Chapter 4 : Pengepungan
Part 2
Dia mengambil kantung yang terikat di pinggangnya lalu meminum air di dalamnya.
Air tersebut rasanya tidak enak karena sudah ternoda oleh aroma kulit yang menjadi tempatnya, namun bisa membantu meredakan sensasi terbakar di dalam tenggorokan dan aroma mulutnya. Namun, kemarahan masih tetap tersimpan di dada Neia, dan wajahnya masih pucat.
Dia teringat pemandangan tak terlupakan yang membuat perutnya perih, meskipun dia sudah berusaha ingin melupakannya.
Pasukan demihuman sudah mengepung kota ini selama 3 hari.
Musuh belum menyerang atau mencoba untuk berunding, hanya membiarkan waktu berlalu. Namun hari ini, para demihuman telah membawa tawanan mereka dari Holy Kingdom di dinding luar dari distrik Loyds, tempat Neia berjaga. Jika mereka memiliki pemanah yang ahli atau pelempar batu, mungkin mereka bisa meluncurkan sebuah serangan, namun sayangnya tak ada seorangpun yang seperti itu. Neia percaya diri bisa mengenai para demihuman jika dia menggunakan busur Sorcerer King. Namun, meluncurkan sebuah serangan gegabah akan memicu serangan mati-matian. Itu akan memicu sebuah pertempuran 10.000 orang melawan 40.000 orang, dan mereka harus membuka gerbang kota jika mereka ingin menyelamatkan tawanan tersebut.