Side Story Spesial : Drama Tiga gadis
Di masa lalu, ketika mereka menciptakan Great Tomb
of Nazarick, Empat Puluh satu anggota guild yang dikenal sebagai Supreme Being
mengimplementasikan segala macam desain unik pada tiap-tiap lantai. Contohnya, hutan
di lantai satu, gletser (sungai es) di lantai lain. Mirip dengan menyegel
sepuluh dunia unik di dalam Great Tomb.
Jadi tema unik apa yang ada di lantai sembilan?
Jika harus dibandingkan dengan sesuatu, contoh
terbaik adalah istana keramat.
Di dalam lantai itu adalah kamar pribadi dari
seseorang yang mengepalai seluruh Guardian di dalam Great Tomb – NPC dengan
pangkat tertinggi, ‘Succubus Putih Alami’ Albedo. Kamarnya adalah salah satu
kamar seperti kamar presidential suite yang dimiliki oleh Supreme Being. Namun,
hanya satu Supreme Being yang tersisa. Sebagai ganti sebuah kamar, akan lebih
tepat dianggap sebagai rumah.
Sebuah piano besar dengan grade profesional berada
di salah satu sudut ruang tamu, dan segala macam tanaman menghiasi interiornya.
Ada banyak dapur dan kamar tidur, serta dua kamar
mandi.
Dari Karya seni besar yang menempel di wallpaper,
desain kamar tersebut terlihat elegan namun tidak berlebihan.
Siapapun
yang masuk ke dalam mungkin akan tergerak sehingga mereka akan menghela nafas
karena takjub.
Tetap
saja, itu akan sulit membuat setiap orang terkesan.
Terutama
sekarang ini, selain dari meja yang ditutupi dengan taplak putih ada seorang
gadis dengan lengan disilangkan dan dagu diletakkan di meja. Suasana hatinya
tidak gembira.
Sebuah
kemilau dingin berada di dalam separuh matanya yang terbuka, namun suasana
hatinya yang sedang depresi jelas terlihat dari balik kecantikannya.
Setelah
memasuki kamar ini, Guardian vampir dari lantai satu hingga tiga, Shalltear,
bertanya kepada rekannya, yang tetap pada posisi yang sama selama ini.
“Aura,
ada apa ~arinsu? Kamu terlihat seperti serangga yang kami hancurkan karena
melawan kehendak Ainz-sama.”
(TL Note
: Shalltear sering menambahkan ~arinsu setiap kali mengucapkan sesuatu sama
seperti naruto yang sering menambahkan ~dattebayo atau karakter lain yang
sering menambahkan ~gozaru. Tidak ada arti khusus dari ucapan ini. Hanya
kebiasaan dari orang yang mengucapkannya saja. )
Yang
menjawab bukanlah Guardian dark elf dari lantai enam, yang sedang ditanyai,
tapi pemilik ruangan tersebut, Albedo.
Sebuah
cahaya lembut bersinar melalui pupil emasnya saat dia melihat Aura dengan mata
sayu.
Meskipun
tatapan Albedo seperti seorang dewi, Aura tidak terlihat gembira karenanya.
“Dia
pasti lelah. Tidak seperti seorang devil sepertiku, Aura adalah seorang dark
elf, jadi tidur memang dibutuhkan, ya kan?”
“Oh
begitu!” Shalltear, yang tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh Aura,
mengangguk setuju.
“……”
“Aku
paham, Aura masih anak-anak, jadi wajar saja terlihat acak-acakan karena
begadang semalaman .... Ngomong-ngomong, Albedo, devil tidak butuh makan atau
tidur, tapi kamu bisa melakukannya jika memang menginginkan. Mengapa begitu?”
“Kerakusan
dan kemalasan... Kami selalu bisa memuaskan diri dalam tujuh dosa kuno yang
mematikan. Meskipun itu tidak seberapa berguna.”
“Efek
buff (peningkatan) dari makanan tidak ada gunanya bagi devil. Bahkan item-item
mahal hanya akan menjadi sampah.”
“(Menghela
nafas)”
Aura
menghela nafas cukup keras hingga mereka berdua mendengarnya.
Dua
orang itu, sudah melenceng dari topik, melihat ke arah Aura berbarengan. Aura
melihat ke arah mereka dengan tidak senang melalui matanya yang separuh
tertutup.
“Sekarang
sudah tengah malam, tapi aku sudah cukup tidur. Aku sedang memikirkan hal lain.
Tadi ketika aku ketemu Demiurge, aku dibilang ‘Aura, ikat mereka berdua dengan
keras supaya tidak mengamuk’. Aneh sekali.”
Aura
meniru nada serius Demiurge, dan tampang dari Guardian lantai tujuh yang serius
tersebut – seorang devil yang sering bekerja di luar Nazarick karena perintah
Ainz-sama – datang dalam pikiran mereka.
“Yup,
itu aneh.”
“Benarkah?”
Albedo
mengangguk setuju.
“Satu-satunya
yang bisa memegang tali ikatku adalah Ainz-sama~♥”
“... Huh?”
Curiga
bahwa dia salah dengar, Aura mengarahkan telinga elfnya yang panjang untuk
memastikan.
“Ahh,
kamu memang benar ~arinsu.”
Mengabaikan
Aura yang bingung, Shalltear menyuarakan dukungannya.
“Memegang
sebuah cambuk di satu tangan sambil mengendarai di atas, itu adalah yang
terbaik ~arinsu. Dan saat cambuknya dipecutkan – Ah~ harusnya ada sebuah bole
di mulut itu ~arinsu.”
Percakapan mereka mengarah ke arah yang aneh,
sebuah rapat mesum dari orang mesum lain mungkin akan memicu sesuatu yang
buruk. Bisakah seseorang menghadapi ini?
Itu mungkin adalah aku, Aura menyimpulkan
dengan wajah muram, mengeluarkan suara sebelum Albedo yang tersipu dengan mata
berair berkomentar.
“...Kamu
salah! Atau lebih tepatnya, apa yang dia maksud adalah diriku yang harus
mengawasi kalian berdua seperti baby sitter. Tapi mengapa harus aku?”
“Benar
juga, bukankah aneh memberimu tanggung jawab, siapa yang paling muda di sini?
Aku tahu, bagaimana kalau biarkan aku yang mengambil pekerjaan itu!”
Albedo
membusungkan dadanya saat dia berkata begitu. Shalltear juga melakukan yang
sama seakan melawannya.
Melihat
dada yang cukup besar dan tidak cocok dengan usia Shalltear, Aura mengerti apa
itu sebenarnya dan merasa kasihan padanya.
“Erm...bukankah
itu rasanya tidak nyaman?”
“Tidak
nyaman?”
Aura
yang bertanya menurunakn bahunya dengan lemah, menghela nafas seperti seorang
kakek-kakek paruh baya.
“Nah,
lupakan saja. Lagipula, mengapa kamu meminta kami berkumpul di sini?”
“Itu
benar ~arinsu, aku tidak tahu mengapa juga. Apa yang terjadi ~arinsu?”
“Sebenarnya..
aku punya sesuatu yang harus kudiskusikan dengan semua orang.”
Biasanya,
NPC dengan pangkat tertinggi, Guardian Overseer, hanya akan memanggil Guardian
Floor untuk masalah yang sangat penting.
Itu,
bagaimanapun, adalah apa yang akan dipikirkan oleh orang yang tidak cukup
mendapatkan informasi.
Aura,
yang mengerti dengan kebiasaan Albedo, membuang mata dan meraih kue tiga lapis,
yang berkilauan dengan cahaya perak di sudut meja.
Dia
memasukkan satu bagian besar dari kue yang dibuat oleh kepala koki ke dalam
mulutnya sebagai cara untuk keluar dari realita. Aura tahu pertemuan di dalam
kamar Albedo ini adalah buang-buang waktu dan menenangkan diri dengan cara ini.
“Tunggu,
Aura, apakah kamu mendengarkan?”
“Ya ya,
aku sedang mendengarkan, katakan saja.”
Aura tidak
menghentikan tangannya, perlahan memenuhi piringnya dengan kue-kue,
berhati-hati agar tidak jatuh. Jika jauh, dia tidak akan bisa memegang krim
yang telah jatuh ke piringnya lagi.
“Kamu
tidak menanggapi ini dengan serius sama sekali...”
Nada suara
Albedo tidak senang, lalu Aura berhenti saat dia menyadari rekannya itu.
Pastinya Aura tidak berhenti karena piringnya sudah penuh.
“Kamu
bisa mendiskusikannya dengan Shalltear juga, ya kan... Menyusahkan sekali, yang
benar saja. Ada masalah apa?”
“Sebenarnya,
ini tentang armorku.”
“Armor?
Ada apa dengan benda itu ~arinsu?”
“Sebelum
aku mulai, aku ingin memahami seberapa banyak yang kalian tahu tentang armorku.”
<![if !supportLineBreakNewLine]>
<![endif]>
<![if !supportLineBreakNewLine]>
<![endif]>
Aura dan
Shalltear saling bertatap muka sebentar lalu berkata:
“Armor
yang diciptakan oleh Supreme Being?”
“Aku
dengar itu adalah satu-satunya item magic Divine-class yang kamu miliki,
~arinsu.”
Item-item
magic dikategorikan menurut jumlah data yang mereka bawa – dengan kata lain,
kekuatan magic di dunia ini. Dimulai dari lesser-class, medium-class,
greater-class hingga kelas tertinggi dari item-item itu, divine-class.
“Ya,
kalian berdua memang benar. Armorku ‘Hermes Trismegistus’ adalah sebuah item
magic divine-class. Namun...”
Albedo
mengeluarkan seperangkat armor hitam yang terlihat kokoh dan kuat dari udara.
Armor
tersebut berdiri di sampingnya dengan suara benturan logam yang lembut.
“Shalltear,
kamu bisa menggunakan mantra-mantra appraisal item, ya kan? Bisakah kamu
merapalkannya ke armor ini?”
“Tidak
masalah ~arinsu.”
Shalltear
berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke armor tersebut. Dia mengaktifkan
magic miliknya, namun mengerutkan dahi setelah itu.
“Apa..”
dia terbatuk. “Itu adalah item divine-class, tapi performanya ...
Jangan-jangan, ~arinsu, armor itu ditambahi dengan mantra untuk menginterupsi
magic ~arinsu?”
“Tidak...
armor milikku memiliki spesialisasi dalam pertahanan fisik, tapi tidak memiliki
kemampuan-kemampuan lain.”
Aura
merasa ini benar-benar menyusahkan.
Karena
Albedo memiliki perang sebagai tank dalam bertempur, dia harus menangkis
serangan lawan sehingga dia difokuskan dalam pertahanan. Namun, tidak memiliki
kemampuan lain adalah masalah juga. Seperti contohnya, pertahanan terhadap api
atau es, atau pertahanan umum terhadap magic. Juga ada kemampuan berguna yang
lainnya, seperti penguatan tenaga atau pengurangan konsumsi mana. Dibandingkan
dengan peningkatan status murni, kemampuan itu akan lebih kuat, namun...
“Memangnya
kenapa Albedo? Memprotes armor yang diberikan kepadmau oleh Supreme Being...
Jangan bercanda dengan hal semacam itu.”
-Tidak
menghargai para Supreme Being adalah hal yang tidak bisa dimaafkan.
“Tidak,
jangan salah sangka denganku. Aku tidak berkada demikian, armor ini sangat
cocok denganku. Ini adalah kartu asku – Tidak, aku memiliki sesuatu yang bisa
disebut begitu juga.”
<![if !supportLineBreakNewLine]>
<![endif]>
<![if !supportLineBreakNewLine]>
<![endif]>
Setlah
mendapatkan job level dengan persyaratan yang sangat menyusahkan, seseorang
bisa mempelajari sebuah skill yang unik. Mereka biasanya dikenal sebagai kartu
as. Seperti contohnya, Shalltear bisa menciptakan sebuah avatar dengan status
yang sama dengan dirinya.
Ngomong-ngomong,
Aura tidak memiliki level seperti itu, jadi dia tidak memiliki kartu as seperti
ini.
“Kartu
asku adalah skill spesial yang mentransferkan damage yang aku terima kepada
armor. Dengan menggunakan skill ini, aku bisa menghindari satu serangna, tak
perduli seberapa kuatnya itu. Ya, aku bisa selamat tanpa terluka sedikitpun
bahkan dari mantra super-tier yang paling kuat dan dibanggakan oleh Ainz-sama.
Namun, damage itu akan diserap oleh armor malahan, dan mungkin saja armor itu
akan hancur karena serangan tersebut meskipun sudah ditambahi oleh
mantra-mantra penguat.”
“Hmmm,
skill ini memang kuat, tapi penggunaannya agak membuat canggung.”
Pada
dasarnya, item-item magic seperti armor tidak akan hancur kecuali menjadi
target mantra-mantra tertentu. Dan juga, logam yang digunakan itu awet dan
memiliki ketahanan tinggi terhadap serangan energi murni seperti lightning
(petir), flame (api) atau ice (es). Karenanya, armor dibuat dari logam yang
sulit dihancurkan. Itu artinya armor logam memiliki pertahanan tinggi, namun HP
yang rendah.
Dengan
demikian, jika Albedo mengalihkan damage yang dia terima ke armornya, serangan
itu akan mengabaikan pertahanan armor tersebut, itu artinya bahwa ternyata akan
sangat mudah menghancurkan armor tersebut.
Pertahanan
Albedo akan jatuh dengan drastis setelah armor itu dihancurkan, dan itu akan
membuatnya sebagari target yang lebih mudah. Mungkin bisa disebut kartu as,
tapi itu hanyalah gelar yang kosong untuk mengulur waktu. Begitulah yang
dirasakan oleh Aura.
“Ya,
kemampuan tempurku akan jatuh jika armor milikku hancur. Namun, Shalltear yang
telah menaksir armor ini seharusnya sudah menyadarinya. Armorku dibuat dengan
skill ini sebagai dasarnya. Dan juga, kartu as kebanyakan hanya bisa digunakan
sekali sehari, tapi milikku bisa digunakan tiga kali sehari.”
“Hmmm?
Hanya dengan menambahkan magic akan meningkatkan HP dari armor tersebut, tapi
itu tidak akan bisa selamat dari tiga serangan, ya kan?”
Shalltear
bereaksi lebih cepat daripada Albedo yang akan menjawab pertanyaan Aura.
“Ternyata
begitu, ~arinsu.”
Aura,
yang tiba-tiba merasakan hawa dingin dari Albedo yang tertawa cekikikan, menoleh
dengan tajam ke arah Shalltear. Shalltear yang paham dengan apa yang sedang
terjadi mulai menjelaskan.
“Itu
mungkin terlihat seperti sebuah armor, tapi sebenarnya itu adalah tiga armor
menjadi satu. Bisa disebut armor tiga lapis.”
“Ahh”,
Aura bergumam saat akhirnya mengerti. Itu artinya armor itu membutuhkan tiga
serangan untuk bisa hancur.
“Begitulah,
Aura. Aku senang akhirnya kamu bisa mengerti.”
“Aku
paham, sebuah armor yang dibuat secara khusus untuk kartu as Albedo. Seperti
yang bisa diduga dari sebuah item yang diciptakan oleh para Supreme Being.”
Aura
tiba-tiba memikirkan masalah.
“Lalu,
memangnya kenapa?”
“Seperti
yang sudah kubilang, tenanglah. Kita akan masuk dalam masalah itu. Tapi
pertama, biarkan aku bicarakan tentang armor itu. Lapisan yang paling dalam
adalah armor dalam bentuk cair, yang sangat pas di butuhku, dan meningkatkan
kemampuan fisikku. Selanjutnya adalah lapisan armor full body, seperti kaos
dalam. Dan akhirnya, lapisan yang paling luar yang menutupi lapisan-lapisan
dalam dan meningkatkan pertahanan mereka.
“Okay.”
“Jadi,
urutan armor itu hancur adalah dari lapisan yang lebih luar...”
Albedo
menghirup nafas dalam-dalam lalu Aura menelan ludah. Apa masalahnya?
“ –
Tingkat munculnya kulitku tidak meningkat ketika armorku hancur!!”
Aura
penasaran jika dia salah dengar.
Mengabaikan
Shalltear yang sedang berkomentar “Oh begitu”, Aura mencondongkan badan ke
depan untuk memastikan apa yang dia dengar.
“Kamu
mengerti, ya kan? Kulit yang terbuka seharusnya terlihat setelah armor itu
hancur! Aku tidak ingin menunjukkan kulitku kepada serangga-serangga itu, tapi sebagai
orang yang bekerja sangat dengan Ainz-sama, ada banyak kesempatan untuk
mempertahankannya sebagai seorang vanguard (garda depan). Jika begitu, armor
yang meningkatkan penampilan kulit memang dibutuhkan untuk menarik Ainz-sama!”
Albedo
menunjukkan sisi bodoh dirinya.
“Luar
biasa ~arinsu! Albedo, kamu memang benar ~arinsu!”
Jumlah
orang idiot menjadi bertambah.
Aura
merasa kasihan dengan dirinya yang tadi.
Mengapa aku menganggap mereka serius tadinya?
Dasar bodoh.
Aura melihat
dua orang bodoh itu dengan memicingkan mata, seakan dia sedang melihat mereka
dari jauh.
“Hanya
ini armor yang kau miliki. Aku tidak memiliki benda lain seperti armor bikini
atau armor yang ketat.”
“Yah,
aku punya sesuatu seperti itu dari pakaian yang diberikan oleh
Peroroncino-sama.. Namun, aku tidak berharap banyak dengan pakaian tersebut
dalam hal pertahanan ~arinsu.”
Albedo
menghirup nafas dengna tajam, dan sebuah ekspresi aneh yang bercampur dengan
gairah serta profesionalisme muncul di wajahnya.
“Itu
tidak bisa. Sementara kita sedang ‘melayani’ Ainz-sama, kita juga harus
bersikap seperti perisai baginya. Itu tidak bisa kecuali kedua tujuan itu
terpenuhi.”
Kebodohan
Albedo kembali dengan cepat.
“Apakah
kamu mengerti, Shalltear? Armormu kurang menonjolkan kulit juga. Apa yang harus
kita usahakan adalah keseksian dan performa, sebuah armor yang bisa memberikan
dua tujuan ini bersamaan!”
Tidak
masalah, tapi itu akan membuat kepalany apusing di masa depan jika Aura
mengabaikan ini sekarang. Dia harus mengeluarkan masalah yang
menjengkelkan ini sesegera mungkin.
“Armor
semacam itu... Tak perduli armor macam apa, menyerang bagian yang terbuka akan
memberinya damage lebih banyak.”
“Tapi!
Jika ada bagian armor yang terlihat seperti string bikini (jenis bikini yang
dibuat tidak cukup menutupi atau hanya dari benang tipis), akan meningkatkan
peluang untuk bisa membuat anak dengan Ainz-sama!”
Albedo
mengeluarkan jarinya untuk membentuk tanda V.
“Itu
bukan armor... hanya sesuatu yang mirip dengan itu.”
“Bagaimana
kalau memikirkan masalah itu dari sudut pandang lain ~arinsu! Sebuah armor yang
tak terlihat akan terlihat bagus ~arinsu, hanya menutupi bagian penting sudah
cukup ~arinsu.”
“Itu
bisa jalan!” (TL Note : Japanese Pun)
Memangnya kalian berdua mau jalan kemana.
Tidak, kemanapun mereka berjalan tidak ada yang bagus.
Pikir
Aura saat dia menggelengkan kepalanya dan menghela nafas dengan lembut. Dia
hanya ingin lepas dari topik ini.
“Kalau
begitu, biarkan Shalltear yang menangani ini.”
Meminta
bantuan kepada rekan yang tidak ada di sana dalam hatinya, Aura menyendokkan
garpunya ke dalam kue di piring.
Kue itu
melumer di dalam mulutnya memikat dengan manisnya, melepaskan lelah di otak
Aura.
“Ah,
enaknya.”
Rekan-rekannya,
yang sedang berjalan dari perkembangan armor menjadi diskusi berhasrat tentang
teori armor, semakin memudar dari pandangan Aura.
Namun,
dia tetap merasa kasihan dengan perajin yang harus membuat armor ini.
“Bisakah
seseorang menyuntikkan pemikiran wajar ke dalam otak mereka berdua ini? Ahhh,
mau bagaimana lagi, kalau minta kepada Ainz-sama juga tidak sopan.”
Lampiran 1 :
Perkenalan terhadap tipe-tipe mantra
Di dunia
Yggdrasil, ada empat tipe macam mantra, tergantung dari kemampuan penggunanya.
Empat
kategori itu adalah Arcane, Divine, Mental dan Alternative. Magic yang
kelihatannya bersifat kebarat-baratan adalah tipe Arcane, mantra-mantra
restorasi yang digunakan oleh priest adalah Divine, magic oriental menggunakan
jimat adalah tipe mental, dan selain itu diklasifikasn sebagai Alternative.
Dan dari
tipe-tipe ini, dibagi lagi menjadi sistem-sitem ke dalam defensive-type,
necromancy-type, elemental-type, movement-type dan seterusnya.
Selain
itu, kekuatan mereka dibagi ke dalam sepuluh tier (tingkatan), dengan tambahan
super-tier di atasnya. Ada lebih dari enam ribu mantra.
Ainz
mampu menggunakan 718 mantra. Mempertimbangkan kenyataan bahwa para pemain
dengan level 100 normal bisa menggunakan 300 mantra, Ainz adalah pengecualian.
Di dalam
dunia Yggdrasil, mantra-mantra di atas tingkatan delapan adalah biasa dalam
pertempuran antar pemain level 100. Namun, di dunia baru dimana Ainz ada
disitu, magic caster yang pandai hanya bisa menggunakan mantra-mantra hingga
tingkatan ketiga.
Mereka
yang bisa menggunakan magic tingkatan kelima dianggap sebagai orang dalam ranah
para pahlawan (heroes).
Manusia
biasa tidak bisa merapalkan mantra tingkat ketujuh. Slane Theocracy hanya bisa
berhasil melakukannya dengan bantuan ritual dalam skala besar-besaran.
Lightning
Magic tingkat
tiga yang akan mengeluarkan sebuah kilatan petir lurus dengan arah yang
ditunjuk oleh jari. Sangat efektif terhadap lawan yang mengenakan armor logam.
<![if !supportLineBreakNewLine]>
<![endif]>
<![if !supportLineBreakNewLine]>
<![endif]>
Create Undead
Magic
tingkat tiga yang menciptakan zombie.
<![if !supportLineBreakNewLine]>
<![endif]>
<![if !supportLineBreakNewLine]>
<![endif]>
Angelic Summon - 3rd
Magic
tingkat tiga yang memanggil para angel. Bisa juga memanggil Archangel Flame
dengan mantra ini. Versi level yang lebih tinggi ada untuk memanggil
angel-angel yang lebih kuat. Seperti contohnya, versi tingkatan ketujuh
memanggil Dominion of Authority peringkat tinggi.
Dragon Lightning
Sebuah
kilat petir putih dalam bentuk seekor naga akan terbentuk pada arah yang
ditunjuk oleh jari. Efeknya sama dengan lightning, bekerja lebih hebat terhadap
armor logam.
<![if !supportLineBreakNewLine]>
<![endif]>
<![if !supportLineBreakNewLine]>
<![endif]>
Holy Smite
Magic tingkat
ketujuh yang dirapalkan oleh Dominion Authority. Menelan target dengan pilar
cahaya suci, memberikan damage tambahan kepada target yang dianggap jahat.
Heart Grasp
Magic
tingkat kesembilan yang akan meremukkan jantung dari targetnya, salah satu
mantra necromantic favorit Ainz. Meskipun target tahan terhadap aspek langsung
mati dari mantra ini, masih tetap akan membuat lawan kaget.
pertamax
BalasHapussemangat buat para admin
BalasHapussugoi
BalasHapuslanjutan anime mulai volume brp?
BalasHapusThx min, jadi gak sabar nunggu side story sejarah pembentukan guild ainz ooal gown dan penaklukan nazarick
BalasHapusOm Sayyid Febriansyah, Animenya abis d Vol 3, jd lnjutan animenya d mulai dri Vol 4.
BalasHapusringer emang ada ya story sejarah guild, kalo ada ane minta link nya donk
BalasHapus@Mesa ada gan di langithewood
BalasHapusNumpang naroh link min
frist half http://skythewood.blogspot.co.id/2016/01/OBD4.html
Secon Half http://skythewood.blogspot.co.id/2016/03/OBD6.html
Ngga ada lanjutannya kah min? Saya tiap hati cek trs dsni :D
BalasHapus@Ego Is : Tunggu saja perkembangannya. Menurut Translator semua side story akan dikerjakan. Karena pengerjaannya bukan per part lagi maka agak lama. Karena satu side story ada yang sampe 7 part.
BalasHapusOk semangat ya bang
BalasHapusSemangat min
BalasHapusmin update lagi kpn?
BalasHapusMantap min lanjut terus
BalasHapus