Chapter 5 : Frost Dragon Lord
Part 5
Ainz dan
Gondo meninggalkan ruang harta bersama-sama. Sekelompok naga terbang
membungkukkan kepalanya di depan mereka. Ada 19 jumlahnya, termasuk Hejinmal.
Dengan kata
lain, semua naga yang disebutkan Hejinmal ada di sini. Sekarang tidak perlu
lagi memburu mereka.
...Memang bagus mereka semuanya patuh, tapi
sayang sekali aku tidak mendapatkan lebih banyak mayat naga... Haruskah aku
mencari alasan untuk membunuh lebih banyak lagi? Tidak, itu akan dianggap
kejam. Kalau begitu mengapa tidak membiarkan mereka berkembang biak lalu
memanennya nanti.. hm? Bukankah itu hal yang sama?
“-Yang
agung dan mulia Sorcerer King. Para pelayan anda yang setia telah berkumpul di
hadapan anda.”
Hejinmal
berbicara saat Ainz sedang berpikir. Membuat perenungannya buyat sementara,
Ainz membalas:
“Angkat
kepala kalian.”
Para naga
yang sedang berlutut mengangkat kepala mereka bersamaan.
Karena
ukuran tubuh mereka yang besar, ketika berdiri mereka jauh lebih tinggi
daripada Ainz, tapi tidak ada yang merasa meremehkan Ainz.
Namun, ada
beberapa yang terkejut diantaranya.
Mereka
pernah mendengarnya, tapi masih sulit untuk mempercayai jika Ainz telah
membantai Dragon Lord, ayah mereka. Atau lebih tepatnya, bahkan Ainz akan
memikirkan hal yang sama jika berada di posisi mereka. Ada banyak hal yang
harus dilihat supaya bisa dipercaya.
Saat Ainz
sedang memikirkan itu, salah satu naga meraung.
“Aku tidak
terima ini! Tidak kukira orang yang telah membunuh ayah sebenarnya adalah –
apa?”
Ainz
berjalan ke depan naga yang meraung itu. Lalu dia tersenyum, dan memberi
isyarat dengan tangannya seakan berkata “Tunjukkan kemampuan terbaikmu.”
Naga
tersebut mengayunkan cakarnya ke arah Ainz dengan cepat.
Cakar itu memang
cepat, tapi tidak secepat Troll yang baru-baru saja Ainz lawan.
Ainz tidak
menghindarinya. Dia menerima serangan naga itu secara langsung. Naga tersebut –
yang mengira Ainz tidak bisa menghindarinya dengan tepat waktu – menyeringai
dengan lebar, namun ketika dia menyadari bahwa Ainz tidak perlu menghindarinya,
seringai itu menjadi beku di wajahnya.
Setelah
memastikan naga tersebut tahu hal ini, Ainz merapalkan sebuah mantra.
“[Grasp
Heart].”
Tatapan
Ainz berpindah dari naga yang baru saja roboh seperti ayahnya, lalu ke arah
yang lainnya.
“Apakah
tidak ada lagi yang lain?”
Setelah
mengeluarkan pertanyaan lirih itu, para naga membungkuk bahkan lebih rendah
dari sebelumnya. Seakan mereka mencoba berbaring di tanah. Tak ada satupun di
sini yang meragukan kekuatan Ainz lagi.
Ainz
membuka sebuah [Gate] kemudian melemparkan mayat-mayat naga itu ke dalamnya. Setelah
itu dia membawa Gondo dan pergi di atas punggung Hejinmal.
Punggung
ibunya lebih lebar, jadi mengendarai mereka seharusnya lebih cocok untuk
seorang penguasa daripada mengendarai Hejinmal.
Namun, Ainz
sudah mengendarai Hejinmal saat kemari, jadi mungkin sekaligus saja di sisa
perjalanannya.
“Tinggalkan
kota ini. Bawahanku harusnya sedang menunggu di sana.”
Gerombolan
naga itu terbang berbarengan, lalu para Hanzo menggiring mereka ke tempat
dimana banyak Quagoa yang sedang berlutut.
Pemandangan
Quagoa dengan jumlah yang banyak sekali sedang berlutut tanpa suara sangatlah
aneh, dan saat Gondo melihat ini, dia menjerit dengan suara serak.
Ainz juga
hampir melakukan hal yang sama, namun dia tidak bisa melakukan itu di depan
para guardiannya, yang tersenyum lebar seakan wajahnya berkata, “Kami bekerja
dengan sangat keras lho!”
“Ainz-sama!
Seperti yang anda perintahkan, kami telah menyelesaikan pemilihan Quagoa itu.
Ada 4000 pria, 4000 wanita dan 2000 anak-anak. Sisanya adalah mayat. Dan juga,
kami membiarkan mereka mengambil tubuh yang masih utuh dan menempatkannya di
tempat lain.”
“Ternyata
begitu, jadi mereka menolak kebaikan hatiku, tapi sekarang mereka mati-matian
bergantung pada harapan terakhir untuk selamat. Dasar sekelompok orang-orang
bodoh.”
Quagoa yang
memakai pakaian berlutut di depan yang lainnya terlihat gemetaran.
“Lalu,
dimana raja mereka?”
“Di sebelah
sana,” tunjuk Shalltear. Seperti yang diduga, itu adalah Quagoa yang gemetaran.
Sebelum Ainz memanggilnya, dia mengaktifkan lingkaran cahaya dengan kilauan
seperti batu obsidian. Menurut penelitiannya, efek itu sangat cocok untuk
seorang penguasa.
Ketika Ainz
mendengar gerombolan naga di sana sedang bergumam dan bisik-bisik, dia
memanggil pimpinan Quagoa tersebut.
“Raja
Quagoa, angkat kepalamu.”
“Baik!”
Tubuh
pimpinan Quagoa itu bergetar hebat saat dia mengangkat kepalanya. Lalu, matanya
membelalak dan tubuhnya kaku, seakan dia telah membeku.
Ainz bisa
dengan jelas mendengar suara “Hiiiiiiieeeee....”
“...Aku
dikenal sebagai raja yang penuh ampun. Dosa karena tidak langsung menerima
tawaranku harusnya telah dibebaskan oleh darah rakyatmu. Namun, jika kamu mau
memberikan nyawa dan kesetiaanmu kepadaku, aku akan menjaminmu dengan
kemakmuran.”
“Saya mengerti!!
Kami adalah para pelayan anda, dan semua anak-anak dan anak dari anak-anak kami
harusnya bersedia mengorbankan diri untuk melayani Yang Mulia!!!”
“Jawaban
yang bagus. Itu membuatku senang.”
“Ya!!!
Terima kasih banyak!!!”
Seakan mau
menghentikan percakapan itu, Ainz melambaikan tangannya, memberi isyarat agar
Pimpinan Quagoa itu bisa melanjutkan sikap tunduknya.
Luar biasa! Kelihatannya semua latihanku telah
terbayarkan.
Mengulan
deretan perkataan dan sikap tanpa henti di depan cermin akhirnya membuahkan
hasil. Setelah mengingat latihan itu di hatinya, Ainz berputar ke arah dua
guardiannya, yang telah menyelesaikan tugas mereka tanpa celah.
“Kamu telah
melakukannya dengan sangat bagus. Aku sangat bangga dengan kalian berdua.”
“Terima
kasih banyak.”
“Pujian
anda telah membersihkan hati saya dari rasa malu atas kesalahan sebelumnya, dan
saya berterima kasih dari lubuk hati yang paling dalam.”
“Hm, hm...”
Setelah
melihat Shalltear yang gembira Ainz yakin dia telah menggunakan ucapan yang
benar.
“Lalu,
apakah jumlahnya benar? Jika terlalu banyak, kami bisa memangkas mereka lagi
sampai jumlahnya membuat anda gembira, Ainz-sama.”
“Tidak, itu
tidak perlu... ini seharusnya jumlah yang bagus. Setelah dipikir-pikir, bisakah
mereka menjadi lawan tanding yang kuat? Tentu saja bukan dengan standar kita,
tapi bagi orang-orang di dunia ini.”
“Maafkan
saya sedalam-dalamnya. Orang-orang itu adalah-“
“Tidak,
bukan itu. Clan Lord yang telah anda ajak bicara dianggap sangat kuat, meskipun
kami tak pernah melihat kekuatannya.”
“Begitukah..”
Sementara
dia tidak yakin bagaimana Death Knight bisa dikalahkan, kelihatannya itu karena
kebetulan. Dari yang dia tahu-
Mungkin saja mereka terjatuh ke dalam Great
Rift..
Saat dia
memikirkan itu, Ainz merasa sangat malu. Sadar dia telah melakukan kesalahan karena
menasehati Shalltear dengan tekun membuat wajahnya terasa akan terbakar – lalu,
rasa malu itu telah hilang. Sebagai gantinya adalah depresi yang menyala kecil.
Dan kemudian, saat dia memikirkan bagaimana Shalltear mencatatnya, rasa malu
itu menjadi semakin dalam – namun dia kembali seperti biasa.
Haruskah
dia mencoba membual untuk bisa lepas dari rasa malu ini?
Namun, jika
dia mengacaukannya, mereka mungkin akan bilang kepada yang lainnya, “Ainz-sama
berkata seperti ini, tapi sebenarnya~” dan seterusnya.
Ini gawat! Ini benar-benar gawat! Harusnya aku
tidak sembrono karena gembira dan menasehatinya seperti itu! Aku merasa ingin
menangis sekarang.
Ainz
menghela nafas dalam-dalam.
Yah, setelah dipikir-pikir, bukankah ini adalah
peluang yang bagus untuk mengatakannya kepada para guardian bahwa aku juga bisa
melakukan kesalahan? Dari sana, aku bisa bergerak dari posisi seorang penguasa
yang begitu luar biasa luas pengetahuannya menjadi penguasa biasa, dan itu
mungkin akan membebaskan dirinya dari siksaan emosional ini. Dan jika aku
melakukan itu, para guardian mungkin akan sadar jika aku melakukan kesalahan dan
memberikan peringatan terhadap hal itu.
Dia
memerintahkan kepada para naga untuk pergi, karena dia tahu mereka memiliki
panca indera yang tajam. Kemudian, dia harus memindahkan Quagoa agak jauh.
Gondo terlihat sangat kesepian sendirian, namun itu harus ditahan.
Ketika tiga
orang itu sudah sendirian, Ainz lalu menelan ludah.
Apa yang
akan dia lakukan selanjutnya mungkin akan membuat seluruh usaha kerasnya
menjadi sia-sia. Ainz merasa tidak nyaman dengan bagaimana situasi yang berubah
nantinya dan apa yang mungkin akan terjadi di masa depan. Tubuhnya – yang tidak
kenal takut – mulai merasa takut. Meskipun begitu, dia mengumpulkan seluruh
keberaniannya untuk bicara.
“Ah, kalian
berdua, dengarkan.. Apakah kalian ingat apa yang telah kukatakan dengan
kemungkinan seorang makhluk di tempat ini yang mungkin bisa mengalahkan Death
Knight dengan mudah?”
Keduanya
saling melihat satu sama lain, lalu wajah mereka menandakan mereka telah
menyadari sesuatu.
“Betul,
itu, kelihatannya aku salah. Mungkin naga yang telah kubunuh itu bisa
menghancurkan Death Knight, tapi kelihatannya tidak ada orang lain yang bisa.”
“Saya
mengerti, Ainz-sama. Ucapan anda dimaksudkan agar saya bisa belajar. Tidak
kukira anda harus mempermalukan diri karena ketidak tahuan saya.. Saya,
Shalltear Bloodfallen, memberikan rasa terima kasih terdalam kepada diri anda
yang agung dan dengan pertimbangan yang penuh kasih sayang!”
“..Eh?”
Selain dari
rasa terkejut Ainz yang besar, mereka sedang melihatnya dengan rasa hormat di
mata. Terutama Shalltear, yang wajahnya tersipu merah, matanya berair, bibirnya
ditekan mendatar dan mulutnya gemetaran seakan dia berada di ambang ingin menangis.
Bagian mana dari ucapanku yang layak
mendapatkan rasa hormat? Itu membingungkan Ainz. Apakah dia telah menyentuh hati mereka di suatu
titik?
Dan juga,
Aku harusnya menolak apa yang Shalltear katakan, ya kan? Tidak, Shalltear
belajar banyak dalam perjalanan kali ini. Kalau begitu aku akan percaya
kepadamu, Shalltear!
“Kelihatannya
kamu telah menyadarinya, Shalltear.”
“Ya!”
Mata Shalltear
seakan bersinar lebih cerah.
Apa? Pikir Ainz begitu, tapi dia masih harus
memastikannya sendiri.
“Tetap
saja, meskipun diriku juga bisa gagal, dan aku bisa membuat kesalahan. Aku
harap kamu mengingat itu di hatimu.”
“Baik! Meskipun
saya tidak mengira jika penguasa kami yang hebat akan membuat kesalahan, saya
mengerti, Ainz-sama!”
Shalltear
kelihatannya sudah sampai dalam batas daya tahannya. Dia tenggelam dalam sikap
berlututnya dan mulai terisak. Saat dia menggeretakkan gigi-giginya dan
sesenggukan, Aura meletakkan tangannya di bahu Shalltear, matanya bersimbah air
mata. Meskipun itu adalah pemandangan yang menyentuh menggambarkan pertemanan
mereka, Ainz tidak tahu apa yang telah terjadi, dan yang bisa terpikirkan
adalah dimana Shalltear – sebagai seorang makhluk undead – menghasilkan air
mata, air liur dan cairan tubuh yang lainnya. Jadi, dia berlindung dari
kenyataan di depannya dengan memikirkan tentang biologi.
Sementara
Ainz tidak tahu bagaimana keadaannya bisa seperti ini, dia memutuskan untuk
membiarkannya saja sekarang. Ya, terlalu banyak hal di dunia ini yang
berlawanan dengan pemahamannya, atau lebih tepatnya, ada situasi dimana dia
harus menyerah untuk memahaminya. Itulah yang dia rasakan ketika dia
mendengarkan CEO perusahaannya menjelaskan kasus-kasus penting.
Ainz merasa
ini sebaiknya masalah itu dibiarkan saja dan berharap ada yang menyelesaikannya
nanti, dia mengusap air mata Shalltear, seperti yang orang tua lakukan terhadap
anaknya.
Namun, saat
itu, malahan semakin banyak air mata mengalir di pipinya.
“Ainzsh-shama..”
“Baiklah,
baiklah. Jangan menangis. Shalltear.Aku sudah bilang kepadamu hal yang sama
waktu dulu, ya kan? Kamu tak boleh menyia-nyiakan wajah cantikmu dengan air
mata.”
“Apakah
saya berguna untuk anda?”
“Ya, kamu
melakukannya dengan sangat baik. Kamu memang seperti yang kuduga sebagai salah
satu guardianku.”
“Ainzsch-shama-~”
Shalltear
memegang bahan jubah Ainz.
“Er, erm.
Baiklah, sudah waktunya kamu berhenti menangis.”
“O-okie...”
Shalltear
melihat ke atas saat dia menghirup udara melalui hidungnya dan mencoba mengusap
air matanya.
“Terima
kasih banyak untuk semua kebaikan yang telah anda tunjukkan kepada saya!”
“Mm, hm.
Baiklah, kalau begitu kita harus bergegas pergi sekarang. Masih ada yang harus
dilakukan, ya kan?”
***
Ruang dewan
sangat berisik dari pagi ini, namun setelah menerima kepingan berita terakhir –
semuanya menjadi hening.
Jika mereka
tidak memegangi kepala, mereka menggaruknya. Tak ada satupun dwarf di dalam
ruangan itu yang bisa tetap tenang.
Lalu,
seseorang bicara.
“...Dia
kembali.”
“...Yah,
itu.. cepat sekali. Apakah dia benar-benar... benar-benar mengambil kembali
ibukota kerajaan?”
“...Apakah
kamu sedang mencoba mencari kesalahan darinya?”
“Berani
sekali kamu, menantang monster – tidak, makhluk perkasa – yang telah kembali
setelah menyingkirkan sarang naga-naga itu di ibukota kerajaan. Aku bilang kamu
seberani raja pahlawan dari legenda itu .... Ngomong-ngomong, tolong katakan
kepadanya kami semua percaya kepada Yang Mulia sejak awal.”
Menurut
pembawa pesan, kelihatannya dia kembali dengan mengendarai seekor naga.
Naga
sangatlah kuat. Karena itulah mereka sangat membanggakan diri. Jadi mereka
sangat tertarik dengan siapapun yang bisa melakukan hal mengejutkan dengan menaklukkan
makhluk seperti itu.
Penejelasan
yang paling jelas adalah dia menggunakan magic untuk memaksanya tunduk. Namun,
ketika mereka mempertimbangkan kekuatan yang tiada tara dari Sorcerer King, itu
sama tak terbantahkannya jika dia menundukkan naga tersebut dengan hanya
kekuatan fisiknya saja.
Tidak, yang
terakhir lebih masuk akal. Kelihatannya Sorcerer King tidak membutuhkan magic
apapun untuk menguasai para naga. Gambaran di dalam pikiran yang konyol seekor
naga yang sedang berlutut di depannya bahkan pantas sekali.
Direktur
produksi makanan menghela nafas dalam-dalam, lalu dia mengalihkan tatapan
matanya yang tajam kepada yang lain.
Lalu, apa
yang harus kita lakukan? Kita sudah kehabisan waktu, ya kan? Yang Mulia telah
kembali. Jika kita tidak segera menemui beliau, kita akan dalam masalah. Itu
artinya kita harus segera membuat keputusan tentang itu – tentang Forgemaster!”
Forgemaster
telah kabur dari negeri Dwarf dengan sebuah batang logam logam yang
dipercayakan oleh Sorcerer King kepadanya.
Tak usah
dikatakan lagi, sikap melarikan diri dengan sebuah item yang telah diberikan
oleh negeri lain kepada mereka untuk tujuan membuat sesuatu adalah hal yang
tidak bisa dimaafkan.
Noda hitam
ini akan terlihat bagi semuanya ketika negeri dwarf membuat kesepakatan dengan
negeri lain.
Itu adalah
sebuah pukulan fatal bagi sebuah negara yang menjual kemampuanya dalam hal
menempa.
Siapa yang
mau memberikan pekerjaan apapun kepada sebuah negeri dengan reputasi seburuk
itu? Yang lebih parahnya, yang melarikan item itu bukanlah penempa biasa, tapi
seorang anggota pemimpin negeri, mungkin itu akan diartikan sebagai negeri itu
sendiri yang mengaturnya dari balik layar.
Saat mereka
membayangkan tentang masa depan apa yang dihasilkan dari peristiwa ini, mereka
mulai melakukan pencarian, sambil mendiskusikan apa yang harusnya mereka
lakukan jika tidak bisa menemukannya.
Namun, tak
ada yang bisa menemukan jawaban yang membuat Sorcerer King mau memaafkan
mereka.
“...Aku
masih tidak bisa percaya dia benar-benar kabur dengan batang logam itu...”
Sekretaris kabinet bergumam, tapi ucapan itu tidak ada artinya di sini. Itu
sudah kehilangan arti bagi mereka.
Panglima
itu melihat ke arah Sekretaris kabinet dengan tatapan dingin.
“Lalu apa
yang harus kita lakukan? Tidak diragukan lagi dia telah lari dengan batang
logam itu. Kita juga telah menerima laporan saksi mata jika Forgemaster telah
pergi.”
“... Apakah
mungkin dia dikendalikan oleh magic dari Sorcerer King?”
Ruangan itu
menjadi hening dalam sekejap.
Tak ada
orang di sini yang benar-benar menyatakan setuju dengan statemen tersebut,
namun, si panglima menjadi semakin tidak senang.
“Meskipun
kamu tidak ingin mengakui kejahatan yang dilakukan oleh sesama Dwarf, oleh
salah seorang dari kita, siapapun yang berkata seperti terhadap orang yang
telah mengambil kembali ibukota kerajaan yang tak bisa kita lakukan...
Sederhananya, orang itu adalah Dwarf terbrengsek.”
“-Jangan
seperti itu, panglima. Kamu juga harusnya tahu; dia yang telah mencari paling
keras diantara kita, dan dialah yang paling kelelahan.”
“kurasa
masalahnya tidak bisa dijelaskan begitu saja hanya dengan mengatakan dia
kelelahan..”
“Yah, mari
kita tinggalkan pembicaraan yang tidak membangun seperti ini untuk nanti,
panglima. Kita harus membuat sebuah keputusan untuk masalah yang lebih penting
sekarang. Haruskah kita memberitahu kepada Yang Mulia saat ini juga? Aku rasa
mungkin lebih baik untuk mencoba menundanya dan menggunakan waktu itu untuk
melanjutkan pencarian. Bagaimana menurutmu?”
Merchant
Guildmaster menggelengkan kepalanya.
“Itu adalah
tindakan yang buruk. Itu hanya akan memperparah keadaan jika kita menutupinya.
Mungkin sebaiknya kita jujur saja dan minta ampunan. Disamping itu, apakah kita
sudah yakin akan menemukannya? Mungkin saja dia sudah ada di dalam perut
binatang buas sekarang. Jika saja kita bisa mengambil kembali batang logamnya...
si bodoh itu.”
Ini
bukanlah sesuatu yang harusnya mereka katakan tentang seorang teman, tapi tak
ada siapapun yang melawan orang yang mencela Forgemaster karena sudah
menyebabkan masalah besar. Sebaliknya, panglima itu bahkan mengangguk setuju.
“Untungnya,
dia tidak mengambil pedang pendek itu pula. Tapi, ah, jika kita minta maaf...
akankah kita dimaafkan?.. Yah, kita tidak bisa melakukan apapun selain minta
maaf.”
“Minta maaf
itu penting, tapi yang lebih penting lagi adalah memberitahukan yang
sebenarnya. Dan setelah itu, yang bisa kita lakukan adalah menerima apapun
syarat yang dia berikan.”
Semuanya
setuju dengan hal ini.
“Lalu, apa
yang akan dia minta dari kita?”
Para dwarf
tidak tahu terbuat dari apa batang logam yang telah dibawa lari tersebut, jadi
mereka tidak bisa menaksir nilainya. Karena itu, mereka tidak bisa menyarankan
pembayaran yang setara sebagai gantinya, jika mereka meremehkan nilai dari
barang tersebut, mungkin saja mereka akan membuat marah Sorcerer King sehingga
hubungan mereka tidak bisa lagi dibenahi.
Jadi,
mereka harus membiarkan Sorcerer King menyebutkan harganya. Tetap saja, apakah
dia akan benar-benar meminta uang? Mereka membayangkan dia akan meminta hal
lain, namun bahkan mereka sendiri tidak bisa mengira-ngira apa sebenarnya yang
akan dia minta.
“Aku tidak
memikirkan apapun. Mari kita balik saja – apa yang bisa kita setujui? Tidak..
permintaan apa yang harusnya kita tolak?”
“Bisakah
kita melakukannya? Akan sangat sulit, ya kan? Kota ini mungkin memililiki nilai
sejarah, tapi kita tidak memiliki harta negara apapun baik bersifat fisik ataupun
magic.”
Ketika
Demon God mengacaukan ibukota kerajaan, hanya satu anggota keluarga kerajaan
dwarf yang selamat. Dia adalah raja terakhir dwarf, dikenal sebagai “Runesmith
King”, dan setelah membawa serta item-item magic yang kuat dalam perjalanannya,
tak ada lagi yang tersisa yang bisa dianggap sebagai harta negara.
“...Oh! Aku
tahu! Bagaimana dengan harta di dalam ibukota kerajaan?”
“Kita sudah
membicarakannya sebelum ini, ya kan? Mengatakan hal semacam itu kepada orang
yang telah mengambil kembali ibukota kerajaan untuk kita itu agak terlalu..
Tetap saja, memang benar tidak ada lagi yang lain.”
Setelah
melihat sekeliling, semuanya mengangguk setuju.
“...Aku
harap, para naga tidak menghancurkannya.”
“Jangan
berkata seperti itu...Jadi, mari kita undang Sorcerer King masuk sendirian saja
kali ini.”
***
Hm?
Kelihatannya kurang satu orang. Apa yang terjadi?
Ada ekspresi aneh di wajah semua dwarf saat Ainz memasuki ruangan
tersebut.
Yang berbicara mewakili mereka adalah – yah, mereka semua terlihat sama
bagi Ainz, jadi dia tidak tahu siapa itu. Yang dia tahu adalah tentunya bukan
Panglima, Dia mulai dengan “Terima kasih sudah mengambil kembali ibukota
kerajaan” dan meluncurkan rangkaian terima kasih yang panjang, yang membuat
Ainz merasa lelah. Lalu, ketika dia lupa apa yang sedang mereka bicaraka
sebelumnya, suasana hati panglima itu berubah.
“Ada masalah lain yang harus kami mohon maafkan kepada Yang Mulia. Yang
Mulia, batang logam yang diberikan oleh Yang Mulia kepada kami telah dicuri
oleh Forgemaster, yang telah kabur dari negeri ini. Saat ini kami sedang
mencarinya, tapi kami masih belum beruntung dalam menemukannya... Yang Mulia
telah memberikan batang logam itu dan kepercayaan anda, tapi sebuah insiden
seperti ini terjadi di pihak kami. Kami tidak tahu lagi darimana harus mulai
meminta maaf.”
Para dwarf membungkuk bersamaan.
Sejujurnya, Ainz tidak tahu apa yang sedang terjadi. Oleh karena itu
dia bertanya:
“Mengapa dia melakukan hal semacam itu?”
Apakah dia kabur bersama lemepengan itu artinya dia akan menjualnya
kepada seseorang? Apakah itu karena kerakusan terhadap harta sehingga membuat
salah satu kanselir (dewan) negeri dwarf meninggalkan posisinya?
Untuk sesaat, Ainz ingin berkata bahwa ada seorang pemain Yggdrasil
yang mungkin terlibat, yang menggerakkan pion-pion mereka yang tersembunyi di
dalam negeri dwarf. Namun, seorang pemain Yggdrasil tidak memerlukan batang logam
semacam itu. Batang logam tersebut tidak cukup nilainya sehingga membuat
seseorang membuang posisinya, meskipun untuk para pemain berlevel rendah.
Meskipun begitu, akan lebih menguntungkan dengan membiarkan para bawahan mereka
tersembunyi di posisi yang memiliki kekuasaan.
“Kami tidak tahu. Kami sejujurnya tidak tahu. Tak ada satupun dari kami
yang tahu mengapa dia melakukan hal seceroboh itu.”
“...Kalau begitu, pertanyaanku selanjutnya: bagaimana dengan armor yang
kuminta?”
Para dwarf bertukar tatapan.
“...Kami tidak mungkin bisa cukup meminta maaf untuk hal itu. Sementara
dia memang masih meninggalkan pedang pendeknya, dia telah membawa batang logam
tersebut, dan kami tidak mampu mengembalikannya kepada anda. Kami sudah
mengirimkan kelompok pencari dan kami akan mengembalikannya ketika kami sudah
menemukannya. Kalau begitu, jika anda mengizinkan, perkenankan kami menawarkan
sebuah pengganti untuk armor itu. Memang tidak seberapa bila dibandingkan
dengan batang logam yang telah anda percayakan kepada kami, namun ini merupakan
usaha terbaik yang bisa kami keluarkan.”
“Kami berencana untuk mempersiapkan tiga pasang chainmail adamantite,
lalu memberi mantra kepada chainmail itu dengan kemampuan terbaik kami.”
“Jika- jika anda menginginkan sebuah perisai, kami bisa membuatkannya
untuk anda dari orichalcum.”
“Umu..”
Jika dia adalah seorang pelanggan kejam dengan sebuah komplain,
sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk membuat komplain tersebut. Namun,
Ainz tidak ingin menjadi pelanggan seperti itu.
Tetap saja, hilangnya batang logam itu-
-Apakah
itu melukaiku? Batang logam itu tidak langka, aku masih punya banyak.. Dan dari
yang kuketahui memang logam itu tidak ditemukan di sini, tapi mungkin saja bisa
didapatkan di daerah lain. Oleh karena itu, akan lebih baik untuk memiliki
beberapa perangkat armor, ya kan? Mereka bilang juga akan memantrainya..
Ditambah lagi, meskipun jika mereka menemukan batang logam itu, kelihatannya
mereka tidak akan meminta kembali item yang lainnya, ya kan? Itu akan
menjadikan transaksi yang bagus..
“..Jika kalian tidak memilikinya, mau bagaimana lagi. Kalau begitu,
mari kita tinggalkan masalah itu nanti. Diskusikan hal ini dengan Zenberu
nantinya dan persiapkan apa yang dia inginkan.”
Para dwarf menghela nafas lega.
Haruskah dia memberi mereka kesulitan? Tetap saja, gawat jadinya jika
orang-orang meragukan kebesarannya sebagai seorang raja karena pelit. Kalau
begitu, mungkin menerima tawaran mereka akan membuat orang lain memandangnya
sebagai orang yang baik hati.
Tetapa saja, mereka harusnya tidak apa dengan satu atau dua buah
permintaan lagi.
“...Kalau begitu, bolehkah aku menambahkan permintaan lain?”
“...Apa itu, Yang Mulia?”
Suara mereka yang kaku menandakan mereka semua bersikap waspada
terhadap dirinya.
“Tidak perlu setegang itu. Lagipula itu bukan masalah besar. Aku hanya
ingin dukungan negerimu untuk masalah perekrutan para runesmith itu.”
“Maksudnya?”
“Bisakah kamu mengadakan upacara di negeri ini dan membuat pengumuman
secara publik jika mereka akan bekerja di negeriku? Itu pastinya akan membuat
mereka senang.”
Para dwarf saling melihat satu sama lain dan langsung mengangguk.
“Benarkah. Kalau begitu biarkan negeriku menangani masalah makanannya.
Mempersiapkan hal seperti ini akan membutuhkan waktu, jadi aku harap kalian
tidak keberatan jika aku tinggal di sini untuk sementara.”
Tidak ada penolakan dari para dwarf.
Ainz tersenyum di dalam hati. Sekarang dia tidak perlu kembali ke
E-Rantel.
Pada awalnya, dia mengira harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk
semua ini, namun pada akhirnya dia mengambil kembali ibukota kerajaan dalam
sekejap. Itu gawat.
Alasan pertama adalah karena dia ingin memberitahukan keapda Albedo
tentang permintaan Empire untuk menjadi negeri bawahan (vassalage) dengan
[Message], jadi Albedo bisa membicarakannyadengan Demiurge. Keadaan akan
menjadi sangat gawat jika Ainz ada di sana. Oleh karena itu, Ainz perlu alasan
untuk tidak kembali.
Dan juga, dia ingin meningkatkan hubungan pertemanannya dengan para
dwarf, yang juga merupakan alasan yang sangat bisa dipahami.
Ainz juga ingin mempelajari tiga bagian informasi dari kota dwarf.
Ada atau
tidaknya para pemain Yggdrasil. Jika sekarang sudah tidak ada, mungkin dulu
masih ada beberapa.
Penyelidikan
lebih jauh terhadap rune dan informasi yang berkaitan dengannya. Dia tidak cukup
tahu dengan topik ini. Dia sudah mempelajari sedikit dari para runesmith; rune
sudah ada sejak dahulu, tapi masih tidak jelas kapan tepatnya muncul dan siapa
yang memperkenalkannya. Sebagian dari alasan itu adalah keributan yang
disebabkan serangan dari Demon God, tapi buku-buku Hejinmal tidak mengandung
informasi mengenai hal ini, dan di ruang harta juga tidak ada pula.
Pengetahuan
terhadap penempaan dan bijih-bijih logam. Sekarang setelah dia memasukkan
runesmith ke dalamnya, yang harus dia lakukan adalah perlahan mengikis informasi
itu dari mereka. Namun, kelihatannya tidak ada bijih logam prismatik (prismatic
ore) di sini, seperti yang diduga.
Mengenai poin kedua, Ainz bermaksud untuk membuat para dwarf mencari
tahu lebih banyak ketika mereka kembali ke ibukota kerajaan di masa depan,
itulah kenapa dia harus membentuk hubungan pertemanan yang kuat dengan mereka.
***
Barisan
meja yang panjang dipasang beserta banyak piring di atasnya, masing-masing
piringnya sarat dengan berbagai makanan mewah.
Makanan
yang panas sekali mengeluarkan aroma yang mengundang selera, mengalir ke arah
Ainz.
Sebagai
salah satu undead, Ainz tidak memiliki hasrat terhadap makanan, tapi sisa-sisa
dari Suzuki Satoru masih ada. Keinginannya untuk mencicipinya sedikit dan
penasaran terhadap rasanya menusuk dirinya.
Tubuh ini memang memiliki poin yang baik dan
buruk...
Dia bisa
mengekang rasa laparnya, tapi tidak dengan rasa ingin tahunya. Lagipula, rasa
ingin tahu adalah bagian dari pikirannya, yang tidak terkena efek dari tubuh
undead.
Mungkin
jika makanan di depannya dibuat oleh para koki E-Rantel atau Nazarick, tidak
akan memantik rasa penasaran, tapi makanan ini dibuat oleh para dwarf.
Karena para
runesmith ingin membawa serta seluruh keluarganya ke Sorcerous Kingdom, istri,
ibu, putri dan keluarga wanita lainnya memasak untuk acara itu. Tentu saja,
sebagian besar dari 2000 makanan yang ada di sini hari ini disuplai oleh Ainz –
oleh Nazarick.
Tentu saja,
Ainz bukanlah orang yang akan membuang-buang itam, jadi sebagian besar bahan makanan
tersebut pada dasarnya adalah bahan makanan E-Rantel. Dagingnya dikumpulkan
oleh para naga dari sekitar pegunungan ini, sementara wine yang ada berasal
dari para pedagang di dalam Kingdom dan Empire yang tetap ada di E-Rantel.
Meja-meja
itu mengeluarkan suara dari piring-piring makanan, tetapi bahkan sampai
sekarang, para gadis masih menghidangkan makanan yang mereka buat.
Ada sedikit
perbedaan dalam penampilan luar dari dwarf pria dan wanita. Perbedaan terbesar
terletak pada janggut mereka. Janggut pria sangatlah panjang, dan biasanya
dianyam menjadi tiga kepang, sementara janggut wanitanya jarang. Meskipun
begitu, jarang masih berarti janggut mereka mirip dengan milik para pria
manusia. Namun, para gadis kelihatannya memiliki kebiasaan memotong kumis di
bawah hidung mereka.
Aku benar-benar tidak bisa melihat itu sebagai
sebuah kebiasaan.. Yah, itulah budaya. Sorcerous Kingdom telah mengumpulkan
segala macam humanoid. Menggali terlalu dalam tentang hal semacam ini mungkin
akan menyebabkan masalah di kemudian hari.
Ainz
memalingkan tatapannya dari para gadis yang masih menghidangkan makanan.
Matanya bertabrakan dengan banyak kepala dwarf di hadapan Ainz lalu berakhir di
platform depan.
Beberapa
dari para penempa yang akan pergi ke Sorcerous Kingdom sedang berdiri dengan
para anggota dewan.
Lalu, para
dewan itu memberitahukan kepada mereka tentang perpindahan ke Sorcerous
Kingdom.
“Sudah
dimulai.”
“Begitulah.”
Jawaban
tersebut datangnya dari Gondo, yang berdiri di samping Ainz.
“... Kamu
adalah wakil mereka. Apakah tidak apa kamu tidak berdiri di sana dengannya?”
“Tolonglah,
Yang Mulia. Aku hampir bisa dikatakan sebagai runesmith yang tidak berguna.
Memalukan rasanya membiarkan orang sepertiku menjadi wakil mereka..... Bukankah
anda adalah pilihan yang lebih baik, Yang Mulia?”
Ainz dan
Gondo saling bertatapan untuk sesaat, lalu mereka tertawa kecil.
Wajar saja,
Ainz hanya tidak ingin berdiri di panggung untuk menemui dan menyalami
orang-orang. Ucapan dia yang sebelumnya hanyalah sesuatu yang dipaksakan
keluar.
“Tetap
saja...” wajah Gondo berubah serius. “Rasanya tak cukup aku berterima kasih
kepada anda, Yang Mulia.”
“Mengapa
begitu?”
“Pesta
perpisahan ini. Silahkan lihat orang-orang di panggung.”
Ainz
melihat ke panggung sekali lagi. Mereka belum selesai bicara, dan hanya itu
yang terpikirkan. Namun, akan menjadi sedikit tidak sensitif untuk mengatakan
bahwa dia tidak menyadari apapun setelah Gondo membahasnya.
“Umu..
Ternyata begitu..”
Pada
akhirnya, dia hanya menggunakan jawaban yang tepat sebagai tabir asap (mengaburkan
maksud sebenarnya).
“Seperti
Yang Mulia duga. Mata setiap orang berubah.”
“Memang
benar,” Ainz membalas tanpa berpikir, meskipun dia masih tidak tahu apa yang
sedang terjadi. “Tetap saja, mengapa bisa begitu?”
Gondo
tertawa kecil, seperti tahu sesuatu yang menggelikan.
“Itu adalah
perasaaan gembira karena tatapan kagum kepada mereka sekali lagi. Upacara hari
ini – dengan makanan-makanan yang terbuat dari bahan-bahan yang tak pernah
dilihat sebelumnya, begitu juga dengan segala macam alkoholnya – adalah untuk
membiarkan para runesmith menyadari bahwa mereka tidak dijual, tapi
dipekerjakan oleh Sorcerous Kingdom.”
“Aku akan
mengharapkan hal-hal besar dari mereka lho?”
“Mm. saya
ingat pernah berkata saya akan membalas kebaikan Yang Mulia. Itu juga berlaku
untuk yang lainnya pula. Terima kasih banyak. Oops, kelihatannya sudah
waktunya, Yang Mulia.”
Setelah
mengambil satu gelas bir besar dari Gondo, dia meletakkannya ke meja itu
seperti yang dilakukan oleh yang lainnya. Ainz lalu mengangkat sebuah cangkir
kecil minuman untuk bersulang, lalu mengembalikannya kepada Gondo karena dia
tidak bisa meminumnya.
Para dwarf
– yang sedang menahan diri selama ini – meledak gembira. Banyak dwarf yang
berkumpul pada makanan, melahap makanan yang ditampilkan terus-terusan.
“Apa ini?
Ini menakjubkan! Apakah istrimu benar-benar membuat ini?”
“Mm. Yang
Mulia telah menyediakan bahan-bahannya. Kami sering sekali gagal saat
mencobanya.”
“Mhm. Enak
juga, itu kenyataan. Tapi orang tua sepertiku, kuanggap agak datar.”
“Maksudmu
kamu ingin menyapunya dengan wine.”
“Apa? Biar
kucoba... Ohoh! Menakjubkan! Rasanya pas!”
“Winenya
juga enak. Aku penasaran apakah istriku bisa membuat ini juga?”
“Kelihatannya
Sorcerous Kingdom akan mengirimi kita makanan untuk beberapa saat. Kayaknya kita
akan makan enak nanti.”
“Aku lebih
memilih wine mereka. Ini dari Sorcerous Kingdom, ya kan? Sebaiknya bersiaplah
untuk membayarnya!”
Mereka
bicara dengan suara keras saat makan. Lalu-
“Aku iri
dengan para runesmith itu. Mereka bisa makan hal semacam ini kapanpun mereka
suka?”
“Tidak,
seharusnya ini sangat mahal, ya kan?”
“Kelihatannya
tidak begitu, ya kan? Dengarlah, di negeri para manusia, sayuran sangat murah.
Kelihatannya hal yang sama juga berlaku di Sorcerous Kingdom.”
“Mm, mereka
benar-benar orang yang beruntung. Dan, aku hanya mencicipinya sedikit, tapi
apakah memang diriku saja ataukah wine Sorcerous Kingdom itu enak sekali?”
“Umu. Aku
juga hanya mencicipinya sedikit. Ahhh, itu enak sekali. Tetap saja, wine dari
anggur itu enak, meskipun mungkin tidak sekuat itu.”
“Bukankah
kita nanti punya alasan untuk mengunjungi Sorcerous Kingdom?”
“Aku pernah
dengar mereka sedang berencana untuk membiakan para penduduk di dua negara
bergerak bebas diantara keduanya.”
“Oi, oi,
Semua yang ada di sini memiliki tempat yang tingi, bukankah harusnya kamu lebih
berhati-hati membiarkan hal seperti itu bocor?”
“Naaahhhh,
kelihatannya mereka akan mengumumkannya. Di masa depan, negeri ini akan menjadi
aktif di banyak tepat... dan meskipun ini hanya rumor, mereka bilang kalau kita
telah mengambil kembali ibukota kerajaan.”
“...Rumornya
adalah istana kerajaan sudah menjadi sarang para naga. Sorcerous Kingdom
benar-benar hebat.”
Tentu saja,
Ainz mendengar ucapan itu pula.
Daripada
memuji Ainz secara langsung, pendapat mereka terhadap Sorcerous Kingdom kelihatannya
malah naik. Mungkin itu artinya mereka bisa melanjutkan pertemanan ini di masa
depan.
Ainz
tersenyum puas, lalu menoleh ke arah Gondo lagi.
“Pergilah
untuk bicara dengan mereka, Gondo. Mungkin aku tidak akan kembali untuk
sementara.”
“Begitukah..
Kalau begitu saya akan pergi dan bicara dengan mereka yang dari pertambangan.”
Gondo
sedang melihat ke arah seorang dwarf dengan tatapan keji di matanya.
“Dan apa
yang akan anda lakukan, Yang Mulia?”
“...Seorang
utusan dari negeriku telah datang. Aku harus menemuinya. Kalau begitu, sampai
jumpa lagi.”
Ainz
mengangkat tangannya untuk berpisah, lalu berjalan menjauh.
Pada
awalnya dia berdiri di sudut ruang yang luas itu. Lalu membuka pintu untuk
pergi menuju kamar untuk menerima tamu yang merangkap aula yang juga merangkap
untuk kamar tamu.
Itu adalah
ruangan yang dihias sangat mewah, dengan meja, kursi, lemari dan semacamnya.
Demiurge sedang berdiri di sana.
“Maafkan
aku sudah membuatmu datang hingga kemari.”
“Tentu saja
tidak. Lokasi anda adalah tempat dimana saya harus tuju, Ainz-sama.”
Ainz
berjalan menyeberangi ruangan itu lalu duduk di sebuah kursi. Kemudian dia
mempersilahkan Demiurge untuk duduk juga.
“...Aku
telah melihat laporannya. Aku sedang bekerja di sini, jadi aku harus minta maaf
sudah membuatmu menulis dan mengantarkannya hingga kemari daripada
menyampaikannya dari mulut.”
Laporan
yang dimaksud adalah detil dari persiapan Demiurge dan aktifitas di Holy
Kingdom. Tentu saja, jika dia mendengarnya dari Demiurge sendiri, mungkin akan
membuat samaran Ainz hancur. Ini juga sudah dipertimbangkan.
“..Meskipun
begitu, kamu sudah melakukannya dengan baik seperti yang kuduga, Demiurge.
Pencapaianmu hanya bisa disebut luar biasa.”
“Terima
kasih banyak, Ainz-sama.”
Demiurge
membungkuk.
“Tetap
saja, saya tidak bisa berharap untuk setara dengan pencapaian anda, Ainz-sama...
Anda telah mengamankan sebuah tempat di hati para dwarf dengan kuat.”
Ainz
berpikir yang dia maksud pasti adalah bagaimana dia mengambil kembali ibukota
kerajaan, atau merekrut para runesmith. Namun, apakah memang begitu?
“..Hm,
kelihatannya kamu sudah menduganya, Demiurge. Apakah kamu berpikir para dwarf
sudah sadar?”
“Daripada
menyadari, kurasa mereka tidak memiliki alternatif lain.”
Mengapa
tidak ada orang lain di sini, jika ada orang lain di sana, Ainz bisa
menggunakan taktik seperti biasanya. Saat Ainz mengamati Demiurge dengan detil,
dia menyadari senyum di wajahnya.
..Apanya yang lucu?!
Senyum
Demiurge membuat perut Ainz yang memang tidak ada menjadi sakit. Senyum Albedo
juga sama menakutkannya. Ide bahwa mereka sudah mengetahui aktingnya membuat
jantungnya semakin berdebar keras.
“Jika...
Jika para dwarf menyadarinya, menurutmu apa yang harus aku lakukan?”
“Kurasa itu
bukan masalah besar. Lagipula, anda telah menyediakan makanan untuk pesta
perpisahan para runesmith. Dengan begitu, anda bisa menepis semua yang para
dwarf itu katakan.”
....Apa yang sedang dia bicarakan?
“Kalah
begitu, kurasa itu tidak seberapa penting.”
Sekarang
percobaannya untuk membuat Demiurge terus bicara telah gagal, Ainz memutuskan
untuk membiarkannya saja. Bertanya terlalu banyak terhadap seseorang yang
cerdas sepertinya sangatlah berbahaya.
“Lalu,
bagaimana dengan proses menjadikan Empire sebagai negeri bawahan?”
“Ya. Albedo
dan saya telah mendiskusikan masalah ini dan kami sudah membuat draftnya.
Setelah itu, kami harap anda akan melihatnya dan berbagi pendapat dengan kami.”
Jika Demiurge dan Albedo menyelesaikannya
sama-sama, maka aku tidak perlu ikut campur. Ainz berpikir begitu, tapi tidak mengatakannya.
“..Apakah
kamu sudah memberikan keuntungan yang cukup bagi Empire? Cukup agar
negeri-negeri tetangga akan melihat ke arah Empire dan berpikir, ‘hidup akan
lebih bagus jika kita menjadi bawahan Sorcerous Kingdom’, atau semacamnya?”
“Tidak ada
masalah.”
Ainz
bergumam “Yes” Di dalam hatinya. Kalau begitu, dia bisa memberikan OK tanpa
harus melihat draftnya.
“Meskipun
begitu pencapaian anda di dalam kerajaan Dwarf dan Empire benar-benar sangat
mengagetkan. Saya bayangkan istilah “Kebijaksanaan tanpa akhir” ada untuk
disematkan kepada anda, Ainz-sama.”
“Tentu saja
tidak, aku yakin kamu juga bisa melakukan ini dengan mudah, Demiurge.”
Demiurge
mengeluarkan ekspresi yang langka – sebuah senyum pahit. Lalu dia menggelengkan
kepala.
“Tentu
saja, jika itu memang benar-benar terjadi. Walaupun demikian seberapa jauh anda
memprediksikan masa depan dari arah Sorcerous Kingdom?”
Besok saja enggak. Tapi tentu saja, Ainz tidak bisa mengatakan
itu.
Ainz
penasaran jawaban macam apa yang cocok dengan gaya seorang penguasa.Barusan,
dia teringat dengan sebuah nama guild dari Yggdrasil.
Namanya
adalah Millenium Kingdom.
Jika saja Sorcerous Kingdom benar-benar bisa
bertahan hingga seribu tahun. Mungkin karena memikirkan nama itu, tapi sebuah ingatan yang ada
kaitannya tiba-tiba muncul.
Dia tidak
tahu mengapa simbol guild itu adalah sebuah burung bangau, jadi dia bertanya
kepada Yamaiko tentangnya. Setelah itu, dia bilang kepada Ainz bahwa karena
burung bangau dikatakan bisa hidup hingga ribuan tahun di dalam mitologi. Yang
mirip, kura-kura akan hidup selama-
“-Sepuluh
ribu tahun.”
Ainz
mengerutkan dahi saat ucapan itu terpeleset keluar. Dia tidak sengaja
mengatakan skala itu. Saat Ainz cepat-cepat melihat ke arah Demiurge, bermaksud
untuk memperbaiki, dia menyadari itu semua sudah terlambat.
“Ti, Tidak
saya kira anda sudah merencanakannya hingga skala sebesar itu..”
Mata
Demiurge membelalak, dan pupil yang mirip permata itu bersinar bahkan lebih
terang.
Ah, ini gawat.
“Aku hanya
bercan-“
“-Oleh
karena itu, hal-hal seperti menyebarkan undead di sekeliling pastinya akan
memberikan semangat kepada negeri lain untuk mengandalkan anda daripada melihat
pasukan kita sebagai elemen berbahaya, Ainz-sama. Itu Pasti jawaban yang tepat
untuk seseorang yang memandang dunia dari sudut pandang seluas itu. Tetap
saja... betapa menakutkannya diri anda..”
Ainz tidak
tahu apa yang sedang Demiurge katakan, tapi dia tahu hanya ada satu hal yang
bisa dia lakukan saat ini. “Bagus,
Demiurge, kamu benar-benar telah mengantisipasi rencanaku, seperti yang
kuduga.” Namun, dia tidak bisa menggunakan taktik itu terus menerus. Oleh
karenanya kali ini, dia akan mengatakan-
“Fufufu,
aku tidak berpikir sejauh itu, Demiurge.”
“..Begitukah.
Saya mengerti. Saya akan mengukir masalah ini di dalam hati.”
Saat dia
melihat senyum lembut Demiurge, hati Ainz dipenuhi dengan keringat dingin.
Eh? Apa? Apa yang sedang terjadi? ... Aku tidak
terlalu yakin, tapi bukankah ini artinya aku bahkan berada di dalam situasi
yang lebih berbahaya sekarang?
Namun, Ainz
tidak memikirkan solusi apapun. Lalu, dia harus menghadapi ini dengan sebuah
senyum palsu.
“Fufufu..
Aku akan serahkan itu kepadamu, Demiurge.”
“Fufufu.
Saya mengerti, Ainz-sama.”
Sebaliknya,
senyum Demiurge bahkan bersinar lebih terang dari sebelumnya.
Meskipun
dia ingin menangis. Ainz berhasil menguatkan diri sampai cukup bisa bertanya
dengan suara gemetaran.
“...Lalu,
Demiuge. Tentang laporan yang kamu kirimkan... kapan kiranya itu akan terjadi?”
“Itu akan
dimulai di musim gugur, tapi saya harus merepotkan anda di musim dingin,
Ainz-sama. Untuk awal seharusnya tidak ada masalah, tapi ketika lawan bergerak
pula, mungkin ada sedikit perbedaan meskipun jika kita berhasil memanipulasi
mereka.”
“Yah, kamu
memang sudah merencanakan itu, Demiurge. Aku bisa serahkan itu kepadamu dengan
aman.”
“Terima
kasih banyak, Ainz-sama. Sedangkan untuk proses menjadikan Empire sebagai
negeri bawahan-“
“-Aku akan
dengarkan detilnya ketika sudah kembali. Bisakah kamu berikan aku sebuah
salinan rencana itu dahulu?”
“Saya
mengerti.”
“..Kalau
begitu, aku akan menantikan bagaimana proyekmu ini akan berjalan, Demiurge.”
57 komentar:
sangkyu min, ditunggu kelanjutannya, keep it up~
Keep going lanjut min...
Mimin emg the besttttttt lahhhh
sangkyu min.
#min_telolet_min :D
Sip, mantab. Ceritanya makin seru, lanjut terus...
Mantap, makasih. Tetap semangat min,
Mantap min...
Udah abis ini tinggal prolog doank do tunggu dah
sepuluh ribu rahun... 😀
SIIIIPPPPPPPPPPP
Sankyu minn..
Hajaaaar terus... semangaaat...
Mantap min....di tunggu kelanjutan nya...tetap semangat pokok nya
Mungkin rencana yang dimaksud itu Ainz dibuat seolah mati bukan? Karna baru baca yang bahasa inggris jadi belum begitu paham. Ah.... Aku menantikan kisah si pengantin baru di akhir volume ini :D
Selesai sudah vol 11 cuma sisa epilog tentang enry aja...huu...vol 12 tentang apa nih kira2
Semangat min epilog trakhir..
Kalo sudah selesai vol 11nya jangan lupa pdfnya ya min buat didownload..
Sip, makin seru nih ceritanya, kami tunggu kelanjutanya kakak.
mantap min lanjutkan, ceritanya bikin penasaran terus. kira kira vol 12 tentang apa ya ?
10 ribu tahun :v
Mimin yang semangat
Selesai sudah vol 11 cuma sisa epilog tentang enry aja...huu...vol 12 tentang apa nih kira2
DOWNLOAD VOLUME 11 DIMANA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
KASIH INFO
UPDATE TERUS MIMINNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
SEMANGAHTTTTTTTT
JAGAN LUPA MIMIN TELOOOLET.......
mungkin tentang kerajaan elf,, kan di vol. ini ada ulasannya..
Vol selanjutnya 1 thn lg -_-
mksih bnyak min atas translatenya,,di tunggu next vol,,setaun ga lama,,bentar lgi jga taun baru 2017
Thangkyu minn mantapp lah lanjut trus setia di blog ini pasti.
Kalau boleh usul, lanjutin bluray special aja dulu sambil nunggu vol 12. Hehehe...
wkwkkw nyusun rencana 10 ribu tahun kedepan
Bentar lagi yaa
dasar goblog, raja goblog :v 10rb tahun? goblog :v
ah,ini gawat.��
yang 13 belom ada ya
Suka ketawak klo ainz sama demiurge sedang ngobrol2😂😂:v wkwkwk
Bangkai ngajak asw
Ngakag si goblog 10rb taun... wkwkwk
goblok itu bahasa apa ya? apa bahasa binatang? :)
novel paling berkesan dari semua novel yang pernah saya baca (y)
Lanjut dong min
Mntb min
Thanks min
Seperti yg gue duga,Kalo Ainz-Sama Bejo banget,Masa pas Ainz-Sama pengen mengutarakan Kesalahanya Kedepan mereka berdua(Dan seharusnya menibulkan Efek buruk,terhadap Ainz Sediri),Malah Tambah dipuja lagi Sama Shaltear dan Aura,Gila Bejo bangat Ni Raja
Sankyu overlord vol.11 bab 5 bag.5
Sudah sejauh mana Ainz-sama membuat rencana-rencana untuk Sorcerous Kingdom? Tanya Demiurge dengan takjub lantaran pencapaian Tuannya. Lalu Ainz dalam hati menjawab " Besok ajah enggak " . Dan disitu saya ngakak hahahaha 😂😂😂
Udah ksalahpahaman shaltear bkin ngakak tambah lagi kesalahpahaman Demiurge yg bkin ngakak.... konyol sumpah
Ngakak min lanjut terus garapnya kalo bisa sampe end. Haha sorry min telat baru gabung sekarang, baru tau overlord udah jauh novelnya..
Keberuntungan yg berkelanjutan
Anjay. Sumpah ngakak, btw nie volume ampe 3 spesies di taklukin.wah sasuga Ainz-sama
10000 tahun😂😂😂
Salah paham terossss
kan sebelumnya sudah dijelasin gan, pas Shaltear sama Aura diberi tugas.
mereka berdua terlalu mengagung"kan Ainz, tp Ainz sendiri ketika melakukan kesalahan pasti selalu ada aja hal yg ngebuat dia jadi hoki.
jd gabisa menyangkal, terlebih anak buahnya jg terlalu mengagung"kan, lalu harga diri Ainz sebagai seorang atasan jg ngaruh
Milenium Kingdom
update lagi min,udh volume 13 lho
Buset 10rb tahun, untung keceplosannya pas sama Demiurge doang
Kenapa ga ainz sama demiurge tampil stand up comedy aja
Ainz-sama. Itu Pasti jawaban yang tepat untuk seseorang yang memandang dunia dari sudut pandang seluas itu. Tetap saja... betapa menakutkannya diri anda..”
Ngakak setiap Ainz ngobrol sama Demiurge, penuh kesalah pahaman
A
Ainz sebenernya pintar, hanya saja memang tidak sepintar demiurge, albedo, dn pandora 😂
Posting Komentar