Invitation to Death - Undangan Menuju Kematian
Part 3
Di dalam distrik perumahan kelas atas tertentu di dalam ibukota Empire, yang menempati lahan yang luas, berbaris rumah-rumah mewah yang dibangun di atas tanah ini, menjulang dengan gaya tempo dulu. Berjalan melalui rumah-rumah mewah ini akan membawa keluar perasaan nostalgia sejarah. Tiap orang pasti akan bisa menebak tipe orang-orang yang tinggal disini kebanyakan adalah para aristokrat.
Rumah-rumah mewah para aristokrat adalah sebuah simbol dari status mereka. Tiap orang bisa melihatnya sebagai pemborosan uang, namun jika tidak dihias dengan mewah, mereka kelihatannya akan menjadi subyek dari hinaan.
Perabotan, perhiasan, pakaian, rumah mewah, halaman - semua ini perlu untuk dipertahankan agar bisa mendapatkan status diantara masyarakat kelas atas. Bagi para aristokrat, yang terus membuat koneksi-koneksi dan kolega-kolega, ini diperlukan untuk menunjukkan kekayaan mereka. Hidup di rumah mewah yang datar sudah cukup menjadi alasan bahan cemoohan dan memandang remeh. Karena itu, para aristokrat yang tertarik dengan dunia politik dan kekuasaan harus terus menghias tubuh dan milik mereka. Secara realistis, ini mirip dengan pertunjukan kekuatan diantara kekuatan militer. Ini adalah hak istimewa bagi mereka yang kuat.
Inilah yang akan dilihat orang-orang ketika sedang berkeliling.
Bahkan di dalam ibukota, area ini adalah salah satu dari distrik-distrik yang paling teratur, dimana semuanya bagus dan tenang. Namun, jika diamati lebih teliti, keheningan itu bisa membuat sedikit menakutkan, karena tidak adanya kehadiran manusia.
Sebenarnya, mayoritas rumah-rumah mewah ini tidak dihuni dan kosong. Karena kejadian-kejadian yang dilakukan oleh Kaisar Darah, mayoritas pemiliknya menjadi tidak mampu mempertahankan pengeluaran dari biaya hidup di dalam distrik ini.
Diantara rumah-rumah mewah yang kosong ini, masih ada beberapa yang digunakan. Tidak seperti sebelumnya, kebun halaman dibiarkan sangat kasar dan tidak ada lagi pelayan-pelayan yang sedang menunggu di luar.
Keluarga Arche hidup di dalam salah satu dari rumah mewah itu. Dia disambut pulang oleh orang tuanya, yang berpenampilan seperti bangsawan-bangsawan pada umumnya dengan pakaian mewah dan sikap yang pantas.
"Ooh, selamat datang Arche."
"Selamat datang kembali."
Sebelum membalas dengan benar, Arche menoleh ke arah barang kerajinan dari kaca yang dibentuk dengan hati-hati menjadi sebuah gelas. Benda itu memancarkan suasana barang mahal.
Wajah Arche berubah karena tak pernah melihat itu sebelumnya.
"-Ini?"
"Oh, ini adalah milik dari Artist Jan-"
"-Aku tidak tanya pertanyaa seperti ini. Ini adalah sesuatu yang tidak kita miliki sebelumnya, mengapa kita sekarang punya?"
"Itu karena baru saja dibeli pagi ini."
Itu adalah balasan biasa dari ayahnya, menggunakan nada yang sama seakan dia sedang berkata sesuatu seperti 'Selamat Pagi'. Mendengar hal ini, tubuh Arche mulai gemetar.
"-Berapa harganya?"
"Hmmm... Kurasa hanya sekitar 15 koin emas. Murah, ya kan?"
Arche menurunkan bahunya karena putus asa. Dia pada awalnya berencana untuk menggunakan deposit dari pekerjaannya saat ini untuk membayar sebagian hutang, dan sekarang dia mengetahui hutang itu telah bertambah banyak lagi.
"-Mengapa kamu membelinya?"
"Sebagai seorang aristokrat, jika kita bahkan tidak bisa membeli benda seperti ini, kita akan menjadi bahan tertawaan semua orang."
Mendengar tawa yang penuh bangga datang dari ayahnya, kemarahan mulai bersinar menembus mata Arche.
"-Kita sudah bukan lagi aristokrat."
Ekspresi ayah Arche semakin mengeras mendengar kalimat itu dan wajahnya berubah benar-benar merah.
"Itu salah!"
Ayah Arche menghentakkan tangannya dengan keras ke arah meja. Karena kokohnya meja, benda seni dari kaca tadi tidak terpengaruh dengan pukulan itu. Meskipun Arche tidak keberatan jika benda itu hancur, ayahnya mungkin tidak akan merasa menyesal. Harganya hanya lima belas koin emas, itulah yang akan terpikir oleh ayahnya.
"Selama kotoran itu mati, keluarga kita bisa langsung mendapatkan kembali statusnya! Anggota keluarga kita adalah bangsawan dari Empire selama lebih dari seratus tahun. Sama sekali tidak bisa dimaafkan jika berakhir di generasi kita. Ini adalah investasi untuk kebangkitan kita! Dan juga, pertunjukan kekuatan ini adalah untuk menunjukkan si bodoh itu bahwa kita masih belum menyerah!"
Bodoh sekali.
Itu adalah pendapat Arche atas ayahnya, yang saat ini kehabisan nafas karena merah. Yang dimaksud oleh si 'bodoh' ini adalah Kaisar Darah. Bagi orang sepertinya, keluarga Arche tidak layak untuk dipertimbangkan. Jika mereka benar-benar berencana untuk mendapatan gelar mereka, ini pastinya bukan metode yang digunakan.
Terjebak di dunia kecilnya, mereka tidak akan bisa melihat apa yang terjadi di luar.
Arche menggelengkan kepala tak berdaya.
"Kalian berdua berhentilah bertengkar."
Melihat ibunya yang duduk santai, Arche memutuskan untuk berhenti berdebat dengan ayahnya.
Segera setelahnya, ibu Arche berdiri dan mengirimkan sebotol kecil parfum kepada Arche.
"Arche. Ini adalah parfum, dibeli untukmu."
"-Berapa harganya?"
"Tiga koin emas."
"Begitukah... terima kasih."
Sambil menghitung di dalam hatinya delapan belas koin emas yang terbuang, Arche mengucapkan terima kasih kepada ibunya. Setelah menerima sebotol kecil yang mengandung parfum dalam jumlah yang sangat kecil, dia meletakkannya ke dalam tas.
Sulit bagi Arche untuk melihat ke arah ibunya dengan tatapan sedingin itu. Setidaknya parfum dan make-up lebih berguna daripada benda seni.
Dengan berpakaian dengan benar dan menghadiri pesta kelas atas adalah sebuah cara bagi para bangsawan untuk berbaur dan membuat koneksi-koneksi. Jika seseorang mempertimbangkan pernikahan, hamil dan kelahiran adalah kebahagiaan seorang wanita, maka yang paling penting bagi seorang putri bangsawan adalah menghias diri, setidaknya dari sudut pandang para bangsawan.
Namun, meskipun itu adalah masalahnya, di dalam situasi mereka saat ini, Arche hanya tidak bisa membuang uang untuk hal tersebut. Dan juga, tiga koin emas sudah cukup untuk memberi makan keluarga biasa sebulan penuh.
"-Aku sudah bilang hal ini berkali-kali, jagalah pengeluaran hingga seminimal mungkin. Hanya membeli apa yang diperlukan saja."
"Tepat sekali, itulah yang aku butuhkan! Ini memang perlu!"
Merasa lelah berdebat, Arche hanya menatap ayahnya yang berwajah merah. Terus-terusan mengingatkan mereka hal-hal yang sederhana seperti itu menjadi terlalu berat baginya. Dia hanya bisa menyalahkan diri saja untuk semua ini. Jika dia menggunakan paksaan untuk menyelesaikan hal ini dari awal, akhirnya tidak akan seperti ini. Dan juga, dia tidak akan membuat masalah kepada 'Foresight'.
"-Aku tidak akan lagi mengirim uang ke rumah. Aku akan membawa adik-adikku dan hidup di tempat lain."
Mendengar kalimat lirih yang diucapkan oleh Arche, ayahnya mulai memanas sekali lagi. Yang paling membuat gugup ayahnya mungkin karena kehilangan pendapatan, Arche berpikir tidak perduli.
"Memangnya siapa yang membesarkanmu dari lahir hingga sekarang?"
"-Aku sudah membayar semua kewajibanku."
Arche memaksa mengakhiri percakapan itu. Jumlah pendapatan yang dia peroleh sejauh ini, memang tidak luar biasa tinggi, masih termasuk jumlah yang lumayan. Uang itu diperoleh selama berpetualang dengan rekan-rekannya, dan seharusnya dipakai untuk memperkuat dirinya seperti yang telah dilakukan oleh rekan-rekan satu timnya.
Melihat dirinya yang tak pernah mengupdate equipment, bagaimana pemikiran rekan-rekannya?
Tidak memiliki equipment yang kuat berarti dia adalah anggota terlemah dari tim.
Namun, anggota-anggota 'Foresight' tak perna berkata apapun tentangnya. Arche sudah terlalu dimanjakan dengan hal ini.
Arche menatap tajam. Setelah menerima ledakan penuh dari kemarahan Arche, ayahnya menyerah dan memalingkan muka. Bagi orang yang sudah melewati situasi hidup dan mati, tidak ada alasan bagi Arche untuk kalah dari aristokrat yang menggerutu seperti ayahnya.
Arche menatap sekali lagi kepada ayahnya yang terdiam dan meninggalkan ruangan.
Berjalan keluar dari ruangan, Arche menghela nafas lega.
"Ojou-sama."
"-Ada apa, James?"
James sudah menjadi kepala pelayan bagi keluarga Arche sejak lama. Sebuah ekspresi tegang tampak di wajahnya yang mengkerut. Wajah itu sudah sering dilihat sejak keluarga ini jatuh dari kebesaran.
"Meskipun aku tidak ingin mengatakan hal ini kepada ojou-sama namun..."
Arche mengangkat tangannya dan menghentikan ucapanyya. Setelah mempertimbangkan bahwa itu bukanlah hak seorang kepala pelayan untuk berkata demikian, James mundur untuk menjaga jarak.
Arche mengeluarkan sebuah kantung kecil dan membukanya. Berbagai macam cahaya berbeda bersinar dari dalam. Mayoritas cahaya itu adalah perak, diikuti dengan perunggu. Yang paling sedikit adalah emas.
"-Segini setidaknya cukup ya kan?"
Setelah menyerahkan kantong itu. James melihat ke dalam dan akhirnya berwajah lega.
"Gaji, dan juga bunga untuk para pedagang... Kurasa itu seharusnya bisa menyelesaikan sisanya. Ojou-sama."
"-Itu bagus."
Arche akhirnya bisa santai. Meskipun itu adalah jumlah yang hampir minim, itu sudah cukup untuk mengikisnya.
"-Kamu tidak bisa menghentikan ayah saat membelinya?"
"Mau bagaimana lagi. Pedangang itu datang dengan teman bangsawan. Meskipun aku sudah mengingatkan Tuan berkali-kali..."
"-Ternyata begitu."
Dua orang itu menghela nafas.
"-Satu pertanyaa kecil. Seberapa banyak yang harus aku persiapkan untuk membersihkan semuanya?"
James membelalakkan matanya, lalu kembali dengan senyum sedih. Mungkin alasan mengapa tidak ada gerakan di matanya adalah karena dia sudah menyangka hal ini.
"Pastinya. Ketika saya sudah selesai menghitungnya, saya akan membawanya."
"-Aku akan mengandalkanmu kalau begitu."
Saat itu, suara orang berlari bisa terdengar dari dalam koridor. Meskipun tanpa melihat, Arche tahu siapa itu.
Melunakkan wajahnya, Arche berpaling saat dia melihat sebuah bayangan yang berlari ke arahnya dan melompat tanpa mengurangi kecepatan.
Figur yang melompat ke arah pelukan Arche memiliki tinggi badan kurang dari satu meter. Usianya sekitar lima tahun, dengan mata yang mirip dengan Arche. Sambil memeluk Arche, gadis ini mengangkat wajahnya dan menunjukkan ekspresi tidak puas dengan pipi yang membesar.
"Terlalu keras."
Ini bukan diarahkan ke dada Arche yang rata.
Arche sedang memakai pakaian untuk berpetualang. Area di sekitar dada dan perut sudah diperkuat dengan kulit keras untuk meningkatkan pertahanan. Menabraknya pasti akan terasa seperti menabrak permukaan keras.
"-Apakah kamu baik-baik saja?"
Dia menyentuh pipi gadis itu sambil mengusap kepalanya.
"Mm, aku baik-baik saja. Onee-sama."
Melihat wajah ceria dari adiknya, Arche mulai tersenyum.
"...Kalau begitu saya akan meninggalkan anda berdua" Arche mengucapkan terima kasih kepada kepala pelayan yang tidak ingin mengganggu mereka berdua, lalu berpaling sekali lagi untuk mengusap kepala adiknya.
"Ulei... ketika di dalam lorong..."
Arche tiba-tiba berhenti bicara di tengah-tengah. Dia akan berkata bahwa tidak elegan bagi seorang putri bangsawan untuk berlarian di dalam rumah, namun setelah berkata kepada ayahnya bahwa mereka tidak lagi bangsawan, menasehati seperti ini tidak lagi diperlukan.
Selama masa ini, tangan Arche tidak berhenti sekalipun, meskipun gadis itu rambutnya sudah berantakan tidak keberatan sama sekali dan terus tertawa.
Arche melihat sekeliling, dan memastikan jika satu orang lagi tidak ada disini.
"Dimana Kuude?"
"Di dalam kamarnya!"
"Begitukah... ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan dengan kalian berdua, mari kita pergi sama-sama."
"Mm."
Melindungi senyum bahagia dari adik-adiknya adalah tanggung jawab Arche. Memegang tangan Ulei, sebuah perasaan hangat segera tumbuh di dalam Arche. Tangan kecil Ulei adalah sesuatu yang bahkan tidak dapat ditutup penuh oleh tangan Arche.
"Tangan Onee-sama keras sekali."
Arche melihat ke arah tangannya. Karena luka yang dia terima dari banyaknya petualangan, tangan yang mengeras ini tidak lagi disebut tangan yang cocok dengan ojou-sama dari keluarga bangsawan. Namun, dia tidak menyesal. Tangan ini adalah bukti bahwa dia sudah hidup bersama-sama dengan teman-temannya - rekan-rekannya di dalam 'Foresight'.
"Tapi aku masih suka!"
Dengan tangan yang digenggam erat oleh kedua tangan adiknya, Arche tersenyum dan berkata:
"-Terima kasih."
----
Seperti biasa, Pasar utara dari ibukota Empire penuh dengan energi. Namun, jumlah pelanggan yang sering datang ke pasar utara lebih sedikit jika dibandingkan dengan pasar pusat, dikarenakan spesialisasinya dalam produk-produk yang dijual. Oleh karena itu, tidak sulit untuk menjelajahi jalanan yang tidak padat.
Melihat suasana yang mengelilingi pasar, Hekkeran dan Roberdyck mengendurkan bahu-bahu mereka dan mulai mencari.
Alasan mengapa mereka bisa mengendurkan kewaspadaan adalah karena mereka sedang berada di pasar utara - mungkin dikarenakan itu adalah salah satu dari distrik teraman di dalam ibukota.
"Kalau begitu, Hekkeran. Apa yang harus kita beli?"
"Pertama adalah item-item untuk healing. Kita perlu menumpuk stok 'Wands of Cure Light Wounds'. Tergantung situasinya, kita juga mungkin akan membutuhkan 'Wands of Cure Moderate Wounds'...Jangan pilih yang memiliki jumlah penggunaan yang rendah. Dari yang kudengar, target kita lokasinya adalah makam, kita mungkin perlu menggunakannya untuk undead. Setelah itu, kita harus mengumpulkan item-item yang digunakan untuk melawan makhluk-makhluk undead, racun-racun dan penyakit-penyakit. Kita juga perlu membuat penangkal terhadap energi negatif dan undead tanpa bentuk fisik... Item-item yang memiliki penggunakan tak terbatas terlalu mahal, jadi mungkin lebih baik juga mengumpulkan gulungan-gulungan yang ditambah dengan magic pula."
Wand (tongkat kecil) adalah tipe item yang bisa menyimpan banyak mantra tunggal. Penggunanya bisa terus merapalkan mantra hingga jumlah batasnya habis. Oleh karena itu,jika dibandingkan dengan gulungan-gulungan yang hanya bisa digunakan sekali, wand lebih berharga untuk pengaplikasian tertentu, seperti misalnya healing.
"Begitukah? Aku pikir kita kemari untuk membeli hadiah, dan kamu ingin nasehatku."
"Hadiah?"
"...Jangan mengkhawatirkan hal itu, Hekkeran. Mari kita mulai mencari apa yang diperlukan."
"...Oh, okay."
Toko-toko yang ada di dalam pasar utara semuanya dijual secara terbuka, ditata dengan rapi dan dipenuhi dengan item-item agar orang yang lewat bisa melihatnya.
Item-item yang ditampilkan biasanya diletakkan pada satu lembar. Satu lembar per item. Namun, mayoritas item-item yang dijual pada masing-masing toko hanyalah barang-barang yang memiliki kualitas medium. Item-item yang bau atau tidak dikenal jarang terlihat disini.
Mayoritas vendor disini kelihatannya mampu menangani diri sendiri dengan baik. Mereka memiliki baik senjata yang kelihatannya kuat atau berpakaian seperti magic caster. Dibandingkan pedagang-pedagang pada umumnya, ini seperti warrior musiman.
Sekali lihat vendor-vendor ini terlihat seperti tidak cocok dengan sekitarnya, namun mereka benar-benar pemilik dari masing-masing toko ini, meskipun hanya hari ini. Selama hari yang lain, mereka biasanya bekerja sebagai para petualang atau para worker. Dengan kata lain, pekerjaan sebenarnya dari para vendor mirip dengan Hekkeran dan Roberdyck.
Mereka biasanya menjual equipment atau item-item yang tidak lagi dibutuhkan, atau apapun yang mereka temukan saat petualangan mereka. Dibandingkan dengan menjualnya ke pedagang yang khusus dalam item-item magic atau asosiasi magician, menemukan pembeli mereka sendiri bisa menghilangkan biaya prosesnya dan bisa menurunkan harga dari item mereka. Jumlah yang bisa dihemat lebih besar dari biaya-biaya yang harus dibayar untuk mendirikan toko mereka sendiri.
Karena alasan ini, para petualang dan worker seperti Hekkeran sering mengunjungi pasar utara dahulu untuk mencari barang obral. Beberapa bahkan datang setiap hari jika mereka punya waktu.
Dan terakhir, ini adalah alasan utama mengapa tingkat kriminal rata-rata di pasar utara rendah. Siapa yang cukup gila menyebabkan kegaduhan di dalam sebuah distrik yang penuh dengan veteran-veteran tempur?
Setelah menghabiskan beberapa waktu berkeliling mencari, wajah dari mereka berdua tidak murung ataupun lega.
"Menemukan apapun?"
"Tidak ada."
Karena barang-barang yang dijual kebanyakan adalah barang yang tidak diinginkan, sulit bagi Hekkeran dan yang lainnya menemukan item-item yang mereka inginkan. Meskipun item-item ini mungkin cocok untuk para petualang atau worker yang tidak berpengalaman dan berperingkat rendah, bagi mereka berdua - meskipun mengambil rekan mereka sebagai pertimbangan - memang hanya tidak ada yang berguna.
"Sayang sekali. Seperti yang kuduga, kelihatannya akan lebih cepat jika kita pergi ke tempat biasanya untuk membelinya."
"Aku hanya kemari berharap menemukan obralan. Mau bagaimana lagi jika kita tidak bisa menemukan apapun. Yah, ini hanya langkah pertama bagi kita untuk mulai menabung."
"Menabung huh... Hekkeran, menurutmu apa yang harus kita lakukan?"
"Hanya berkata begini sedikit saja dan kamu sudah bisa menangkap, apakah kamu seorang magic caster tingkat tinggi atau apa?... Jelas sekali itu tentang Arche."
"Kamu sudah tahu tentang itu."
"Yah, dari apa yang sudah dikatakan aku bisa sedikit menebaknya."
"Kalau begitu kamu tahu apa yang ingin dikatakan ya kan?"
"...Ini mungkin akan menjadi petualangan terakhir kita, benar kan?"
"Tolong jangan mengatakan kalimat yang bisa membuat kita sial." Roberdyck tertawa pahit.
"Meskipun kelihatannya seperti itu. Jika Arche-san berkata dia akan merawat adik-adiknya, kelihatannya petualangan kita di masa depan tidak akan mudah lagi."
"Seperti yang kamu katakan. Meskipun seseorang masih butuh pekerjaan, namun bukan berarti hanya dari berpetualang."
"Akan lebih mudah baginya menemukan pekerjaan lain. Lagipula dia adalah magic caster tingkat tiga. Keluarga-meskipun kita tidak tahu berapa banyak adiknya, dia seharusnya baik-baik saja jika dia hanya perlu menjaga tiga atau empat orang."
"Ah, aku juga berpikir demikian. Itulah kenapa dia mungkin akan membuat keputusan ini."
"Dan sekarang masalahnya adalah pada pihak kita. Umpama wizard milik kita meninggalkan tim, apa yang harus kita lakukan dengan anggota selanjutnya?"
"Jika saja magic caster tingkat tiga tiba-tiba jatuh dari langit."
"Tolong cobalah untuk memisahkan impianmu dari kenyataan... Jika kita adalah para petualang, maka Guild akan membantu menyelesaikan masalah kita... kita hanya perlu mengandalkan keberuntungan jika kita harus mencari sendiri."
Dua orang itu saling melihat satu sama lain dan menghela nafas.
Kehilangan seorang rekan. Tak mampu mengejar. Atau menjadi satu-satunya orang di dalam tim dengan kekuatan yang mencolok. Ini adalah alasan yang sering bagi seorang petualang atau worker meninggalkan tim mereka. Situasi ini tidaklah langka. Yang langka adalah seorang tim yang terus memiliki anggota yang sama dari awal hingga akhir. Dalam kasus yang umum, seorang tim akan berganti anggota setidaknya dua atau tiga kali.
Sama halnya dengan Hekkeran, Roberdyck dan Imina.
Meskipun sudah berkata demikian, magic caster hebat sulit ditemukan - terutama mereka yang bisa menggunakan magic tingkat 3. Bagi para worker yang saat ini tidak memiliki rekan, kualitas karakter mereka seluruh adalah masalah terpisah yang harus diutarakan.
"Bagaimana kalau melatih magic caster tingkat 2?"
"Kita buat hal itu sebagai usaha terakhir. Aku ingin menghindarinya sebisa mungkin."
"Menyusahkan juga dalam hal memilih anggota baru. Mayoritas mereka yang menjadi worker cenderung memiliki kepribadian yang berantakan. Jika kita salah memilih, keadaan mungkin akan sangat berantakan, seperti tidak sengaja memilih maniak pertempuran."
"... Setelah dipikir-pikir, kita sudah sangat beruntung ya kan?"
"Jarang sekali seluruh tim dipenuhi oleh mereka yang ingin uang. Yah, kasus Arche sedikit berbeda."
"Dulu ketika Arche-san pertama mendekati kita, kita hanya berpikir untuk bagaimana memenuhi ruang kosong untuk anggota terakhir."
Roberdyck menatap di kejauhan mengingat masa lalu. Hekkeran merasa dia sedang memikirkan hal yang sama.
"Aku masih ingat waktu itu lagi minum... Saat Arche-san tiba sangat tepat sehingga aku mulai berpikir formasi tim kita dibawa oleh kehendak Dewa."
"Heh, itu menakjubkan. Aku hanya ingat samar-samar. Apa yang sedang kamu minum?"
"Air."
"Bukankah itu sama dengan biasanya?... Kelihatannya kamu memang benar-benar tidak minum alkohol sama sekali. Meskipun menjengkelkan jika kamu mulai minum seperti Imina."
"Mau bagaimana lagi. Aku bukan seorang peminum... Meskipun aku harus mengakui kebiasaan minum Imina-san sedikit menakutkan."
"Yah, Rob, sebuah gelas sudah cukup membuat wajahmu berubah merah, lalu biru dan akhirnya putih. Aku masih penasaran apa yang terjadi waktu itu jika kita tidak menggunakan magic untuk mengangkat racunnya."
"Orang lain mungkin akan berdiri disini malahan. Bukan tidak ada orang yang mati karena keracunan dari alkohol sebelumnya.. mungkin kita harus kembali menjadi petualang lagi?"
"Aku hanya tak bisa bertahan dengan regulasi dari kuil. Jika memang harus seperti itu lebih baik aku pensiun."
"Pensiun, huh... Bukan ide yang buruk."
"Aku masih punya tabungan yang kita dapatkan, aku akan mencari sebuah pekerjaan dimana aku bisa menolong orang lain atau melindungi yang lemah. Tidak buruk juga menjad seorang petani di dalam desa yang maju sambil mempelajari ajaran Dewa. Bagaimana denganmu Hekkeran?"
"Hmmm, apa yang seharusnya aku lakukan?"
Mulut Roberdyck berubah.
"... Apakah itu adalah sesuatu yang bisa kamu putuskan sendiri?"
Butuh waktu bagi Hekkeran untuk memproses seluruhnya apa yang dikatakan oleh Roberdyck. Setelah akhirnya memahami, dia mengangkat kepalanya.
"-Naa!"
"Kuku.." Itu adalah tawa yang jahat, "Kamu kira aku tidak tahu?"
"Aah. Aah. Aah! Tidak, itu bukan sesuatu yang coba aku ingin sembunyikan. Kamu tahu, waktunya... Apakah itu yang sedang kita bicarakan? Hadiah."
"Siapa yang ingin memberi siapa?"
"Hey, Rob! Lihat di sebelah sana!"
Di arah yang ditunjuk Hekkeran, dua orang saat ini sedang melihat barang-barang yang sedang dipajang dibalik pavilion yang cantik.
Salah satunya adalah seorang warrior yang tertutup oleh armor hitam kelam, dengan jubah merah tua di belakang punggungnya dan membawa sebuah pedang raksasa.
"Perubahan topik yang aneh... Yah, tidak masalah. Aku hanya harus cari tahu nanti. Hmmm, equipment yang luar biasa. Jika pemakainya memiliki skill yang setara, maka dia pasti adalah seorang warrior yang mumpuni. Apakah itu adalah orang yang kita kenal, yang berhasil mengupgrade equipment mereka?"
"Aku tidak terlalu yakin, namun setidaknya aku tidak mengira mereka dari ibukota. Sebagai contoh, lihat wanita yang sembunyi di sebelah sana? Aku tak pernah melihat wajahnya sebelum ini."
"Sudut dari tempatku memang buruk. Bagaimana dia jika dibandingkan dengan Imina-san?"
"-Tolong jangan tanyakan itu padaku. Aku mungkin tidak bisa menjawabnya! ... Jujur saja, wanita di sebelah sana benar-benar cantik."
"Imina-san juga sangat cantik. Bahkan bagi kekasihnya berkata demikian... Jadi memang begitu, mereka berdua entah para traveler atau petualang yang sedang melakukan perjalanan. Mungkin mereka memutuskan untuk pindah ke ibukota."
"Bagaimanapun, mereka sedang melihat item-item yang memiliki magic, bukankah itu agak aneh?"
Di bawah paviliun yang cantik, barisan item-item magic ditata dengan rapi. Namun, tidak seperti item-item magic yang digunakan oleh para petualang dan worker, yang dipajang disana adalah penggunaan sehari-hari. Contoh-contohnya adalah tempat-tempat untuk menyimpan barang agar terus dingin, pada dasarnya bertindak seperti sebuah pendingin yang mencegah makanan menjadi basi. Atau item-item seperti kipas, mampu menghembuskan angin.
Item magic dengan tipe ini banyak ditawarkan oleh seekor minotaur yang terkenal sebagai 'The Boastful Sage' dua ratus tahun yang lalu.
Meskipun dia sudah menawarkan pembuatan banyak item, dia tidak bisa menjelaskan mengapa item-item ini harus berbentuk tertentu dan bagaimana cara kerja mereka, jadi pada akhirnya warrior ini tidak mampu menciptakannya dan berakhir dengan titel seperti ini.
Namun, kemampuannya sebagai seorang warrior sudah lebih dari kelas teratas, dan meninggalkan legenda satu kali ayunan kapaknya mampu menciptakan tornado dan membelah bumi. Dia juga dikenal baik karena meningkatkan status manusia di dalam Great Minotaur Nation (Negeri Minotaurus Agung) dari sebuah spesies yang dianggap sebaga makanan menjadi budak untuk digunakan sebagai pekerja kasar.
Sangat langka sekali melihat para petualang, yang cenderung hidup di dalam penginapan, melihat item-item yang memiliki magic yang dihasilkan oleh demi-human ini dan tidak berguna untuk berpetualang.
"Itu bukan aneh. Pengetahuan magic di Empire sangat maju. Dan juga lebih murah dari negeri-negeri lain. Mungkin mereka berpikir bahwa meskipun setelah menghitung biaya kembali, masih lebih murah membelinya disini?"
"Ah, jadi itu alasannya. Aku tahu... Itu adalah salah satu cara yang tidak aku pertimbangkan sebelumnya."
"Memang benar dari sudut pandang kita tindakan mereka memang terlihat aneh, namun tidak seaneh itu jika kamu menganggap mereka seorang traveler."
"Ah, benar juga, jika dipikir seperti ini maka aku bisa mengerti."
Warrior dengan balutan armor sedang memeriksa dengan hati-hati item-item magic tersebut. Membukanya, lalu menutupnya, mengambilnya, memutarnya. Sampai titik dimana kepala pedagangnya berkeringat.
"Kita seharusnya seserius mereka ketika mencari item-item magic."
"Yeah."
Senangnya klo admin update tiap hari
BalasHapusMkasih gan 2 hri dah update,,,, ditunggu updetannya gan!!!!!
BalasHapusSadis gan.. ditunggu kelanjutannya min..
BalasHapusPffft.......
BalasHapusNyerang nazarick,, betapa bodohnya kalian dasar mahkluk berumur pendek
Kasihan si arche kalo masuk ke nazarick...udh susah krn org tua, banyak hutang, sial masuk ke nazarick pula :'v kek sudah jatuh tertimpa tangga
BalasHapusUntuk arche memang sangat d syangkan we baru paham udh punya orangtua yg mengenaskan dpet request jajah nazarick ya sdah pasti end"., arche berniat ngasuh ke dua adiknya mlah jadi brakhir tragis nanti .
BalasHapushekken sm arche cocok jd pasangan, apa lagi hekken sm climb :3
BalasHapusAinz kek gadis perawan aja belanja galau mau milih yang mana😂
BalasHapusDasar mahluk hina! beraninya kalian masuk makam nazarick
BalasHapusUdh bayangin aja liatin arche dkk disiksa oleh kesadisan demiurge dn pr iblis" ny,. Wkwkwkk, ...
BalasHapusJgn kan masuk,lewatin terasnya aja bisa GK mereka?kalaupun bisa nanti bakal ketemu si shaltear hihikz.. #menjemputajal
BalasHapusminotaur itu player ya kan?
BalasHapusminotaur itu player ya kan?
BalasHapusuntuk bagian ini, bersyukur karena animenya di remake ( soalnya di animenya jam tayang amina lumayan banyak hehe )
BalasHapus