Chapter 2 : The Re-Estize Kingdom
Part 4
Sebuah aula megah memenuhi mata Philip, setara dengan ruang dansa di istana kerajaan – tidak, bahkan lebih baik dari itu.
Dia mau tidak mau memikirkan
cara untuk memamerkan hal ini kepada yang lainnya. Memang benar, Hilma yang
mengatur persiapan untuk lokasi ini. Namun, sebelumnya dia sudah menanyakannya
kepada Philip: “Apakah saya harus mempersiapkan event ruangan dansa yang biasa,
atau yang tak ada tandingannya? Yang terakhir akan membutuhkan balas budi yang
lebih berat sebagai balasannya?” dan Philip memilih yang terakhir tanpa ragu.
Dengan kata lain, pesta dansa
ini diatur oleh hutang budi yang harus dibayar oleh Philip – dengan kata lain,
ini adalah sebuah event yang mewakili usaha yang sudah dikeluarkannya. Dan
kemudian, ada banyak bangsawan yang berkumpul di sini karena dirinya.
Itu sempurna. Namun, karena
hal itulah Philip merasa tidak senang dengan detil tertentu.
Dia telah memutuskan lokasi
undangan – meskipun dia harus mengandalkan pengetahuan orang lain, keputusan
terakhir masih adalah miliknya – dan segel lilin di surat itu miliki
keluarganya. Yang lebih penting lagi, semua yang ada di sini untuk menemui
utusan Sorcerous Kingdom. Dan Philip lah yang mengundang utusan tersebut
kemari.
Dengan kata lain, dia adalah
tuan rumah dan orang yang telah berusaha membuat hal ini terjadi, jadi dialah
orang yang seharusnya menerima ucapan pujian dan anggukan rasa terima kasih.
Mereka seharusnya berterima kasih kepada Philip karena sudah mengundang mereka
ke acara seperti itu. Mereka seharusnya memuji keberaniannya karena sudah
mengundang utusan Sorcerous Kingdom, yang tak berani didekati oleh siapapun.
Malahan, apa yang terjadi
sekarang?
Orang pertama yang diajak
bicara ketika mereka datang kemari adalah Hilma. Hanya setelah itu mereka
datang menyapa dirinya. Ditambah lagi, mereka melakukannya dengan agak enggan,
setelah Hilma menyebutkan nama Philip. Apa yang akan mereka lakukan jika Hilma
tidak menyebutkan dirinya?
Karena Philip berhutang budi
kepada Hilma, dia harus menerima kenyataan bahwa Hilma lebih bisa dikenal
daripada dirinya. Namun, yang dia rasakan kepada para bangsawan itu adalah
kejengkelan. Melihat kebiasaan masyarakat bangsawan, seharusnya jelas siapa
yang harus mereka sapa dahulu.
Itulah kenapa kalian semua adalah orang-orang yang tak
berguna, kelihatannya menerima saran Hilma adalah ide yang buruk.
Philip harus mengundang para
bangsawan di sini dengan menarik kecerdasan Hilma.
Para bangsawan yagn dia pilih
adalah kepala-kepala keluarga yang baru saja muncul berkat peperangan dengan Sorcerous
Kingdom, atau mereka yang akan segera menjadi kepala-kepala keluarga. Dengan
kata lain, orang-orang ini memiliki situasi yang mirip dengan Philip.
Alasan mengapa dia menerima
saran Hilma karena tidak banyak orang yang berpikir seperti Philip. Jika tidak
ada perubahan di dalam kepemimpinan keluarga, kelihatannya mereka semua hanya
akan berpikiran buruk Sorcerous Kingdom.
Namun—
Apakah ada orang di sini yang berkompeten?
Philip melihat ke arah para
tamu yang baru saja tiba, lalu berjalan ke arah Hilma.
Benar-benar tidak efisien,
pikir Philip.
Para idiot yang memendam diri
dalam pepohonan keluarga benar-benar bodoh. Itulah kenapa mereka mengacaukan
urutan orang yang seharusnya mereka ajak bicara. Atau lebih tepatnya, bisa
dikatakan tidak ada alasan lain untuk itu.
...Tetap saja, bukankah ini adalah hal yang bagus?
Mereka tidak akan mampu memimpin karena mereka adalah orang-orang yang bodoh,
ya kan? Jika ada seorang bangsawan di sini dengan otak yang lebih baik dariku,
aku tidak akan mampu memimpin fraksi baru yang ingin kubentuk, dan sayangnya,
keluargaku juga bukan keluarga yang kuat pula.
Ini mungkin akan menjadi peluang untuk dirinya. Karena
ini adalah kesalahan mereka, Philip akan menganggap mereka berhutang kepadanya
karena sudah tidak mengajak bicara dirinya terlebih dahulu, lalu dia akan
mengumpulkannya di masa depan.
Saat dia sedang menyusunnya dengan tidak sabar, Hilma
terlihat di depannya.
Dia adalah seorang wanita yang tidak lebih dari
sekumpulan kulit dan tulang.
Tubuhnya yang kurus seperti orang sakit-sakitan
membuatnya terlihat seperti sedang menderita penyakit yang parah. Dia mungkin
dulunya cantik jika dia memiliki lebih banyak daging pada tulangnya, tapi itu
sudah menjadi masa lalu.
“Philip-sama, kelihatannya seluruh tamu undangan sudah
tiba.”
“Begitukah?”
Dengan kata lain, mereka semua melihat Philip
sebagai nomer dua, pikir Philip. Dia mencoba menyembunyikan perasaan rendah
dirinya, tapi Hilma kelihatannya sudah melihat itu.
Hilma pun tertawa kecil.
“Kelihatannya kamu seperti tidak puas.”
“Tidak, tentu saja tidak.”
Philip tersenyum. Dia seorang bangsawan – dia
bisa menghadapi intrik semacam itu.
“Tidak usah berbohong. Saya adalah pendukung
anda dalam hal ini karena saya juga akan mendapatkan untung dari itu, Philip-sama.
Kita tidak boleh memiliki rahasia diantara kita.”
Ucapannya mengandung pujian.
Itu dia.
Hati Philip bergetar.
Ini adalah sikap yang benar bagi orang biasa
yang seharusnya ditunjukkan kepada seorang bangsawan.
Dia akhirnya mengalami situasi yang lama dia
dambakan, dan rasa tidak senang di dalam hatinya sirna seakan semua itu hanya
bohong.
“Apakah ada masalah, Philip-sama?”
“Tidak... yah, setelah dipikir-pikir, aku tidak
marah, cuman tidak tenang saja.”
“Apa yang membuat anda tidak nyaman? Apakah ada
yang kurang? Jika demikian, apakah perlu saya persiapkan sebelum tuan utusan
tiba?”
“Bukan seperti itu,” Philip berkata saat dia
terpengaruh batuk. “Aku hanya tidak menduga orang-orang di sini begitu .. tidak
spesial. Meskipun jika kita mengumpulkan semua orang ini ke dalam sebuah
fraksi, aku penasaran jika mereka bisa bersaing dengan fraksi lain. Itulah yang
membuat tidak nyaman.”
“Oh, jadi begitu.”
Hilma tersenyum.
Dia terllau kurus untuk bisa mengundang nafsu.
Meskipun begitu, daya tariknya masi membuat dia menelan ludah.
“Tapi, bukankah memang begitu sehingga mereka
membutuhkan kepemimpinan yang berhati-hati, Philip-sama? Saya harap anda
mengingat daerah anda – apakah rakyat di sana sangat pandai?”
“Tidak-“
“Itulah kenapa mereka membutuhkan seorang
pemimpin yang bijak, ya kan?”
“Ya, memang benar, itu benar sekali.”
“Jika itu adalah anda, Philip-sama, saya yakin
anda akan mampu mengemudikan fraksi ini dengan baik. Saya juga akan menyediakan
bantuan sebanyak mungkin yang bisa diberikan.”
“Karena kamu nantinya akan mendapatkan
keuntungan dari itu, apa aku benar?”
“Tentu saja, saya membantu anda karena saya
yakin bahwa saya akan akan mendapatkan keuntungan dalam melakukannya.”
Hilma tertawa kecil.
Kemarahan di hati Philip benar-benar telah
pergi.
Semua yang dikatakan Hilma memang benar.
Philip berterima kasih kepada keberuntungannya
karena mampu betemu seorang wanita seperti Hilma.
Dia memiliki kontak yang luas, kekayaan yang
besar, dan memiliki akses dalam banyak hal hebat yang tidak bisa Philip
dapatkan di dalam ibukota kerajaan. Penjelasannya mengapa orang sepertinya
ingin mendapatkan balas budi dari dirinya juga sangat beralasan. Ditambah lagi,
syarat pembayarannya pun juga sangat sederhana, itulah kenapa Philip merasa tenang
dalam memanfaatkan Hilma.
“Jika kamu membantuku, aku akan membuatmu lebih
kaya dari wanita lain.”
Mata Hilma sedikit melebar, lalu dia tersenyum
gembira.
“Itu akan sangat membahagiakan saya. Saya akan
senang sekali bisa memakai sebuah satu set kalung dengan permata yagn besar
seperti kebanyakan wanita bangsawan. Kalau begitu, berusahalah dengan keras,
Philip-sama.”
“Ah, serahkan itu kepadaku... kalau begitu,
bolehkah saya menanyakan pertanyaan lain kepada pendukungku?”
“Ya, silahkan saja.”
“...Bolehkah aku tahu mengapa anda sangat
langsing? Apakah ada hubungannya dengan masalah pada tubuh?”
Akan menyusahkan jika Hilma tidak bisa lagi
mendukung dirinya. Bahkan jika para priest tidak bisa menyembuhkannya maka dia
harus mencari seseorang untuk menggantikan Hilma, atau membiarkan dia
menyarankan pengganti.
“Oh, ini bukan masalah berat.”
“Aku dengar beberapa pewaris wanita melakukan
diet untuk menurunkan berat badan, apakah itu alasannya?”
Hilma tersenyum. Ini adalah pertama kalinya
Philip melihat sebuah senyum yang menggelisahkan tanpa kata-kata.
“Bukan seperti itu. Kenyataannya, saya tidak
bisa lagi makan makanan yang solid, jadi saya hanya bisa mengkonsumsi minuman,
dan tidak bisa terlalu banyak pula... ya, Tolong, jangan khawatir. Saya akan
menyuruh seseorang menggunakan magic healing jika memang benar karena
penyakit.”
Suasana hati Hilma kembali normal, seakan tidak
ada yang terjadi.
“Saya pasti tidak akan mati sebelum saya
memperoleh keuntungan dari perkenala kita, Philip-sama.”
“Oh, ohhh, benarkah, kalau begitu bagus sekali.
Namun... mengapa anda tidak bisa memakan makanan solid?”
Itu tidak lagin hanyalah statemen yang tidak
berguna, tapi memiliki dampak yang mengesankan. Kelihatannya seakan seluruh
emosi telah hilang dari wajah Hilma.
Perubahan itu lebih besar dari sebelumnya, dan
itu membuat Philip risau.
“A, Apakah ada yang salah?”
“Ah, ahhh, maafkan saya. Saya hanya mengingat
sesuatu.”
Hilma menutup mulutnya saat dia berkata begitu,
dan dia terlihat sangat pucat.
“Ah- maafkan aku karena sudah membuat anda
mengingat sesuatu yang tidak menyenangkan.”
Apa yang telah di lalui sehingga membuat tidak
bisa makan makanan solid? Sementara saat ini dia sedang menikmati koneksi
sosial yang luas dan kekayaan cukup untuk hidup dalam hura-hura, pasti ada
waktu dimana dia tidak bisa makan dengan benar juga. Philip ingin mengorek
lebih jauh hal itu, tapi mungkin itu adalah ide yang sagnat buruk.
“Philip-sama, saya yakin sudah saatnya memanggil
sang utusan. Saya yakin jika anda menjadi orang yang menemaninya, semua orang
pasti akan memandang anda dengan mata yang berbeda. Itu akan membuktikan bahwa
anda adalah penggagas acara lebih baik daripada hanya beberapa ucapan – itu
akan menunjukkan siapa orang yang paling berkuasa di sini.”
“Ohh! Memang benar, itu benar sekali.”
Karena Hilma muncul sendirian di pesta makan
malam keluarga kerajaan, Philip mengira hal semacam itu adalah biasa. Jadi
ternyata bukan. Philip pun malu tidak tahu hal itu, kemudian dia pun pura-pura
lupa tetapi baru saja teringat.
“Semua orang pasti akan terkejut. Banyak orang
yang tidak bicara dengan anda pastinya akan merasa gugup dan tidak tenang,
Philip-sama.”
Sebuah tawa kecil yang sadis membangungkan hati
Philip. Beberapa bangsawan di sini memiliki tempat lebih tinggi darinya dan
memiliki daerah yang lebih luas dari dirinya. Ekspresi macam apa yang akan
mereka tunjukkan kepada dirinya, dia yang pernah dianggap sebagai beban bagi
keluarganya-
“Benar sekali, tidak baik juga membuat beliau
menunggu. Aku akan menuju kesana.”
“kalau begitu, saya akan menyuruh salah satu
orang saya menunjukkan jalannya kesana.”
Dipimpin oleh salah satu pelayan Hilma, Philip
pun berjalan maju ke arah ruangan dari utusan Sorcerous Kingdom, Albedo.
Dia mengetuk pintu, lalu membukanya.
Apa yang dia lihat dari balik pintu itu adalah
seorang wanita yang kecantikannya tiada tara.
Dia mengenakan gaun hitam legam, berbeda dari
saat mereka bertemu di istana kerajaan. Bahunya yang tidak ditutupi apapun
seperti batu pualam, ditambah kalungnya yang terdiri dari permata besar
disambung bersama-sama, tidak terlihat jelek, malahan semakin menonjolkan
kecantikannya.
Cantik sekali...
Philip tersipu sendiri.
“- kalau begitu, mari?”
“Ya. Izinkan saya menjadi pengantar anda.”
Philip menerima sebuah tangan yang terbungkus
sarung tangan hitam, lalu membantu Albedo bangkit.
Sebuah keharuman dari sampingnya. Parfum macam apa ini, membuat jantungku
terasa ringan. Meskipun Philip secara tidak sadar ingin membaunya, itu akan
sangat tidak sopan.
Ketika dua orang itu berjalan berdampingan
menuju ruangan dansa, berjalan dalam hening seperti ini membuat suasana serasa
berat. Philip berusaha memikirkan sebuah topik yang tepat untuk diangkat, tapi
ketika dia mendapatkan sesuatu, mereka sudah hampir tiba di tujuan mereka.
“Ada banyak bangsawan di ruang dansa. Semuanya
berkumpul untuk melihat anda, Albedo-sama.”
Kelihatannya sedikit gegabah, tapi meskipun
begitu mendapatkan balasan langsung.
“Apakah itu benar? Terima kasih atas bantuannya,
Philip-sama.”
Albedo tersenyum lembut kepadanya, dan jantung
Philip pun berdebar.
Mungkin ini salah, jangan-jangan dia mulai
menyukai dirinya?
Dia adalah seorang pria yang akan segera berdiri
di puncak fraksi besar. Sebaliknya, Sorcerous Kingdom memegang kekuatan militer
yang luar biasa, tapi untuk sekarang tidak lebih dari hanya sebuah negara
sebesar kota.
Ketika dibayangkan seperti demikian, Philip
merupakan tangkapan yang lumayan.
Belum lagi, dia juga belum menikah.
“Setelah dipikir-pikir, apakah anda sudah
menikah, Albedo-sama?”
Albedo terdiam. Philip telah melihat senyumnya
yang lembut beberapa kali, tapi ini pertama kalinya dia melihat ekspresi itu
pada Albedo.
Philip merasakan malu merambat ke atas dalam
dirinya seakan menyadari bahwa dia sudah menanyakan pertanyaan yang tidak
tepat.
“Pertanyaan yang aneh sekali, Philip-sama.
Sayangnya, saya belum memiliki seorang partner untuk memenuhi hal itu, dan
sayangnya saya masih sendirian.”
“Begitukah? Melihat kecantikan anda, saya
mengira banyak calon pelamar yang datang dan terus bergantian, Albedo-sama.”
“Fufu – mengejutkan sekali tak ada pelamar
semacam itu yang datang kepada saya. Tetap saja, penawaran tersebut akan sangat
membingungkan, jadi menurut saya itu bukanlah hal yang buruk.”
“Begitukah...”
Sebelum Philip tiba di pintu, Philip meletakkan
tangannya ke atas bahu harum Albedo, dan perlahan menarik Albedo ke arahnya.
Ada sebuah suara aneh gichiri. Philip melihat ke arah kanannya untuk melihat darimana
asalnya.
“Apakah ada sesuatu yang terjadi?”
Keraguannya yang kecil menghilang saat Albedo
menanyakan pertanyaan itu kepadanya dengan sebuah senyum di wajahnya.
“Tidak, bukan apa-apa. Kalau begitu, perkenankan
saya.”
♦ ♦ ♦
Apa yang sebenarnya mata mereka lihat?
Bagaimana kelihatannya pemandangan ini bagi
mereka para bawahan yang berpakaian mewah?
Hilma tertarik dengan jawaban dari pertanyaan
itu.
Makanan kelas satu, pelayan kelas satu,
peralatan kelas satu, musik kelas satu, dan bangsawan-bangsawan sampah kelas di
bawah kelas tiga.
Kebanyakan orang yang berkumpul di sini adalah
mereka yang tidak berguna dan buang-buang makanan, anak ketiga dan di bawahnya
yang merupakan cadangan dari cadangan. Mereka dipaksa membungkukkan kepala
mereka kepada dunia dengan berbagai alasan dan dipenuhi dengan kebencian.
Tampang di wajah mereka mengatakan semuanya.
Kebanyakan dari mereka mengungkapkan senyum
gembira karena bebas. Kebanyakan dari yang lainnya dilahap oleh api hasrat.
Bagi orang-orang ini, tempat ini adalah tempat dimana mereka bisa sepenuhnya
memanjakan kesombongan mereka.
Namun sekali lagi, tempat ini memang sejak awal
dimaksudkan sebagai tempat untuk memberi makan.
Masyarakat bangsawan di dalam Kingdom sekarang
berada dalam keadaan ribut.
Sejak beberapa bulan sejak peperangan dengan
Sorcerous Kingdom, tapi luka itu masih tersisa menganga besar dan tak bisa
sepenuhnya sembuh. Beberapa fraksi menjadi hancur karena ini dan yang baru
muncul untuk menggantikannya. Rumah-rumah bangsawan kelas atas digantikan oleh
keluarga-keluarga yang dahulu merupakan peringkat rendahan.
Keributan saat ini di dalam Kingdom benar-benar
merupakana peluang yang bagus bagi orang-orang yang tidak berada dalam fraksi
manapun ini. Tidak, mungkin ini adalah kesempatan terakhir mereka. Jika
fraksi-fraksi terbentuk lagi, mungkin mereka akan dibuang ke pinggiran sekali
lagi.
Karena itu, pengumpulan ini adalah sebuah tempat
untuk memberi makan raksasa bagi mereka.
Itu adalah salah satu tempat di mana ikan yang
sedang lapar akan memancing ikan-ikan kecil ke dalam perut mereka.
Sebaliknya, apakah ikan kecil itu akan dimakan
tanpa mereka sadari? Atau apakah mereka akan menyadari sesuatu dan dengan
pandai memisahkan diri? Atau mungkin – akan ada bangsawan yang dipenuhi dengan
nafsu dan akan membalik meja mereka terhadap pemangsa mereka?
Setelah mempelajari pemandangan ini selama
hampir satu jam, Hilma menyimpulkan bahwa tidak ada bangsawan disini yang
dianggap kelas satu, bangsawan yang ingin dia pancing dengan seluruh
kekuatannya.
Meskipun begitu, Hilma tidak kecewa dengan hasil
ini. Malahan, dia akan khawatir jika ada bangsawan kelas satu yang berjalan
sendirian menuju tempat berbahaya seperti ini.
Hilma sangat berhati-hati ketika mengirimkan
undangannya, tapi Hilma tidak menganggap dirinya sempurna. Pasti ada seseorang
dari salah satu fraksi di sini.
Tetap saja, itu akan menari, pikirnya.
Semakin dia memberikan laporan yang lebih
banyak, semakin besar nilainya akan meningkat. Ini bukanlah hal yang buruk
baginya sama sekali.
Kalau begitu, sudah waktunya, ya kan?
Sudah satu jam setengah sejak pesta ini dimulai,
jadi sudah waktunya.
Pekerjaan sebenarnya Hilma hanyalah permulaan.
--Itu menakutkan.
Kesombongannya yang sebelum ini hilang seakan
tidak lebih dari hanya kebohongan belaka.
Mungkin sebuah istilah lembut seperti “menakutkan”
tidak akan bisa mencakup teror sepenuhnya yang berkumpul di perutnya. Hilam
berpikir untuk kabur dengan segala kekuatannya saat dia membayangkan neraka
yang akan menunggunya jika dia membuat mereka tidak senang.
Tentu saja, jika dia benar-benar melakukan itu,
dia pasti akan mengalami nasib yang akan membuat neraka itu sendiri seperti
surga yang penuh kegembiraan.
Sebagai anggota dari Eight Finger, Hilma harus
memerintahkan banyak perintah pembunuhan kepada para bawahannya. Dia juga
memerintakan kepada agar orang-orang itu disiksa sebelum mereka dibunuh. Tapi
dibandingkan dengan yang telah dilakukan oleh monster-monster itu, perintahnya
dipenuhi dengan perikemanusiaan.
“—Hilma.”
Suara dari belakang mengagetkan dirinya, dan
bahunya tersentak.
Ketika dia berbalik, dia melihat pria terbodoh
di aula ini.
“Hm? Apakah ada masalah?”
“Tidak, Philip-sama, tidak ada masalah.”
Hilma menyembunyikan emosi yang sebenarnya
dengan senyumnya. Diantara emosi-emosi itu ada kemarahan karena dikejutkan oleh
sampah seperti dia.
“Albedo-sama ingin istirahat sekitar sepuluh
menit, jadi aku datang untuk mencarimu.”
“Itu sangat beralasan, karena dia sudah bicara
dengan tamu-tamu itu. Saya mengerti; kalau begitu, saya akan menemani
Albedo-sama ke ruangan istirahat.”
“Benarkah? Kalau begitu, aku akan pergi juga.”
Apa yang dia katakan? Itu adalah balasan yang ingin
Hilma berikan. Tidak, mungkin saja dia merasakan sesuatu.
Dengan sikap berhati-hati, Hilma meneruskan
sikap pura-puranya.
“Rasanya akan lebih tidak usah melakukan itu.”
“Mengapa begitu? Aku tadi ada di samping Albedo
sama sampai sekarang. Seharusnya tidak aneh bagi kami pergi sama-sama, ya kan?”
Sekarang, Hilma sangat yakin jika pria ini tidak
mencurigai apapun.
Dengan kata lain, dia adalah orang yang bodoh
diantara para idiot, orang tidak berguna tanpa pengetahuan ataupun sikap untuk
menjadi seorang bangsawan.
“Saya takutnya jika seorang gadis ditemani ke
ruang istirahat oleh seorang pria yang bukan suaminya, mungkin akan
menyebarkan... rumor yang tidak tepat bagi kedua belah pihak.”
“Ahhh. Namun, aku berencana untuk segera kembali
ketika aku tiba di sana.”
“Meskipun begitu, itu sangat tidak tepat. Saya
mengerti kekhawatiran anda kepadanya sebagai penyelenggara acara ini. Namun,
saya juga yang menyediakan lokasinya, jadi persilahkan saya untuk menerima
tanggung jawab ini dan mengantarkan Albedo-sama ke tempat istirahat dengan
selamat.”
“Ahhh...”
Kelihatannya Philip akan mengucapkan sesuatu,
jadi Hilma menunggu dalam diam agar selesai.
Sebenarnya, dia ingin segera menyelesaikan ini.
Sayangnya, si dungu juga merupakan tenaga penggerak perkumpulan ini. Dia tidak
bisa terlalu tidak sopan kepadanya.
“Kira-kira apa yang harus kulakukan agar bisa
menikahinya?”
“Haaaah?!”
Hilma benar-benar lupa untuk tetap bersikap
pura-pura karena ucapan ini.
“Eh? Anda bilang apa?”
“singkatnya, cara agar bisa membuat Albedo-sama
menikahiku.”
Yang benar saja?!
Hilma berusaha mati-matian melawan niat untuk
meneriakkan ucapan itu. Dia hampir tidak percaya ada orang yang benar-benar
sebodoh ini. Menurut informasi Hilma, orang yang dia kehendaki adalah tangan
kanan Sorcerer King – dengan kata lain, seseorang yang memiliki posisi yang
setara dengan perdana menteri. Tidak mungkin rasanya bangsawan kelas rendahan
dari negeri tentangga benar-benar mengucapkan ucapan itu kepada seseorang
seperti dirinya.
Mungkin jika dia bertanya menikahi Putri, Hilma
mungkain akan sedikit berkurang keterkejutannya.
“Ahh, tapi, saya adalah seorang pria yang
berhasil mengumpulkan banyak bangsawan ini pula. Kurasa aku tidak sejauh itu
darinya, bagaimana menurutmu?”
Tanpa Hilma sadari, tenggorokannya mengkerut
dengan erat.
Meskipun dia tahu hal semacam itu tidak akan
turun di tenggorokannya, perasaan tidak enak dan teror akan trauma yang dia
derita mendorongnya demikian.
Bukan, itu bukanlah hal yang bisa dianggap
sebagai kalimat “trauma”.
Bagaimana jika orang itu mendengarkan kalimat
itu, yang mana nilainya nol dalam daya tarik bagi wanita itu? Apa yang akan
terjadi? Tidak apa jika hanya Philip yang harus menerima konsekuensinya. Tapi
jika Hilma juga ikut dihukum, neraka hitam itu mungkin akan menunggunya.
“Ba, bagaimanapun, itu sulit sekali. Saya dengar
dia memegang posisi yang setara dengan perdana menteri Sorceours Kingdom. Itu
artinya, dia akan menjadi seorang duchess di dalam Kingdom.”
“Tapi bukankah Sorcerous Kingdom adalah negara
kota yang sekecil kelereng?”
“Tidak, tidak, anda tidak bisa berbicara seperti
itu.”
Ucapan itu, yang kelihatannya seperti mengejek
Sorcerous Kingdom, membuat jantung Hilma berdegup kencang.
Memang benar dalam hal teritori, Sorcerous
Kingdom tidaklah luas, bahkan jika ditambahkan dataran Katze. Namun, bukankah
kekuatan militer mereka sangat jauh unggul? Tak perduli seberapa keras
seseorang berusaha dalam hal perdagangan, diplomasi dan bidang-bidang lainnya,
hubungan antar negara masih diputuskan dengan perbandingan kekuatan militer.
Tidak perduli seberapa besar teritori dari sebuah negar itu, karena ketika
negara itu kalah, itu semua akan diambil.
Jika Philip bahkan tidak mengerti kenyataan ini,
maka bagaimana caranya Hilma bisa menjelaskan hal ini dengan cara yang bisa
dimengerti oleh si bodoh ini?
Hilma berpikir dalam-dalam, tapi tidak bisa
menemukan jawaban. Lagipula, kebijaksanaan dan kebodohan adalah dua sisi dalam
koin yang sama.
Pada akhirnya, Hilma harus memberikan alasan
untuknya.
“Itu tidak bisa dilakuka. Tidak ada kemungkinan
wanita itu akan menikahi anda, Philip-sama.”
“..Tapi kukira suasananya sangat bagus. Bukankah
kami berdua terlihat baik bersama-sama saat masuk?”
Jadi itu yang dia pikirkan, pikir Hilma dengan terkejut.
Jangan-jangan dia sedang mencoba untuk menarik orang-orang ke sisinya
dengan berpura-pura dia memiliki dukungan Sorcerous Kingdom? Dia ini
benar-benar sangat bodoh.. yang benar saja, tolong deh, Aku mohon padamu.
Tolong jangan membuat orang itu marah.
Hilma merasakan sesuatu yang asam naik dari
perutnya.
Namun, di waktu yang sama, dia ingin
memberitahukan kepada dia ini rasanya seperti apa jika ada sesuatu yang menggeliat
di dalam perutnya.
“...Mungkin saya terlalu banyak biara. Tolong
biarkan saya mengantarkan Albedo-sama. Anda tetap saja di sini dan nikmatilah
sebagai penyelenggara acaranya, Philip-sama.”
“..yah, karena memang seperti itu, mau bagaimana
lagi. Saya akan serahkan Albedo-sama kepadamu.”
Aku pasti akan melakukannya tanpa harus kamu omongkan. Hilma merendahkan kepalanya, menjaga ucapan itu di dalam hatinya saja.
Lalu, agar tidak lagi mendengarkan ocehan si bodoh itu, dia langsung menuju ke
samping Albedo.
Albedo sedang bicara dengan seorang bangsawan.
Dalam keadaan biasa, Hilma mungkin akan mengawasi suasana di sana dan
memintakan izin untuknya. Namun, menghadapi orang tolol itu telah membuatnya
kelelahan, jadi dia langsung memotong saja dan menyapa Albedo.
“Maafkan saya, Albedo-sama, kelihatannya sudah
waktunya bagi anda untuk beristirahat.”
“Memang benar.... Maafkan saya, perkenankan saya
beristirahat sejenak.”
Dengan membawa tangan Albedo, Hilma menuntun
Albedo keluar dari ruang dansa.
“Fu~.... Ahh, menjijikkan sekali.”
Hilma menoleh saat dia mendengar suara dari
belakangnya. Jika keadaan benar-benar seburuk itu, apa yang harus dia lakukan?
Saat Hilma menoleh, dia melihat Albedo mengusap
bahunya dengan sebuah sapu tangan.
Mata Albedo bertemu dengan mata Hilma.
“Pria menjijikkan itu menyentuhku. Hanya satu
orang pria di dunia ini yang boleh menyentuh tubuhku dengan tampang bernafsu...
Sial. Si kotoran anjing yang tak punya otak itu...”
Ucapan Albedo ditemani oleh geretakan gigi.
Tidak dikira wajah Albedo,yang biasanya menyunggingkan senyum ramah,
benar-benar memperlihatkan rasa tidak senangnya dengan sangat terbuka. Apakah
itu adalah sebuah indikator betapa tidak senangnya dia?
Hilma ragu-ragu. Apakah dia harus bicara
dengannya? Atau apakah ini merupakan pembukaan terhadap hukuman baginya?
“..Apa yang harus kulakukan? Katakan sesuatu.”
“Ah, y-ya...” Hilma membalas saat jantungnya
dipenuhi dengan teror yang tak terbandingkan. “Saya bisa memahami perasaan
anda, Albedo-sama.”
“Ara, jika memang begitu.. bisakah kamu
menyingkirkan makhluk itu lalu gantilah dengan manusia lain?”
“Jika itu memang kehendak anda, maka saya akan
langsung mempersiapkan boneka lain untuk anda ikat, Albedo-sama.”
Albedo membuka mulut, lalu menutupnya lagi. Dia
mengulangi tindakan itu berkali-kali.
Itu adalah saran yang sangat menarik, yang mana
akan membuat siapapun ragu-ragu.
Oleh karena itu, tidak masalah apapun yang dia
pilih. Hanya neraka yang akan menantikan pria tersebut. Tetap saja, apapun yang
terjadi terhadap si bodoh Philip, bisa dikatakan dialah yang memintanya.
“Hu.. Tidak usah. Dia hanyalah gangguan biasa.
Kebodohan orang itu sangat berkesan bagi para bangsawan di jamuan makan malam
istana, jadi menggantinya sekarang adalah hal yang disayangkan... Hm, mungkin
menyenangkan mengikutinya. Tapi kelihatannya tidak, mungkin saja tidak.”
Hilma mengingat percakapan barusan, fantasi liar
dan ocehan dari pria yang benar-benar gila ingin menikahi Albedo.
Apa yang akan berubah jika dia mengatakan itu?
Tidak, itu terlalu menakutkan. Dia tidak beranir
mengatakannya kepada Albedo. Lagipula, dia mungkin juga akan terkena getahnya
pula.
“Dia tidak melakukan apapun, tapi percaya bahwa
dia adalah satu-satunya yang spesial. Dia benar-benar sampai pada level
tertinggi dari orang yang paling tidak kompeten.”
“Memang benar. Aku akan segera bisa
menginjak-injaknya di tanah. Dia harus dihukum karena kejahatan telah menyentuh
tubuhku, yang merupakan milik Ainz-sama, dengan tangannya yang kotor.”
Mereka tidak lagi berbicara setelah itu, ataupun
bertemu orang lain. Hilma membawa Albedo ke ruangan tertentu.
Ketika dia tiba di ruangan itu, Hilma hampir
pingsan karena kakinya melunak karena lega. Menangani wanita itu sendiri saja –
orang kepercayaan dari raja iblis yang bakan bisa menundukkan Jaldabaoth itu –
telah menguras stamina dirinya dalam jumlah yang sangat besar. Namun, tak mampu
tetap berdiri adalah hal yang sangat dilarang.
Hilma mengumpulkan kekuatannya. Di dalam
hatinya, dia bertekad untuk tidur selama seharian penuh setelah semua ini
berakhir.
“Silahkan sebelah sini.”
Setelah Hilma membuka pintu, para pria yang
sedang duduk di kursi di dalam ruangan tersebut semuanya bangkit bersamaan.
Mereka semua sekurus Hilma. Mereka adalah rekan-rekan Hilma; lima cabang
pemimpin Eight Finger dan pemimpinnya, total berjumlah enam orang.
Mereka juga adalah orang-orang yang paling Hilma
percayai di dunia ini. Di masa lalu, mereka berselisih karena profit, tapi
sekarang mereka tidak lagi berpikir demikian. Setelah mengetahui hubungan
antara Jaldabaoth dan Sorcerous Kingdom, nasib mereka sekarang terhubung.
Mereka tidak lagi punya pilihan selain bekerja seperti budak sampai negeri ini
dimangsa dan mereka terbebas.
Teman-teman dekat dirinya ini menundukkan kepala
mereka sedalam mungkin saat mereka melihat jelmaan terror yang sesungguhnya
(Albedo). Rasa takut yang tak bisa mereka sembunyikan membuatnya sangat tampak
di dalam bahu-bahu mereka yang gemetaran.
Hilma menutup pintu ruangan tersebut, lalu
Albedo duduk di tempat yang paling tinggi di ruangan itu. Para pria dan Hilma
tidak duduk, tapi tetap berdiri saat mereka menunggu perintah.
“Sekarang, perintah untuk kalian semua.
Pindahkan segala macam barang ke Sorcerous Kingdom.”
“Kami mengerti, kami tidak sabar untuk segera
melayani.”
Kepala divisi penyelundupan tidak sedikitpun
membuang waktu untuk membalas. Bagaimana mungkin dia bisa terlambat membalas?
Ketika mereka dipanggil seperti ini, satu-satunya balasan yang mungkin terhadap
segala perintah yang diberikan adalah “Mengerti”. Tidak ada kata yang lain yang
bisa menggantikannya.
Pimpinan divisi penyelundupan telah kehilangan kekuatan dalam guild
pedangan selama keributan Jaldabaoth, ketika sebagian besar kekayaannya telah
dicuri. Meskipun begitu, ada keuntungan dalam posisinya. Ini karena
transaksinya dengan para bangsawan yang ambil bagian dalam perang melawan
Sorcerous Kingdom dilakukan sepenuhnya dengan uang tunai. Atau mungkin, akan
lebih akurat dikatakan bahwa kekuatannya sekarang perlahan telah kembali
setelah para pedagang – yang memperpanjang kredit kepada para bangsawan –
sekarang tersiksa dengan pembayarannya.
“Yang kumaksud bukan itu. Yang perlu kalian
lakukan adalah melakukan perdagangan dengan harga yang pantas. Setelah itu,
kamu akan gunakan uang yang kamu peroleh untuk mengimport makanan untuk
persiapan musim kelaparan yang akan datang di dalam Kingdom. Belilah bahan
pangan yang tidak bisa dikeluarkan oleh pasukan kerajaan dengan tepat – tidak,
mulailah dengan berdagang gandum di masa depan. Lagipula, Ainz-sama telah
memulai produksi makanan dalam skala besar-besaran.”
Masa depan yang dimaksud oleh Albedo tentu akan
datang, melihat kemerosotan yang besar dalam hal tenaga kerja.
“Saya mengerti. Saya akan segera menggerakkan
para pedagang.”
“Ini sangat penting. Pastikan bahan-bahan itu
dalam pengiriman pertama yang datang.”
Pria itu menerima selembar kertas dengan anggun
dan hati-hati yang dilemparkan oleh Albedo.
“Ya!”
“Kalau begitu, ada berita apa dengan item-item
magic?”
Pria lain kelihatannya seperti akan melompat di
udara.
“Maafkan saya!”
Dia menekuk pinggulnya dan membungkuk
sedalam-dalamnya sehingga kepalanya membentur meja, membenturnya dengan jumlah
kekuatan yang mengagetkan.
“Bawahan saya saat ini sedang menyusup ke Guild
Magician untuk melakukan investigasi mendalam terhadap mereka. Jika saya bisa
diberikan waktu sedikit lagi – tidak, jika anda mau menerima laporan yang
sedang berjalan, saya bisa menyerahkannya segera sekarang ini!”
“Lupakan saa, kalau begitu. Percepat tindakanmu.
Ditambah lagi.. ya. Apakah kamu sudah memutuskan rekan baru? Jika sudah, kita
akan bawa mereka pula untuk dibaptis.”
Rekan yang dibicarakan dimaksudkan untuk
memenuhi kursi kosong dari Eight Finger sebagai kepala divisi yang baru.
Saat Hilma mengingat kembali apa harus ada di
dalam pembaptisan itu sendiri, Hilma menelan kembali rasa ingin muntah.
Ekspresi yang sama dari dirinya muncul di wajah rekan-rekannya, yang
mati-matian mencoba untuk mengendalikan ekspresi wajah mereka.
Itu adalah sebuah ritual yang sangat keji yang
mana menghancurkan semua semangat dan benar-benar menghapus segala firasat
penolakan di dalam diri bawahan itu. Jika ada orang di ruangan ini yang disuruh
harus menjalaninya lagi, tidak diragukan lagi mereka akan mulai menangis
seperti anak-anak.
“Maafkan saya, tapi kami belum memutuskan,” kata
sang Pimpinan.
Ini memang benar, dan juga bohong.
Alasan mengapa dia berkata demikian adalah
karena divisi yang akan dipimpin oleh orang baru itu sekarang percuma. Kursi
kosong milik kepala divisi keamanan dan perbudakan. Sudah jarang ada
perdagangan budak, jadi hanya ada sedikit keuntungan memenuhi orang untuk
posisi itu. Sedangkan untuk posisi keamanan, kebutuhan akan keberadaannya
meragukan. Ditambah lagi-
“Tuan-tuan yang boleh kami pinjam telah
melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Mungkin tidak masalah jika salah
satunya berperan sebagai kepala divisi sendiri.”
Tuan-tuan yang dimaksud adalah undead yang
dipinjamkan kepada mereka, masing-masing undead itu memiliki kekuatan yang
sulit dipercaya.
Ketika mereka menyadari bahwa Six Arms sudah
mati, sekelompok bawahan – para pemimpin yang dulunya adalah para worker –
mulai merencanakan sebuah penggulingan kekuasaan dengan cara kasar. Sebagai
hasilnya, mereka mengirimkan salah satu makhluk undead. Pada akhirnya, makhluk
itu berhasil menghabisi hampir 40 orang tanpa membiarkansatu orang pun kabur.
Ada alasan lain untuk itu; yang sangat
menggelikan ternyata. Itu karena tak ada seorangpun di sini yang ingin orang
lain melalui hal yang sama dengan mereka. Tuan-tuan yang telah mengeras dari
dunia bawah tanah ini yang mana bisa dengan tenang memerintahkan pembunuhan terhadap
orang lain itu, tidak ingin membiarkan orang lain merasakan keputusasaan yang
sama dengan mereka. Inilah cara mereka melindunginya.
“..Aku mengerti. Tidak apa selama organisasi
bisa berfungsi seperti biasa. Kalau begitu, apakah kalian memiliki permintaan
tertentu kepadaku?”
“Saya takut untuk bertanya, tapi kami menemukan
bahwa para skeleton menghasilkan hasil yang luar biasa di pertambangan yang
telah dimiliki. Jika mungkin kami ingin menahan mereka untuk sedikit lebih
lama.”
“Hmm, tentu saja. Jika kalian bisa membayarkan
biaya yang tepat, tidak ada masalah.”
“Saya sangat berterima kasih.”
Dahi dari pembicara itu mulai berkeringat
banyak. Dia mengusapnya dengan sebuah sapu tangan yang sangat basah sehingga
berubah warna.
Hal yang menakutkan dari Sorcerous Kingdom bukan
hanya cambuk yang mereka pegang, tapi juga hadiah yang mereka tawarkan.
Mereka tidak mengambil semuanya seperti yang
kuat lakukan terhadap yang lemah, tapi mereka melakukan bisnis seperti pedagang
yang terlatih dan bermain sesuai aturan. Selama mereka tidak menunjukkan
tanda-tanda pengkhianatan, mereka bahkan mungkin merasa tenang karena sudah
dilindungi oleh makhluk yang sangat kuat. Tentu saja, jika peluang itu ada,
mereka masih tetap ingin memilih kabur dari teror itu.
“kalau begitu, tidak banyak hal lain yang ingin kukatakan di depan
kalian. Aku yakin aku sudah menyebutkan ini sebelumnya. Tapi lakukan pekerjaan
kalian untuk membantu Sorcerous Kingdom melahap Kingdom Re-Estize di masa
depan. Untuk mempersiapkan hari itu, kalian akan dapat melakukannya dengan baik
setelah memulai serangan dalam menjadi bisnisman yang sah.
“Kami mengerti!”
Mereka semua dengan gugup membungkuk kepada
Albedo.
Tak ada satupun yang mungkin bisa menyangkal
Sorcerous Kingdom melahap Re-Estize Kingdom. Karena monster-monster ini sudah
membuat deklarasi mereka, hanya masalah waktu sebelum itu benar-benar terjadi.
Pada awalnya, mereka mempertimbangkan untuk
meminta bantuan Blue Rose, Red Drop dan Darkness. Namun setelah mendengar
kekuatan menakjubkan dari Sorcerer King, yang memasukkan Jaldabaoth sebagai
bawahannya, mereka menyadari bahwa tidak ada harapan. Yang bisa mereka lakukan
adalah merendahkan kepala mereka dan menunggu hari akhir datang.
“Oh benar sekali, benar juga-“
Hilma dan semua anggota lain gemetar.
“Ada satu hal lagi yang ingin kukatakan. Ada sebuah item magic yang aku
ingin kalian temukan untukku dengan menggunakan jaringan informasi. Catata
penemuan kalian dalam sebuah perkamen dalam interval yang teratur dan kirimkan
kepada Albedo di Sorcerous Kingdom. Namun, aku tidak tau banyak dengan
tampilannya, jadi seperti itu.”
“...Item magic seperti apa itu nantinya?”
“Itu adalah sebuah item magic yang bisa mengendalikan otak dari targetnya.”
“Mengendalikan otak... sebuah tongkat jimat atau semacamnya?”
“Tidak, rasanya lebih kuat. Aku mencari sesuatu
yang tidak beredar di pasaran umum, sebuah item legendaris, atau setidaknya berita
tentang itu. Kalian beritahu aku apapun yang kalian temukan, sekecil mungkin
berita itu. Apakah kalian mengerti?”
Pengendali pikiran yang dia bicarakan adalah
sebuah efek yang mengerikan.
Jelas sekali mengapa dia sangat berhati-hati
dengan item itu, dan akhrinya mereka langsung menunjukkan bahwa mereka
mengerti.
♦ ♦ ♦
“Tu-Tu-Tuan Putri!”
Pelayan membuka pintu itu dan
langsung masuk, jelas panik.
Dia tidak mengetuk, yang mana
adalah tindakan yang sulit dipuji, tapi malahan menandakan ada sesuatu yang
telah terjadi dan membuatnya gugup hingga dia melakukannya.
Renner langsung tahu apa yang
sedang terjadi. Namun, di depan para pelayan, Renner adalah seorang putri yang
lugu. Karena itu, dia mengeluarkan kesan yang tidak tahu apa-apa dan menanyakan
dengan suara yang mirip orang bengong:
“Ada apa?”
Mata si pelayan berkedut.
Kontraksi otot itu mungkin datang dari kemarahan
yang ada di dalam dirinya. Mengapa si putri ini bodoh sekali sementara dirinya
sangat khawatir?
Renner dengan malasnya meletakkan cangkir di
lepeknya.
Suara saat Renner melakukannya kelihatannya
telah membuat si pelayang terkejut hingga kembali sadar, lalu dia cepat-cepat
bertindak.
“Te-Te-Tentang itu—“
“Tidak apa. Tidak apa. Tenanglah, ambil nafas
dalam-dalam.”
Pelayan itu melakukan seperti yang dikatakan
oleh Renner, mengambil nafas dalam-dalam untuk menormalkan kembali nafasnya
yang kembang kempis. Setelah memperoleh ketenangan, Renner bertanya, “Apa yang
terjadi? Apakah ada demon lagi?”
“Ti-Tidak, bukan itu. Tuan utusan dari Sorcerous
Kingdom berkata dia ingin menemui anda, Renner-sama!”
“Apakah seorang wanita?”
“Benar, seorang wanita yang sangat cantik!”
Pertanyaan Renner seharusnya aneh, karena hanya
ada satu wanita diantara utusan Sorcerous Kingdom. Jika seseorang menekan
dirinya untuk hal itu, mereka mungkin akan bertanya-tanya apa maksudnya. Namun,
pelayan itu saat ini sedang bingung, dan menjawab jujur.
Yah, tidak apa, pikir Renner. Semakin bodoh
hal yang dia lakukan, semakin besar reputasi yang dia bangun agar bisa
digunakan. Lagipula itu semua hanyalah settingan.
Climb sedang berdiri di sampingnya. Armornya
berbunyi dalam merespon.
Dia pasti tidak bisa mengikuti apa yang sedang
terjadi.
Tindakannya yang menggemaskan, seperti seorang
anak anjing yang lucu, membuat hati Renner dipenuhi kejutan yang lembut.
Tidak mungkin dia bisa tahu mengapa utusan itu
kemari menemui Renner. Dia sudah melihatnya menyapa Renner. Meskipun begitu,
melihat dia hanyalah putri ketiga – yang tidak lebih dari hiasan saja – tidak
akan membawa manfaat apapun untuk Sorcerous Kingdom. Setidaknya, itulah yang
sedang dipikirkan oleh Climb.
Renner tersenyum hangat di hatinya.
Apa
yang mereka bilang tentang anak-anak yang semakin lucu jika mereka semakin
bodoh memang sebagian besar benar. Atau lebih tepatnya, mereka dicintai
meskipun memiliki kekurangan itu. Yah, mungkin itu benar tak perduli bagaimana
kamu melihatnya.
Jika
seseorang selain Climb melakukan ini, emosi lain akan muncul.
Meskipun
Renner didorong oleh hasrat ingin melihat mata bersinar dari Climb selamanya,
dia harus menahannya sekarang. Setidaknya, sampai saat dia ditutupi oleh permen
manis yang enak itu.
“Mengapa
tepatnya Albedo-sama ingin bertemu denganku?”
Memiringkan
kepalanya yang rapuh itu sangat penting. Dengan melakukannya sebuah reaksi
negatif akan muncul dari pihak yang khawatir. Keefektifannya telah terbukti
setelah beberapa kali dicoba.
Dan
memang benar, api kecil berkobar di dalam pupil pelayan itu.
Itu
adalah api amarah. Di waktu yang sama, armor Climb mengeluarkan suara lembut.
Dia pasti merasakan perasaan si pelayan dan
mengira ada sesuatu. Tapi suara itu segera berhenti, lalu dia kembali ke
posisinya yang tegak dan terkunci.
Menggemaskan sekali.
Dia memang seperti seekor anak anjing yang bingung
apakah akan melangkah maju atau tidak, agar bisa melindungi tuan putrinya.
Karena itulah akan lebih baik untuk tidak
bergerak jika Renner tidak tahu. Pelayan tersebut merupakan pewaris keluarga
baik-baik, dan tak perduli apapun yang dikatakan oleh Climb, satu kata kepada
orang tuanya dan Renner mungkin akan berada dalam masalah. Climb mungkin
berpikir demikian.
Climb mungkin sedang menangis di dalam hati,
karena dia sangat percaya kepada Renner. Jika saja dia bisa memiliki didikan
yang baik, hal semacam ini tidak akan terjadi.
Renner menahan hasrat untuk menoleh melihat ke
arah Climb, yang sedang berdiri di belakangya. Ini karena pelayan yang menyela
dengan membuka mulutnya untuk bicara:
“Saya tidak tahu alasannya, hanya saja dia ingin
bertemu dengan anda.”
“Begitukah... Albedo-sama adalah seorang wanita
juga, jadi mungkin saja pembicaraan para gadis... apakah tentang makeup?”
Renner menanyakan pertanyaan itu dengan cara
yang lugu – atau mungkin cara yang sama sekali tak ada otaknya.
“Saya tidak tahu tentang itu pula. Kalau begitu,
bolehkah saya bawa dia masuk?”
“Tentu saja boleh!”
Setelah balasannya yang pura-pura senang, Renner
menoleh ke arah Climb.
“Hmmm~ Climb, maafkan aku, tapi karena ini
adalah masalah diantara para gadis, bisakah kamu melangkah keluar dari ruangan
ini untuk sementara?”
“Saya mengerti.”
Sayang sekali, tapi mau bagaimana lagi. Climb
tidak perlu tahu hal yang menjengkelkan. Yang perlu dia tahu adalah melihat
Renner dengan matanya yang indah.
Ketika Albedo masuk ke dalam kamar, hanya ada
satu orang di dalam.
Albedo memiliki empat tujuan ketika datang ke
ibukota kerajaan.
Pertama adalah masalah perpindahan
barang-barang. Kedua adalah untuk menciptakan sebuah casus belli. Ketiga adalah untuk membuat pondasi tujuan pribadinya.
Keempat adalah untuk membuat perjanjian dengan pemilik ruangan ini.
Tidak, menyebutkan sebagai perjanjian tidak
sepenuhnya benar. Ini lebih seperti sebuah hadian.
Albedo melangkah maju menyeberangi kamar itu dan
duduk tanpa menunggu si pemilik kamar memberikan izin.
Lalu, dia melihat ke arah gadis yang sedang
membungkuk di depannya dengan kepala tertunduk, dan berkata:
“Kamu boleh mengangkat kepalamu.”
“-Ya.”
Gadis yang dipanggil Renner itu mengangkat
wajahnya.
“Kamu telah melakukan pekerjaan yang bagus.”
“Terima kasih banyak, Albedo-sama.”
“Ara~”
Albedo kelihatannya sangat tertarik dengan
reaksi Renner, yang benar-benar tidak seperti yang dia tunjukkan selama ini.
Ini adalah Renner yang dibicarakan oleh
Demiurge.
Dia telah mengkhianati keluarganya, garis
darahnya dan rakyatnya, tapi tidak ada sedikitpun penyesalan di wajahnya. Dia
adalah manusia, namun bukan juga. Mungkin dia adalah heteromorf secara
spiritual. Otaknya memahami yang baik dan jahat, tapi hanya itu. Dia adalah
tipe yang tidak terikat dengan ikatan remeh seperti moralitas, tapi yang
bekerja dengan tenang menjalankan tujuannya sendiri.
“...Sebagai hadiah atas usahamu, aku membawakan
sebuah hadiah dari Ainz-sama.”
Albedo mengulurkan tangan ke udara, lalu menarik
item yang diberikan oleh tuannya untuk disimpan.
Itu adalah sebuah box yang memiliki beberapa
lapis segel. Tidak mungkin bisa membukanya tanpa memenuhi kondisi tertentu.
“Ini...”
Saat si gadis menerimanya dengan terima kasih,
Albedo menatapnya dengan tatapan dingin, seakan gadis itu tidak lain adalah
kelinci percobaan.
Memang benar, dia adalah seekor kelinci
percobaan. Tapi karena itu, kedua pihak memiliki tujuan yang sama.
“Saya sangat berterima kasih sekali. Tolong
sampaikan kepada yang mulia, Ainz Ooal Gown-sama.”
“Itu aku berjanji kepadamu. Aku yakin aku tidak
perlu sia-sia bermain kata dengan item lain yang kamu inginkan?”
“Tentu saja. Saya akan menerima anugerah itu
ketika saya sudah mengirimkan balas jasa yang tepat. Tidak ada yang lebih menyenangkan
dari itu.”
Gadis itu tersenyum.
Itu adalah senyum yang sangat indah.
Itulah kenapa dia bertanya:
“..Meskipun dengan membuka kota itu bisa
memenuhi keinginanmu, bisakah kamu membukanya?”
Apa yang akan dipikirkan oleh penghuni lain dari
Nazarick jika melihat Albedo menunjukkan kekhawatirannya terhadap manusia
biasa? Meskipun begitu, jika harapanya memang benar-benar terkabul, maka bisa
dianggap sebagai tugas persiapan baginya untuk menaikkan status setara dengan
Guardian Area. Dengan begitu, sangat bisa dipahami menunjukkan kekhawatiran
terhadap seorang kandidat untuk posisi bawahan.
“Ya, Albedo-sama. Persiapannya sudah dimulai.”
“Benarkah sekarang. Kalau begitu, pastikan
mereka selesai sebelum kami menyerang.”
“Saya Mengerti, Yang Mulia.”
Saat gadis itu menundukkan kepalanya lagi,
sepasang mata muncul di dalam bayangan.
Shadow Demon yang bersembunyi merayap keluar dan
merendahkan kepalanya beserta si gadis.
Albedo menganggap apakah perlu atau tidak
meminjamkan bala bantuan lebih kepadanya, namun pada akhirnya dia memutuskan
untuk tidak menyebutkannya.
Jika tindakan si gadis diketahui sebelum
Sorcerous Kingdom menyerang Re-Estize Kingdom, itu artinya tidak ada nilainya
memasukkan gadis itu ke dalam Nazarick.
Dengan kata lain, semua ini adalah ujian.
“Kalau begitu, mari kita singkirkan formalitas
di sini.”
Kelihatannya ada sebuah perubahan dalam nada
Albedo, lalu ada ekspresi mengejutkan di wajah Renner.
“Mengakhiri pertemuan sekarang akan terlalu
terburu-buru. Apakah ada sesuatu – mari kita ngobrol kalau begitu. Baiklah,
silahkan duduk. Bisakah kamu ceritakan kepadamu tentang anak anjingmu itu?”
Albedo disambut dengan senyum penuh satu wajah.
“Saya akan senang sekali, Albedo-sama. Ditambah
lagi, jika boleh, bisakah anda katakan kepada saya tentang Yang Mulia pula?”
45 komentar:
pertama
Horeeee update. Keduax
Ketigax
Waah.. Albedo scra gag lngsung mlh ngsih info tntng Ainz.
Dnger" Vol 11 rilis September ini yaa..?
sangkyu min, setelah sekian hari!! keep spirit om mimin...
gagal pertama. thanks min lanjutkan, jujur tdnya ane silent reader tp ngeliat update overlordnya lancar jaya jd ikut komen :v cemungud
akhirnya ngupdate jg... makasih banyak buat para ngadimin...
Huu, akhirnya setelah sekian lama. Semoga terus lanjut. berjuanglah min.
mantap, lanjut chapter 3'nya min
makasih min,, tetap semangat lanjutinnya..
Terimakasih bnyak bwt mimin. Yg udh ngsub. Cma bsa blang gtu doang min jga ksehatan ya jngan smpe skit ntr gw yg bingung mw baca dmna lgi 😢
👍👍👍👍👍
Wkwk gw maentengin nih web ampe 2 minggu sekarang baru Updatet , tapi thanks buat update an nya
sankyu min.. Semangat ngesubnya min, ditunggu update selanjutnya..
Aye.. Tq min dah rajin apdet :D
Tp sejak kapan Renner jd bawahan nazarick .. Ga sabar nunggu girls talk nya..
Pertamax
Nice Work...
sankyu overlord vol.10 bab 2 bag.4
Satu satunya negara yg pernah mengoyang Nazarick. Absolutly greget
Kok agak beda ya backgroundnya jadi jelek:(
Liat opening rener di ov season 2.. Ini adalah jawabannya renner berwajah 2 sangkyumin semoga karyamu tak lekang oleh waktu
Mantap Sangat Bos .. terima kasih Banyak Buat admin
Tetap semangat min buat translate nya.
Thanks buat setiap updatenya.
-Belati 1 Ainz sendiri
-Belati ke 2 yang beracun momon
-Belati ke 3 Demiurge
-Belati ke 4 pedang bermata 2 renner
Tapi nih satu tetep aja si termasuk ganjil. dari awal ide siape lagi bikin si renner jadi mempunyai status setingkat guardian area, buat apa coba faedahnya.
Hilma kasian banget ya dah diseret mare,dimasukin keruang kecoak dan dijadiin pemeran buat dramasibohlam
Mungkin maksud tujuan Albedo yang nomer 3 adalah Dengan mencari item Downfall Of Castle And Country agar bisa di gunakan untuk kepentingan pribadinya yaitu mengendalikan pikir Ainz-sama agar mencintainya
Bohlam lampu philip bangsawan goblok diantara bangsawan goblok
Si lampu kebiasaan kalo mimpi lupa tidur, untung albedo gak ada item buat baca pikiran
Semangat min
Si bohlam Philip mimipinya ke jauhan
Duh si albedo kok kuat bener nahan emosinya pas di pegang Philip
Sasuga Ainz Sama
Buhlam lampu kalo mimpi lupa tidur.
Makasih min
Parah ini bolam Philio bangsawan yang lebih rendah dari kotoran anjing hahahs. Thanks min
Gak bakal ngefek gak sih, sama ainz soalny kan si ainz selalu pake world item(yang orb merah di tubuh ainz itu mksdnya).....
Si rener itu tidak lebih cuma seonggok serangga yang mempunyai kecerdasan... Sirener gak ada apa2 nya di hadapan nazarik cuy gak usah panik
Jijayy bngt kelakuanny phillip
Telat 4 tahun wkwkkakaka
Semangat min, wkwkwk
Hehe
Philip:aku ingin menikahi albedo
Hilma:nanii!!!!😱😱😱😱😱
Gua:lawak nih bola lampu😂😂😂😂
Mati mampus luu🤣🤣🤣
ARINSU
Salah orang bod0h pernah berkata "sorcerer kingdom menjadi pion ku"
Buat nyari yang nyuci otak shalltear
"pemikiran orng yg cerdas lebih mudah di baca daripada orang yang bodoh"
-demiurge
Posting Komentar