The Freezing God - Dewa Pembeku
Part 3
"Sebuah pertarungan yang bagus sekali."
Ainz memuji Cocytus yang sedang berlutut di depannya.
"Terima kasih."
"Mungkin memang begitu, tapi aku percaya kamu mengerti dengan jelas sekarang bahwa kita telah menunjukkan cambuk kepada mereka, tapi kamu harus menunjukkan permen mulai sekarang. Jangan memulai rezim teror."
"Saya mengerti."
Ainz mengangguk dan melihat ke arah guardian lain di dalam ruangan.
"Baiklah. Para guardian, dengar baik-baik. Aku sudah bilang di ruang takhta bahwa desa lizardman akan dipimpin oleh Cocytus. Jika ada apapun yang dibutuhkan Cocytus, pinjamkan dukungan kalian. Cocytus, aku harap kamu bisa menanamkan loyalitas kepada Nazarick jauh di dalam lubuk hati lizardmen... Dan untuk mendukung mereka dengan pendidikan tinggi.. Aku menyerahkan semuanya padamu... Beritahu aku jika kamu membutuhkan item spesial seperti 'Heaven Feather'.Aku juga akan meminjamkan 'Power Suite' kepadamu nantinya."
Di dalam game YGGDRASIL, mungkin saja untuk merubah ras di tengah jalan, tapi itu tidak berarti kamu bisa berubah seenaknya. Kamu harus memenuhi beberapa kondisi dan perubahannya tidak akan bisa dirubah.
Salah satu kondisinya adalah sebuah item khusus. Seperti misalnya, kamu memerlukan 'Book of the Dead' untuk menjadi seorang lich. Untuk berubah menjadi imp membutuhkan 'Fallen Seeds'. Dan 'Heaven's Feather' yang disebutkan oleh Ainz adalah item yang dibutuhkan untuk menjadi seorang malaikat.
Merubah ras seseorang mungkin bisa dilakukan di dunia ini, itulah kenapa Ainz tidak bisa tahan untuk membagi idenya.
"Aku akan mencari nasehat anda nantinya, Ainz-sama. Bolehkah saya bertanya bagaimana rencana anda untuk menghadapi lizardman itu?"
"Lizardmen yang mana?"
"Ya, dua lizardman yang bernama Zaryusu dan Shasuryu."
Dua lizardman yang bertarung hingga akhir. Mayat mereka seharusnya masih ada di wetland. Lalu mengapa?
"Oh begitu. Kumpulkan mayat mereka, aku akan menggunakan tubuh mereka sebagai materi untuk menciptakan undead dengan kemampuan spesial milikku."
"- Itu akan sangat disayangkan."
"Hmmm, apa maksudmu? Apakah mereka memiliki nilai lain?"
Ketika Ainz melihat pertempuran melalui Mirror of Remote Viewing, dia melihat bahwa Cocytus benar-benar mendominasi, tidak apapun yang bisa dicatat.
"....Mereka lemah, tapi aku bisa melihat spirit warrior mereka dan tekad tak kenal takut menghadapi yang kuat. Sayang sekali menggunakan mereka untuk bahan materi. Kurasa mereka bisa menjadi lebih kuat, mungkin tak bisa dibayangkan. Ainz-sama seharusnya belum melakukan percobaan yang berhubungan dengan menghidupkan yang telah tiada, bagaimana kalau mencobanya sekarang pada mereka?"
...Apakah dia menyukai lizardman itu?
Sejujurnya, Ainz tidak tahu apa yang dia rasakan ketika dia mendengar istilah spirit warrior. Dia menjumpai istilah nafsu membunuh di dalam novel dan manga, tapi tidak berpikir banyak tentang itu. Itu hanya seperti saat ketika Ainz mengingatkan Narberal tentang hal ini, dan dia bilang "Ah, ya, begitukah, oh~", perasaan semacam itu.
Ini karena Ainz mungkin terlihat seperti ini sekarang, tapi pada dasarnya dia hanyalah seorang pegawai biasa. Jika seorang penduduk biasa lahir di Japan memahami Spirit Warrior, itu akan bahaya. Jika itu adalah spirit dari pegawai kantoran yang luar biasa, dia mungkin bisa sedikit memahaminya.
"Oh begitu... memang sayang sekali."
Tapi apa yang Ainz sebenarnya pikirkan dengan bingung adalah: Meskipun kamu bilang sayang sekali, Aku tidak mengerti.
Tapi setelah dipikirkan dengan baik-baik, Cocytus ada benarnya.
Dia sedang berpikir tentang percobaan menghidupkan kembali suatu saat, dan Ainz merasa menggunakan mereka untuk percobaan memiliki banyak keuntungan. Dan dibandingkan dengan ocehan Cocytus di ruang takhta, dia sekarang bisa menyediakan proposal yang jelas dan ringkas. Jika ini adalah tanda dari sebuah perubahan, Cocytus telah lulus dengan warna cerah.
Setealh berpikir sejenak, Ainz teringat dia memiliki bawahan yang luar biasa.
dia mengingat bawahan yang berdiri di sekitarnya tanpa bersuara dalam sikap yang layak sebagai seorang pelayan.
"Albedo, katakan pendapatmu."
"Pendapat saya sama seperti Ainz-sama."
"...Demiurge, bagaimana menurutmu?"
"Saya rasa Ainz-sama adalah yang paling benar."
"........Shalltear, dan kamu?"
"Saya rasa sama dengan Demiurge dan menunggu penilaian Ainz-sama."
"............Aura"
"Ya, saya juga berpikir sama dengan semuanya."
"............Mare"
"Erm, erm erm, ya, saya juga berpikir sama."
Jawaban mereka sama dengan tidak menjawab sama sekali, membuat Ainz sakit kepala.
Setelah berpikir sejenak, Ainz mengambil kesimpulan- Mungkin dari sudut pandang guardian, mereka tidak berpikir ada masalah besar. Yang mana juga berarti bahwa tidak ada hal besar yang berarti bisa mempengaruhi apapun hasil keputusannya.
Itu juga tergantung dari guardian. Mungkin saja ada masalah jika status mereka berubah.
Sederhananya, ketika sebuah kelompok kecil manusia berkata seratus juta adalah jumlah yang kecil, akan ada masalah seberapa bisa dipercaya kalimat itu. Berbeda halnya dalam persepsi tentang nilainya.
Buang-buang nafas... baiklah, Aku bisa menganggapnya tidak apa menghidupkan mereka ya kan? Aku berencana untuk memikirkannya lagi dengan tidak tergesa-gesa, Aku terlalu banyak membuat banyak kesalahan akhir-akhir ini.
Tak ada pilihan lain, Ainz harus menimbang keuntungna dan kerugian dengan pertimbangannya sendiri.
"...Kita telah memutuskan untuk menguasai lizardman, tapi apakah mereka memiliki wakil yang cocok? Atau sebuah sebuah kelompok yang bisa mewakili mereka?"
"Tidak, tapi mereka memang memiliki wakil yang cocok."
"Oh? Siapa itu?"
"Lizardmen putih yang tidak ambil bagian dalam pertarungan sebelumnya. Dia kelihatannya memiliki kekuatan druid."
"Oh, yang itu! Hmm, itu bisa berhasil.."
Jika itu memang dia, dia bisa digunakan - Pikir Ainz. Dia bisa menggunakannya untuk menjadi mata-mata dalam beberapa hal.
Namun, melakukan ide yang dimiliki Ainz di otaknya mungkin membuat Cocytus yang memimpin lizardman menjadi bermasalah. Jadi apa yang harus dia lakukan? Ainz tiba-tiba memiliki ide yang brilian.
..Bukankah akan lebih cepat untuk meminta saja? Meskipun aku tidak akan mendapatkan jawaban yang berguna tadi...
Ainz membagikan rencananya dengan Cocytus, dan Cocytus mengungkapkan pemahamannya.
Sulit untuk menilai apakah Cocytus berkata seperti itu untuk mengakomodasi tuannya, tapi Demiurge dan Albedo tidak mengeluarkan reaksi aneh ketika Ainz melirik mereka. Ini membuat Ainz lega dan meyakinkannya bahwa seharusnya itu bukan masalah.
"Bagus sekali. Berapa lama kamu bisa membawanya kemari?"
"Maafkan kelancangan hamba, Saya kira Ainz-sama akan menanyakannya, jadi saya perintahkan dia untuk menunggu di ruangan terdekat."
Ainz tidak sadar melihat ke arah Demiurge dan melihatnya menggelengkan kepala.
Bagus sekali, dia menanganinya dengan baik, tanpa perintah apapun dan kelihatannya itu bukan ide seseorang.
Ini pasti bagaimana perasaan seorang superior ketika dia melihat bawahannya menjadi dewasa seperti yang dia harapkan, Ainz berpikir dengan wajah puas. Tapi kepalanya adalah tengkorak jadi tidak benar-benar bergerak.
"Tidak tidak, bagus sekali Cocytus. Membuang waktu adalah hal yang bodoh, keputusanmu sudah tepat. Baiklah, bawa dia kemari."
"Erm, tunggu sebentar!"
"Ada apa, Aura?"
"Saya rasa tempat buruk seperti ini tidak cukup bagus. Meskipun kita sedang menerima tamu seseorang yang tunduk kepada kita, ini terlalu buruk untuk status Ainz-sama. Saya rasa pertemuan itu seharusnya dilakukan di dalam ruangaan takhta Nazarick."
Seluruh guardian lain selain Mare mengangguk lirih menyetujuinya.
"...Maafkan saya. Saya melewatkan poin ini, maafkan saya!"
"Ahhh..."
Ainz tak pernah terpikir tentang itu. Dia lalu berpikir bagaimana harus bersikap. Tiba-tiba, dia teringat sesuatu. Kalau begitu-
"- Aura."
"Ya!"
"Aku sudah bilang padamu bahwa tempat yang kamu bangun ini - dipenuhi dengan perasaan dan emosimu, sebagus Nazarick ya kan? Aku benar-benar serius. Cocytus, bawa dia kemari. Aku akan melakukan proses audiensi disini."
"Ai-, Ainz-sama."
"Aura, mundurlah."
"Albedo!"
Aura protes dengan wajah memerah, berkata "Mengapa kamu menghentikanku?" Namun, Albedo hanya menatapnya sebelum mengabaikannya lalu terpaku pada pemandangan di pintu. Yang menjawab Aura yang emosional adalah Demiurge.
"...Apapun yang diucapkan oleh Ainz-sama adalah hukum. Karena Ainz-sama sudah berkata tempat ini sebagus Nazarick-"
"-Itu pasti benar."
Shalltear melanjutkan.
Aku tidak berpikir ucapanku adalah hukum yang baku. Meskipun aku tidak ingin dikira demikian... tapi untuk kali ini saja, itu akan menjadi pertolongan besar.
"Aura, Aku akan berkata seperti ini lagi. Sebagai bawahanku yang paling dipercaya- salah satu dari guardian, tempatyang usah kamu bangun dengan usaha yang besar adalah memiliki level yang sama dengan Nazarick. Memang benar bahkan sampai sekarang ketika pekerjaan pembangunan masih berjalan.... Apakah kamu mengerti?"
"...Ainz-sama, terima kasih banyak."
Aura merendahkan kepalanya dalam-dalam dan guardian lain juga melakukan hal yang sama.
Tidak perlu seemosional itu.. Ini memalukan.
"Tunjukkan jalan masuk padanya, Cocytus."
"Siap!"
Dalam waktu yang sebentar, Cocytus membawa lizardman putih murni ke dalam ruangan.
Lizardmen itu berlutut di depan Ainz dan menundukkan kepalanya ke lantai.
"Sebutkan namamu!"
"Baik, Maharaja Kematian yang tertinggi - Ainz Ooal Gown. Saya adalah wakil dari lizardman, Crusch Lulu."
Gelar yang sangat mengagumkan. Ainz penasaran siapa yang punya ide gelar ini, tapi Ainz bersikap seperti raja yang tenang dan berkata.
"....Hmmm, bagus sekali."
"Ya. Gown-sama, tolong terimalah sumpah setia dari kami, lizardman."
"Hmmm..."
Ainz melihat Crusch dari dekat.
Sisiknya memang indah. Mereka berkilauan cerah di bawah cahaya lampu magic. Aku penasaran bagaimana rasanya jika aku sentuh sisik-sisik itu. Ainz penasaran secara akademis.
Saat dia menatapnya dari dekat, dia menyadari bahu Crusch gemetar. Cocytus seharusnya sudah menonaktifkan kemampuan aura bekunya, jadi itu pasti karena beberapa alasan lain.
Ainz penasaran sejenak dan menemukan jawabannya, jelas sekali.
Jika dia membuat Ainz tidak senang, seluruh lizardman akan dimusnahkan. Itulah kenapa dia sangat berhati-hati dalam ucapannya. Bagi Crusch yang berada di bawah tekanan yang meremukkan seperti itu, diamnya Ainz yang tidak wajar telah menanamkan sebuah benih teror.
Ainz tidak memiliki hobi senang membully yang lemah. Jika itu karena keuntungan Great Tomb of Nazarick, dia rela melakukan apapun tak perduli betapa kejinya itu, tapi dia tidak akan melakukan tindakan merusak seperti itu tanpa ada manfaatnya.
"Lizardmen akan berada di bawah kekuasaanku. Namun, Cocytus akan menjadi yang penguasanya menggantikanku. Apakah kamu keberatan?"
"--Tidak sama sekali."
"Hanya itu saja. Kamu boleh pergi."
"Eh? Hanya itu saja?"
Crusch berkata dengan suara kaget sementara dia tetap membungkuk. Seperti seseorang yang diberi permintaan yang tidak wajar yang mungkin akan menjadi gila dalam beberapa saat.
"Untuk sekarang. Crusch Lulu. Kalian lizardman akan menuju era yang lebih makmur mulai sekarang. Generasi masa depan dari lizardman akan berterima kasih karena menjadi bawahanku."
"Kami tidak berani, kami sudah berterima kasih kepada yang mulia karena sudah memberikan ampunan meskipun kami telah melawan dengan kekerasan."
Ainz berdiri dari singgasana dengan pelan-pelan. Dia berjalan ke samping Crusch, berjongkok dan menempatkan tangannya ke bahu Crusch.
Ainz bisa merasakan getaran dari tubuh Crusch.
"Aku punya tugas khusus untukmu."
"Sebagai pelayan setia Gown-sama, saya akan melakukan apapun yang saya bisa..."
"Bukan sebagai pelayan, aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku- ditukar dengan kebangkitan Zaryusu."
Setelah mengatakan nama yang dia dengar dari Cocytus, Crusch langsung mengangkat kepalanya, wajahnya bingung karena kaget.
Gembira karena 'jackpot' ini, Ainz melanjutkan mengamati Crusch. Dia mungkin mencoba untuk menyembunyikannya, tapi ekspresinya gemetar. Sulit untuk memutuskan apakah emosi Crusch begitu juga dengan ekspresi wajahnya sangat berbeda dari manusia, tapi seharusnya sudah sedikit memberikan petunjuk.
"Sesuatu seperti itu.."
"Aku adalah yang mengendalikan hidup dan mati. Bagiku, kematian, hanyalah sebuah keadaan dari sebuah makhluk."
ketika dia mendengar suara Crusch yang semakin jauh dari kata runcing, Ainz menjawab.
"Sama halnya dengan racun dan sakit, tapi aku tidak bisa memperpanjang usia dari makhluk hidup."
Mungkin mustahil melalui cara biasa, tapi dengan magic tingkat super 'Wish Upon a Star', mungkin bisa dilakukan... Meskipun hal itu bisa terjadi, lebih baik untuk tidak menyuarakannya dengan jelas.
"...Apa yang anda inginkan dari saya, hamba yang rendah ini?... Tubuh hambah?"
Ainz tidak bisa berkata apapun.
"Tidak, itu sedikit..."
Seekor reptil agak keterlaluan. Ainz ingin langsung mundur, tapi dia memaksa dirinya untuk memainkan perannya. Sedangkan untuk suara gigi yang bergemeretakan yang datangnya dari entah dimana, dia hanya mengabaikannya sekarang.
"Batuk batuk! Tidak. Cukup sederhana, Aku ingin kamu mengawasi dengan detil apakah ada 'lizardman yang berpikir untuk memberontak'."
"Tidak ada lizardman seperti itu."
Ainz tertawa dengan balasan dengan penuh kepercayaan diri Crusch.
"Aku tidak sebodoh itu untuk berasumsi begitu. Aku tidak familiar dengan bagaimana cara berpikir lizardman, tapi menggunakan ras manusia sebagai contoh, pengkhianatan adalah hal yang wajar. Itulah kenapa Aku ingin seorang agen di dalam untuk mengawasi segalanya."
Crusch berubah lagi menjadi tidak mempunyai ekspresi sama sekali, membuat Ainz panik dari dalam, bertanya-tanya apakah perjanjiannya gagal. Ada rencana cadangan yang tidak mengikutsertakan kebangkitan Zaryusu, tapi melakukannya seperti ini bertujuan untuk mengikat Crusch dengan rasa terima kasih. Apa yang harus dia lakukan jika Crusch menolaknya disini?
Aku seharusnya tidak boleh terlalu rakus dan akhirnya malahan bangkrut... Itu pasti maksud dari apa yang mereka katakan dengan tidak ada gunanya menangisi susu yang sudah tumpah.
"...Di depanmu ada sebuah peluang untuk sebuah keajaiban. Tapi peluang ini tidak akan ada disini selamanya. Jika kamu tidak segera meraihnya, akan hilang selamanya."
Dengan gemetaran, ekspresi Crusch berubah seperti kejang.
"Aku tidak akan menggunakan ritual menjengkelkan. Mantra untuk membangkitkan ada di dunia ini ya kan? Itulah yang akan kugunakan."
"Itu adalah legendaris..."
Menghadapi Crusch yang menelan ucapannya, Ainz menunjukkan sikap arogan dan dengan lirih berkata.
"Crusch. Apa hal terpenting bagimu? aku ingin kamu mempertimbangkannya."
Saat Ainz mengamati mata Crusch yang mulai ragu-ragu, Ainz kelihatannya seperti sedang melihat sebuah bayangan dari keberhasilan menggaet pelanggan dalam rapat bisnis.
Selanjutnya, Ainz harus membiarkan Crusch mengerti keajaiban ini bukanlah hal yang gratis. Memberikan layanan gratis hanya akan menambah kecurigaan orang lain, tapi mereka akan lebih menerimanya dengan sebuah permintaan dengan jumlah uang yang cukup.
"Aku hanya perlu kamu mengawasi teman-temanmu lizardman dari balik kegelapan. Tergantung situasinya, kamu mungkin harus membuat pilihan sulit. Untuk mencegah pengkhianatan, Aku akan merapalkan mantra spesial untuk Zaryusu yang dibangkitkan. Jika aku berpikir kamu mengkhianatiku, Aku akan langsung mengakhirinya. Pasti membuatmu susah, tapi kebangkitan Zaryusu bukanlah sesuatu yang bisa kamu dapatkan dengan perjanjian yang adil, ya kan?"
Sebenarnya, tidak ada magic semacam itu.
Ainz bersikap seakan jika dia telah mengatakan semuanya dan berdiri pelan-pelan. Dia lalu membuka lengannya.
Ainz melihat ke arah Crusch yang sedang berusaha.
"Oh, benar, katakan kepada Zaryusu yang bangkit lagi nantinya, Aku menghidupkannya kembali karena dia berguna bagiku. Aku janji untuk tidak menyebutkan namamu. Jadi, Crusch Lulu. Pilihlah sekarang. Ini adalah peluang terakhir bagimu untuk bisa mendapatkan kembali Zaryusu milikmu yang tercinta? Ya? atau Tidak? Pilih."
Ainz mengulurkan tangan ke arah Crusch pelan-pelan. Di waktu yang sama, dia berkata kepada para guardian.
"Jangan melakukan apapun meskipun dia menolaknya - baiklah, siap untuk menjawabnya sekarang? Crusch Lulu?"
5 komentar:
Sankyu overlord vol.4 bab 5 bag.3
THANKS MIN :D
mantap sekali
Mantap min
Sasuga ainz sama
Kadal ini menawarkan tubuhnya?...Hih wkwk
Posting Komentar