Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

07 Maret, 2016

Overlord - Vol 6 - Chapter 6 Part 2

Introduction to the Royal Capital's Disturbance -

Perkenalan terhadap Kericuhan di Ibukota kerajaan

Part 2



Overlord Light Novel Bahasa IndonesiaBulan Api Bawah (Bulan ke 9), Hari ke 4, 15:01

Matahari telah terbit sedang Sebas dan Solution sibuk memulai hari lagi.

Alaan mereka menjadi sangat sibuk adalah sederhana. Mudah saja meninggalkan Kingdom tanpa berkata apapun, maka seluruh koneksi dan kontak yang mereka bangun akan percuma. Itulah mengapa mereka bersikap seolah akan kembali ke Empire. Dengan Solution di belakangnya, Sebas mengucapkan perpisahan dengan seluruh pedagang dan anggota guild penting yang dia kenal.

Jelas saja, percakapan tidak berakhir dengan perpisahan. Jelas saja orang-orang itu ingin meninggalkan kesan yang baik untuk bisnis di masa depan, dan juga dengan peluang untuk bicara dengan wanita cantik seperti Solution. Sebagai hasilnya, setiap perpisahan memakan waktu 30 menit lebih dan hari semakin terseret.

"Makan waktu yang lama, tapi proses memindahkan seluruh gandum dari gudang sudah selesai. Kelihatannya, kita bisa kembali ke Nazarick tanpa masalah sekarang."

Dalam ucapannya, Solution kelihatannya sudah berseri bahagia. Sebas merasa jika dia lebih gembira menyelesaikan perintah sang tuan daripada prospek kembali ke Great Tomb of Nazarick. Karena Sebas yang bertanggung jawab mengumpulkan informasi di dalam Kingdom, tidak banyak kesempatan bagi Solution untuk merasa seperti melakukan tugasnya.


Setidaknya perpisahan adalah pekerjaan Solution karena dia perlu muncul untuk menjadi seseorang yang bertanggung jawab. Dengan perasaan puas yang kuat, dia hampir terlihat seperti bergumam senang.

Pada kenyataannya, karena dia sedang berada dalam mood yang bagus ketika bicara dengan para pedagang, Sebas mampu menegosiasikan beberapa persetujuan yang menguntungkan, seperti mengecualikan biaya gudang karena mereka sudah membeli gandum dalam jumlah besar.

Ada keuntungan menjadi orang cantik.

Sebas benar-benar memikirkan hal itu ketika mengikat kuda-kuda ke kandang kuda dan berjalan menuju gerbang depan dengan Solution.

Berdiri di depan pintu, Sebas meletakkan kunci ke lubang kuncinya. Dia memutar kunci seperti yang sudah dia lakukan berkali-kali, tapi tidak ada suara klik terbuka. Sebas mengerutkan dahi karena terkejut dan memandang Solution.

Pintunya tidak terkunci?

Dengan sebuah dorongan kecil, pintu itu berderit terbuka. Satu-satunya orang di dalam rumah itu adalah Tsuare, tapi tidak mungkin dia pergi sendirian.

"Ada beberapa bekas gesekan di sekitar lubang kunci. Ada kemungkinan besar seseorang membuka kunci secara paksa..."

Sebelum Solution menyelesaikan kalimatnya, Sebas membuka pintu itu. Dia tidak mengira akan ada jebakan apapun, dan meskipun jika ada di sana, dia pasti akan menghancurkan mereka hingga berkeping-keping.

Rumah itu terasa kosong karena semuanya sudah dikosongkan. Mengatur kemampuan deteksi hingga maksimal, dia memeriksa Tsuare, tapi dia tidak merasakan apapun.

"Tsuare! Tsuare! Apakah kamu ada disini?"

Dia berteriak sambil mencari di rumah itu. Dia telah mencari ke seluruh sudut tapi tidak ada satu jejakpun. Hampir seperti tak ada jejak satupun di tempat itu.

Seseorang pasti di sini. Mempertimbangkan tak ada bau darah, dia pasti diculik. Lalu apa permintaan mereka...

Sebas menggenggam tinjunya erat-erat.
Dia marah dengan dirinya sendiri, meninggalkan Tsuare dengan ceroboh sendirian di rumah. Kenyataannya, dia memang gelisah meninggalkan Tsuare sendirian. Setelah pertemuannya dengan organisasi bawah tanah, dia tahu akan ada masalah nantinya.

Namun, dia masih meninggalkannya di rumah besar itu karena trauma dan ketakutannya akan dunia luar dan orang asing. Satu-satunya alasan mengapa dia tidak bersikap ketika menghadapi para guardian adalah karena dia tidak menganggap mereka sebagai manusia. Reaksi Tsuare dulu adalah reaksi yang sangat normal dari seseorang yang menemui monster.

Meskipun Tsuare di tinggal di kereta, Sebas ingin menghindari kerumitan apapun yang mungkin terjadi dan oleh karena itu meninggalkannya di rumah besar tersebut.

Karena rumah bordil sudah dihancurkan dan akan butuh waktu untuk bangkit kembali, dan karena butuh waktu untuk membuat rencana serangan, Sebas sudah berasumsi bahwa yang berada dibalik rumah bordil yang hancur akan memerlukan waktu lebih banyak untuk mengatur diri sebelum mencoba melakukan balas dendam. Dilihat ke belakang, itu adalah salah perhitungan yang fatal dan menyebabkan bencana, tapi itu sudah terlambat sekarang.

Saat dia berjalan dengan langkah berat di lorong, dia mendengar Solution memanggilnya di ruang resepsi.

"Sebas-sama, sebelah sini."

"Apakah kamu menemukannya, Solution?"

Tidak mungkin dia menemukannya, karena Sebas baru saja memeriksanya tadi. Namun, dengan sebuah harapan, dia melangkah masuk ke dalam ruangan itu untuk melihat Solution yang sedang memegang sebuah perkamen.

"Kelihatannya ada sesuatu yang ditulis-"

"Tolong, biarkan aku."

Meskipun sebelum Solution bisa selesai Sebas mengambil perkamen itu darinya. Dengan menggunakan item magic untuk membaca isinya, dia meremukkan hingga kusut perkamen itu dengan marah.

"Diculik. aku akan mengikuti mereka dan menolongnya."

"Kelihatannya itu adalah tindakan yang bijak."

Mata Sebas terbuka lebar saat dia tidak mengira Solution menyetujuinya.

"Namun, Ainz-sama sudah memerintahkan kepada kita untuk kembali ke Nazarick. Bukankah itu seharusnya yang diprioritaskan?"

"Tapi beliau tidak bilang tanpa Tsuare."

"Sebas-sama.. jika anda bertindak sendiri lagi, itu akan menjadi insiden yang lebih besar kali ini. Ditambah lagi, bagaimana anda akan menemukan mereka?"

"Mereka dengan mudahnya meninggalkan waktu dan tempat untuk bertemu. Kelihatannya mereka merupakan anggota dari kelompok kriminal yang memiliki rumah bordil yang aku hancurkan dulu."

"Ternyata begitu. Namun, aku masih harus melaporkan hal ini kepada Ainz-sama sebelum anda pergi. Jika anda tidak menyentuh rumah bordil itu dari awal, ini tidak akan terjadi. Itu sudah melawan perintah Ainz-sama untuk melakukan penyamaran. Jika Sebas-sama bertindak lagi, itu akan berarti bahwa anda sudah melanggar perintah sekali lagi.. Dan juga, apakah anda lupa ucapan Ainz-sama yang dulu?"

Itu adalah balasan yang tajam, terutama mempertimbangkan siapa yang menjamin melindungi Tsuare.

"Tolong beritahu Ainz-sama bahwa dia telah diculik dan bahwa kamu sedang menunggu perintah."

8 komentar:

Berkomentarlah dengan bijak! Tanpa ada SARA dan penghinaan.