Dawn of Despair - Fajar Keputusasaan
Part 1
Cocytus menapaki jalan dengan langkah kaki yang sangat berat menuju aula Takhta. Seakan mereka dipengaruhi oleh penyakit menular, bawahan yang mengikutinya di belakang sama halnya langkah kaki mereka juga pelan dan berat.
Alasan dari langkah kaki yang berat ini adalah karena kekalahan yang mereka telan sebagai hasil dari perang melawan lizardmen. Sebagai komandan dari pasukan Nazarick yang agung, dia telah membiarkan kegagalan menodai reputasinya.
Tentu, diciptakan sebagai warrior, Cocytus sendiri menghormati warrior yang menonjol seperti lizardmen.
Namun, ini adalah masalah yang berbeda sama sekali.
Nazarick tidak mentolerir kegagalan. Terlebih lagi, kali ini bukanlah pertempuran bertahan seperti di masa lalu, tapi ekspedisi pertama. Siapapun yang mengalami kekalahan dalam pertempuran pertama mereka tidak mungkin bisa berada dalam suasana hati yang positif.
Teringat ucapan Demiurge, pasukan yang diberikan untuk tugas ini memang lemah, tapi itu hanya alasan. Meskipun ada kemungkinan tuannya merencanakan ekspedisi ini untuk gagal dari awal.
Pada akhirnya, aula takhta berada di depan, dan ruangan sebelumnya, yang bernama "Solomon's Gate" (Gerbang Solomon), sudah terlihat. Dengan demikian, semakin dekat mereka, semakin berat pula langkah kaki ini jadinya, seakan mereka berada dalam pengaruh semacam efek magic.
Meskipun jika dia disalahkan oleh tuannya, bukan masalah. Meskipun jika dia terbunuh, atau memerintahkan bunuh diri, dia sudah sangat siap secara mental untuk tindakan yang diperlukan agar bisa bersih dari rasa malu ini.
Apa yang sangat dikhawatirkan olehnya, adalah mengecewakan tuannya.
Jika Supreme Being yang terakhir membuangnya, apa yang akan dia lakukan?
Cocytus menganggap dirinya seperti pedang, yang mana berada dalam genggaman tuannya dan akan patuh menebas apapun ketika diperintahkan. Itulah kenapa, dianggap tidak berguna atau tidak efektif oleh tuannya adalah hal yang paling menakutkan.
Tidak hanya itu, jika guardian lain harus menyerah demi tanggung jawab bersama, Cocytus tidak tahu bagaimana harus menghadapi mereka.
Tidak mungkin ini akan dimaafkan, jika akhirnya ini adalah kegagalan yang parah hingga tingkat itu. Meskipun dia harus menyerahkan nyawanya, masih tidak cukup untuk bisa mendapatkan maaf.
Terlebih lagi...
Jika tuannya menjadi kecewa karena ini, dan meninggalkan tempat ini seperti Supreme Being yang lain, lalu apa...?
Cocytus bergidik, Menjadi satu-satunya orang yang memiliki kekebalan sempurna terhadap dingin, penyebab dia gemetar tentu saja bukan dari faktor eksternal tapi dari dalam dirinya. Dia berada di bawah stres mental dan siksaan yang seperti itu, jika dia adalah manusia, dia pasti mudah sekali berada pada batas ingin muntah.
Tidak, itu tidak akan terjadi. Ainz-sama pastinya tidak bisa... menyerah pada kami.
Supreme Being terakhir di dalam makan yang agung ini, dimana yang lainnya telah pergi.
Meskipun dia adalah individu dengan otoritas tertinggi, dia juga pilar yang mendukung semuanya.
Oleh karena itu, bagaimana mungkin tuan yang sangat mengasihi itu akan menyerah kepada kami - dia menenangkan diri dengan kalimat ini, tapi jauh di lubuk hati yang dalam, dia masih tidak yakin dengan peristiwa yang mana tidak mungkin akan terjadi.
Mereka tiba di Solomon's Gate.
Biasanya, selain golem-golem dan monster kristal yang menjaga sekeliling, tidak ada satupun orang di ruangan ini. Namun sekarang, ada banyak figur disana. Terutama, empat Guardian Floor - Demiurge, Aura, Mare dan Shalltear. Ditambah lagi, keempatnya memilih ditemani oleh pelayan mereka yang memiliki peringkat tertinggi.
Para penonton semuanya melihat ke arah Cocytus. Rasa bersalah membuat dia terlihat panik dalam sekejap di wajahnya.
karena dia merasa semua orang menunjukkan jari menyalahkan kegagalannya. Tidak, Cocytus merasa mungkin setiap orang sedang menyalahkan dirinya. Pemikiran yang sebelumnya sekali lagi berkelebat di otaknya. Akankah semuanya memiliki pemikiran yang sama?
Dilihat semakin dekat, dia melihat sikap menyalahkan diri sendiri ada pada masing-masing mata setiap orang.
"Maafkan aku, aku tiba terlambat. Bahkan Demiurge yang berada di luar tiba lebih cepat dariku."
"Tidak sama sekali, tidak sama sekali. Tidak perlu minta maaf untuk masalah kecil."
Demiurge membalas mewakili semuanya.
Suaranya tidak berbeda dari nada biasanya, tanpa emosi negatif yang tersirat sedikitpun. Namun, Demiurge adalah guardian yang memiliki spesialisasi dalam strategi, pengendalian emosi yang luas dan menyembunyikan pemikiran dalam dirinya, oleh karena itu tidak mungkin tahu apakah dia merasakan rasa tidak senang atau tidak.
"Guardian yang lain sudah diberitahu masalahnya. Kali ini biarkan aku menggantikan Albedo sebagai wakil dari para Guardian, apakah ada hal lain yang ingin didiskusikan mengenai ini?"
"Tidak, tidak ada masalah jika kamu mengambil tanggung jawab ini."
Albedo saat ini menggantikan peran Sebas melayani tuan, dan oleh sebab itu tidak berada di tempat.
"Bagus sekali. Kalau begitu, setelah orang terakhir tiba, mari kita menuju aula Takhta bersama-sama. Namun, karena Albedo tidak ada, aku ingin mendiskusikan dahulu urutan kita memberi hormat. Biasanya kita akan mempraktekkan sebelumnya, tapi kita tidak punya waktu untuk itu, oleh karena itu kita akan mengabaikannya kali ini. Hanya ada instruksi verbal, maka dengar baik-baik semuanya."
Setiap Guardian dan pelayan mengutarakan pemahaman mereka. Cocytus yang merespon sama, mempunyai satu pertanyaan. Semua Guardian telah hadir, oleh karena itu siapa lagi yang mereka tunggu?
Namun, kedatangan seseorang langsung menjawab pertanyaan ini.
Cocytus tiba-tiba mendeteksi ada makhluk hidup yang menuju tempat ini.
Melihat ke arah tersebut, dia menemukan makhluk yang berbentuk seperti alien mengambang di udara menuju lurus ke arah Gerbang Solomon.
Penampilan luarnya seperti janin. Tidak, lebih baik lagi jika dideskripsikan sebagai embrio. Memiliki eor, dan tubuhnya berwarna pink sangat cerah. Di atas kepalanya ada lingkaran halo dan di punggungnya ada sepasang sayap yang menempel tanpa ada bulunya. Alien ini kira-kira berukuran satu meter, dan bergerak maju pelan-pelan.
"Itu adalah?"
Demiurge membalas pertanyaan Aura.
"Ini adalah Victim, Guardian lantai delapan."
"Jadi itu adalah Victim..."
Victim berputar sekali setelah tiba di Solomon's Gate. Cocytus merasa bahwa dia sedang mengamati sekeliling.
Victim tidak memiliki leher, oleh karena itu untuk mengamati sekeliling dia harus memutar seluruh badannya.
"Uoy tresed dna dnuora nur annog reven, nwod uoy tel annog reven, pu uoy evig annog reven" [Bagaimana keadaan kalian, aku adalah Victim.][TL Nite : bahasa Victim terdengar seperti tidak memiliki arti bagi pembaca biasa]
Demiurge benar-benar tidak kaget dengan metode bicara Victim yang aneh, dan merespon mewakil semuanya:
"Selamat datang, Victim. Aku adalah Demiurge, menggantikan Albedo untuk pertama kalinya."
"ssa latem ynihs ym etiB" [Aku telah mendengar masalah ini dari Ainz-sama.]
Setelah berbicara, Victim memutar tubuhnya satu lingkaran penuh dan sekali lagi mengamati semua orang.
"smaeb leets tlem t'nac leuf teJ" [Aku juga telah mendengar reputasi setiap orang, oleh karena itu kita lewati saja perkenalannya.]
"Oh begitu, aku mengerti. Karena semuanya sudah tiba, mari kita klarifikasikan apa yang tadi kita diskusikan."
Semuanya mendengar dengan penuh perhatian terhadap penjelasan Demiurge, karena sebentar lagi mereka akan menghadap Ainz-sama, integrasi dari seluruh Supreme Being, di jantung dari Great Tomb of Nazarick. Jika ada kesalahan sedikitpun, pastinya permintaan maaf yang diterima adalah melalui kematian.
Setelah menjelaskan dan memberi waktu kepada setiap orang untuk mencerna apa yang dikatakan, dengan dipimpin oleh Demiurge Guardian beserta pelayan mereka memasuki aula takhta.
Saat mereka masuk, Cocytus, yang hanya beberapa kali di ruangan ini sebelumnya, merasa gembira tak terkira.
Arsitektur yang sangat indah, bergitu juga dengan bendera-bendera yang mewakili Supreme Being, dan juga item kelas dunia yang ditempatkan di bagian terdalam dari ruangan ini. Ruangan ini benar-benar layak disebut sebagai jantung dari Nazarick. Itu adalah pemandangan yang menarik mata, membuat setiap orang sesaat melupakan galau dalam diri mereka.
Guardian meninggalkan pelayan mereka di belakang berkumpul salam satu baris saat mereka tiba di depan singgasana. Setelah itu, mereka menghadap simbol guild dari Ainz Ooal Gown yang menggantung di dinding dan memberi sikap hormat, menyatakan hormat dan loyalitas mereka.
Setelah itu, mereka semua merunduk dan berlutut dalam dengan satu lutut, dengan kepala mereka tertunduk ke bawah dan menunggu kedatangan tuan mereka tanpa bicara.
Tidak lama, suara berat dari pintu yang terbuka terdengar dari belakang, dan sepasang langkah kaki terdengar memasuki ruangan besar ini. Tanpa menoleh ke belakang, mereka tahu langkah kaki itu bukanlah tuan mereka, karena master dari Great Tomb of Nazarick tidak mungkin masuk sendirian.
"Semuanya, sambutlah yang paling mulia dari Great Tomb of Nazarick, Ainz Ooal Gown-sama, dan juga pengawas guardian, Albedo-sama."
Itu adalah suara dari battlemaid Yuri Alpha.
Sekali lagi pintu tersebut mengeluarkan suara ketika terbuka, membawa suara renyah dari langkah kaki yang diikuti suara tongkat yang memukul lantai berulang-ulang. Dari belakang ada juga suara yang dibuat oleh seseorang dengan sepatuh bertumit tinggi.
Pada umumnya, ketika tuannya masuk ke dalam ruangan, mereka yang ada di dalam akan membungkuk berurutan untuk menunjukkan rasa hormat mereka yang tulus, tapi setiap orang yang ada disini tidak hormat sama sekali. Itu karena mereka sudah menunjukkan sikap hormat mereka yang paling tulus.
Namun, hanya Cocytus yang berbeda.
Karena sibuk dengan rasa gugup dalam dirinya menyebabkan dia membuat gerakan lain secara tidak sengaja. Gerakan itu sebenarnya sangat kecil, tapi dalam situasi seperti ini memiliki pengaruh yang besar dengan atmosfir disini.
Meskipun melalui kemampuan spesial, Cocytus merasakan bahwa Guardian yang lain telah mengarahkan perhatian mereka kepadanya. Meskipun sudah berusah keras menekan amarahnya, Albedo yang berjalan di belakang tuannya, gagal untuk menyembunyikannya. Namun dalam keadaan situasi seperti ini, tak ada yang berani bicara.
Langkah kaki yang perlahan melewati barisan Guardian, dan suara tangga yang dinaiki dan singgasana yang diduduki bisa terdengar. Setelah itu, suara Albedo yang keras bisa terdengar di seluruh ruangan.
"Semuanya angkatlah kepala kalian untuk menyaksikan yang mulia Ainz Ooal Gown-sama"
Seluruh yang hadir serentak mengangkat kepala mereka untuk melihat tuan yang duduk di singgasana, gerakan mereka membuat suara gemeresak yang dibuat oleh gesekan.
Cocytus juga langsung mengangkat kepalanya.
Dengan tongkat di tangan yang menandakan status penguasa, aura yang menakutkan mengelilingi seluruh tubuhnya, dan mengeluarkan sinar gelap yang misterius dari balik punggungnya, ini memang Supreme Being dari Great Tomb of Nazarick - Ainz Ooal Gown.
Setelah Albedo, yang berdiri di samping Ainz, mengamati seluruh guardian di kaki tangga termasuk Cocytus, dia mengangguk puas lalu menolehkan wajahnya ke Ainz.
"Ainz-sama, seluruh guardian telah hadir di depan anda. Silahkan beri perintah anda."
Setelah Ainz memberikan suara "un" lirih menandakan persetujuan, dia memukul lantai dengan berat menggunakan tongkat di tangannya. Ini menarik perhatian semua orang, dan dia perlahan membuka mulut untuk bicara:
"Selamat datang, seluruh guardian di depanku. Pertama, biarkan aku mengucapkan rasa terima kasihku. Demiurge!"
"Ya!"
"Setiap kali sebuah masalah muncul, kamu harus dipanggil. Kamu sudah bekerja keras, terima kasih atas dedikasimu."
"Oh, oh, ucapan anda terlalu baik, Ainz-sama! Saya adalah pelayan anda, oleh karena itu ketika dipanggil tentu saja saya akan langsung merespon sebagaimana mestinya. Itu adalah hal yang diharapkan."
Demiurge sangat gembira hingga dia gemetar saat membungkuk.
"Benarkah. Baiklah, apakah ada individu yang mencurigakan yang muncul di dekatmu?"
"Tidak ada. Saya telah mengambil perhatian yang khusus untuk mempersiapkannya. Jika siapapun yang mendekat, pria atau wanita seharusnya sangat mudah di deteksi..."
"...Bagus sekali. Namun, di atas segalanya kamu harus tidak boleh lengah sekalipun ketika mempersiapkannya. Ini karena musuhmu mungkin memiliki metode yang tidak bisa dibayangkan oleh kita. Selain itu, kulit yang telah kamu berikan padaku... menurut kesimpulan dari kepala perpustakaan, ini bisa digunakan untuk membuat gulungan tingkat rendah. Apakah ada metode yang bisa digunakan seterusnya untuk memberikan suplai seterusnya?"
"Ya! tidak ada masalah sama sekali. Kami sudah mengakumulasikan jumlah yang relatif cukup."
"Ternyata begitu.. kalau begitu, apa nama dari binatang buasnya?"
"Binatang buas?..Ha! Tentang makhluk yang dimaksud oleh Ainz-sama..."
Demiurge berhenti sesaat, lalu melanjutkan ucapannya.
"Mereka adalah domba dua kaki dari Theocracy. Bagaimana kalau menamai mereka dengan Bellion sheep?"
Nada gembira Demiurge menyebabkan kebingungan bagi Cocytus. Pada dasarnya, Demiurge adalah orang yang tidak mudah marah dan lembut. Namun, dia hanya seperti ini kepada teman-temannya yang memang diciptakan oleh Supreme Being. Bagi yang lainnya, dia adalah orang yang sangat kejam.
Dibawah penampilan kecil dari suasana hatinya yang sedang bagus, sangat mungkin terlihat sedikit kepribadiannya yang kejam. Meskipun kebencian yang dalam dari Demiurge ditujukan kepada binatang buas yang menjadi topik diskusi sebelumnya, apakah dia akan menggunakan sikap bicara yang seperti itu kepada makhluk yang tidak berakal?
Menilai dari dasar kepribadian Demiurge, rasanya ada yang tidak pada tempatnya. Namun, situasi sekarang ini membuatnya tidak sopan untuk mengangkat masalah ini dengannya.
"Jadi begitu... domba."
Ucapan Ainz membawa sedikit intonasi senang, membuat Demiurge dan Albedo tersenyum.
"Meskipun aku lebih memilih untuk memanggilnya kambing gunung... tapi nama itu juga memuaskan. Kalau begitu, silahkan lanjutnya pekerjaanmu menguliti kambing itu... apakah penangkapan berlebihan akan mempengaruhi ekosistem?"
"Seharusnya tidak. Terlebih lagi, dengan hanya menggunakan magic healing, kita bisa langsung mengulang proses pengulitan. Itulah kenapa selama suplai yang dibutuhkan untuk produksi tidak besar, tidak perlu melakukan penangkapan besar-besaran. Semua ini adalah hasil kerja keras dari penyiksa kita yang luar biasa."
"Eh/ Jika magic healing digunakan, bukankah bagian yang dipotong akan menghilang?"
"Tentang itu... ada satu hal yang sekarang kita pahami melalui percobaan healing kita. Jika, sebelum kita memberikan magic healing, kita hanya perlu membiarkan bagian itu untuk melalui perubahan bentuk yang signifikan -- sebagai contoh mengiris daging - maka daging tubuh tersebut efektif akan dipertahankan. Itu artinya, jika magic healing diberikan setelah kulit diambil, magic healing akan mengenalinya sebagai entitas asing, oleh karena itu dia tidak akan hilang ketika magic healing diberikan. Ini juga alasan mengapa mereka tidak mati kelaparan meskipun mereka memakan daing. Ditambah lagi, meskipun ini termasuk di luar topi, jika sebuah aspek magic healing ditolak oleh aspek lain dari magic healing, suatus ketika dia tidak akan bisa berjalan dengan lancar dan menghasil bekas luka. Begitu juga, semakin rendah tingkatnya, semakin besar kemungkinan bekas luka itu akan terbentuk karena selang waktu."
"Jadi begitu.. magic memang hebat... baiklah, lanjutkan pekerjaanmu."
"Sesuai perintah anda. Selanjutnya saya akan melanjutkan dengan melakukan percobaan menurut usia dan jenis kelamin. Selama itu, saya merasa saya akan tahu apakah kulit spesies tertentu dari usia tertentu paling cocok atau tidak."
"siht naht reggib semit eerht... tsael ta eb ot sah gnidiliub ehT? stna rof retnec A ? siht si tahW [Demiurge sudah bilang pada saya, jangan khawatir, Ainz-sama. Saya juga adalah pelayan dari Ainz-sama. Terlebih lagi, kematian saya adalah arti dari saya. Jika kemampuan sederhana saya mampu membantu Supreme Being, saya akan gembira sekali.]"
"Begitukah... maafkan aku."
Melihat Supreme Being merendahkan kepalanya, Victim berseru:
"sihT ekaT !enolA oG oT suoregnaD s'tl" [Hamba yang rendah ini tidak layak!]
"Ketika menemui situasi yang luar biasa, untuk mencegah musuh lepas maka kita akan membunuhmu. Meskipun dirimu mau setelah menerima ini, kami ingin kamu tahu bahwa kami tidak akan membunuhmu karena sesuatu yang pribadi. Meskipun kamu adalah salah satu anakku yang berharga, dan aku berharap untuk tidak menyebabkan bahaya apapun padamu, jika kita membiarkan musuh yang tidak kita kenali dengan sepenuhnya kabur, kita akan mengalami malapetakan pada akhirnya, itulah kenapa..."
"tish suioires emos ees annog er'uoy ...ruoh rep selim 88 stih ybab siht nehw, tcerroc era snoitaluclac ym fi" [Tolong jangan diteruskan Ainz-sama. Hamba benar-benar mengerti perasaan anda]
"Di Nazarick, beberapa mekanisme digunakan dengan mengucapkan sebuah kalimat. Meskipun itu dipinjam dari Injil, kalimat [Serahkan nyawa untuk temanmu adalah cinta yang terbesar dari semuanya]. Kalimat ini langsung ditujukan kepadamu; terima kasih atas cintamu."
Tatapan Ainz berubah dari Guardian yang rela mati untuk loyalitasnya kepada guardian lain.
"Selanjutnya Shalltear."
Tidak disangka akan dipanggil, bahu Shalltear agak melompat, dan responnya bernada tinggi.
"Ya... ya!"
"..Kemarilah."
Karena tidak seperti guardian lain, hanya dia yang dipanggil ke samping tuannya, Shalltear yang terkejut dan berdiri dalam kebingungan dan panik. Dari punggungnya, seseorang bisa melihat bahwa dia terbukti gelisah, mirip dengan seseorang yang akan dikirimkan ke kotak untuk dipotong-potong. Namun, dia masih berdiri dengan penuh perhatian, seakan kejayaan yang dia inginkan ada disana.
Setelah Shalltear menaiki tangga, dia langsung berlutut di satu kaki pada jarak yang dekat dengan singgasana.
"Shalltear, aku ingin bicara tentang masalah yang mengganggumu."
Hanya dengan mendengar kalimat ini, Shalltear langsung mengerti apa yang tuannya maksud, dan wajahnya berubah menjadi malu.
"Ah! Ainz-sama! Tentang masalah itu, silahkan hukum hamba! Meskipun hamba jelas-jelas adalah seorang Guardian, Hamba masih membawa dosa yang besar itu dengan bodohnya, tolong beri hamba hukuman yang berat!"
Suara terluka dari Shalltear bergema ke seluruh aula takhta, dan Cocytus yang tak terkecuali mampu untuk merasakan perasaan Shalltear. Tidak, setiap guardian dan seluruh rekan ciptaan Supreme Being bisa merasakannya.
Meskipun mereka berada di bawah pengendalian pikiran, mereka tidak mampu memaafkan diri sendiri, yang telah merubah Supreme Being menjadi musuh.
"Begitukah.. kalau begitu, Shalltear, kemarilah."
Melihat tangan tuannya yang memanggilnya, Shalltear pelan-pelan merangkak ke singgasana.
Bagi Shalltear yang tergantung kepalanya dari sejak tiba di depan singgasana, Ainz mengulurkan tangannya yang tinggal tulang dan dengan hangat mengusap kepalanya.
"Ai-Ainz-sama..."
Hampir ketakutan setengah mati, Shalltear dengan hati-hati mengangkat kepalanya dan mengeluarkan suara lirih.
"...Kegagalan waktu itu adalah kesalahan perhitunganku, terlebih lagi karena pihak lawan memiliki World Class Item, oleh karena itu keadaan memang terlihat kacau sejak awal. Shalltear... aku mencintai kalian semua yang setia kepada Nazarick, kalian semua yang diciptakan dari awal. Tentu saja, ini juga termasuk dirimu. Kamu yang berharap dirimu memberikan hukuman yang berat untuk hal yang sebenarnya kamu tidak salah, bagaimana aku bisa melakukan hal seperti itu?"
Seakan tuannya merubah pandangan menjadi kesedihan. Cocytus tidak tahu ke arah mana pandangan tuannya tertuju, tapi kelihatannya memang tuannya seperti membuka sedikit mulutnya. Wajah tuannya yang benar-benar seperti tengkorak dan tidak memiliki bibir, oleh karena itu tidak mungkin bisa mengetahui ini dari bentuk mulutnya, tapi sang tuan seharusnya telah mengatakan sebuah nama.
"Oh, Ainz-sama! Anda benar-benar mengatakan bahwa anda mencintai hamba!"
suara yang penuh emosi dari Shalltear bergema di seluruh ruang takhta.
karena dia berada di belakang Shalltear, Cocytus tidak bisa melihat wajahnya. Namun, semua bukti dari reaksinya. Suaranya tersedak oleh air mata dan bahunya gemetar.
Sangat mungkin bisa melihat tangan lain dari tuannya dengan hangat mengusap wajah Shalltear, dan tangannya bahkan sedang memegang sapu tangan.
"Baiklah, baiklah, Shalltear, berhentilah menangis. Ini akan merusak wajah cantikmu."
Shalltear terdiam, hanya meletakkan wajahnya... mungkin hanya bibirnya... menempel ke punggung tangan yang baru saja mengusap rambutnya.
Baik Mare dan Aura sudah berlinang air mata.
Demiurge juga sedikit mengusap sudut matanya. Cocytus yang sedikit iri kepada mereka yang bisa meneteskan air mata, dan sekali lagi menoleh untuk melihat punggung temannya yang sedang bersumpat setia selamanya.
Hal yang paling ditakutkan oleh Shalltear adalah mungkin kasus dimana Supreme Being yang baik dan terakhir menjadi menyerah karena dirinya yang tidak berguna, menjengkelkan dan tidak setia.
Namun, tuannya telah memecahkan sumber kekhawatiran ini.
Memecahkannya dengan kata 'cinta'.
Seberapa besar kegembiraan dalam diri Shalltear? Dia, Cocytus, yang berdiri di atas platform yang sama dengannya...tidak...Cocytus yang berdiri pada platform yang sedikit lebih buruk darinya, hanya bisa memuncul iri hati yang tak setara dengan apapun dalam tatapannya saat dia melihat figur Shalltear dari belakang dengan diam.
"Kalau begitu, Shalltear, kamu bisa tu.."
"Ainz-sama."
Suara dingin menyela ucapan tuannya. Tindakan tidak sopan ini membuat Cocytus marah dengan tatapan seperti pisau pada Albedo. Selanjutnya, dia merasa pikirannya seperti meloncat ke dalam keributan, dan perasaan yang tidak tenang muncul dari dalam dirinya.
"Hadiah dan hukuman adalah bagian alami dari hal-hal yang wajar. Saya masih merasa bahwa perlu untuk memberikan sedikit bentuk hukuman."
"....Albedo, tentang keputusanku, apakah kamu tidak..."
Ucapan tuannya berhenti di tengah. Cocytus yang tidak tahu alasan apa yang menyebabkan tuannya menghentikan ucapannya. Ucapan terakhir seharusnya sudah bisa menyelesaikan masalah dengan Shalltear.
"Ainz-sama, saya juga mendukung pendapat Albedo. Tolong berikan hukuman kepada saya. In ijuga akan membuat saya menerima kebahagiaan dari kesetiaan saya."
"..Aku mengerti. Biarkan aku memutuskan hukuman untuk lain kali. Turunlah."
"Ya, Ainz-sama."
Mata merah Shalltear yang biasanya berubah menjadi lebih merah saat dia turun dari tangga dan kembali ke tempatnya untuk melanjutkan sikap hormat.
Setelah itu-
"Cocytus, Ainz-sama ingin mengucapkan sesuatu padamu. Dengarkan baik-baik."
Hawa dingin merambat di tulang belakangnya.
Akhirnya adalah gilirannya.
Cocytus menggantungkan kepalanya sangat rendah. Ketika menghadap tuannya, sikap semacam ini yang mana hanya bisa membuat dia menatap lantai saja memang menunjukkan sikap hormat yang sepenuhnya. Namun, Cocytus yang seperti ini karena dia kurang keberanian untuk melihat lurus ke mata tuannya
"Aku sudah melihat pertempuranmu dengan lizardmen, Cocytus."
"Ya!"
"Hasilnya adalah kekalahan."
"Ya! Kali ini adalah kegagalan saya, untuk itulah saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mohon hukum sa-"
Pengakuan dan permintaan maaf Cocytus dihentikan oleh suara tongkat yang memukul lantai. Setelah itu, suara dingin Albedo langsung mendorong organ sensor pendengaran.
"...Sikapmu kepada Ainz-sama terlalu tidak sopan, Cocytus. Jika kamu ingin minta maaf, maka lakukanlah dengan kepala terangkat."
"Tidak sopan!"
Dia mengangkat kepalanya dan melihat tuannya yang sedang duduk di singgasana.
"...Cocytus, sebagai Jendral yang dikalahkan, apakah kamu ada sesuatu yang ingin kamu utarakan? Kali ini kamu tidak terjun sendiri ke garis dengan dan anya mengkomandoi dari garis belakang. Apa pemikiranmu?"
"Siap, saya bertanggung jawab terhadap kekuatan militer. Meskipun begitu saya tidak mampu meraih kemenangan, terlebih lagi kehilangan komandan Lich ciptaan pribadi Ainz-sama, saya benar-benar, sangat minta maaf!"
"Eh? Ah, tidak ada yang perlu disayangkan karena kehilangan undead yang bisa dibuang, jangan biarkan ini mengganggumu. Cocytus, yang kumaksud adalah bagaimana pendapatmu tentang berperang dengan pasukan. Anggap ini sebagai tujuan utama dari jawabanmu; Aku tidak berniat menyalahkanmu dengan kekalahan ini."
Seluruh Guardian dan seluruh bawahan yang berdiri di belakang mereka menunggu peringah yang benar-benar membingungkan. Semuanya kecuali Demiurge dan Albedo.
Oh! Ternyata, Demiurge memang benar!
Cocytus merasa bahwa tuannya akan melanjutkan ucapannya, dan dengan gugup menyusun pendapatnya.
"Karena itu memang diputuskan untuk kalah tak perduli siapapun yang memerintah. meskipun itu adalah aku."
Sedikit tawa kecut terdengar ke seluruh aula takhta. Bagi Supreme Being. Ainz Ooal Gown, bagaimana mungkin bisa kalah? Kenyataannya, hingga sekarang dia tak pernah mengalami kekalahan. Dengan hal itu dipikirannya, apa yang dikatakan tidak lebih hanya ucapan untuk membuat Cocytus tenang.
"Namun, pertanyaannya adalah apakah kamu mendapatkan sesuatu dari pertempuran itu atau tidak. Cocytus aku akan mengatur kembali pertanyaanku. Bagaimana pendapatmu kira-kira apa yang diperlukan agar bisa mendapatkan kemenangan dalam pertempuran kali ini?"
Cocytus mulai menganalisa tanpa berkata. Dia yang saat ini tahu apa yang dibutuhkan untuk sebuah kemenangan, oleh karena itu dia menceploskan apa yang kurang.
"Saya terlalu banyak menganggap remeh lizardmen. Lebih bijaksana jika saya lebih berhati-hati lagi mulai sekarang dengan tindakan saya."
"Ya, Itulah yang kumaksud! Tak perduli selemah apapun musuhnya, mereka tidak boleh dianggap remeh... dan Narberal seharusnya ikut mengamati pertempuran ini. Apa yang lainnya?"
"Ya, ada kekurangan informasi. Dari pertempuran ini saya sekarang mengerti bahwa dalam situasi dimana saya tidak familiar dengan seberapa jauh kekuatan musuh dan medan, peluang kemenangan pasti akan berkurang."
"Bagus sekali, apa yang lain lagi?"
"memiliki komandan yang tidak kompeten juga adalah salah satu masalahnya. Karena yang bertarung adalah undead kelas lebih rendah, seorang komandan seharusnya lebih fleksibel terhadap keadaan dan mampu memberikan perintah yang benar di waktu yang tepat. Dan juga, ketika mempertimbakan senjata yang digunakan oleh lizardmen, para zombie seharusnya digunakan sebagai kekuatan utama dalam membawa serangan, membuat musuh lelah, atau bisa juga dengan membawa seluruh pasukan untuk menyerang sama-sama dan tidak bertindak terpisah."
"Apa lagi yang lainnya untuk ditambahkan?"
"...Mohon maaf, saat ini saya hanya bisa terpikirkan sebanyak itu.."
"Tidak perlu minta maaf, apa yang kamu katakan memang benar sejauh ini dan persepsi yang sangat tepat. Tentu saja, masih ada area lain yang perlu ditingkatkan, tapi kamu sudah benar-benar memahami beberapa hal. Sejujurnya, aku lebih memilih agar kamu tidak menanyakan kepada yang lainnya dan menemukan celah pada dirimu sendiri....tapi tetap saja dihitung sebagai gambaran yang diijinkan. Kalau begitu, mengapa kamu tidak melakukan ini dari awal?"
"...Saya tidak mempertimbangkannya. Saya kira hanya dengan menggunakan kekuatan militer yang luar biasa sudah cukup untuk mengalahkan musuh."
"Jika begitu...Namun, setelah mengorbankan undead-undead itu, sekarang kamu bisa berpikir berbeda ya kan? Bagus sekali! Selama kamu mampu secara konsisten meningkatkan diri, dan menghindari kegagalan yang sama di lain hari, makan kekalahan ini ada artinya."
Cocytus mengira dia melihat tuannya sedikit tersenyum.
"Ada banyak macam kekalahan, tapi kekalahanmu bukanlah yang fatal. Selain dari Lich itu, sisanya semua adalah pasukan yang dibuat secara otomatis. meskipun undead itu binasa, Nazarick tidak akan terpengaruh bagaimanapun. Sebaliknya, jika seorang Guardian mampu mendapatkan pelajaran, dan tidak lagi kalah, maka kekalahan ini lebih mendapatkan ganjaran."
"Terima kasih sekali, Ainz-sama!"
"Namun, kekalahan di dalam pertempuran ini masih tersisa sebagai kenyataan, oleh karena itu aku harus menghukummu bersama dengan Shalltear..."
Kali ini, tuannya berhenti bicara. Setelah sesaat hening menunggu sang tuan mengeluarkan hukumannya, Cocytus merasa tidak enak, tapi mengetahui dia tidak mengecewakan sang tuan, kapak kegugupan yang menggantung di kepalanya telah hilang. Namun, kalimat berikutnya masih membuat Cocytus bergidik.
"Pada mulanya aku berencana untuk membuatmu mundur ke garis paling belakang, namun, mungkin ini adalah cara yang lebih baik. Cocytus, kamu harus sendirian mencuci rasa malu dari kekalahanmu... pergilah dan habisi lizardmen itu. Kali ini kamu tidak diperbolehkan meminta bantuan dari siapapun."
Jika lizardmen dihabisi, tanpa membiarkan sedikitpun berita kekalahan ini menyebar, maka Nazarick masih akan tetap tak terkalahkan.
Jika seseorang menganggap seluruh makhluk hidup apapun di luar Nazarick sebagai rendahan, maka seseorang itu pasti akan menikmati kesempatan untuk membantai mereka tanpa ampun hanya untuk tujuan membersihkan kekalahan Nazarick satu-satunya. Jika itu adalah Cocytus di masa lalu, dia juga akan menerima perintah ini tanpa ragu, namun--
Cocytus merinding di sekujur tubuh.
Karena dia tahu apa yang ditunjukkan oleh tindakan dia selanjutnya.
Menghirup nafas dalam-dalam beberapa kali, lalu menghembuskannya.
Cocytus tidak merespon permintaan tuannya, menyebabkan seluruh yang hadir lainnya merasa bingung sebelum Cocytus akhirnya membalas.
"Ada masalah yang ingin saya minta kepada Ainz-sama!"
Seakan seluruh dunia telah berhenti, dengan seluruh hadirin yang terfokus perhatian mereka kepadanya.
Cocytus adalah seorang guardian. Bahkan di dalam Nazarick, dia memiliki otoritas dan level tertinggi, hanya beberapa orang lain yang bisa sebanding dengannya. Meskipun begitu, dia merasa gelombang udara dingin membuat seluruh tubuhnya gemetar.
Meskipun penyesalan menyembur keluar dengan deras seperti arus deras dari dalam dirinya, sudah terlambat untuk mengambil kata-katanya lagi.
Meskipun Cocytus memiliki mata gabungan yang membuat area pandangannya sangat luas, kepalanya benar-benar berada di bawah dan ini berarti dia tidak ingin melihat ekspresi tuannya. ini menjadi penolongnya, karena jika sang tuan marah atau tidak senang, Cocytus akan ketakutan hingga terdiam seperti membatu.
"Saya mohon kepada anda, Ainz-sama!"
Sebelum tuannya membalas, seseorang menyela ucapan Cocytus.
"Beraninya kamu!"
Yang membuat teriakan itu adalah Albedo, dengan teriakan yang bisa membuat tuli, seperti yang diduga dari seseorang yang sangat tepat sebagai Pengawas seluruh Guardian. Cocytus yang merasa tidak berdaya untuk bergerak, merasakan bahwa jika dia adalah seorang anak kecil yang sedang diomeli oleh ibunya, dan tidak bisa berhenti gemetar.
"Kamu yang membuat kejayaan Nazarick ternoda oleh kekalahan, apa hakmu membuat permintaan kepada Ainz-sama?! Benar-benar memalukan!"
Cocytus tidak mengucapkan sepatah katapun dan bertekad untuk tidak mengangkat kepalanya tanpa memperoleh izin dari tuannya dahulu. Meskipun kemarahan Albedo meningkat, dia tidak gentar.
"Jika kamu tidak-"
Namun kemarahan Albedo dihentikan oleh suara tenang dari seseorang, dan akhirnya menghilang seperti asap.
"---Jangan seperti itu, Albedo."
Tuannya mengulang kalimat itu membuat Albedo yang meledak-ledak menjadi terdiam.
"Angkat kepalamu, Cocytus. Apa permintaan yang kamu miliki, dan bisakah kamu berbagi hal itu dengan kita?"
Suara yang tenang itu jauh dari kemarahan apapun, tapi ini hanya membuatnya menjadi lebih menakutkan. Ketakutan itu seperti menatap dan terasa dalam waktu dekat tersedot ke dalam danau yang tak berdasar.
Mengenakan equipment, Cocytus bisa menahan serangan mental yang menyebabkan ketakutan dari kekuatan luar. Itulah kenapa ketakutan yang menyerangnya adalah berasal dari dalam dirinya sendiri.
Setelah menelan air liur satu mulut penuh - lebih akurat jika dilukiskn sebagai racun satu mulut penuh - Cocytus pelan-pelan mengangkat kepalanya, dan melihat kepada Supreme Being yang menjadi tuannya.
Cahaya yang bersinar dari lubang mata tuannya yang kosong terlihat sedikit berubah menjadi warna merah cerah.
"Aku ulangi lagi, apa permintaan yang kamu miliki, dan bisakah kamu berbagi dengan kami?"
Dia tidak bisa mengutarakan sepatah katapun. Meskipun dia mencoba untuk berbicara berkali-kali, rasanya seperti tersangkut di tenggorokan, dan tak ada kalimat yang bisa keluar.
"Apa itu, Cocytus?"
Keheningan yang berat memenuhi udara.
"...Aku tidak marah, aku hanya ingin tahu apa yang kamu pikirkan, dan apa permintaanmu."
Seakan menenangkan seorang anak yang tetap diam, nadanya sangat lembut. di bawah dorongan lembut ini, Cocytus akhirnya berkata:
"Saya menolak membasmi seluruh lizardmen, dan saya meminta ampunan."
Setelah memberikan ucapan yang tegas, Cocytus merasa seakan udara di sekitar bergetar. Tidak, udara sekitar sebenarnya mengejang.
Sumber utamanya adalah datang dari depan - dari niat membunuh Albedo. Sumber kedua adalah dari kepercayaan diri yang tak gentar dari guardian lain. Hanya Demiurge dan tuannya yang setenang danah dan tidak terkena efek dari riak apapun.
"..Cocytus, apakah kamu tahu apa yang kamu minta itu?"
Suara dingin Albedo dipenuhi dengan niat membunuh, bahkan menyebabkan Cocytus, yang seluruh tubuhnya adalah atribut dingin, merasa kedinginan.
"Ainz-sama memerintahkanmu untuk menghabisi lizardmen, sebagai tebusan atas kesalahanmu, namun kamu sebagai tersangka berani untuk memberikan jawaban berbeda... Guardian Lantai Limat Cocytus, apakah kamu menjadi takut akan lizardmen?"
Nada itu sangat mengejek, tapi Cocytus tidak menyangkal apa yang telah dia tegaskan.
Memang wajar Albedo bersikap seperti itu. Jika posisi mereka dibalik, Cocytus mungkin akan berlaku sama.
"Kamu tetap di-"
Apa yang membuat Albedo terdiam bukanlah suara, tapi suara dari benturan di lantai. Itu adalah pantulan suara yang dibuat oleh tongkat yang terbentur lantai.
"Albedo, diam. Aku yang bertanya kepada Cocytus, jangan lancang."
"Maafkan saya yang sebesar-besarnya! Saya mohon, maafkan saya!"
Albedo menurunkan kepalanya meminta maaf dan kembali ke posisinya yang semula.
Tuan yang merubah pandangannya ke sekeliling, dan menatap Cocytus dengan mata tajam. Masih tidak mungkin untuk mengetahui emosi dari tuannya. Seakan terlihat seperti meledak amarahnya, namun bisa juga terlihat senang.
"Cocytus, melihatmu meminta seperti itu, pasti alasannya menguntungkan bagi Great Tomb of Nazarick ya kan? Silahkan jelaskan."
"Ya! Di masa depan, warrior yang gigih mungkin muncul di antara mereka. Oleh karena itu, menghabisi mereka semua saat ini akan sayang sekali. Bawahan ini teringat bahwa lebih menguntungkan bagi kita untuk menunggu lizardmen yang gigi muncul di masa depan, dan untuk sekarang membuat mereka bersumpah setia kepada Nazarick dan menerima mereka untuk melayani kita."
"...Saran ini memang tidak buruk. Mayat Lizardmen adalah kualitas tinggi ketika digunakan sebagai perbandingan daripada menggunakan mayat manusia. Jika saja mungkin untuk membuat metode sempurna mengumpulkan mayat-mayat yang dikubur di E-Rantel, maka tidak perlu lagi menggunakan mayat lizardmen."
Saat Cocytus akan berkata "Kalau begitu..", dia menyadari bahwa tuannya belum selesai berkata. Dia merasakan perasaan tidak enak yang sayangnya menjadi kenyataan.
"Namun, dibandingkan menggunakan lizardmen, jika aku menggunakan mayat untuk menciptakan undead, efisiensi dalam istilah biaya konsumsinya akan menjadi lebih tinggi. Bukan hanya apakah mungkin bisa menjamin loyalitas, tapi juga tidak perlu untuk membuang yang bisa terpakai. Keuntungan lizardmen adalah bahwa mereka bisa meningkatkan populasinya, dan keuntungan ini juga membutuhkan periode waktu yang lama untuk bisa menjadi kenyataan.. Jika aku melewatkan sesuatu, tolong bicaralah agar bisa kudengar. Apakah ada keuntungan lain yang bisa meyakinkanku?"
Jika bisa mendapatkan ampunan tuannya, niatnya sendiri akan bisa direalisasikan. Namun, Cocytus tidak bisa mendapatkan keuntungan lain.
Terlebih lagi, apa yang diminta oleh tuannya adalah keuntungan yang berhubungan dengan Nazarick. Cocytus tidak ingin menghabisi lizardmen karena mereka memiliki individu yang mencolok dan bersinar; dia tertarik kepada mereka yang melindungi sebuah kelompok karena dia sendiri adalah seorang warrior. Namun, pemikiran ini adalah perasaan pribadinya, dan bukan keputusan yang berdasarkan untuk melayani kelompok yang lebih besar.
Cocytus bingung.
Jika dia membiarkan tuannya yang terdiam menjadi terganggu atau tidak senang, maka saran ajaib ini akan menjadi tidak ada gunanya, dan seluruh hasilnya adalah perintah untuk menghabisi seluruh lizardmen seperti sebelumnya.
Dia mati-matian memeras otaknya, tapi tetap saja tidak bisa mendapatkan jawaban.
"Ada apa Cocytus, tidak bisakah kamu mendapatkan salah satunya? Kalau begitu keputusan terakhirku adalah pemusnahan?"
Pertanyaan itu diulangi.
Otak Cocytus benar-benar kosong, giginya terasa berat, dan pikirannya tidak henti-hentinya meluncur kesana kemari dan tidak mendapatkan apapun.
Sebuah suara yang dalam terdengar ke seluruh penjuru aula Takhta yang sangat sunyi.
"..Begitukah.. sayang sekali."
Saat kalimat 'sayang sekali' ini akan membuat Cocytus tersedak dalam hening, sebuah suara tenang memberinya bantuan.
"Ainz-sama, tolong biarkan hamba menambahkan beberapa kalimat dari samping."
"...Apa itu, Demiurge? Apakah kamu memiliki tambahan?"
"Ya. Tentang keputusan Ainz-sama sebelumnya, jika memungkinkan, maukah anda mendengarkan pendapat hamba yang rendah ini?"
"...Kalau begitu bicaralah agar kita semua bisa mendengar."
"Ya! Ainz-sama, anda mengerti sepenuhnya pentingnya percobaan, oleh karena itu, maukah anda mempertimbangkan untuk memiliki beberapa lizardmen untuk dibawa kemari agar digunakan sebagai percobaan?"
"Oh, itu adalah saran yang baik sekali."
Cocytus merasa tuannya condong ke depan dari singgasananya, dua mata merah itu terlihat seperti beristirahat sebentar.
"Ya. Pertama, tak perduli bagaimana nantinya Nazarick di masa depan, kita pasti akan menghadapi hari dimana kita benar-benar memerlukan komposisi kekuatan yang berbeda, atau akan memerlukan kendali terhadap spesies yang berbeda. Bawahan ini percaya bahwa saat itu, setelah menyelesaikan percobaan terkontrol dalam jumlah yang cukup dan tidak menyelesaikan percobaan terkontrol dalam jumlah yang tidak cukup akan menjadi faktor penentu."
Demiurge berdiri bahkan lebih kaku dan tegas dan melihat langsung kepada tuannya yang duduk di singgasana sebelum memberikan kesimpulannya.
"Saya percaya kita seharusnya mengendalikan suku lizardmen, dan melakukan percobaan terkontrol yang tidak berdasarkan ketakutan."
Suara tongkat yang dipukulkan ke lantai terdengar ke seluruh penjuru.
"...Saran yang baik sekali, Demiurge."
"Beribu-ribu terima kasih."
"Kalau begitu, tentang kelompok lizardmen, aku akan melakukan saran Demiurge dan merubah perintah pemusnahan menjadi kepemimpinan. Apakah ada yang tidak setuju dengan keputusan ini? Jika ada, tolong angkat tangan."
Mata merah yang bersinar dalam itu menatap setiap Guardian.
"...Kelihatannya tidak ada yang menolak. Kalau begitu sudah diputuskan."
Seluruh yang hadir menundukkan kepala mereka, menunjukkan bahwa mereka mengerti.
"Bagaimanapun Demiurge, saranmu memang tepat, bahkan hebat."
Demiurge sedikit tersenyum.
"Saya tidak berani berasumsi demikian, Ainz-sama. Anda seharusnya telah tahu ini dari dulu, dan hanya menunggu Cocytus menyarankannya, ya kan?"
Cocytus merasa seluruh tubuhnya menjadi santai.
Dia jelas-jelas bertanggung jawab mengomandoi pasukan Nazarick yang agung, namun dia hanya menghasilkan kekalahan. Ketika dia mengeluarkan saran yang berbeda dari keputusan tuannya, dia tidak bisa mempersiapkan solusi alternatif. Bagaimana seharusnya melukiskan ini? Ini mungkin -
Tidak kompeten. Aku benar-benar tidak kompeten.
"...Tidak, bukan begitu, Demiurge. Kamu menganggapku terlalu tinggi. Aku hanya berharap kamu bisa menunjukkan pemikiranmu sendiri, tak perduli apapun jenis pemikiran itu."
Tatapan tuannya sekali lagi pindah dan berhenti pada Cocytus dalam waktu yang lama. Memahami makna dibalik ucapan tuannya, meskipun Cocytus merasa malu, dia juga merasa tidak berdaya untuk menundukkan kepala.
"Tugas pertama adalah memahami arti sebenarnya dibalik perintah. Setelah memperhatikan dengan betul perintah itu, lalu kamu bisa melakukan arah tindakan yang tepat. Guardian, setelah mendengarkan dengan baik, kamu tidak boleh mengikuti perintah begitu saja dan mengambil tindakan. Sebelum bertindak, kamu harus memberikan sedikit waktu untuk memikirkan apa yang seharusnya dilakukan untuk kepentingan terbaik bagi Nazarick. Jika kamu berpikir bahwa ada kesalahan dalam isi perintahmu, atau jika kalian bisa memberikan metode yang bahkan lebih baik, tugasmu adalah datang kepadaku, atau kepada yang membuat saran itu, dan melaporkan- Jadi pada akhirnya, Cocytus, kembali kepada topik sebelumnya, Aku menyebutkan bahwa kamu harus dihukum, ya kan?"
"Ya, Anda menginginkan aku membasmi kelompok lizardmen."
"Memang benar. Namun, sekarang ini kamu tak boleh menghabisi mereka, tapi untuk mengendalikannya. Oleh karena itu, aku akan mengubah hukumanmu. Kelompok lizardmen akan menjadi kendali tanggung jawabmu, dan mereka harus memberikan loyalitas terdalam dari hati mereka kepada Nazarick. Kamu tdak boleh menggunakan ketakutan untuk mengendalikannya, dan lizardmen harus bisa menjadi unit yang bisa dikendalikan bukan karena ketakutan."
Cocytus tak pernah memikul tanggung jawab seberat itu- Tidak, diantara seluruh guardian, mungkin hanya Demiurge yang memiliki pengalaman seperti itu.
Misi yang sulit ini Beban diri. Pemikiran ini sedikit berkelebat di pikiran Cocytus, tapi bagaimana mungkin dia bisa mengeluarkan kalimat sepengecut itu. Kalimat ini tidak boleh dikatakan meskipun jika itu adalah untuk Supreme Being yang sabar yang dia telah bersumpah untuk setia selamanya, atau kepada temannya yang telah mengulurkan tangna untuk membantu.
"Saya dengar dan laksanakan. Karena ada banyak hal yang harus diperhatikan, Saya akan sangat berterima kasih untuk bantuan dan nasehat dari siapapun."
"Tentu saja, masalah ini memerlukan berbagai macam informasi, jatah dan tenaga. Mengenai aspek ini, tanggung jawab akan diserahkan kepada Nazarick."
"Saya sangat berterima kasih sekali. Saya, Cocytus, bersumpah akan mengirimkan hasil yang baik dan takkan menodai kebaikan Ainz-sama."
Cocytus meneriakkan kalimat ini dari hatinya.
"Bagus, kalau begitu seluruh guardian ntuk selanjutnya diperintahkan untuk berangkat menyerang. Satu sisi akan bertindak sebagai umpan, dan yang lainnya akan bertanggung untuk menunjukkan kekuatan kita yang sebenarnya, untuk menunjukkan kepada lizardmen ini bahwa kekuatan sejati kita bukan hanya jumlah yang kecil. Tentu saja, Cocytus, jika kamu pikir ini akan mempengaruhi secara emntal untuk pengendalian setelah perang, Aku akan membatalkan perintahku."
Cocytus berpikir dengan hati-hati lalu membalas:
"Seharusnya tidak ada masalah."
"Begitukah. Kalau begitu, seluruh guardian, bersiaplah untuk berangkat."
Seluruh guardian yang hadir mengeluarkan suara mengiyakan dan memahami berbarengan.
"Albedo, aku juga ingin keluar. Tolong persiapkan pasukan."
"Sesuati perintah anda. Setelah berpikir sejenak, ada juga musuh yang memiliki preferensi dalam spionase. Apakah perlu untuk membuat mereka salah memperhitungkan tujuan kita yang sebenarnya?"
"Memang harus begitu. Namun, jangan lupa bahwa kita juga memiliki tujuan untuk mendemonstrasikan."
"Kalau begitu, kita bisa mengirimkan Penjaga Veteran Nazarick untuk bertindak sebagai pasukan utama, jadi komposisi pasukan yang muncul akan lebih kuat."
Cocytus secara pribadi setuju dengan respon Albedo.
Ada undead yang berjenis penjaga dikenal dengan Veteran Guard.
Veteran Guard di Nazarick hanya ada diantara para penjaga dari Great Tomb of Nazarick. Bisa dikatakan bahwa Veteran Guard adalah undead kelas tinggi. Mereka memiliki item dengan berbagai macam efek magic, dan dilengkapi dengan armor dan perisai magic, dan terlebih lagi sangat ahli dalam bertarung dengan kemampuan spesial. Mereka adalah penjaga undead yang istimewa.
"Tidak ada masalah dengna itu. Berapa banyak yang kamu perlukan?"
"Tiga ribu."
"Itu cukup sedikit. Dengan jumlah seperti itu, akan sulit untuk mencapai efek yang menggemparkan bumi. Kita ingin meraih tujuan kemenangan yang luar biasa kali ini, menyebabkan mereka yang menganggap remeh Nazarick merasakan terror yang sebenarnya. Jika jumlahnya kurang dari jumlah yang terdahulu, maka tidak ada artinya untuk itu. Aku harap kita bisa menggandakan jumlahnya. Unit lain apa yang bisa kita gunakan?"
"Kalau begitu, kita bisa menggerakkan Elder Guard dan Master Guard Nazarick, bagaimana menurut anda? Dengan ini, jumlahnya mencapai enam ribu."
Tidak heran dia adalah pengawas dari Guardian. Respon Albedo secair air. Untuk itu, Ainz memberikan jawaban ringkas.
"Baiklah! Kalau begitu, apakah ada masalah jika mengaktifkan Gargantua?"
"Tidak ada, Ainz-sama. Kita sudah mengoperasikan Gargantua."
"kalau begitu, Shalltear, gunakan 'Transfer' untuk mengirim seluruh pasukan kesana."
"Tetapi jika hanya diriku, maka kekuatan magic diriku sendiri sudah cukup."
"Biarkan Pestunia membantu. Buat dia mentransferkan kekuatan magicnya kepadamu. Jika masih tidak cukup, cari Lupusregina untuk membantu."
"Mengerti."
"Selanjutnya, buat jaringan alarm Nigredo dan Pandora Actor terkirim ke pihak kita disini. Meskipun ini juga akan membuat alarm Sebas sedikit lemah.. Kita hanya bisa menguatkan monitoring kita secara fisik. Baiklah! Kalau begitu, semuanya segera bergerak! Besok kita akan buat lizardmen merasakan kekuatan sebenarnya Great Tomb of Nazarick."
Update min :p
BalasHapusItu victim ngomongnya kan bahasa inggris dibalik min, ada yang salah artinya, sekian koreksi dari ane
BalasHapus"ssa latem ynihs ym etiB", bite my shiny metal ass hahaha
BalasHapusmungkin itu candaan authornya kali gan :v
BalasHapusBaca chapter ini rasanya kaya lu ama kaka/abang lu pas pulang ambil raport
BalasHapusAsli cok:)
HapusPadahal cocyutus solo aja bisa itu ratakan lizardman,
BalasHapussankyu overlord vol.4 bab 4 bag. 1
BalasHapusKulit "domba" dua kaki ya mas demi?
BalasHapusNtap
BalasHapusJadi dombanya dari orang² dari Theocracy? Wkwk
BalasHapusKekuatan sebenarnya great tomb of nazarick? Mksd kmu kekuatan 5℅ dari great tomb of nazarick? Wkwkwk
BalasHapus