebut.

Sekarang setelah sampai disini dan memastikan bahwa tidak ada apapun kecuali dataran di sekeliling area tersebut, rasanya tidak wajar sebuah makam dibangun disini.

Hal pertama adalah lokasi makam. Membangun makam yang semewah itu di tempat yang sangat jauh memang mengherankan. Terlalu tidak wajar. Jika ini bukan tempat untuk menangisi yang telah tiada namun hanya monumen untuk mengenang legenda dari seseorang yang hebat, masih bisa dimengerti. Lagipula itu memang pernah terjadi.

Ini terlalu tidak wajar.

Perasaan akan adanya sesuatu yang aneh disini tersangkut di tenggorokan mereka, menjadi alasan mengapa mereka mengerutkan alis mereka.

"Jika ada seseorang disini, akan menjadi masalah yang gawat. Apa yang harus kita lakukan kalau begitu?"

"...Akan menjengkelkan menyeret orang-orang tidak bersalah ke dalamnya."

"-Para wakil tim telah mendiskusikan hal ini sebelumnya. Tidak ada catatan-catatan apapun dari reruntuhan yang terletak di sekeliling area ini. Karena desa terdekat jauh sekali, kemungkinan orang biasa hidup disini sangat rendah. Paling banter, mereka itu adalah penghuni liar atau monster-monster. Memperhitungkan tak adanya jejak satupun, mereka mungkin tidak membutuhkan makanan, atau mereka bisa menyediakan makanan sendiri dari dalam reruntuhan. Kita kurang informasi saat ini, berspekulasi lebih jauh hanya akan membuat kita terkunci pada satu sudut pandang dan membatasi pikiran kita. Jadi mari kita berhenti berspekulasi disini." Biasanya, penemuan reruntuhan akan dilaporkan kepada administrasi negara melalui guild petualang. Sang penemu akan diperbolehkan menjelajahinya dalam batas waktu tertentu. Karena peraturan ini, di dalam reruntuhan yang ditemukan oleh badan nasional atau guild petualang, membunuh para penghuni liar juga diperbolehkan.

Ini sesuai dengan ungkapan lebih baik membiarkan ribuan orang tak berdosa mati daripada satu orang bersalah bebas.

Mungkin itu adalah peraturan yang terlalu brutal, namun manusia memang makhluk rapuh di dunia ini. Itulah kenapa menjengkelkan jika ada makhluk yang tidak diketahui membangun sarang di dekat manusia.

Kenyataannya, dua puluh tahun yang lalu, sebuah kelompok yang dikenal sebagai Zuranon menempati sebuah reruntuhan dan melakukan percobaan mengerikan, yang akhirnya menjadi bencana. Informasi tentang hal ini memang sedikit, namun sebuah kota kecil hancur.

Ini adalah sebuah peraturan agar sesuatu yang seperti itu tidak pernah terjadi lagi.

"yah, seharusnya seperti biasa adalah undead. Jika tempat ini ditempati oleh undead, akan gawat jika kita tidak menghabisi mereka dan mengusir energi negatif dengan kekuatan suci."

"Ini lebih buruk dari yang kamu pikirkan. Jika kita membiarkan saja undead tersebut, ada kemungkinan undead yang lebih kuat akan bangkit. Itulah alasan mengapa ada undead yang sangat kuat di dalam reruntuhan."

"Jika sebuah golem yang dibuang membawa perintah terakhir dari tuannya dan merapikan tempat ini, itu akan menjadi berkah. Satu hal berkurang untuk dikhawatirkan. Apa rencananya setelah itu?"

"-Kurasa Hekkeran seharusnya pergi menggantikanku."

"Jangan khawatir tentang hal itu. Pemimpin lain tidak pergi juga ya kan? Kirimkan orang terbaik untuk pekerjaan ini, ya kan?"

Arche menghela nafas menjawab Hekkeran yang mengedipkan mata.

"-Bagaimanapun, ketika malam sudah datang, seluruh tim akan bergerak bersama-sama. Kita akan masuk ke dalam dari empat sisi dan berkumpul di mausoleum yang besar di tengah."

"Ternyata begitu, kita akan diketahui dengan mudah jika kita melakukannya di tengah hari."

"-Itu benar."

Mereka mendapatkan pandangan jelas dari area sekeliling dan tidak melihat tanda-tanda apapun akan adanya pengawasan atau para traveler. Kelihatannya tidak ada masalah untuk menyusup sekarang, namun mereka harus mempersiapkan hal-hal yang tak terduga. Bergerak dalam kegelapan lebih aman.

Meskipun operasinya dimulai di malam hari, mereka mungkin bisa mendapatkan informasi lebih jauh dengan terus mengawasi reruntuhan tersebut. Mereka memiliki waktu terbatas untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, namun waktu yang digunakan disini akan dihabiskan dengan baik, setidaknya menurut otak dari operasi itu.

Memang tidak mengejutkan jika mereka menghabiskan beberapa hari untuk mengamati lokasi tersebut.

"Bukankah lebih aman untuk mengamati tempat itu dengan 'invisibility'?"

"-Kami juga mempertimbangkan hal itu, namun ada peluang keadaan akan mungkin bertambah gawat nantinya, jadi mungkin kita sebaiknya melakukan ini bersama-sama. Bahkan dalam kasus terburuk, kita setidaknya akan menmukan sesuatu."

Ada bermacam-macam cara untuk mendetiksi invisibilitas, jadi itu bukanlah mantra yang sempurna. Jika para worker mendekat setelah menggunakan magic dan diketahui oleh keamanan dari reruntuhan tersebut, level keamanan musuh akan meningkat jika mereka tidak tahu siapa penyusup itu nantinya. Jika mereka mengacaukannya, mereka mungkin tidak akan bisa menyusup ke tempat itu dalam berhari-hari.

Untuk menghindari kejadian tersebut, mereka mengeluarkan rencana untuk bergerak masuk secara bersama-sama.

Hekkeran mengangguk mengerti. Ada banyak celah, namun rencananya masih seimbang antara resiko dan peluang penyelesaian misinya.

"Aku harap mereka memberi kita waktu untuk beristirahat."

"--Begitukah. 'Darkness' dan 'Screaming Whip' akan mengambil alih keamanan. Untuk amannya, kita akan bergantian berjaga. Kita akan masuk ke dalam dengan urutan saat tiba di rumah Earl, masing-masing dua jam."

"Aku paham, jadi kami akan menjadi orang terakhir."

"-Benar sekali. Kami akan mengambil giliran yang terakhir."

Arche memutar kepalanya setelah mengangkat bahunya.

"Terima kasih atas kerja kerasmu."

Roberdyck mengangguk kepada Arche.

"-Lelahnya. Makan waktu lama karena si brengsek itu menyarankan untuk menyusup melalui cara brutal. Butuh banyak usaha untuk meyakinkannya. Dia benar-benar tidka tahu apa arti koordinasi."

"Ahhh, si jenius dalam berpedang itu.."

"Memanggilnya si brengsek menjijikkan sudah cukup."

Di hadapan kalimat mematikan Imina, Hekkeran tersenyum masam dan merubah topik.

"Kalau begitu, mari kita kembali ke kemah dan menunggu giliran kita."

"Setuju. Mungkin tidak akan hujan sementara, namun kita akan telat bersiap jika hujan turun. Imina-san, giliranmu selanjutnya, jangan memasang muka menakutkan itu."

"Okay, ah, menjengkelkan sekali. Aku benar-benar ingin menusuknya. Mari kita pasang tenda jauh dari mereka."
"Tidak apa selama masih di sekitar titik yang ditentukan."

Sejujurnya, itu tidak baik, namun akan lebih buruk jika mereka terlalu dekat satu sama lain dan mulai bersitegang.

Memutar punggung mereka menghadap ke arah reruntuhan, keempat orang itu mulai berjalan.

"-Tapi semakin aku memikirkannya, semakin aneh rasanya. Aku tidak mengerti mengapa Earl memberikan permintaan semacam itu."

Saat mereka memutar kembali karena kalimat ini, mereka melihat Arche yang berhenti menatap reruntuhan tersebut.

"Aku tidak bisa menemukan alasan apapun, atau periode pembangunan reruntuhan ini. Seperti muncul begitu saja. Patung-patung itu mirip dengan periode sebelum bangkitnya Demon God, namun serasa agak timur. Lalu batu nisan berbentuk salip itu... Aku tidak mengerti sama sekali."

Setelah mendengarkan gumaman Arche, Hekkeran menekan senyumnya dan berusaha gembira.

"Itu artinya peluang menemukan sesuatu yang menarik sama tingginya, benar kan?"

"Benar sekali. pasti ada hal-hal yang menakutkan di dalam."

"... Mungkin akan banyak undead menakutkan di dalam, semuanya."

"-Uwah~, ngerinya."

"-Terlalu palsu, Hekkeran. Itu tidak terdengar sama sekali mirip denganku. Dan menirukan suaraku itu mengerikan."

"Ah, maaf tentang itu."

"Tapi-itu akan menarik."
"Yup. Mengapa makam ini ada? siapa yang dimakamkan disini? Rasa ingin tahuku terstimulasi dan haus akan pengetahuan."

"Aku setuju. Menemukan hal yang tidak diketahui memang menyenangkan."

"-Dan akhirnya uang. Akan bagus jadinya jika ada banyak disana."

Hekkeran merasa puas dengan senyum rekan-rekannya. Ada saat-saat dimana mereka melakukan pekerjaan kotor untuk uang, tapi itu bukanlah sesuatu yang bisa dibicarakan dengan ceria. Melakukan pekerjaan yang seperti petualang lebih cocok dengan mereka.

Arche mungkin tidak akan bergabung dengan petualang mereka setelah menjaga saudari-saudarinya. Pastinya akan memakan waktu untuk bisa menemukan anggota pengganti Arche, dan waktu lebih lagi dibutuhkan untuk beradaptasi dengan kerja sama tim mereka. Memang perlu untuk memilih pekerjaan yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih rendah.

Ini mungkin adalah pekerjaan tersulit dan terakhir yang mungkin akan mereka lakukan sebagai sebuah tim.

Mulai sekarang... Seperti para petualang... bagus juga menjelajahi hal-hal yang tidak diketahui dengan mengambil pekerjaan untuk berpetualang...

Hekkeran melihat ke arah langit yang memanjang kemana-mana.

====

Saat langit mulai menyelimuti dunia, para worker keluar dari tenda-tenda mereka yang tersembunyi dengan baik. Untuk individu-individu yang penuh rahasia seperti mereka, sudah waktunya untuk bekerja. Para petualang mulai mempersiapkan makanan.

Setelah menyalakan kayu, yang merupakan bahan putih yang solid, batu bara ditambahkan ke api. Cahaya dari api ditutupi oleh 'Darkness'. 'Darkness' menutupi kecerahan, namun bukan api itu sendiri. Di dalam kegelapan, api dari air yang mendidih dikeluarkan dari kantung air tanpa batas.

Air mendidih diguyurkan ke dalam mangkuk-mangkuk kayu. Jatah makanan untuk perjalanan dimasukkan ke dalamnya lalu berubah bentuk dan menjadi sup yang beraroma. Setelah menambahkan roti keras, ini adalah makanan yang dihidangkan untuk semuanya.

Sisanya adalah pilihan pribadi masing-masing.

Meskipun mangkuk itu hanya terdapat sup kuning - yang disukai oleh para worker karena nutrisinya dan hemat, beberapa orang menambahkan irisan daging, bumbu-bumbu lain, atau mereka minum seadanya.

Semuanya berhenti setelah satu mangkuk. Mempertimbangkan pekerjaan di depan, jumlah ini terlalu kecil.
Namun, memakan sesuatu yang terlalu berat pasti akan mempengaruhi misi. Tidak makan apapun juga akan bahaya. Tak ada yang tahu kapan mereka bisa makan lagi.

Suplai makanan darurat juga terbatas, karena terlalu banyak membawanya akan mempengaruhi kelincahan mereka. Harus diukur dengan tepat.

Setelah menyerahkan mangkuk yang kosong kepada para petualang, para pekerja memakai tas punggung mereka.

Saat para petualang melihatnya, worker-worker itu mulai bergerak sama-sama. Para petualang bertanggung jawab dengan keamanan tenda dan tidak mengambil bagian dalam penyusupan ke dalam reruntuhan.

Setelah memanjat bukit, mereka berpencar mengelilingi reruntuhan. Mereka sudah mempersiapkan tindakan pencegahan jika mereka diketahui ketika fase ini.

Banyak orang yang memakai armor full plate, jadi gerakan mereka akan melambat dan suara-suara itu akan membuat operasi rahasia menjadi tidak mungkin, namun itu sudah dipertimbangkan. Bagi orang-orang yang bisa menggunakan magic, masih memungkinkan melewati masalah remeh semacam itu.

Pertama, mereka akan menggunakan 'Silence', sebuah mantra yang menetralkan semua suara di dalam area tertentu. Baik suara armor dan suara langkah kaki tidak akan terdengar.

Selanjutnya adalah 'invisibility', yang membuat target tidak bisa dilihat oleh pandangan biasa.

Sebagai pencegahan, seorang pengepung dengan tambahan mantra 'Silence', 'Invisibility' dan bahkan 'Hawk Eye' sedang mengawasi dari langit sekeliling. Agar bisa cepat-cepat menyelesaikan masalahnya, dia dipersenjatai dengan anak panah spesial yang bisa memberikan efek mati rasa.

Setelah kedua fase persiapan ini, kelompok tersebut tiba di tujuan mereka.

Disini dimana operasi itu secara resmi dimulai.

Mereka turun dari bukit ke reruntuhan beberapa meter di bawah. Setelah menjelajahi permukaannya, mereka bertemu di mausoleum besar di tengah-tengah. Dan mereka perlu melakukannya dalam waktu efektif dari 'invisibility'. Untuk meminimalkan peluang hal-hal yang tak disangka terjadi, ada sebuah kebutuhan untuk mengikuti langkah masing-masing. Namun, akan sulit untuk membedakan posisi setiap orang ketika gelap dan semuanya tidak kelihatan.

Namun, sudah ada cara untuk menangani ini.
Sebuah tongkat aneh dengan panjang 30cm tiba-tiba muncul di tanah. Tongkat itu mengambang di udara seakan ada orang yang tak terlihat sedang menggenggamnya, dan mengeluarkan cahaya samar setelah dibengkokkan.

Tongkat spesial ini - tongkat bercahaya - dibuat dengan cairan kimia yang spesial di dalamnya akan bercampur ketika dibengkokkan dan mengeluarkan cahaya. Tongkat itu diletakkan karena efek dari invisibilitas juga termasuk seluruh item yang dibawa oleh user. Agar terlihat orang lain, tongkat itu harus meninggalkan pemiliknya.

Setelah berkedip sesaat, tongkat itu sudah menyelesaikan tugasnya dan hancur. Cairan kimia yang berpendar terpercik ke tanah lalu hilang tanpa jejak setelah menyentuh tanah.

Dengan cara demikian, seluruh tim memberiakn sinyal bahwa mereka sudah siap.

Terlalu jauh untuk melihat tim-tim lain, namun empat tali yang secara beruntuh dijatuhkan dari permukaan Great Tomb of Nazarick. Tali-tali tersebut memiliki ikatan-ikatan dengan interval tertentu agar mudah dipanjat.

Akhir dari talit tersebut tersambungkan dengan kepada piton yang dijatuhkan ke tanah, dengan ujung yang lain sedikit bergoyang.

Jika seseorang bisa melihat menembus magic invisibility, mereka akan bisa melihat orang-orang yang turun dengan tali.

Bahkan orang seperti Arche, yang lebih fokus dengan latihan magic dan pengetahuan daripada kelincahan, bisa melakukannya. Atau lebih tepatnya, para worker dan petualang harus melalui latihan kekuatan untuk menyelesaikan tugas seperti itu.
Berkat latihan mereka yang terkumpul dan efektifitas ikatannya, tak ada satupun worker yang jatuh, dan semuanya mendarat dengan selamat di dalam makam.

Tujuan pertama dari masing-masing tim adalah ruang bawah tanah yang lebih kecil.

Saat durasi invisibilitas sudah habis, seluruh anggota sekarang bisa terlihat. Tim-tim iu menuju ke arah ruang bawah tanah yang ditugaskan kepada mereka.

Merunduk dan tetap di dekat batu-batu nisan, pepohonan dan patung-patung, mereka berlari ke dalam makam yang redup. 'Silence' masih ada sehingga mereka tiak membuat suara apapun. Para warrior yang memakai armor full plate juga berusaha sebisa mungkin menyembunyikan diri. Beberapa bayangan bergerak menyeberangi tanah tersebut.


===


Ketika pimpinan dari Heavy Masher, Greenham, semakin dekat dengan ruang bawah tanah, matanya sedikit terbuka lebar. Ruang bawah tanah itu bahkan lebih mewah daripada yang dia bayangkan.

Meskipun mereka menganggap ini sebagai ruang bawah tanah kecil, itu hanya karena dibandingkan dengan mausoleum besar di tengah. Setelah didekati, ukuran dan arsitektur agungnya bisa jelas terlihat.

Dinding-dinding batu putih digosok dengan halus. Meskipun menghabiskan banyak waktu dalam pembangunannya, tak ada tanda apapun akan adanya kerusakan yang disebabkan oleh angin dan hujan.

Dibalik tangga tiga langkah ada pintu logam yang tebal. Pintu tersebut digosok dengan baik sehingga tidak terlihat adanya karat sama sekali. Meskipun baja hitam memang mengkilat. Jelas sekali seberapa hati-hatinya mereka dalam merawat bangunan tersebut.
-Itu artinya sudah dipastikan bahwa makam ini memang sudah ditempati.

Setelah Greenham mengambil kesimpulan ini, rekan-rekan thief miliknya masuk ke dalam dan perlahan melakukan penyelidikan, dimulai dari tangga-tangga.

Greenham menerima sebuah sinyal perlu mundur karena 'Silence' - dan perlahan mundur. Ini untuk menghindari jebakan dengan efek luas.

Thief tersebut mencari jebakan-jebakan dengan sabar. Ini tidak bisa dihindari meskipun mereka sudah merasa tidak sabar.

Jiwa-jiwa ada di dalam tubuh pria, dan ketika tubuh itu sudah membusuk, jiwa tersebut akan dipanggil kembali atas kehendak para dewa. Itulah mengapa yang telah meninggal harus segera dikebumikan, dengan penguburan bawah tanah seperti biasanya, namun sedikit berbeda bagi mereka yang memiliki status spesial seperti para bangsawan.

Jika yang telah tiada langsung dikubur, mereka harus menggali mayat tersebut agar bisa memastikan tubuhnya sudah membusuk. Untuk melihat bukti pembusukan, mayat tersebut akan dipinggirkan untuk beberapa saat sebelum dikuburkan. Namun, mayat tersebut tidak akan diletakkan di dalam rumah para bangsawan.

Apa yang akan mereka gunakan adalah sebuah ruang bawah tanah di kuburan. Setelah meletakkan tubuh itu disana untuk beberapa saat, priest akan memutuskan jika tubuh sudah membusuk dan jiwanya sudah dipanggil oleh dewa sebelum menguburkannya.

Tempat dimana banyak mayat beristirahat adalah tempat umum di ruang bawah tanah. Area yang luas ini memiliki beberapa platform batu dimana mayat-mayat diletakkan. Pemandangan akan beberapa mayat yang membusuk disana dan berbaris memang mengerikan, namun itu adalah hal yang wajar di dunia ini.

Keadaannya akan berbeda untuk bangsawan besar yang memiliki otoritas dan kekayaan. Daripada ruang bawah tanah umu, mereka akan menggunakan ruang bawah tanah keluarga yang sudah diwariskan turun temurun sejak leluhur mereka. Ruangan dimana mereka yang memiliki otoritas dipanggil oleh sang dewa dan tempat peristirahatan mereka yang terakhir - yaitu ruang bawah tanah seperti itu dimiliki dan diwariskan secara turun temurun di dalam keluarga sebagai simbol-simbol dari kekuasaan.
Wajar jika menemukan perlengkapan rumah tangga dan harta karun juga. Itu artinya ruang bawah tanah tersebut adalah ruang harta bagi para penjarah makam. Dan karenanya, tempat itu juga dibangung dengan jebakan-jebakan yang berbahaya untuk menghalangi para penyusup.

Hal seperti itu sudah pasti benar untuk ruang bawah tanah semewah ini. Rekan Thief Greenham memeriksa tempat tersebut dengan hati-hati.

Setelah thief itu telah menyelesaikan beberapa pemeriksaan dan pergi ke pintu, suara itu tiba-tiba kembali.

Durasi dari 'Silence' sudah habis. Waktunya pun tepat. Thief tersebut dengan diam-diam melangkah masuk ke depan pintu dan memeriksa dengan hati-hati. Akhirnya, dia meletakkan sesuatu seperti stethoscope dan mendengarkan.

Setelah beberapa detik, thief itu berpaling ke arah Greenham dan rekan-rekannya yang lain lalu menggelengkan kepalanya.
Yang berarti 'Tidak ada apa-apa'.

Thief itu sendiri berpikir aneh lalu memiringkan kepalanya.
Itu adalah sebuah misteri mengapa tempat tersebut tidak terkunci, namun karena thief tersebut tidak mendeteksi hal lainnya, maka selanjutnya adalah giliran dari penjaga baris depan.

Greenham menuju barisan depan dan thief tersebut menggapai pintu. Di belakang mereka ada seorang warrior dengan sebuah perisai.
Greenham mendorong gagang pintu tersebut ke bawah dan perlahan membuka pintu tersebut. Mungkin karena secara rutin di beri oli atau mungkin yang merawat tempat ini melakukan pekerjaannya dengan serius, pintu berat tersebut terbuka dengan mudah berlawanan dengan penampilannya.

Warrior yang sudah bersiap bertindak berdiri di antara Greenham dan pintu tersebut, mengangkat perisainya untuk bertahan dari serangan tiba-tiba atau jebakan.

Namun, tidak ada apapun yang seperti anak panah ditembakkan. Pintu besi tersebut benar-benar terbuka dan kegelapan yang dalam muncul di depan Heavy Masher.

"[Continual Light]."

Magic caster rahasia memanggil cahaya magic. Cerah cahaya magic itu kurang lebih bisa disesuaikan. Ruang bawah tanah itu menjadi terang. Dengan mantra lain, senjata warrior tersebut juga bersinar.

Apa yang diterangi oleh cahaya tersebut, adalah sebuah ruangan yang bisa dengan mudah disalahartikan sebagai ruangan-ruangan dari para bangsawan.

Di tengah ruangan tersebut ada sebuah peti batu yang biasa terlihat di dalam kuil. Dengan panjang 2.5 meter dan dipenuhi dengan ukiran-ukiran dasar. Empat patung batu pualam diukir menjadi bentuk warrior-warrior bersenjata dan memakai armor penuh. Dengan banyaknya pedang dan perisai di depan armor full plate yang berdiri di masing-masing sudut.

Dan juga-

"-Hmm, apakah simbol ini mirip dengan sesuatu dari ingatanmu?"
"ERm, entahlah."

Bergantungan di dinding, sebuah bendera dengan sudut-sudut emas, terdapat sebuah simbol yang tidak pernah dilihat oleh siapapun sebelumnya. Kingdom Re-Estize mungkin memang negeri asing, namun thief dan magic caster sudah mengingat Heraldik dari banyak bangsawan dan raja-raja. Karena mereka tidak bisa mengenalinya, bisa diasumsikan bahwa itu adalah bendera asing.

"Jangan-jangan beberapa bangsawan dari sebelum pendiriannya Kingdom Re-Estize?"

"Maksudmu ini lebih dari 200 tahun yang lalu?"

Banyak negeri yang hancur karena demon god dua ratus tahun yang lalu, yang mana mengapa hanya ada sedikit negeri dengan sejarah lebih dari dua ratus tahun yang lalu. Kingdom Re-Estize, Holy Kingdom, Republik dan Empire semuanya didirikan sesudah dua ratus tahun yang lalu.

"Jika itu memang benar, mengapa keadaannya masih sangat baik dan awet setelah selama ini? Bahan apa ini?"
"Mungkin sudah diberi mantra untuk mengawetkan ya kan? Mungkin sudah diperbaiki oleh magic."

"Ngomong-ngomong ketua. Anda bisa berhenti berbicara dengan cara yang aneh, ya kan? Hanya kami yang ada disini."

"Hmmm..."Greenham mengerutkan dahi, lalu bersikap santai. "Ahh, itu melelahkan sekali. Semua benda-benda seni itu, bodoh sekali."

"Pasti sulit bagi anda. Seperti yang dia bilang, tidak apa jika kita sendirian ya kan?"

"Nah, aku tak bisa melakukannya, cara berbicara yang kaku itu membuatku terliat seperti worker yang mumpuni. Menyusahkan saja menggantinya di tengah-tengah, ya kan? Apa kalian tidak tahu peraturanku ketika bekerja?"

Greenham menjawab senyum masam rekannya dengan senyum masam sendiri.

Greenham pada awalnya adalah anak ketiga dari seorang petani yang bekerja di dalam Kingdom Re-Estize. Seperti pepatah bilang, jika banyak orang membagi tanah ladangnya, setelah beberapa generasi, tanah dari masing-masing yang bisa diwarisi akan semakin kecil. Ladang yang dihasilkan dari masing-masing keluarga juga akan menurun. Itulah kenapa anak tertua akan mewarisi tanahnya, anak kedua juga akan bekerja sebagai pembantu, namun anak ketiga dan yang lainnya hanya akan menjadi masalah. Wajar bagi mereka untuk pindah ke kota mencari kehidupan.

Namun, Greenham diberkahi dengan tubuh yang bagus, dan berhasil pada akhirnya. Namun pada akhirnya dia hanyalah seorang petani dan pendidikan yang dia terima sebagai cadangan dari cadangan juga bukan apa-apa. Begitu juga dengan membacam, menulis dan bersikap.

Memang benar para worker memfokuskan kemampuan dan melakukan tugas yang diberikan, bukan kepada cara bersikap. Namun, itu bukan hal yang baik bagi seorang pemimpin.
Dia berusaha keras untuk itu, namun tidak seperti bakat lain yang dia miliki, dia tidak diberkahi dengan hal itu dan hasilnya hanya lumayan saja. Greenham tetap memiliki posisi sebagai pemimpin karena dia dianggap tinggi di dalam aspek-aspek lain. Namun, agar tidak membuat malu rekan-rekannya, Greenham mulai berbicara dengan sikap yang aneh.

"Cara bicara yang unik ini adalah cara yang biasa untuk mempromosikan timku." Itulah yang ingin clientnya pikirkan.

Meskipun begitu, orang-orang masih memandang rendah dirinya. Namun, gambaran seperti itu masih lebih baik daripada petani dungu.

"Baiklah, waktu istirahat sudah selesai. Kita bergerak anak-anak."

Greenham mengelurkan pengumuman dan semuanya mulai bergerak tanpa protes.

Pertama adalah thief yang masuk dengan hati-hati ruang bawah tanah tersebut untuk mencari jebakan-jebakan.

Sisa kelompok tersebut meletakkan batang logam yang tebal diantara pintu agar tidak tertutup penuh jika ada mekanisme untuk menutup pintu. Untuk menghindari cahaya meluber keluar, pintu tersebut ditutup separuh. Sementara thief memeriksa ruangan dengan hati-hati, Greenham dan yang lainnya tidak mengendurkan kewaspadaan. Penggunaan cahaya memang tidak bisa dihindari. Sangat mungkin jika mereka terlihat oleh pihak lain.

Sementara Greenham dan yang sisa tim berjongkok dan mengamati sekeliling, thief itu pergi ke area di bawah bendera dan mengamatinya sejenak. Setelah menguatkan tekadnya, dia menggapai bendera tersebut, lalu menariknya dengan gugup saat dia menyentuhnya.

"Tidak ada masalah disini, semuanya masuklah."

Thief tersebut memutar kepalanya kembali ke arah Greenham dan yang lainnya saat dia menunjuk bendera itu.

"...Ini benar-benar berharga, terbuat dari kain emas."
"Haaaahhhh?! Kain emas? Meletakkannya disini begitu saja, apa ada yang salah dengan kepala mereka?"

Semua orang itu terperangan karena terkejut. Semuanya berkumpul di bawah bendera dan bergantian menyentuhnya. Bahan dingin di bawah jari-jari mereka memang bersifat logam.

Mempertimbangkan betapa besar bendera itu, penaksiran dari thief pasti benar. Dari ukurannya, berat dan nilai artistik, pasti bernilai banyak.

"Client kita memenangkan ini. Meskipun milik kita, atau lebih tepatnya, pembayaran penuh untuk empat tim masih belum diambil, pasti banyak sekali harta karun disini."

"Apakah kita membawanya langsung sekarang?"

Greenham menjawab pertanyaan thief tersebut.

"Ini terlalu besar. Dan berat. Kita ambil nanti saja, ada yang keberatan?"

"Tidak, akan sulit jika bergerak menggeret ini. Sedangkan untuk hasil penyelidikannya, tidak ada jebakan atau pintu rahasia apapun."

"...Kalau begitu, silahkan."

Greenham mengangguk kepada mage - magic caster misterius. Rekannya membalas dengan merapalkan mantra.

"'Detect Magic' - Aku tak mendeteksi jebakan-jebakan magic satupun pula. Kita bisa membuang kemungkin siapapun yang bersembunyi dengan magic menyembunyikan."
"...Penyelidikannya hampir selesai, mari kita menuju target utama."

Tatapan mereka jauh ke arah peti batu di tengah ruangan.

Thief tersebut menghabiskan banyak waktu menyelidiki dan memutuskan bahwa tidak ada jebakan.

Greenham dan warrior itu mengangguk satu sama lain dan mulai dengan tugas membuka peti batu. Bentuknya memang besar dan seharusnya sangat berat, namun ternyata lebih ringan daripada yang mereka perkirakan. Mereka menggunakan terlalu banyak tenaga dan hampir kehilangan keseimbangan mereka.

Penutup peti batu itu terbuka, menunjukkan banyak cahaya berkilauan dari dalamnya.

Emas, Perak dan perhiasan dengan berbagai warna, di tambah lagi berbagai aksesori yang berkilauan. Dan lebih dari ratusan koin emas yang tersebar dimana-mana.

Mereka memang mengharapkan sesuatu yang bagus setelah melihat bendera itu, namun Greenham masih menyeringai dengan lebar mulut dari telinga satu ke telinga lainnya karena pemandangan ini. Thief itu langsung mengamati dengan hati-hati mengambil salah satu item di dalam - sebuah kalung emas.

Itu adalah sebua perhiasan yang sempurna. Kelihatannya seperti kalung emas biasa saat pertama kali menatap, namun setelah memeriksa dengan teliti, rantainya memiliki ukiran yan bagus.

"...Perkiraan sederhana adalah seratus koin emas. Dengan pembeli yang tepat, mungkin seratus lima puluh."

Reaksi dari perkiraan thief berbeda. Beberapa diantara mereka bersiul sementara yang lainnya tersenyum. Satu hal yang sama adalah kegembiraan dan api ketamakan membara di mata mereka.

"Separuh saja dari yang bisa kita dapatkan akan menjadi sebuah bonus lima puluh emas. Sepuluh emas masing-masing, Itu adalah jumlah menakutkan untuk bayaran tambahan."

"Itu benar-benar... Mungkin reruntuhan ini adalah sebuah harta karun."

"Menakjubkan. Ini benar-benar menakjubkan."

"Yang benar saja. Sayang sekali kalau ditinggalkan begitu saja harta karun ini disini. Mari kita manfaatkan dengan baik."

Saat dia berbicara, wizard tersebut mengambil sebuah cincin dengan batu rubi besar yang menempel lalu mencium batu tersebut.
"Itu besar sekali-"

si Priest memasukkan tangannya ke dalam, mengambil koin dan membiarkannya mengalir di antara jari-jarinya.
Suara gemerincing dari koin emas yang berbenturan satu sama lain terdengar.

"Aku tak pernah melihat koin emas sebanyak ini sebelumnya. Periode waktu yang mana dan negara apa asal mereka?"

Dengan menggunakan pisau untuk menoreh permukaannya koin emas secara ringan, thief tersebut berkata dengan sebuah helaan nafas:
"Ini adalah emas murni. Beratnya saja dua kali koin emas biasa, nilainya mungkin lebih tinggi, dengan mempertimbangkan nilai estetikanya."

"Ini benar-benar - Kukuku..."

Tawa lepas keluar dari kelompok yang sudah tak bisa menahannya.
Dengan hanya membagi hasil jarahan disini saja bukan jumlah yang kecil.
"Kalian semua, berterima kasihlah kepada dewa nanti. Mari kita ambil apa yang bisa kita ambil lalu menuju tujuan utama. Bagian kita akan diambil jika telat."

"-Ho!"

Greenham menerima balasan yang penuh semangat, dipenuhi dengan kegembiraan dan semangat.

19 komentar:

Unknown mengatakan...

Makasih min. Selalu di tunggu updatenya

robert whittaker mengatakan...

Mksh gan updetannya,,,, semangat 2 hri ke depan gannn,,, ditunggu hohohohohoho...

rizkyu mengatakan...

Wah mereka beneran masuk ke nazarick bener2 masuk ke lubang neraka siap2 ada pembantaian nih di chapt selanjutnya :v

tonski46_ mengatakan...

mana si shalltear guardian lt.1 :v

Unknown mengatakan...

Berani"nya mereka ngambil bendera di nazarick,, shalltear bantai mereka semua....

Ramiris mengatakan...

Rip worker :v

Unknown mengatakan...

bukannya momon ikut team ini y...

Anonim mengatakan...

momon ditugaskan menjaga para worker , agar tidak kabur mmbawa harta jarahan. jadi dia cuman tinggal di tenda utama #Cmiiw

Anonim mengatakan...

Akhirnya banyak yang baca.. asik nih

Rien Blog's mengatakan...

Haha lah momon ternyata kaya raya... kemarin katanya lg kesulitan keuangan?i

Kelompok 5 mengatakan...

koin emas yang momon punya itu koin emas dari Yggdrasil ,karna kemungkinan ada player yggdrasil yang terjebak sprt momonga (momon) ,jadi beresiko bgt kalo momon nunjukin koin itu di new world ...
Momon miskin koin new world aja :V
#Rien Blog's

ammof mengatakan...

Momon punya bnyak koin setelah drama sama demiurge ,wkwk mereka kan mengambil harta (emas) di kingdom

Unknown mengatakan...

drama pun dimulai wkwk

Anonim mengatakan...

Ini di season 3 animenya :v

dyrizal mengatakan...

Waduh ga kebayang penjaga di lantai paling bawah kuatnya seapa

Anda mengatakan...

Thanks min

Unknown mengatakan...

Mantap min lanjut terus

Anonim mengatakan...

itu bukan koin emas YGGDRAGSIL oi, itu hartanya si Momon

Anonim mengatakan...

Emas yggdragsil ini mah, jelas dari deskripsinya kepala desa carne, 2 kali berat emas biasa, dan ukiran yg memiliki nilai seni