Cybersh Note

Fans Translasi Novel-Novel Asia

10 Februari, 2016

Overlord - Vol 4 - Intermission

Intermission


Ruang konferensi di belakangnya seharusnya sudah mulai mendiskusikan topik yang berbeda. Tapi pekerjaannya di ruang konferensi itu telah selesai, jadi dia pun pergi.

Cuman pekerjaannya membuat laporan yang telah selesai, dia masih memiliki pekerjaan sebagai kursi pertama Black Scripture, yang mana adalah kapten, untuk diselesaikan. Termasuk menghidupkan kembali anggota-anggota yang telah tiada, memilih staf sementara untuk mengisi kekosongan, melatih dan bereksperimen. Sebagai organisasi rahasia Six Scripture, dia juga harus hidup sebagai orang lain, yaitu sebagai mata-mata di Theocracy.

Dan untuk kehidupan pribadinya, dia masih harus mendatangi sesi perjodohan dengan dasar pernikahan poligami. Hanya ada tiga 'God-kin' (Keluarga Dewa) yang bangkit di Slane Theocracy, jadi para atasan dengan lembut memintanya untuk meningkatkan tingkat reproduksinya.


Hal yang remeh seperti itu terus menumpuk, membuatnya semakin jauh dari waktu bebas.

"Aku berharap mereka memberikan sedikit waktu untuk bersantai hari ini."

Setelah terbebas dari konferensi tingkat tinggi di Slane Theocracy - Konferensi Archbishop, dia meregangkan bahu sedikit - dan matanya ditarik oleh suara klik.

Dia tahu siapa yang membuat suara itu sebelum melihat ke orangnya. Hanya jumlah kecil dari orang-orang di Slane Theocracy yang diperbolehkan masuk ke tempat ini jadi sangat mudah untuk mengenal orang ini seketika dari mereka yang tidak ada ketika konferensi.

Seperti yang dia duga, seorang gadis muda sedang bersandar ke dinding.

Dia memiliki rambut yang unik, dengan warna berbeda di setiap sisi. Satu sisi berwarna putih keperakan yang membuat matanya menyala, sedangkan sisi yang lainnya adalah hitam yang terlihat seakan melumat apapun. Matanya juga memiliki warna yang berbeda.

Disamping gadis itu ada Scythe Perang yang terlihat seperti senjata tombak.
TL Note : Scythe Senjata seperti sabit dengan mata pisau panjang dan juga gagang yang panjang seperti tombak.

Dia terlihat kurang dari lima belas tahun, tapi usia sebenarnya jauh dari itu. Sejak dia menjadi kapten Black Scripture - Kursi Pertama, tampang gadis tersebut tidak berubah.

Dia memindahkan tatapannya ke arah telinga gadis tersebut yang tertutup rambut - tapi dia menahan diri.

Gadis tersebut tidak suka jika ada orang yang melihat telinganya.

Bibir yang mengkilap menjadi bentuk sabit seakan gadis itu telah membaca pikirannya.

Dia adalah anak antar ras yang lahir dari perbedaan yang tidak mungkin, kursi spesial terkuat Black Scripture 'Certain Death' (Pasti Mati). Tugasnya adalah melindungi tempat suci dimana lima equipment suci berada.

Suara yang datang dari mainan di tangan gadis tersebut disebut 'Rubik Cube' (Kotak Rubik), terkenal di kalangan Enam Dewa Suci. Sambil dia mengeluarkan suara klik, gadis tersebut berkata:

"Cukup mudah untuk mendapatkan satu sisi, tapi sangat sulit untuk mendapat dua sisi, ya kan?"

Itu mudah baginya, tapi dia tidak yakin jika harus menjawab sejujurnya, jadi dia merespon dengan senyum masam. Lagipula, Gadis tersebut terlihat tidak tertarik pada jawabannya dan terus bertanya:

"Ada apa? Mengapa seluruh Archbishop berkumpul?"

"Laporannya seharusnya sudah dikirimkan kepadamu."

"Tidak membacanya."

Dia menjawab dengan ketus.

"Lebih cepat untuk bertanya kepada seseorang tentang itu. Apakah ramalan 'Thousand Miles Astrologer' (Astrology seribu mil) salah? Misi untuk mengalahkan Malapetaka Dragon Lord..ada yang terjadi pada mereka ya kan?"

Mata itu tidak saling bertemu ketika gadis tersebut terus melihat mainan di tangannya.

"...Mereka bertarung melawan undead misterius dan mundur setelah dua orang tewas dan satu lagi terluka parah."

"Siapa yang tewas?"

Tidak ada emosi atau kesedihan untuk orang yang tewas yang berada di pihak sama. Sikap gadis itu mirip dengan menanyakan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan gadis itu, dan dia tidak  menghiraukan ini. Sikap ini cocok sekali dengan gaya gadis tersebut.

"Bodyguard Kaire-sama, Cedran dan Beaumarchais yang mencoba untuk menangkap vampir yang kelihatannya masih berdiri."

"Jadi itu adalah 'Thousand Wall Shield' (Perisai Seribu Dinding) dan 'Divine Chain' (Rantai Ilahi). 'Putri Miko Bumi' telah tewas karena ledakan misterius baru-baru ini, dan Black Scripture telah kehilangan dua orang pria baik lagi...Benar-benar bencana. Siapa yang terluka?"

"Kaire-sama. Suatu Kutukan kelihatannya telah menghalangi magic healing ketika mencoba menjahit lukanya, jadi dia mundur."

"Dan Vampirnya?"

"Dibiarkan saja. Ketika kami mencoba mendekat untuk menangkapnya, vampir itu menyerang balik. Jadi orang-orang kita memutuskan untuk membiarkannya sendirian di tempat itu."

"Bukankah itu hanya menghindari masalah?"

"...Sudah diputuskan ketika konferensi untuk mempertahankan status quo."

Itu adalah kesimpulan yang dibuat sebelumnya di ruang konferensi.

Daripada menderita kekalahan yang lebih hebat karena serangan, lebih baik membiarkannya sebelum mengumpulkan kekuatan mereka. Lagipula, negara lain takkan mampu mengalahkan undead itu. Jika orang seperti itu muncul, itu artinya muncul orang yang harus mereka waspadai, dan mereka harus mengetatkan pertahanan nasional dahulu - Pada akhirnya, mereka sepakat untuk meninggalkan tim minimal dan menarik semuanya.

Dia setuju dengan keputusan ini.

Hanya seseorang dengan level 'God-Kin' atau Dragon Lord yang bisa mengalahkan vampir tersebut dalam pertarungan lurus. Akan lebih bijak untuk meninggalkan sebuah tim di belakang dan melihat orang yang bisa mengalahkan vampir tersebut.

"Hmm, itu bukan vampir ya kan?"

Dia juga setuju dengan itu, itulah kenapa dia bilang itu adalah undead misterius.

"Jangan-jangan itu adalah Dragon Lord? Vampiric Dragon Lord atau Elder Coffin Dragon Lord?"

Lengkungan bibirnya semakin lebar dan berubah menjadi senyum yang terlihat jelas. Itu jika ekspresi haus darah tersebut bisa disebut dengan senyuman.

"...Bukankah kedua dragon itu sudah hancur?"

Dia menjawab suasana yang berubah menjadi canggung, tapi langsung mendapatkan jawaban:

"Keduanya adalah Undead Dragon Lord, sulit dikatakan jika mereka benar-benar sudah tewas."

Gadis itu mengangkat kepalanya untuk pertama kali dan melihat langsung kepadanya. Ada kilauan di mata yang berwarna beda itu, dipenuhi dengan rasa penasaran, gembira dan hasrat untuk bertarung.

"Antara vampir itu denganku, siapa kira-kira menurutmu yang lebih kuat?"

Dia membalas pertanyaan yang sudah dia duga dengan jawaban yang sudah disiapkan.

"Tentu saja kamu."

"Begitukah..."

Gadis tersebut terlihat kehilangan ketertarikan dan menatap mainannya lagi.

Dia menghela nafas lega.

"Sayang sekali, aku kira aku punya peluang untuk merasakan kekalahan."

Saat dia mendengarkan gumaman gadis itu, dia bertanya-tanya: Siapa yang akan menang jika mereka berdua benar-benar bertarung?

Dia bertarung melawan gadis ini dan vampir itu sebelumnya. Sementara vampir itu terasa lebih kuat, tapi tidak mungkin vampir itu bisa menang melawan 'Certain Death'.

Equipment mereka berada pada skala yang berbeda.

Vampir itu kelihaannya tidak memakai perlengkapan, yang mana itu adalah titik lemah dari monster yang kuat. Mereka terlalu percaya diri dengan kekuatan mereka, jadi mereka tidak memakai perlengkapan yang kuat.

Di pihak lain, gadis ini dilengkapi dengan barang peninggalan dari Enam Dewa, jadi dia menilai gadis ini lebih kuat. Bagaimana jika kedua pihak memiliki Equipment dengan level yang sama?

Tidak mungkin.

Dia menyingkirkan pertanyaa itu secara langsung. Tidak mungkin bisa menemukan dan memperoleh equipment yang setara dengan equipment dewa gadis ini.

Tapi bagaimana jika vampir itu menemukannya?

Jika begitu... Mungkin kursi spesial yang tak terkalahkan dari Slane Theocracy akan mengenal kata gagal. Dan itu adalah waktunya putus asa dengan kekalahan dari pelindung manusia.

Tidak, mengapa dia perlu berasumsi bahwa gadis itu akan bertarung sendirian?

Dia bukan berada di levelnya, tapi dia adalah 'God-Kin' yang bangkit dan memiliki banyak item peninggalan mereka. Jika mereka menggunakan item-item ini, mereka bisa mengalahkan vampir itu jika hanya ada satu. Tidak mungkin ada banyak undead yang kuat seperti itu.

Dia mendengar tawa ketika hanyut dalam pikirannya, dan melihat ke arah sumbernya dengan mengerutkan dahi.

"Mari kita bicarakan hal yang lainnya, kapan kamu akan menikah?"

Ini adalah agenda yang tidak ditentukan yang muncul ketika rapat tadi. Gadis ini bermaksud kapan dia akan mendapatkan pacar - secara halusnya, seorang istri, secara kasarnya, alat untuk membuat bayi.

"Masih belum ada."

"Yah, kamu masih muda."

Ketika anggota Black Scripture pergi dalam misi, mereka akan memakan topeng magic untuk menunjukkan wajah palsu.

Dengan hukum yang ditulis oleh dewa mereka, seseorang dengan usia lebih dari dua puluh tahun termasuk dewasa di Slane Theocracy. Dia jauh lebih mudah dari dua puluh ketika dia melepaskan topengnya.

"Setelah pernikahan, pendampingmu akan dikurung di dalam Theocracy... tapi jangan khawatir, dia masih bisa membesarkan anaknya."

"Aku tahu itu, aku juga anggota Scripture."

"Itu benar. Ah, akan lebih baik jika mengatakannya kepada prospek istrimu bahwa kamu harus menikahi banyak wanita. Itu adalah praktek kuno untuk melindungi garis keturunan dari sedikit manusia kuat di masa lalu. Tapi biasanya adalah monogami, dengan hanya beberapa yang berhasil mengaplikasikan poligami dalam setahun. Bahkan ketika berhasil, mereka hanya dibatasi dua istri."

"Terima kasih atas peringatanmu yang baik, bagaimana denganmu...Kamu tidak memiliki rencana untuk menikah?"

Dia bertanya karena gadis ini jauh lebih tua dari kelihatannya.

"Yah... Jika ada orang yang bisa mengalahkanku, kami akan menikah. Meskipun jika orang itu jelek dan memiliki kepribadian yang tak menentu....Tidak masalah jika dia bukan manusia jika orang itu bisa mengalahkanku. Seberapa kuat anak kami nantinya?"

Gadis ini meletakkan tangannya ke perutnya dan tersenyum untuk pertama kalinya. Dia sangat yakin bahwa jawaban ini berarti gadis itu tidak berencana untuk menikah.

Tapi bagaimana keadaan itu akan berubah jika sebuah wujud yang bisa mengalahkan vampir itu muncul?

Perasaan tidak enak menyelimuti hati 'God-Kin' tersebut.

8 komentar:

Fandy mengatakan...

sankyu min

brian torao mengatakan...

sankyu overlord intermission vol.4

fri mengatakan...

makasih min intermission nya , sempet penasaran sama zesshi zetsumei sampai volume 13 belum ada kabar lagi

Anonim mengatakan...

Itu Si Shaltears belum pake baju valkrye nya aja,makanya dihina giliran dah pake,God-kin ke apake MoKAD juga bakalan

Unknown mengatakan...

setelah mereka mundur, lord dragon yang nyerang sellter ya? pas sellter pake equipmennya,, dan lord dragon kalah?

Bobby Rizky Susanto mengatakan...

Iya beruntung bngt ya mereka shalltear gak ngeluarin equipmentnya, coba kalo make udh rata black scripture

Supri mengatakan...

Yang nyerang kan armornya doang broo

Anonim mengatakan...

jadi pengen kasih tau rumus rubik cuman gk bisa main rubik :'v