Army of Death - Pasukan Kematian
Part 3
Pasukan dari Great Tomb of Nazarick secara kasar dibagi menjadi dua dan dikirimkan ke wetland (tanah basah).
Dari sudut pandang lizardmen, zombie-zombie berada di kiri sementara skeleton (kerangka) berada di sebelah kanan. Skeleton Archer (kerangka pemanah) dan Skeleton Rider (kerangka penunggang) diposisikan di belakang para skeleton.
Undead Beast (Binatang buas undead) ditempatkan di belakang sebagai pasukan inti.
pasukan lizardmen memiliki pasukan yang lebih kecil dan dibagi ke dalam dua kelompok pula. Menghadapi zombie-zombie adalah lizardmen wanita dan hunter, sementara warrior dan lizardmen pria dipasang melawan skeleton. Para Druid ditempatkan di dalam desa dilindungi oleh dinding-dinding.
lizardmen membentuk pasukan di luar desa karena tidak ada yang bisa diperoleh dari pertempuran bertahan. Mereka tidak memiliki pasukan bala bantuan yang akan datang dan dinding-dindingnya juga tidak terlalu kokoh. Di lain pihak, pasukan undead tidak memerlukan perbekalan atau istirahat.
Dengan posisi yang tidak menguntungkan seperti itu, pertempuran pengepungan dengan bertahan adalah hal yang bodoh.
Tapi setelah kedua sisi membentuk formasi, perbedaan dalam jumlah jelas sekali kelihatannya.
Satu orang lizardmen harus melawan tiga, sepuluh melawan tiga puluh, rasio yang tersisa tetap sama. Tapi perbedaannya akan terlihat mencolok ketika seribu melawan tiga ribu. Dengan hanya membuat barisan tiga ribu undead saja sudah sangat mengintimidasi.
Namun begitu, lizardmen tidak menunjukkan ketakutan apapun. Dengan leluhur mereka yang telah turun ke samping mereka, jumlah bukanlah sebuah masalah.
Kemudian, pasukan undead mulai bergerak perlahan. Yang pertama bergerak adalah para zombie dan para skeleton. Skeleton Archer dan Rider tetap di tempat. Oleh karena itu mereka mungkin digunakan sebagai tenaga cadangan.
Pasukan lizardmen mulai melakukan gerakan berbaris mereka pula.
"Waaarrrgghhhhhh!"
Teriakan yang membuat tuli menyelimuti seluruh wetland, diikuti dengan percikan-percikan air. Lumpur terbang kemana-mana dan air memercik.
Kedua pasukan melanjutkan gerakan maju mereka dan akan segera terjadi benturan yang dahsyat. Sekarang ini, sesuatu terjadi pada pasukan Nazarick.
Meskipun zombie-zombie dan skeleton bergerak maju dengan timing yang sama, laju gerakan mereka menjadi berbeda. Ini karena zombie sangat lambat dan kaku sementara skeleton sangat lincah dan cepat. Yang paling penting, mereka berada di wetland yang mana sangat berpengaruh terhadap gerakan.
Gerakan dari zombie yang kaku terhalang oleh lumpur, membuat mereka pelan. Tapi skeleton yang ringan tidak seberapa terkena efeknya.
Oleh sebab itu, yang pertama melakukan benturan adalah skeleton dan lizardmen warrior.
Lizardmen tidak memiliki formasi apapun, hanya menyerang maju untuk menghadapi musuh, tanpa ada tipuan apapun.
Yang memimpin mereka adalah lima kapten warrior dari masing-masing suku. Sebagai komandan di baris depan bisa dipertimbangkan sebagai hal yang bodoh dalam sudut pandang tertentu. Tapi mereka adalah petarung peringkat tertinggi, jadi moral dari lizardmen akan hancur jika mereka tidak memimpin di depan. Berkat kerja keras mereka, seluruh lizardmen sangat termotivasi.
Tepat di belakang mereka adalah 89 warrior heavy armor (armor berat) dari Razor Tail. Mengenakan armor kulit dan perisai, kelompok ini memiliki pertahanan tertinggi diantara seluruh suku.
Dengan perisai mereka yang diangkat, mereka membentuk sebuah dinding yang merangsek ke arah pasukan skeleton.
Benturan yang sangat intens - baris depan warriors dan para warrior saling bertabrakan.
Dalam sekejap, tulang belulang dalam jumlah yang tak bisa dihitung melayang kemana-mana saat unit lizardmen menabrak dan membua lubang pada formasi skeleton.
Teriakan marah diikuti dengan suara retakan tulang belulang. Mereka terkadang adalah erangan luka, tapi suara retakan tulang sangat jelas sekali dan jauh lebih banyak terdengar.
Lizardmen memperoleh keunggulan yang mengejutkan dalam bentrokan pertama.
Jika itu adalah pasukan manusia, hasilnya akan sangat berbeda.
Karena skeleton terbuat dari tulang belulang, senjata penusuk tidaklah efektif dan mereka memiliki daya tahan terhadap serangan tebasan pula. Oleh sebab itu, bagi pasukan manusia dengan pedang sebagai senjata utama mereka, akan sangat sulit untuk memberikan damage yang efektif terhadap skeleton-skeleton tersebut.
Karena senjata tumpul mereka adalah mace dan warhammer, lizardmen benar-benar memperoleh posisi yang menguntungkan. Senjata tumpul adalah kutukan bagi para skeleton.
Ketika lizardmen mengayunkan senjata di tangan mereka, tulang belulang dari para skeleton sangat mudah tercerai berai. Meskipun jika mereka selamat dalam satu serangan, mereka akan hancur pada serangan berikutnya. Di lain pihak, kapanpun skeleton menyerang dengan pedang mereka yang berkarat, dipentalkan oleh kulit bersisik yang keras dari lizardmen. Beberapa dari lizardmen itu terluka, tapi tidak ada yang menderita serangan fatal.
Bentrokan yang pertama.
Tulang yang hancur dari lima ratus skeleton mengotori wetland begitu saja.
---
Gambar yang terpantul di cermin membuat Cocytus menjadi kaku.
Itu hanya bentrokan awal, tapi kekuatan tempur dari lizardmen jauh diluar bayangannya. Cocytus adalah warrior yang mumpuni dan bisa menilai seberapa bagus musuhnya dalam tingkat tertentu. Skeleton berada di belakang lizardmen dalam hal pertarungan single. Tapi mereka seharusnya bisa menebusnya dengan jumlah mereka.
Tapi berakhir dengan hasil seperti itu, ada apa? Itu membuat Cocytus curiga bahwa lizardmen diperkuat oleh kekuatan yang tidak diketahui.
Yang bisa mengalahkan lizardmen dalam bertempur mungkin adalah skeleton archer dan rider.
Saat Cocytus mengawasi situasinya, para skeleton dihancurkan. Kegunaan dari skeleton dan zombie berkurang hanya untuk membuat musuh lelah.
Untuk masalah itu, kekuatan yang efektif yang tersisa 300 undead beast, 150 skeleton archer dan 550 skeleton rider. Mereka akhirnya kalah jumlah.
Cocytus mulai menghitung di hatinya.
Undead memang kuat dalam bertempur terutama dalam pertempuran yang diperpanjang. Undead tidak merasakan apapun, dan tidak akan merasakan ketakutan ataupun luka. Mereka tidak perlu istirahat atau tidur.
Keunggulan dari karakteristik ini membuktikan bahwa tidak perlu penjelasan lagi.
Sebagai contoh, kebanyakan makhluk-makhluk akan jatuh dari pukulan yang kuat dari mace di kepalanya. Meskipun mereka tidak tewas, mereka akan berdarah sebanyak-banyaknya dan merasakan luka. Yang terkena pukulan akan kehilangan semangat untuk bertarung. Beberapa orang warrior dilatih untuk menahan luka dan mungkin dapat berdiri di kaki mereka, tapi kebanyakan orang akan kehilangan semangat untuk bertarung.
Itu adalah hal yang wajar bagi makhluk hidup.
Tapi bagaimana dengan undead?
Hancurkan kepalanya? Dia akan tetap menyerang.
Hancurkan lengannya? Dia akan menusukmu dengan pangkalnya.
Habisi kakinya? Dia akan merangkak kepadamu.
Benar sekali, selama energi negatif mereka tetap ada, undead akan terus bertarung. Selama kondisi kematian mereka tidak ketemu - yang mana terpotong kepalanya baagi sebagian besar undead - dia tidak akan kehilangan semangat bertempur seperti manusia. Itu artinya bahwa undead dalam sudut pandang tertentu, adalah prajurit yang sempurna.
Dalam istilah kekuatan individu, lizardmen jelas sekali terlihat unggul, Tapi itu bisa berubah.
Cocytus menaikkan hasil penilaian lizardmen satu level dan mengakuti bahwa mereka bukan musuh yang bisa dikalahkan dengan mudah. Apa yang diperlukan sekarang adalah membalik ini menjadi pertempuran daya tahan.
"Bagaimana jika mundur sekarang dan mengamati situasinya?"
"Aku percaya ini adalah gerakan yang bijak, tuanku."
"Mengirimkan skeleton archer dan rider keluar mungkin adalah pilihan yang lebih baik, tuan."
"Tidak, aku berpikir kita harus terus menekan dengan serangan dan menyedot habis stamina mereka."
"Bagaimana bisa menunggu mereka lelah bisa membantu? Jika kita tidak bisa menghancurkan markas mereka, merekan akan bisa istirahat dan kembali segar ya kan?"
"Memang benar. Musuh kita telah memperkuat pertahanan mereka dengan dinding yang rapuh. Bagaimana kalau menyasar desa itu dan membuat mereka berbelok?"
Setelah mendengarkan respon dari bawahannya, Cocytus mengambil gulungan 'Message'. Dia menatap Entoma dari sudut matanya dan mengamati ekspresinya.
Entoma kelihatan tidak tertarik saat dia melihat ke arah cermin. dia meletakkan biskuit hijau yang dia ambil dari entah dimana ke arah mulutnya. Dalam sekejap, suara renyah bisa terdengar. Sikapnya terlihat terlihat menunjukkan bahwa dia tidak terlibat. Itu mungkin mengapa ekspresi wajahnya datar.
- Salah, wajah tanpa ekspresi itu hanyalah dekorasi.
Cocytus teringat identitasnya yang sebenarnya dan menyadari betapa bodohnya dia ketika dia mencoba untuk membaca ekspresinya.
Dia adalah Pemakan yang terkenal. Bahkan teman Cocytus, salah satu dari 'Evil Five', Kyouhukou (Lord of Terror) berkata tanpa ragu bahwa 'dia adalah yang paling menakutkan'. Itulah identitas sebenarnya dari Entoma.
Cocytus menyerah mencoba membaca pikiran Entoma melalui wajahnya dan menggunakan gulungan untuk memberi perintah kepada komandan.
----
"Apakah mereka meremehkan kita?"
Zenberu bergumam. Dia tidak bersuara keras, tapi sudah cukup terdengar oleh orang-orang yang sedang mengamati musuh dari atas dinding lumpur.
"Pemanah dan Penunggang mereka masih disimpan untuk cadangan, Aku rasa mereka memang meremehkan kita..."
"Benar sekali, aku kira musuh akan menyerbu kita dalam sekali gebrakan..."
"Melawan zombie, lancar."
Hanya ada 45 hunter yang melawan zombie. Menggunakan taktik pukul dan lari dengan melemparkan bebatuan ke arah mereka, hunter-hunter yang memancing para zombie pelan-pelan menjauh dari para skeleton. lizardmen wanita bergerak pelan ke sayap dari skeleton.
"Bukankah gerakan mereka agak aneh?"
"...Memang benar."
Daripada terpancing, para zombie benar-benar terfokus pada para hunter. Apakah komandan setuju denan ini? Tidak, tidak mungkin komandan apapun akan menyetujui ini, tapi pada kenyataannya, begitulah para zombie itu bergerak. Lalu, apa tujuan dari musuh? Semua yang hadir bingung dengan ini.
"Aku tidak mengerti mengapa mereka bergerak seperti ini."
"Ya, aku setuju dengan Shasuryu."
Tak perduli bagaimana mereka memikirkannya, kelihatannya tidak ada lagi tujuan dari tindakan para zombie.
Zaryusu memikirkan dalam beberapa saat dan membagikan pikirannya kepada yang lain.
"Mungkin tidak ada komandannya?"
"Tidak ada komandan...? Ah, maksudmu undead hanya mengikuti instruksi yang paling pertama yang mereka terima?"
"Ya, benar."
Diantara undead tersebut, tingkat terendah yang terdiri dari para skeleton dan zombie kurang dalam hal kecerdasan, jadi memberikan perintah dalam waktu yang lama adalah cara yang paling efisien untuk menggunakan mereka. Tapi musuh kali ini merasa seakan satu-satunya perintah yang mereka terima adalah menghabisi lizardmen apapun di dekat mereka. Begitulah maksud Zaryusu.
"Berarti bisa dikatakan bahwa musuh kita berpikir mereka bisa menang melawan kita hanya dengan mengandalkan jumlah... Tidak, jangan-jangan pertempuran kali ini hanyalah percobaan untuk melihat seberapa baik undead bertarung tanpa seorang komandan?"
"Mungkin juga begitu."
"Sialan! Lelucon macam apa ini?"
Yang terbakar amarah bukanlah Zenberu, namun Shasuryu. Bahkan Shasuryu tidak bisa menerimanya lagi, lizardmen mempertaruhkan nyawa mereka dalam peperangan ini.
"Tenang Shasuryu, mungkin tidak sesederhana itu."
"Ah, maafkan aku... memiliki posisi yang menguntungkan adalah hal yang bagus."
"Kamu benar kakak, kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mengikis jumlah musuh."
Kelelahan akibat bertempur sangat berat, tekanan mental sangat besar akibat pertempuran yang kacau. Tanpa tahu apakah musuh akan datang dari depan, belakang, kiri atau kanan, hanya mengayunkan senjatamu di bawah kondisi seperti itu berkali-kali hanya akan menyebabkanmu lebih lelah daripada biasanya.
Tapi undead tidak akan menglami kekalahan dan akan bertarung tanpa istirahat.
Perbedaan antara makhluk hidup dan undead akan menjadi sangat kentara seiring berjalannya waktu.
Waktu adalah musuh bagi lizardmen.
"Cih, aku ingin menuju lapangan juga."
"Bertahanlah, Zenberu."
Jika Zenberu yang mahir bergabung dengan keributan, mereka bisa meratakan para skeleton dalam waktu singkat. Tapi itu artinya membuka kartu as sendiri. Zaryusu dan lima orang lainnya adalah kartu as. Mereka harus menunjukkan diri jika situasinya memanggil untuk itu, tapi sebelum musuh yang terkuat muncul, mereka tidak akan menunjukkan diri.
"Tetapi bukankah ini berarti seperti yang kita duga jika musuh tidak maju?" Zaryusu mengatakannya kepada yang lain. Mereka setuju dengannya, dan Zaryusu bertanya kepada Crusch yang berada di sampingnya: "Bagaimana dengan bagianmu?"
"..Ya, ritualnya berjalan seperti rencana."
Crusch menjawat saat dia melihat ke dalam desa di belakangnya. Sekelompok druid sedang melakukan ritual di dalam desa yang bisa menjadi kartu as lain bagi lizardmen. Biasanya memakan waktu yang panjang, tapi dengan seluruh druid dari lima suku yang bergabung disini, progressnya lebih cepat dan bisa digunakan dalam pertempuran ini.
"...Kersama, benar-benar menakjukan."
"Yeah...itu benar, kita memang berbagi beberapa informasi setelah perang itu... tapi ada banyak hal lain yang ingin aku lakukan setelah perang sekarang ini."
Kepala suku lain sangat setuju sekali dengan pandangan Zaryusu. Mereka berbagi pengetahuan karena peperangan ini, dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri pentingnya berkembang bersama-sama sebagai sebuah komunitas. Ada aliansi di masa lalu, tapi ketiga kepala suku yang tidak bertukar pandangan di masa lalu, sekarang menjadi lebih bebas.
Zaryusu tersenyum saat dia melihat kelimanya.
"Apanya yang lucu?"
"Tidak apa, hanya saja meskipun berada dalam situasi seperti ini, aku masih merasa bersyukur."
Crusch langsung mengerti apa yang dipikirkan Zaryusu
"..Aku juga, Zaryusu."
Melihat Crusch yang tersenyum cerah, Zaryusu memicingkan mata seakan dia sedang melihat sesuatu yang terang. Kedua mata mereka dipenuhi kekaguman dan cinta satu sama lain.
Mereka tidak saling menyentuh secara fisik. Itu memang jelas. Lagipula, ada lizardmen yang sedang bertaruh nyawa saat ini di bawah sana. Mereka tidak bisa melakukan seska hati meskipun tahu hal itu. Tapi ekor mereka seperti makhluk yang berdiri sendiri, menggeliat kesana kemari dan kadang saling mengikat.
"Muu.."
"Sebagai kakak, bagaimana rasanya?"
"Mereka sedang berada di dunia mereka sendiri."
"Betapa asyiknya."
"Kesimpulannya... Memang enak menjadi anak muda. Masa dean mereka cerah."
Keempat lizardmen yang lebih tua mengangguk bersamaan saat mereka melihat junior manis mereka.
Tidak mungkin Zaryusu dan Crusch melewatkan itu. Meskipun ekor mereka saling tidak bisa bohong, mereka masih memasang wajah datar.
"Kakak, musuh sedang bergerak."
Shasuryu dan lainnya tersenyum masam saat Zaryusu merubah pandangannya secara tiba-tiba. Mereka melihat ke arah formasi musuh dan melihat skeleton rider mengapit pertempuran di depan mereka sebelum maju.
"Hey ey, apakah mereka akan merangsek ke arah kita?"
"Dengan skeleton rider? Apakah mereka berencana untuk menurunkan moral kami dengan menyerang kita disini?"
"Tidak, mereka mungkin akan mengapit bagian belakang para warrior dan lizardmen pria untuk mengepung mereka."
Tidak baik.
Semuanya berkesimpulan sama bahwa gerakan dari skeleton rider adalah sebuah ancaman.
Jika skeleton rider diturunkan saat pertama kali pertempuran, lizardmen bisa menghancurkannya dahulu. Sekarang ini, warrior dan lizardmen pria sedang dalam pertempuran yang semrawut, hunter sedang memancing para zombie dan lizardmen wanita sedang melempari mereka dengan batu dari samping-samping skeleteon tersebut, tidak ada lagi pasukan untuk menghentikan skeleton rider.
"Kurasa kita harus bertindak."
Menerima penawaran dari kepala suku Small Fang, Shasuryu mengangguk setuju.
"Masalahnya adalah siapa yang harus kita kirim... Mari kita tunjukkan kekuatan kita."
---
Skeleton rider.
Skeleton dengan tombak dan mengendarai skeletal horse (kuda tulang belulang). Tak ada yang spesial kecuali mobilitas mereka yang kuat, yang mana merupakan pengecualian pada wetland ini. Dengan tubuh mereka yang terbuat dari kerangka, kaki mereka hanya sedikit tenggelam ke dalam lumpur, membuat mereka bisa berjalan di atas permukaan dengan kecepatan kuda.
Seratus skeleton rider mengambil jalan memutar ke belakang pasukan lizardmen untuk serangan kepungan.
Mereka bisa melihat tiga orang lizardmen yang berlari ke arah mereka dari arah kiri rute mereka maju - yang mana adalah arah dari desa - tapi skeleton rider mengabaikan mereka. Tanpa perintah apapun, mereka akan mengabaikan apapun jika mereka tidak diserang. Monster yang tak memiliki kecerdasar seperti itulah undead tersebut.
Mereka hampir tiba di belakang pasukan lizardmen ketika skeleton rider yang memimpin serangan tiba-tiba terjatuh. Skeleton rider terbang tinggi ke udara sebelum jatuh dengan keras ke tanah basah.
Seorang manusia akan bingung dan takkan mampu bertindak langsung. Tapi skeleton rider undead yang tidak memiliki kecerdasan bergerak langsung untuk melakukan apa yang diperintahkan.
Skeleton Rider tersebut langsung berdiri, tapi sedikit terhuyung karena damage yang dia terima.
Skeleton itu tertabrak oleh skeleton rider yang lain, dan tulang belulang mereka berserakan ke seluruh wetland.
Pemandangan seperti itu terjadi berulang kali di beberapa tempat.
Alasan mengapa ini terjadi di wetland? Jawabannya sederhana yaitu - jebakan.
Kotak terbuka dikubur ke dalam tanah dan kuda-kuda itu akan roboh jika mereka terkan jebakannya.
Skeleton rider jatuh satu persatu. Jika mereka manusia, mereka akan mengurangi kecepatannya. Tapi skeleton rider tidak seperti itu. Mereka tidak cukup memiliki kecerdasan untuk menghindari sebuah lubang yang telah ada disana, tapi tetap saja terjatuh ke dalam jebakan yang tersembunyi. Mereka tidak menerima perintah apapun untuk melakukannya dan tidak memiliki kecerdasarn untuk membuat keputusan seperti itu.
Pemandangan mereka yang berlari kencang ke dalam jebakan seperti bunuh diri massal.
Jebakan mungkin sangat efektif, tapi mereka hanya bisa mengulur waktu. Beberapa damage yang diterima oleh skeleton rider, tapi tidak cukup untuk menghancurkan mereka. Skeleton Rider yang terjatuh berdiri dengan tubuh ditutupi oleh lumpur.
Saat ini, sebuah suara siulan terdengar dan kepala skeleton rider melayang begitu saja.
Skeleton rider melihat ini sebagai tindakan memusuhi dan melihat di sekitar mereka.
Kepala skeleton rider lainnya hancur seperti gelas yang pecah.
Skeleton rider menemukan tiga orang lizardmen dengan jarak sekitar 80 meter dari mereka. Mereka juga bisa melihat mereka menggunakan ketapel, menembakkan batu untuk mengarahkan ke arah kepala skeleton rider.
Skeleton rider mulai bergerak.
Di waktu yang sama, pertempura dengan para skeleton telah berubah.
Dengan suara seperti benang busur yang dilepaskan, Anak panah menghujani medan pertempuran.
150 skeleton archer menembakkan anak panah kepada skeleton dan lizardmen terus menerus. Bukan hanya satu tembakan, tapi dua, tiga...
Ini adalah serangan yang tak terduga untuk lizardmen.
Beberapa lizardmen terkena anak panah dan roboh. Mereka tidak bisa bertahan dari serangan anak panah sementara mereka bertarung melawan skeleton.
Skeleton juga terkena, tapi tidak ada damage pada mereka.
Menempatkan skeleton-skeleton yang tahan terhadap serangan tusukan di depan dan skeleton archer yang menembakkan anak panahnya di belakang adalah kombinasi yang hebat. Dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengalahkan 2200 skeleton, taktik ini cukup untuk menghabisi lizardmen.
Tapi masalahnya adalah taktik ini terlambat dilaksanakan. Jika ini digunakan pada awal mula, lizardmen pasti akan berada dalam keadaan yang menyedihkan. Skeleton-skeleton akan unggul dari mereka dengan jumlah dan mendapatkan kemenangan yang pasti. Tapi ini sudah terlambat.
Mengabaikan skeleton-skeleton yang berkurang, lizardmen merangsek ke arah skeleton archer.
Anak panah dari 150 skeleton archer jatuh seperti hujam, merobohkan beberapa lizardmen ke lumpur, tapi itu hanya jumlah yang kecil.
Dengan kulit yang tebal dan sisik yang keras dari lizardmen, pertahanan mereka setara dengan manusia yang menggunakan armor kulit. Meskipun anak panah menusuk kulit mereka, otot mereka yang kuat mungkin bisa mencegah luka yang fatal.
Alasan lain dari korban yang minim adalah tembakan anak panah yang lemah. Mereka tidak memiliki kekuatan cukup untuk membunuh lizardmen.
Lizardmen berteriak tanpa ketakutan saat mereka menyerang. Di depan hujan anak panah, lizardmen menyilangkan lengan untuk melindungi kepala mereka, dengan berani maju ke depan meskipun tubuh mereka tertusuk.
Pada gelombang serangan anak panah yang ketiga --
Ini adalah batas dari seberapa cepat skeleton archer bisa menembak. Jika mereka memiliki kecerdasan, mereka mungkin akan mundur. Jika mereka bergerak mundur dan berkumpul kembali dengan pasukan undead yang selamat, mereka bisa dimanfaatkan dengan cara yang lebih bagus.
Tetapi skeleton tidak memiliki kapasitas mental untuk menyimpan instruksi serumit itu. Mereka tidak menerima perintah lain apapun, jadi mereka hanya menjalankan misi asli mereka - Meskipun lizardmen mendekat, mereka hanya bisa menembakkan anak panah kepadanya.
Dengan sebuah teriakan, skeleton archer diserbu oleh lizardmen, sama seperti ketika mereka melakukannya kepada skeleton. Di dalam jarak ini, pemanah kehilangan keunggulan mereka dan hanya bisa diserang satu sisi. Saat mereka berjatuhan satu demi satu, hampir seluruh skeleton roboh ke wetland, dan hanya pasukan zombie yang tersisa.
Akhirnya, musuh baru dilepaskan.
Undead Beast.
Undead yang dibuat dari serigala, ular, cobra dan segala macam binatan. Seekor monster yang merupakan gabungan dari kegigihan zombie dan kelincahan binatang.
Undead beast bergerak ke arah lizardmen. Yang cepat bergerak cepat, yang lambat bergerak lambat, sebuah serangan tanpa formasi sama sekali.
Serangan yagn datang dari bawah memang sulit untuk dihindari. Undead beast akan mengigit kaki musuh. Setelah membuat musuh tidak bisa bergerak, mereka akan memberikan pukulan terakhir, sebuah gaya yang mirip dengan binatang liar.
Bagi lizardmen yang semakin lama semakin lelah, serangan ini sulit ditangkis. Beberapa lizardmen yang gerakannya semakin redup mendapatkan leher mereka sudah dikoyak oleh undead beast. Meskipun mereka percaya dengan spirit leluhur mereka yang sedang bersamanya akhirnya terlihat panik ketika mereka melihat teman-temannya berjatuhan.
Ketua Warrior yang bertarung di depan, tapi perlahan-lahan terdorong ke belakang. Saat mereka berpikir bahwa ini hanya masalah waktu sebelum garis pertempuran mereka dihancurkan, wetland tiba-tiba membengkak.
Yang muncul adalah gundukan tanah berbentuk kerucut dengan tinggi sekitar 160 cm, tanpa kepala atau anggota badan.
Dua buah gundukan itu mulai bergerak.
Gerakannya lancar menyeberangi wetland meskipun tidak memiliki anggota badan, lurus menuju undead beast. Setelah dekat, cambuk yang lebih panjang dari tingginya muncul dari tempat yang seharusnya menjadi bahu.
Itu adalah salah satu kartu as lizardmen, peri wetland yang dipanggil melalui usaha gabungan dari seluruh druid lizardmen.
Peri-peri wetland tersebut menyerang ke tengah undead beast, menghempaskan cambuknya seperti tentakel untuk mencengkeram musuh. Undead beast menyerangnya dengan ganas menggunakan cakar dan taring.
Itu adalah pertempuran antara makhluk tanpa ketakutan. Tapi peri-peri wetland memiliki keunggulan karena kekuatan tempur mereka yang lebih unggul.
Priest mereka bisa mengungguli undead. Fakta ini memunculkan keberanian dari lizardmen dan mereka memperbaharui serangannya.
Pertempuran sengit pasti terjadi.
Tidak seperti pertarungan dengan skeleton, lizardmen juga menderita korban. Tapi skala kemenangan menjadi condong kepada lizardmen yang memiliki keunggulan murni karena jumlah.
---
Dia akan kalah.
Cocytus memahami kenyataan ini.
Pasukannya kekurangan undead yang memiliki kecerdasan. Itulah alasan dari kekalahannya, dan adalah sesuatu yang harus dia khawatirkan dari awal, tapi Cocytus tidak membayangkan pasukannya selemah ini.
Cocytus menyesali pemikirannya yang dangkal. Ada cara untuk merubah gelombang yang berada pada situasi seperti ini, tapi ini bukan metode yang baik karena langkah tersebut sama dengan mengakui kekalahannya.
Di lain pihak, bagaimana dia bisa melaporkan kegagalan ini kepada tuannya? Cocytus mengambil gulungan 'Message. Siapa yang dia hubungi pada saat yang sangat krusial seperti ini --
"...Apakah ini adalah Demiurge?"
[Ya temanku. Tak kusangka kamu akan menghubungiku, apakah ada sesuatu yang terjadi?]
Suara tenang terdengar di otak Cocytus. Kecerdasan Demiurge adalah yang paling tinggi di Nazarick, dia mungkin bisa memikirkan sebuah solusi.
Di lain pihak, Demiurge adalah salah satu rival Cocytus, jadi Cocytus tidak terlalu senang meminta pertolongannya. Tapi menghindari kekalahan adalah yang paling utama, bagaimana bisa pasukan dari Great Tomb of Nazarick menjadi gagal? Untuk menghindari kekalahan dalam pertempuran, Cocytus membuang harga dirinya dan merendahkan kepalanya untuk meminta bantuan.
"Sebenarnya-"
Setelah menggunakan gulungan untuk menjelaskan situasi saat ini, Demiurge yang mendengarkan tanpa berkata apapun memberikan helaan nafas yang bermasalah.
[Dan apa yang kamu butuhkan dariku?]
"Aku ingin meminjam kebijaksanaanmu, pertempuran akan kalah jika terus seperti ini. Aku bisa menerima jika itu adalah pertarungan pribadiku, tapi aku tidak ingin Nazarick dan Supreme Being menjadi malu karena ini."
[Apakah Ainz-sama benar-benar ingin menang?]
"Apa maksudmu dengan ini?"
[Yang aku bilang adalah mengapa Ainz-sama membentuk pasukan yang terdiri dari bawahan serendah itu.]
Cocytus juga ragu tentang ini. Dia tidak bisa memahami mengapa mereka harus membentuk sebuah pasukan dari bawahan yang terendah di Great Tomb of Nazarick.
"...Ainz-sama pasti memiliki alasannya, tapi apa tujuannya?"
[..Aku bisa memikirkan beberapa kemungkinan.]
Seperti yang diduga dari Demiurge - Cocytus tidak menyatakan ini keras-keras dan menyimpan rasa hormat di hatinya.
[Biar kutanya sesuatu padamu...Cocytus. Kamu telah berada di tempat ini sudah berapa hari hingga sekarang, bukankah kamu seharusnya telah mengumpulkan informasi tentang lizardmen sebelum menyerang?]
Demiurge memang benar. Tapi-
"Tapi Ainz-sama menyuruhku untuk mengalahkan mereka dengan pasukan yang diberikan, dan untuk melakukannya dalam konfrontasi langsung."
[Itu mungkin benar, tapi aku ingin kamu memikirkan ini dengan hati-hati, Cocytus. Hal yang terpenting seharusnya adalah hasil macam apa yang ingin kamu persembahkan kepada Ainz-sama, ya kan? Jika tujuannya adalah kehancuran desa, kamu harus mempertimbangkan cara terbaik untuk melakukan ini, benar khan?]
Cocytus tidak bisa menjawab, Demiurge tepat mengenai sasaran.
[Ainz-sama pasti telah mempertimbangkan semua ini ketika dia memberikan bawahan-bawahan itu kepadamu.]
"...Maksudmu Ainz-sama sengaja memberiku pasukan sehingga aku tidak bisa memenangkan pertempuran?"
[Kemungkinan itu sangat tinggi. Jika kamu telah mengumpulkan informasi sebelumnya, mungkin bisa menyadari bahwa kekuatan yang ada di tanganmu tidak cukup untuk mengambil alih desa. Jika begitu, kamu seharusnya melaporkan kepada Ainz-sama bahwa 'pasukan yang sekarang tidak cukup untuk menyelesaikan misi, saya akan membutuhkan bala bantuan tambahan'. Itulah seharusnya tujuan dari Ainz-sama.]
Itu artinya Cocytus harus memahami tujuan sebenarnya yang sang tuang. Dia seharusnya tidak hanya mengikuti perintah begitu saja dan harus membuat beberapa perubahan ketika menjalankan. Itulah yang ingin coba Demiurge sampaikan.
[Ini adalah cara dari Ainz-sama untuk merubah cara berpikir kita. Tapi Ainz-sama kelihatannya juga memiliki tujuan lain...]
"Apa itu?"
Cocytus bertanya kepada Demiurge dalam keadaan panik. Dia sudah membuat satu kesalahan, dia tidak ingin mengambil resiko melakukan kesalahan lain.
[Ainz-sama mengirimkan pesan ke desa, tapi tidak ingin menyebut nama Nazarick. Dia juga melarangmu memasuki medan. Itu artinya-]
Cocytus menelan ludah dan menunggu Demiurge meneruskannya. Tapi Demiurge tidak melanjutkan.
[Urg! Cocytus, maafkan aku, aku memiliki masalah darurat yang harus kubereskan. Maaf tapi aku harus pergi, semoga kamu memperoleh kemenangan.]
Demiurge memutuskan komunikasi tiba-tiba dan 'Message' pun berakhir.
Cocytus bisa menerka apa yang membuat Demiurge yang tenang dan dapat menguasai diri menjadi bingung. Dia menolehkan matanya kepada seseorang di ruangan itu. Dia melihat Entoma dengan santai merobek talisman yang rusak dari dahinya.
Bagi seorang Talismancer untuk menggunakan talisman artinya-
Semuanya sudah terlamat.
Sudah waktunya mengirimkan undead yang ditahan hingga saat terakhir. Kartu as. Tapi apakah ini adalah tujuan dari tuannya?
Ini mungkin adalah pertama kalinya Cocytus yang memikirkan tujuan dibalik perintah tuannya. Tapi dia hanya bisa mendapatkan satu kesimpulan.
Cocytus mengaktifkan mantra 'Message'.
"Komandan Lich, aku memerintahkanmu untuk menyerang. Tunjukkan kepada lizardmen kekuatan yang sebenarnya."
---
Sebuah jubah yang tua dan mewah menutupi tubuh yang hanya tersisa kulit dan tulang. Salah satu tangannya menggenggam tongkat yang memilin. Wajahnya yang membusuk dan hanya tinggal kulit yang menutupi tengkorak dengan mata jahat yang penuh kecerdasan pada lubangnya. Energi negatif yang terpancarkan menutupi seluruh tubuhnya seperti kabur tipis.
Magic Caster Undead - seorang Lich.
Undead tersebut mematuhi perintah Cocytus dan melihat ke arah wet land. Dia lalu memberikan perintah kepada Blood Meat Hulk yang ada di belakangnya. Mereka adalah undead dengan otot merah yang segar dan lemak, diciptakan oleh Supreme Being sama sepertinya.
"Bunuh ketiga lizardmen itu."
Kedua Blood Meat Hulk mematuhi perintah dan berjalan menuju ketiga lizardmen yang menghancurkan skeleton rider.
Meskipun Blood Meat Hulk adalah undead tingkat rendah yang hanya bisa menyerang dengan kekuatan kasar, mereka memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri. Jika mereka menghadapi serangan fisik level yang sama dengan mereka, mereka bisa mengulur waktu.
Lich sangat yakin Bloof Meat Hulk akan memberikan waktu yang cukup.
Ini bukanlah strategi yang bagus. Sebagai seorang magic caster, Lich tidak bagus dalam pertempuran jarak dekat, jadi dengan adanya Bloof Meat Hulk di dekatnya untuk melindungi dia adalah cara yang tidak biasa untuk bertarung.
Namun dia tidak bisa menggunakan taktik tersebut.
Perintah yang dia terima adalah 'tunjukkan kekuatanmu yang sebenarnya'. Oleh sebab itu, dia harus mengambil markas lizardmen sendirian dengan kekuatannya yang luar biasa.
Saat Lich mulai maju, wajahnya yang menakutkan tertawa lirih.
Dia merasa ini terlalu mudah.
Sebagai ciptaan dari Supreme Being Ainz Ooal Gown, dia jauh lebih unggul dari Lich yang muncul secara otomatis di Nazarick, dan misinya kali ini adalah untuk menunjukkan kekuatannya kepada lizardmen.
Dia bersumpah untuk menang dengan nama tuannya.
"Aku, Iguvua, akan mempersembahkan kemenangan ini untuk tuanku."
9 komentar:
Mantap min
sankyuu
Mantap min lanjutkan translateya top.
Gw bingung heroya seperti lizardmen wkakkaka.....
sankyu overlord vol.4 bab 3 bag. 3
Lich. I'll frost you till death.
Muahahahahaha, thanks buat translasinya min ^^
Mantul
Matap min
Iguvua petualang yg dibunuh mare di vol 3
Iguvua,petualang yg dibunuh mare di volume 3
Posting Komentar